Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN

ASUHAN KEPERAWATAN
KEPERAWATAN MEDIKAL
MEDIKAL BEDAH
BEDAH
PADA
PADA PASIEN
PASIEN TN.
TN. D
D DENGAN
DENGAN COLIK
COLIK
ABDOMEN
ABDOMEN DISERTAI
DISERTAI SASPEK
SASPEK PERITONITIS
PERITONITIS
DAN
DAN NY.
NY. A
A DENGAN
DENGAN COLIK
COLIK ABDOMEN
ABDOMEN
DISERTAI
DISERTAI TUMOR
TUMOR INTRA
INTRA ABDOMEN
ABDOMEN DI
DI
RUANG SERUNI RSUD CAM KOTA BEKASI
RUANG SERUNI RSUD CAM KOTA BEKASI
TAHUN
TAHUN 2023
2023
Oleh : ROHAYATI / 23.156.03.11.042

Dosen Penguji 1 : Arabta M.Peraten Pelawi, S.Kep.,Ns.,M.Kep

Dosen Penguji 2 : Lina Indrawati, S.Kep.,Ns.,M.Kep


Latar Belakang
Menurut data dari WHO (World Health Organitation) pada tahun 2012 ±7 miliar jiwa, Amerika Serikat berada
diposisi pertama dengan penderita kolik abdomen terbanyak 47% dari 810.000 orang penduduk. Prevelensi
colic abdomen di Indonesia tercatat 40,85% dari 800.000 orang penduduk. Berdasarkan hasil pengamatan dan
penelitian yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI) tahun 2012 diperoleh
angka penderita kolik abdomen di Indonesia cukup tinggi sekitar 91,6%. Penyebab dari kasus kolik abdomen
tersebut adalah makanan yang mengandung pedas dan biji - bijihan seperti: cabai, biji jambu dan biji tomat

Penatalaksanaan nyeri pada pasien kolik


Penyebabnya bisa bermacam-macam, seperti makan abdomen dapat dilakukan dengan dua cara
berlebihan, konsumsi makanan pedas atau asam berlebihan, yaitu secara farmakologis dan non
serta minuman beralkohol yang berlebihan. Nyeri perut juga farmakologis. Menangani nyeri secara
dapat dipicu oleh diare atau sembelit. Pada wanita, nyeri perut farmakologis dilakukan dengan kolaborasi
dan pinggul sering muncul sebelum atau selama menstruasi, dengan dokter dalam pemberian analgetik
atau saat ovulasi. Gejala-gejala ini kadang-kadang dapat yang bertujuan untuk memblok transmisi
membingungkan dalam mendiagnosis penyakit, karena stimulus agar terjadi perubahan persepsi
seringkali mirip dengan gejala penyakit lain. Oleh karena itu, dengan cara mengurangi kortikal terhadap
diperlukan solusi untuk mendeteksi dan mengobati pasien nyeri, sedangkan tindakan non farmakologis
dengan cepat dan akurat adalah dengan pemberian tindakan kompres
air hangat
Rumusan
Masalah
Berdasarkan data dan informasi diatas
maka peneliti tertarik untuk mengangkat
judul Karya Ilmiah Akhir Ners “Bagaimana
Asuhan Keperawatan Medikal Bedah
Pada Tn D Dengan Colik Abdomen
Diserta Saspek Peritonitis dan Ny A
Dengan Colik Abdomen Diserta Tumor
Intra Abdomen Di Ruang Seruni RSUD
Kota Bekasi Tahun 2023”
Tujuan

Mengaplikasikan Asuhan Keperawatan Medikal Bedah


yang komperhensif mengenai Asuhan Keperawatan
Medikal Bedah Pada Tn D Dengan Colik Abdomen
Diserta Saspek Peritonitis dan Ny A Dengan Colik
Abdomen Diserta Tumor Intra Abdomen Di Ruang
Seruni RSUD Kota Bekasi Tahun 2023
Laporan kasus pasien 1 tn D
kunjungan/keluhan utama Keluhan saat ini

Pasien datang ke IGD dengan keluhan nyeri ulu hati sampai ke Pasien mengatakan masih sakit perut sampai kepinggang, klien
pinggang, bab berwarna hitam konsistensi keras,tidak bisa kentut ,skala mengatakan sakit seperti di remas , rasa sakit hilang timbul skala
nyeri 6. Didapatkan pemeriksaan TTV, TD:180/100 mmHg, N :143x/m, nyeri 6 tidak bisa kentut, bab keras,pasien mengatakan sesak nafas
RR : 24x/m, Spo2 :90%, S :370C karna menahan sakit dan sulit untuk tidur, Pasien mengatakan setiap
P: Nyeri perut nafas perut terasa tertarik pasien tampak meringis kesakitan pasien
Q: Terasa di remas remas tampak gelisah, pasien tampak sulit bernafas, terpasang oksigen
R :Ulu hati sampai ke pinggang nasal kanul, pasien tampak semi fowler. Hasil Pemeriksaan TTV, TD :
S: Skala 6 180/100 mmHg, N :143x/m, RR : 24x/m, Spo2 :93%, S:36 0C
T: Hilang timbul

Data data yang di dapat

Pasien mengatakan sebelum sakit pasien bab 1x sehari, namun pernah menahan kentut dengan waktu yang lama, bak >5x sehari berwarna kining
Pernafasan : Suara paru : ronkhi +/+, pola napas dipsneu, ada tambahan nafas retraksi dinding dadatidak ada nyeri, sesak saat melakukan aktivitas.
TD: 180/100 mmHg, N :143x/m, RR : 24x/m, Spo2 :90%, S :370C
CRT >3 detik, tidak ada distensi vena jugularis, suara jantung normal tidak ada tambahan

Abdomen: Pada saat di palpasi terdapat nyeri tekan, klien mengatakan nyeri perut sampai ke pinggang,perut tidak terdapat ostomy

Eliminasi : BAB : pasien mengatakan BAB semenjak masuk RS baru 1 kali bab dan pasien mengatakan bab terasa belum tuntas. Sebelum masuk
RS pasien mengatakan bab berwarna hitam frekuensi keras, Pasien mengatakan sebelum terasa sakit pasien sempat menahan kentut dengan waktu
yang cukup lama
BAK : pasien mengatakan sering BAK >5x, berwarna kuning, bau khas urine
Pasien terlihat tidak nyaman, feses berwarna hitam pekat dan keras
Hasil Pemeriksaan
Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Laboratorium Tanggal
Tanggal 03/10/2023
03/10/2023 Dan
Dan Therapy
Therapy

Pemeriksaa Hasil Nilai normal


n

uL Lengkap
Warna Kuning Kuning
Kejernihan Agak keruh Jernih

Darah samar Positif 1(+) Negatif

Eritrosit 2-3/Ipb <= 2 Ipb

Bakteri Positif 1(+) Negatif


Analisa Data
Nyeri akut berhunungan dengan Disfungsi Motilitas Pola nafas tidak efektif
Agen pencedera Fisiologis Gastriontestinal berhubungan berhubungan dengan Hambatan
(Inflamasi) dengan Intoleransi makanan upaya nafas
Data subjektif: Data Subjektif : Data Subjektif :
- Pasien mengatakan sakit perut - Pasien mengatakan bab nya - Pasien mengatakan sesak nafas
sampai ke pinggang berwarna hitam - \Pasien mengatakan sulit tidur
- Pasien mengatakn nyeri sepeti di - Pasien mengatakan frekuensi bab karan sesak dan nyeri perut
remas-remas keras - Pasien mengatakan setiap nafas
- Pasien mengatakan skala nyeri 6 - Pasien mengatakan sebelum sakit perut terasa tertarik
- Klien mengeluh sulit tidur dan pernah menahan kentut dengan Data Objektif :
sering terjaga saat malam hari waktu yang lama - Pasien tampak sulit bernafas
karena terasa nyeri pada perut. - Pasien memakai oksigen nasal
Data Objektif : Data Objektif : kanul 10 LPM
- Pasien tampak sesekali meringis - Pasien tampak tidak nyaman - Pasien tampak semi fowler
kesakitan. - Feses berwarna hitam pekat TD : 180/100 mmHg, N:143x/m
- Pasien tampak kesulitan rileks - Frekuensi feses keras RR : 24x/m
- TD : 180/100 mmHg, N:143x/m Spo2 :93%,
P: Nyeri perut S:360C
Q: Terasa di remas remas
R :Ulu hati sampai ke pinggang
S: Skala 6
T: Hilang timbul
Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut berhunungan dengan Agen pencedera Fisiologis
(Inflamasi)

Disfungsi Motilitas Gastriontestinal berhubungan dengan


Intoleransi makanan

Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan Hambatan upaya


nafas
Laporan kasus pasien 2 ny A
kunjungan/keluhan utama Keluhan saat ini

Pasien datang ke IGD dengan keluhan sakit perut,perut terasa Pasien mengatakan sakit bagian perut terasa begah dan tidak
kembung dan membesar sejak 5 tahun dan tidak berobat nyaman, klien mengatak sakit seperti di tusuk tusuk, rasa sakit hilang
kemana pun, pasien mengatakan ada rasa mual dan muntah, timbul, skala nyeri 6 perut membesar dan mengeras, nafsu makan
skala nyeri 6. Didapatkan pemeriksaan TTV, TD:174/102 mmHg, berkurang mual terasa ingin muntah, pasien tampak gelisah,pasien
N:90x/m, RR:20x/m, Spo2: 97%, S:37 0C tampak tidak nyaman karna perut terasa begah, pasien tampak pucat
P: Nyeri perut bibir mukosa kering. Hasil pemeriksaan TTV, TD:170/90 mmHg,
Q: Terasa di tusuk tusuk N:90x/m, RR:20x/m, Spo2: 97%, S:37 0C
R :Perut bawah
S: Skala 6
T: Hilang timbul
Data data yang di dapat

Pola nutrisi : Pasien mengatakan sebelum sakit makan sehari 2-3x, saat sakit pasien mengatakan nafsu makan menurun, makan
sedikit karena saat masuk makanan pasien memuntahkan makanan. Perubahan BB 3 bulan terakhir berkurang. BB sebelum sakit
71Kg, BB saat sakit 65Kg.
Suasana hati : Pasien mengatakan sedih saat ia sakit dan harus dirawat. Pasien mengatakan takut akan sakit yang di derita tidak bisa
sembuh, pasien mengatakan takut melakukan oprasi.
Abdomen : Pada saat di inspeksi tampak Abdomen klien, membesar >5 tahun, pada saat di palpasi terdapat nyeri tekan, klien
mengatakan perut terasa penuh (Distensi Abdomen), perut klien teraba keras, tidak terdapat ostomy
Hasil Pemeriksaan
Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Laboratorium Tanggal
Tanggal 06/10/2023
06/10/2023 Dan
Dan Therapy
Therapy
Pemeriksaa Hasil Nilai normal
n

Darah rutin
Leukosit 12.2 ribu/uL 5-10 ribu/uL
Eritrosit 4.18 juta/uL 4-5 juta/uL

