Anda di halaman 1dari 40

MEKANISME DAN PENGELOLAAN NUPTK

LPMP SULAWESI TENGAH

ZI-WBK
PERTIMBANGAN HUKUM 1/3

1. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem


Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005, tentang
Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014, tentang
Pemerintahan Daerah;
4. Peraturan PemerintahNomor 74 tahun 2008 tentang
Guru
5. Permendikbud Nomor 11 tahun 2018, tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kemendikbud;
6. Permendikbud Nomor 79 tahun 2015 tentang Data
Pokok Pendidikan
PERTIMBANGAN HUKUM 2/3

Berdasarkan Rapat dengan Bapak Sesjen, Dirjen Dikdasmen, dan Dirjen GTK Tanggal: 19 Juli 2017
1. NUPTK sebagai identitas bagi Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang:
a. datanya sudah ada dalam Dapodik;
b. bertugas/mengabdi di satuan pendidikan yang ber-NPSN;
c. melakukan/mendukung proses pembelajaran yang sesuai dengan ketentuan;
d. pendidik mengajar peserta didik di depan kelas/rombel dari satuan pendidikan
yang ber-NPSN.
e. tenaga kependidikan membantu terselenggaranya proses pembelajaran dari
satuan pendidikan yang ber-NPSN
2. NUPTK identik dengan NISN yang sudah ada, dimana pemanfaatannya disesuaikan dengan
kebutuhan dan persyaratan yang berlaku di masing-masing unit kerja;
3. NUPTK diberikan kepada Tenaga Pendidik dan/atau Tenaga Kependidikan jalur formal maupun
non formal di seluruh jenis dan jenjang pendidikan yang ada;
4. Penerbitan NUPTK menjadi kewenangan Setjen u.p. PDSPK;
5. Persyaratan diperlunak dari yang ada dan ditandatangani Sesjen;
6. Unit utama Pembina dapat memanfaatkan hasil penerbitan NUPTK untuk kepentingan pelaksanaan
programnya sesuai dengan persyaratan, ketentuan, dan kebutuhan, yang berlaku.
PELAKSANAAN PENGELOLAAN
NUPTK KEMENDIKBUD 3/3

2016 • Surat Dirjen GTK Nomor


14652/B.B2/PR/2015, Tgl.
2017 28 Desember 2015
• Peraturan Sekretaris
Jenderal Kemendikbud
2018
Nomor: 1 Tahun 2018, Tgl.
23 Februari 2018
RUANG LINGKUP PENGELOLAAN
NUPTK KEMENDIKBUD
proses pemberian NUPTK kepada Pendidik
Penerbitan dan Tenaga Kependidikan sesuai dengan
peraturan ini.

Melalui sistem aplikasi


dalam jaringan
proses pemberhentian pemakaian NUPTK
Penonaktifan oleh Pendidik dan Tenaga Kependidikan
sesuai dengan peraturan ini.

proses mengaktifkan atau menghidupkan


kembali NUPTK yang sebelumnya sudah
Reaktivasi berstatus nonaktif oleh Pendidik dan
Tenaga Kependidikan sesuai dengan
peraturan ini.
FORMULA KODEFIKASI NUPTK

1. Sifatnya datanya Numerik


2. Jumlah karakternya 16 digit
3. Unsur-unsur formula (diacak):
a. tanggal lahir : 2 digit
b. bulan lahir : 2 digit
c.tahun lahir : 3 digit
Kemendikbud:
d. tahun lulus SD : 3 1 = Laki-Laki dan 2 = Perempuan
e. digit jenis kelamin: Di Luar Kemendikbud:
1 digit 3 = Laki-Laki dan 4 Perempuan
f. kode generator: 1 digit (0,1,2,3,
dst)
g. nomor urutan : 4 digit
PERSETUJUAN
PENGELOLAAN NUPTK

