Anda di halaman 1dari 35

Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul

Teknik Kendaraan ringan smk kab. madiun '020.KK.6

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI


PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF

MEMELIHARA/SERVIS ENGINE
DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA
OPKR-30-007B

BUKU INFORMASI
KELAS III SEMESTER GANJIL

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL


SMK PGRI 1 MEJAYAN
Jl. Kol Marhadi No 25 Caruban Madiun Jawa Timur
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Teknik Kendaraan ringan smk kab. madiun '020.KK.6

BAB I
MEMELIHARA/SERVIS ENGINE DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA

1. URAIAN

Suatu kendaraan memerlukan adanya tenaga luar yang memungkinkan kendaraan dapat bergerak serta
dapat mengatasi keadaan, jalan, udara dan sebagainya. Sumber dari luar yang menghasilkan tenaga disebut
mesin. Mesin merupakan alat yang merubah tenaga panas, listrik, air, angin, tenaga atom atau sumber
tenaga lainnya menjadi tenaga mekanik, Mesin merubah tenaga panas menjadi tenaga mekanik disebut
motor bakar ( thermal engine )
Motor bakar ada beberapa macam, yaitu mesin bensin, mesin diesel, mesin turbin dan lain-lainny, yang
menghasilkan tenaga panas yang dihasilkan dari dalam mesin itu sendiri disebut motor pembakaran dalam (
internal combustion engine ) sebagai contoh mesin bensin, mesin diesel, mesin turbin. Tenaga panas yang
dihasilkan diluar dari mesin itu sendiri disebut motor pembakaran luar ( external combustion engine )
contohnya mesin uap, mesin nuklir dan lainn-lainnya.

Karakteristik mesin bensin dan mesin diesel adalah sebagai berikut :

a. Mesin Bensin : - Kecepatannya tinggi dan tenaganya besar


- Mudah pengoperasiannya
- Pembakarannya sempurna
- Umumnya digunakan untuk mobil penumpang dan kendaraan
truck kecil

b. Mesin Diesel : - Efisiensi panasnya tinggi


- Bahan bakarnya hemat
- Kecepatanya lebih rendah dibandingkan mesin bensin
- Getarannya besar dan agak berisik
- Harganya lebih mahal
- Umumya dipergunakan untuk niaga dan kendaraan besar/ truck/
bus

1. PRINSIP KERJA MESIN

Pada gambar skema mesin bensin, campuran udara dan bensin dihisap kedalam silinder, kemudian
dikompresikan oleh torak saat bergerak naik, bila campuran udar dan bensin terbakar dengan adanya api
dari busi yang panas sekali, maka akan menghasilkan tekanan gas pembakaran yang besar didalam selinder.
Tekanan gas pembakaran ini mendorong torak ke bawah, yang menggerakan torak turun naik dengan bebas
didalam silinder. Dari gerak lurus ( naik turun) torak dirubah menjadi gerak putar pada poros engkol melalui
batang torak. Gerak putar inilah yang menghasilkan tenaga pad mobil.
Posisi tertinggi yang dicapai oleh torak didalam silinder disebut Titik Mati Atas (TMA), dan posisi terendah
disebut Titik Mati Bawah (TMB), jarak bergeraknya torak antara TMA dan TMB disebut langkah torak (stroke)

Campuran udara dan bensin dihisap didalam silinder dan gas yang telah terbakar harus keluar, dan ini harus
berlangsung secara tetap. Pekerjaan ini dilakukan dengan adanya gerakan torak yang turun-naik didalam
silinder. Proses menghisap campuran udara dan bensin kedalam silinder, mengkompresikan, membakarnya
dan mengeluarkan gas bekas dari silinder disebut satu siklus

Ada juga mesin yang tiap siklus terdiri dari dua langkah torak, mesin ini disebut mesin 2 langkah (two stroke
engine). Poros engkolnya berputar satu kali selama torak menyelesaikan dua langkah, sedangkan mesin 4
langkah ( four stroke engine ) poros engkol berputar dua putaran penuh selama torak menyelesaikan empat
langkah dalam tiap satu siklus.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Teknik Kendaraan ringan smk kab. madiun '020.KK.6

Langkah Hisap :
Campuran udara dan bensin dihisap kedalam silinder, katup hisap terbuka sedangakan katup buang tertutup,
waktu torak bergerak ke bawah, menyebabkan ruang silinder menjadi vakum, masuknya campuran udara dan
bensin kedalam silinder disebabkan adanya tekanan udara luar.

Langkah Kompresi :
Campuran udara dan bensin dikompresikan, katup hisap dan katup buang tertutup, waktu torak mulai naik
dari titik mati bawah (TMB) ke titik mati atas (TMA) campuaran yang dihisap tadi dikompresikan, akibatnya
tekanan dan temperaturnya menjadi naik, sehingga akan mudah terbakar, poros engkol berputar satu kali,
ketika torak mencapai TMA
Langkah Usaha :
Mesin menghasilkan tenaga untuk menggerakan kendaraan sesaat sebelum torak mencapai TMA pada saat
langkah kompresi, Busi memberi loncatan api pada campuran yang telah dikompresikan, dengan terjadinya
Pembakaran, kekuatan dari tekanan gas pembakaran yang tinggi mendorong torak ke bawah. Usaha ini yang
menjadi tenaga mesin ( Engine Power ).

Langkah Buang :
Gas yang terbakar dibuang dari dalam silinder, katup buang terbuka, torak bergerak dari TMB ke TMA
mendorong gas bekas keluar silinder, ketika torak mencapai TMA, akan mulai bergerak lagi untuk persiapan
langkah berikutnya , yaitu langkah hisap.
Poros engkol telah melakukan 2 putaran penuh dalam 1 siklus terdiri dari 4 langkah yaitu hisap, kompresi,
usaha, buang yang merupakan dasar kerja dari mesin 4 langkah
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Teknik Kendaraan ringan smk kab. madiun '020.KK.6

2. KONSTRUKSI MESIN
Mesin bensin terdiri dari mesin itu sendiri dan berbagai macam alat bantua lainnya, sedang mesin itu sendiri
terdiri dari Blok silinder, kepala silinder, torak, poros engkol dan mekanisme katup, alat bantu lainnya pada
mesin dirancang untuk membantu kerja mesin diantaranya pelumasan, pendinginan, pemasukan dan
pembuangan (intake and exhaust), bahan bakar dan sistem kelistrikan.

a. Blok Silinder

Blok Silinder merupakan inti daripada mesin, yang terbuat dari besi tuang atau alumunium, bahwa alumunium
mempunyai sifat ringan dan meradiasikan panas yang lebih efisiensi dibandingkan dengan besi tuang. Blok
silinder dilengkapi rangka pada bagian dinding luar untuk memberikan kekuatan pada mesin dan membantu
meradiasikan panas, Blok silinder terdiri dari beberapa lubang tabung silinder, yang didalamnya terdapat
torakyang bergerak turun naik.
Silinder-silinder ditutup pada bagian atasnya oleh kepala silinder yang dijamin oleh gasket kepala silinder yang
letaknya antara blok silinder dan kepla silinder, Crankcase terpasang dibagian bawah blok silinder dan poros
engkol dan bak oli termasuk dalam crankcase. Poros nok juga diletakan dalam blok silinder, hanya pada tipe
OHV (Over Head Valve) pada mesin yang modern poros nok berada didalam kepala silinder.
Silinder-silinder dikelilingi oleh mantel pendingin(water jacket) untuk membantu pendinginan, Perlengkapan
lainnya seperti starter, alternator, pompa bensiin, distributor dipasang pada bagian samping blok silinder.

Tenaga panas ( thermal energy ) yang dihasilkan oleh pembakaran bensin dirubah kedalam tenaga mekanik
dengan adanya gerak naik-turun torak dalam tiap-tiap silinder. Mesin harus memenuhi kedua kebutuhan,
dengan tujuan untuk merubahtenaga panas menjadi energi mekanik seefisien mungkin :
- Tidak boleh terdapat kebocoran campuran bahan bakar dan udara saat berlangsungnya kompresi atau
kebocoran gas pembakaran antara silinder dan torak.
- Tahanan gesek antara torak dan silinder harus sekecil mungkin.
Oleh sebab itu pembuatan silinder diperlukan ketelitian yang tinggi.

b. Kepala Silinder

Kepala silinderr (cylinder head) ditempatkan dibagian atas blok silinder, pada bagian bawah kepala silinder
terdapat ruang bakar dan katup-katup. Kepala silinder harus tahan terhadap temperatur dan tekanan yang
tinggi with
Create PDF selama mesin bekerja,
GO2PDF olehifsebab
for free, itu umumnya
you wish kepala
to remove silinder
this line, dibuat dari besi
click here tuang.
to buy Virtual PDF Printer
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Teknik Kendaraan ringan smk kab. madiun '020.KK.6

Akhir-akhir ini banyak mesin yang kepal silindernya dibuat dari paduan alumunium. Kepal silinder yang terbuat
dari paduan alumunium memiliki kemampuan pendinginan lebih besar dibanding dengan yang terbuat dari
besi tuang, pada kepal silinder juga dilengkapi dengan mantel pendingin yang dialiri air pendingin yang datang
dari blok silinder untuk mendinginkan katup-katup dan busi.

c. Jenis Ruang Bakar

Bentuk ruang bakar sangat berpengaruh dengan adanaya penempatan dua buah katup dan busi. Ada
beberapa macam atau jenis ruang bakar yang umum digunakan :

1. Ruang bakar Model setengah bulat (Hemispherical Comustion Chamber)


Ruang baker model ini mempunyai permukaan yang kecil disbanding dengan jenis ruang baker lain yang sama
kapasitasnya, ini berarti panas yang hilang sedikit (efisiensi panas tinggi) dibanding dengan model lainnya.
Disamping itu memungkinkan efisiensi saat pemasukan dan pembuangan (intake & exhaust) lebih tinggi.
Ruang baker model ini konstruksinya lebih sempurna namun penempatan mekanisme katupnya menjadi lebih
rumit.

1. Ruang Bakar Model Baji (Wedge Type Combustion Chamber)


Ruang baker model ini kehilangan panasnya juga kecil, konstruksi mekanisme katupnya lebih sederhana bila
dinbandingkan dengan ruang baker model stengah bulat

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Teknik Kendaraan ringan smk kab. madiun '020.KK.6

2. Ruang Bakar Model Bak Mandi (Bathtup Tipe Combustion Chamber)


Ruang bakar model ini konstruksinya sederhana, dan biaya produksinya lebih rendah. Hal ini disebabkan
diameter katupnya lebih kecil, tetapi saat pengisapan (intake) atau pembuangan (exhaust) kurang sempurna
dibanding dengan jenis ruang bakar model setengah bulat.

3. Ruang Bakar Model Pent Roop


Ruang bakar model ini umumya digunakan pada mesin yang mempunyai jumlah katup hisap atau katup
buang lebih dari 2 dalam tiap-tiap silinder, yang disusun sedemikian rupa anatar katup dan poros noknya.
Disebut model pent roop sebab membentuk segi empat, baik tegak atau mendatar.
Bila dihubungkan ke titik pusat akan menyerupai atap suatu bangunan, model ini selain memberikan efek
semburan yang baik dan lebih cepat terbakar, juga penempatan businya ditengah-tengah ruang bakar.

d. Gasket Kepal Silinder

Gasket kepal silinder letaknya antara blok silinder dan kepala silinder, fungsinya untuk mencegah kebocoran
gas pembakaran, air pendingin dan oli. Gasket kepla silinder harus tahan panas dan tekanan dalam setiap
perubahan temperatur. Umumnya gasket dibuat dari carbon clad sheet steel ( gabungan carbon dengan
lempengan baja) karbon itu sendiri melekat dengan grafite dan kedua-duanya berfungsi untuk mencegah
kebocoran yang ditimbulkan antara blok silinder dan kepal silinder, serta untuk menabmah kemampuan
melekat pada gasket.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Teknik Kendaraan ringan smk kab. madiun '020.KK.6

e. Bak Oli (Oil Pan)

Bagian bawah dari blik silinder disebut bak engkol (crank case), bak oli (oil Pan) dibautkan pada bak engkol
dengan diberi paking seal atau gasket. Bak oli dibuat dari baja yang dicetak dan dilengkapi dengan penyekat
(separator) untuk menjaga gara permukaan oli tetap rata ketika kendaraan pada posisi miring, selain itu juga
dirancang sedemikian rupa agar di mesin tidak akan berpindah (berubah posisi permukaannya) pada saat
kendaraan berhenti secara tiba-tiba dan menjamin bekerjany pompa oli tidak akan kekurangan oli pada aetiap
saat. Penyumbat oli (drain plug) letaknya dibagian bawah bak oli dan fungsinya untuk mengeluarkan oli
mesin bekas

f. Torak

Torak bergerak turun naik didalam silinder untuk melakukan langkah hisap, kompresi, pembakaran, dan
pembuangan, fungsi utama torak untuk menerima tekanan pembakaran dan meneruskan tekanan untuk
memutar poros engkol melalui batang torak (connecting rod).
Torak terus menerus menerima temperatur dan tekanan yang tinggi sehingga harus dapat tahan saat mesin
beroperasi pada kecepatan tinggi untuk periode waktu yang lama, pada umumnya torak dibuat dari paduan
alumunium, selain lebih ringan radiasi panasnya juga lebih efisien dibanding dengan material lainnya.

Pada saat torak menjadi panas akan terjadi sedikit pemuaian dan mengakibatkan diameternya akan
bertambah. Untuk mencegah hal ini pad mesin harus ada semacam celah yaitu jarak yang disedikan untuk
o
temperatur
Create PDF ruang lebihfor
with GO2PDF kurang
free,25if Cyou
antara
wishtorak dan silinder,
to remove thisjarak
line,ini disebut
click herecelah torak
to buy ( piston
Virtual clearance
PDF Printer
).Celah torak bervariasi dan ini tergantung dari model mesinnya, dan umumnya antara 0,02 0,12 mm.
Mentuk torak agak sedikit tirus, diameter bagian atasnya lebih kecil dibandingkan dengan diameter bagian
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Teknik Kendaraan ringan smk kab. madiun '020.KK.6

bawahnya, selain itu celah torak bagian atsnya lebih besar dan bagian bawahnya lebih kecil.

1. Celah Torak
Celah torak penting sekali untuk memperbaiki fungsi mesin dan mendapatkan kemampuan mesin yang
lebih baik. Bila celah terlalu kecil, maka akan tidak ada celah antara torak dan silinder ketika torak panas,
hal ini akan menyebabkan torak menekan dinding silinder, hal ini akan merusak mesin.
Bila celah torak berlebhan, tekanan kompresi dan tekanan gas pembakarannya akan menjadi rendah, dan
akan menurunkan kemampuan mesin.

2. Pegas Torak
Pegas torak (piston ring) dipasang dalam alur ring (ring groove) pada torak, diameter luar ring torak
sedikit lebih besar dibanding dengan torak itu sendiri, ketika terpasang pada torak, karena pegas torak
sifatnya elastis menyebabkan mengembang, sehingga menutup dengan rapat pada dinding silinder. Peags
torak terbuat dari bahan yang dapat bertahan lama. Umunya dibuat dari baja tuang spesial,yang tidak
akan merusak dinding silinder.
Jumlah pegas torak bermacam-macam tergantung jenis mesin dan umumnya 3 sampai 4 pegas torak
untuk setiap toraknya.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Teknik Kendaraan ringan smk kab. madiun '020.KK.6

Pegas torak mempunyai 3 peranan penting :


a. mencegah kebocoran campuran udara dan bensin serta gas pembakaran yang melalui celah antara
torak dengan dinding silinder ke dalam bak engkol selama langkah kompresi dan langkah usaha.
b. Mencegah oli yang melumasi torak dan silinder masuk ke ruang bakar.
c. Memindahkan panas dari torak ke dinding silinder untuk membantu mendinginkan torak.

2.1. Pegas Kompresi

Pegas kompresi (compression ring) berfungsi untuk mencegah kebocoran campuran udara dan bensin serta
gas pembakaran dari ruang bakar ke bak engkol selam langkah kompresi dan usaha. Jumlah pegas kompresi
ini ada beberapa macam. Umumnya 2 pegas kompresi terpasang pada masing-masing torak. Pegas kompresi
ini disebut Top Compression Ring dan Second Compression Ring
Tepi bagian atas pegas kompresi agak runcing dan bersentuhan dengan dinding silinder. Ini dirancang untuk
menjamin agar dapat menutup hubungan antara pegas dan silinder, selain itu juga untuk mengikis oli mesin
dari dinding silinder secara efektif

2.2. Pegas Pengontrol Oli

Pegas pengontrol oli diperlukan untuk membentuk lapisan oli(oil film) antara torak dan dinding silinder, selain
itu juga untuk mengikis kelebihan oli agar mencegah masuknya oli ke dalam ruang bakar. Pegas oli ini disebut
pegas ke tiga (third ring), ada dua tipe pegas pengontrol oli, tipe integral dan tipe three piece yang sering
digunakan.

Tipe integral ini, pegas olinya dilengkapi dengan beberapa lubang untuk pengembalian oli (oil return0. lubang-
lubang oli ini menembus lubang pada alur pegas torak, kelebihan oli yang dikikis oleh pegas ini masukl ke
dalam lubang ini dan kembali ke dalam torak.
Pegas pengontrolan oli tipe three piece ini terdiri dari side rail yang berfungsinya untuk mengikis kelebihan oli
dan expander yang mendorong side rail dan menekan pada dinding silinder dan ring groove, tipe three piece
ini fungsinya sama dengan tipe integral.
2.3. Celah Ujung Pegas
Pegas torak akan mengembang bila dipanaskan sama halnya dengan torak, dengan alasan ini pegas torak
dipotong pada satu tempat dan celahnya diposisikan sebelah kiri ketika terpasang didalam silinder, celah ini
Create PDF
disebutwith GO2PDF
celah for free,
ujung pegas ( ringif end
you gap
wish). to removecelah
Besarnya this line, click here to buy
ini bermacam-macam Virtual PDF
tergantung pada Printer
jenis
mesin dan umumnya antara 0,2 0,5 mm pada temperatur ruangan
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Teknik Kendaraan ringan smk kab. madiun '020.KK.6

Celah ujung pegas yang berlebihan akan menurunkan tekanan kompresi, sebaliknya celah yang kecil dapat
menyebabkan kerusakan pada mesin bila ujung pegas saling berhubungan akibat dari pemuaian, pegas
menjadi melengkung dan merusak dinding silinder

g. Pena Torak

Pena torak (piston Pin) menghubungkan torak dengan bagian ujung yang kecil (small end0 pada batang torak,
dan meneruskan tekanan pembakaran yang berlaku pada torak ke batang torak.
Pena torak berlubang didalamnya untuk mengurangi berat berlebihan dan kedua ujung ditahan oleh bushing
pena torak (piston pin boss)

Torak dan batang torak ( connecting rod ) dihubungkan secara khusus seperti diperlihatkan pada gambar.
Pada model full floating, pena torak tidak terikat pada bushing torak atau batang torak, sehingga dapat
bergerak bebas, pada kedua ujung pena ditahan oleh 2 buah pegas pengunci (snap ring)
Pada model semi floating, pena torak dipasang dan dibaut pada batang torak untuk mencegah lepas keluar,
atau bagian ujung yang kecil pada batang torak terbagi dalam dua bagian dan pena torak di baut diantara
keduannya. Pada model lainnya adalah tipe fixed, salah satu ujung penanya dibautkan pada torak.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Teknik Kendaraan ringan smk kab. madiun '020.KK.6

h. Batang Torak

Batang torak (connecting rod) menghubungkan torak ke poros engkol dan selanjutnya meneruskan tenaga
yang dihasilkan oleh torak ke poros engkol. Bagian ujung batang torak yang berhubungan dengan pena torak
disebut small end, sedangkan yang lainnya yang berhubungan dengan poros engkol disebut big end.