Hemaglobin 11.6 g/dL 12-14 g/dL

Hematokrit 34,6% 37-47%

MCV 82.8 fL 82-92 fL

MCH 27.8 pg 27-32 pg

MCHC 33.6 g/dL 32-37 g/dL

Trombosit 249 ribu/uL 150-400 ribu/uL


Analisa Data
Nyeri akut berhubungan dengan Defisit nutrisi berhubungan Ansietas berhubungan dengan
Peningkatan Tekanan Intra dengan Intake tidak adekuat Kecemasan
Abdomen
Data Subjektif : Data Subjektif : Data Subjektif :
- Pasien mengatakan nyeri perut - Pasien mengatakan mual - Pasien mengatakan takut akan
seperti di tusuk tusul - Pasien mengatakan perut terasa sakit yang di derita tidak bisa
- Pasien mengatakan perut penuh sembuh
membesar > 5 tahun - Pasien mengatakan selalu ingin - Pasien mengatakan takut
- Pasien mengatakan perut terasa muntah setiap melakukan oprasi.
penuh dan kembung Data Objektif : Data Objektif :
Data Objektif : - Perubahan BB 3 bulan terakhir - Pasien tampak gelisah
- Pasien tampak menahan sakit berkurang - Pasien tampak tegang
- Perut pasien terlihat membesar - BB sebelum sakit 71Kg, BB saat
dan keras sakit 65Kg.
- TTV, TD:174/102 mmHg, N: 90x/m - Bibir mukosa kering
P: Nyeri perut - Pasien tampak tidak
Q: Terasa di tusuk tusuk menghabiskan makanannya
R :Perut bawah
S: Skala 6
T: Hilang timbu
Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut berhubungan dengan Peningkatan Tekanan Intra
Abdomen

Defisit nutrisi berhubungan dengan Intake tidak adekuat

Ansietas berhubungan dengan Kecemasan


Pembahasan
Pengkajian Diagnosa

perbandingan anatara data yang ada di teori dengan data yang ditemukan di Diagnosis keperawatan ditetapkan berdasarkan analisis dan interpretasi
kasus memiliki kesamaan, seperti nyeri perut yang di akibatkan konstipasi pada data yang diperoleh dari pengkajian keperawatan klien. Diagnosis
Tn D yang di sertai peningkatan tekanan darah, nadi dan pola nafas yang tidak keperawatan memberikan gambaran tentang masalah atau status
beraturan karna menahan rasa nyeri. Sedangan nyeri perut yang di akibatkan kesehatan klien yang nyata (aktual) dan kemungkinan akan terjadi,
tumor intraabdomen pada Ny A yang disertai mual dan muntah. Pada kasus dimana pemecahannya dapat dilakukan dalam batas wewenang perawat.
nyeri perut seperti kolik abdomen, rasa nyeri bisa bervariasi, tergantung pada Pemeriksaan diagnostik berguna untuk menetapkan diagnosis. Di
sifat nyeri itu sendiri. Nyeri perut dapat berasal dari organ-organ dalam rongga anataranya USG abdomen dan pemeriksaan laboratorium lengkap
perut, termasuk nyeri visceral, otot, atau lapisan dinding perut. Nyeri visceral (Sahira, 2018).
seringkali terlokalisasi dan memiliki karakteristik tertentu. Nyeri visceral yang Perbandingan antara diagnosa teori dengan diagnosa yang ditemukan di
akut dapat mempengaruhi tekanan darah dan denyut jantung, sering disertai kasus memiliki kesamaan diagnosa tetapi ada perbedan diagnosa pasien
dengan gejala seperti kulit pucat, keringat berlebihan, muntah, dan diare. Lokasi 1 dan pasien 2 yang memperberat sakit pasien, pasien 1 mengatakan
nyeri abdomen sering mengindikasikan organ yang mungkin menjadi sumber sesak nafas, terpasang oksigen 10 Lpm karna menahan sakit di dapatkan
nyeri, meskipun terkadang nyeri tersebut dapat merambat dari lokasi lain. Oleh hasil pemeriksaan TD : 180/100 mmHg, N:143x/m RR : 24x/m
karena itu, nyeri yang dirasakan bisa bersifat primer dari organ tersebut atau Spo2 :93%, S:360, sedangkan pasien 2 mengatakan mual dan muntah
bersifat sekunder dari lokasi lain dalam tubuh (Saputra et al., 2019). karena perut terasa penuh, di dapatkan hasil pemeriksaan TD:174/102
Perbedaan dari 2 pasien ini bias di lihat dari keparahan atau tingkat keperahan mmHg, N:90x/m, RR:20x/m, Spo2: 97%, S:370C. Keluhan pada setiap
pada gejala gejala yang di lihat dari 2 pasien ini pada salah satunya yaitu pada tubuh manusia memiliki respon yang berbeda mengalami proses alur
pasien pertama mengalami rasa sesak pada pasien ke dua tidak mengalai rasa penyakit yang berbeda akan tetapi secara patofisilogis sama. Perbedaan
sesak. dari pasien ini yaitu pada pasien 1 tidak mengalami mual dan muntah dan
pada pasien 2 tidak mengalami sesak nafas namun kedua pasien ini
memeliki tingkat nyeri yang sama dengan skala 6 dan dirasakan hilang
timbul.
Pembahasan
Intervensi Implementasi

Intervensi terapeutik yang di terapkan adalah pemberian kompres air hangat. Implementasi keperawatan adalah pengelolaan dan perwujudan dan
Tujuan dari pemberian kompres hangat adalah untuk melunakan jaringan fibrosa rencana keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan. OIeh
membuat otot tubuh menjadi lebih rileks, menurunkan rasa nyeri, dan karena itu, jika intenvensi keperawatan yang telah dibuat dalam
memperlancar sirkulasi darah. Penggunaan kompres hangat/panas untuk area perencanaan dilaksanakan atau diaplikasikan pada pasien, maka
yang tegang dan nyeri dianggap dapat meredakan nyeri. Perencanaan untuk tindakan tersebut disebut implementasi keperawatan (Kristianus et al.,
diagnosa nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis adalah 2022).
manajamen nyeri yang dilakukan selama 3x24 jam. Adapun perencanaan awal Implementasi pertama yang dilakukan pada pasien Tn D adalah
yang dilakukan adalah pemeriksaan TTV terlebih dahulu, lalu mengidentifikasi penerapan komres air hangat di lakukan jika perut terasa nyeri dan pada
skala nyeri yang dirasakan, serta memberikan kompres air hangat dan intervensi ke dua penerapan terapi oksigen dengan melakukan 3x1 hari
menganjurkan tirah baring dan berkolaborasi dengan dokter dan tim medis. dengan pemberian oksigen nasal canul dengan pemberian oksigen 10
Pemberian kompres hangat pada klien menggunakan air hangat dengan suhu Lpm. Pada pasien ny. A yaitu kompres air hangat di lakukan jika perut
39-40OC selama 15 menit (Rs & Aziz, 2023). terasa nyeri dan dari dua pasien di lakukan kolaborasi dengan ahli gizi
Perbandingan antara intervensi teori dengan intervensi yang tentukan di kasus yaitu pemberian diit lunak dan tinggi serat.
memiliki 1 kesamaan intervensi akan tetapi ada 2 intervensi yang berbeda. Tindakan keperawatan yang ada di teori dengan yang dilakukan di kasus
Dalam intervensi yang di terapkan masing masing berbeda pada 2 pasien, pada sama pelaksanaannya, dengan berkolaborasi tenaga kesehatan yang ada
pasien Tn D Memberikan terapi pemberian oksigenisasi hal tersebut karena dirumah sakit dan keluarga yang selalu mendampingi selama proses
menjadi landasan dalam penanganan primery survey dan selanjutnya terapi pengobatan dan perawatan.
kolaborasi dengan ahli gizi yaitu pemberian diit (+) karena dari 2 pasien, Tn D
mengalami kinstipasi sedangkan Ny A mengalami penurunan berat badan karna
mual dan muntah.
Pembahasan
Evaluasi

Pada Analisa peneliti dalam penerapan implementasi menentukan pencapaian sesuai dengan kriteria hasil
dan tidak ada intervensi yang tidak sesuai dengan kriteria hasil. Hasil interpretasi dari dua pasien juga berbeda
di antaranya sesuai implementasi yang di terapkan pada pasien pertema di berikan Teknik komres hangat dan
terapi oksigen sedangkan pada pasien kedua di berikan terapi kompres hangat dan cara menangani rasa cemas
yang masing masing berbeda untuk menetukan kriteria hasilnya .
Terima
Kasih.

Anda mungkin juga menyukai