LSP PERTANIAN
1. LATAR BELAKANG
1.1. Menyikapi kondisi pertanian di Indonesia, dimana masih sulit ditemukannya tenaga kerja yang profesional di
bidang peternakan yang memiliki sertifkat terlisensi. Seiring dengan kebutuhan tersebut, LSP PERTANIAN
memfasilitasi sertfikasi kompetensi yang terlisensi BNSP dengan memperhatikan Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia (SKKNI) di bidang peternakan.
1.2. Sertifikasi kompetensi dibidang pertanian, dilakukan untuk meningkatkan kualitas Butcher Yunior agar
professional di bidangnya.
3. TUJUAN SERTIFIKASI
3.1. Memastikan dan memelihara kompetensi Butcher Yunior di bidang peternakan sehingga kompeten dan mampu
menjalankan tugasnya dengan professional..
3.2. Menjadi acuan bagi LSP PERTANIAN dan Asesor Kompetensi untuk melakukan Asesment.
4. ACUAN NORMATIF
4.1. UU No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
4.2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
4.3. Keppres No. 8 Tahun 2012 tentang KKNI
4.4. PP 31 Tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional
4.5. Permenakertrans No 8 Tahun 2012 Tata cara penetapan SKKNI
4.6. Permenakertrans No. 5 tahun 2012 tenang Standar Kompetensi Kerja Nasional.
4.7. ISO 17024: Rev. 2012. General requirement for bodies operating certification systems of persons.
4.8. SKKNI No. KEP.319/MEN/XII/2011 Tentang Penetapan SKKNI Sektor Pertanian Bidang Pemotongan Daging
(BUTCHER).
4.9. Pedoman BNSP 210 tahun 2014 tentang Pedoman Pengembangan dan Pemeliharaan Skema Sertifikasi
4.10. ISIC (International Standard for International Classification of all Economic Activities) Revision 4, 2008.
4.11. ILO Guide to National Qualification Frameworks, 2007.
4.12. Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia 2009 (KBLUI 2009).
2
SKEMA SERTIFIKASI OKUPASI KOMPETENSI
BUTCHER YUNIOR
3
SKEMA SERTIFIKASI OKUPASI KOMPETENSI
BUTCHER YUNIOR
7.2.3. Memberikan pelayanan kepada klien atau bekerja ditempat kerja berdasarkan aturan dan kriteria sertifikasi,
memelihara serta menjaga kredibilitas aktivitas sertifikasi profesi.
7.2.4. Pemegang sertifikat Butcher Yunior LSP PERTANIAN dapat menggunakan dokumen, brosur, atau iklan
seperti :
a. Memiliki sertifikasi Butcher Yunior dan dapat menggunakan sertifikatnya untuk keperluan profesinya.
b. Terdaftar dalam direktori pemegang sertifikat Butcher Yunior pada buku direktori yang akan diterbitkan
oleh LSP PERTANIAN.
7.2.5. Pemegang sertifikat Butcher Yunior harus menjalankan profesinya secara professional dan memenuhi
kaedah-kaedah sertifikasi.
7.2.6. Jika diperlukan dalam hal tertentu dan diminta oleh LSP PERTANIAN pemegang sertifikat harus
memberikan rekaman keluhan, sanggahan, dan perselisihan serta tindakan koreksinya.
8. BIAYA SERTIFIKASI
8.1. LSP PERTANIAN menetapkan biaya sertifikasi sebesar Rp. 1.500.000,-/asesi.
9. PROSES SERTIFIKASI
9.1. Persyaratan Pendaftaran
9.1.1. Pemohon memahami proses asesmen jabatan Butcher Yunior yang mencakup persyaratan dan ruang
lingkup sertifikasi ,penjelasan proses penilaian hak pemohon, biaya sertifikasi dan kewajiban pemegang
sertifikat.
9.1.2. Pemohon mengajukan permohonan demganmengisi formulir permohonan (APL-01) dan dilengkapi dengan
bukti berupa Fc KTP, Fc Ijasah terakhir, dll
9.1.3. Pemohon mengisi Formulir asesmen mandiri (APL-02) yang dilengkapi dengan bukti berupa portofolio.
9.1.4. Pemohon menyatakan setuju dengan semua persyaratan yang berlaku.
4
SKEMA SERTIFIKASI OKUPASI KOMPETENSI
BUTCHER YUNIOR
9.2.6. Hasil proses asesmen yang memenuhi aturan bukti direkomendasikan kompeten dan yang belum
memenuhi aturan bukti direkomendasikan untuk mengikuti ke proses lanjut uji kompetensi
5
SKEMA SERTIFIKASI OKUPASI KOMPETENSI
BUTCHER YUNIOR
9.5.1. LSP PERTANIAN mempunyai kebijakan dan prosedur terdokumentasi untuk pembekuan dan pencabutan
sertifikasi, penambahan dan pengurangan ruang lingkup sertifikasi, yang juga menjelaskan tindak lanjut
oleh LSP PERTANIAN.
9.5.2. Kegagalan dalam menyelesaikan masalah yang mengakibatkan pembekuan sertifikat, dalam waktu yang
ditetapkan oleh LSP PERTANIAN, akan mengakibatkan pencabutan sertifikasi atau pengurangan ruang
lingkup sertifikasi.
9.5.3. LSP PERTANIAN membuat perjanjian yang mengikat dengan pemegang sertifikat kompetensi untuk
memastikan bahwa, selama pembekuan sertifikasi, pemegang sertifikat tidak diperkenankan melakukan
promosi terkait dengan sertifikasi yang dibekukan.
9.5.4. LSP PERTANIAN membuat perjanjian yang mengikat dengan pemegang sertifikat kompetensi untuk
memastikan bahwa setelah pencabutan sertifikat, pemegang sertifikat tidak diperkenankan menggunakan
sertifikatnya sebagai bahan rujukan untuk kegiatannya.
6
SKEMA SERTIFIKASI OKUPASI KOMPETENSI
BUTCHER YUNIOR
9.8. Banding
9.8.1 LSP PERTANIAN menetapkan prosedur untuk menerima, melakukan kajian, dan membuat keputusan
terhadap banding. Proses penanganan banding mencakup setidaknya unsur-unsur dan metoda berikut:
a. proses untuk menerima, melakukan validasi dan menyelidiki banding, dan untuk memutuskan tindakan
apa yang diambil dalam menanggapinya, dengan mempertimbangkan hasil banding sebelumnya yang
serupa;
b. penelusuran dan perekaman banding, termasuk tindakan-tindakan untuk mengatasinya;
c. memastikan bahwa, jika berlaku, perbaikan yang tepat dan tindakan perbaikan dilakukan.
9.8.2 LSP PERTANIAN membuat kebijakan dan prosedur yang menjamin bahwa semua banding ditangani
secara konstruktif, tidak berpihak, dan tepat waktu.
9.8.3 Penjelasan mengenai proses penanganan banding dapat diketahui publik tanpa diminta.
9.8.4 LSP PERTANIAN bertanggung jawab atas semua keputusan di semua tingkat proses penanganan
banding. LSP PERTANIAN menjamin bahwa personil yang terlibat dalam pengambilan keputusan proses
penanganan banding berbeda dari mereka yang terlibat dalam keputusan yang menyebabkan banding.
9.8.5 Penyerahan, investigasi dan pengambilan keputusan atas banding tidak akan mengakibatkan tindakan
diskriminatif terhadap pemohon banding.
9.8.6 LSP PERTANIAN menerima banding, dan memberikan laporan kemajuan serta hasil penanganannya
kepada pemohon banding.
9.8.7 LSP PERTANIAN memberitahukan secara resmi kepada pemohon banding pada akhir proses
penanganan banding.
7
SKEMA SERTIFIKASI OKUPASI KOMPETENSI
BUTCHER YUNIOR