PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Buku ini berisikan tentang produksi teh herbal karakteristik bahan, prinsip
dasar pengolahan, faktor-faktor yang mempengaruhi, jenis dan prinsip
kerja alat pengolahan, alur proses pengolahan, pengolahan, pengendalian
mutu, pengemasan sederhana.
B. Prasyarat
C. Petunjuk Penggunaan
1. Bacalah Buku ini secara berurutan dari Kata Pengantar sampai Daftar
Cek Kemampuan pahami dengan benar isi dari setiap babnya.
2. Setelah Anda mengisi Cek Kemampuan, apakah Anda termasuk
kategori orang yang perlu mempelajari buku ini? Apabila Anda
menjawab YA, maka pelajari buku ini.
3. Laksanakan semua tugas-tugas yang ada dalam buku ini agar
kompetensi Anda berkembang sesuai standar.
1
4. Lakukan kegiatan belajar untuk mendapatkan kompetensi sesuai
dengan yang disetujui oleh Guru.
5. Setiap mempelajari satu sub kompetensi, Anda harus mulai dari
memahami tujuan kegiatan pembelajarannya, menguasai pengetahuan
pendukung (Uraian Materi), melaksanakan tugas-tugas.
6. Setelah selesai mempelajari buku ini silahkan Anda mengerjakan latihan.
D. Tujuan Akhir
Setelah mempelajari buku ini siswa mampu:
2
E. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Aspek-aspek kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan
ekstrakurikuler.
3
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
4
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
Menunjukkan keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan gerak mahir, menjadikan
gerak alami, sampai dengan tindakan
orisinal dalam ranah konkret terkait
dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik secara
mandiri.
5
II. PEMBELAJARAN
A. Deskripsi
Buku ini berisikan tentang produksi teh herbal (Simplisia dan segar)
karakteristik bahan, prinsip dasar pengolahan, faktor-faktor yang
mempengaruhi, jenis dan prinsip kerja alat pengolahan, alur proses
pengolahan, pengolahan, pengendalian mutu, pengemasan
sederhana.
B. Kegiatan Belajar
1. Tujuan Pembelajaran
2. Uraian Materi
6
kita sehari- hari
7
Salah satu jenis herbal adalah rempah – rempah . Rempah-rempah
digunakan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya digunakan
untuk memasak dan dapat juga dimanfaatkan dalam meramu
dalam pembuatan jamu tradisional. Hasil olahan rempah-rempah
dapat dimanfaatkan dalam industri parfum, farmasi, flavor,
pewarna dan lain-lain
8
selain itu pada suatu saat persediaan herbal melimpah sehingga
melebihi permintaan. Karena itu agar manfaat bisa maksimal,
herbal tersebut perlu diawetkan dan salah satunya adalah dengan
cara dikeringkan. Pengertian ini berfungsi agar kandungan zat
aktif yang terkandung di dalam herbal dapat dimanfaatkan secara
maksimal. Penyimpanan herbal harus dilakukan dengan baik.
Herbal segar sebaiknya disimpan dengan cara membungkusnya
rapat-rapat dalam suatu tempat yang tertutup rapat lalu
dimasukkan ke lemari es. Dengan cara ini herbal bisa lebih tahan
sampai dengan 1 minggu.
Herbal kering bisa tahan lebih lama namun efek panas, cahaya,
Oksigen (udara) tetap berpengaruh. Herbal aromatik seperti
Chamomle, peppermint dengan bahan aktif yang terikat minyak
esensial mudah menguap saat bereaksi dengan oksigen dan
panas. Karena itu sebaiknya ditempatkan dalam wadah kaca yang
tertutup rapat, simpan dalam gelap, kering dan dingin serta
jauhkan dari panas matahari.Jika penyimpanan benar, herbal
kering dalam bentuk bunga dan daun bisa tahan sampai satu
tahun bahkan kulit kayu dan akar kering bisa tahan sampai 2
tahun.
9
Gunawan dan Mulyani, 2002 menjelaskan bahwa simplisia
merupakan istilah yang dipakai untuk menyebut bahan-bahan
obat alam yang berada dalam wujud aslinya atau belum
mengalami perubahan bentuk.
a. Jati Cina
Jati cina atau Cassia angustifolia Vahl merupakan tanaman yang tumbuh
subur di daerah tropis. Daun jati cina digunakan dalam pengobatan sejak dulu
Dalam dunia kedokteran, daun jati cina memiliki efek katarsis sehingga sangat
Ordo : Fabales
Genus : Cassia
10
(Anonim, 2012)
Daun jati cina merupakan tanaman asli Afrika berupa semak dengan
tinggi 1,5 m. Daun berwarna hijau sampai hijau kekuningan, berbentuk lonjong,
bagian pangkal dan ujung meruncing, tangkai agak membesar. Bunga kelopak 5
dengan mahkota berwarna kuning. Buah segar berbentuk elips, panjang 4-7 cm,
lebar 2 cm dan mengandung 6-10 biji (Mun’in & Hanani, 2011). Daun jati cina
memiliki kandungan utama senosida A dan senosida B. Selain itu, daun jati cina
Belum lama ini, dua naftalena glikosida juga telah diisolasi dari daun dan polong
(Gupta, 2008). Flavonoid yang sudah diketahui dari tanaman ini adalah
sitosterol (0,33%) (Singh et al, 1997). Daun jati cina sering dikenal sebagai zat
pencahar. Jati cina memiliki asam katartika, emodin, dan asam krisofanat
(Cophra, 1933
hidrolisis enzimatik dan reduksi oleh bakteri flora usus (Entamoeba coli)
menjadi rein antron. Rein antron merupakan suatu senyawa yang menginduksi
sekresi air dan mencegah reabsorbsi air dalam saluran pencernaan, sehingga
dapat digunakan dalam upaya penyembuhan konstipasi akut (Mun’in & Hanani,
yang diproduksi oleh bakteri di usus besar, sehingga membuat daun jati cina
Uji toksisitas terhadap ekstrak daun jati cina pada tikus dan kelinci tidak
11
maupun fetotoksik (Mengs et al, 1986). Penelitian lain terhadap ekstrak daun
jati cina dilakukan oleh Hietala et al (1987) dengan menggunakan fraksi berbeda
dari senna pada mencit, dan menunjukkan bahwa sennosida sebagai kandungan
utama dari jati cina memiliki nilai LD50 5000 mg/kg pada tikus dan mencit.
