School Business Plan SBP SDP Tefa SMKN 1 Koto Baru

RANCANGAN PENGEMBANGAN
PEMBELAJARAN TEACHING FACTORY

2017
SMK NEGERI 1 KOTO BARU

Alamat: Jalan Pinang Gadang, Koto Padang, Kecamatan Koto Baru, Kabupaten Dharmasraya
Propinsi Sumatera Barat, Kode Pos 27674 0754-581056
Email: smkn1kotobaru@gmail.com
Website : www.smkn1kotobaru-dhar.sch.id
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
02-10-2017
School Business Plan (SBP) / School Development Plan (SDP) Teaching Factory 2017
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
Jl. Pinang Gadang, Nagari Koto Padang, Kec. Koto Baru, Kab. Dharmasraya, Prop. Sumatera Barat, Kode Pos 27674  0754 581056
Email : smkn1kotobaru@gmail.com / Website: smkn1kotobaru-
dhar.sch.id
IDENTITAS SEKOLAH
Nama Sekolah : SMK NEGERI 1 KOTO BARU

NSS : 341081204001
NPSN : 10303215
No. SK Pendirian : 0310/0/1982 tanggal 06-09-1982
Alamat Sekolah : Jln. Pinang Gading, Koto Padang, Kecamatan Koto

Baru, Kabupaten Dharmasraya,
Propinsi Sumatera Barat, Kode Pos 27674
Telpon/Fax : 0754 – 581056

Web/E-mail : www.smkn1kotobaru-dhar.sch.id /
smkn1kotobaru@gmail.com
Koto Baru, 02 Oktober 2017

Kepala Sekolah,
TAUFIK HIDAYAT SUWANDA, S.P, M.Eng

NIP. 19610223 198412 1 001
SMK NEGERI 1 KOTO BARU – Agribisnis Tanaman Pangan Dan Hortikultura Halaman i

DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN
Jl. Pinang Gadang, Nagari Koto Padang, Kec. Koto Baru, Kab. Dharmasraya, Prop. Sumatera Barat, Kode Pos 27674  0754
581056
dhar.sch.id
SURAT PENGESAHAN
Kami menyatakan bahwa RANCANGAN PENGEMBANGAN TeFa ini dibuat dan
dirancang sesuai dengan potensi dan kemampuan yang kami miliki serta dengan
penuh komitmen untuk melaksanakan dan menyelesaikan program-program
pengembangan yang kami rancang sesuai dengan jangka waktu yang telah
ditentukan dalam Bidang Keahlian:
Teknologi dan Rekayasa Teknologi Informasi dan Komputer Kesehatan
Agribisnis dan Agroteknologi Business and Management Perikanan&Kelautan
Bisnis dan Manajeme Pariwisata Kesenian&Kerajinan
Kebutuhan dana Total untuk merancang dan melaksanakan program pengembangan

TeFa untuk seluruh Paket Keahlian yang kami miliki adalah Rp. 3.816.000.000 terdiri
dari komponen-komponen biaya:
1. NON FISIK = Rp. 825.000.000 2. FISIK = Rp. 2.991.000.000
Alokasi bantuan dana Dit. PSMK th 2017 adalah Rp. 250.000.000 (dua ratus lima
puluh juta) dengan rencana penggunaan dana sebagai berikut:
1. NON FISIK = Rp. 85.000.000 2. FISIK = Rp. 165.000.000
Selanjutnya dalam menyusun dan melaksanakan program pengembangan tersebut

telah dibentuk tim pelaksana yang dipimpin oleh : Edy Nuryani Saputro, S.E, S.P
NIP. 196611121989011001, melalui SK. Kepala Sekolah No.
800/600/08/SMK.01/2017 tertanggal 16 Agustus 2017, beserta lampirannya.
Koto Baru, 02 Oktober 2017
Kepala Sekolah,
TAUFIK HIDAYAT SUWANDA, S.P, M.Eng

NIP. 19610223 198412 1 001
Mengetahui :
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat,
Drs. BURHASMAN, MM.

Pembina Utama Madya
NIP. 19590424 198403 1 006
SMK NEGERI 1 KOTO BARU – Agribisnis Tanaman Pangan Dan Hortikultura Halaman ii

DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN
Jl. Pinang Gadang, Nagari Koto Padang, Kec. Koto Baru, Kab. Dharmasraya, Prop. Sumatera Barat, Kode Pos 27674  0754
581056
dhar.sch.id
Lampiran SK. No. 800/600/08/SMK.01/2017 tertanggal 16 Agustus 2017
TIM PELAKSANA
PENGEMBANGAN TEFA
KETUA TIM PELAKSANA : Edy Nuryani Saputro, S.E, S.P NIP. 196611121989011001
SEKRETARIS : Djuwono, S.Pd NIP. 196505101994031005
BENDAHARA : Mardanus, S.Pd NIP. 197009121994121002
ANGGOTA TIM PELAKSANA
1. PENANGGUNG JAWAB
PENGEMBANGAN – NON FISIK : 1. Adasril, S.P NIP. 196909271993031002
2. Yulinda, S.Kom NIP. -
2. PENANGGUNG JAWAB
PENGEMBANGAN FISIK : 1. Jonneva Verius, S.Pd NIP. 198006252015031001
2. Faizil Andriadi, S.Pd NIP. -
SMK NEGERI 1 KOTO BARU – Agribisnis Tanaman Pangan Dan Hortikultura Halaman 3
DAFTAR ISI
Halaman
Rangkuman Eksekutif .......................................................................... v
BAB. I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2 Maksud dan Tujuan .......................................................................... 3
1.3 Sasaran Pelaksanaan .......................................................................... 3
BAB. II EVALUASI DIRI

2.1 Kondisi Umum .......................................................................... 5
2.2 Kondisi Rinci .......................................................................... 7
BAB. III LINGKUP DAN SASARAN PENGEMBANGAN

3.1 Program Pengembangan Non Fisik …............................................... 10
3.2 Program Pengembangan Fisik .................................................. 12
BAB. IV PEMBIAYAAN
4.1 Kebutuhan Biaya Pengembangan TeFa .................................................. 15
4.2 Rencana Penggunaan Dana (RPD) Grant dari Dit. PSMK .............. 26
BAB. V JADWAL PELAKSANAAN

5.1 Jadwal Menyeluruh 3 (tiga) Tahun 2018 – 2020 .......................... 29
5.2 Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Bantuan Pengembangan TeFa Tahun 2017 32
BAB. VI PENUTUP 34
LAMPIRAN 35
LAMPIRAN 1
1. Lampiran 1A, Kebutuhan Total Biaya Pengembangan TEFA 2017-2020
2. Lampiran 1B, Jadwal Pengembangan TEFA 2017-2020
3. Lampiran 1C, Uraian Rencana Biaya Pengembangan TEFA 2018
4. Lampiran 1D, Uraian Rencana Biaya Pengembangan TEFA 2019
5. Lampiran 1E, Uraian Rencana Biaya Pengembangan TEFA 2020
LAMPIRAN 2
1. Lampiran 2A, Rencana Penggunaan Dana (RPD) 2017
2. Lampiran 2B, Uraian RPD 2017
3. Lampiran 2C, Jadwal Pengembangan TEFA 2017
RANGKUMAN EKSEKUTIF
Memasuki periode emas demografi Indonesia pada tahun 2020 – 2035,

dimana penduduk dengan usia kerja produktif merupakan penyusun struktur
kependudukan Indonesia yang utama. Ini suatu peluang sekaligus tantangan.
Jikalau Indonesia gagal menyelenggarakan pendidikan yang dapat memenuhi
kebutuhan pasar global, terlebih lapangan pekerjaan tidak tersedia mencukupi maka
akan menjadi sumber kerawanan bagi Indonesia. Namun sebaliknya jika sistem
pendidikan Indonesia mampu mensuplai kebutuhan angkatan kerja unggul tidak saja
untuk negeri sendiri, melainkan juga mampu bersaing di MEA maka akan membawa
kemajuan yang sangat besar bagi Indonesia.
Sejalan dengan peluang dan tantangan tersebut, dalam pembelajaran di SMK
diterapkan model pembelajaran teaching factory. Model pembelajaran Teaching
Factory dirancang berbasis produksi barang/jasa dengan mengadopsi dan
mengadaptasi standar mutu dan prosedur kerja industri. Melalui model ini
diharapkan akan memberi pengalaman pembelajaran kompetensi kontingensi
terutama sof skill seperti etos kerja; disiplin, jujur, bertanggungjawab, kreatif-
inovatif, karakter kewirausahaan, bekerjasama, berkompetsi secara cerdas.
Didalam mengembangkan model pembelajaran TeFa dilaksanakan 2 program
pengembangan yaitu; program pengembangan non fisik dan program
pengembangan fisik. Program pengembangan non fisik, berkenaan dengan :
1. Penyusunan School Busines Plan / School Development Plan TeFa;
2. Menyusun perangkat pembelajaran TeFa;
3. Pengembangan SDM guru produktf;
4. Pengkondisian fasilitas terkait TeFa;
5. Koordinasi pengembangan model pembelajaran Tefa.
Sedangkan program pengembangan Fisik, meliputi :
1. Pengadaan bahan, pembuatan contoh dan peningkatan produk/jasa;
2. Pengadaan bahan dan perawatan/perbaikan peralatan praktek;
3. Pengadaan bahan dan penataan ruang praktek.
Untuk mengembangkan TeFa di SMK Negeri 1 Koto Baru kurun waktu 2017 –
2020 diperlukan pembiayaan sebesar Rp. 3.816.000.000 yang terdiri atas:
pembiayaan program pengembangan non fisik Rp. 825.000.000; sedangkan
pembiayaan program pengembangan fisik sebesar Rp. 2.991.000.000.
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Bagi negara Indonesia dibukanya pasar global ASEAN pada masyarakat
Ekonomi Asean (MEA) adalah suatu peluang sekaligus tantangan. Jikalau
Indonesia gagal didalam menyiapkan generasi baru sumberdaya manusianya,
maka Indonesia hanya akan menjadi pasar bagi negara lain. Namun jikalau
Indonesia berhasil mempersiapkan generasi baru sumberdaya manusia yang
berdayasaing, maka akan menjadi peluang bagi kemakmuran Indonesia secara
lebih luas.
Terlebih Indonesia akan memasuki periode emas demografi pada tahun
2020 – 2035, dimana penduduk dengan usia kerja produktif merupakan penyusun
struktur kependudukan Indonesia yang utama. Ini juga suatu peluang sekaligus
tantangan. Jikalau Indonesia gagal menyelenggarakan pendidikan yang dapat
memenuhi kebutuhan pasar global, terlebih lapangan pekerjaan tidak tersedia
mencukupi maka akan menjadi sumber kerawanan bagi Indonesia. Namun
sebaliknya jika sistem pendidikan Indonesia mampu mensuplai kebutuhan
angkatan kerja unggul tidak saja untuk negeri sendiri, melainkan juga mampu
bersaing di MEA maka akan membawa kemajuan yang sangat besar bagi
Indonesia.
Sejalan dengan peluang dan tantangan tersebut, dalam pembelajaran di
SMK diterapkan model pembelajaran teaching factory. Model pembelajaran ini
diharapkan dapat memberi pengalaman kewirausahaan yang memadai bagi
peserta didik dan juga guru. Salah satu hambatan terbesar ialah pengalaman kerja
industri para pendidik tidak sesuai dengan tuntutan kemajuan Dunia Usaha/Dunia
Industri.
Model pembelajaran Teaching Factory dirancang berbasis produksi
barang/jasa dengan mengadopsi dan mengadaptasi standar mutu dan prosedur
kerja industri. Melalui model ini diharapkan akan memberi pengalaman
pembelajaran kompetensi kontingensi terutama soft skill seperti etos kerja;
disiplin, jujur, bertanggungjawab, kreatif-inovatif, karakter kewirausahaan,
bekerjasama, berkompetisi secara cerdas dan sebagainya. Kompetensi tersebut
SMK NEGERI 1 KOTO BARU Halaman 1 dari 63

sangat langka diperoleh melalui pendidikan kejuruan yang diselenggarakan secara

konvensional Dimana pembelajarannya hanya dilaksanakan sampai pada
pencapaian kompetensi keahlian sebagai hard skill.
SMK Negeri 1 Koto Baru telah mempunyai pengalaman yang nyata dalam
mengembangkan unit produksi. Keunggulan yang dapat disampaikan dari
pengelolaan unit produksi ini, ialah:
1. Dari modal pendanaan yang telah diberikan pada tahun 1992 masih terus
bergulir hingga saat ini.
2. Unit produksi ini mengelola bidang usaha perkebunan, pertokoan alat tulis
kantor dan percetakan, serta usaha jasa mengelola asrama putri.
3. Sistem pengelolaan usaha telah menerapkan sistem manajemen perusahaan
(kecil).
4. Personal yang terlibat ialah warga sekolah dan masyarakat sekitar sesuai
dengan sifat pekerjaannya.
5. Hasil keuntungan dimanfaatkan sesuai ketentuan yang mengatur yang telah
ditetapkan sesuai prosedur operasional standar (POS) pengelolaan unit
produksi SMK Negeri 1 Koto Baru.
6. Telah menyisihkan sebagian keuntungan sebagai dana sosial.
7. Turut serta memberikan kontribusi sumber; dana pendidikan bagi sekolah,
melaksanakan rehabilitasi asrama putri yang rusak sehingga menjadi
berfungsi kembali.
8. Unit jasa pengelolaan asrama putri lebih berorientasi sosial daripada profit
oriented, karena lebih mengedepankan pendapatan usaha pada unit ini
digunakan sepenuhnya bagi pengelolaan kegiatan asrama dan pemeliharaan
fisik asrama (subsidi silang dari unit-unit kegiatan yang profit oriented).
Kendala yang dihadapi untuk mengintegrasikan unit produksi menjadi
teaching factory yang relevan dengan kompetensi keahlian dan atau mata
pelajaran, ialah :
1. Dokumen pembelajaran berbasis teaching factory belum disusun.
2. Analisis kompetensi, kebutuhan alat dan bahan, lembar kerja produksi barang
dan jasa yang akan dikembangkan dalam teaching factory belum disiapkan.
3. Beberapa peralatan produksi diperlukan perbaikan dan penambahan jumlah.

4. Memerlukan perbaikan ruang produksi.

5. Untuk ekspansi unit kerja baru modal usaha belum tersedia.
Melalui proposal ini SMK Negeri 1 Koto Baru ingin mengintegrasikan
pengelolaan usaha unit produksi menjadi teaching factory ke dalam kompetensi
keahlian yang relevan. Sehingga diharapkan pembinaan dan bantuan pendanaan
teaching factory dari Direktorat Pembinaan SMK. Bantuan pembinaan dan
pendanaan akan dipergunakan sesuai dengan petunjuk teknis yang mengatur
tentang Bantuan Pengembangan Teaching Factory Tahun 2017.
1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud penyelenggaraan pembelajaran berbasis teaching factory di SMK
Negeri 1 Koto Baru ialah :
1. Membekali lulusan dengan jiwa kewirausahaan, sehingga akan mendorong
pola pikir dari bergantung mencari pekerjaan kepada mampu menciptakan
peluang kerja baru.
2. Membekali guru dengan pengalaman nyata tuntutan kerja dari dunia usaha
dan dunia industri (Du/Di).
Sedangkan tujuan penyelenggaraan pembelajaran berbasis teaching factory
ialah :
1. Mempersiapkan lulusan SMK menjadi pekerja, dan pelaku wirausaha;
2. Membantu siswa memilih bidang kerja yang sesuai dengan kompetensinya;
3. Menumbuhkan kreatifitas siswa melalui learning by doing;
4. Memberikan keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia kerja;
5. Memperluas cakupan kesempatan rekruitmen bagi lulusan SMK;
6. Membantu siswa SMK dalam mempersiapkan diri menjadi tenaga kerja, serta
membantu menjalin kerjasama dengan dunia kerja yang aktual;
7. Memberikan kesempatan kepada siswa SMK untuk melatih keterampilannya
sehingga dapat membuat keputusan tentang karir yang akan dipilih.
1.3 Sasaran Pelaksanaan

Dana bantuan Teaching Factory dimanfaatkan antara lain untuk:
1. Workshop-workshop penyusunan dokumen pembelajaran berbasis Teaching
Factory antara lain:

a. Sosialisasi dan pemahaman konsep Teaching Factory;

b. Penyusunan program Teaching Factory bersama Dunia Usaha/Dunia
Industri (Du/Di);
c. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP);
d. Strategi pembelajaran melalui sistem blok;
e. Rencana kerja Teaching Factory;
f. Dokumen operasional Teaching Factory.
2. Analisis kompetensi, kebutuhan bahan dan alat, gambar kerja/job sheet dan
persyaratan teknis lain dalam memproduksi barang/jasa;
3. Pembelian bahan praktik pembelajaran berbasis produksi;
4. Pelaksanaan Teaching Factory;
5. Penyiapan peralatan antara lain pengadaan spare part, kalibrasi alat,
perawatan dan perbaikan peralatan serta pengadaan peralatan pendukung
lainnya;
6. Perbaikan ruang Teaching Factory;
7. Peningkatan kompetensi pengelolaan Teaching Factory;
8. Sosialisasi dan promosi produk/ jasa Teaching Factory.
9. Koordinasi, evaluasi dan pelaporan.

