Anda di halaman 1dari 19

Expectancy Violations Theory &

Constructivism

SESI - 6
Expectancy Violations Theory
NEV Theory

 Judee Burgoon ( 1978, 1983,


1985) dan Steven Jones
 pertamakali merancang teori
pelanggaran pengharapan
nonverbal (Nonverbal
Expectancy Violation
Theory/NEV Theory)
ESENSI TEORI

 Harapan­-harapan tertentu tentang bagaimana orang lain


sepatutnya berperilaku atau bertindak ketika berinteraksi.
 Berdasarkan norma-norma sosial yang berlaku atau berdasarkan
kerangka pengalaman sebelumnya (Field of Experience).
 mempengaruhi bukan saja cara interaksi tapi juga penilaian serta
kelanjutan hubungan
Dasar Pemikiran

 Orang memiliki harapan mengenai perilaku nonverbal orang lain.


 Harapan mendorong terjadinya interaksi antar manusia
 Harapan terhadap perilaku manusia dipelajari
 Perubahan tak terduga yang terjadi dalam jarak perbincangan
antara para komunikator dapat menimbulkan suatu perasaan tidak
nyaman atau bahkan rasa marah dan seringkali ambigu.
Hubungan Ruang
(Edward T. Hall)

Ada 4 Zona Proksemik


 Jarak intim (0 -18 Inci)
 Jarak personal (46 cm -1,2 m)
 Jarak sosial (1,2 - 3,6 m)
 Jarak publik ( > 3,7 m)
Kewilayahan

 Wilayah Primer (primary territories)


o wilayah ekslusif seseorang, contoh; ruang kerja seseorang
 Wilayah Sekunder (secondary territories),
o tidak ekslusif kepada satu orang saja, tetapi orang tersebut merasakan
hubungan khusus dengan wialayah itu.
o Contoh; mahasiswa merasa perpustakaan kampus adalah wilayah sekunder
mereka.
 Wilayah publik (public territories)
o menandai tempat-tempat terbuka untuk semua orang termasuk pantai dan
taman.
Konstruk Teori EVT

Ada 3, yaitu :
 Harapan (Expectancies),
 Valensi Pelanggaran  (Violations Valence),
 Valensi Ganjaran Komunikator (Communicator
Reward Valence)
1. Expectancies (Harapan)

 Harapan terhadap tingkah laku nonverbal apa yang pantas


dilakukan orang lain..
 Harapan merujuk pada pola-pola komunikasi yang diantisipasi
oleh individu berdasarkan pijakan normatif masing-masing
individu atau pijakan kelompok.
 Jika perilaku orang lain menyimpang dari apa yang diharapkan
secara khas, maka suatu pelanggaran pengharapan telah terjadi.
1. Expectancies (Harapan)

 Pada budaya yang menganut “contact culture” kontak mata lebih


banyak terjadi, sentuhan lebih sering, dan zone jarak pribadi jauh
lebih kecil dibanding pada budaya yang menganut “noncontact
culture”.
 Konteks di mana interaksi berlangsung juga berdampak pada
harapan tentang perilaku orang lain.
2. Violation Valence (Valensi Pelanggaran)

 Valensi adalah istilah yang digunakan untuk


menguraikan evaluasi tentang perilaku.

 Ketika harapan nonverbal kita dilanggar oleh orang


lain, kita kemudian melakukan penafsiran sekaligus
menilai apakah pelanggaran tersebut positif atau
negatif.
3. Communicator Reward Valence
(Valensi Ganjaran Komunikator)

 Sifat alami hubungan antara komunikator mempengaruhi bagaimana mereka


(terutama penerima) merasakan tentang pelanggaran harapan.
 Jika kita “menyukai” sumber dari pelanggaran (pelanggar adalah seseorang
yang memiliki status yang tinggi, kredibilitas yang tinggi, atau secara fisik
menarik), kita boleh menghargai perlakuan yang unik tersebut.
 jika kita ” tidak menyukai” sumber, kita lebih sedikit berkeinginan
memaklumi perilaku nonverbal yang tidak menepati norma-norma sosial; kita
memandang pelanggaran secara negatif.
Constructivism Theory
Dasar Pemikiran

 Seseorang akan mengambarkan dunia melalui sistem


gagasannya& apa yang mereka pikirkan nya
 Gagasan-gagasan berupa komponen-komponen kognitif yang
dilengkapi atas realita-realita yang ada. 
 Orang memahami dunia melalui sistem konstruksi pribadi;
(konsep yang berlokasi di pikiran seseorang)
Kompleksitas Kognitif.
(variabel pengolahan informasi)

 Diferensiasi
o Banyaknya gagasan mengenai kepribadian yang terpisah-pisah digunakan
untuk mendeskripsikan seseorang 
 Abstraksi
o Derajat yang melihat pada tingkah laku yang tampak dalam kaitannya
dengan sifat internal, motivasi, dan disposisi 
 Integrasi
o Berkenaan dengan pengakuan dan perdamaian pada kesan-kesan konflik.
Desain Pesan Logis
 Expresive Desain Logic, 
 Bahasa merupakan media untuk mengekspresikan pikiran dan
perasaan.
 Conventional Design Logic, 
 Komuniasi merupakan permainan secara bersama, sesuai pada hukum-
hukum dan prosedur sosial konvensional. 
 Rhetorical Design Logic, 
 Komunikasi merupakan kreasi dan negosiasi dari pribadi sosial dan
situasi yang ada.
 Ketika seseorang menyempaikan gagasannya mereka mengungkapkn
kenyataan-kenyataan sosial yang ada. 
TIGA MACAM KONSTRUKTIVISME

 Konstruktivisme radikal 
o Hanya dapat mengakui apa yang dibentuk oleh pikiran kita tidak selalu
representasi dunia nyata.
o Kaum konstruktivisme radikal mengesampingkan hubungan antara
pengetahuan dan kenyataan sebagai suatu kriteria kebenaran.
o Pengetahuan bagi mereka tidak merefleksi suatu realitas ontologism obyektif,
namun sebuah realitas yang dibentuk oleh pengalaman seseorang
TIGA MACAM KONSTRUKTIVISME

 Realisme hipotesis, 
o Pengetahuan adalah sebuah hipotesis dari struktur realitas yang
mendekati realitas dan menuju kepada pengetahuan yang hakiki. 
 Konstruktivisme biasa 
o Mengambil semua konsekuensi konstruktivisme dan memahami
pengetahuan sebagai gambaran dari realitas itu.
o Pengetahuan individu dipandang sebagai gambaran yang dibentuk
dari realitas objektif dalam dirinya sendiri. 
 TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai