Anda di halaman 1dari 67

TEORI-TEORI KOMUNIKASI

BERDASARKAN BUKU PENGANTAR TEORI


KOMUNIKASI, Analisis dan Aplikasi (RICHARD
WEST DAN LYNN TURNER, 2008, Penerbit
Salemba, Jakarta)

08/21/2021 Yenrizal 1
Teori Interaksionisme Simbolik
• Pencetus : John Dewey dan William James :
– Makna diciptakan dalam suatu interaksi
• Universitas Iowa (Mazhab Iowa) : Manford
Kuhn dkk.
– Mengadopsi pendekatan Kuantitatif
• Universitas Chichago (Mazhab Chichaco) :
Herbert Mead dan Herbert Blumer
– Mengadopsi pendekatan Kualitatif

08/21/2021 Yenrizal 2
3 Tema Besar & Asumsi
• Pentingnya makna bagi prilaku manusia
– Manusia bertindak berdasarkan makna yang diberikan orang lain
pada mereka
– Makna diciptakan dalam interaksi antarmanusia
– Makna dimodifikasi melalui proses interpretif
• Pentingnya konsep mengenai diri
– Konsep diri : Seperangkat perspektif yang relatif stabil yang
dipercaya orang mengenai dirinya sendiri.
– Individu mengembangkan konsep diri melalui interaksi dengan
orang lain
– Konsep diri memberikan motif penting untuk prilaku
• Hubungan antara individu dengan masyarakat
– Orang dan Kelompok dipengaruhi oleh proses budaya dan sosial
– Struktur sosial dilahirkan melalui interaksi sosial
08/21/2021 Yenrizal 3
Konsep Penting
• Pikiran (Mind)
– Kemampuan menggunakan simbol dengan makna yang sama
– Pemikiran adalah percakapan dalam diri seseorang
• Diri (Self)
– Kemampuan untuk merefleksikan diri sendiri dari perspektif orang lain
– Cermin diri (Looking Glass Self), kemampuan untuk melihat diri kita sebagaimana
diri kita dilihat oleh orang lain.
– Efek Pygmalion : harapan orang lain yang mengatur tindakan seseorang
• Masyarakat (Society)
– Jejaring hubungan sosial yang diciptakan dan direspon oleh manusia
– Particular Others (orang lain secara khusus) adalah individu-individu yang
signifikan dengan kita
– Generalized Others (orang lain secara umum) adalah cara pandang dari sebuah
kelompok sosial atau budaya sebagai suatu keseluruhan

08/21/2021 Yenrizal 4
Teori Manajemen Makna Terkoordinasi
(Coordinated Management of Meaning)

• Pencetus : Barnett Pearce dan Vernon Cronen


(1980)
• Teori ini menggambarkan manusia sebagai
aktor yang berusaha untuk mencapai
koordinasi dengan mengelola cara-cara pesan
dimaknai

08/21/2021 Yenrizal 5
Asumsi Dasar
• Fokus pada diri dan hubungan dengan orang lain.
• Mengkaji bagaimana individu memberi makna pada sebuah pesan
• MANUSIA MAMPU MENCIPTAKAN DAN MENGINTERPRETASIKAN MAKNA
• MANUSIA HIDUP DALAM KOMUNIKASI
• MANUSIA SALING MENCIPTAKAN REALITAS SOSIAL (KONSTRUKSIONISME
SOSIAL)
– Realitas Sosial adalah keyakinan seseorang tentang bagaimana tindakan dan makna
sesuai atau tepat dalam sebuah interaksi sosial
• TRANSAKSI INFORMASI BERGANTUNG PADA MAKNA PRIBADI DAN
INTERPERSONAL
– Makna pribadi adalah makna yang didapat ketika seseorang
membawa pengalaman-pengalamannya yang unik ke dalam sebuah
interaksi
– Makna Interpersonal adalah hasil yang muncul ketika dua orang
bersepakat akan interpretasi satu sama lain mengenai sebuah
interaksi
08/21/2021 Yenrizal 6
7 Yenrizal 08/21/2021
Isi
Tindak
Tutur
Episode
Hubungan(Kontak)
Naskah Kehidupan (Autobiography)
Pola Budaya
Terdapat 6 Level Makna
• Isi :
– Langkah awal dimana data mentah dikonversi menjadi makna
• Tindak tutur :
– Tindakan yang dilakukan melalui cara berbicara (misalnya,
bertanya, memuji, mengancam, dsb)
– Tindak tutur bukanlah benda, ia adalah konfigurasi dari logika
makna dan tindakan dari percakapan, konfigurasi ini dibangun
bersama
• Episode
– Rutinitas komunikasi yang memiliki awal, pertengahan, dan akhir
yang jelas
– Sudah terlihat Pengaruh Konteks terhadap Makna
– Episode didasarkan pada budaya, orang membawa harapan
didasarkan pada kebudayaan mereka, untuk menentukan
bagaimana episode harus dilaksanakan
08/21/2021 Yenrizal 8
• Hubungan
– Dua orang menyadari potensi dan batasan mereka sebagai mitra dalam
sebuah hubungan
– Hubungan seperti kontrak, dimana terdapat tuntunan dan prilaku.
• Naskah Kehidupan
– Dalam pola hubungan, akan terjadi proses pembentukan naskah
kehidupan bersama
– Naskah kehidupan adalah kelompok episode-episode masa lalu dan
masa kini
• Pola Budaya
– Gambaran yang sangat luas mengenai susunan dunia dan hubungan
seseorang dengan susunan tersebut
– Tindak tutur, episode hubungan, dan naskah kehidupan dapat dipahami
dalam level budaya.
– Seseorang dengan kebudayaan yang lebih besar menjadi relevan ketika
menginterpretasikan makna
08/21/2021 Yenrizal 9
• Koordinasi akan terjadi ketika dua orang
berusaha untuk mengartikan pesan-pesan
yang berurutan dalam percakapan mereka
• Realitas sosial tidak sepenuhnya
terkoordinasikan dengan sempurna, sehingga
hasil yang dicapai mungkin adalah koordinasi
sebagian

08/21/2021 Yenrizal 10
Hal Berpengaruh dalam Koordinasi

• Anggapan bahwa tingkatan moral yang lebih


tinggi sebagai sesuatu yang penting
• Sumber daya yang dimiliki oleh pelaku
komunikasi

08/21/2021 Yenrizal 11
Teori Disonansi Kognitif
(Leon Festinger, 1957)
• Disonansi Kognitif
– Perasaan ketidaknyamanan yang diakibatkan oleh sikap, pemikiran, dan prilaku yang
tidak konsisten
• Keadaan disonansi dikatakan sebagai keadaan ketidaknyamanan psikologis
atau ketegangan yang memotivasi usaha-usaha untuk mencapai konsonansi
• Teori ini membawa pada tiga kondisi yang mungkin terjadi : Konsonan,
Disonan, atau Tidak Relevan
• Hubungan Konsonan
– Dua elemen yang berada pada posisi seimbang satu sama lain
• Hubungan Disonan
– Dua elemen dalam ketidakseimbangan dengan lainnya
• Hubungan Tidak Relevan
– Dua elemen yang tidak punya makna hubungan satu sama lain

08/21/2021 Yenrizal 12
Asumsi Dasar
Manusia memiliki hasrat akan adanya konsistensi pada
keyakinan, sikap atau prilakunya

Disonansi diciptakan oleh Inkonsistensi Psikologis

Disonansi adalah perasaan tidak suka yang mendorong


orang untuk melakukan tindakan-tindakan dengan
dampak yang dapat diukur

Disonansi akan mendorong usaha untuk memperoleh


konsonansi dan usaha untuk mengurangi disonansi

08/21/2021 Yenrizal 13
Tingkat Disonansi
• Jumlah kuantitatif dari perasaan tidak nyaman yang
dirasakan
• Tiga faktor yang mempengaruhi tingkat disonansi :
– Kepentingan (Seberapa signifikan suatu masalah berpengaruh
terhadap tingkat disonansi yang dirasakan)
– Rasio Disonansi (Faktor dalam menentukan Tingkat Disonansi.
Jumlah kognisi konsonan berbanding dengan Disonan)
– Rasionalitas (Faktor dalam menentukan tingkat disonansi.
Alasan yang dikemukakan untuk menjelaskan Inkonsistensi).
Makin banyak alasan, maka makin sedikit disonansi yang
dirasakan.

08/21/2021 Yenrizal 14
Aspek Terkait dengan
Teori Disonansi Kognitif
• Terpaan Selektif
– Mencari informasi yang konsisten yang belum ada, akan mengurangi
disonansi
• Perhatian Selektif
– Melihat informasi secara konsisten begitu konsistensi itu ada
• Interpretasi Selektif
– Menginterpretasikan informasi yang ambigu sehingga menjadi
konsisten
• Retensi Selektif
– Mengingat dan mempelajari informasi yang konsisten dengan
kemampuan yang lebih besar dibandingkan yang kita lakukan
terhadap informasi yang tidak konsisten.

08/21/2021 Yenrizal 15
TEORI PENETRASI SOSIAL (Altman dan
Taylor, 1973)
• Berangkat dari beberapa asumsi dalam Teori
Pertukaran Sosial
• Hubungan interpersonal berkembang secara
bertahap dan dapat diprediksi.
• Pembukaan diri adalah cara utama yang
digunakan oleh sebuah hubungan ramah
tamah bergerak menuju hubungan intim.

08/21/2021 Yenrizal 16
Asumsi Dasar
• Hubungan mengalami perkembangan kemajuan
dari tidak intim menjadi intim
• Perkembangan hubungan sistematis dan dapat
diprediksi
• Perkembangan hubungan mencakup depenetrasi
(penarikan diri) dan disolusi
– Hubungan mengalami transgresi (pelanggaran dari
aturan, pelaksanaan, dan harapan dalam berhubungan)
• Pembukaan diri adalah inti dari perkembangan
hubungan
08/21/2021 Yenrizal 17
Pembukaan Diri dan
“Lapisan Bawang”
• Citra Publik
– Lapisan terluar dari seseorang yang terlihat
langsung
– Lapisan citra publik akan terkupas ketika
membicarakan hal lain yang lebih intim
• Resiprositas
– Keterbukaan balik dari orang lain karena diarahkan
oleh keterbukaan dari seseorang

08/21/2021 Yenrizal 18
2 Dimensi Melihat Penetrasi
• Keluasan
– Jumlah topik yang didiskusikan dalam suatu
hubungan
– Ini berkaitan dengan Waktu Keluasan yang
berhubungan dengan jumlah waktu yang
dihabiskan oleh pasangan dalam berkomunikasi
• Kedalaman
– Tingkat keintiman yang menuntun diskusi
mengenai suatu topik

08/21/2021 Yenrizal 19
Kesimpulan Penting
• Pergeseran atau perubahan dalam pusat lapisan
mempunyai lebih banyak pengaruh daripada
yang di bagian luar lapisan
• Makin besar kedalamannya, makin banyak
kesempatan bagi seseorang untuk merasa rentan
• Kepercayaan adalah sebuah bagian yang melekat
dari proses keterbukaan dan resiprositas
• Hubungan dapat dikonseptualisasikan dalam
bentuk penghargaan dan pengorbanan
08/21/2021 Yenrizal 20
Tahap Penetrasi Sosial


Membuka sedikit demi sedikit informasi tentang diri kita pada orang lain

Orientasi

08/21/2021 Yenrizal 21
TEORI DIALEKTIKA RELASIONAL
(Baxter dan Montgomery, 1996)
• Hidup berhubungan dicirikan dengan
ketegangan-ketegangan yang berkelanjutan
antara impuls-impuls yang kontradiktif
• Banyak sudut pandang saling menandingi satu
sama lain dalam setiap kontradiksi

08/21/2021 Yenrizal 22
Asumsi Dasar
• Hubungan tidak bersifat linear
• Hidup berhubungan ditandai dengan adanya
perubahan
• Kontradiksi merupakan fakta fundamental
dalam hidup berhubungan
• Komunikasi sangat penting dalam mengelola
dan menegosiasikan kontradiksi-kontradiksi
dalam hubungan

08/21/2021 Yenrizal 23
Elemen Dialektika
• Totalitas
– Mengakui adanya saling ketergantungan antara orang-orang
dalam sebuah hubungan
• Kontradiksi
– Dua elemen yang saling bertentangan, merujuk pada oposisi
• Pergerakan dan Praksis
– Sifat berproses dari hubungan dan perubahan yang terjadi
pada hubungan itu seiring berjalannya waktu
– Manusia adalah pembuat keputusan, dan punya kapsitas
untuk memilih

08/21/2021 Yenrizal 24
Metode Mengelola Ketegangan Dialektis
• Pergantian Siklus
– Berlangsungnya perubahan situasi untuk menghindari ketegangan. Biasanya sejalan waktu.
• Segmentasi
– Memisahkan beberapa arena sesuai konteks sehingga ketegangan berkurang
• Seleksi
– Pembuatan keputusan antara dua hal yang berlawanan
• Integrasi
– Menciptakan sintesis dari dua hal berlawanan. Bentuknya bisa menetralisasi, membingkai
ulang, mendiskualifikasi polaritas
– Menetralisasi
• Kompromi atas dua kutub yang berlawanan, mencari medium agar terjadi kompromi.
– Membingkai ulang
• Melibatkan transformasi oposis-oposisi sehingga dua hal tidak terlihat bertentangan
– Mendiskualifikasi
• Melakukan pengecualian pada isu-isu tertentu dari pola yang umum.

08/21/2021 Yenrizal 25
Teori Manajemen Privasi Komunikasi
(Sandra Petronio, 2002)
• Dalam hubungan manusia memerlukan
batasan publik dan private
• Batasan tersebut ada di antara perasaan yang
ingin diutarakan oleh seseorang dan perasaan
yang ingin disimpan.
• Pembukaan dalam perkembangan hubungan
lebih dari sekedar mengutarakan informasi
privat kepada orang lain

08/21/2021 Yenrizal 26
Asumsi mengenai sifat dasar manusia
• Manusia adalah pembuat keputusan
• Manusia adalah pembuat aturan dan pengikut
aturan
• Pilihan dan peraturan manusia didasarkan pada
pertimbangan akan orang lain dan konsep diri
• Hidup berhubungan dicirikan dengan perubahan
• Kontradiksi adalah fakta mendasar pada hidup
berhubungan