Crank pin berputar pada kecepatan tinggi didalam big end dan mengakibatkan temperatur menjadi tinggi,
untuk menghindari hal tersebut yang diakibatkan panas, metal dipasang didalam big end, metal ini dilumasi
dengan oli dan sebagian dari oli ini dipercikan dari lubang oli kebagian dalam torak untuk mendinginkan torak.
Batang torak harus dipasang ssuai tanda, bila salah pemasangan akan menutup lubang oli, untuk mencegah
hal ini, tiap batang torak terdapat tanda, tanda ini bermacam-macam tergantung pada tipe mesin dan harus
teliti dengan menggunakan Buku Pedoman Reparasi.

i. Poros Engkol

Tenaga (torque) yang digunakan untuk menggerakan roda kendaraan dihasilkan oleh gerakan batang torak
dan dirubah menjadi gerak putaran pada poros engkol, poros engkol menerima beban yang besar dari torak
dan batang torak serta berputar pada kecepatan tinggi, dengan alasan tersebut poros engkol umumnya dibuat
dari baja carbon dengan tingkatan serta mempunyai daya tahan yang tinggi.

Crank Journal ditopang oleh bantalan poros engkol (crankshaft bearing) pada crankcase dan poros engkol
berputar pada journal, masing-masing cranck journalmempunyai crack ram, atau arm dan crankpin letaknya
dibagian ujung armnya.
Crank pin terpasang pada crankshaft tidak satu garis (offset) dengan porosnya, counterbalance weight
dipasang seperti pada gambar untuk menjamin keseimbangan putaran yang ditimbulkan selama mesin
beroperasi, poros engkol dilengkapi lubang oli untuk menyalurkan oli pelumasan pada crank journal, bantalan
batang torak, pena toran dan lain-lainnya.

j. Roda Penerus

Roda penerus (flywheel) dibuat dari baja tuang dengan mutu yang tinggi diikat oleh baut pada bagian
belakang poros engkol dengan kendaraan yang menggunakan transmisi manual, poros engkol menerima
tenaga putar (rotational force) dari torak selama langkah usaha, tapi tenaga itu hilang pada langkah-langkah
lainnya seperti : inertia loss dan kehilangan akibat gesekan.
Roda with
Create PDF penerus menyimpan
GO2PDF tenagaif putar
for free, (inertia)
you wish selama proses
to remove langkah
this line, clicklainnya kecuali
here to langkah PDF
buy Virtual usahaPrinter
oleh
sebab itu poros engkol berputar secara terus menerus, hal ini menyebabkan mesin berputar dengan lembut
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Teknik Kendaraan ringan smk kab. madiun '020.KK.6

Roda penerus dilengkapi dengan ring gear yang dipasang dibagian luar gunanya untuk perkaitan dengan gigi
pinion dari motor starter, pada kendaraan yang menggunakan transmisi otomatis sebagai pengganti flywheel
dfigunakan torque converter.
Inertia loss berarti hilang tenaga, khususnya pada langkah kompresi, yang terjadi pada saat torak menekan ke
atas memampatkan campuran udara dan bahan bakar.

k. Bantalan Poros Engkol

Crank pin dan journal poros engkol menerima beban yang besar 9dari tekanan gas pembakaran) dari torak
dan berputar pada putaran tinggi, oleh sebab itu digunakan bantalan-bantalan antara pin dan journal yang
dilumasi dengan oli untuk mencegah keausan serta mengurangi gesekan.
Poros engkol atau bagian-bagian lainnya yang berputar pada kecepatan tinggi dibawah beban besar
menggunakan bantalan tipe sisipan (insert type bearing), tipe ini mempunyai daya tahan serta kemampuan
mencegah keausan yang baik. Tipe bantalan sisipan ini terdiri dari lapisan baja (steel sheel) dan lapisan metal
didalamnya. Bantalan ini berhubungan langsung dengan crankpin atau journal.
Lapisan baja mempunyai bibir pengunci (locking lip) untuk mencegah agar bantalan tidak ikutberputar, tipe
bantalan sisipan ini ada beberapa macam, masing-masing mempunyai lapisan metal yang berbeda. Umumnya
bantalan model sisipan dibuat dari metal (logam) putih, Kelmet metal atau alumunium.
Tiap bantalan mempunyai tanda nomer bantalan diatasnya, bila akan mengganti bantalan, gunakan bantalan
dengan nomer bantalan yang sama. Gunakan buku perdoman reparasi untuk mengetahui nomer-nomer
bantalan.

Oli pelumas harus disalurkan dengan cukup untuk mencegah kontak langsung logam dengan logam, antara
fixed bearing dan poros engkol selama berputar pada bantalan, diperlukan adanya celah yang tepat antara
bantalan dan poros engkol untuk membentuk lapisan oli (oil Film), celah ini disebut celah oli (oil clearance)
ukurannya bermacam-macam tergantung pada jenis mesinnya , tetapi pada umumnya antara 0,002 0,06
mm.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Teknik Kendaraan ringan smk kab. madiun '020.KK.6

l. Mekanisme Katup
Puli timing crankshaft dipasang pada ujung poros engkol (crankshaft) dan puli timing camshaft dipasang pada
ujung exhaust camshaft.
Exhaust camshaft digerakan oleh poros engkol melalui timing belt, intake camshaft digerakan oleh gigi-gigi
yang berkaitan pada intake dan exhaust camshaft, jumlah dari gigi camsahft timing pulley dua kali dari gigi
crankshaft timing pulley yang mana sumbu nok hanya berputar satu kali untuk setiap 2 kali putaran poros
engkol.

Bila poros engkol berputar menyebabkan exhaust camshaft juga berputar melalui timing belt, sedangkan
intake camshaft diputarkan oleh exhaust camshaft melalui roda-roda gigi, bila sumbu nok (camshaft)
berputar, nok akan menekan kebawah pada valve lifter dan membuka katup, bila sumbu nok terus berputar
maka katup akan menutup dengan adanya tekanan pegas. Setiap sumbu nok berputar satu kali, akan
membuka dan menutup katup hisap dan katup buang satu kali pada setiap 2 putaran poros engkol.
Sumbu nok digerakan oleh poros engkol dengan beberapa metode, termasuk timing gear, timing chain dan
timing belt.

1. Model timing gear


Metode ini dipergunakan pada mekanisme katup jenis OHV (Over Head Valve) yang letak sumbu noknya
didalam blok silinder, timing gear biasanya menimbulkan bunyi yang keras dibandingkan dengan rantai,
sehingga mesin bensin model penggerak katup ini menjadi kurang populer pada mesin bensin jaman
sekarang.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Teknik Kendaraan ringan smk kab. madiun '020.KK.6

2. Model Timing Chain

Model ini dipergunakan pada mesin OHC (Over Head Camshaft) dan DOHC (Dual Over Head Camshaft) sumbu
noknya terletak diatas kepalasilinder, sumbu nok digerakan oleh rantai (timing chain) dan roda gigi sprocket
sebagai pengganti timing gear. Timing chain dan roda gigi sprocket dilumasi dengan oli.
Tegangan rantai 9chain tension) diatur oleh chain tensioner, chain vibration (getaran rantai) dicegah oleh
chain vibration damper, sumbu nok yang digerakan oleh rantai hanya sedikit menimbulkan bunyi disbanding
dengan roda gigi (gear driven ) dan jenis ini amat popular.

3. Model Timing Belt

Sumbu nok (camshaft) digerakan oleh sabuk yang bergigi sebagai pengganti timing chain, sabuk (belt) selain
tidak menimbulkan bunyi dibandingkan denagn rantai, juga tidak diperlukan pelumasan serta penyetelan
tegangan.
Kelebihan lainnya,belt lebih ringan dibandingdengan model lain, oleh karena itu model ini banyak digunakan
pada mesin, belt penggerak sumbu nok ini dibuat dari fiberglass yang diperkuat dengan karet sehingga
mempunyai daya regang yang baik dan hanya mempunyai penguluran yang kecil bila terjadi panas.

m. Sumbu Nok

Sumbu nok (camshaft) dilengkapi dengan sejumlah nok yang sama yaitu untuk katup hisap dan katup buang,
Nok ini membuka dan menutup katup sesuai timing (saat) yang ditentukan. Gigi penggerak distributor
(Distributor Drive Gear) dan Nok penggerak pompa bensin(fuel pump drive cam) juga dihubungkan dengan
sumbu nok.
Sproket dan sebuah puli yang menempel pada ujung sumbu digerakan oleh poros engkol.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Teknik Kendaraan ringan smk kab. madiun '020.KK.6

Pengangkat katup (valve lifter) adalah komponen yang berbentuk silinder pada mesin OHV, masing-masing
dihubungkan dengan nok yang berhubungan dengan katup melalui batang penekan (push rod), pengangkatan
katup bergerak turun dan naik pada pengantarnya yang terdapat didalam blok silinder saat sumbu nok
berputar dan juga membuka dan menutup katup.
Mesin yang mempunyai pengangkat katup konvensional celah katupnya harus disetel dengan tepat, sebab
tekanan panas mengakibatkan pemuaian pada komponen kerja katup, beberapa mesin yang modern ada yang
bebas penyetelan celah yaitu dengan menggunakan pengangkat katup hidrolik dan dalam pengaturan celah
katupnya dipertahankan pada 0 mm setiap saat, ini dapat dicapai dengan hidrolik lifter atau sealed hydraulik (
terdapat pada mesin tipe OHV ) atau katup last adjuster (terdapat pada mesin tipe OHC)

o. Batang Penekan

Batang penekan (push rod) berbentuk batang yang kecil masing-masing dihubingkan pada pengankat katup
(valve lifter) dan rocker arm pada mesin OHV, batang katup ini meneruskan gerakan dari pengangkat katup
ke rocker arm.

p. Rocker Arm dan Shaft


Create PDF
Rockerwith
armGO2PDF for free,
dipasang pada rockerif arm
youshaft,
wishbila
to remove this
rocker arm line, keatas
ditekan click here to buy penekan
oleh batang Virtual PDF
(push Printer
rod),
katup akan tertekan dan membuka. Rocker arm dilengkapi dengan skrup dan mur pengunci (lock nut) untuk
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Teknik Kendaraan ringan smk kab. madiun '020.KK.6

penyetelan celah katup.


Rocker arm yang menggunakan pengangkat katup hidolik tidak dilengkapi skrup dan mur penyetalan.

q. Sistem Pelumasan

Saat mesin mulai berputar, gesekan yang terjadi natara bagian-bagian mesin akan menyebabkan hilangnya
tenaga dan bagian-bagian mesin tersebut menjadi aus, oli pelumas melumasi secara kontinyu ke bagian-
bagian mesin untuk mencegah keausan, oli pelumas ini diatur oleh sistem pelumasan mesin.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Lapisan oli (Oil Film) terbentuk diantara poros dan bantalan yang berfungsi untuk mencegah kontak langsung,
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Teknik Kendaraan ringan smk kab. madiun '020.KK.6

saat poros bergerak lambat pada lapisan olidan tidak bersinggungan langsung dengan bantalan, gesekan
antara dua bagian yang bergerak tetap ada tetapi hanya kecil sekali.

Fungsi lain oli pelumasan adalah :


1. Oli membentuk lapisan (oil film) mencegah kontak langsung permukaan logam dengan logam, mengurangi
gesekan dan mencegah keausan dan panas.
2. Oli mendinginkan pada bagian-bagian mesin.
3. Berfungsi sebagai seal antara torak dengan lubang dinding silinder.
4. Mengeluarkan kotoran dari bagian-bagian mesin
5. Mencegah karat pada bagian-bagian mesin.

Oli disalurkan kebagian-bagian mesin yang bergerak dengan beberapa cara, yaitu :
1. Cara sistem tekanan penuh (fully pressured method).
2. Cara percikan
3. Cara kombinasi

Dalam sistem tekanan ini, oli ditekan oleh gerakan mekanik dari pompa oli dan disalurkan ke bagian-bagian
mesin yang bergerak.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Teknik Kendaraan ringan smk kab. madiun '020.KK.6

r. Sistem Pendinginan

Pada mesin bahan bakar dibakar didalam silinder untuk merubah dari energi panas ke tenaga gerak, tapi
energi panas yang dihasilkan tidak semuanya dirubah ke dalam tenaga, hanya kira-kira 25 % energi yang
dimanfaatkan secara efektif, kira-kira sebesar 45 % lainnya hilang saat gas buang atau gesekan dan 30 %
diserap oleh mesin itu sendiri.
Panas yang diserap oleh mesin harus dibuang ke udara dengan segera, sebab bila tidak mesin menjadi terlalu
panas dan dapat mempercepat keausan, maka sistem pendingin dilengkapi didalam mesin untuk pendinginan
dan mencegah panas yang berlebihan.
Umumnya mesin didinginkan oleh sistem pendingin udara atau sistem pendingin air, pendinginan air lebih
rumit dan biayanya lebih mahal dibandingkan dengan sistem pendingin udara, tetapi mempunyai banyak
keuntungan yaitu :
1. Lebih aman, sebab rauang bakar dikelilingi oleh pendingin (terutama air dengan additive dan anti beku)
2. Peredam bunyi
3. Air pendingin yang panas dapat digunakan sebagai sumber panas untuk pemanasan udara didalam
kendaraan.

Prosedur Perawatan Engine Bensin


Engine yang sudah dioperasikan akan mengalami perubahan fisik pada komponen-komponennya
seperti pada: blok motor, kepala silinder, mekanik katup, poros engkol, kelengkapan piston, poros
nok dan yang lainnya. Perubahan fisik tersebut dapat mengganggu kinerja engine. Untuk mengatasi
hal tersebut perlu dilakukan perawatan secara rutin/berkala, agar tingkat perubahan yang terjadi
dapat ditekan seminimal mungkin. Perawatan rutin komponen-komponen engine dilakukan tidak
secara langsung pada komponen-komponen tersebut di atas, tetapi pada sistem-sistem yang
mendukung kinerja engine. Pada industri perotomotifan perawatan rutin terhadap
komponen-komponen engine disebut dengan Tune-up engine. Adapun perawatan yang dimaksud
meliputi:
1. Perawatan Sistem Pendinginan
Gangguan pada sistem pendinginan secara umum akan berakibat meningkatnya suhu kerja
engine yang akhirnya akan mengganggu kinerja engine. Gangguan langsung yang dirasakan
antara lain: tenaga berkurang, bahan bakar boros, komponen-komponen engine mengalami
kerusakan for
Create PDF with GO2PDF pekerjaan
free, ifperawatan
you wishberkala pada sistem
to remove pendinginan
this line, meliputi:
click here to buy Virtual PDF Printer
a) Pemeriksaan tinggi permukaan air pendingin
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Teknik Kendaraan ringan smk kab. madiun '020.KK.6

Periksa ketinggian air pendingin yang terdapat pada tangki Penampungan


(Reservoir). Jika tinggi air kurang isilah hingga garis FULL.

Gambar 1. Pemeriksaan tinggi air

b) Memeriksa kondisi air pendingin


Periksalah air pendingin kemungkinan kotor terdapat karat atau tercemar oli.

Gambar 2. Pemeriksaan kondisi air pendingin

c) Memeriksa sistem pendinginan


Periksalah kemungkinan terjadi:
1) Kerusakan fisik pada radiator atau slang radiator.
2) Kerusakan pada klem slang radiator.
3) Kisi-kisi radiator berkarat.
4) Kebocoran pada pompa air, pipa radiator (core),penguras.

Gambar 3. Pemeriksaan sistem pendinginan

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Teknik Kendaraan ringan smk kab. madiun '020.KK.6

d) Memeriksa kerja tutup radiator


Dengan menggunakan alat tes tutup radiator (Radiator cap tester) periksalah kondisi pegas
dan katup vakum dari tutup radiator. Tutup perlu diganti bila tekanan pembukaan dibawah
angka spesifikasi pabrik, atau jika secara fisik rusak.
Tekanan pembukaan katup :
STD : 0,75 1,05 kg/cm2
Limit : 0,6 kg/cm2
(sesuaikan dengan ketentuan manual)

Gambar 4. Pemeriksaan kerja tutup radiator

e) Memeriksa tali kipas


1) Tali kipas diperiksa secara visual kemungkinan terjadi: Retak, perubahan bentuk, aus
atau terlalu keras. terkena oli atau paslin/grease.
2) Persinggungan yang tidak sempurna antara tali dan puli.

Gambar 5. Pemeriksaan tali kipas secara visual

f) Memeriksa dan menyetel tegangan tali kipas


Dengan tekanan 10 kg/cm2, tekan tali seperti pada gambar defleksi/kelenturan tali :
Pompa air Alternator : 7 11 mm
Engkol Kompressor : 11 14 mm
Bila tidak memenuhi spesifikasi pabrik lakukan penyetelan tali kipas dengan SST penyetel tali
kipas.
Tegangan tali kipas :
Baru : 100 150 Lbs
Lama : 60 100 Lbs.
Create PDF with GO2PDF for free,
(sesuaikan if youketentuan
dengan wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
manual)
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Teknik Kendaraan ringan smk kab. madiun '020.KK.6

Gambar 6. Pemeriksaan tegangan tali kipas

Gambar 7. Penyetelan tegangan tali kipas

2. Membersihkan saringan udara/Air filter


Gangguan pada saringan udara akan berakibat tenaga engine berkurang dan bahan bakar boros.
Adapun prosedur perawatannya seperti berikut:
a) Melepas saringan udara dari engine. Jangan sampai ada benda yang masuk ke karburator.
b) Hembuskan tekanan udara dari sisi dalam elemen.
c) Bila elemen rusak atau terlalu kotor supaya diganti.

Gambar 8. Membersihkan elemen saringan udara

3. Memeriksa Baterai
Kemampuan kerja baterai akan mengalami penurunan seiring dengan pemakaian. Kinerja baterai
yang kurang baik akan menyebabkan: sulit untuk menstarter engine, gangguan pada sistem
penerangan dan peralatan tambahan (assesoris).
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Perawatan baterai meliputi:
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Teknik Kendaraan ringan smk kab. madiun '020.KK.6

a) Pemeriksaan secara visual:


Periksa baterai kemungkinan:
1) Penyangga baterai berkarat.
2) Terminal longgar, berkarat atau rusak.
3) Kotak baterai rusak atau bocor.

Gambar 9. Pemeriksaan baterai secara visual

b) Mengukur berat jenis elektrolit


1) Memeriksa berat jenis baterai dengan hydrometer
Berat jenis : 1,25 1,27 pada suhu 200 C
2) Periksa jumlah elektrolit pada setiap sel. Ketinggian elektrolit harus berada antara garis
Uper level dan lower level.

Gambar 10. Pemeriksaan elektrolit baterai

4. Memeriksa Sistem Pelumasan


Sistem pelumasan merupakan bagian vital pada engine. Gangguan pada sistem pelumasan akan
berakibat: suhu engine meningkat berlebihan, komponen-komponen engine cepat aus dan tenaga
mesin akan terasa berkurang. Perawatan pada sistem pelumasan meliputi:
a) Memeriksa tinggi oli
Tinggi oli harus berada antara garis L dan F, bila kurang harus ditambah, periksalah
kemungkinan ada kebocoran, dan perbaikilah.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Teknik Kendaraan ringan smk kab. madiun '020.KK.6

b) Memeriksa kondisi oli


Periksa oli kemungkinan kotor, tercemar air atau sudah berubah warna karena terbakar.

Gambar 12. Pemeriksaan kondisi oli

c) Mengganti saringan oli (oil filter)


1) Membuka saringan oli dengan SST.
2) Pasang saringan oli baru dengan tangan sampai kencang.
3) Hidupkan mesin dan periksa kebocoran.
4) Matikan mesin dan periksa tinggi oli, bila kurang ditambah.

Gambar 13. Melepas saringan oli

Gambar 14. Memasang saringan oli

5. Memeriksa, membersihkan dan menyetel busi


Busi adalah komponen yang memberikan loncatan api untuk proses pembakaran. Bila busi kotor,
rusak akan berakibat: tenaga engine kurang, engine tidak dapat idel, pincang dan sulit distarter.
Perawatan busi meliputi:
a) Pemeriksaan busi secara visual
1) Kemungkinan retak, kerusakan pada ulir atau isolator.
2) Keausan pada elektroda.
3) Gasket rusak atau berubah bentuk.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
4) Elektroda terbakar atau kotor berlebihan.
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Teknik Kendaraan ringan smk kab. madiun '020.KK.6

Gambar 15. Pemeriksaan busi secara visual

b) Membersihkan busi
1) Jangan menggunakan pembersih busi terlalu lama.
2) Hembuskan kompoun dan karbon pembersih dengan udara tekan
3) Bersihkan ulir dan permukaan luar isolator.

Gambar 16. Membersihkan busi

c) Menyetel celah busi


Memeriksa semua celah busi dengan alat pengukur celah. Jika diperlukan setelah celah busi
dengan membengkokkan elektroda busi.

Gambar 17. Penyetelan celah busi


6. Memeriksa kabel tegangan tinggi
Gangguan kabel tegangan tinggi pengapian akan berakibat: engine sulit distarter, tidak dapat
idel, pincang dan tenaga kurang. Hal ini dapat terjadi karena tahanan kabel menjadi sangat
besar. Periksalah semua kabel tegangan tinggi tahanan kabel: kurang dari 25 k .

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Teknik Kendaraan ringan smk kab. madiun '020.KK.6

Gambar 18. Cara melepas kabel busi

Gambar 19. Cara memeriksa tahanan kabel busi

7. Distributor
Gangguan pada distributor akan berakibat kinerja sistem pengapian tidak sempurna, yang
akhirnya akan mengganggu kinerja engine: engine sulit distart, tenaga kurang, panas berlebihan
dan komponen-komponen utama engine cepat rusak. Adapun perawatannya meliputi:
a) Memeriksa tutup distributor
Periksa tutup distributor serta rotor dari kemungkinan:
1) Retak, berkarat, kotor atau terbakar.
2) Terminal-terminal kotor atau terbakar.
3) Pegas karbon terminal tengah lemah atau macet.

Gambar 20. Pemeriksaan tutup distributor

b) Menyetel celah platina atau celah udara


1) Jika platina aus, rusak atau terbakar ganti yang baru.
2) Stel celah platina : celah blok : 0,45 mm
3) Stel celah udara antara rotor dan proyeksi koil (pengapian elektronik). Celah udara :
0,2 0,4 mm

Gambar
Create PDF with GO2PDF for free, 21. wish
if you Cara penyetelan
to removeplatina atau click
this line, celah here
udara to buy Virtual PDF Printer
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Teknik Kendaraan ringan smk kab. madiun '020.KK.6

c) Memeriksa sudut Dwell


Periksa sudut dwell dengan Dwell tester.
Sudut dwell : 50 0 54 0

Gambar 22. Pemeriksaan sudut dwell

d) Memeriksa saat pengapian


Stel putaran mesin pada putaran idel, oktan selector pada posisi standar. Pada putaran
maksimal 950 Rpm saat pengapian antara 50 15 0
sebelum TMA (sesuaikan dengan
spesifikasi pabrik).
Penyetelan pengapian dengan merubah posisi distributor serta menggunakan alat Timing
light.
Jangan menyetel dengan Oktan selector.

Gambar 23. Penyetelan saat pengapian

e) Memeriksa kerja governor advancer


1) Rotor harus kembali dengan cepat setelah diputar searah putaran rotor dan dilepas.
2) Rotor tidak boleh terlalu kendor.

Create PDF with GO2PDF for free,Gambar 24. Pemeriksaan


if you wish to removeGovernoor
this line,advancer
click here to buy Virtual PDF Printer
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Teknik Kendaraan ringan smk kab. madiun '020.KK.6

f) Memeriksa governor advancer dengan engine hidup


Hidupkan engine dan lepaskan slang vakum pada distributor. Saat pengapian berubah-
ubah sesuai putaran engine.

Gambar 25. Pemeriksaan Governoor advancher dengan engine hidup

g) Memeriksa kerja Vacum advancer


Hubungkan slang vakum pada distributor. Oktan selector akan berubah-ubah sesuai putaran
engine.

Gambar 26. Pemeriksaan Vacum advancer

8. Menyetel Celah Katup


Perubahan pada setelan celah katup akan berakibat pemasukan gas baru dan pengeluaran gas
bekas terganggu dan akan menyebabkan tenaga engine berkurang, putaran idel terganggu dan
suara berisik. Adapun prosedur penyetelannya sebagai berikut:
a) Menepatkan tanda timing
1) Panaskan engine kemudian matikan
2) Tepatkan silinder no 1 pada TOP kompresi
b) Mengencangkan baut-baut kepala silinder dan penumbuk katup.
1) Baut kepala silinder: 5,4 6,6 kg.m
2) Baut penumbuk katup: 1,8 6,6 kg.m

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Teknik Kendaraan ringan smk kab. madiun '020.KK.6

Gambar 27. Pengencangan baut kepala silinder dan penumbuk katup.

c) Menyetel Celah Katup


Celah katup diukur di antara batang katup dengan lengan penumbuk (Rocker arm).
Celah katup hisap: 0,20 mm, katup buang: 0,30 mm (sesuaikan dengan ketentuan
manual)

Gambar 28. Penyetelan katup TOP kompresi silinder 1

Putar satu kali putaran (360 0), stel pada TOP kompresi silinder 4.

