Skema sertfikasi KKNI Level IV pada Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan.
merupakan skema sertifikasi Kualifikasi yang dikembangkan oleh komite skema
sertifikasi LSP P2 PPPPTK BOE Malang.Unit kompetensi dalam kemasan kompetensi
yang digunakan mengacu pada SKKNI yang ditetapkan berdasarkan keputusan Menteri
Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor KEP.116/MEN/VII/2004 Tahun 08 Juli
2014 Tentang Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Skema sertifikasi ini
digunakann untuk memastikan dan memelihara kompetensi teknis guru Sekolah
Menengah Kejuruan dan sebagai acuan dalam asesmen oleh LSP P2 PPPPTK BOE
Malang dan asesor kompetensi.
1. LATAR BELAKANG
Skema ini ditetapkan dengan tujuan untuk digunakan sebagai acuan dalam
sertifikasi kompetensi profesi Otomotif khususnya bidang Teknik Kendaraan Ringan
bagi tenaga kerja yang telah mendapatkan kompetensinya melalui proses
pembelajaran baik formal, non formal, pelatihan kerja, ataupun pengalaman kerja,
yang mengacu kepada standar kompetensi Teknik Kendaraan Ringan mengacu pada
keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor
KEP.116/MEN/VII/2004 Tahun 08 Juli 2014. Skema ini ditetapkan dalam kerangka
harmonisasi rekognisi pendidikan dan pelatihan program ahli ganda.
Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional Bab XVI pasal 61 ayat 3 menyatakan bahwa: Sertifikat kompetensi
diberikan oleh penyelenggara pendidikan dan pelatihan kepada peserta didik dan
warga masyarakat sebagai pengakuan terhadap kompetensi untuk melakukan
pekerjaan tertentu setelah lulus uji kompetensi yang diselenggarakan oleh satuan
pendidikan yang terakreditasi atau lembaga sertifikasi.
Tuntutan kebutuhan industri di bidang teknologi dan rekayasa menghendaki tenaga
kerja yang profesional terstandar. Hal ini hanya dapat tercapai jika proses
pendidikan dilakukan oleh lembaga pendidikan dengan guru-guru yang profesional
terstandar pula. Untuk menjamin guru yang profesional dan terstandar, PPPPTK
BOE Malang berkepentingan untuk meningkatkan profesionalisme guru secara
berkelanjutan melalui program diklat dan dijamin kompetensinya melalui sertifikai
profesi yang dilakukan oleh LSP P2 PPPPTK BOE Malang
Tuntutan bahwa tenaga kerja berhak memperoleh pengakuan kompetensi kerja
setelah mengikuti pelatihan kerja yang diselenggarakan lembaga pelatihan kerja
pemerintah, lembaga pelatihan kerja swasta, atau pelatihan di tempat kerja yang
dilakukan melalui sertifikasi kompetensi kerja (UU RI no 13 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan Bab V Pasal 18 ayat 1 dan 2).
Sehubungan dengan itu, dalam upaya melakukan sertifikasi kompetensi pada
Pendidik dan Tenaga Kependidikan maka Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) BOE Malang yang merupakan Unit
Pelaksanaan Teknis (UPT) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dibidang
1.3.1. Membantu memastikan link and match antara kompetensi lulusan dengan
tuntutan kompetensi dunia industri.
1.3.2. Membantu memastikan tercapainya efisiensi dalam pengembangan
program diklat.
1.3.3. Membantu memastikan pencapain hasil diklat yang tinggi.
1.3.4. Membantu Lemdiklat dalam sistem asesmen baik formatif, sumatif
maupun holistik yang dapat
1.3.5. memastikan dan memelihara kompetensi peserta didik selama proses
diklat.
4. ACUAN NORMATIF
5.1. Deskripsi
6.1. Guru yang memiliki ijazah pendidikan minimal S1/D4 dan telah mengikuti
pelatihan berbasis kompetensi level IV Kompetensi keahlian Teknik Kenderaan
Ringan yang dilakukan oleh PPPPTK BOE Malang atau PPPPTK BMTI
Bandung atau PPPPTK BBL Medan; atau
6.2. Guru mata pelajaran produktif SMK pada kompetensi keahlian Teknik
Kenderaan Ringan dan telah berpengalaman mengajar minimal 1 (satu) tahun
pada kompetensi keahlian Teknik Kenderaan Ringan, atau
6.3. Calon guru mata pelajaran produktif memiliki ijazah pendidikan minimal S1/D4
dan telah mengikuti pelatihan kompetensi level IV Teknik Kenderaan Ringan
yang dilakukan oleh PPPPTK BOE Malang atau PPPPTK BMTI Bandung atau
PPPPTK BBL Medan; atau
6.4. Praktisi Industri yang akan mengajar mata pelajaran produktif, harus memiliki
ijazah minimal S1/D4, dan telah memiliki pengalaman di bidang keahlian
Teknik Kenderaan Ringan minimal 5 tahun secara berkelanjutan.
8. BIAYA SERTIFIKASI
9. PROSES SERTIFIKASI
9.3.4. Proses Uji kompetensi dapat dilakukan dengan cara dicicil per unit
kompetensi atau secara paket sejumlah unit kompetensi yang
dilakukan secara holistik dan terintegrasi dengan proses pembelajaran,
dan hasilnya dicatatkan pada buku skill passport
9.3.5. Bukti yang dikumpulkan melalui uji praktek, tulis , lisan dan metoda
lain yang telah dilakukan secara holistik dan terintegrasi dengan
proses pembelajaran, diperiksa dan dievaluasi untuk memastikan
bahwa bukti tersebut mencerminkan bukti yang diperlukan untuk
memperlihatkan kompetensi telah memenuhi aturan bukti VATM
9.3.6. Hasil proses uji kompetensi yang telah memenuhi aturan bukti VATM
direkomendasikan “Kompeten” dan yang belum memenuhi aturan
bukti VATM direkomendasikan “Belum Kompeten”
9.8. Banding
Peserta sertifikasi dapat melakukan banding jika tidak puas atas keputusan
yang diambil oleh assesor kompetensi, dengan mengisi form Banding.
9.4.4. LSP akan menetapkan prosedur untuk menerima, melakukan kajian dan
membuat keputusan terhadap banding
9.4.5. LSP menetapkan prosedur yang menjamin bahwa semua banding
ditangani secara konstruktif tidak berpihak dan tepat waktu
9.4.6. Penjelasan mengenai proses penanganan banding dapat diketahui public
tanpa diminta LSP akan memberitahukan secara resmi hasil kepada
pemohon.