Anda di halaman 1dari 9

2023

LSP P2 BPPMPV KELAUTAN PERIKANAN


TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
SKEMA SERTIFIKASI OKUPASI
PENGAJAR VOKASI BIDANG PELATIHAN KERJA DAN SERTIFIKASI

Skema Sertifikasi Pengajar Vokasi merupakan skema sertifikasi okupasi yang


dikembangkan oleh Komite Skema LSP P2 Balai Pengembangan Penjaminan Mutu
Pendidikan Vokasi Bidang Kelautan Perikanan Teknologi Informasi dan Komunikasi
(BPPMPV KPTK) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Republik Indonesia untuk memenuhi kebutuhan sertifikasi kompetensi kerja di LSP
P2 BPPMPV KPTK. Skema sertifikasi ini mengacu pada Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia berdasarkan Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik
Indonesia Nomor 333 Tahun 2020 tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia Kategori Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa
Hak Opsi, Ketenagakerjaan, Agen Perjalanan dan Penunjang Usaha Lainnya
Golongan Pokok Aktivitas Ketenagakerjaan Bidang Standardisasi, Pelatihan Kerja
dan Sertifikasi, Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 3
Tahun 2021 tentang Penetapan Jenjang Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang
Pelatihan Kerja dan Sertifikasi, dan Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan
Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Nomor 2/1645/LP.00.01/XII/2021 tentang
Pengemasan Unit Kompetensi Bidang Pelatihan Kerja. Skema sertifikasi ini
digunakan sebagai acuan pada pelaksanaan asesmen oleh asesor kompetensi LSP
P2 BPPMPV KPTK dan memastikan kompetensi pada Jabatan Pengajar Vokasi.

Disahkan 20 Januari 2023


:
Tanggal
Oleh :

Singgih Afifa Putra Yopi Sopian


Ketua Komite Skema LSP P2 Ketua LSP P2 BPPMPV KPTK
BPPMPV KPTK

Nomor Dokumen : SSK39/BPPMPVKPTK/KKPP/2022


SKEMA SERTIFIKASI OKUPASI PENGAJAR VOKASI

Nomor Salinan : 01
Status Distribusi :
√ Terkendali
Tak terkendali

2
SKEMA SERTIFIKASI OKUPASI PENGAJAR VOKASI

1. Latar Belakang
1.1. Disusun guna memenuhi peraturan perundangan yang menyatakan bahwa
setiap tenaga kerja berhak mendapatkan pengakuan kompetensi yang
dimilikinya yang diperoleh melalui pendidikan, pelatihan dan pengalaman
kerja dan pemenuhan peraturan tentang sertifikasi kompetensi bidang
pelatihan kerja.
1.2. Disusun dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga kompeten di bidang
pelatihan kerja yang banyak dibutuhkan pada saat ini dan masa yang akan
datang.
1.3. Disusun untuk memenuhi kebutuhan sertifikasi kompetensi oleh LSP P2
BBPPMPV KPTK.
1.4. Skema sertifikasi ini diharapkan dapat menjadi acuan pengembangan
pendidikan, pelatihan, dan pemagangan berbasis kompetensi.
1.5. Dalam rangka meningkatkan kompetensi dan daya saing pendidik dan
tenaga kependidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Dosen
Pendidikan Tinggi Vokasi (PTV) dan instruktur Lembaga Kursus/Pelatihan
(LKP) di bidang pelatihan kerja di lingkungan Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

2. Ruang Lingkup Skema Sertifikasi


2.1. Pengguna hasil sertifikasi kompetensi ini meliputi peluang kerja di bidang
pelatihan kerja.
2.2. Skema ini meliputi sejumlah unit kompetensi yang dilakukan uji kompetensi
guna memenuhi kompetensi Jabatan Pengajar Vokasi.

3. Tujuan Penyusunan Skema Sertifikasi


3.1. Memastikan kompetensi pada Jabatan Pengajar Vokasi.
3.2. Sebagai acuan bagi LSP P2 BBPPMPV KPTK dan asesor kompetensi
dalam rangka pelaksanaan sertifikasi kompetensi.

4. Acuan Normatif
4.1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan.
4.2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
4.3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi.
4.4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2006 tentang
Sistem Pelatihan Kerja Nasional.
4.5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2018 tentang
Badan Nasional Sertifikasi Profesi.

3
SKEMA SERTIFIKASI OKUPASI PENGAJAR VOKASI

4.6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang


Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.
4.7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2022 tentang
Revitalisasi Pendidikan vokasi dan Pelatihan Vokasi.
4.8. Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 333 Tahun
2020 tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
Kategori Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi,
Ketenagakerjaan, Agen Perjalanan dan Penunjang Usaha Lainnya
Golongan Pokok Aktivitas Ketenagakerjaan Bidang Standardisasi,
Pelatihan Kerja dan Sertifikasi;
4.9. Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun
2021 tentang Penetapan Jenjang Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang
Pelatihan Kerja dan Sertifikasi;
4.10. Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor 2/ BNSP/VIII/2017
tentang Pedoman Pengembangan dan Pemeliharaan Skema Sertifikasi
Profesi.
4.11. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan
Produktivitas Nomor 2/1645/LP.00.01/XII/2021 tentang Pengemasan Unit
Kompetensi Bidang Pelatihan Kerja.

5. Kemasan/Paket Kompetensi
5.1. Jenis Skema : KKNI/Okupasi/Klaster
5.2. Nama Skema : Pengajar Vokasi

Rincian Unit Kompetensi:


NO KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI
1 N.78SPS02.012.2 Menyusun Program Pelatihan
2 N.78SPS02.019.2 Merencanakan Penyajian Materi Pelatihan Kerja
3 N.78SPS02.022.2 Merencanakan Evaluasi Hasil Pembelajaran
4 N.78SPS02.028.2 Melaksanakan Pelatihan Tatap Muka (Face to Face)
5 Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
N.78SPS02.035.1
di Lembaga Pelatihan Kerja
6 Mengelola Pemenuhan Persyaratan Bahasa, Literasi,
N.78SPS02.038.1
Berhitung dalam Proses Pembelajaran
Menilai Kemajuan Kompetensi Peserta Pelatihan
7 N.78SPS02.075.1
Secara Individu
8 N.78SPS02.010.2 Menentukan Kebutuhan Pelatihan Individu
Mengidentifikasi Standar Kompetensi dan Kualifikasi
9 N.78SPS02.011.1
Kerja
10 N.78SPS02.015.1 Merancang Strategi Pembelajaran
Menyiapkan Pelaksanaan Pelatihan atau Asemen
11 N.78SPS02.063.1
Berbasis Kompetensi

4
SKEMA SERTIFIKASI OKUPASI PENGAJAR VOKASI

NO KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI


12 N.78SPS02.064.1 Melaksanakan Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK)
Memberikan Dukungan dan Pembinaan kepada
13 N.78SPS02.065.1
Peserta Pelatihan Kerja
14 N.78SPS02.068.1 Melakukan Asesmen Berbasis Kompetensi

6. Persyaratan Dasar Pemohon Sertifikasi


6.1. Tenaga pendidik, instruktur atau praktisi dengan kompetensi bidang
pelatihan kerja pada SMK, PTV atau LKP.
6.2. Bagi tenaga pendidik dan instruktur berpengalaman mengajar bidang
pelatihan kerja minimum 3 tahun, atau praktisi berpengalaman kerja
sebagai Penngajar vokasi minimum 5 tahun.
6.3. Memiliki sertifikat pelatihan berbasis kompetensi Pengajar vokasi yang
diterbitkan oleh BPPMPV KPTK.

7. Hak Pemohon dan Kewajiban Pemegang Sertifikat


7.1. Hak Pemohon
7.1.1. Memperoleh penjelasan tentang gambaran proses sertifikasi sesuai
dengan skema sertifikasi.
7.1.2. Mendapat hak bertanya berkaitan dengan kompetensi.
7.1.3. Memperoleh jaminan kerahasiaan terhadap proses sertifikasi.
7.1.4. Memperoleh hak banding terhadap keputusan sertifikasi.
7.1.5. Memperoleh sertifikat kompetensi jika dinyatakan kompeten.
7.2. Kewajiban Pemegang Sertifikat
7.2.1. Menjamin bahwa sertifikat kompetensi tidak disalahgunakan.
7.2.2. Menjamin terpelihara kompetensi yang sesuai pada sertifikat
kompetensi.
7.2.3. Menjamin bahwa seluruh pernyataan dan informasi yang diberikan
adalah terbaru, benar dan dapat dipertanggungjawabkan.
7.2.4. Menjamin mentaati aturan penggunaan sertifikat.

8. Biaya Sertifikasi
Biaya sertifikasi untuk Skema Sertifikasi Okupasi Pengajar Vokasi ditetapkan
oleh BPPMPV KPTK.

9. Proses Sertifikasi
9.1. Proses Pendaftaran
9.1.1. LSP P2 BBPPMPV KPTK menginformasikan kepada pemohon
persyaratan sertifikasi sesuai skema sertifikasi, jenis bukti, aturan
bukti, proses sertifikasi, hak dan kewajiban pemohon, biaya
sertifikasi, dan kewajiban pemegang sertifikasi kompetensi.