Tanaman rosela merupakan herba tahunan yang bisa mencapai ketinggian 0,5 – 3
m. Batang bulat, tegak, berkayu dan berwarna merah. Daunnya tunggal, berbentuk
bulat telur, pertulangannya menjari, ujung tumpul, tepi bergerigi dan pangkal
berlekuk. Tangkai daun bulat berwarna hijau dengan panjang 4 – 7 cm. Bunga
rosela yang keluar dari ketiak daun merupakan bunga tunggal artinya pada setiap
tangkainya hanya terdapat satu bunga. Bunga ini mempunyai 8 – 11 helai kelopak
merah. Kelopak bunga ini yang sering dianggap sebagai bunga oleh masyarakat.
Bagian inilah yang sering dimanfaatkan sebagai bahan makanan dan minuman.
Di India Barat dan tempat-tempat tropis lainnya, kelopak segar rosela digunakan
untuk pewarna dan perasa dalam membuat anggur rosela, jeli, sirup, gelatin,
minuman segar, puding dan cake. Kelopak rosela dapat ditambahkan pada salad
Kelopak kering dapat dimanfaatkan untuk membuat teh, jeli, selai, es krim, serbat,
pai dan makanan pencuci mulut lainnya. Pada pembuatan jeli rosela tidak perlu
a. Pemberian rosela pada tikus dengan dosis 200 mg/kg berat badan secara
b. Pada kelinci yang diberi makanan dengan kadar kolesterol tinggi, terjadinya
atehroclerosis dapat dihambat dengan pemberian ekstrak rosela. Selain itu bisa
Cholesterol).
c. Pemberian ekstrak rosela dengan dosis 250 mg/hari/kg berat badan tikus yang
transparan pada rongga perut) pada tikus ternyata mampu menurunkan transit
Khasiat bunga rosela tidak terlepas dari komposisi kimia dalam kelopak bunga
rosela. Komposisi kimia dalam kelopak bunga rosela adalah campuran asam sitrat
mg/100 g, beta karoten 285/100 g, serat 2,5 % (Maryani dan Kristiana, 2005).
cabang dan berbatang bulat. Daun teh berbentuk jorong dengan tepi bergerigi.
Helaian daunnya berwarna hijau serta mengkilap. Bunga teh berwarna putih
yang berada di ketiak daun dengan aroma harum. Buahnya berbentuk bulat.
Pada saat masih muda buah berwarna hijau lalu berubah coklat saat sudah
Komposisi kimia daun teh sangat berpengaruh terhadap mutu teh yang
terhadap warna, flavor dan rangsangan seduhan teh (Nasution dan Tjiptadi,
1975). Komposisi kimia daun teh secara lengkap disajikan pada Tabel 1.
banyak terdapat dalam teh adalah flavanols dan flavonols. Daun teh yang masih
hijau dan segar mengandung zat tepung sekitar 0,4 persen dari bahan kering.
Waktu daun teh diolah, zat tepung tadi berubah menjadi gula.
Gambar 2. (a) teh hijau, (b) teh hitam dan (c) teh oolong
Teh wangi merupakan teh hijau yang ditambah bunga melati (Jasminum
sambac) atau bunga melati gambir (Jasminum officinale) untuk memperbaiki rasa
dan aroma teh. Pengolahan teh wangi merupakan proses penyerapan (absorpsi)
bau bunga ke dalam teh hijau. Proses pengolahannya yaitu penggosongan teh
hijau, pelembaban, pewangian, pemisahan bunga, pengeringan, penganginan teh
dan pengemasan.
Teh hijau dihasilkan dari pengolahan yang tanpa proses fermentasi setelah
dipetik. Pengolahan teh hijau melalui tahap-tahap seperti pelayuan, penggulungan,
pengeringan dan sortasi. Teh hijau mengandung beberapa zat kimia yang dapat
digolongkan menjadi empat yaitu substansi fenol (katekin, flavanol), bukan fenol
(karbohidrat, alkaloid, protein, asam amino, klorofil, asam organik), senyawa
aromatis dan enzim.
a. Simplisia Akar (Radiks)
2) Pilih akar yang masih utuh dan tidak rusak oleh serangan ulat atau
hama tanah lainya
3) Pilih akar yang tidak berjamur / bercendawan atau tidak ditumbuhi
lumut
4) Pilih akar induk, bukan bulu- bulu akar
5) Bersihkan akar dari tanah, pasir, atau kotoran lainya yang masih
melekat
potong- potongan tipis yang dikeringkan atau yang telah dibuat dalam
bentuk serbuk halus.
Rimpang , umbi batang, umbi lapis, dan umbi akar umumnya memiliki
sifat yang hampir sama, yakni agak keras dan agak rapuh.Ini disebabkan
adanya zat pati, protein yang tinggi dan kandungan air yang tinggi pula.
Beberapa umbi lapis memiliki sifat agak lunak , misalnya bawang merah
(Allium cepa). Penanganan dan pengelolaan untuk produk tanaman obat
berupa rimpang dan umbi- umbian ini harus sesuai dengan
memperhatikan sifat- sifat umum yang dimiliki.
19
1
0
Berikut gambar simplisia batang/ kayu (Brotowali)
Beberapa simplisia daun tanaman obat dipanen pada waktu masih muda
atau berupa tunas daun, misalnya daun teh, beluntas dan daun jambu
mete. Namun ada pula yang dipanen setelah tua, misalnya daun sirih, jati
belanda, keji beling, tempuyung, daun ungu dan daun dewa.
120
Umur pemanenan setiap daun tidak sama sehingga penanganan dan
pengelolaan pasca panennya juga berbeda, Daun yang di panen pada usia
muda biasanya dikeringkan secara perlahan – lahan mengingat
kandungan airnya tinggi sehingga masih memungkinkan reaksi enzimatis
berlangsung dengan cepat. Disamping itu, jaringan yang memiliki daun
muda masih sangat lunak sehingga mudah hancur atau rusak. Oleh
karenanya, penanganan pascapanennya juga harus hati- hati. Daun yang
dipanen pada umur tua juga diberi perlakuan khusus berupa pelayuan,
lalu dilanjutkan dengan proses pengeringan secara perlahan agar
diperoleh warna yang menarik.
22
Gambar 21. Simplisia Kering, Daun Teh
Warna bunga yang telah dipanen dan dikeringkan pada umumnya akan
mengalami perubahan. Hal ini disebabkan terjadinya proses oksidasi dan
fermentasi pada bunga tersebut. Pengolahan bunga yang banyak
mengandung minyak asiri harus lebih hati-hati agar kandungan minyak
tidak banyak yang hilang karena menguap.
Buah dipanen ketika masak karena kandungan senyawa aktif pada waktu 25
itu telah terbentuk sempurna. Penanganan dan pengelolaan buah harus
dilakukan secara cepat, khususnya pada buah yang memiliki kandungan
minyak asiri. Hal ini penting dilakukan agar kandungan minyak asiri tidak
banyak yang menguap pada proses pengolahan. Buah yang mengandung
minyak asiri umumnya diolah pada saat buah tersebut masih dalam
keadaan segar.
Untuk dijadikan simplisia, kulitnya harus dikupas secara hati- hati agar
tidak mengenai biji
26
Gambar 26. Buah Mengkudu
Biji ada yang keras dan ada pula yang lunak. Biji banyak mengandung zat
tepung, protein, dan minyak. Selain itu, biji-bijian memiliki kadar air yang
bervariasi dari rendah sampai tinggi, tergantung dari umur biji saat
panen. Semakin tua umur biji maka kadar airnyapun semakin rendah.
Untuk itu penanganannya harus memperhatikan sifat umum biji agar
tidak mudah hancur, pecah, dan rusak. Demikian juga dengan
penyimpanan, sedapat mungkin dihindari tempat yang lembab. Hal ini
dibiarkan berlanjut, lingkungan yang lembab akan merangsang
perkecambahan .
28
Untuk mempertahankan agar tetap dalam bentuk cair maka getah harus
ditangani dengan hati- hati. Cara penangananya, misalnya dengan
memberikan zat kimia tertentu ke dalamnya. Sebagai contoh, pemberian
29
III. PROSES PENGOLAHAN
A. PEMBUATAN SIMPLISIA
Cara Pembuatan Simplisia Tujuan pengelolaan pasca panen tanaman obat adalah
untuk membuat simplisia nabati siap konsumsi baik secara langsung oleh masyarakat
umum, sebagi bahan baku jamu, industri obat tradisional maupun untuk keperluan
ekspor.
a. Sortasi Basah
Sortasi basah bertujuan untuk memisahkan kotoran atau bahan asing serta bagian
tanaman lain yang tidak diinginkan dari bahan simplisia. Kotoran tersebut dapat berupa
tanah, kerikil, rumput/gulma, tanaman lain yang mirip, bahan yang telah rusak atau
busuk, serta bagian tanaman lain yang memang harus dipisahkan dan dibuang.