BAB II. EVALUASI DIRI
2.1 Kondisi Umum

Selaras dengan perkembangan Kabupaten Dharmasraya maka SMK
Negeri 1 Koto Baru, sebagai SMK tertua di wilayah ini telah menyelenggarakan
pembelajaran dengan 9 (sembilan) paket keahlian pada Tabel 1. Hal ini
dimaksudkan dapat memenuhi potensi lokal dan regional.
Merujuk kepada program unggulan pembangunan nasional yaitu di sektor
pertanian, kemaritiman, pendidikan dan kesehatan. Maka untuk menjadikan SMK
Negeri 1 Koto Baru sebagai sekolah yang menyelenggarakan model pembelajaran
teaching factory, paket keahlian yang diunggulkan pada Tabel 2.
Tabel 1. Paket Keahlian yang Diselenggarakan di SMK Negeri 1 Koto Baru

Tahun Pelajaran 2017-2018
Bidang Studi
No. Keahlian Program Studi Keahlian Kompetensi Keahlian Kode
I Teknologi dan 1.1 Teknik Otomotif 1.1.1 Teknik Kendaraan Ringan 020
Rekayasa (TKR)
1.1.2 Teknik Sepeda Motor 021
(TSM)
II Teknologi 2.1 Teknik Komputer 2.1.1 Multimedia 070
Informasi dan dan Informatika
Komunikasi
III Agribisnis dan 3.1 Agribisnis Produksi 3.1.1 Agribisnis Tanaman 104
Agroteknologi Tanaman Pangan dan Hortikultura
(ATPH)
3.1.2 Agribisnis Tanaman 105
Perkebunan (ATP)
3.1.3 Agribinis Pembibitan dan 106
Kultur Jaringan (APKJT)
3.2 Agribisnis Produksi 3.2.1 Agribisnis Ternak 107
Ternak Ruminansia (ATR)
3.2.2 Agribisnis Ternak Unggas 108
(ATU)
3.3 Agribisnis Hasil 3.3.1 Teknologi Pengolahan 114
Pertanian Hasil Pertanian (TPHP)
Tabel 2. Paket Keahlian yang Dikembangkan di SMK Negeri 1 Koto Baru

dalam Penyelenggaraan Teaching Factory
Bidang Studi
II Teknologi 2.1 Teknik Komputer 2.1.1 Multimedia 070
Informasi dan dan Informatika
Komunikasi
III Agribisnis dan 3.1 Agribisnis Produksi 3.1.1 Agribisnis Tanaman 104
Agroteknologi Tanaman Pangan dan Hortikultura
(ATPH)

Bidang Studi
3.1.2 Agribisnis Tanaman 105
Perkebunan (ATP)
3.2 Agribisnis Produksi 3.2.2 Agribisnis Ternak Unggas 108
Ternak (ATU)
3.3 Agribisnis Hasil 3.3.1 Teknologi Pengolahan 114
Pertanian Hasil Pertanian (TPHP)
2.1.1 Siswa
Potensi jumlah siswa SMK Negeri 1 Koto Baru pada masing-masing
kompetensi keahlian yang diunggulkan pada Tabel 3.
Tabel 3. Jumlah Siswa per Kelas, per Tingkat, per Paket Keahlian yang
Diunggulkan Menyelenggarakan Teaching Factory
SMK Negeri 1 Koto Baru, Tahun Pelajaran 2017-2018
Kelas Kelas Kelas Jumlah Kejuruan
Kompetensi Keahlian
X XI XII Siswa Guru Staf
Agribisnis Pengolahan Hasil
52 46 37 135 6 1
Pertanian (APHP)
Agribisnis Ternak Unggas
34 18 10 62 2 1
(ATU)
Agribisnis Tanaman Perkebunan
65 39 19 123 6 -
(ATP)
Agribisnis Tanaman Pangan dan
54 27 25 106 5 1
Hortikultura (ATPH)
Multimedia 62 67 48 177 5 -
Total Jumlah 267 197 139 603 24 3
2.1.2 Sumber Daya Manusia

Jumlah guru dan staf dalam setiap kompetensi kejuruan pada Tabel 3.
Keadaan guru pada setiap kompetensi keahlian terdiri atas PNS dan GTT. Secara
umum sumber daya manusia pada kompetensi keahlian terdiri atas 14 orang guru
PNS, 10 orang guru GTT dan 3 orang staf PTT.
2.1.3 Fasilitas dan Sarana Prasarana

Pada setiap kompetensi keahlian telah memiliki kitchen / kandang / bengkel
/ lab untuk melaksanakan kegiatan produksi barang / jasa dari teaching factory.
Keadaan masing-masing sangat bervariasi.

2.1.4 Manajemen Bengkel / Lab

Pengelolaan bengkel / lab dibawah koordinasi Ketua Program Keahlian.
Pelaksana pekerjaan dilaksanakan oleh penanggungjawab bengkel / lab dan atau
staf kejuruan (teknisi / laboran).
2.1.5 Perawatan dan Perbaikan

Kegiatan perawatan dan perbaikan fasilitas kompetensi keahlian selama ini
bersumber dari dana Komite Sekolah, Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk
klasifikasi ringan, dan usulan rehabilitasi kepada pemerintah untuk klasifikasi
sedang sampai berat.
2.1.6 Industri Mitra

Secara umum SMK Negeri 1 Koto Baru telah menjalin berbagai bentuk
kerjasama kelembagaan dengan berbagai dunia usaha / dunia industri /
kelembagaan / institusi untuk menunjang kualitas pengelolaan sekolah. Ikatan
kerjasama dengan Du/Di pada masing-masing kompetensi keahlian masih
berkisar pada tempat praktek kerja industri dan magang. Sedangkan kerjasama
untuk memproduksi barang / jasa belum ada. Bentuk kerjasama lainnya ialah
diklat keterampilan masyarakat, rekruitmen tenaga kerja di tempat dan sertifikasi
kompetensi kerja (melalui TUK SMKN 1 Koto Baru dari LSP Pertanian
Nasional).
2.2 Kondisi Rinci

Secara berturut-turut disajikan keadaan rinci dari masing-masing nominasi
kompetensi keahlian yang berpotensi menyelenggarakan teaching factory. Dasar
pertimbangan nominasi ialah; kesiapan standar mutu industri dan telah memiliki
mitra industri yang aktif.
2.2.1 Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP)

Kompetensi keahlian APHP telah memiliki mitra utama yakni Dinas
Koperasi, Industri dan Perdagangan Kabupaten Dharmasraya. Telah rutin
dipercaya sebagai tempat dan penyelenggara kegiatan pelatihan keterampilan
home industri bagi masyarakat sekitar.

Lebih cepat menghasilkan produk barang dan lebih cepat dapat dipasarkan,
sehingga lebih cepat tergambarkan arus kas usaha sebagai mana dunia kerja yang
sesungguhnya.
Didukung dengan sumberdaya manusia yang memadai; 135 orang siswa, 6
orang guru kejuruan dan 1 orang staf laboran. Telah memiliki beberapa peralatan
produksi sesuai standar industri. Pengelolaan kitchen / lab dilaksanakan oleh staf
laboran. Kitchen / lab dalam keadaan baik tidak memerlukan perbaikan. Namun
kedepan perlu penataan menuju kepada kitchen moderen.
Tantangan yang dihadapi ialah pesaing sejenis cukup banyak dari home
industri disekitar. Kendala yang dihadapi ialah belum memiliki gerai penjualan
tersendiri, sehingga harus dijual / ditipkan kepada gerai penjualan pihak lain dan
atau dijual langsung.
2.2.2 Agribisnis Ternak Unggas (ATU)

Kompetensi keahlian ATU telah meiliki mitra kerjasama dengan PT.
Medion. Perusahan multinasional ini telah aktif melakukan rekruitmen tenaga
kerja di tempat. Memberikan kesempatan magang dan prakerin siswa. Sehingga
ATU lebih mudah memperoleh pembinaan standar mutu dari PT. Medion.
Umur produksi dari keahlian ini relatif cepat, sehingga perputaran usaha
segera terlihat. Didukung dengan sumberdaya yang memadai terdapat lima unit
kandang dengan 62 orang siswa, 2 orang guru kejuruan dan 1 orang teknisi.
Pengelolaan kandang dilakukan dengan pola penjadwalan siswa dan
sepenuhnya dalam tanggung jawab teknisi kandang.
Keadaan kandang memerlukan perbaikan dan kelengkapan peralatan
kandang.
2.2.3 Agribisnis Tanaman Perkebunan (ATP)

Kompetensi keahlian ATP memiliki mitra kerjasama untuk tempat prakerin
siswa. Keunggulannya ialah terdapat banyak perusahaan perkebunan nasional
disekitar sekolah. Selain itu relatif lebih mudah memperoleh standar pekerjaan
melaksanakan usaha perkebunan yang diterbitkan oleh perusahaan dan atau
lembaga perkebunan.