5
SKEMA SERTIFIKASI OKUPASI PENGAJAR VOKASI

9.1.2. Pemohon mengisi formulir permohonan sertifikasi dilengkapi dengan


bukti-bukti berupa:
a. fotokopi surat keterangan sebagai tenaga pendidik, instruktur
atau praktisi dengan keahlian bidang pelatihan kerja pada SMK,
PTV, atau LKP yang ditetapkan pimpinan institusi masing-
masing.
b. fotokopi surat keterangan berpengalaman mengajar bidang
pelatihan kerja minimum 3 tahun sebagai tenaga pendidik atau
instruktur, atau fotokopi surat keterangan pengalaman kerja
sebagai praktisi pengajar vokasi minimum 5 tahun.
c. fotokopi sertifikat pelatihan berbasis kompetensi pengajar vokasi
yang diterbitkan oleh BPPMPV KPTK
d. fotokopi KTP
e. pasfoto 4 x 6 sebanyak 2 lembar berlatar warna merah
9.1.3. Pemohon mengisi Formulir Asesmen Mandiri (APL 02) dan
dilengkapi dengan bukti pendukung yang relevan (jika ada).
9.1.4. Pemohon menyatakan setuju untuk memenuhi persyaratan
sertifikasi dan memberikan setiap informasi yang diperlukan untuk
penilaian.
9.1.5. LSP P2 BPPMPV KPTK menelaah berkas pendaftaran untuk
konfirmasi bahwa pemohon sertifikasi memenuhi persyaratan yang
ditetapkan dalam skema sertifikasi.
9.1.6. Pemohon yang memenuhi persyaratan dinyatakan sebagai asesi
sertifikasi.

9.2. Proses Asesmen


9.2.1. Asesmen Skema Sertifikasi Okupasi Pengajar Vokasi direncanakan
dan disusun dengan cara yang menjamin bahwa verifikasi
persyaratan skema sertifikasi telah dilakukan secara objektif dan
sistematis dengan bukti terdokumentasi untuk memastikan
kompetensi.
9.2.2. LSP P2 BPPMPV KPTK menugaskan asesor kompetensi untuk
melaksanakan asesmen.
9.2.3. Asesor melakukan verifikasi perangkat dan metode asesmen untuk
mengonfirmasikan bukti yang akan dikumpulkan dan bagaimana
bukti tersebut akan dikumpulkan.
9.2.4. Asesor menjelaskan, membahas, dan menyepakati rincian rencana
asesmen dan proses asesmen dengan asesi.
9.2.5. Asesor melakukan pengkajian dan evaluasi kecukupan bukti dari
dokumen pendukung yang disampaikan pada lampiran dokumen
APL 02 untuk memastikan bahwa bukti tersebut mencerminkan bukti
yang diperlukan.

6
SKEMA SERTIFIKASI OKUPASI PENGAJAR VOKASI

9.2.6. Peserta yang memenuhi persyaratan bukti dan menyatakan


kompeten direkomendasikan untuk mengikuti proses asesmen/uji
kompetensi.
9.3. Proses Uji Kompetensi
9.3.1. Uji kompetensi dirancang untuk menilai kompetensi yang dapat
dilakukan dengan menggunakan metode observasi langsung/praktik
demonstrasi, pertanyaan tertulis, pertanyaan lisan, verifikasi
portofolio, wawancara dan metode lainnya yang andal dan objektif,
serta konsisten dengan skema sertifikasi.
9.3.2. Uji kompetensi dilaksanakan di Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang
ditetapkan melalui verifikasi oleh LSP P2 BPPMPV KPTK.
9.3.3. Bukti yang dikumpulkan melalui uji kompetensi dievaluasi untuk
memastikan bahwa bukti tersebut mencerminkan bukti yang
diperlukan untuk memperlihatkan kompetensi telah memenuhi
aturan bukti, yaitu Valid, Asli, Terkini, Memadai (VATM).
9.3.4. Hasil proses uji kompetensi yang telah memenuhi aturan bukti
VATM direkomendasikan “Kompeten” dan yang belum memenuhi
aturan bukti VATM direkomendasikan “Belum Kompeten”.
9.3.5. Asesor menyampaikan rekaman hasil uji kompetensi dan
rekomendasi kepada LSP P2 BPPMPV KPTK.

9.4. Keputusan Sertifikasi


9.4.1. LSP P2 BPPMPV KPTK menjamin bahwa informasi yang
dikumpulkan selama proses uji kompetensi mencukupi untuk:
a. mengambil keputusan sertifikasi;
b. melakukan penelusuran apabila terjadi banding.
9.4.2. LSP P2 BPPMPV KPTK melakukan sidang pleno untuk melakukan
verifikasi berkas sertifikasi dan menetapkan status kompetensi yang
dibuat dalam berita acara untuk proses penerbitan sertifikat
kompetensi.
9.4.3. Tim asesor LSP P2 BPPMPV KPTK bertugas membuat keputusan
sertifikasi apakah persyaratan sertifikasi telah dipenuhi oleh asesi
dan dapat ditetapkan oleh LSP P2 BPPMPV KPTK.
9.4.4. Keputusan sertifikasi dilakukan melalui rapat tim asesor dengan
melakukan verifikasi rekomendasi dan informasi uji kompetensi,
kemudian dituangkan dalam berita acara.
9.4.5. Keputusan pemberian sertifikat dibuat dalam surat keputusan LSP
P2 BPPMPV KPTK berdasarkan berita acara.
9.4.6. LSP P2 BPPMPV KPTK menerbitkan sertifikat kompetensi kepada
asesi yang ditetapkan kompeten.
9.4.7. Sertifikat kompetensi disahkan oleh ketua dan manajer sertifikasi
LSP P2 BPPMPV KPTK dengan masa berlaku 3 (tiga) tahun.

