ASUHAN KEPERAWATAN
KEPERAWATAN MEDIKAL
MEDIKAL BEDAH
BEDAH
PADA
PADA PASIEN
PASIEN TN.
TN. D
D DENGAN
DENGAN COLIK
COLIK
ABDOMEN
ABDOMEN DISERTAI
DISERTAI SASPEK
SASPEK PERITONITIS
PERITONITIS
DAN
DAN NY.
NY. A
A DENGAN
DENGAN COLIK
COLIK ABDOMEN
ABDOMEN
DISERTAI
DISERTAI TUMOR
TUMOR INTRA
INTRA ABDOMEN
ABDOMEN DI
DI
RUANG SERUNI RSUD CAM KOTA BEKASI
RUANG SERUNI RSUD CAM KOTA BEKASI
TAHUN
TAHUN 2023
2023
Oleh : ROHAYATI / 23.156.03.11.042
Pasien datang ke IGD dengan keluhan nyeri ulu hati sampai ke Pasien mengatakan masih sakit perut sampai kepinggang, klien
pinggang, bab berwarna hitam konsistensi keras,tidak bisa kentut ,skala mengatakan sakit seperti di remas , rasa sakit hilang timbul skala
nyeri 6. Didapatkan pemeriksaan TTV, TD:180/100 mmHg, N :143x/m, nyeri 6 tidak bisa kentut, bab keras,pasien mengatakan sesak nafas
RR : 24x/m, Spo2 :90%, S :370C karna menahan sakit dan sulit untuk tidur, Pasien mengatakan setiap
P: Nyeri perut nafas perut terasa tertarik pasien tampak meringis kesakitan pasien
Q: Terasa di remas remas tampak gelisah, pasien tampak sulit bernafas, terpasang oksigen
R :Ulu hati sampai ke pinggang nasal kanul, pasien tampak semi fowler. Hasil Pemeriksaan TTV, TD :
S: Skala 6 180/100 mmHg, N :143x/m, RR : 24x/m, Spo2 :93%, S:36 0C
T: Hilang timbul
Pasien mengatakan sebelum sakit pasien bab 1x sehari, namun pernah menahan kentut dengan waktu yang lama, bak >5x sehari berwarna kining
Pernafasan : Suara paru : ronkhi +/+, pola napas dipsneu, ada tambahan nafas retraksi dinding dadatidak ada nyeri, sesak saat melakukan aktivitas.
TD: 180/100 mmHg, N :143x/m, RR : 24x/m, Spo2 :90%, S :370C
CRT >3 detik, tidak ada distensi vena jugularis, suara jantung normal tidak ada tambahan
Abdomen: Pada saat di palpasi terdapat nyeri tekan, klien mengatakan nyeri perut sampai ke pinggang,perut tidak terdapat ostomy
Eliminasi : BAB : pasien mengatakan BAB semenjak masuk RS baru 1 kali bab dan pasien mengatakan bab terasa belum tuntas. Sebelum masuk
RS pasien mengatakan bab berwarna hitam frekuensi keras, Pasien mengatakan sebelum terasa sakit pasien sempat menahan kentut dengan waktu
yang cukup lama
BAK : pasien mengatakan sering BAK >5x, berwarna kuning, bau khas urine
Pasien terlihat tidak nyaman, feses berwarna hitam pekat dan keras
Hasil Pemeriksaan
Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Laboratorium Tanggal
Tanggal 03/10/2023
03/10/2023 Dan
Dan Therapy
Therapy
uL Lengkap
Warna Kuning Kuning
Kejernihan Agak keruh Jernih
Pasien datang ke IGD dengan keluhan sakit perut,perut terasa Pasien mengatakan sakit bagian perut terasa begah dan tidak
kembung dan membesar sejak 5 tahun dan tidak berobat nyaman, klien mengatak sakit seperti di tusuk tusuk, rasa sakit hilang
kemana pun, pasien mengatakan ada rasa mual dan muntah, timbul, skala nyeri 6 perut membesar dan mengeras, nafsu makan
skala nyeri 6. Didapatkan pemeriksaan TTV, TD:174/102 mmHg, berkurang mual terasa ingin muntah, pasien tampak gelisah,pasien
N:90x/m, RR:20x/m, Spo2: 97%, S:37 0C tampak tidak nyaman karna perut terasa begah, pasien tampak pucat
P: Nyeri perut bibir mukosa kering. Hasil pemeriksaan TTV, TD:170/90 mmHg,
Q: Terasa di tusuk tusuk N:90x/m, RR:20x/m, Spo2: 97%, S:37 0C
R :Perut bawah
S: Skala 6
T: Hilang timbul
Data data yang di dapat
Pola nutrisi : Pasien mengatakan sebelum sakit makan sehari 2-3x, saat sakit pasien mengatakan nafsu makan menurun, makan
sedikit karena saat masuk makanan pasien memuntahkan makanan. Perubahan BB 3 bulan terakhir berkurang. BB sebelum sakit
71Kg, BB saat sakit 65Kg.
