Anda di halaman 1dari 5

2019

LSP P2 BLK PADANG

FR. SKEMA-04.13.1

JUDUL:SKEMA SERTIFIKASI KLASTER


PEMBUATAN ROTI DAN KUE

Penjelasan singkat pengembangan:


Skema sertifikasi kompetensi pembuatan roti dan kue merupakan skema sertifikasi klaster yang telah
dikembangkan oleh komite skema LSP P2 BLK Padang Kementerian Ketenagakerjaan atas permintaan
industri. Kemasan kompetensi ini terdiri dari 5 (lima) unit kompetensi yang mengacu kepada Standar Kompetensi
Kerja Nasional Indonesia Sektor Industri Pengolahan Sub sektor Industri Pangan dan Minuman Bidang
Teknologi Hasil Pertanian Sub bidang Industri Pangan Nomor : KEP.45/MEN/II/2009 Skema sertifikasi ini
digunakan sebagai acuan bagi LSP P2 BLK Padang dan asesor kompetensi dalam melakukan proses
sertifikasi untuk memastikan kompetensi dalam pembuatan roti dan kue.

Ditetapkan tanggal: Disahkan tanggal


Oleh: Oleh :

Ria Laster Syamsul, A.Md Riswanto,ST,MM


Ketua Komite Skema Direktur LSP

Nomor Dokumen : SS.PHP-11-ANI-2019


Nomor Salinan : 01
Status Distribusi : √ Terkendali
Tak terkendali
SKEMA SERTIFIKASI PENGGAMBARAN 2D DENGAN SISTEM CAD LSP P2 BLK PADANG 2019

1. LATARBELAKANG
1.1. Diberlakukannya masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) 2015, di mana akan berlaku pasar bebas khususnya tenaga
kerja sehingga diperlukan sertifikasi sebagai bentuk pengakuan kompetensi terhadap tenaga kerja ;
1.2. Kebijakan Kemnakertrans tentang kios 3 in 1 (pelatihan, sertifikasi, penempatan) calon tenaga kerja, sehingga
mengintegrasikan antara pelatihan, sertifikasi dan penempatan;
1.3. Implementasi Permenakertrans No.8 tahun 2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Berbasis
Kompetensi, dimana mengintegrasikan pelatihan off the job training dan on the job training;
1.4. Penjaminan mutu lulusan hasil pelatihan sesuai dengan standar kompetensi kerja dalam rangka penyiapan SDM
yang kompetitif di pasar kerja;
1.5. Perlunya perjaminan kualitas serta pengakuan terhadap kompetensi Pembuatan Roti dan Kue dalam bentuk
sertifikat kompetensi.

2. RUANG LINGKUP SKEMA SERTIFIKASI


2.1. Sektor Industri Pengolahan;
2.2. Sub Sektor Industri Pangan dan Minuman pada pekerjaan pembuatan roti dan kue.

3. TUJUAN SERTIFIKASI
3.1. Memastikan kompetensi kerja pembuatan roti dan kue peserta pelatihan pada kompetensi Pembuatan Roti dan
Kue;
3.2. Sebagai acuan dalam melaksanakan asesmen oleh LSP BLK Padang dan Asesor Kompetensi.

4. ACUAN NORMATIF
4.1. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
4.2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional;
4.3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2018 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi;
4.4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
4.5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2012 tentang Sistem
Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional;
4.6. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor : KEP.45/MEN/II/2009 tentang
Penetapan SKKNI Sektor Industri Pengolahan Sub sektor Industri Pangan dan Minuman Bidang Teknologi Hasil
Pertanian Sub bidang Industri Pangan;
4.7. Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor : 2/BNSP/VII/2017 tentang Pedoman Pengembangan Dan
Pemeliharaan Skema Sertifikasi Profesi.

5. KEMASAN / PAKET KOMPETENSI


5.1. Kemasan : KKNI / OKUPASI NASIONAL / KLASTER
5.2. Klaster : PEMBUATAN ROTI DAN KUE
NO KODE UNIT JUDUL UNIT
1 THP.OO01.014.01 Menerapkan Sistem dan Prosedur Keselamatan dan Kesehatan (K3)
2 THP.OO01.006.01 Mengikuti Prosedur Kerja Menjaga Praktek Pengolahan Yang Baik (GMP)
3 THP.OO01.012.01 Membersihkan dan Sanitasi Peralatan
4 THP.OO03.083.01 Melakukan Proses Pengembangan Akhir dan Pemanggangan Roti
5 THP.OO03.084.01 Melakukan Proses Produksi Roti

6. PERSYARATAN DASAR PEMOHON SERTIFIKASI


Memiliki sertifikat pelatihan berbasis kompetensi pada klaster Pembuatan Roti dan Kue yang dilakukan oleh BLK
Padang atau BLK Binaan BLK Padang .
.