08/21/2021 Yenrizal 27
Asumsi Dasar Teori
• Informasi Private
– Setiap manusia punya informasi private, dan diungkapkan pada saat
keintiman
• Batasan Private
– Terdapat pembatas antara informasi private dan publik
– Ketika informasi private dipublikasikan, batasanya adalah Batasan Kolektif
– Ketika informasi private disimpan, batasannya adalah Batasan Personal
• Kontrol dan Kepemilikan
– Manusia merasa menjadi pemilik informasi private dan akan melakukan
kontrol terhadap hal itu
• Sistem Manajemen Berdasarkan Aturan
– Terdapat pola pengaturan pada level individu dan kolektif.
• Dialektika Manajemen
– Ketegangan untuk mengungkapkan informasi private dan untuk
menutupinya
08/21/2021 Yenrizal 28
5 Kriteria Keputusan untuk
Mengembangkan Aturan Privasi
• Berdasarkan Budaya
– Contoh : AS mendukung keterbukaan dalam komunikasi relasional di banding
Jepang
• Berdasarkan Gender
– Contoh : Wanita AS melakukan sosialisasi sehingga lebih banyak melakukan
pembukaan di banding pria
• Berdasarkan Motivasional
– Contoh : Karena orang lain banyak menstimulus, saya termotivasi untuk
terbuka
• Berdasarkan Kontekstual
– Contoh : aturan yang muncul pada situasi khusus
• Berdasarkan Risiko Keuntungan
– Contoh : Aturan yang didasarkan perhitungan untung rugi

08/21/2021 Yenrizal 29
Teori Groupthink
(Irving Janis, 1972)
• Kelompok yang memiliki tingkat kohesivitas tinggi
seringkali gagal untuk mempertimbangkan alternatif-
alternatif dari tindakan yang mereka ambil. Ketika
anggota kelompok berpikir sama dan tidak memiliki
pemikiran yang berlawanan, mereka juga memiliki lebih
sedikit kemungkinan untuk menyatakan ide-ide yang tidak
populer atau tidak serupa dengan anggota kelompok
lainnya.
• Groupthink menyatakan kelompok ini membuat
keputusan terlalu dini, dan beberapa di antara keputusan
tersebut memiliki dampak yang tragis dan berkelanjutan
08/21/2021 Yenrizal 30
Asumsi Dasar

Terdapat kondisi-kondisi dalam kelompok yang mempromosikan kohesivitas tinggi

Pemecahan masalah kelompok pada intinya merupakan proses yang menyatu

Kelompok dan pengambilan keputusan oleh kelompok seringkali bersifat kompleks

08/21/2021 Yenrizal 31
• Kohesivitas
– Batasan dimana anggota-anggota kelompok bersedia bekerjasama
– Kelompok yang sangat kohesif bisa menghasilkan aspek positif,
karena anggota kelompok lebih antusias
– Kelompok kohesif juga bisa negatif, menimbulkan groupthink,
karena memberikan tekanan besar pada anggota untuk mematuhi
aturan kelompok
• Batasan Afiliatif
– Kondisi dimana para anggota lebih memilih untuk menahan diri
daripada mendapatkan penolakan dari kelompok
– Anggota kelompok tidak bersedia mengemukakan keberatan
mereka mengenai solusi yang ada, karena tekanan.

08/21/2021 Yenrizal 32
Aspek Pendahulu yang Berpengaruh

• Faktor Struktural
– Isolasi Kelompok (tidak terpengaruh pihak luar)
– Kurangnya kepemimpinan imparsial (pemimpin
mementingkan agenda pribadi)
– Kurangnya prosedur yang jelas dalam mengambil
keputusan
– Homogenitas latar belakang anggota kelompok
• Tekanan Kelompok
– Tekanan internal dan eksternal
08/21/2021 Yenrizal 33
Gejala Groupthink
• Penilaian berlebihan terhadap kelompok
– Ilusi akan ketidakrentanan
– Keyakinan akan moralitas yang tertanam dalam kelompok
• Ketertutupan Pikiran
– Stereotipe kelompok luar
– Rasionalisasi kolektif
• Tekanan untuk mencapai keseragaman
– Sensor diri
– Ilusi akan adanya kebulatan suara
– Self appointed mindguards
– Tekanan langsung pada penentang

08/21/2021 Yenrizal 34
Mencegah Groupthink
Rekomendasi Tindakan
Perlu supervisi dan kontrol Membentuk komite parlementer : mengembangkan
SD secara proaktif untuk monitor proses pembuatan
keputusan, dukungan pada intervensi, mengaitkan
nasib pribadi dengan nasib anggota lain

Dukung pelaporan kecurangan Suarakan Keraguan : hindari tekanan kekhawatiran


tentang proses yang dilaksanakan kelompok,
debatlah ketika ada jawaban tidak memuaskan,
pertanyakan asumsi

Izinkan adanya keberatan Lindungi Conscientious Objectors : berikan jalan


keluar bagi kelompok, jangan anggap remeh
implikasi moral, dengarkan kekhawatiran pribadi
tentang isu etis