Suasana hati : Pasien mengatakan sedih saat ia sakit dan harus dirawat. Pasien mengatakan takut akan sakit yang di derita tidak bisa
sembuh, pasien mengatakan takut melakukan oprasi.
Abdomen : Pada saat di inspeksi tampak Abdomen klien, membesar >5 tahun, pada saat di palpasi terdapat nyeri tekan, klien
mengatakan perut terasa penuh (Distensi Abdomen), perut klien teraba keras, tidak terdapat ostomy
Hasil Pemeriksaan
Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Laboratorium Tanggal
Tanggal 06/10/2023
06/10/2023 Dan
Dan Therapy
Therapy
Pemeriksaa Hasil Nilai normal
n
Darah rutin
Leukosit 12.2 ribu/uL 5-10 ribu/uL
Eritrosit 4.18 juta/uL 4-5 juta/uL
perbandingan anatara data yang ada di teori dengan data yang ditemukan di Diagnosis keperawatan ditetapkan berdasarkan analisis dan interpretasi
kasus memiliki kesamaan, seperti nyeri perut yang di akibatkan konstipasi pada data yang diperoleh dari pengkajian keperawatan klien. Diagnosis
Tn D yang di sertai peningkatan tekanan darah, nadi dan pola nafas yang tidak keperawatan memberikan gambaran tentang masalah atau status
beraturan karna menahan rasa nyeri. Sedangan nyeri perut yang di akibatkan kesehatan klien yang nyata (aktual) dan kemungkinan akan terjadi,
tumor intraabdomen pada Ny A yang disertai mual dan muntah. Pada kasus dimana pemecahannya dapat dilakukan dalam batas wewenang perawat.
nyeri perut seperti kolik abdomen, rasa nyeri bisa bervariasi, tergantung pada Pemeriksaan diagnostik berguna untuk menetapkan diagnosis. Di
sifat nyeri itu sendiri. Nyeri perut dapat berasal dari organ-organ dalam rongga anataranya USG abdomen dan pemeriksaan laboratorium lengkap
perut, termasuk nyeri visceral, otot, atau lapisan dinding perut. Nyeri visceral (Sahira, 2018).
seringkali terlokalisasi dan memiliki karakteristik tertentu. Nyeri visceral yang Perbandingan antara diagnosa teori dengan diagnosa yang ditemukan di
akut dapat mempengaruhi tekanan darah dan denyut jantung, sering disertai kasus memiliki kesamaan diagnosa tetapi ada perbedan diagnosa pasien
dengan gejala seperti kulit pucat, keringat berlebihan, muntah, dan diare. Lokasi 1 dan pasien 2 yang memperberat sakit pasien, pasien 1 mengatakan
nyeri abdomen sering mengindikasikan organ yang mungkin menjadi sumber sesak nafas, terpasang oksigen 10 Lpm karna menahan sakit di dapatkan
nyeri, meskipun terkadang nyeri tersebut dapat merambat dari lokasi lain. Oleh hasil pemeriksaan TD : 180/100 mmHg, N:143x/m RR : 24x/m
karena itu, nyeri yang dirasakan bisa bersifat primer dari organ tersebut atau Spo2 :93%, S:360, sedangkan pasien 2 mengatakan mual dan muntah
bersifat sekunder dari lokasi lain dalam tubuh (Saputra et al., 2019). karena perut terasa penuh, di dapatkan hasil pemeriksaan TD:174/102
Perbedaan dari 2 pasien ini bias di lihat dari keparahan atau tingkat keperahan mmHg, N:90x/m, RR:20x/m, Spo2: 97%, S:370C. Keluhan pada setiap
pada gejala gejala yang di lihat dari 2 pasien ini pada salah satunya yaitu pada tubuh manusia memiliki respon yang berbeda mengalami proses alur
pasien pertama mengalami rasa sesak pada pasien ke dua tidak mengalai rasa penyakit yang berbeda akan tetapi secara patofisilogis sama. Perbedaan
sesak. dari pasien ini yaitu pada pasien 1 tidak mengalami mual dan muntah dan
pada pasien 2 tidak mengalami sesak nafas namun kedua pasien ini
memeliki tingkat nyeri yang sama dengan skala 6 dan dirasakan hilang
timbul.