Pemisahan bahan simplisia dari kotoran ini bertujuan untuk menjaga kemurnian dan
cemaran mikroba, serta memperoleh simplisia dengan jenis dan ukuran seragam. Oleh
karena itu, dalam tahapan ini juga dilakukan pemilihan bahan berdasarkan ukuran
panjang, lebar, besar kecil, dan lain-lain. Sortasi basah harus dilakukan secara teliti dan
cermat. Kotoran ringan yang berukuran kecil dapat dipisahkan menggunakan nyiru
dengan arah gerakan ke atas dan ke bawah serta memutar. Kotoran akan berterbangan
dan memisah dari bahan simplisia. Kegiatan sortasi basah dapat juga dilakukan secara
bersamaan dengan pencucian dan penirisan. Pada saat pencucian, bahan dibolak-balik
b. Pencucian
melekat pada bahan simplisia. Proses ini dilakukan dengan menggunakan air bersih
(standar air minum), air dari sumber mata air, air sumur, atau air PDAM. Khusus untuk
30
bahan yang mengandung senyawa aktif yang mudah larut dalam air, pencucian dilakukan
secepat mungkin (tidak direndam). Pencucian dilakukan secara cermat terutama untuk
bahan simplisia yang berada di dalam tanah atau dekat dengan permukaan tanah,
misalnya rimpang, umbi, akar, dan batang yang merambat, serta daun yang
kotoran yang terlepas tidak menempel kembali. Pencucian bahan simplisia dalam jumlah
besar akan lebih efektif bila dilakukan dalam bak bertingkat yang menerapkan konsep
air mengalir. Kotoran yang melekat pada bagian yang sulit dibersihkan dapat dihilangkan
dengan penyemprotan air bertekanan tinggi atau dengan disikat. Bahan simplisia berupa
akar, umbi, batang, atau buah dan biji dapat dilakukan pengupasan kulit luarnya untuk
mengurangi jumlah mikroba awal karena sebagian mikroba biasanya terdapat pada
bagian permukaan bahan simplisia, dan dengan proses pencucian saja amasih belum
mampu menghilangkan mikroba tersebut. Bahan yang telah dikupas dengan cara yang
c. Penirisan
Setelah bahan dicuci bersih, dilakukan penirisan pada rak-rak yang telah
air. Prose penirisan bertujuan untuk mengurangi atau menghilangkan kandungan air di
dilakukan di tempat teduh dengan aliran udara cukup agar terhindar dari fermentasi dan
pembusukan. Setelah air yang menempel di permukaan bahan menetes atau menguap,
d. Pengubahan Bentuk
31
Beberapa jenis bahan baku atau simplisia seringkali harus diubah menjadi
bentuk lain, misalnya irisan, potongan, dan serutan untuk memudahkan kegiatan
Selain itu, proses ini bertujuan untuk memperbaiki penampilan fisik dan memenuhi
ketahanan dalam penyimpanan. Pengubahan bentuk harus dilakukan secara tepat dan
akar, rimpang, umbi, batang, kayu, kulit batang, daun dan bunga. Perajangan bisa
dilakukan dengan pisau yang terbuat dari stainless steel ataupun alat perajang khusus
serutan dapat digunakan alat penyerut kayu (elektrik) yang dapat diatur ukuran
ketebalannya. Semakin tipis ukuran hasil rajangan atau serutan, maka akan semakin
cepat proses penguapan air sehingga waktu pengeringannya menjadi lebih cepat. Namun
ukuran hasil rajangan yang terlalu tipis dapat menyebabkan berkurangnya atau
hilangnya senyawa aktif yang mudah menguap, sehingga mempengaruhi komposisi, bau,
dan rasa yang diinginkan. Oleh karena itu, untuk bahan simplisia berupa rimpang seperti
jahe, temulawak, kunyit dan sejenisnya harus dihindari oerajangan yang terlalu tipis agar
dapat mencegah berkurangnya minyak atsiri. Selain itu, perajangan yang terlalu tipis juga
Ukuran ketebalan simplisia harus seragam tergantung pada bagian tumbuhan yang diiris.
Ketebalan irisan simplisia rimpang, umbi, dan akar ± 3 mm, sedangkan untuk bahan baku
berupa daun dipotong melintang dengan lebar daun ± 2 cm, dan kulit batang diiris dengan
ukuran 2 x 2 cm. pada umumnya rimpang diiris melintang, kecuali rimpang jahe, kunyit,
32
e. Pengeringan
Bahan tanaman jarang sekali digunakan dalam keadaan segar karena mudah
rusak dan tidak dapat disimpan dalam jangka waktu lama. Bahan segar umumnya hanya
digunakan pada proses penyarian atau penyulingan minyak atsiri ataupun untuk
konsumsi sendiri dalam jumlah kecil. Sedangkan untuk keperluan stok atau
penyimpanan agar lebih praktis dan tahan lebih lama, bahan perlu dikeringkan dan
Pengeringan bertujuan untuk mengurangi kadar air agar bahan simplisia tidak
rusak dandapat disimpan dalam jangka waktu yang lama, menghentikan reaksi
enzimatis, dan mencegah pertumbuhan kapang, jamur, dan jasad renik lain. Dengan
matinya sel bagian tanaman, maka proses metabolisme (seperti sintesis dan
transformasi) terhenti, sehingga senyawa aktif yang terbentuk tidak diubah secara
enzimatik. Namun, ada pula bahan simplisia tertentu yang memerlukan proses enzimatik
tertentu setelah dipanen, sehingga diperlukan proses pelayuan (pada suhu dan
sebenarnya. Proses enzimatik diperlukan karena senyawa aktif berada dalam ikatan
kompleks. Misalnya, buah vanili, buah kola, umbi bidara upas, dan umbi bawang. Tetapi
keras, seperti kayu, kulit kayu, biji, dan bahan tanaman yang
33
pengeringan ini adalah mudah dan murah. Sedangkan kelemahannya
cuaca.
lainnya
dapat terhindar dari face hardening, yaitu kondisi dimana bagian luar
a. Irisan atau rajangan bahan simplisia terlalu besar atau tebal, sehingga
bahan menjadi jauh lebih cepat daripada difusi air dari dalam ke
bahan simplisia yang mengandung senyawa aktif mudah menguap dan tidak
34
antara 30-40 °C selama waktu tertentu. Kelembapan dalam ruang pengering
juga dipengaruhi oleh jenis bahan simplisia, cara pengeringan, dan tahapan-
simplisia dengan mutu yang lebih baik karena pengeringannya lebih merata
dalam waktu relatif cepat, dan tidak dipengaruhi kondisi cuaca. Selain itu,
senyawa aktifnya stabil, dan kadar air bahan dapat diturunkan serendah
b. Sortasi kering
Prinsip kegiatan sortasi kering sama dengan sortasi basah, namun dilakukan
bahan-bahan asing dan simplisia yang belum kering benar. Kegiatan ini dilakukan
untuk menjamin bahwa simplisia benar-benar bebas dari bahan asing. Kegiatan
ini dilakukan secara manual. Simplisia yang telah bersih dari bahan asing
35
B. Proses Pembuatan Teh Herbal
OK /
No Nama Barang Supplier SJ/ Po. No QTY Keterangan
Tidak
OK /
No Nama Barang Supplier SJ/ Po. No QTY Keterangan
Tidak
36
Catatan Pengolahan Bets
TEH ROSELLA
Halaman 1 dari 2
No. No. 0 Tanggal
F – P – BTO - 008 01 Juni 2018
Dokumen Revisi 0 berlaku
Kode produk :T
No. Bets : Pengolahan Mulai tgl
Ukuran Bets : 20,7 kg Selesai tgl
Masa Simpan / Masa Edar : 2 Tahun
Pemerian : serbuk berwarna kemerahan, aroma khas
KOMPOSISI
No Nama Bahan
Pengemas
1. Kantong teh celup 11.425 kantong teh
celup
Pelaksan Pemerik
a sa
Ruangan dibersihkan menurut Protap Pembersihan ………… …………
Ruangan ………… …………
Peralatan dibersihkan menurut Protap Pembersihan ………… …………
Peralatan
Kebersihan ruangan dan peralatan diperiksa oleh
Alat Timbang yang Digunakan
(…………………)
Nama Bahan Jumlah Jumlah
Teoretis nyata
PENIMBANGAN
Rosella Merah 15 kg ………… ………… ………..
Rosella Ungu 5 kg ………… ………… …………
Kayu Secang 500 gr ………… ………… …………
Bunga lawang 200 gr ………… ………… …………
PENCAMPURAN 1. Masukkan Rosella merah ke dalam ………… …………
mesin giling
37
2. Giling Rosella merah sampai menjadi
serbuk
3. Pindahkan hasil penggilingan ke
dalam wadah bersih
4. Bersihkan mesin giling
5. Masukkan Rosella ungu ke dalam
mesin giling
6. Giling Rosella ungu sampai menjadi
serbuk
7. Pindahkan hasil penggilingan ke
dalam wadah bersih
8. Bersihkan mesin giling
9. Masukkan bunga lawang ke dalam
mesin giling
10. Giling bunga lawang sampai menjadi
serbuk
11. Pindahkan hasil penggilingan ke
dalam wadah bersih
12. Bersihkan mesin giling
13. Timbang rosella merah, rosella ungu,
kayu secang, dan bunga lawang
sesuai formulasi
14. Masukkan ke dalam mesin mixing
15. Tekan tombol on pada mesin, tunggu
selama 15 menit
16. Periksa apakah telah tercampur rata
(homogen), jika belum lakukan
kembali langkah nomor 14.
Halaman 2 dari 2
No. No. 0 Tanggal
F – P – BTO - 008 01 Juni 2018
Dokumen Revisi 0 berlaku
38
3. Masukkan campuran the rosella ke
dalam mesin
4. Tekan tombol on pada mesin
5. Teh Rosella akan terkemas ke dalam
kantong teh celup
REKONSILIASI Hasil Teoritis 11.425 Kantong @ 2 gr ………… …………
Hasil Nyata ….
Apabila hasil nyata kurang dari 90% ………… …………
atau lebih dari 110%, laporkan kepada
penanggung jawab untuk menyelidiki
dan memberikan rekomendasi
Telah diperiksa oleh Penanggung Jawab
………………….
Tanggal :
39
Catatan Pengemasan Bets
TEH Rosella
Halaman 1 dari 1
No. Dokumen F – P – BTG - No. 00 Tanggal 01 Juni 2018
008 Revisi berlaku
Kode produk :T
No. Bets : Pengolahan Mulai tgl
Ukuran Bets : 20,7 kg Selesai tgl
Masa Simpan / Masa Edar : 2 tahun
Pemerian : serbuk berwarna kemerahan, aroma khas
KOMPOSISI
No (kode) Bahan Pengemas 1 kemasan Untuk 1 bets (buah)
(buah)
1. Kantong teh celup 11.425
2. Metalize 20 571
3. Kotak inner Teh rosella 1 571
4. Kotak karton - 5
5. Selotip merk Daimaru tape - 1
ukuran 4,8 cm -
Pelaksana Pemeriksa
Ruangan dibersihkan menurut Protap Pembersihan Ruangan
Peralatan dibersihkan menurut Protap Pembersihan
Peralatan
Kebersihan ruangan dan peralatan diperiksa oleh
PENGEMASAN 1. Masukkan 20 kantong Teh rosella ke
dalam metalize
2. Lakukan proses seal metalize
3. Masukkan metalize ke dalam karton
4. Segel karton dengan menggunakan
selotip pada bagian atas dan bawah
karton.
5. Ambil 5 kantong teh celup untuk
sampel pertinggal
REKONSILIASI Hasil Teoritis 11.425 kantong @ 2 gr
Hasil Nyata ….
1. Apabila hasil nyata kurang dari 90%
atau lebih dari 110%, laporkan kepada
penanggung jawab untuk menyelidiki
dan memberikan rekomendasi
2. Apabila ada karton yang tidak berisi
penuh (20 kantong) simpan sebagai
sampel pertinggal
Telah diperiksa oleh Penanggung Jawab
40
………………….
Tanggal :
Berdasarkan pengkajian menurut Penanggung Jawab
protap Pelulusan Produk Jadi,
bets …………… dinyatakan
Lulus
Ditolak
*contreng yang benar …………….
Tanggal …….
Kode produk : LC
No. Bets : Pengolahan Mulai tgl
Ukuran Bets : 25,8 kg Selesai tgl
Masa Simpan / Masa Edar : 2 tahun
Pemerian : aroma sengak, serbuk berwarna hijau kekuningan
KOMPOSISI
No Nama Bahan
Pengemas
1. Kantong Teh Celup 12.900 kantong teh
celup
Pelaksana Pemeriksa
Ruangan dibersihkan menurut Protap Pembersihan Ruangan ………… …………
Peralatan dibersihkan menurut Protap Pembersihan ………… …………
Peralatan ………… …………
Kebersihan ruangan dan peralatan diperiksa oleh
Alat Timbang yang Digunakan
PENIMBANGAN (……………………)
Nama Bahan Jumlah Jumlah
41
Teoretis nyata
Jati Cina 20 kg ………… ………… ………..
Greentea 2 kg ………… ………… …………
Jati Belanda 3 kg ………… ………… …………
Kemuning 500 gr ………… ………… …………
Adas 150 gr ………… ………… …………
Bangle 100 gr ………… ………… …………
Kayu manis 50 gr ………… ………… …………
PENCAMPURAN 17. Masukkan Jati cina ke dalam mesin ………… …………
giling
18. Giling jati cina sanpai menjadi serbuk
19. Pindahkan hasil penggilingan ke dalam
wadah bersih
20. Bersihkan mesin giling
21. Masukkan kemuning ke dalam mesin
giling
22. Giling kemuning sampai menjadi
serbuk
23. Pindahkan hasil penggilingan ke dalam
wadah bersih
24. Bersihkan mesin giling
25. Masukkan adas ke dalam mesin giling
26. Giling adas sampai menjadi serbuk
27. Pindahkan hasil penggilingan ke dalam
wadah bersih
28. Bersihkan mesin giling
29. Masukkan bangle ke dalam mesin
giling
30. Giling bangle sampai menjadi serbuk
31. Pindahkan hasil penggilingan ke dalam
wadah bersih
32. Bersihkan mesin giling
33. Timbang jati cina, greentea, jati
belanda, kemuning, adas, bangle, dan
kayu manis sesuai formulasi
Catatan Pengolahan Bets
Teh Jati Cina
Halaman 2 dari 2
F – P – BTO – No. Tanggal
No. Dokumen 00 01 Oktober 2018
001 Revisi berlaku
42
Ambil sebanyak 1 sendok teh dan periksa
apakah :
(ya) (tidak)
e. Warna sesuai dengan …….. ……..
spesifikasi
f. Bau sesuai dengan …….. ……..
spesifikasi
g. Rasa sesuai dengan …….. ……..
spesifikasi
h. Serbuk tidak lembab …….. ……..
………………….
Tanggal :
43
Catatan Pengemasan Bets
Teh jati cina
Halaman 1 dari 1
No. Dokumen F – P – BTG – 001 No. 00 Tanggal 01 Oktober
Revisi berlaku 2018
Kode produk : LC
No. Bets : Pengolahan Mulai tgl
Ukuran Bets : 25,8 kg Selesai tgl
Masa Simpan / Masa Edar : 2 tahun
Pemerian : aroma sengak, warna hijau kekuningan
KOMPOSISI
No (kode) Bahan Pengemas 1 kemasan Untuk 1 bets (buah)
(buah)
1. Kantong teh celup 12.900
2. Metalize 20 645
3. Kotak karton 1 3
4. Selotip merk Daimaru tape - 1
ukuran 4,8 cm -
Pelaksana Pemeriksa
Ruangan dibersihkan menurut Protap Pembersihan Ruangan ………… …………
Peralatan dibersihkan menurut Protap Pembersihan ………… …………
Peralatan ………… …………
Kebersihan ruangan dan peralatan diperiksa oleh
PENGEMASAN 6. Masukkan 20 kantong Teh jati cina ………… …………
ke dalam metalize ………… …………
7. Lakukan proses seal metalize ………… …………
8. Masukkan metalize ………… …………
9. Masukkan metalize ke dalam karton ………… …………
10. Segel karton dengan menggunakan
selotip pada bagian atas dan bawah ………… …………
karton.
11. Ambil 5 kantong teh celup untuk
sampel pertinggal
REKONSILIASI Hasil Teoritis 12.900 Kantong @ 2 gr
Hasil Nyata ….
3. Apabila hasil nyata kurang dari 90%
atau lebih dari 110%, laporkan kepada
penanggung jawab untuk menyelidiki
dan memberikan rekomendasi
4. Apabila ada karton yang tidak berisi
penuh (20 bungkus) simpan sebagai
sampel pertinggal
Telah diperiksa oleh Penanggung Jawab
44
………………….
Tanggal :
Berdasarkan pengkajian menurut Penanggung Jawab
protap Pelulusan Produk Jadi,
bets …………… dinyatakan
Lulus
Ditolak
…………….
*contreng yang benar Tanggal …….
Halaman 1 dari 2
No. Tanggal 01 Juni
No. Dokumen F – P – BTO - 007 00
Revisi berlaku 2018
Kode produk :K
No. Bets : Pengolahan Mulai tgl
Ukuran Bets : 21,25 kg Selesai tgl
Masa Simpan / Masa Edar : 2 Tahun
Pemerian : Serbuk berwarna hijau tua, aroma khas menyengat
KOMPOSISI
No Nama Bahan
Pengemas
1. Kantong Teh Celup 10.625 kantong teh
celup
Pelaksana Pemeriksa
Ruangan dibersihkan menurut Protap Pembersihan Ruangan ………… …………
Peralatan dibersihkan menurut Protap Pembersihan ………… …………
Peralatan ………… …………
Kebersihan ruangan dan peralatan diperiksa oleh
Alat Timbang yang Digunakan
(……………………)
Nama Bahan Jumlah Jumlah
Teoretis nyata
PENIMBANGAN
Kelor 18 kg ………… ………… …………
Greentea 3 kg ………… ………… …………
Bunga 250 gr ………… ………… …………
lawang
45
PENCAMPURAN 37. Masukkan daun kelor ke dalam mesin ………… …………
giling
38. Giling daun kelor sampai menjadi
serbuk
39. Pindahkan hasil penggilingan ke
dalam wadah bersih
40. Bersihkan mesin giling
41. Masukkan bunga lawang ke dalam
mesin giling
42. Giling bunga lawang sampai menjadi
serbuk
43. Pindahkan hasil penggilingan ke
dalam wadah bersih
44. Bersihkan mesin giling
45. Timbang kelor, greentea dan bunga
lawang sesuai formulasi
46. Masukkan ke dalam mesin mixing
47. Tekan tombol on pada mesin, tunggu
selama 15 menit
48. Periksa apakah telah tercampur rata
(homogen), jika belum lakukan
kembali langkah nomor 11.
Halaman 2 dari 2
F – P – BTO - No. Tanggal
No. Dokumen 00 01 Juni 2018
007 Revisi berlaku
PENGISIAN 10. Pasang kertas teh celup pada mesin ………… …………
11. Atur mesin pengemas teh.
12. Masukkan campuran teh kelor ke
dalam mesin
13. Tekan tombol on pada mesin
46
14. Teh Kelor akan terkemas ke dalam
kantong teh celup
REKONSILIASI Hasil Teoritis 10.625 Kantong @ 2 gr ………… …………
Hasil Nyata ….
Apabila hasil nyata kurang dari 90% atau ………… …………
lebih dari 110%, laporkan kepada
penanggung jawab untuk menyelidiki dan
memberikan rekomendasi
Telah diperiksa oleh Penanggung Jawab
………………….
Tanggal :
47
Catatan Pengemasan Bets
Teh Kelor
Halaman 1 dari 1
No. Dokumen F – P – BTG - 007 No. Revisi 00 Tanggal 01 Juni
berlaku 2018
Kode produk :K
No. Bets : Pengolahan Mulai tgl
Ukuran Bets : 21,25 kg Selesai tgl
Masa Simpan / Masa Edar : 2 tahun
Pemerian : Serbuk berwarna hijau tua, aroma khas menyengat
KOMPOSISI
No (kode) Bahan Pengemas 1 kemasan Untuk 1 bets (buah)
(buah)
1. Kantong teh celup 10.625
2. Metalize 20 531
3. Kotak karton 1 3
4. Selotip merk Daimaru tape - 1
ukuran 4,8 cm -
Pelaksana Pemeriksa
Ruangan dibersihkan menurut Protap Pembersihan Ruangan ………… …………
Peralatan dibersihkan menurut Protap Pembersihan ………… …………
Peralatan ………… …………
Kebersihan ruangan dan peralatan diperiksa oleh
PENGEMASAN 12. Masukkan 20 kantong Teh Kelor ke ………… …………
dalam metalize
13. Lakukan proses seal metalize
14. Masukkan metalize ke dalam karton
15. Segel karton dengan menggunakan
selotip pada bagian atas dan bawah
karton.
16. Ambil 5 kantong teh celup untuk
sampel pertinggal
REKONSILIASI Hasil Teoritis 10.625 Kantong @ 2 gr
Hasil Nyata ….
5. Apabila hasil nyata kurang dari 90%
atau lebih dari 110%, laporkan kepada
penanggung jawab untuk menyelidiki
dan memberikan rekomendasi
6. Apabila ada karton yang tidak berisi
penuh (20 bungkus) simpan sebagai
sampel pertinggal
Telah diperiksa oleh Penanggung Jawab
………………….
48
Tanggal :
Berdasarkan pengkajian menurut Penanggung Jawab
protap Pelulusan Produk Jadi,
bets …………… dinyatakan
Lulus
Ditolak
…………….
*contreng yang benar Tanggal …….
Halaman 1 dari 2
F – P – BTO - No. Tanggal
No. Dokumen 00 01 Juni 2018
006 Revisi berlaku
Kode produk :P
No. Bets : Pengolahan Mulai tgl
Ukuran Bets : 20,35 kg Selesai tgl
Masa Simpan / Masa Edar : 2 tahun
Pemerian : serbuk berwarna merah kehitaman, rasa pahit, aroma
khas
KOMPOSISI
49
Bunga 200 gr ………… ………… …………
lawang 150 gr ………… ………… …………
Kayu manis
PENCAMPURAN 49. Masukkan beras angkak ke dalam ………… …………
mesin giling
50. Giling beras angkak sampai menjadi
serbuk
51. Pindahkan hasil penggilingan ke
dalam wadah bersih
52. Bersihkan mesin giling
53. Masukkan bunga lawang ke dalam
mesin giling
54. Giling bunga lawang sampai menjadi
serbuk
55. Pindahkan hasil penggilingan ke
dalam wadah bersih
56. Bersihkan mesin giling
57. Timbang beras angkak, bunga
lawang, dan kayu manis sesuai
formulasi
58. Masukkan ke dalam mesin mixing
59. Tekan tombol on pada mesin, tunggu
selama 15 menit
60. Periksa apakah telah tercampur rata
(homogen), jika belum lakukan
kembali langkah nomor 11.
61. Oven hasil campuran yang udah
homogen dengan suhu 700 selama 3
jam.
50
Catatan Pengolahan Bets
Teh Angkak
Halaman 2 dari 2
F – P – BTO - No. Tanggal
No. Dokumen 00 01 Juni 2018
006 Revisi berlaku
PENGISIAN 15. Pasang kertas teh celup pada mesin ………… …………
16. Atur mesin pengemas teh.
17. Masukkan campuran teh Angkak ke
dalam mesin
18. Tekan tombol on pada mesin
19. Teh angkak akan terkemas ke dalam
kantong teh celup
REKONSILIASI Hasil Teoritis 10.175 Kantong @ 2 gr ………… …………
Hasil Nyata ….
Apabila hasil nyata kurang dari 90% atau ………… …………
lebih dari 110%, laporkan kepada
penanggung jawab untuk menyelidiki dan
memberikan rekomendasi
Telah diperiksa oleh Penanggung Jawab
………………….
Tanggal :
51
Catatan Pengemasan Bets
Teh Angkak
Halaman 1 dari 1
No. Dokumen F – P – BTG - 006 No. 00 Tanggal 01 Juni 2018
Revisi berlaku
Kode produk :P
No. Bets : Pengolahan Mulai tgl
Ukuran Bets : 20,35 kg Selesai tgl
Masa Simpan / Masa Edar : 2 tahun
Pemerian : serbuk berwarna merah kehitaman, rasa pahit, aroma
khas
KOMPOSISI
No (kode) Bahan Pengemas 1 kemasan Untuk 1 bets (buah)
(buah)
1. Kantong teh celup 10.175
2. Metalize 25 407
3. Kotak inner Teh angkak 1 407
4. Kotak karton - 2
5. Selotip merk Daimaru tape - 1
ukuran 4,8 cm -
Pelaksana Pemeriksa
Ruangan dibersihkan menurut Protap Pembersihan Ruangan
Peralatan dibersihkan menurut Protap Pembersihan
Peralatan
Kebersihan ruangan dan peralatan diperiksa oleh
PENGEMASAN 17. Masukkan 25 kantong Teh angkak
ke dalam metalize
18. Lakukan proses seal metalize
19. Masukkan metalize ke dalam karton
20. Segel karton dengan menggunakan
selotip pada bagian atas dan bawah
karton.
21. Ambil 5 kantong teh celup untuk
sampel pertinggal
REKONSILIASI Hasil Teoritis 10.175 Kantong @ 2 gr
Hasil Nyata ….
7. Apabila hasil nyata kurang dari 90%
atau lebih dari 110%, laporkan kepada
penanggung jawab untuk menyelidiki
dan memberikan rekomendasi
8. Apabila ada karton yang tidak berisi
penuh (25 bungkus) simpan sebagai
sampel pertinggal
Telah diperiksa oleh Penanggung Jawab
52
………………….
Tanggal :
Berdasarkan pengkajian menurut Penanggung Jawab
protap Pelulusan Produk Jadi,
bets …………… dinyatakan
Lulus
Ditolak
…………….
*contreng yang benar Tanggal …….
FORM
QUALITY CONTROL PENGEMASAN
No. : F – PP –001 – 005 Tanggal : 11 November 2017
Dokumen
Rev : 00 Halaman : 53
53
OK
10 OK/ Not
OK
11 OK/ Not
OK
12 OK/ Not
OK
13 OK/ Not
OK
14 OK/ Not
OK
15 OK/ Not
OK
16 OK/ Not
OK
17 OK/ Not
OK
18 OK/ Not
OK
19 OK/ Not
OK
20 OK/ Not
OK
54