ACSAR 4
SKEMA SERTIFIKASI PENGGAMBARAN 2D DENGAN SISTEM CAD LSP P2 BLK PADANG 2019

7. HAK PEMOHON SERTIFIKASI DAN KEWAJIBAN PEMEGANG SERTIFIKAT


7.1. Hak Pemohon
7.1.1. Menerima informasi tentang skema sertifikasi Pembuatan Roti dan Kue;
7.1.2. Menerima jaminan kerahasiaan dalam proses sertifikasi;
7.1.3. Dapat mengajukan banding atas keputusan sertifikasi;
7.1.4. Peserta yang lulus dalam asesmen kompetensi akan diberikan sertifikat kompetensi yang digunakan
sebagai promosi diri sebagai Pembuatan Roti dan Kue.

7.2. Kewajiban Pemegang Sertifikat


7.2.1. Menginformasikan hal-hal yang dapat mempengaruhi persyaratan sertifikasi;
7.2.2. Melaksanakan keprofesian Pembuatan Roti dan Kue dengan tetap menjaga kode etik profesi.

8. BIAYA SERTIFIKASI
8.1. Biaya sertifikasi dan penerbitan sertifikat sebesar Rp. 800.000,- (Delapan ratus ribu rupiah).

9. PROSES SERTIFIKASI
9.1. Proses Pendaftaran
9.1.1 LSP BLK Padang mensyaratkan kelengkapan pendaftaran, yang ditandatangani oleh pemohon sertifikasi.
Kelengkapan pendaftaran minimum mencakup:
a. mengisi Formulir APL-01;
b. mengisi Formulir APL-02;
c. Sertifikat pelatihan;
d. KTP;
e. Pas Foto 3 x 4;
f. pernyataan bahwa pemohon setuju untuk memenuhi persyaratan sertifikasi dan memberikan setiap
informasi yang diperlukan untuk penilaian;
g. informasi pendukung untuk menunjukkan secara obyektif kesesuaiannya dengan pra-syarat skema
sertifikasi.
9.1.2 LSP BLK Padang menelaah berkas pendaftaran untuk konfirmasi bahwa pemohon sertifikasi memenuhi
persyaratan yang ditetapkan dalam skema sertifikasi.
9.2. Proses Asesmen
9.2.1.Asesmen direncanakan dan disusun bahwa verifikasi persyaratan skema sertifikasi dilakukan secara objektif
dan sistematis dengan bukti terdokumentasi untuk memastikan kompetensi calon peserta sertifikasi
9.2.2.Asesmen dilakukan menggunakan metoda dan prosedur sebagaimana yang sepakati antara asesor dan
asesi dalam konsultansi pra uji
9.2.3.LSP melakukan verifikasi metoda untuk evaluasi calon peserta sertifikasi untuk menjamin setiap evaluasi
sah dan adil
9.2.4.Asesmen dilakukan untuk mengumpulkan bukti terhadap dokumen yang diberikan dalam proses sertifikasi
9.2.5.Asesor merekomendasikan kompeten apabila hasil asesmen dinilai telah memenuhi aturan bukti valid, asli,
terkini,memadahi

ACSAR 4
SKEMA SERTIFIKASI PENGGAMBARAN 2D DENGAN SISTEM CAD LSP P2 BLK PADANG 2019

9.3. Proses Uji Kompetensi


9.3.1. Uji kompetensi dirancang untuk menilai kompetensi secara tertulis, lisan, praktek, pengamatan atau cara
lain yang handal dan objektif, berdasarkan dan konsisten dengan skema sertifikasi. Rancangan persyaratan
uji kompetensi menjamin setiap hasil uji dapat dibandingkan satu sama lain, baik dalam hal muatan dan
tingkat kesulitan, termasuk keputusan yang sah untuk kelulusan atau ketidaklulusan.
9.3.2. Peralatan teknis yang digunakan dalam proses pengujian skema sertifikasi okupasi instruktur terampil
pelaksana di verifikasi atau dikalibrasi secara tepat
9.3.3. Prinsip-prinsip asessmen dan aturan-aturan bukti diterapkan sesuai dengan persaratan dasar peserta untuk
mengumpulkan bukti yang berkualitas
9.3.4. Bukti yang dikumpulkan diperiksa dan dievaluasi untuk memastikan bahwa bukti tersebut mencerminkan
bukti yang diperlukan untuk memperlihatkan kompetensi telah memenuhi aturan bukti valid, asli, terkini,
memadahi (VATM)
9.3.5. Hasil proses asessmen yang telah memenuhi aturan bukti valid, asli, terkini, memadahi (VATM)
direkomendasikan “Kompeten” dan yang belum memenuhi aturan bukti valid, asli, terkini, memadahi (VATM)
direkomendasikan “Belum Kompeten”

