Skema ini ditetapkan dengan tujuan untuk digunakan sebagai acuan dalam sertifikasi
kompetensi profesi pariwisata khususnya bidang Food Production bagi tenaga kerja yang
telah mendapatkan kompetensinya melalui proses pembelajaran baik formal,non
formal,pelatihan kerja,ataupun pengalaman kerja.
Skema digunakan atas permintaan Pekerja Hotel,Lembaga Pelatihan Kerja
Perhotelan,digunakan untuk Lingkup Perhotelan & Pariwisata.
Skema ini merujuk kepada standar kompetensi pariwisata hasil MRA diantara Negara-
negara ASEAN yakni AQRF,ACCSTP DAN CATC
02 Januari 2015
Disahkan Oleh : Ditetapkan Oleh :
Tak terkendali
SERTIFIKASI KOMPETENSI CHEF DE PARTIE SSK/FBP-KITCHEN-HOTPARI/004
1. Latar Belakang
Skema ini disusun atas permintaan dari pihak Hotel,Restaurant maupun Lembaga Pelatihan Kerja Bidang Food
Production berkaitan dengan Jabatan Chef de Partie yang ada di \hotel maupun Restaurant. Menjawab atas
permintaan tersebut LSP HOTEL & PARIWISATA membuat Skema yang diperuntukkan untuk Jabatan Chef De Partie
Skema ini ditetapkan dengan tujuan untuk digunakan sebagai acuan dalam sertifikasi kompetensi pariwisata OKUPASI
CHEF de PARTIE BIDANG TATA BOGA bagi tenaga kerja yang telah mendapatkan kompetensinya melalui proses
pembelajaran baik formal, non formal, pelatihan kerja, ataupun pengelaman kerja, yang mengacu kepada standar
kompetensi pariwisata hasil MRA diantara Negara-negara ASEAN yakni ACCSTP, CATC.
Dengan ditetapkannya Skema yang berstandar Internasional khususnya Negara ASEAN diharapkan Tenaga Kerja
Indonesia Bidang Food Production/Tata Boga dapat bersaing dengan Tenaga Kerja luar dan dapat meningkatkan
kunjungan Wisatawan karena dilayani oleh Tenaga Kerja yang kompeten dibidangnya.
2. Ruang lingkup SKEMA SERTIFIKASI
2.1. Ruang Lingkup : Bidang Tata Boga (Food Production)
2.2. Lingkup penggunaan : Pelaksanaan sertifikasi Kompetensi profesi Chef de Partie
3. Tujuan SERTIFIKASI :
3.1. Memastikan dan memelihara Kompetensi Kerja pada OKUPASI CHEF de PARTIE BIDANG TATA BOGA
3.2. Sebagai acuan dalam pelaksanaan asesmen oleh LSP Hotel & Pariwisata dan Asesor
4. Acuan Normatif
4.1. Undang-Undang Republik Indonesia No.9 tahun 1990 tentang Kepariwisataan
4.2. Undang-Undang Republik Indonesia No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
4.3. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
4.4. Undang-Undang Republik Indonesia No.10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan
4.5. Peraturan Pemerintah no. 23 tahun 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi
4.6. Pedoman BNSP 201 .2014 Penilaian Kesesuaian Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi
4.7. Pedoman BNSP 202 .2014 Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi
4.8. Pedoman BNSP 210. 2014 Pengembangan Dan Pemeliharaan Skema Sertifikasi Profesi
4.9. Asean Common Competenscy Standards For Tourism Professionals (ACCSTP),2005
4.10. Asean Mutual Recognition Arrangement on Tourism Professionals,(ASEAN MRA),2009
4.11. Common Asean Tourism Curiculum (CATC)2007
5. Paket/Kemasan Kompetensi :
5.1. Jenis Kemasan : OKUPASI NASIONAL
5.2. Rincian Unit Kompetensi/Uraian Tugas
Kualifikasi ini merefleksikan peran individu dalam melaksanakan tugas sederhana, terbatas, bersifat rutin,dengan
menggunakan alat, aturan, dan proses yang telah ditetapkan, serta dibawah bimbingan, pengawasan dan
tanggung jawab atasannya, Memiliki pengetahuan faktual serta bertanggung jawab atas pekerjaan sendiri dan
tidak bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain.
Functional Competencies
Roster staff
8. Biaya Sertifikasi :
8.1. Standar biaya sertifikasi mencakup biaya asesmen dan adminsitrasi
8.2. Biaya Sertifikasi :
a. Rp.1.500.000,- Per Okupasi Chef de Partie
9. Proses Sertifikasi :
Secara umum proses sertifikasi mencakup peserta yang telah memastikan diri bahwa kompetensinya sesuai
dengan standar kompetensi YANG TERDAPAT PADA SKEMA OKUPASI CHEF de PARTIE BIDANG TATA BOGA.
Mereka dapat segera mengajukan permohonan kepada LSP Hotpari dengan memilih Tempat Uji Kompetensi
(TUK))/Assessment Centre yang diinginkan, dengan mengisi Formulir APL 1, APL 2 untuk permohonan dan penilaian
mandiri,kemudian LSP Hotpari akan menugaskan Asesor Kompetensi. Asesor Kompetensi setelah selesai mengases
segera merekomendasikan kepada LSP Hotpari, LSP Hotpari akan mengevaluasi (bila diperlukan membentuk Komite
Teknis) dan akan menetapkan status kompetensi serta akan menerbitkan sertifikat kompetensi .
9.2.1. Asesmen OKUPASI CHEF de PARTIE BIDANG TATA BOGA direncanakan dan disusun dengan cara
yang menjamin bahwa verifikasi persyaratan skema sertifikasi telah dilakukan secara obyektif dan
sistematis dengan bukti terdokumentasi untuk mamastikan kompetensi.
9.2.2. Tolak ukur (benchmark) yang relevan untuk Metoda Asesmen dan Alat Asesmen (Assessment tools)
OKUPASI CHEF de PARTIE BIDANG TATA BOGA yang dipilih,diinterpretasikan untuk
mengkonfirmasikan bukti yang akan dikumpulkan dan bagaimana bukti tersebut akan dikumpulkan;
9.2.3. Rincian mengenai rencana asesmen dan proses asesmen OKUPASI CHEF de PARTIE BIDANG TATA
BOGA dijelaskan, dibahas dan diklarifikasi dengan Peserta sertifikasi.
9.2.4. Prinsip-prinsip asesmen dan aturan-aturan bukti diterapkan sesuai dengan persyaratan dasar peserta
untuk mengumpulkan bukti yang berkualitas.
9.2.5. Bukti yang dikumpulkan melalui asesmen mandiri (APL 02) BERUPA PORTOFOLIO diperiksa dan
dievaluasi untuk memastikan bahwa bukti tersebut mencerminkan bukti yang diperlukan untuk
memperlihatkan kompetensi telah memenuhi aturan bukti Sahih/Valid, Otentik, Terkini, Memadai
9.2.6. Hasil proses asesmen yang telah memenuhi aturan bukti Sahih/Valid, Otentik, Terkini, Mamadai
direkomendasikan Kompeten dan yang belum memenuhi aturan bukti Sahih/Valid, Otentik, Terkini,
Memadai direkomendasikan untuk mengikuti proses lanjut ke proses uji kompetensi.
9.3.5. Hasil proses asesmen yang telah memenuhi aturan bukti Sahih/Valid, Otentik, Terkini, Memadai
direkomendasikan Kompeten dan yang belum memenuhi aturan bukti Sahih/Valid, Otentik, Terkini,
Memadai direkomendasikan Belum Kompeten
9.9. Banding
PESERTA SERTIFIKASI dapat melakukan banding jika PESERTA SERTIFIKASI tidak puas atas keputusan yang
diambil oleh asesor Kompetensi dengan mengisi form banding.
jika perlu membayar ganti rugi yang adil jika kewajiban-kewajiban kontrak mereka tidak mereka penuhi.
10.10.03. Para profesional pariwisata,sepanjang tergantung pada mereka,harus memberikan sumbangan terhadap
pemenuhan kultural dan spritual para wistawan dan memberikan peluang,selama perjalanan para
wisatawan untuk melaksanakan kewajiban agama mereka.