PDSPK

LPMP atau BPKLN

Dinas Pendidikan atau


Atdikbud di LN

Satuan Pendidikan
ALUR VERIFIKASI DAN VALIDASI
OP. Dinas
OPR OPERATOR
PENDIDIKAN PDSP
SEKOLA LPMP/
KAB/KOTA/PROV K
H BPKLN
PERBAIKAN
DATA   (
MASTER
)
PERBAIKAN 
AL R  IFIK
 SI 
FOTO

CALON

U
VA VE A DAN
PENERIMA

DA
NUPTK

KLAIM  
LI SI 
NUPTK

PENONAKTIFA
N NUPTK   
REAKTIVASI
NUPTK
   
VERVAL
ARSIP
 
ALUR VERIFIKASI DAN VALIDASI
OP.
OP. DINAS
PENDIDIKAN
OPERATOR
PDSP
SEKOLA LPMP/
KAB/KOTA/PROV K
H BPKLN
PERBAIKAN
Pengajuan Approval (Approval)
DATA
MASTER

PERBAIKAN Pengajuan

AL R RIFIK SI
FOTO

CALON
Pengajuan Approval Approval Approval

U
VA VE
DA A DAN
PENERIMA
NUPTK

KLAIM Pengajuan Approval

LI SI
NUPTK

PENONAKTIFA
Pengajuan Approval Approval Approval
N NUPTK

REAKTIVASI Pengajuan Approval Approval Approval


NUPTK

VERVAL Pengajuan Approval


ARSIP
PENERBITAN NUPTK
TAHAP DAN SYARAT PENERBITAN NUPTK
1/2

A. penetapan calon penerima NUPTK; dan


TAHA
B. penetapan penerima NUPTK.
P

A. SYARAT PENETAPAN CALON


a. sudah terdata dalam pangkalan data
dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id atau
dapo.paud-dikmas.kemdikbud.go.id.
b. belum memiliki NUPTK; dan
c. telah bertugas pada Satuan
Pendidikan yang
memiliki Nomor Pokok Sekolah
Nasional

Ditetapkan oleh PDSPK melalui


vervalptk.data.kemdikbud.go.id
TAHAP DAN SYARAT PENERBITAN NUPTK
2/2
a. Kartu Tanda Penduduk (KTP);
b. ijazah dari pendidikan dasar sampai dengan pendidikan terakhir;
c. bukti memiliki kualifikasi akademik paling rendah diploma IV (D-IV) atau
B. SYARAT PENERIMA

strata 1 (S-1) bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Satuan


Pendidikan Formal;
d. bagi yang berstatus CPNS/PNS melampirkan:
1. Surat Keputusan (SK) pengangkatan CPNS/PNS; dan
2. Surat Keputusan (SK) Penugasan dari Dinas Pendidikan;
e. surat keputusan pengangkatan dari kepala Dinas Pendidikan bagi yang
berstatus bukan PNS yang bertugas pada Satuan Pendidikan yang
diselenggarakan oleh pemerintah daerah; dan
f. telah bertugas paling sedikit selama 2 (dua) tahun secara terus menerus
yang dibuktikan melalui surat keputusan pengangkatan dari ketua
yayasan atau badan hukum lainnya bagi yang berstatus bukan PNS pada
Satuan Pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat.

Diterbitkan oleh PDSPK melalui


vervalptk.data.kemdikbud.go.id
MEKANISME PENERBITAN NUPTK GTK KEMENDIKBUD

Keterangan: Jumlah UPT Pusat di Daerah untuk LPMP  34 Provinsi


PENONAKTIFAN NUPTK
KONSEP PENONAKTIFAN NUPTK

Prinsip NUPTK yang telah diterbitkan dapat


dilakukan Penonaktifan

1. permohonan dari pemilik NUPTK;


2. tidak terdata sebagai pendidik atau
tenaga kependidikan, diantaranya:
Dikarenakan a. beralih tugas dari jabatan;
b. beralih profesi;
c. meninggal dunia;
d. purna tugas;
e. lainnya…
PERSYARATAN PENONAKTIFAN NUPTK

