2443-115X
dimulai. Hewan dinyatakan sehat jika tidak 600 gram dengan pelarut etanol 70% (1:10)
mengalami perubahan berat badan lebih dari diperoleh rendemen 130,597 gram.
10% dan secara visual menunjukkan Tabel 1. Organoleptis Ekstrak Daun Kamboja
perilaku normal. Untuk mendapatkan hewan No Organoleptis Ekstrak
dengan kadar asam urat tinggi hewan uji 1. Bentuk Kental
diberi makanan tinggi purin (Hamzah dkk, 2. Warna Coklat Kehijauan
2014). Hewan uji yang berjumlah 20 ekor 3. Aroma Aroma khas
dibagi menjadi 4 kelompok sama banyak, 4. Rasa Pahit
yaitu sebagai berikut: Kelompok I: kontrol Hasil Skrinig Fitokimia Ekstrak Daun
negatif, diberi CMC-Na 0,5ml/kgBB dengan Kamboja (Plumeria acuminate)
cara sonde. Kelompok II: kontrol positif, Berdasarkan hasil skrining fitokimia yang
diberi allopurinol dosis 13 mg/kgBB secara dilakukan dapat diketahui bahwa ekstrak
peroral. Kelompok III: diberi ekstrak daun daun kamboja (Plumeria
Kamboja dosis 125 mg/kgBB. Kelompok acuminate)mengandung senyawa aktif
IV: diberi ekstrak daun Kamboja dosis 375
mg/kgBB (Ariyanti, 2007). Metabolit
No Hasil Keterangan
sekunder
6. Penyiapan Larutan Kolodial Natrium Terbentuknya
CMC 1% 1 Flavonoid warna merah Positif
Natrium CMC sebanyak 1 g dimasukan kecoklatan
sedikit demi sedikit ke dalam air suling Terbentuknya
endapan coklat
panas sambil diaduk dengan pengaduk
(pereaksi
hingga terbentuk larutan kolodial dan wagner)
volumenya dicukupkan hingga 100 ml 2 Alkaloid Positif
Terbentuknya
dengan aquadest dalam gelas ukur endapan jingga
(Alexander dkk, 2011). (pereaksi
7. Suspensi Allopurinol dragendrof
Tablet allopurinol yang digunakan dalam
penelitian ini adalah dengan dosis 13 mg/kg
BB mencit (Hamzah dkk, 2014). Tidak
3 Saponin Negatif
terbentuk busa
8. Pembuatan Sediaan Makanan Tinggi
Purin
Hati, ampela ayam, kuning telur puyuh
200 mg dicuci, dipotong kecil-kecil
Terbentuk
kemudian diblender dengan penambahan air
4 Tanin warna coklat Positif
suling 25 ml, diblender hingga halus, kehijauan
kemudian saring homogen dan dimasukkan
dalam wadah (Hamzah dkk, 2014).
9. Pengukuran Kadar Asam Urat
Pengambilan darah dilakukan dari Terbentuk
masing-masing mencit pada tiap kelompok. 5 Fenolik warna coklat Positif
Pengecekan dilakukan pada hari ke-3, ke-6, kekuningan
dan ke-9 kadar asam urat mencit terus
dikontrol setelah mencit diinduksi. Hal ini alkaloid, flavonoid, tanin, dan tanin.
untuk mengetahui paningkatan kadar asam Tabel 2. Hasil Skrining Fitokimia Ekstrak Daun
urat selama diinduksi (Alexander, 2011). kamboja
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian ekstrak daun kamboja Hasil Uji Ekstrak Daun Kamboja
menggunakan metode maserasi sebanyak Tabel 3. Pengaruh Dosis dan Pemberian Ekstrak
terhadap Kadar Asam Urat Darah Mencit
Hal tersebut ditunjukkan dengan perubahan dalam tubuh, baik yang berasal dari tubuh
warna merah tua. Senyawa tanin dan fenolik sendir (sintesa asam nukleat) ataupun yang
dapat diidentifikasi dengan penambahan berasal dari makanan akan dikatabolisme
FeCl3. Pereaksi FeCl3 merupakan pereaksi menjadi asam urat yang merupakan produk
umum untuk mengidentifikasi senyawa akhir dari metabolisme purin. Basa purin
fenol termasuk tanin. Penambahan FeCl3 didalam tubuh yaitu adenin dan guanin
pada golongan tanin terhidrolisis masing – masing akan diubah menjadi
menghasilkan warna biru kehitaman dan hipoxantin dan xantin yang selanjutnya
tanin terkondensasi akan menghasilkan dengan bantuan enzim xantin oksidase,
warna hijau kehitaman. Hal ini hipoxantin dan xantin akan diubah menjadi
menunjukkan bahwa daun kamboja positif asam urat (Pribadi & Ernawati, 2010).
mengandung tanin dan fenolik. Sedangkan
senyawa saponin tidak dapat teridentifikasi Setelah diberi makan diet tinggi
pada ekstrak daun kamboja karena tidak purin, semua hewan coba kelompok
terbentuk busa pada permukaan sampel. perlakuan diberikan sonde oral obat standard
an ekstrak pada beberapa dosis selama 9 hari
Penelitian ini menggunakan hewan dan dilakukan pemeriksaan kadar asam urat.