9.4. Keputusan Sertifikasi


9.4.1.Keputusan sertifikasi terhadap peserta dilakukan oleh LSP berdasarkan informasi yang dikumpulkan selama
proses sertifikasi. Personil yang membuat keputusan sertifikasi tidak ikut serta dalam pelaksanaan uji
kompetensi atau pelatihan peserta sertifikasi.
9.4.2. Personil yang membuat keputusan sertifikasi memiliki pengetahuan yang cukup dan pengalaman dengan
proses sertifikasi untuk menentukan apakah persyaratan sertifikasi telah dipenuhi (sebagaimana tercantum
dalam panduan mutu)
9.4.3.LSP memberikan sertifikat kompetensi kepada semua yang telah berhak menerima sertifikat.LSP akan
menerbitkan sertifikat kompetensi.
9.4.4. Sertifikat kompetensi LSP sesuai pedoman BNSP, dan dirancang untuk mengurangi risiko pemalsuan
9.4.5 Sertifikat kompetensi berlaku selama 2 Tahun.

9.5. Pembekuan dan Pencabutan Sertifikat


9.5.1.LSP BLK Padang akan melaksanakan pembekuan dan pencabutan sertifikasi, penambahan dan
pengurangan ruang lingkup sertifikasi sesuai prosedur yang berlaku;
9.5.2. Kegagalan dalam menyelesaikan masalah yang mengakibatkan pembekuan sertifikat, dalam waktu yang
ditetapkan oleh LSP BLK Padang , akan mengakibatkan pencabutan sertifikasi atau pengurangan ruang
lingkup sertifikasi;
9.5.3.LSP BLK Padang membuat perjanjian yang mengikat dengan pemegang sertifikat kompetensi untuk
memastikan bahwa, selama pembekuan sertifikasi, pemegang sertifikat tidak diperkenankan melakukan
promosi terkait dengan sertifikasi yang dibekukan;

ACSAR 4
SKEMA SERTIFIKASI PENGGAMBARAN 2D DENGAN SISTEM CAD LSP P2 BLK PADANG 2019

9.5.4.LSP BLK Padang membuat perjanjian yang mengikat dengan pemegang sertifikat kompetensi untuk
memastikan bahwa, setelah pencabutan sertifikat, pemegang sertifikat tidak diperkenankan menggunakan
sertifikatnya sebagai bahan rujukan untuk kegiatannya.
9.6. Proses Sertifikasi Ulang
LSP BLK Padang tidak melakukan proses sertifikasi ulang terhadap pemegang sertifikat kompetensi pada
skema ini dan disarankan untuk perpanjangan sertifikat kompetensi skema ini dapat dilakukan pada LSP P3
yang relevan .

9.7. Penggunaan Sertifikat


Profesi yang disertifikasi harus menandatangani persetujuan untuk:
9.8.1 memenuhi ketentuan skema sertifikasi;
9.8.2 menyatakan bahwa sertifikasinya hanya berlaku untuk ruang lingkup sertifikasi yang diberikan;
9.8.3 tidak menyalahgunakan sertifikasi yang dapat merugikan LSP dan tidak memberikan persyaratan yang
berkaitan dengan sertifikasi yang menurut LSP dianggap dapat menyesatkan atau tidak sah;
9.8.4 menghentikan penggunaan semua pernyataan yang berhubungan dengan sertifikasi yang memuat acuan
LSP setelah dibekukan atau dicabut sertifikasinya serta mengembalikan sertifikat kepada LSP yang
menerbitkannya, dan
9.8.5 tidak menyalahgunakan sertifikat.

9.8. Banding
9.9.1.Apabila terjadi banding terhadap pelaksanaan sertifikasi maka LSP akan menangani proses banding sesuai
dengan prosedur. Proses penanganan banding mencakup setidaknya unsur-unsur dan metoda berikut:
a) Proses untuk menerima, melakukan validasi dan menyelidiki banding, dan untuk memutuskan tindakan
apa yang diambil dalam menanggapinya, dengan mempertimbangkan hasil banding sebelumnya yang
serupa;
b) penelusuran dan perekaman banding, termasuk tindakan-tindakan untuk mengatasinya;
c) memastikan bahwa, jika berlaku, perbaikan yang tepat dan tindakan perbaikan dilakukan.
9.9.2.Penjelasan mengenai proses penanganan banding dapat diketahui publik tanpa diminta.
9.9.3.LSP BLK Padang bertanggung jawab atas semua keputusan di semua tingkat proses penanganan
banding. LSP BLK Padang menjamin bahwa personil yang terlibat dalam pengambilan keputusan proses
penanganan banding berbeda dari mereka yang terlibat dalam keputusan yang menyebabkan banding.
9.9.4.Penyerahan, investigasi dan pengambilan keputusan atas banding tidak akan mengakibatkan tindakan
diskriminatif terhadap pemohon banding.
9.9.5.LSP BLK Padang menerima banding, dan memberikan laporan kemajuan serta hasil penanganannya
kepada pemohon banding.
9.9.6.LSP BLK Padang memberitahukan secara resmi kepada pemohon banding pada akhir proses penanganan
banding.

ACSAR 4

Anda mungkin juga menyukai