Gambar 29. Penyetelan katup TOP kompresi silinder 4

9. Memeriksa Karburator
Untuk penyetelan karburator gunakan manual sesuai jenis karburator dan merek
kendaraannya.
Create PDF with GO2PDF
Gangguan for free,
pada if you
sistem wish toakan
karburator remove this line,
berakibat: click
tenaga hereberkurang,
engine to buy Virtual PDF
putaran idel Printer
tidak
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Teknik Kendaraan ringan smk kab. madiun '020.KK.6

a) Memeriksa katup trotel


1) Katup trotel harus membuka penuh saat pedal gas ditekan penuh.
2) Penyetelan dilakukan melalui kabel gas atau baut penyetop pedal gas.

Gambar 30. Pemeriksaan katup trotel

Gambar 31. Penyetelan pembukaan katup trotel

b) Memeriksa Pompa Akselerasi


Bensin harus menyemprot keluar dari Jet saat katup trotel terbuka.

Gambar 32. Pemeriksaan pompa akselerasi.

c) Memeriksa Katup Cuk Konvensional


Katup cuk harus membuka penuh bila tombol cuk ditarik penuh dan menutup penuh bila
tombol dilkembalikan.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Gambar 33. Pemeriksaan katup cuk saat tombol ditarik
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Teknik Kendaraan ringan smk kab. madiun '020.KK.6

Gambar 34. Pemeriksaan katup cuk saat tombol dilepas

d) Memeriksa Pembuka Cuk Otomatis


1) Memeriksa BVSV mesin dalam keadaan dingin, suhu air dibawah 30 0C, lepaskan slang
vakum dari pembuka cuk.

Gambar 35. Pelepasan slang vakum penarik cuk

2) Menarik tombol cuk, menekan pedal gas sekali dan menghidupkan engine.

Gambar 36. Penarikan tombol cuk engne hidup dan digas

3) Pasang kembali slang vakum, penghubung cuk tidak bergerak.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Teknik Kendaraan ringan smk kab. madiun '020.KK.6

4) Memeriksa BVSV keadaan engine panas. Hidupkan mesin sampai suhu kerja, matikan lalu
lepaskan slang vakum dari pembuka cuk.

Gambar 38. Pelepasan slang vakum dari penghubung cuk

5) Tarik tombol penuh, tekan pedal gas sekali, dan kembalikan tombol posisi setengah.

Gambar 39. Tombol cuk posisi setengah

6) Pastikan nok idel tinggi pada langkah kedua, dan hidupkan engine.

Gambar 40. Pengecekkan nok idel tinggi pada langkah kedua

7) Pasang kembali slang vakum, pastikan linkage cuk bergerak dan nok idel tinggi
dibebaskan pada langkah ketiga. Pada saat tombolcuk ditekan habis, putaran engine
kembal idel. Perhatikan gambar berikut:

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Gambar 41. Nok idel tinggi pada langkah ketiga
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Teknik Kendaraan ringan smk kab. madiun '020.KK.6

10. Penyetelan Putaran dan Campuran Idel (Gunakan selalu buku manual sesuai
merek kendaraan dan Tahun pembuatannya).
Dalam penyetelan putaran dan campuran idel, perlu diperhatikan hal-hal berikut:
a) Saringan udara dalam keadaan terpasang
b) Suhu air pendingin normal (suhu kerja)
c) Katup cuk terbuka penuh
d) Semua perlengkapan tambahan dimatikan
e) Semua saluran vakum terpasang
f) Transmisi pada posisi netral
g) Saat pengapian benar-benar tepat (sudah distel)
h) Tachometer dan pengukur vakum terpasang
i) Pengukur CO pada posisi NOL siap pakai.

a) Lepaskan slang HIC dan sumbatlah ujung slangnya.

Gambar 42. Pelepasan slang HIC

b) Membuka kap pembatas idel


Membuka kap pembatas idel pada skrup pengatur campuran idel jika terpasang seperti
gambar berikut:

Gambar 43. Cara membuka kap pembatas idel

c) Menyetel idel pada putaran spesifikasi


Menyetel putaran idel pada putaran spesifikasi (600-800 Rpm), dengan jalan menyetel
sekrup pengatur seperti berikut:
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Teknik Kendaraan ringan smk kab. madiun '020.KK.6

Gambar 44. Penyetelan putaran idel

d) Menyetel vakum maksimum


Stel hingga vakum maksimum dengan memutar sekrup pengatur campuran idel dengan
SSTseperti berikut:

Gambar 45. Penyetelan vakum maksimum


e) Menyetel putaran dan campuran idel
Ulangi penyetelan putaran dan campuran hingga vakum benar-benar maksimum seperti
berikut:

Gambar 46. Penyetelan putaran dan campuran idel

f) Cek putaran dan campuran idel


Pengecekan setelan putaran dan campuran idel dengan menarik link gas kemudian
Create PDF with GO2PDF for free, ifkembali.
melepaskan you wish to remove
Pastikan this line,
Rpm kembali clickspesifikasi
ke posisi here to seperti
buy Virtual PDF Printer
berikut:
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Teknik Kendaraan ringan smk kab. madiun '020.KK.6

Gambar 47. Pengecekan setelan putaran dan campuran idel


11. Mengukur Konsentrasi CO Pada Gas Buang
a) Menaikkan putaran sekitar 200 Rpm selama 30 60 detik.
b) Tunggu 1 menit, baru lakukan pengukuran. Pengukuran harus dilakukan selama 3 menit
seperti berikut:

Gambar 48. Pengukuran konsentrasi CO

c) Jika seluruh pekerjaan penyetelan sudah selesai, kembalikan slang katup HIC seperti
semula dan pasang kap pembatas idel yang baru seperti berikut:

Gambar 49. Pemasangan slang katup HIC dan Kap pembatas idel.

12. Memeriksa Tekanan Kompresi Engine


a) Panaskan engine sampai suhu kerja
Create PDF with GO2PDF forsemua
b) Lepas free, busi
if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Teknik Kendaraan ringan smk kab. madiun '020.KK.6

Gambar 50. Melepas busi

c) Melepas kabel tegangan tinggi dari koil pengapian agar aliran skunder terputus.

Gambar 51. Pelepasan kabel tegangan tinggi koil

d) Memasang kompresi tester pada lubang busi, buka trotel penuh dan start engine pada
putaran: 250 Rpm selama maksimal 3 detik. Baca hasil pengukuran antara 9 12
kg/cm2 (sesuaikan dengan manual merek kendaraan) yang diukur.

Gambar 52. Pemeriksaan tekanan kompresi

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Anda mungkin juga menyukai