Anda di halaman 1dari 7

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

S
DENGAN SISTEM KARDIOVASKULER (HIPERTENSI)
DI PUSKESMAS DONGGALA
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Agama
Status
Pendidikan
Pekerjaan
Suku
Alamat
Diagnosa Medis
No. RM
Tanggal masuk RS
Tanggal / Waktu pengkajian

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

Ny. S
81 Tahun
Perempuan
Islam
Menikah
SMP
Swasta
Jawa
Tanjung Batu
HHD ( Hipertensi Heart Disease)
20 September 2016 Jam 09:00
20 September 2016 Jam 09:20

b. Identitas Penanggung Jawab


Nama
Umur
Pekerjaan
Alamat
Hubungan dengan pasien

:
:
:
:
:

Ny. E
33 tahun
Swasta
Tanjung Batu
anak

2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Pasien merasa sering sakit kepala ( pusing)
b. Keluhan tambahan
Pasien mengatakan badanya terasa lemas dan sakit pinggang
c. Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang ke puskesmas pada tanggal 20 september 2016 jam 09.00 WIB dengan diantar
keluarganya, pasien mengatakan kepalanya sakit, badanya lemas dan pinggang terasa sakit,
keluarga pasien mengatakan bahwa sebelum di bawa ke puskesmas pasien jatuh saat ke kamar
mandi.
d. Riwayat penyakit dahulu
Pasien sudah lama menderita hipertensi, dan sering mengeluh sakit kepala, tetapi belum sampai
di rawat di RS.

e. Riwayat penyakit keluarga


Pasien mengatakan tidak mempunyai penyakit menular dan hanya mempunyai penyakit menurun
yaitu hipertensi, keluarga pasien mengatakan ada salah satu anggota keluarganya yang memiliki
penyakit hipertensi.
. Pengkajian Saat Ini
a. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Pasien mengatakan tahu tentang pentingnya kesehatan sehingga apabila ada salah satu
keluarganya yang sakit langsung dibawa ke puskesmas
b. Pola nutrisi
a.

Sebelum sakit
1) Makan : 3 x 1 sehari (Nasi, sayur, lauk) habis 1 porsi
2) Minum : 6 7 gelas sehari (air putih dan teh)

b. Selama sakit
1) Makan : 2 x 1 sehari
2) Minum : 5 6 gelas
c.

Pola Eliminasi

1) Sebelum sakit
a) BAB normal 2 kali sehari, bentuk padat, warna kuning.
b) BAK normal 6-8 kali sehari, warna kekuning kuningan
2) Selama Sakit
a) BAB cair 1-2 kali sehari, bentuk padat, warna kuning, bau khas.
b) BAK cair 6-8 kali sehari, bau khas.
d. Pola aktivitas dan latihan
1) Sebelum sakit
Kemampuan Perawatan Diri
Makan/ Minum

Mandi

Torleting

Berpakaian

Mobilitas di tempat tidur

Berpindah

Ambulasi/ Rom

2) Selama sakit
Kemampuan
Perawatan Diri
Makan/ Minum
Mandi

0 1 2 3 4

Torleting
Berpakaian
Mobilitas di tempat
tidur
Berpindah
Ambulasi

Keterangan:
0: Mandiri
1: Dibantu alat
2: Dibantu
orang
lain
Dibantu
3: orang lain
dan alat

4: Tergantung
Total

Pola Tidur dan Istirahat


1) Sebelum sakit
Pasien mengatakan sebelum sakit tidur 7-8 jam / hari
2)

Selama sakit
Pasien hanya tidur 3-5 jam / hari karena sering pusing

f.

Pola Persepsual

(Penglihatan, Pendengaran, Pengecapan, Sensasi)


1) Sebelum sakit
a) Pendengaran pasien sudah agak terganggu karena sudah tua
b) Penglihatan pasien sudah kabur
c) Pengecapan pasien masih baik
d) Sensasi pasien masih baik
2) Selama sakit
a) Pendengaran pasien sudah agak terganggu karena sudah tua
b) Penglihatan pasien sudah kabur
c) Pengecapan pasien kurang baik karena bibir pasien terasa pahit
d) Sensasi pasien masih baik
.

Pola Persepsi Diri


1) Sebelum sakit
a) Kecemasan : Tidak ada kecemasan atau kegelisahan
b) Konsep Diri : 2) Selama sakit
a) Klien terlihat lemah dan pucat
b) Tingkat kecemasan klien dapat dilihat saat pasien akan dilakukan tindakan
keperawatan, sering bertanya sesuatu tentang penyakitnya

h. Pola Seksual dan Reproduksi


1) Sebelum sakit
Pasien sudah menopouse
2) Selama sakit
Pasien tidak memiliki gairah seksual
i.

Pola Peran Hubungan


1) Komunikasi : Dalam berkomunikasi pasien berkomunikasi baik dengan keluarganya.
2) Hubungan dengan orang lain : Pasien bersosialisasi baik dengan lingkungan dan
keluarganya, terbukti banyak saudara ataupun kerabat yang menjenguknya.
3) Kemampuan keuangan : Keluarga pasien dapat digolongkan dalam kelompok sosial
kelas menengah.

Pola Managemen Kopping dan Stress


1) Sebelum sakit
Pasien mengatakan senang bergaul dengan warga sekitar
2) Selama sakit
Pasien terlihat jenuh karena ruang gerak pasien diabatasi.
k. Sistem nilai keyakinan.
1) Sebelum sakit
Pasien mengatakan beragama islam dan rajin beribadah
2) Selama sakit
Pasien tidak melaksanakan ibadah sholat seperti biasanya karena penyakitnya, tetapi pasien
selalu berdoa untuk kesembuhanya.
4. Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum
b. Kesadaran
c. Tanda-tanda vital

2.

Pemeriksaan Head To Toe


a. Kepala
b. Rambut
c. Mata
d. Hidung
e. Telinga
f. Mulut dan gigi
g. Leher
h. Torak

: cukup
: composmetis
: - TD : 220/100 mmHg
- N
: 87 x/menit
- S
: 36,60 C
- R
: 23 x/menit
: mesochepal
: bersih, beruban dan potongan pendek
: reflek terhadap cahaya baik
: bersih, tidak ada polip
: simetris, bersih tidak ada serumen
: mulut bersih, kemampuan bicara baik
: tidak ada pembesaran kelenjar tyroid

Inspeksi

: Bentuk simetris, bergerak dengan mudah saat respirasi

Palpasi

: Tidak ada nyeri tekan

Perkusi

: Perkusi diatas permukaan paru dalam keadaan normal

Auskultasi

: Paru-paru dalam keadaan normal, yaitu terdapat 3 tipe

suara

: 1) Bronchial
2) Bronchovaskuler
3) Vaskuler

i. Abdomen
Inspeksi

: Simetris

Auskulturasi

: Bising usus 22 x /menit

Palpasi

: Tidak ada nyeri tekan

Perkusi

: Timpani

j. Genetalia: berjenis kelamin Perempuan


k. Kulit : bersih, turgor jelek
l. Ekstremitas : - atas
: kekuatan otot lemah,
- bawah
: tidak ada edema
5. Pemeriksaan Penunjang
Hasil pemeriksaan laboratorium pada tanggal 20 September 2016
Jenis pemeriksaan

Hasil

Satuan

Normal

GDS

106

mg/dl

< 200

Creatinin

1,0

mg/dl

0,5 0, 9

HB

13,7

gr %

12 14

Leukosit

6,800

/mk

400 11000

Eosonofil

2,00

1,00 3,00

Eritrosit

3,60

juta/ml

4,60 5,50

Hematokrit

30,00

31,00 45,00

Trombosit

172,00

ribu/ml

150,00 450,00

Terapi Farmakologis
-

Meloxilam

2x7,5 mg

Captopril

2x2,5 mg

Monacto

2x1/2 tab

CPG

1x1 tab

Ospal

1x1 tab

Cefotaxime

2x1 gram

Torasic

2x1 amp

B. Analisa Data
N
O
1.

Data

Problem

Etiologi

DS : pasien mengatakan kepalnya Nyeri akut


terasa sakit dan lehernya terasa kaku
DO : -pasien terlihat menahan nyeri
-skala nyeri 7

Peningkatan
tekanan vaskuler
serebral

2.

DS : pasien mengatakan pandanganya Resiko injuri


terlihat kabur da berkunang-kunang
saat berdiri dan berjalan
DO : pasien terlihat sempoyongan
saat berjalan dan selalu berpegangan

Gangguan
penglihatan

3.

DS : pasien mengatakan badannya Intoleransi aktivitas


terasa lemas dan susah untuk
melakukan
aktivitasnya
secara
mandiri
DO : - pasien terlihat bedres
-Pasien terlihat dibantu orang
lain saat melakukan aktivitas karena
lelah

Penurunan cardiac
output

fungsi

C. Diagnosa Keperawatan
1.

Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan vaskuler cerebral ditandai dengan pasien

2.

mengatakan kepalnya terasa sakit, pasien terlihat menahan nyeri, skala nyeri 7.
Resiko injuri berhubungan dengan gangguan penglihatan ditandai dengan pasien

3.

mengatakan pandanganya terlihat kabur da berkunang-kunang saat berdiri dan berjalan.


Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan cardiac output ditandai dengan
pasien mengatakan badannya terasa lemas dan susah untuk melakukan aktivitasnya
secara mandiri, Pasien terlihat dibantu orang lain saat melakukan aktivitas

E. Intervensi
Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan vaskuler cerebral ditandai dengan pasien
mengatakan kepalnya terasa sakit, pasien terlihat menahan nyeri, skala nyeri 7.Tujuan : setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan nyeri pada

pasien dapat

berkurang, dengan kriteria hasil:


- pasien mengatakan tidak sakit kepala lagi
- sakit kepala terkontrol
1. Berikan kompres dingin pada dahi
R : tindakan yang menurunkan tekanan vaskuler serebral dan memperlambat resspon simpatis
efektif dalam menghilangkan sakit kepala dan komplikasinya
2. Minimalkan aktivitass vasokontriksi yang menyebabkan peningkatan sakit kepala

R : aktivitas yang meningkatkan vasokontriksi menyebabkan sakit kepala pada adanya


peningkatan vaskuler serebral
3. Anjurkan pasien untuk tirah baring selama fase akut
R : meminimalkan stimulasi / meningkatkan relaksasi
4. Jelaskan penyebab nyeri dan lama nyeri bila di ketahui
R : meningkatkan pengetahuan
5. Kolaborasi pemberian analgetik
R: analgetik menurunkan atau mengontrol nyeri dan menurunkan rangsang system saraf
simpatis.
F. Implementasi
Hari/

Dx

Implementasi

Respon

Mengkaji keluhan pasien

- pasien mengeluh
kepala pusing dan
leher kaku.

Mengkaji nyeri pasien

I,II,III

Mengobservasi KU pasien

-P: peningkatan
tekanan vaskuler
Q: nyeri seperti di
remas
R: di kepala
S:7
T:saat bergerak dan
berjalan
- KU pasien cukup

Tanggal
14.01.2011 I
O8.00

Paraf

G. Evaluasi
Tanggal/
jam

DX

16/01/2011 I

Catatan perkembangan
S: Pasien mengatakan kepelanya sakit seperti diremasremasa saat berjalan
O: Pasien terlihat menahan nyeri
Skala nyeri 7
A: Masalah nyeri belum teratasi
P : lanjutkan intervensi 1,5

II

S: pasien mengatakan pandangannya kabur dan berkunangkunang


O: Pasien masih terbaring ditempat tidur
A:Masalah resiko injuri belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi 1,4

III

S: Pasien mengatakan lemas dan belum bisa melakukan ak


tifitas secara mandiri
O: Masalah intolenransi aktifitas belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi 1,4

Paraf

Anda mungkin juga menyukai