Pembahasan
Intervensi Implementasi
Intervensi terapeutik yang di terapkan adalah pemberian kompres air hangat. Implementasi keperawatan adalah pengelolaan dan perwujudan dan
Tujuan dari pemberian kompres hangat adalah untuk melunakan jaringan fibrosa rencana keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan. OIeh
membuat otot tubuh menjadi lebih rileks, menurunkan rasa nyeri, dan karena itu, jika intenvensi keperawatan yang telah dibuat dalam
memperlancar sirkulasi darah. Penggunaan kompres hangat/panas untuk area perencanaan dilaksanakan atau diaplikasikan pada pasien, maka
yang tegang dan nyeri dianggap dapat meredakan nyeri. Perencanaan untuk tindakan tersebut disebut implementasi keperawatan (Kristianus et al.,
diagnosa nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis adalah 2022).
manajamen nyeri yang dilakukan selama 3x24 jam. Adapun perencanaan awal Implementasi pertama yang dilakukan pada pasien Tn D adalah
yang dilakukan adalah pemeriksaan TTV terlebih dahulu, lalu mengidentifikasi penerapan komres air hangat di lakukan jika perut terasa nyeri dan pada
skala nyeri yang dirasakan, serta memberikan kompres air hangat dan intervensi ke dua penerapan terapi oksigen dengan melakukan 3x1 hari
menganjurkan tirah baring dan berkolaborasi dengan dokter dan tim medis. dengan pemberian oksigen nasal canul dengan pemberian oksigen 10
Pemberian kompres hangat pada klien menggunakan air hangat dengan suhu Lpm. Pada pasien ny. A yaitu kompres air hangat di lakukan jika perut
39-40OC selama 15 menit (Rs & Aziz, 2023). terasa nyeri dan dari dua pasien di lakukan kolaborasi dengan ahli gizi
Perbandingan antara intervensi teori dengan intervensi yang tentukan di kasus yaitu pemberian diit lunak dan tinggi serat.
memiliki 1 kesamaan intervensi akan tetapi ada 2 intervensi yang berbeda. Tindakan keperawatan yang ada di teori dengan yang dilakukan di kasus
Dalam intervensi yang di terapkan masing masing berbeda pada 2 pasien, pada sama pelaksanaannya, dengan berkolaborasi tenaga kesehatan yang ada
pasien Tn D Memberikan terapi pemberian oksigenisasi hal tersebut karena dirumah sakit dan keluarga yang selalu mendampingi selama proses
menjadi landasan dalam penanganan primery survey dan selanjutnya terapi pengobatan dan perawatan.
kolaborasi dengan ahli gizi yaitu pemberian diit (+) karena dari 2 pasien, Tn D
mengalami kinstipasi sedangkan Ny A mengalami penurunan berat badan karna
mual dan muntah.
Pembahasan
Evaluasi
Pada Analisa peneliti dalam penerapan implementasi menentukan pencapaian sesuai dengan kriteria hasil
dan tidak ada intervensi yang tidak sesuai dengan kriteria hasil. Hasil interpretasi dari dua pasien juga berbeda
di antaranya sesuai implementasi yang di terapkan pada pasien pertema di berikan Teknik komres hangat dan
terapi oksigen sedangkan pada pasien kedua di berikan terapi kompres hangat dan cara menangani rasa cemas
yang masing masing berbeda untuk menetukan kriteria hasilnya .
Terima
Kasih.