1. pemohon mengajukan surat pernyataan


menonaktifkan NUPTK bermaterai dalam
bentuk cetak dan salinan digital kepada
kepala Satuan Pendidikan;
2. NUPTK yang diusulkan harus atas nama
NUPTK sendiri bukan atas nama orang lain;
3. surat persetujuan kepala Satuan Pendidikan
dalam bentuk salinan digital; dan
4. surat persetujuan dari kepala Dinas
Pendidikan setempat dalam bentuk
salinan digital.
SISTEM APLIKASI PENONAKTIFAN
NUPTK

• Penonaktifan NUPTK dilakukan dalam


LAMAN jaringan sistem aplikasi
vervalptk.data.kemdikbud.go.id

• Status NUPTK yang sudah nonaktif


STATUS diinformasikan melalui laman
gtk.data.kemdikbud.go.id/Data/Status
REAKTIVASI NUPTK
KONSEP REAKTIVASI NUPTK

NUPTK yang sudah berstatus


nonaktif dapat dilakukan
Reaktivasi NUPTK

Prinsip

Reaktivasi NUPTK dapat dilakukan


melalui permohonan dari Pendidik
dan Tenaga Kependidikan Yang
Bersangkutan
PERSYARATAN REAKTIVASI NUPTK
1. Data pemohon sudah ada dalam data pokok
pendidikan;
2. NUPTK harus atas nama pemohon, bukan atas
nama orang lain;
3. NUPTK berstatus “NUPTK tidak aktif”, dapat
dilihat di laman
NUPTK gtk.data.kemdikbud.go.id/data/status/
4. mengajukan surat pernyataan mengaktifkan
NUPTK dengan bermaterai dalam bentuk cetak
dan salinan digital kepada kepala Satuan
Pendidikan;
5. surat persetujuan kepala Satuan Pendidikan
dalam bentuk cetak; dan
6. surat persetujuan dari kepala Dinas
Pendidikan dalam bentuk salinan digital.
SISTEM APLIKASI REAKTIVASI
NUPTK
• Syarat reaktivasi NUPTK dilakukan dalam
LAMAN jaringan dengan mengunggah ke sistem
aplikasi vervalptk.data.kemdikbud.go.id.

• Status NUPTK yang sudah dilakukan


STATUS Reaktivasi diinformasikan melalui laman
gtk.data.kemdikbud.go.id/Data/Status
MEKANISME PENONAKTIFAN DAN REAKTIVASI
NUPTK KEMENDIKBUD
ADA DI ANTRIAN VERVAL
BELUM DI VERIFIKASI
BERJUMLAH 386 PTK
PER 14 MARET 2020
SUDAH DI PROSES LPMP BERJUMLAH
8.256 DENGAN STATUS :
SUDAH DISETUJUI PDSPK (TERBIT NUPTK)
SUDAH DI APPROVAL LPMP TETAPI DI TOLAK
PUSAT (PERBAIKAN)
DITOLAK LPMP UNTUK DI PERBAIKI
DITOLAK ADMIN DINAS KABUPATEN DAN
PROVINSI UNTUK PERBAIKAN
BELUM DISETUJUI ADMIN DINAS
KABUPATEN /PROVINSI
SUDAH DISETUJUI PDSPK, TERBIT NUP
DITOLAK ADMIN DINAS
STATUS BELUM DISETUJUI ADMIN DINAS
DITOLAK PDSPK
DITOLAK LPMP UNTUK
PERBAIKAN
UDAH DISETUJUI LPMP, TETAPI BELUM DI APPROVE PDS
Persyaratan pengajuan dan penerbitan NUPTK Berdasarkan
Juklak
PTK
 terdata dalam pangkalan data Dapodik dan memiliki rombongan belajar.
Belum memiliki NUPTK

Bertugas di satuan pendidikan yang memiliki NPSN;

Kartu Tanda Penduduk (KTP);