uj mamalia bukan primate yaitu mencit putih Berdasarkan hasil pemeriksaan, dapat
(Mus musculus). Berdasarkan fisiologi, diketahui bahwa terjadi penurunan kadar
mencit memiliki kemiripan fisiologi dengan asam urat pada kelompok hewan coba yang
manusia, harga yang murah dan mudah diberi sonde oral ekstrak etanol daun
ditangani (DepKes RI, 2006). Pengujian kamboja dan juga obat standar allopurinol.
aktivitas ekstrak Daun Kamboja terhadap
kadar asam urat darah mencit dilakukan Aktivitas daun kamboja terhadap
dengan menggunakan 4 kelompok yaitu kadar asam urat menunjukkan penurunan
kelompok Negatif (CMC Na 1%, kelompok pada setiap harinya kecuali pada kelompok
Positif (Allopurinol), kelompok Dosis (125 kontrol negatif yang terlihat semakin
mg/kgBB), kelompok Dosis (375 meningkat karena pada kelompok ini tidak
mg/kgBB). Mencit dibuat hiperurisemia diberikan perlakuan apapun sehingga
terlebih dahulu (penginduksian mencit) kondisi hiperurisemia pada mencit tidak
kemudian diberikan ekstrak Daun Kamboja tertangani dan kadar asam urat terus
selama 9 hari dan dievaluasi kadar asam urat meningkat. Dosis 375 mg/kgBB
mencit menggunakan alat digital Easytouch menunjukkan penurunan kadar asam urat
GCU pada setiap harinya. pada setiap harinya lebih besar
dibandingkan dengan dosis 125 mg/kgBB,
Berdasarkan hasil penelitian dapat yaitu 6,7mg/dl; 5,06mg/dl; dan 4,5mg/dl.
diketahui bahwa penginduksian mencit yang Namun masih lebih rendah dibandingkan
dilakukan selama 3 hari telah berhasil, hal Allopurinol karena Allopurinol merupakan
tersebut ditunjukkan bahwa secara konstan terapi utama pada penyakit hiperurisemia.
kadar asam urat mencit > 3mg/dl. Kadar
asam urat normal mencit yaitu 0,5-1,4mg/dl Pengukuran kadar asam urat dengan
(Ariyanti, 2007). Namun terlihat bahwa menggunakan EasyTouch GCU dapat
kondisi hiperurisemia mencit sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor,
beragam dalam rentang 6-9 mg/dl, hal ini diantaranya sulit mengkondisikan hewan uji
disebabkan karena kondisi variasai individu dan kejelasan pada saat pembacaan skala.
mencit yang berbeda dan kondisi induksi Hal ini dapat dikurangi dengan
yang berbeda. Penginduksian mencit menenangkan hewan uji pada saat
bertujuan untuk membuat mencit pengambilan darah. Metode tes strip ini
hiperurisemia yang dilakukan dengan memiliki beberapa kelebihan yaitu caranya
pemberian Makanan Diet Purin Tinggi sederhana, memerlukan sedikit darah, dan
(MDPT) yaitu homogenat hati ayam segar, waktu pemeriksaan lebih cepat yaitu 6 detik.
kuning telur puyuh, dan minyak jelanta Persentase penurunan menunjukkan
(Murny a, 2011). Seluruh basa purin di bahwa setelah 9 hari pemberian perlakuan,
33. Simaremare, Eva S., 2014. Skrining Buah Gambas ( Luffa acutangula
Fitokimia Ekstrak Etanol Daun Roxb), Skripsi, Fakultas Matemaika
Gatal (Laportea deumana ). dan Ilmu Pengetahuan Alam
Jayapura : Jurnal Pharmacy. Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Vol.11, no.1 : 98-107. 37. Widyarto, Andrian, N., 2009. Uji
34. Swandiny, G.F dan Shirly Kumala., Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri
2017. Aktivitas Antibakteri Daun Jeruk Keprok (Citrus nobilis
Menggunakan Metode Difusi Lour) Terhadap Staphylococcus aureus
Cakram Terhadap Ekstrak Etanol Dan Escherichia coli, Skripsi, Fakultas
70% Daun Afrika (Vernonia Farmasi Universitas Muhammadiyah
amygdalina Del). Ikatan Apoteker Surakarta.
Indonesia, Farmasi Bahan Alam 38. Wijaya, J.I., 2013. formulasi sediaan
dan Obat Tradisional. Hal : 47-50 gel hand sanitizer dengan bahan aktif
35. Titaley, S., Fatmawali dan Widya triklosan 1,5 % dan 2%. Surabaya :
A., 2014. Formulasi Dan Uji Jurnal Ilmiah Mahasiswa Univeritas
Efektifitas Sediaan Gel Ektrak Surabaya. Vol. 2, no. 1
Etanol Daun Mangrove Api-Api 39. Zuraidah, Lilih, R. K., diah, H., 2017.
(Avicernnia marina) Sebagai Uji Efektifias Ekstrak Etanol Bunga
Antiseptik Tangan. Manado : Ceguk (Combretum indicum L) Dalam
Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT. Bentuk Sediaan Gel Antiseptik Tangan
Vol.3, no.2 : 99-104. Dengan Metode Replika. Jakarta :
36. Tristiyanto., 2009. Studi Aktivitas Indonesia Natural Research
Antibakteri Dan Identifikasi Golongan Pharmaceutical Journal. Vol.2, no.1
Senyawa Ekstrak Aktif Anti Bakteri :64-72.