Kompetensi ini relatif lama untuk mencapai perputaran usaha. Lebih

banyak dalam bentuk investasi. Sedangkan produk yang dihasilkan baru dicapai
dalam waktu 5 tahun kedepan. Produk utama yang diharap ialah keterampilan
bekerja siswa dibidang perkebunan yang sesuai dengan standar industri.
Mempunyai siswa sebanyak 123 orang; 6 orang guru kejuruan. Sedangkan
staf kejuruan merupakan staf umum agribisnis tanaman. Didukung dengan
keberadaa kebun kelapa sawit yang telah berproduksi yang dikembangkan unit
produksi sekolah seluas ± 6 hektar.
2.2.4 Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (ATPH)

Kompetensi keahlian ATPH memiliki mitra kerjasama untuk tempat
prakerin siswa. Tidak banyak instansi dan atau industri yang sesuai dengan bidang
ATPH di kawasan Provinsi Sumatera Barat. Sektor ini lebih banyak praktisi
dalam bentuk perorangan dan atau membentuk kelompok tani. Belum terdapat
perusahaan dan atau industri bidang tanaman pangan dan hortikultura.
Tantangan pada kompetensi ini ialah standar produksinya mengacu kepada
standar kerja kelompok tani dan mereferensi standar-standar baku nasional.
Kompetensi ini relatif cepat untuk mencapai perputaran usaha. Produk
utama yang diharap ialah tanaman pangan utama (beras) dan atau sayur mayur
dan buah.
Mempunyai siswa sebanyak 107 orang; 5 orang guru kejuruan. Sedangkan
staf kejuruan merupakan staf umum agribisnis tanaman. Didukung dengan
keberadaa kebun praktik seluas ± 0,75 hektar. Tantangan terbesarnya ialah perlu
pompanisasi air irigasi dari sungai di sekitar sekolah.
2.2.5 Multimedia
Kompetensi keahlian Multimedia memiliki mitra kerjasama untuk tempat
prakerin siswa. Terdapat banyak studio-studio di sekitar sekolah yang dapat
menjadi mitra sekaligus pesaing dalam industri video shooting dan photografi.
Kompetensi ini relatif cepat untuk mencapai perputaran usaha. Produk
utama yang diharap ialah jasa video shooting dan photografi.
Mempunyai siswa sebanyak 177 orang; 5 orang guru kejuruan. Belum
mempunyai staf teknisi kejuruan.

BAB III. LINGKUP DAN SASARAN PENGEMBANGAN
SMK Negeri 1 Koto Baru, semula bernama Sekolah Menengah Teknologi

Pertanian Sitiung diresmikan pemakaiannya oleh Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan dengan Surat Keputusan No. 0301/O/1982 Tanggal 9 Oktober 1982.
Beroperasi sejak Juli 1982. Peresmian dilaksanakan pada tanggal 6 September
Tahun 1983, oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Profesor Nugroho Noto
Susanto. Berdasarkan hal tersebut, tidak berlebihan jika dikatakan SMK Negeri 1
Koto Baru sudah dewasa dan dengan demikian sewajarnya memiliki pengalaman
yang panjang tentang bagaimana membina dirinya.
Secara fisik SMK Negeri I Koto Baru berdiri memanfaatkan bangunan
Sekolah Keterampilan Kejuruan (SKK) yang telah tutup. Sehingga bangunan
fisik tidak dapat memenuhi kebutuhan ideal. Banyak dilakukan renovasi dari fisik
bangunan untuk menyesuaikan kebutuhan.
SMK Negeri 1 Koto Baru, telah cukup lama tidak mendapatkan bantuan
pendanaan fisik dan peralatan praktek. Baru mulai tahun 2015 sekolah ini masuk
menjadi salah satu SMK yang dinominasikan sebagai calon sekolah rujukan dan
mendapatkan pembinaan serta bantuan pengembangan sekolah.
3.1 Program Pengembangan Non Fisik

3.1.1 Penyusunan Perangkat-perangkat TeFa
Perangkat-perangkat TeFa disiapkan dengan memulai dari melakukan :
3.1.1.1 Analisis-analisis
Kegiatan analisis dalam penyiapan pembelajaran dengan model TeFa ialah
 Analisis kondisi dan potensi diri; untuk memetakan hala-hal yang
menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan dari masing-
masing kompetensi keahlian.
 Analisis prioritas usaha; merupakan tahapan penilaian dan penentuan
produk/jasa yang hendak dihasilkan sebagai acuan pembelajaran model
TeFa dari masing-masing kompetensi keahlian.
 Analisis kurikulum berbasis TeFa; berdasarkan prioritas usaha maka
diuraikan jenis-jenis pekerjaan yang diperlukan untuk mencapai hasil
berupa produk/jasa. Dengan demikian terdapat keterkaitan kompetensi
SMK NEGERI 1 KOTO BARU Halaman 10 dari
63
dasar apa saja yang diperlukan untuk dapat menyelesaikan suatu

pekerjaan dan juga mata pelajaran apa saja yang diperlukan serta kelas
mana saja yang terlibat.
 Analisis kompetensi dasar dan aktifitas belajar siswa; menganalisis
bentuk kegiatan belajar siswa untuk dapat menyelesaikan suatu tahapan
pekerjaan.
 Analisis penentuan model belajar; kegiatan ini dilakukan terhadap
kompetensi dasar dari mata pelajaran pendukung berdasarkan aktifitas
yang dituntut dari kompetensi dasar, manakah yang sesuai dengan
model TeFa.
3.1.1.2 Penetapan produk/jasa
Berdasarkan hasil analisis prioritas usaha maka ditetapkan jenis
produk/jasa yang paling berpeluang menjadi unggulan dari setiap
kompetensi keahlian.
3.1.1.3 Rekayasa struktur program
Dilakukan terutama untuk menyelaraskan model pembelajaran TeFa
dengan aktifitas belajar siswa dan karakteristik produk/jasa yang menjadi
unggulan.
3.1.1.4 RPP
RPP yang disusun dan model belajaranya ialah teaching factory. RPP ini
menjadi skenario pembelajaran TeFa.
3.1.1.5 Lembar kerja / jobsheet
Lembar kerja merupakan kelengkapan dari RPP sebagai panduan
pelaksanaan suatu pekerjaan/kompetensi.
3.1.2 Pengembangan SDM
Pengembangan SDM dilakukan, agar tujuan pembelajaran model TeFa
dapat tercapai. Pengembangan SDM dilakukan dengan cara :
3.1.2.1 Workshop
 Workshop dilaksanakan terutama untuk mensosialisasikan program
TeFa secara umum kepada seluruh warga sekolah.
 Workshop lanjutan dilakukan pada masing-masing kompetensi keahlian
untuk penajaman program TeFa.

 Workshop dilakukan dengan menghadirkan nara sumber yang

berkompeten.
3.1.2.2 Magang industri
Magang industri merupakan usaha membekali pengalaman industri bagi
para pendidik berbasis TeFa. Hal ini dimaksudkan agar pendidik dan
menghadirkan suasana industri yang sebenarnya dalam pembelajaran
TeFa.
3.1.2.3 Usaha-usaha berkelanjutan
Usaha-usaha berkelanjutan dimaksudkan untuk terus melakukan
penggalian konsep TeFa, menyusun kelengkapan dokumen pembelajaran
TeFa, dan juga usaha untuk terus menyempurnakan agar program-program
yang disusun, kelengkapan dokumen selalu terbaharui sesuai dengan
dinamika industri.
3.1.3 Koordinasi dengan Instansi/Industri Terkait
Kegiatan koordinasi dengan Du/Di dilakukan dalam kaitan untuk
melakukan :
 Kerjasama produksi/jasa;
 Pendampingan kegiatan;
 Sertifikasi, dan
 Penyerapan lulusan
3.1.4 Analisa dan Penetapan Kebutuhan Bahan, Sarana dan Prasarana TeFa
Masing-masing kompetensi keahlian melakukan analisis penetapan
kebutuhan bahan, sarana dan prasarana agar tujuan berproduksi/jasa dan
kegiatan belajar siswa terlaksana sesuai tahapan program kerja. Usaha-
usaha dilakukan agar terjadi kesinambungan kegiatan usaha, hasil-hasil
produk/jasa dapat digulirkan untuk siklus selanjutnya. Bahkan diusahakan
untuk menjadi program berkelanjutan.
3.2 Program Pengembangan Fisik

3.2.1 Pengadaan Bahan Praktek
Dana bantuan program pengembangan TeFa digunakan sesuai alokasi yang
ditetapkan pemberi bantuan (pemerintah). Untuk alokasi pengadaan bahan
praktek digunakan untuk pembelajaan kebutuhan bahan praktek dari masing-

63
masing kompetensi keahlian yang berbasis TeFa dan dipergunakan sebagai modal
awal kegiatan.
Pengadaan bahan praktek dibelanjakan untuk :
 Kompetensi keahlian Agibisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP)
berupa sarana produksi roti (bakery);
 Kompetensi keahlian Agribisnis Ternak Unggas (ATU) berupa
kebutuhan sarana produksi peternakan ayam pedaging;
 Kompetensi keahlian Agribisnis Tanaman Perkebunan (ATP) berupa
kebutuhan sarana produksi pertanian tanaman perkebunan;
 Kompetensi keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura
(ATPH) berupa kebutuhan sarana produksi pertanian beras organik;
 Kompetensi keahlian Multimedia berupa kebutuhan sarana produksi/jasa
video shooting dan fotografi resepsi/pesta.
3.2.2 Pengadaan dan atau Perbaikan Peralatan serta Pengadaan Suku Cadang
Untuk alokasi pengadaan dan atau perbaikan peralatan serta pengadaan suku
cadang digunakan untuk pembelajaan kebutuhan dari masing-masing kompetensi
keahlian yang berbasis TeFa.
Pengadaan tersebut dibelanjakan untuk :
 Kompetensi keahlian Agibisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP)
berupa sarana oven otomatis dan kelengkapannya;
kebutuhan sarana wadah pakan, pelaralatan minum, serta instalasi air;
(ATPH) berupa peralatan pengolahan tanah, peralatan pengolahan
limbah; pompa air dan instasi air serta instalasi listrik;
 Kompetensi keahlian Multimedia berupa kebutuhan sarana produksi/jasa
video shooting dan fotografi resepsi/pesta.
3.2.3 Rehabilitasi Bengkel/Lab atau Ruang Penunjang Praktek
Untuk alokasi rehabilitasi bengkel/lab atau ruang penunjang praktek
digunakan untuk pembelajaan kebutuhan tersebut dari masing-masing kompetensi
keahlian yang berbasis TeFa.
Pengadaan tersebut dibelanjakan untuk :

63

rehabilitasi kelengkapan kandang dan jaringan air;
 Kompetensi keahlian Agribisnis Tanaman Perkebunan (ATP) berupa
kebutuhan rehabilitasi bengkel alat mesin;
(ATPH) berupa kebutuhan rehabilitasi jaringan pengairan dan jaringan
listrik sumber daya pompa air;
3.2.4 Koordinasi dengan Instansi/Industri Terkait
Koordinasi dengan instansi/industri terkait dilakukan dari masing-masing
kompetensi keahlian untuk keperluan: sinkronisasi program, kerja sama
produk/jasa, pendampingan, sertifikasi dan penyerapan lulusan.
Adapaun instansi/industri terkait dari masing-masing kompetensi keahlian
disesuaikan dengan karakteristik produk/jasa yang dihasilkan.
3.2.5 Penyempurnaan Tata Letak Peralatan
Penyempurnaan tata letak peralatan dilakukan untuk mengadopsi tata letak
yang mencerminkan standar dunia usaha/dunia industri. Tata letak peralatan juga
ditujukan bagi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja.

63
BAB IV. PEMBIAYAAN
Untuk mengembangkan pembelajaran kejuruan berbasis teaching factory

di SMK Negeri 1 Koto Baru diperlukan pembiayaan untuk keperluan; penyiapan
program, pelaksanaan program dan keberlanjutan serta pengembangan program.
Pembiayaan dapat bersumber dari: bantuan pemerintah; bantuan komite sekolah ;
CSR Du/Di; dan pengembangan dari hasil produksi/jasa.
Untuk pengembangan teaching factory di SMK Negeri 1 Koto Baru,
dikelompokkan atas dua sub pembiayaan; kebutuhan biaya pengembangan TeFa
untuk seluruh paket keahlian; dan rencana penggunaan dana (RPD) alokasi grant
yang diterima dari Dit. PSMK.
4.1 Kebutuhan Biaya Pengembangan TeFa

Kebutuhan biaya pengembangan teaching factory untuk periode tahun
2017–2020 dirinci atas kebutuhan bersama, dan kebutuhan menurut kompetensi
keahlian.
Kebutuhan pembiayaan menurut paket keahlian disesuaikan berdasarkan
kebutuhan setiap paket keahlian. Kebutuhan biaya secara berturut-turut disajikan
berikut ini (Tabel 4 s.d 8).

63
4.1.1 Kebutuhan Biaya Pengembangan TeFa untuk Paket Keahlian APHP (PK-1)
Tabel 4. Kebutuhan Biaya Pengembangan TeFa untuk Paket Keahlian APHP
Rincian Rincian
No Komponen Kegiatan Harga Total
Jml Satuan Jml Satuan Sub-Total
Satuan
1 Non FISIK 165.000.000 165.000.000
1.1 Penyusunan SBP/SDP Tefa
a. Workshop Pengembangan TeFa (umum) 3 Keg 3 Keg 5.000.000 15.000.000
b. Penyusunan SBP/SDP pengembangan TeFa 3 Keg 3 Keg 2.000.000 6.000.000
1.2 Penyusunan Perangkat Pembelajaran TeFA
a. Workshop Pendalaman Pengembangan Model 3 Keg 3 Keg 5.000.000 15.000.000
Pembelajaran TeFa di Kompetensi Keahlian
b. Wokshop Penyusunan Perangkat Model 3 Keg 3 Keg 5.000.000 15.000.000
Pembelajaran TeFa di kompetensi keahlian
c. Workshop Manajemen Model Pembelajaran 3 Keg 3 Keg 2.000.000 6.000.000
TeFa
d. Workshop Analisa dan Peningkatan 3 Keg 3 Keg 2.000.000 6.000.000
jenis/jumlah produk/jasa TeFa di kompetensi
keahlian
e. Workshop Analisa Kebutuhan bahan 3 Keg 3 Keg 2.000.000 6.000.000
produk/jasa
1.3 Pengembangan SDM
Magang /kerja industri guru produktif/praktek 3 Peserta 3 Peserta 8.000.000 24.000.000
dari Kompetensi Keahlian

63
Rincian Rincian
Satuan
1.4 Persiapan Revitalisasi/Pengkondisian Fasilitas
terekait TeFa
a. Workshop Analisa Kebutuhan 3 Keg 3 Keg 2.000.000 6.000.000
Perawatan/Perbaikan Peralatan
b. Workshop Analisa Kebutuhan Peralatan 3 Keg 3 Keg 2.000.000 6.000.000
Penunjang
c. Analisa Penataan dan Pengkondisian 3 Keg 3 Keg 2.000.000 6.000.000
Workshops
1.5 Koordinasi Pengembangan Model
Pembelajaran TeFa
a. Koordinasi dengan Mitra/Partner Industri aktif 3 Keg 3 Keg 6.000.000 18.000.000
b. Koordinasi Pendampingan Pengembangan 3 Keg 3 Keg 6.000.000 18.000.000
c. Koordinasi MoNev 3 Keg 3 Keg 6.000.000 18.000.000
2 FISIK 581.000.000 581.000.000
2.1 Pengadaan bahan, pembuatan contoh dan 3 Keg 3 Keg 30.000.000 90.000.000
peningkatan produk/Jasa
2.2 Pengadaan Bahan dan Perawatan/Perbaikan 3 Keg 3 Keg 22.000.000 66.000.000
Peralatan Praktek
2.3 Pengadaan Bahan dan Penataan Ruang Praktek 1 Keg 1 Keg 425.000.000 425.000.000
BIAYA TOTAL - 746.000.000

63
4.1.2 Kebutuhan Biaya Pengembangan TeFa untuk Paket Keahlian ATU (PK-2)
Tabel 5. Kebutuhan Biaya Pengembangan TeFa untuk Paket Keahlian ATU
Rincian Rincian
Satuan
1 Non FISIK 165.000.000 165.000.000
a.Workshop Pengembangan TeFa (umum) 3 Keg 3 Keg 5.000.000 15.000.000
b.Penyusunan SBP/SDP pengembangan TeFa 3 Keg 3 Keg 2.000.000 6.000.000
a.Workshop Pendalaman Pengembangan Model 3 Keg 3 Keg 5.000.000 15.000.000
TeFa
keahlian
produk/jasa

63
Rincian Rincian
Satuan
terekait TeFa
Penunjang
Workshops
Pembelajaran TeFa
2 FISIK 781.000.000 781.000.000
Peralatan Praktek

63
4.1.3 Kebutuhan Biaya Pengembangan TeFa untuk Paket Keahlian ATP (PK-3)
Tabel 6. Kebutuhan Biaya Pengembangan TeFa untuk Paket Keahlian ATP
Rincian Rincian
Satuan
1 Non FISIK 165.000.000 165.000.000
TeFa
keahlian
produk/jasa

63
Rincian Rincian
Satuan
terekait TeFa
Penunjang
Workshops
Pembelajaran TeFa
2 FISIK 381.000.000 381.000.000
Peralatan Praktek

63
4.1.4 Kebutuhan Biaya Pengembangan TeFa untuk Paket Keahlian ATPH (PK-4)
Tabel 7. Kebutuhan Biaya Pengembangan TeFa untuk Paket Keahlian ATPH
Rincian Rincian
Satuan
1 Non FISIK 165.000.000 165.000.000
TeFa
keahlian
produk/jasa

63
Rincian Rincian
Satuan
terekait TeFa
Penunjang
Workshops
Pembelajaran TeFa
2 FISIK 842.000.000 842.000.000
Peralatan Praktek
BIAYA TOTAL - 1.007.000.000

63
4.1.5 Kebutuhan Biaya Pengembangan TeFa untuk Paket Keahlian Multimedia (PK-5)
Tabel 8. Kebutuhan Biaya Pengembangan TeFa untuk Paket Keahlian Multimedia
Rincian Rincian
Satuan
1 Non FISIK 165.000.000 165.000.000
TeFa
keahlian
produk/jasa

63
Rincian Rincian
Satuan
terekait TeFa
Penunjang
Workshops
Pembelajaran TeFa
2 FISIK 381.000.000 381.000.000
Peralatan Praktek

63
4.2 Rencana Penggunaan Dana (RPD) Grant dari Dit. PSMK

SMK Negeri 1 Koto Baru mendapatkan bantuan pengembangan Teaching Factory tahun 2017, dimana penggunaannya sesuai alokasi
yang telah disetujui Dit. PSMK (Tabel 10).
Tabel 10. Rencana Penggunaan Dana (RPD) Bantuan TeFa 2017
Direktorat PSMK Jakarta
Rincian Rincian
Satuan
1 Non FISIK 85.000.000 85.000.000
Pembelajaran TeFa di setiap Prodi/Kompetensi
Keahlian)
Pembelajaran TeFa di setiap prodi/kompetensi
keahlian
TeFa
jenis/jumlah produk/jasa TeFa di setiap
prodi/kompetensi keahlian

63
Rincian Rincian
Satuan
produk/jasa

dari Prodi/Kompetensi Keahlian (prioritas)
terekait TeFa
Penunjang
Workshops
Pembelajaran TeFa
2 FISIK 165.000.000 165.000.000

63
Rincian Rincian
Satuan
Peralatan Praktek

63
BAB V. JADWAL PELAKSANAAN
Jadwal pelaksanaan pengembangan pembelajaran berbasis teaching factory pada kompetensi kejuruan di SMK Negeri 1 Koto Baru,
dibedakan atas: jadwal pelaksanaan 3 tahun semua kompetensi keahlian; dan jadwal pelaksanaan program bantuan selama 3 bulan dalam
kurun waktu tahun 2017.
5.1 Jadwal Menyeluruh 3 (tiga) Tahun 2018 - 2020

Tabel 11. Jadwal Pelaksanaan Teaching Factory Kompetensi Keahlian pada SMK Negeri 1 Koto Baru
Kurun Waktu Tahun 2018 – 2020

63
2018 2019 2020
No Komponen
School Kegiatan
Business Plan (SBP) / School Development Plan (SDP) Teaching Factory 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Non FISIK
a. Workshop Pengembang
an TeFa (umum)
b. Penyusunan SBP/SDP
pengembangan TeFa
Penyusunan Perangkat
1.2
Pembelajaran TeFA
a. Workshop Pendalaman
Pengembangan Model
Pembelajaran TeFa di
Kompetensi Keahlian
b. Wokshop Penyusunan
Perangkat Model

63
2018 2019 2020
No Komponen Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
kompetensi keahlian
c. Workshop Manajemen
Model Pembelajaran TeFa
d. Workshop Analisa dan
Peningkatan jenis/jumlah
produk/jasa TeFa di
kompetensi keahlian
e. Workshop Analisa
Kebutuhan bahan
produk/jasa
Magang /kerja industri guru
produktif/praktek dari
Kompetensi Keahlian
1.4 Persiapan
Revitalisasi/Pengkondisian
Fasilitas terekait TeFa
a. Workshop Analisa
Kebutuhan
Perawatan/Perbaikan
Peralatan
b. Workshop Analisa
Kebutuhan Peralatan
Penunjang
c. Analisa Penataan dan
Pengkondisian Workshops
1.5 Koordinasi Pengembangan
a. Koordinasi dengan

2018 2019 2020
No Komponen Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Mitra/Partner Industri
aktif
b. Koordinasi
Pendampingan
Pengembangan
c. Koordinasi MoNev
2 FISIK
2.1 Pengadaan bahan,
pembuatan contoh dan
2.2 Pengadaan Bahan dan
Perawatan/Perbaikan
Peralatan Praktek
Penataan Ruang Praktek
3 PEMBELAJARAN TEFA
3.1 Pelaksanaan Bembelajaran
Berbasis TeFa
3.2 Evaluasi Pembelajaran
5.2 Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Bantuan Pengembangan TeFa Tahun 2017

Tabel 12. Jadwal Rencana Pelaksanaan Kegiatan Bantuan Pengembangan
Teaching Factory Tahun 2017

63
Bulan
No Jenis Kegiatan Jul Agust Sept Okt N
2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1
1 Non FISIK
a. Workshop Pengembangan
TeFa (umum)
b. Penyusunan SBP/SDP
pengembangan TeFa
1.2 Penyusunan Perangkat
Pembelajaran TeFA
a. Workshop Pendalaman
Pengembangan Model
Pembelajaran TeFa di setiap
Prodi/Kompetensi Keahlian)
b. Wokshop Penyusunan
Perangkat Model
Pembelajaran TeFa di setiap
c. Workshop Manajemen
d. Workshop Analisa dan
Peningkatan jenis/jumlah
produk/jasa TeFa di setiap
e. Workshop Analisa
Kebutuhan bahan
produk/jasa
Magang /kerja industri guru
produktif/praktek dari
Prodi/Kompetensi Keahlian
(prioritas)
1.4 Persiapan Revitalisasi/
Pengkondisian Fasilitas
terekait TeFa
a. Workshop Analisa
Kebutuhan
Perawatan/Perbaikan
Peralatan
b. Workshop Analisa
Kebutuhan Peralatan
Penunjang
c. Analisa Penataan dan
Pengkondisian Workshops
1.5 Koordinasi Pengembangan
a. Koordinasi dengan
Mitra/Partner Industri aktif
b. Koordinasi Pendampingan
Pengembangan

63
Bulan
No Jenis Kegiatan Jul Agust Sept Okt N
2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1
c. Koordinasi Monev
2 FISIK
2.1 Pengadaan bahan, pembuatan
contoh dan peningkatan
produk/Jasa
Praktek
BAB VI. PENUTUP
SMK Negeri 1 Koto Baru merupakan sekolah kejuruan dengan basis

utama kompetensi keahlian ialah sektor pertanian yang didukung oleh bidang
keahlian rekayasa dan teknologi. Pengembangan sektor pertanian merupakan
salah satu program kerja/nawa cita pemerintah Indonesia saat ini. Maka
pemerintah dalam hal ini Direktorat Pembinaan SMK sudah sewajarnya
memberikan perhatian lebih untuk membina mengembangkan sekolah ini dapat
sejajar menuju kemajuan.
SMK Negeri 1 Koto Baru dapat membuktikan bahwa sekalipun sangat
jarang mendapatkan bantuan pembinaan dalam hal pengembangan sekolah,
berkomitmen dengan kemadiriannya terus bergerak untuk maju. Hal ini juga
terbukti dapat mempertahankan bantuan dana unit produksi yang diterima pada
tahun 1992 tetap bergulir bahkan hingga saat ini. Sehingga melalui pengelolaan
dana unit produksi tersebut telah bermanfaat untuk kesejahteraan dan aktivitas
sekolah menuju kemajuan.
Pengembangan model belajar berbasis teaching factory merupakan model
untuk melaksanakan pembelajaran kompetensi kejuruan. Model ini akan menjadi
acuan utama pembelajaran kompetensi kejuruan pada SMK Negeri 1 Koto Baru.
LAMPIRAN
Lampiran 1A. Kebutuhan Total Pembiayaan Pengembangan TEFA 2017-2019

Paket/Kompetensi Keahlian Biaya Total
Komponen dan Kegiatan
PK1 PK2 PK3 PK4 PK5 PUSAT LAIN
1. Non FISIK
Penyusunan RSBP/SDP Pengembangan
1.1 21.000.000 21.000.000 21.000.000 21.000.000 21.000.000 105.000.000
TeFa
1.2 Penyusunan Perangkat TeFa 48.000.000 48.000.000 48.000.000 48.000.000 48.000.000 240.000.000
1.3 Pengembangan SDM 24.000.000 24.000.000 24.000.000 24.000.000 24.000.000 120.000.000
Persiapan Revitalisasi/Pengkondisian
1.4 18.000.000 18.000.000 18.000.000 18.000.000 18.000.000 90.000.000
Fasilitas
Koordinasi Pengembangan dan

1.5. 54.000.000 54.000.000 54.000.000 54.000.000 54.000.000 270.000.000
Pelaksanaan TeFa
SUB-TOTAL 1 165.000.000 165.000.000 165.000.000 165.000.000 165.000.000 825.000.000
2. FISIK
Pengadaan bahan dan pembuatan
2.1 contoh produk/jasa 90.000.000 90.000.000 90.000.000 90.000.000 90.000.000 450.000.000
Pengadaan Bahan dan Perawatan

2.2 66.000.000 66.000.000 66.000.000 66.000.000 66.000.000 330.000.000
/Perbaikan Peralatan Praktek
2.3 Pengadaan Bahan dan Penataan Ruang 425.000.000 625.000.000 225.000.000 711.000.000 225.000.000 2.211.000.000
Praktek
SUB-TOTAL 2 581.000.000 781.000.000 381.000.000 842.000.000 381.000.000 2.991.000.000
BIAYA TOTAL 746.000.000 946.000.000 546.000.000 1.007.000.000 546.000.000 3.816.000.000

Lampiran 1B. Jadwal Pengembangan TEFA 2017-2019

2017 2018 2019 2020
KOMPONEN DAN KEGIATAN
Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
1. NON FISIK
1.1 Penyusunan RSBP/SDP Pengembangan TeFA
1.2 Penyusunan Perangkat TeFA

1.5 Koordinasi Pengembangan dan Pelaksanaan TeFa
2. FISIK
2.1 Pengadaan bahan, pembuatan contoh dan peningkatan produk/Jasa
2.2 Pengadaan Bahan dan Perawatan/Perbaikan Peralatan Praktek
2.3 Pengadaan Bahan dan Penataan Ruang Praktek

Lampiran 1C. Uraian Rencana Pembiayaan Pengembangan TEFA 2018

Paket Keahlian Biaya Total
1. Non FISIK
Penyusunan SBP/SDP
1.1
Pengembangan TeFa
1.1.1 Workshop Pengembangan
5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 25.000.000
TeFa (Umum)
1.1.2 Penyusunan SBP/SDP

2.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000 10.000.000
Pengembangan TeFa
1.2 Penyusunan Perangkat TeFa

1.2.1 Workshop Pendalaman
Pengembangan Model
5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 25.000.000
Kompetensi Keahlian
1.2.2 Workshop Penyusunan
Perangkat Model
5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 25.000.000
Kompetensi Keahlian
1.2.3 Workshop Manajemen
2.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000 10.000.000
1.2.4 Workshop Analisa dan

Peningkatan Jenis / jumlah 2.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000 10.000.000
Produk/Jasa TeFa di

Kompetensi Keahlian
1.2.5 Workshop Analisa Kebutuhan
2.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000 10.000.000
Bahan Produk / Jasa
1.3.1 Magang/Kerja Industri Guru

Produktif / Praktek 8.000.000 8.000.000 8.000.000 8.000.000 8.000.000 40.000.000
Kompetensi Keahlian
Persiapan Revitalisasi/
1.4 Pengkondisian Fasilitas Terkait
TeFa

Perawatan / Perbaikan 2.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000 10.000.000
Peralatan

2.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000 10.000.000
Peralatan Penunjang
1.4.3 Analisa Penataan dan

2.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000 10.000.000
Pengkondisian Workshop
Koordinasi pengembangan dan

1.5.
pelaksnaan TeFa
1.5.1 Koordinasi dengan Mitra /

6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 30.000.000
Partner Industri

1.5.2 Koordinasi Pendampingan
6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 30.000.000
Pengembangan
1.5.3 Koordinasi MonEv 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 30.000.000
SUB-TOTAL 1 55.000.000 55.000.000 55.000.000 55.000.000 55.000.000 55.000.000
2. FISIK
Pengadaan bahan, pembuatan

2.1 contoh dan peningkatan
produk/Jasa
2.1.1 Sarana Produksi 20.000.000 20.000.000 20.000.000 20.000.000 20.000.000 100.000.000
2.1.2 Sarana Penunjang 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 25.000.000
2.1.3 Pemasaran 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 25.000.000
Pengadaan Bahan dan

2.2 Perawatan/Perbaikan Peralatan
Praktek
2.2.1 Sarana Perawatan /

6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 30.000.000
Perbaikan
2.2.2 Sumber Daya Penggerak 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 30.000.000
2.2.3 Pembelian Peralatan Baru

10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 50.000.000
(Revitalisasi)

Pengadaan Bahan dan Penataan
2.3
Ruang Praktek
2.3.1 Penataan LayOut Ruang

5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 25.000.000
Paktek
2.3.2 Pemasangan / Instalasi 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 50.000.000
2.3.3 Perawatan / Perbaikan

10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 50.000.000
Ruang Praktek
2.3.4 Pembangunan Ruang Praktk

- - - - - -
(Revitalisasi)
SUB-TOTAL 2 77.000.000 77.000.000 77.000.000 77.000.000 77.000.000 385.000.000
BIAYA TOTAL 132.000.000 132.000.000 132.000.000 132.000.000 132.000.000 660.000.000

Lampiran 1D. Uraian Rencana Pembiayaan Pengembangan TEFA 2019

1. Non FISIK
Penyusunan SBP/SDP
1.1
Pengembangan TeFa
5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 25.000.000
TeFa (Umum)

2.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000 10.000.000
Pengembangan TeFa

Pengembangan Model
5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 25.000.000
Kompetensi Keahlian
Perangkat Model
5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 25.000.000
Kompetensi Keahlian
2.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000 10.000.000

Produk/Jasa TeFa di

Kompetensi Keahlian
2.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000 10.000.000
Bahan Produk / Jasa

Kompetensi Keahlian
TeFa

Peralatan

2.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000 10.000.000
Peralatan Penunjang

2.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000 10.000.000

1.5.
pelaksnaan TeFa

6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 30.000.000
Partner Industri

6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 30.000.000
Pengembangan
SUB-TOTAL 1 55.000.000 55.000.000 55.000.000 55.000.000 55.000.000 55.000.000
2. FISIK

produk/Jasa
2.1.1 Sarana Produksi 20.000.000 20.000.000 20.000.000 20.000.000 20.000.000 100.000.000
2.1.3 Pemasaran 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 25.000.000
Pengadaan Bahan dan

Praktek

6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 30.000.000
Perbaikan

10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 50.000.000
(Revitalisasi)

2.3
Ruang Praktek

5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 25.000.000
Paktek

10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 50.000.000
Ruang Praktek

350.000.000 550.000.000 150.000.000 636.000.000 150.000.000 1.836.000.000
(Revitalisasi)
SUB-TOTAL 2 375.000.000 575.000.000 175.000.000 661.000.000 175.000.000 1.911.000.000
BIAYA TOTAL 430.000.000 630.000.000 230.000.000 716.000.000 230.000.000 2.016.000.000

Lampiran 1E. Uraian Rencana Pembiayaan Pengembangan TEFA 2020

1. Non FISIK
Penyusunan SBP/SDP
1.1
Pengembangan TeFa
5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 25.000.000
TeFa (Umum)

2.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000 10.000.000
Pengembangan TeFa

Pengembangan Model
5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 25.000.000
Kompetensi Keahlian
Perangkat Model
5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 25.000.000
Kompetensi Keahlian
2.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000 10.000.000

Produk/Jasa TeFa di

Kompetensi Keahlian
2.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000 10.000.000
Bahan Produk / Jasa

Kompetensi Keahlian
TeFa

Peralatan

2.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000 10.000.000
Peralatan Penunjang

2.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000 10.000.000

1.5.
pelaksnaan TeFa

6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 30.000.000
Partner Industri

6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 30.000.000
Pengembangan
SUB-TOTAL 1 55.000.000 55.000.000 55.000.000 55.000.000 55.000.000 55.000.000
2. FISIK

produk/Jasa
2.1.1 Sarana Produksi 20.000.000 20.000.000 20.000.000 20.000.000 20.000.000 100.000.000
2.1.3 Pemasaran 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 25.000.000
Pengadaan Bahan dan

Praktek

6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000 30.000.000
Perbaikan

10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 50.000.000
(Revitalisasi)

2.3
Ruang Praktek

5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 25.000.000
Paktek

10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 50.000.000
Ruang Praktek

- - - - - -
(Revitalisasi)
SUB-TOTAL 2 77.000.000 77.000.000 77.000.000 77.000.000 77.000.000 385.000.000
BIAYA TOTAL 132.000.000 132.000.000 132.000.000 132.000.000 132.000.000 660.000.000

Lampiran 2A. RPD TeFa 2017

1 Non FISIK
Penyusunan RSBP/SDP Pengembangan

1.1 1.800.000 1.800.000 1.800.000 1.800.000 1.800.000 9.000.000
TeFA
Penyusunan Perangkat Pembelajaran

1.2 4.400.000 4.400.000 4.400.000 4.400.000 4.400.000 22.000.000
TeFA
1.3 Pengembangan SDM 8.000.000 8.000.000 - - 8.000.000 24.000.000
Persiapan Revitalisasi/Pengkondisian
1.4 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 6.000.000
Fasilitas
Koordinasi Pengembangan dan

1.5 4.800.000 4.800.000 4.800.000 4.800.000 4.800.000 24.000.000
Pelaksanaan TeFa
SUB-TOTAL 1 20.200.000 20.200.000 12.200.000 12.200.000 20.200.000 85.000.000
2 FISIK
Pengadaan bahan, pembuatan contoh

2.2 10.000.000 10.000.000 10.000.000 - - 30.000.000
dan peningkatan produk/Jasa
Pengadaan Bahan dan

2.2 25.000.000 15.000.000 30.000.000 15.000.000 25.000.000 110.000.000
Perawatan/Perbaikan Peralatan Praktek
Pengadaan Bahan dan Penataan Ruang

2.3 - - - 25.000.000 - 25.000.000
Praktek
SUB-TOTAL 2 35.000.000 25.000.000 40.000.000 35.000.000 25.000.000 165.000.000
BIAYA TOTAL 55.200.000 45.200.000 52.200.000 47.200.000 45.200.000 250.000.000

Lampiran 2B. Uraian RPD TEFA 2017

Komponen Dan Kegiatan Output
1. NON FISIK
1.1. Penyusunan SBP/SDP

Pengembangan TeFa
Workshop Pengembangan TeFa Pemahaman

a (Umum) 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 5.000.000 warga sekolah
Sekolah memiliki
Penyusunan SBP/SDP SBP/SDP
b Pengembangan TeFa 800.000 800.000 800.000 800.000 800.000 4.000.000
Pengembangan
TeFa 2017 - 2020
1.2. Penyusunan Perangkat

Pembelajaran TeFa
Workshop Pendalaman Dokumen Analisis

a Pengembangan Model 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 5.000.000 Penetuan Model
Pembelajaran TeFa Pembelajaran
Workshop Penyusunan Dokumen RPP

b Perangkat Model 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 5.000.000 Pembelajaran
Pembelajaran TeFa TeFa
Tersedia
Workshop Manajemen Perangkat
c 1.600.000 1.600.000 1.600.000 1.600.000 1.600.000 8.000.000
Model Pembelajaran Lembar Kerja
TeFa
d Workshop Analisa dan 400.000 400.000 400.000 400.000 400.000 2.000.000 Dokumen Analisis


Peningkatan Jenis/Jumlah Potensi TeFa
Produk/Jasa TeFa
Dokumen
Workshop Analisa
Kebutuhan
e Kebutuhan Bahan Produk/ 400.000 400.000 400.000 400.000 400.000 2.000.000
Sarana Produksi
Jasa
TeFa
1.3. Pengembangan SDM
Terlaksana Guru
Magang/Kerja Industri Guru Magang, dengan
a 8.000.000 8.000.000 - - 8.000.000 24.000.000
Produktf/Pratek Dokumen Jurnal
dan Laporan
1.4 Persiapan
Revitalisasi/Pengkondi
sian Fasilitas Praktek
Dokumen
Workshop Analisa kebutuhan
a Kebutuhan Perawatan/ 400.000 400.000 400.000 400.000 400.000 2.000.000 Perawatan
Perbaikan Peralatan /perbaikan
peralatan
Dokumen
Workshop Analisa
kebutuhan
b Kebutuhan Peralatan 400.000 400.000 400.000 400.000 400.000 2.000.000
peralatan
Penunjang
penunjang
Analisa Penataan dan Dokumen layout

c 400.000 400.000 400.000 400.000 400.000 2.000.000 ruang praktek

1.5 Koordinasi
Pengembangan dan
Pelaksanaan TeFa
Koordinasi dengan Mitra/ Dokumen MoA/

a 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 6.000.000
Partner Industri Aktif MoU
Koordinasi Pendampingan Dokumen MoA/

b 2.400.000 2.400.000 2.400.000 2.400.000 2.400.000 12.000.000
Pengembangan MoU
c Koordinasi MonEv 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 6.000.000 Laporan kegiatan
2 . FISIK
2.1. Pengadaan bahan,
pembuatan contoh dan
Tersedia saprodi
a Sarana Produksi 10.000.000 10.000.000 - - - 20.000.000
awal TeFa
Tersedia sarana
b Sarana Penunjang - - 10.000.000 - - 10.000.000
penunjang TeFa
Terjalin kolega
c Pemasaran - - - - - - pemasaran yang
aktif
2.2. Pengadaan Bahan dan

Perawatan/Perbaikan
Peralatan Praktek

Terlaksana
Sarana Perawatan / mekanisme
a - - - - - -
Perbaikan perawatan/
perbaikan
Tersedia bahan
bakar/ daya
b Sumber Daya Penggerak - - - - - -
listrik sesuai
kebutuhan
Pembelian
Pembelian Peralatan Baru
c 25.000.000 15.000.000 30.000.000 15.000.000 25.000.000 110.000.000 peralatan baru
(Revitalisasi)
sesuai kebutuhan
2.3. Pengadaan Bahan dan

Ruang praktek
tertata sesuai
kebutuhan
Penataan LayOut Ruang
a - - - - - - memenuhi
Paktek
kesehatan dan
keselamatan
kerja
Peralatan
b Pemasangan / Instalasi - - - - - - terinstalasi sesuai
standar K3
Ruang praktek
Perawatan / Perbaikan
c - - - 25.000.000 - 25.000.000 dalam kondisi
Ruang Praktek
layak

dipergunakan
dan memenuhi
K3
Tersedia
ruang/gedung
Pembangunan Ruang Praktik produksi sesuai
d - - - - - -
(Revitalisasi) dengan
keperluan
pengembangan
Lampiran 2C. Jadwal Pengembangan TEFA 2017

Bulan
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12
1. NON FISIK
1.1. Penyusunan SBP/SDP Pengembangan TeFa

a Workshop Pengembangan TeFa (Umum)
b Penyusunan SBP/SDP Pengembangan TeFa
1.2 Penyusunan Peran gkat Pembelajaran TeFa

a Workshop Pendalaman Pengembangan Model Pembelajaran TeFa
b Workshop Penyusunan Perangkat Model Pembelajaran TeFa
c Workshop Manajemen Model Pembelajaran
d Workshop Analisa dan Peningkatan Jenis/Jumlah Produk/Jasa TeFa
e Workshop Analisa Kebutuhan Bahan Produk/ Jasa
1.3. Pengembangan SDM
a Magang/Kerja Industri Guru Produktif/Pratek
1.4 Persiapan Refitalisasi/Pengkondisian Fasilitas
a Workshop Analisa Kebutuhan Perawatan/ Perbaikan Peralatan

b Workshop Analisa Kebutuhan Peralatan Penunjang
c Analisa Penataan dan Pengkondisian Workshop
1.5. Koordinasi Pengembangan dan Pelaksanaan TeFa

Bulan
School Business Plan (SBP) / School
Komponen danDevelopment
Kegiatan Plan (SDP) Teaching Factory 2017
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12
a Koordinasi dengan Mitra/ Partner Industri Aktif
b Koordinasi Pendampingan Pengembangan
c Koordinasi MonEv
2. FISIK
2.1. Pengadaan Bahan Praktek
a Sarana Produksi
b Sarana Penunjang
c Pemasaran
2.2. Pengadaan suku cadang dan atau perbaikan peralatan
a Sarana Perawatan / Perbaikan
b Sumber Daya Penggerak
c Pembelian Peralatan Baru (Revitalisasi)
2.3. Pengadaan Bahan dan Penataan Ruang Praktek
a Penataan LayOut Ruang Paktek
b Pemasangan / Instalasi
c Perawatan / Perbaikan Ruang Praktek
d Pembangunan Ruang Praktk (Revitalisasi)

School Business Plan SBP SDP Tefa SMKN 1 Koto Baru

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

School Business Plan SBP SDP Tefa SMKN 1 Koto Baru

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

RANCANGAN PENGEMBANGAN

PEMBELAJARAN TEACHING FACTORY

SMK NEGERI 1 KOTO BARU

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

Nama Sekolah : SMK NEGERI 1 KOTO BARU

Alamat Sekolah : Jln. Pinang Gading, Koto Padang, Kecamatan Koto

Telpon/Fax : 0754 – 581056

Koto Baru, 02 Oktober 2017

TAUFIK HIDAYAT SUWANDA, S.P, M.Eng

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

Kebutuhan dana Total untuk merancang dan melaksanakan program pengembangan

Selanjutnya dalam menyusun dan melaksanakan program pengembangan tersebut

TAUFIK HIDAYAT SUWANDA, S.P, M.Eng

Drs. BURHASMAN, MM.

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

SEKRETARIS : Djuwono, S.Pd NIP. 196505101994031005

BENDAHARA : Mardanus, S.Pd NIP. 197009121994121002

ANGGOTA TIM PELAKSANA

Rangkuman Eksekutif .......................................................................... v

BAB. II EVALUASI DIRI

BAB. III LINGKUP DAN SASARAN PENGEMBANGAN

BAB. V JADWAL PELAKSANAAN

Memasuki periode emas demografi Indonesia pada tahun 2020 – 2035,

1.1 Latar Belakang

SMK NEGERI 1 KOTO BARU Halaman 1 dari 63

sangat langka diperoleh melalui pendidikan kejuruan yang diselenggarakan secara

SMK NEGERI 1 KOTO BARU Halaman 2 dari 63

4. Memerlukan perbaikan ruang produksi.

1.2 Maksud dan Tujuan

1.3 Sasaran Pelaksanaan

SMK NEGERI 1 KOTO BARU Halaman 3 dari 63

a. Sosialisasi dan pemahaman konsep Teaching Factory;

SMK NEGERI 1 KOTO BARU Halaman 4 dari 63

BAB II. EVALUASI DIRI

2.1 Kondisi Umum

Tabel 1. Paket Keahlian yang Diselenggarakan di SMK Negeri 1 Koto Baru

Tabel 2. Paket Keahlian yang Dikembangkan di SMK Negeri 1 Koto Baru

SMK NEGERI 1 KOTO BARU Halaman 5 dari 63

2.1.2 Sumber Daya Manusia

2.1.3 Fasilitas dan Sarana Prasarana

SMK NEGERI 1 KOTO BARU Halaman 6 dari 63

2.1.4 Manajemen Bengkel / Lab

2.1.5 Perawatan dan Perbaikan

2.1.6 Industri Mitra

2.2 Kondisi Rinci

2.2.1 Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP)

SMK NEGERI 1 KOTO BARU Halaman 7 dari 63

2.2.2 Agribisnis Ternak Unggas (ATU)

2.2.3 Agribisnis Tanaman Perkebunan (ATP)

SMK NEGERI 1 KOTO BARU Halaman 8 dari 63

Kompetensi ini relatif lama untuk mencapai perputaran usaha. Lebih

2.2.4 Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (ATPH)

SMK NEGERI 1 KOTO BARU Halaman 9 dari 63

BAB III. LINGKUP DAN SASARAN PENGEMBANGAN

SMK Negeri 1 Koto Baru, semula bernama Sekolah Menengah Teknologi

3.1 Program Pengembangan Non Fisik

dasar apa saja yang diperlukan untuk dapat menyelesaikan suatu

SMK NEGERI 1 KOTO BARU Halaman 11 dari 63

 Workshop dilakukan dengan menghadirkan nara sumber yang

3.2 Program Pengembangan Fisik

SMK NEGERI 1 KOTO BARU Halaman 12 dari

SMK NEGERI 1 KOTO BARU Halaman 13 dari