7
SKEMA SERTIFIKASI OKUPASI PENGAJAR VOKASI

9.4.8. Sertifikat diserahkan kepada asesi setelah seluruh persyaratan


sertifikasi dipenuhi.

9.5. Pembekuan dan Pencabutan Sertifikat


9.5.1. LSP P2 BPPMPV KPTK akan melakukan pembekuan apabila
pemegang sertifikat menyalahgunakan kewenangan yang telah
diberikan.
9.5.2. Selama pembekuan sertifikat, pemegang sertifikat tidak
diperkenankan melakukan kegiatan promosi terkait dengan
sertifikasi yang telah dibekukan.
9.5.3. LSP P2 BPPMPV KPTK akan melakukan pencabutan sertifikat
setelah proses pembekuan sertifikat. Selanjutnya pemegang
sertifikat tidak diperkenankan menggunakan sertifikatnya sebagai
bahan rujukan untuk kegiatannya.

9.6. Surveilan Pemegang Sertifikat/Pemeliharaan Sertifikat


9.6.1. Pelaksanaan surveilan oleh LSP P2 BPPMPV KPTK dimaksudkan
untuk memastikan terpeliharanya kompetensi kerja pemegang
sertifikat kompetensi.
9.6.2. Surveilan dilakukan secara periodik minimal sekali dalam satu tahun
setelah diterbitakannya sertifikat kompetensi
9.6.3. Proses surveilan dilakukan dengan metode analisis logbook,
konfirmasi dari atasan langsung, atau konfirmasi pihak ketiga,
kunjungan ke tempat kerja, maupun metode lain yang
memungkinkan untuk memastikan keterpeliharaan kompetensi
pemegang sertifikat kompetensi.
9.6.4. Hasil surveilan dicatat dalam database pemegang sertifikat di LSP
P2 BPPMPV KPTK.

9.7. Proses Sertifikasi Ulang


LSP P2 BPPMPV KPTK tidak melakukan proses sertifikasi ulang.

9.8. Penggunaan Sertifikat


Pemegang sertifikat harus menandatangani persetujuan untuk:
9.8.1. mematuhi ketentuan yang relevan dalam skema sertifikasi;
9.8.2. menggunakan sertifikat hanya untuk ruang lingkup sertifikasi yang
diberikan;
9.8.3. tidak menggunakan sertifikat yang dapat mencemarkan/ merugikan
LSP P2 BPPMPV KPTK dan tidak memberikan pernyataan terkait
sertifikat yang oleh LSP P2 BPPMPV KPTK dianggap dapat
menyesatkan atau tidak dapat dipertanggungjawabkan;
9.8.4. menghentikan penggunaan atau pengakuan sertifikat setelah

8
SKEMA SERTIFIKASI OKUPASI PENGAJAR VOKASI

sertifikat dibekukan atau dicabut oleh LSP P2 BPPMPV KPTK.

9.9. Banding
9.9.1. LSP P2 BPPMPV KPTK memberikan kesempatan kepada asesi
untuk mengajukan banding apabila proses sertifikasi dirasakan tidak
sesuai SOP dan prinsip asesmen.
9.9.2. Banding dilakukan maksimal 3 hari sejak keputusan sertifikasi
ditetapkan.
9.9.3. LSP P2 BPPMPV KPTK menyediakan formulir yang digunakan
untuk pengajuan banding.
9.9.4. LSP P2 BPPMPV KPTK membentuk tim investigasi yang ditugaskan
untuk menangani proses banding yang beranggotakan personel
yang tidak terlibat dengan subjek yang dibanding dan atau yang
dijadikan materi banding.
9.9.5. LSP P2 BPPMPV KPTK menjamin bahwa proses banding dilakukan
secara objektif dan tidak memihak.
9.9.6. Keputusan banding dituangkan dalam laporan banding selambat-
lambatnya 14 hari kerja terhitung sejak permohonan banding
diterima oleh LSP P2 BPPMPV KPTK.
9.9.7. Keputusan banding bersifat mengikat kedua belah pihak.

Anda mungkin juga menyukai