Menyeimbangkan Konsensus dan suara terbanyak Mengubah pilihan pengaturan peraturan : kurangi
tekanan pada kelompok yang berada pada posisi
minoritas, cegah terjadinya sub kelompok,
perkenalkan adanya pendekatan yang mendukung
munculnya banyak pendapat

08/21/2021 Yenrizal 35
Teori Penstrukturan Adaptif
(Anthony Gidden, 1979)
• Kelompok dan organisasi menciptakan struktur yang
dapat diinterpretasikan sebagai aturan-aturan dan
sumber daya organisasi. Struktur ini menciptakan
sistem sosial di dalam organisasi
• Kelompok dan organisasi mencapai kehidupan
mereka sendiri karena cara anggota mereka
menggunakan struktur-struktur mereka.
• Struktur kekuasaan menuntun pengambilan
keputusan yang terjadi di dalam kelompok dan
organisasi.
08/21/2021 Yenrizal 36
Asumsi Dasar
• Kelompok dan organisasi diproduksi dan
direproduksi melalui penggunaan aturan dan
sumber daya
• Aturan komunikasi berfungsi baik sebagai medium
untuk maupun hasil akhir dari interaksi
• Struktur kekuasaan ada dalam organisasi dan
menuntun proses pengambilan keputusan dengan
menyediakan informasi tentang bagaimana
mencapai tujuan dengan cara yang terbaik

08/21/2021 Yenrizal 37
Elemen Teori
• Agensi dan Refleksivitas
– Prilaku atau aktivitas yang digunakan dalam lingkungan sosial
– Kemampuan seseorang mengontrol tindakannya
• Dualitas Struktur
– Aturan-aturan
– Sumber daya
– Sebuah organisasi bergantung pada aturan dan sumber daya untuk
menuntun keputusan organisasi tentang prilaku dan tindakan
• Integrasi Sosial
– Resiprositas prilaku komunikasi di antara orang-orang dalam
interaksi

08/21/2021 Yenrizal 38
Teori Retorika
(berdasarkan Aristoteles)
• Seorang pembicara yang tertarik untuk membujuk
khalayaknya harus mempertimbangkan tiga bukti
retoris : LOGIKA (Logos), EMOSI (Phatos),
ETIKA/KREDIBILITAS (Ethos).
• Khalayak merupakan kunci dari persuasi yang
efektif, dan silogisme retoris, yang mendorong
khalayak untuk menemukan sendiri potongan-
potongan yang hilang dari suatu pidato, digunakan
dalam persuasi.

08/21/2021 Yenrizal 39
Konsep
• Silogisme :
– Sekelompok proposisi yang saling berhubungan dan menarik
kesimpulan dari premis mayor dan premis minor
– Panduan utama adalah Premis
• Entinem :
– Silogisme yang didasarkan pada kemungkinan, tanda, dan contoh
• Kemungkinan :
– Pernyataan yang secara umum benar
• Tanda :
– Pernyataan yang menunjukkan alasan bagi sebuah fakta
• Contoh :
– Pernyataan, baik yang faktual maupun yang diciptakan pembicara

08/21/2021 Yenrizal 40
Kanon Retorika Aristoteles
Penemuan Integrasi cara berpikir dan argumen dalam pidato

Pengaturan Organisasi pidato


Gaya Penggunaan bahasa dalam pidato


Penyampaian ●
Presentasi dari pidato

Ingatan Penyimpanan informasi di dalam benak pembicara



08/21/2021 Yenrizal 41
Jenis Retorika Aristoteles

Retorika Forensik


Retorika untuk Membela Diri (dulunya Pidato ruang Pengadilan)

Retorika Epideiktik


Retorika memuji atau menyalahkan (dulunya Pidato seremonial)

Retorika Deliberatif


Retorika untuk mengajak khalayak mengambil suatu keputusan (dulunya Pidato politis)

08/21/2021 Yenrizal 42
DRAMATISME
(Kenneth Burke, 1990-an)
• Teori ini membandingkan kehidupan dengan sebuah
pertunjukkan dan menyatakan bahwa, sebagaimana
karya teatrikal, kehidupan membutuhkan adanya
seorang aktor, sebuah adegan, beberapa alat untuk
terjadinya adegan itu, dan sebuah tujuan.
• Rasa bersalah adalah motif utama bagi pembicara
• Dramatisme menyatakan bahwa seorang pembicara
akan menjadi paling sukses ketika mereka memberikan
khalayaknya cara menghapus rasa bersalah mereka
• Dramatisme adalah Retorika Baru
08/21/2021 Yenrizal 43
Asumsi Dasar
• Manusia adalah hewan yang menggunakan
simbol
– Dari semua simbol, Bahasa adalah yang paling
utama
• Bahasa dan simbol membentuk sebuah sistem
yang sangat penting bagi manusia
• Manusia adalah pembuat pilihan

08/21/2021 Yenrizal 44
• Dramatisme disebut juga Retorika Baru.
• Inti dari retorika adalah Identifikasi, bukan sekedar Persuasi
(sebagaimana Aristoteles)
• Segala sesuatu punya Substansi (sifat umum dari sesuatu)
• Ketika terjadi tumpang tindih dua substansi, akan terjadi Identifikasi.
• Individu akan bersatu pada masalah-masalah substansi tertentu,
namun juga terpisah.
• Retorika diperlukan untuk menjembatani pemisahan dan
membangun kesatuan
• Proses penyatuan ini disebut proses Konsubtansiasi (saling
mengidentifikasi satu sama lain)
• Rasa Bersalah (Guilt) adalah motif utama bagi semua aktifitas
simbolik. Rasa bersalah adalah sifat intrinsik yang ada pada tiap
manusia.

08/21/2021 Yenrizal 45
Pola (Siklus) Menghilangkan Rasa Bersalah

• Tatanan atau Hirarki


– Tatanan yang ada dalam masyarakat yang berbentuk hirarki sosial, dibentuk dengan
bahasa. Misal, kaya dan miskin. Orang merasa bersalah ketika berada dalam hirarki
tertentu
• Negativitas
– Seseorang menolak posisinya dalam sebuah tatanan sosial. Ini bukti manusia pembuat
pilihan
• Pengorbanan
– Cara memurnikan diri dari rasa bersalah yang dirasakan sebagai dari menjadi manusia
– Ada dua macam pemurnian :
• Mortifikasi (mengembalikan kesalahan pada diri sendiri)
• Pengkambinghitaman (menyalahkan orang lain)
• Penebusan
– Penolakan sesuatu yang tidak bersih dan kembali pada tatanan baru setelah rasa
bersalah diampuni sementara

08/21/2021 Yenrizal 46
Metode PENTAD
(Metode untuk menerapkan Dramatisme)

• Melalui penguraian terhadap point-point penyusun Pentad :


– TINDAKAN
• Sesuatu yang dilakukan oleh seseorang
– ADEGAN
• Konteks yang melingkupi tindakan (situasi)
– AGEN
• Orang yang melakukan tindakan
– AGENSI
• Cara yang digunakan agen untuk menyelesaikan masalah
– TUJUAN
• Hasil akhir yang didapatkan agen dari suatu tindakan
– SIKAP
• Cara dimana seorang agen memposisikan diri relatif terhadap orang lain.
08/21/2021 Yenrizal 47
Metode PENTAD
• Setelah seluruh hal pada Pentad dipelajari
diidentifikasi pada objek analisis, selanjutnya
pelajari RASIO DRAMATISTIK atau proporsi dari
suatu elemen bila dibandingkan elemen
lainnya.
• Dengan memisahkan masing-masing elemen,
baru ditentukan Rasionya. Kenapa orang baik
melakukan hal buruk? Bisa dijelaskan dengan
ini.
08/21/2021 Yenrizal 48
PENTAD dari KENETH BURKE
AGEN SIKAP

TINDAKAN AGENSI

TUJUAN
ADEGAN
Dijabarkan dengan
RASIO DRAMATISTIK

08/21/2021 Yenrizal 49
Paradigma Naratif
(Walter Fisher, 1987)
• Muncul sebagai respon terhadap perdebatan
Paradigma Dunia Rasional dan Paradigma
Rasionalitas Tradisional
• Berusaha untuk menjembatani antara Logos
(Argumen Rasional) dan Mitos (Cerita, Narasi)
• Menekankan pada manusia adalah makhluk
pencerita
• Logika Narasi menyatakan bahwa orang menilai
kredibilitas pembicara melalui apakah ceritanya
runtut (koherensi) dan terdengar benar (punya
ketepatan)
08/21/2021 Yenrizal 50
Asumsi Dasar
Manusia adalah makhuk pencerita

Keputusan dari harga sebuah cerita berdasarkan “pertimbangan yang sehat”

Pertimbangan yang sehat ditentukan oleh sejarah, biografi, budaya dan karakter

Rasionalitas didasarkan pada penilaian orang mengenai konsistensi dan kebenaran sebuah cerita

Kita mengalami dunia sebagai dunia yang diisi dengan cerita, dan kita harus memilih dari cerita yang ada

08/21/2021 Yenrizal 51
Beda Paradigma Naratif dan Rasional
Paradigma Naratif Paradigma Dunia Rasional
Manusia adalah makhluk pencerita Manusia adalah makhluk rasional
Pengambilan keputusan dan komunikasi Pengambilan keputusan didasarkan pada
didasarkan “pertimbangan yang sehat” argumen
Pertimbangan yang sehat ditentukan oleh Argumen mengikuti kriteria khusus untuk
sejarah, biografi, budaya dan karakter mencapai pertimbangan yang sehat dan
logis

Rasionalitas didasarkan pada penilaian Rasionalitas didasarkan pada kualitas


orang mengenai konsistensi internal dan pengetahuan dan proses pemikiran formal
benar sebagaimana pengalaman hidup yang
dijalani

Dunia dialami sebagai sebuah kumpulan Dunia dapat direduksi menjadi sebuah
cerita yang harus dipilih salah satunya. rangkaian hubungan logis yang disingkap
Ketika memilih, kita menjalani hidup dalam melalui pemikiran logis
sebuah proses penciptaan ulang terus
menerus

08/21/2021 Yenrizal 52
Konsep Kunci
• Narasi
– Deskripsi verbal dan non verbal dengan urutan
kejadian yang oleh pendengar di beri makna
– Sebuah tindakan simbolik -kata atau tindakan- yang
memiliki urutan dan makna bagi mereka yang hidup,
menciptakan atau menginterpretasikan mereka
• Rasionalitas Naratif
– Standar koherensi dan kebenaran yang digunakan
untuk menilai cerita mana yang dipercayai dan mana
yang diabaikan
08/21/2021 Yenrizal 53
Elemen Rasionalitas Naratif
• Koherensi
– Konsistensi internal dari sebuah naratif. Naratif memiliki koherensi ketika
semua potongan dari cerita ada, kita tidak merasa pencerita
meninggalkan detil-detil penting. Koherensi didasarkan pada tiga tipe
konsistensi :
• Koherensi Struktural
– Elemen-elemen dalam sebuah cerita mengalir lancar
• Koherensi Material
– Merujuk pada kongruensi antara satu cerita dengan cerita lainnya
• Koherensi Karakterologis
– Bisa dipercayanya karakter-karakter yang ada dalam cerita

• Kebenaran
– Kredibilitas sebuah cerita. Elemen sebuah cerita harus mempresentasikan
pernyataan-pernyataan akurat mengenai realitas sosial.
– Logika pertimbangan yang sehat (Good Reason), Seperangkat nilai untuk
menerima suatu cerita sebagai benar dan berharga untuk diterima,
memberikan sebuah metode untuk menilai kebenaran.
08/21/2021 Yenrizal 54
Kajian Budaya/Culture Studies
(Stuart Hall)
• Perspektif teoritis yang fokus pada bagaimana budaya
dipengaruhi oleh budaya yang kuat dan dominan
• Berakar pada pandangan Karl Marx, kemudian
condong menjadi Neo Marxis
• Kajian budaya berkaitan dengan sikap, pendekatan,
dan kritik mengenai sebuah budaya, yang dalam hal ini
berkaitan dengan media
• Tertarik pada bagaimana kelompok elite, seperti media
menggunakan kekuasaan mereka terhadap kelompok
sub ordinate.
08/21/2021 Yenrizal 55
Asumsi Dasar
• Budaya tersebar dalam dan menginvasi semua sisi
perilaku manusia
– Manusia menginterpretasikan realitas mereka sebagai bagian
dari ideologi sebuah budaya
– Ideologi adalah gambaran, konsep, dan premis yang
menyediakan kerangka pikiran dimana manusia
menginterpretasikan, memahami, dan memaknai beberapa
aspek eksistensi sosial.
– Makna dalam budaya dibentuk oleh media
• Orang merupakan bagian dari struktur kekuasaan yang
bersifat hirarkis

08/21/2021 Yenrizal 56
Hegemoni : Pengaruh Media Massa

 Dominasi sebuah kelompok terhadap kelompok lainnya


yang lebih lemah (Gramsci)
 Adanya Kesadaran Palsu, individu tidak sadar mengenai
dominasi yang terjadi dalam kehidupan mereka
 Orang terpengaruh karena persetujuan, bukan karena
paksaan
 Hegemoni dapat bersifat multisisi, dalam kelas dominan
bisa terbagi-bagi ideologinya
 Teater Perlawanan : Kompetisi di antara berbagai
ideologi budaya.
08/21/2021 Yenrizal 57
Hegemoni Tandingan

• Individu menggunakan praktik-praktik dominasi hegemonis


yang sama untuk menentang dominasi yang ada
• Hegemoni tandingan seringpula dimunculkan/disampaikan
melalui media massa
• Terjadi proses PENGKODEAN, orang mempersepsikan
sebuah pesan berdasarkan pemikiran, pengalaman masa
lalu. Terjadi pembandingan.
• Relasi sosial hirarkis yang terjadi tidak merata. Ini
menyebabkan publik (sub ordinat) melakukan pengkodean
sendiri terhadap pesan.

08/21/2021 Yenrizal 58
Sudut Pandang Khalayak dalam Pengkodean

• Dominan-Hegemonis
– Individu bekerja dalam dalam sebuah kode yang mendominasi dan
menjalankan kekuasaan yang lebih besar daripada yang lainnya.
– Beraksi dalam kode yang memungkinkan orang untuk memiliki kontrol
terhadap orang lainnya.
• Ternegosiasi
– Menerima ideologi dominan, tapi mengizinkan adanya perkecualian budaya
– Anggota khalayak punya hak untuk menerapkan kondisi lokal kepada
peristiwa skala besar.
• Oposisional
– Menolak makna sebuah pesan yang dipilih dan ditentukan oleh media, dan
menggantikannya dengan pemikiran mereka sendiri mengenai subjek
tertentu.
– Media membingkai pesan-pesan dengan maksud tertentu, khalayak punya
kapasitas untuk menolak budaya Yenrizal
08/21/2021 dominan. 59
Teori Kelompok Bungkam
(Cheris Kramarae, 1981)
• Berawal dari Edwin Ardener (1975) :
– Kelompok yang menyusun bagian teratas dari hirarki
sosial menentukan sistem komunikasi bagi budaya
tersebut.
– Kelompok dengan kekuasaan lebih rendah harus
belajar untuk bekerja dalam sistem komunikasi yang
dikembangkan kelompok dominan
– Kelompok yang bungkam dianggap tidak pandai
berbicara oleh sistem bahasa kelompok yang dominan
• Masuk dalam kelompok Teori Kritis
08/21/2021 Yenrizal 60
Asumsi Dasar
• Persepsi berdasarkan Gender
– Wanita mempersepsikan dunia secara berbeda
dengan pria, karena pengalaman berbeda serta
pembagian kerja
• Sistem persepsi pria dominan, ekspresi wanita
terhambat
• Wanita harus mentransformasi model mereka
sesuai dengan sistem ekpresi pria, agar dapat
berpartisipasi di masyarakat
08/21/2021 Yenrizal 61
Proses Pembungkaman
• Mengejek
– Pembicaraan wanita diremehkan, dilabelkan sebagai penggosip,
pengomel, pengoceh, perengek, dan sebagainya
• Ritual
– Tradisi lokal yang banyak mengesampingkan wanita dan
menghambatnya untuk bersuara/berperan
• Kontrol
– Pria melakukan kontrol terhadap berbagai hal yang menghambat
wanita, termasuk penggunaan media massa
• Pelecehan
– Pria mengendalikan wilayah publik, dan wanita tidak dilindungi
sehingga sering dilecehkan

08/21/2021 Yenrizal 62
Strategi Perlawanan
• Mengopinikan/mewacanakan berbagai
strategi pembungkaman yang ada
• Mengambil kembali, mengangkat, dan
mementingkan wacana yang selama ini
dianggap “remeh”.
• Menciptakan bahasa baru dan lebih
representatif untuk menciptakan pengalaman-
pengalaman mereka.

08/21/2021 Yenrizal 63
Teori Akomodasi Komunikasi
(Howard Gilles, 1973)
• Akomodasi :
– Kemampuan untuk menyesuaikan, memodifikasi, atau
mengatur prilaku dalam merespon orang lain
• Berhubungan dengan Teori Identitas Sosial
– Identitas seseorang dibentuk oleh kelompok dimana ia
bergabung
• Ketika pembicara berbicara, mereka menyesuaikan
pembicaraan, pola vokal, dan atau tindak tanduk
mereka untuk mengakomodasi orang lain.

08/21/2021 Yenrizal 64
Asumsi Dasar
• Perbedaan dan persamaan berbicara dan prilaku
terdapat dalam semua percakapan
• Cara dimana kita mempersepsikan tuturan dan
prilaku orang lain akan menentukan bagaimana
kita mengevaluasi percakapan
• Bahasa dan prilaku memberikan informasi
mengenai status sosial dan keanggotaan kelompok
• Akomodasi bervariasi dalam hal tingkat kesesuaian
dan norma mengarahkan proses akomodasi

08/21/2021 Yenrizal 65
Cara Beradaptasi
• Konvergensi : Melebur Pandangan
– Individu beradaptasi terhadap prilaku komunikatif satu sama lain,
bersikap sama.
– Konvergensi tergantung pada Persepsi.
– Konvergensi juga tergantung Ketertarikan, bisa dipengaruhi banyak
hal, karena keyakinan sama, kepribadian, dsb.
• Divergensi
– Menonjolkan perbedaan verbal dan non verbal di antara masing-
masing komunikator
– Tidak menyamakan dengan komunikator lain, namun
mempertahankan identitasnya sendiri.
• Akomodasi Berlebihan
– Mencoba melakukan secara berlebihan usaha-usaha dalam
mengatur, memodifikasi, atauYenrizal
08/21/2021
merespon orang lain 66
Bentuk Akomodasi Berlebihan
 Akomodasi Berlebihan Sensoris
 Adaptasi berlebihan pada orang yang dianggap terbatas
dalam kemampuan mereka (fisik, psikis, dsb)
 Akomodasi Berlebihan Ketergantungan
 Menempatkan pendengar (lawan bicara) lebih rendah
darinya, dan dibuat tergantung dengannya
 Akomodasi Berlebihan Intergroup
 Menempatkan pendengar dalam kelompok budaya tanpa
mengakui keunikan mereka
 Dominan menjadi Stereotipe

08/21/2021 Yenrizal 67

Anda mungkin juga menyukai