Ijazah dari pendidikan dasar sampai dengan pendidikan terakhir

Bukti memiliki kualifikasi akademik paling rendah diploma IV (D-IV) atau strata 1 (S-1)

bagi Pendidik pada Satuan Pendidikan Formal;
Bagi yang berstatus CPNS/PNS melampirkan: a. Surat Keputusan (SK) pengangkatan

CPNS/PNS; dan b. Surat Keputusan (SK) Penugasan dari Dinas Pendidikan
Surat keputusan pengangkatan dari Kepala Dinas Pendidikan bagi yang berstatus bukan
PNS yang bertugas pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah;
dan telah bertugas paling sedikit selama 2 (dua) tahun secara terus menerus yang
dibuktikan
melalui surat keputusan pengangkatan dari ketua yayasan atau badan hukum lainnya dan
SK Penugasan/pembagian jam mengajar dari kepala sekolah/kepala yayasan bagi yang
berstatus bukan PNS pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat

;
;
.
Untuk guru PNS atau CPNS di sekolah negeri dan swasta;
 (1.) SK Pengangkatan PNS/CPNS dan atau SK Penugasan dari Dinas
Pendidikan. Apabila pada SK Pengangkatan dijelaskan tentang nama
guru yang bersangkutan beserta satuan pendidikan dimana guru
tersebut ditugaskan maka cukup melampirkan SK Pengangkatan saja.
Jika tidak, maka harus melampirkan juga SK Penugasan dari Kepala
Dinas Pendidikan terkait penempatan/penugasan guru tersebut,
 (2.) KTP,
 (3.) Ijazah SD atau sederajat,
 (4.) Ijazah SMP atau sederajat,
 (5.) Ijazah SMA/ SMK atau sederajat,
 (6.) Ijazah S1 atau D4.
Untuk guru non PNS di sekolah negeri;
 ((1.) SK Pengangkatan bisa berupa; SK Penugasan, Surat Perjanjian
Kontrak Kerja, Surat Keterangan dari Kepala Dinas Pendidikan/ Bupati/
Gubernur/BKD, Surat Perintah Melaksanakan Tugas, SK Pembayaran
Honorarium. SK yang dilampirkan haruslah yang terbaru atau
terakhir. Apabila SK Pengangkatan berbentuk kolektif pada bagian
daftar nama guru yang bersangkutan harus dilegalisir oleh Dinas
Pendidikan dan diberi tanda pada nama guru yang bersangkutan
(nomor dilingkari),
 (2.) KTP,
 (3.) Ijazah SD atau sederajat,
 (4.) Ijazah SMP atau sederajat,
 (5.) Ijazah SMA/SMK atau sederajat,
 (6.) Ijazah S1 atau D4.
Untuk guru non PNS (diangkat oleh pemerintah) di sekolah swasta;
 (1.) SK Pengangkatan dari Ketua Yayasan yang masih berlaku,
 (2.) SK Penugasan dari Kepala Sekolah/Yayasan dalam penetapan jadwal
mengajar atau pembagian tugas mengajar paling sedikit 2 tahun terakhir
secara terus menerus (5 semester di yayasan yang sama walaupun beda
jenjang).
 Contoh apabila guru tersebut diangkat pada tahun ajaran 2010/11 mengajukan
penerbitan NUPTK pada tahun ajaran 2018/19, maka SK Penugasan
yang dilampirkan adalah tahun 2016/17, 2017/18 dan 2018/19.
 (3.) KTP,
 (4.) Ijazah SD atau sederajat,
 (5.) Ijazah SMP atau sederajat,
 (6.) Ijazah SMA/SMK atau sederajat,
 (7.) Ijazah S1 atau D4
Untuk guru non PNS (diangkat oleh yayasan) di sekolah swasta;
 (1.) SK Pengangkatan bisa berupa; SK Penugasan, Surat Perjanjian Kontrak
Kerja, Surat Keterangan dari Kepala Dinas Pendidikan/ Bupati/Gubernur/BKD,
Surat Perintah Melaksanakan Tugas, SK Pembayaran Honorarium. SK yang
dilampirkan haruslah yang terbaru atau terakhir. Apabila SK Pengangkatan
berbentuk kolektif pada bagian daftar nama PTK yang bersangkutan harus
dilegalisir oleh dinas pendidikan dan diberi tanda pada nama PTK yang
bersangkutan (nomor dilingkari),
 (2.) SK Penugasan dari Kepala Sekolah/Kepala Yayasan dalam penetapan jadwal
mengajar atau pembagian tugas mengajar paling sedikit 2 tahun terakhir
secara terus menerus (5 semester di yayasan yang sama walaupun beda
jenjang).
 (3.) KTP,
 (4.) Ijazah SD atau sederajat,
 (5.) Ijazah SMP atau sederajat,
 (6.) Ijazah SMA/SMK atau sederajat,
 (7.) Ijazah S1 atau D4.
Untuk Tendik (TU, Operator, pustakawan, laboran)
Untuk Tenaga Kependidikan (tenaga administrasi,
pustakawan, dll) pengajuan penerbitan NUPTK
persyaratannya sama dengan guru/ pendidik tetapi
untuk kualifikasi pendidikan mengacu pada
Permendiknas Nomor 24 tahun 2008 tentang Tenaga
Administrasi Sekolah/Madrasah dan Permendikbud
Nomor 32 tahun 2018 tentang Standar Teknis
Pelayanan Minimal Pendidikan
Ketentuan Lainnya
Semua yang dilampirkan berupa hasil scan dokumen asli.
Untuk KTP harus scan dokumen asli berwarna. Apabila hilang atau
belum mendapatkan, dapat melampirkan Surat Keterangan dari
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Jika fotokopi harus
dilegalisir oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil/Kecamatan.
Untuk Ijazah dilampirkan scan dokumen asli berwarna atau
dokumen fotokopi yang dilegalisir cap basah oleh lembaga yang
mengeluarkan ijazah atau Dinas Pendidikan tempat domisili. Jika
ijazah hilang maka dokumen yang dilampirkan adalah surat
keterangan pengganti ijazah yang ditandatangani oleh kepala
sekolah yang bersangkutan serta diketahui oleh Kepala Dinas
Pendidikan setempat. (Surat tersebut dibuat bedasarkan dari surat
laporan kehilangan dari kepolisian yang tertuang di dalam redaksi).
Yang berhak melakukan pengesahan SK Pengangkatan adalah
pejabat yang berwenang (Gubernur, Bupati, Wali kota, Kepala
Dinas Pendidikan, Kepala BKD atau pelaksana tugas (Plt)).
Masa Berlaku SK Pengangkatan
 Masa berlaku SK Pengangkatan disesuaikan dengan bunyi
redaksinya,
ada yang mulai berlaku dari tanggal ditetapkan hingga tanggal yang
sudah ditentukan. Ada yang menetapkan satu tahun anggaran,
ada pula yang menetapkan satu tahun pelajaran. Apabila pada SK
Pengangkatan tidak ada redaksi yang menyebutkan batas masa
berlakunya maka SK Pengangkatan tersebut masih berlaku dengan
catatan belum ada SK Pengangkatan terbaru yang keluar. Approval
mengacu pada tahun SK Pengangkatan dengan tahun pengajuan
penerbitan NUPTK bukan pada tahun verval.
Masa berlaku SK Pengangkatan dari yayasan disesuaikan dengan
bunyi redaksinya. Ada yang setiap tahun yayasan mengeluarkan SK
Pengangkatan. Ada yang menetapkan per tahun pelajaran , ada juga
yang mulai berlaku dari tanggal ditetapkan hingga tanggal yang
sudah ditentukan. Ada pula yang dikeluarkan sekali dan berlaku tanpa
ada
batas waktu sampai keluar SK Pembaruan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai