Anda di halaman 1dari 90

Komunikasi Antar Pribadi

Materi kuliah Pascasarja S2 UIN SU


Dr Fifi Hasmawati SE.MSi
Komunikasi Interpersonal

 Interaksitatap muka antara orang2, yang


memungkinkan setiap peserta menangkap reaksi
orang lain secara langsung, baik verbal maupun
nonverbal.(Deddy Mulyana)
 Komunikasi antara individu2 (Litllejohn)
 Interpersonl communication in terms of a willingnes
to share unique aspects of the self. (menunjukkan
adanya aspek yg unk dari setiap individu, Malcolm R
Parks)
Hub Interpersonal berkelanjutan dengan
baik berkaitan dengan 3 kebutuhan dasar

 Afeksi keinginan untuk memberi dan


mendapatkan kasih sayang
 Inklusif  keinginan untuk menjadi bagian
dr kelompok sosial tertentu.
 Kontrol  kebutuhan untuk
mempengaruhi orang/peristiwa dalam
kehidupan
Model Komunikasi Interpersonal
 model linear) digambarkan sebagi bentuk yang linear atau
searah, proses dimana seseorang bertindak terhadap orang
lain. Dimana noise segala sesuatu yg mengakibatkan info
hilang ketika mengalir dr komunikator

 Informasi pengirim pesan sinyal – diterima penerima


pesan tujuan
noise
/Distrub
Pengirim pesan penerima
pesan
Model Interaktif ) mengambarkan
komunikasi sebagai proses umpan
balek.

pesan
Sumber pesan
menerjemahkan pesan

umpan balek
Model transaksional ) menekankan
pada pola komunikasi yang dinamis
dan berbagai peran yg dijalankan
seseorang selama proses interaksi
Pengalaman komunikator A

Komunikator A
noise
bagian yg dikomunikasikan

Komunikator B
Pengalaman komunikator B
Ciri2 Komunikasi Interpersonal
selektif
sistimatis unik
processual
Transkasional
Individual
Pengetahuan personal
Menciptakan makna
Prinsip komunikasi Interpersonal
1. Tak mungkin hidup tanpa komunikasi
2. interpersonal tidak mungkin dirubah
3. melibatkan etika
4. menciptakan makna
5. metakomunikasi mempengaruhi makna
6. menciptakan hubungan yang berkelanjutan
7. Komunikasi tidak menyelesai semua ini.
8.Efektivitas interpersonal dapat dipelajari
Rangkaian Komunikasi (MARTIN BUBER SOSIAL CONDITION
(1970))

 Komunikasi I-it, ORANG LAIN HANYA OBJEK,


MEMBUAT KITA TIDAK MENGAKUI KEBERADANN ORANG
LAIN.
Komunikasi I-you, MENGAKUI ORANG LAIN LEBIH
DARI OBJEK TP SEBAGI MANUSIA YG UNIK
 Komunikasi I-thou, MENERIMA ORANG LAIN DG
KETERBUKAAN DAN MEMPERCAYAINYA DG SEGALA
KEKURANGAN DAN KELEBIHANNYA
5 Persyaratan menjadi kompeten dalam berkomunikasi
1.Mengembangkan beragam keterampilan dlm berkomunikansi
2. Menggunakan keterampilan tsb pada situasi yang tepat
3. Menggunakan 2 perspektif, dari komunikator dan komunikan
4. Mengatur komunikasi dan dampaknya
5. Berkomitmen terhadap etika komunikasi
Analisis untuk melihat komunikasi antarpribadi
-1. analisis tk kulturak
gerak, suara, postur, tindakan terkait dengan budaya
. 2. analisis tk sosiolagi
reaksi penerima tergantung dari tingkat sosiologi, keanggotan dri kelompok penerima pesan
. 3. analisis psikologi
reaksi pihak penerima terhadap prilaku komunikasi berdasrkan pada analisis pengalaman individu yang unik,.
Lahirnya KAP adanya keragaman sosial dan kehidupan modern membuat kita memahami dan menghormati perbedaan cara berkomunikasi orang
lain.

Feedback , umpan balik dari KAP ini terlihat secara langsung , bersifat segera, nyata dan berkesinambungan.

KAP yang sehat ditandai dengan pengungkap diri, atau self disclouser yang tetap.
Kemahiran dalam berkomunikasi adalah kemampuan untuk mengkaitkan Perspektif Ganda: (perspektif
sosial/orang lain/ masyarakat dan persepktidf keluarga/orang terdekat.
“Memahami perspektif, kepercayaan, pikiran atau perasaan sendiri dan orang lain “ (phlips &wood, 1983)
Konsep diri : muncul dan merupakan proses multidimensi dari internalisasi dan tindakan menurut perspektif sosial
1. dalam berkomunikasi kita mengembangkan pemahamanan menegenai diri sebagai bagian dari proses komunikasi
dengan orang lain.
2. saat berinteraksi dengan orang lain, kita mengambil dan menginternalisasikan persepektif mereka, sehingga kita
berbagi perspektif orang lain sama banyaknya dengan persepsi yg mereka dapatkan menegenai diri kita.
Konsep diri dipengaruh oleh orang terdekat /keluarga artinya mereka yg memberikan makna tersendiri dan arti yg khusus dalam kehidupan kita.

A. KONSEP DIRI PERSEPEKTI ORANG TERDEKAT

Penilaian penilaian
langsung Refleksi

Gaya Skrip
kelekatan Identitas

pengaruh keluarga dalam konsep diri

KONSEP DIRI
Penilian langsung(direct definition)
> pola komunikasi dr orang terdekat yg menjelaskan sipa kita dgn memberikan label langsung terhadap prilaku kita
Pe nilaian Reflektif (reflective apparisal)
> persepsi kita terhaddap pandangan orang lain, dan ini mempengaruhi cara kita memandang diri sendiri .
Konsep ini seperti “looking-glass self (cooley, 1961) “each to each a looking glass” orang lain adalah cermin bagi kita,
mereka memantulkan bayangan diri kita dan membentuk perasaan kita terhadap diri sendiri
Penilain reflektif membentuk pemahaman orang lain yg bisa bertindak dalam bentuK
> upper , penyampaian penilain positif , mengangumi kelebihan dan menerima kekurangan kita
>downer , penyampain penilaian negatif, meneekankan pada kekurangan, masalah dan meremehkan yg kita miliki.
> vulture (burung pemakan bangkai), adalah downer dalam bentuk yg ekstrim , tidak saja menyampaikan dalam benyuk
komunikasi negatif, juga menyerang konsep diri secara langsung
Skrip identitas (identity scrip),
>aturan dalam kehidupan dan pembentukan idenyitas manusia (berne, 1964, harris, 1969)

kebanyakan psikologi mengatakan identitas skrip kita terbentuk dari usia dini, artinya pemahaman yg
fundamental mengenai siapa diri kita dan bagaiman menghadapi kehidupan kita dapat daroi otoritas informasi
yg kita dapat
Gaya kelekatan (attachment styles)
> pola pengasuhan yang diajarkan pada anak untuk mengenal diri dan lingkungannya serta belajar untuk melakukan pendekatan terhadap lingkungan (john Boelby
1988).
1.gaya kelekatan aman ( secure attacment styles), gaya yg konsisten selalu penuh perhatian dan kasih sayang, yg berdampak keyakinan terhadap diri yg berharga dan
memberikan penilaian positif terhadap orang lain.
2. gaya kelekatn meremehkan (dismissive attachment style), gaya yg penuh dengan ketidaktertarikan, penolakan dan cuek, yg berdampak menilai orang lain tidak
dihargai, tp menilai positif terhadap dirinya sendiri
3. Gaya kelekatan cemas/ambivalen (anxious/ambivalent attachment style)
gaya komuniksi yg tidak konsisten dan tidak dapat diprediksi, prilaku ini dapat menimbulakan
kecemasan, bahwa bagi diri sendiri sumber masalah dan tidak layak untuk dicintai.
Pandangan Diri
Positif Negatif

Positif
pandangan
orang lain
Negatif

Gambar: Gaya Kelekatan

Aman Cemas/ambivalen

Meremehkan Takut
KONSEP DIRI PERSPEKTIF SOSIAL/MASYARAKAT (GENERALIZED OTHERS)
> adalah refleksi dari pandanagn orang lain secara umum dalam kelompok sosial. Dimana setiap kelompok merefleksikan nilai,
keyakinan, pengalaman, dan pemahaman dalam kelompok tersebut (sorrentino, cohen olson,&zanna, 2005)
Perspektif ini diungkapan orang kepada kita melalui beberapa cara :
1. dari interkasi dengan orang lain, misalnya dikaitakan dengan gender.
2. melalui media massa dan institusi yg mencerminkan nilai kebudayaan, misal,
Misl. Buaday asia mengajarkan ut kerjasama kelompok dan berprestasi secara individu (Yum 2000), di USA,
media memberikan informasi bagimana pria dan wanita bersikap (Brown&Cantor,2000, Holtzman, 2000)
3. melalui lembaga pemerintah, menyampaikan perspektif sosial yg mereka junjung tinggi. Misl,
masyarakat hukum, pandangan terhadap pernikahan , pandangan terhadap rasial, gender, orientasi, kelas
ekonomi dll.
KONSEP DIRI YG BERSIFAT MULTIDIMENSIONAL
>konsep ini mengenai kondisi fisik (tubuh yg besar, atau seberapa menariknya anda)
>konsep ini melihat kemampuan intelektual yg kita miliki, misalnya minat dan bakat, atau kondisi emosional
>konsep diri mencakup peran sosial yg kita jalankan. Bisa mencakup moral dan etika serta keyakinan spiritual

KONSEP DIRI ADALAH PROSES


setiap manusia pada awalnya tidak memiliki batasan ego (ego boundaries) yg artinya kemampuan untuk mengidentifikasi batas ego (kepribadian) menegenai siapa dirinya dan yg bukan
dirinya.(chodorow, 1989)
Perspektif sosial dapat diubah, dengan cara ketika berinteraksi dengan orang terdekat atau masyarakat umum, kita bisa belajar mengenai apa
sj nornal sosial yg ada dalam lingkungan dan cara pandang orang lain terhadap kita.

Proses pembentukan perspektif sosial, dibentuk dalam budaya dan waktu tertentu, yang menjadi norma sosial tdk mencerminkan hukum
ketuhanan, kebenaran mutlak, atau sesuatu yg memang telah ditakdirkan seperti itu. Dimana nilai dan norma sosial yg terdapat dlm
masyarakat merefleksikan kondisi yg berlaku pada saat norma itu diciptakan.
Variabel dalam perspektif sosial
kecenderungan berpihak pd kelompok mayoritas akan terlihat lebih jelas ketika kita memahami perbedaan budaya antar bangsa.

Pandangan sosial juga berarti terjadi dalam rentang waktu di satu kebudayaan yang sama. Misalnya, pandangn sosial ttg citra lelaki, makna
tetang usia, makna pernikahan, dll.
Panduan untuk Mengembangkan Konsep Diri
1. adanya komitmen yg tegas untuk mengelola perkembangan kepribadian.
Dgn cara, - merubah cara berfikir terhadap sesuatu
- ada alasan untuk selalu melakukan perubahan .
Konsep diri adalah proses, yang tdk dibentuk dengan sekejap, dan tdk dapat diubah dg sekali tindakan. Karena itu diperlukan proses untuk merubah cara pandang memerlukan jgk waktu yg lama, karena kita tidak boleh membiarkan diri
merusak revolusi yg ingin kita lakukan.
Alassan untuk sulit mengubah diri adalah penolakan untuk melakukan perubahan, kita hrs menyadari proses untuk berubah menghadapi banyak tantangan, dan kita seharusnya sdh siap menghadapi tekanan yg menyertai perubahan.
2. Pengetahuan sebagai pendukung bagi perubahan kepribadian.
Jendela Jauhari (Johari window)
Manfaat dan Risiko Sikap Membuka Diri (self disclousering) dalam berkomunikasi
Manfaat
meningkatkan kepercayaan
meningkat keakraban
meningkatkan harga diri
meningkatkan keamanan psikologis dlm interaksi
membantu perkembangan psikologis dan kepribadian
Resiko
Kemungkinan ditolak orang lain
kemungkinan pikiran negatif dari orang lain
orang lain dapat menyerang kelemahan kita.
Meski sikap membuka diri (self disclouser) memiliki banyak sisi positif, tapi kita harus menerapkannya pada situasi yang tepat, hal ini
untuk mengurangi sisi negatif atau resiko yang akan timbul.
Oleh karena itu self disclouser harus dilakukan secara proporsional dan bertahap. Sebelum mengungkap informasi yang lebih besar amtilah
bagaimana respon orang lain terhadap informasi yang kita sampaikan, apakah dia juga membalas dengan menyampaikan informasi
pribadinya pada kita. (sikap yang sama dg self disclouser antar keduanya).
Tujuan Yang Realisistis dan Wajar
> untuk mampu mengubah cara pandang terhadap diri kita akan berkerja dengan baik, ketika kita menyusun target yang realistis dan dapat dijangkau, jgn terlalu menekankan pada sikap
perfeksionis, akan membuat kita terjebak pada target yg tidak realistis (julia T wood, inetrpersonal Communication , 61)
> untuk mampu mengukur dan membandingkan kemampuan anda dengan orang yg sesuai, agar lebih adil dalam menilai sesuatu, kita sering membandingkan diri dengan standar yg
terlampau tinggi. Karena itu kita harus membatasi bahwa kita memiliki kelebihan dan kekurangan.
>Jangan terjebak pada keyakinan yg salah bahwa diri anda tidak dapat berubah (Rusk&rusk, 1988).
Mencari situasi ut mencapai tujuan konsep diri dan self disclouser:
1. pikirkan mengenai situasi, untuk menjadi ekstrover, artinya berinteraksi dengan banyak orang. Artinya semakin banyak berinteraksi semakin kita memahami
berbagai situasi yg akan dihadapi.
2. berkomunikasi dengan diri sendiri, dan akan mempengaruhi harga dirinya. Karena berkomunikasi dengan diri sendiri akan mengurangi “sabotase diri”, yaitu bahwa
orang lain bukan satu2nya sumber yg dapat mempengaruhi konsep diri.
3. untuk bisa menerima keberadaan, upper, downer dan &vultures, dengan memahami tipe komunikasi membantu mencapai tujuan pengemabangan diri
Membangun dan memotivasi unutk membentuk konsep diri
1. positive selft talk, bhwa kita mempunyai kemampuan sendiri
2. memotivasi untuk berperan sebagai upper, menegaskan
Teori Komunikasi Antarpribadi
a. Teori Pengembangan Hubungan (relationship development theory).
Teori penetrasi sosial (social penetration)
Irwin Altman dan Dalmas 1973 direvisi 1987
-> komunikasi penting dlm mengembangkan dan memelihara hubungan2
antarpribadi. Konsepyg timbul ttg komunikasi dan pengembangan hubungan
teori memfokusksn pada
1. pengembangan dan pemutusan, tahap yg dilalui dalam prososes ini meliputi
estimasi , yaitu
tahap awal, orientasi ttg interaksi yg sdh artinya interaksi dari publik yg diakses
untuk diri seseorang kecil adanya evaluasi atau penilaian satu sama lainnya.
Tahap berikutnya, suatu perluasaan dari interaksi dg banyaknya komunikasi dalam wilayah
diluar publik, dg adanya aspek keterbukaan, dg landasan lebih ramah dan santai menuju
wilayah keakraban
tahap selanjutnya, adalah hubungan yg akrab dan dan harmonis dati interaksi sosial......
`
Kareteristik hubungan
1. keramahtamahan dan kasih sayang
2. kepercayaan (trust) mampu meningkatkan confidence diri, tetapi bisa
membuat resiko terhadap diri sendiri, jika prediksi menguntungkan anda,
jika tidak prediksi akan membuat anda menguntungkan orang lain. Krenanya
kepercayaan akan baik jika adanya penambahan kepuasan satu sama
lainnya,
ada 4 hal landasan kepercayaan dpt diandalkan (susan boon 1994) :
a. Dependent partner/mitra kepercayaan Adanya orang yg dipercaya
dalam keadaan apa sj
b. Responsible partner , mitra dalm kesiapan bertindak ketika
dibutuhkan.
C. Efektif conflic responsible partner, mitra yg mampu mengendalikan
konflik dg kerjasama
d. Faitfull partner, mitra yg dapat memberi keyakinan kepercayaan dan
kelanjutan hubungan.

3. self disclousse, millis &clark (2001) pengungkapan informasi pribadi


merupakan kareteristik hubungan timbal balik yg kuat dlam pengungkapan
diri yg merupakan inti dari hubungan yg erat
4.tanggungjawab, hubungan yg akrab, dg berbagi gagasan, perasaan secara
bebas, dan mendapatkan pengalaman yg menyenagkan dan meuaskan, dan
secara fisik saling kertrgantungan pada nasehat dan dukungan yg lainnya.
Inkuisi > komunikasi antarpribadi yg memuaskan orang lain,krn adanya interaksi dan asosiasi. Sikap inkuisi yg positif adanya persamaan, saling berhub, dan ada rasa
penyatuan dg orang lain atau kelompok lain.

Kontrol > komunikasi antarpribadi yg memuaskan orang lain,krn adanya kontrol dan kekuasaan.
Kontrol yg kurang (abdicrat) kontrol merendahkan diri sendiri , selalu memposisikan sebagai bawahan.
Kontrol kelebihan (authocrat) kontrol kecenderung untuk bersikap dominan trhdp orang lain, dan berusaha menduduki herarki yg lebih tinggi.
Kontrol ideal (democrat) kontrol mampu menmpatkan diri , artinya mampu ut memerintah dan diperintah.
KONFLIK
> individu2 yg berbeda yg berkaitan dg kultural, klmpk umur, status sosial eko, kareteristik pribadi dan perubahan. (Rologg&Soule 2002)
+  adanya nilai2 umum&prilaku2 yg istimewa,
-  dalam pengeluaran bisa menimbulkan konflik

Konflik (incompatibiling)
1. Prinsip, melanggar prinsip
2. Realistis/non Realistis, adanya tuntutan yg menimbulkan frustasi (realistis), menimbulkan frustasi&melemparkan ke orang lain yg tdk terkait.
3. Konflik, a. Personal Conflic, b.Preindividual Conflic (kepentingan konflik)
Pola Komunikasi Yg merintangi Konflik Yg efektif
1. anda tahu apa yg orang lain sedang pikirkan/mengapa berpikir dgn cara2
tertentu.kl komunikasi/komentar anda berdasarkan keyakinan sbg alasan dr orang lain
anda akan mengambil kesimpulan dr observasi yg mknber+kacau&menimbulkankonflik.
2. menarik diri (Demand Withdrawal) /Coughlin&Huston2002
dengan cara seseorang memilih cara u/ menyalahkan, mengkritik sehingga mitra yg lain
membalas dgn menarik diri atau menjauh.
3. balas menyelahkan, memisahkan perhatian mereka, pd pembuktian dr mana asal
dan prilaku orang lain.
4. meningkatkan hal yg negatif, pola destruktif komunikasi yg menyisipkan ucapan2
yg bermusuhan & ditandingi dg ucapan2 yg byg negatif pula
5. Keras kepala komunikasi dilakukan dg berpegang teguh terhdp masing2 u/tdk kehilangan pritise

Kecakapan Berkomunikasi Dlm Mengelola Konflik


(Whetten&Cameron 2005)
1. mengalami dan menyatakan punya kuasa
2 prilaku
 konsekuensi mampu mengkomunikasikan urusan
perasaan
3. hindarkan menilai orang lain
4. pastikan orang memahami masalah anda
5. uraikan solusi
6. mental dan persiapkan
Kecakapan Berkomunikasi u/Merespon Konflik
1. Gunakan mental berpikir u/ mengubah masalah
2. memberikan perhatian dan sikap emapti
3. uraikan kata2 yg bisa memahmi maslah
4. Dukung komunikasi hal2 yg mampu anda dukung
5. menyarankan soludi u/ mengatasi konflik

Komunikasi u/ Menengahi Konflik (Whetten&Cameron 2005)


1. orang yg terlibat konflik setuju ut berkerjasama
2. membantu mengidentifikasi konflik
3.
4. Fokus massalh besar
5. waktu bicara sama
Persepsi
 Menafsirkan informasi yg tertangkap oleh alat indera

Persepsi Interpersonal
 makna yg ditanggap oleh indera yg berasal dr lawan bicara (parthner communication) berupa pesan verbal dan non verbal

STIMULUS  PERSEPSI KOMUNIKASI

persepsi
penting  karena kecermatan dalam
mempersepsi stimulus indrawi
interpersonal menghantar keberhasilan komunikasi
Stimulus  melakukan sensor
stimulus dilakukan secara fisikologi dan phisikologi.

Fisikologi  stimulus tertuju pada indra yg menangkap objek secara fisik


Phisikologi  stimulus yg ditangkap dibatasi atas pertimbangan phisikologis ( misalnya senasib dll)

Persepsi sebagai inti dari komunikasi :


jika persepsi tdk akurat makna komunikasi tdk efektif.
Persepsi menentukan kita memilih pesan dan mengabaikan pesan yg lain. Artinya persepsi kita terhadap pathner komunikasi
Teori terbentuknya persepsi
1. Teori Spiral keheningan
terbentuknya persepsi karena terpaan informasi dr komunikasi massa,
interpersonal, dan individu.
(konfromitasi= nyaman sesuai dg opini masyarakat)
2. Teori Konvergensi
mutual understanding , artinya tidak linear, adanya
pengaruh objek persepsi seseorang kepada orang lain
Peningkatan Kemampuan Persepsi dan Komunikasi
1, persepsi bersifat parsial. Kita tdk dapat melihat semua hal sekaligus.
Dan persepsi bersifat subjektif artinya persepsi dipengaruhi oleh
berbagai faktor. Maksudnya sadari semua persepsi bersifat subjektif dan
parsial, jadi tdk ada persepsi yg paling benar dan paling cocok u/ sebuah
situasi
2. Mind Reading
krn setiap orang punya cara pandang yg berbeda
terhadap sesuatu, hindari menerka pikiran orang lain.
VERBAL
komunikasi verbal, selalu menggunakan bahasa sebagai simbol. Dimana bahasa bersifat
 dinamis. Setiap kata2 pd hakekatnya tdk selalui berkaitan dg objek yg dipersentasikan (misl, buku tdk memiliki keterkaitan dg apa yg dibaca)
 ambigu, bersifat multitafsir (misl, teman baik)
 abstrak, simbol yg tdk konkret dan tdk berwujud (misl, ide, perasaan)

PRINSIP KOMUNIKASI VERBAL


1. Bahasa dan Budaya yg berkaitan dengan perbedaan
- cara pandang dan cara berpikir
2. Makna yg subjektif, (tersesat dan terkait)
3. Pengguna bahasa dipandu oleh aturan panduan komunikasi-> yg tidak tertulis pd situasi tertentu.
4. siklus komunikasi membutuhkan makna, penggunaan , . > % untuk tujuan atau dipahami oleh orang lain.

Komunikasi lisan/tahu keuntungannya :


1. kecepatan informasi
2. feed back
3. recorder-> kesempatan pengiriman untuk menegendalikan diri

Komunikasi verbal meningkat


1. perspektif ganda
2. mengakui peran dan pikir
3. menghargai peran dan pikiran orang lain
Komunikasi non verbal
 Komunikasi simbol
 pedoman aturan, interaksi yg berbeda dalam suatu komuditas
 bisa sengaja atau tidak sengaja,  penggunaan mata atau berkerut ttg masalah kesalahan dlm berbicara
 Refleksi budaya, budaya suatu komoditas
 persepsi, tanda yg lebih dipercaya (andeson 1991), gerakan tubuh/fisik lebih dipercaya
 multi jalur  non verbal muncul seiring secara simultan dalam 2 jalur atau lebih, bisa diliat dirasa didengar dicium atau diraba
 sifat terus menerus, kita bisa memiliki, berhenti, mengatur dan mengekspresi wajah
Prinsip komunikasi non verbal
1. dapat mengganti/mendukung komunikasi verbal
ya= menganggukan kepala, tdk= menggeleng
2. interaksi/mempelancar  instruksi, eksplisit, intrupsi
3. membangun tingkatan makna hubungan (Floyd, 2006, Sallinen 1992)
- responsif, meningkatan kedekatan antar komunikasi, dengan memberikan contoh.
- menyukai refleksi dari suka dan tidak suka, seberapa banyak yg positif dan negatif
- kekuasaan, untuk melihat dominan dan negoisasi, berkaitan dengan gender (laki2, perempuan)
4. sentuhan/merefleksi dan menunjukkan nilai2 budaya, tidak bisa secara insting proses sosialisasi.
Landasan non verbal
A.menggantikan/mendukung verbal
B.mengatur jalannya interaksi
C.makna hubungan
D.refleksi budaya

Tipe2 komunikasi non verbal (Leavy 2006)


1. kineksi  posisi/gerakan tubuh dan wajah
2. haprick indera perasa dan sentuhan
3. tampilan fisik ketertarikan fisik dan kontribusi
4. artefak menggunakan objek personal/identitas perubahan
(dokter pakainya putih)
scott Fresner 1995, their 2007 non verbal diresto/toko buku
1. Kinesics, suatu nama tehnis bagi studi ut mengenal gerakan
tubuh digunkana dalam komunikasi.
 kontak mata, ekspresi wajah, gerak-isyarat, postur atau
perawkan dan sentuhan
2. paralanguage, atau vovalics, adalah suatu nonverbal apa yg
kita dengar ttg bagaimana sesuatu yg dikatakan.
vokal –pitch, merupakan tinggi rendahnya nada vokal. Vokal
pitch seseorang menurun atau menaik untuk mepertegas gagasa,
menunjukan pertanyaan dan memperlihatkan kegugupan.
volume, keras lembutnyya nada ( suara nyaring, lemah
lembut)
rate, kecepatan berbicara
 kualitas , bunyi suara seseorang, (serak, parau, atau
tertahan dileher)
intonasi, lagu atau naada suara dalam seseorang
3. Haptic, perbedaan prilaku menyentuh berhubungan erat
dgn budaya, suatu buadaya tertentu kontak dan bersentuhan
merupakan prilaku wajar.
4. interferences, gangguan vokal, suara2 yg tdk ada
hubungannya atau kata2 yg menginterupsi lancarnya
pembicaraan. Gannguan ini bermasalh apabila dirasakan oleh
pihak lain sebagi berlebih2an atau terlalu banyak
 uh, er, well, ok, ehm, ee, you know, like aaa, dll
5. Penggunaan Ruang
Proksemik, Proxemics, studi ruang informal (ruang)
disekitar tempat yg kita gunakan suatu saat. Mengelola
informal memerlukanpemahamn mengenai sikap terhadap
ruang dan wilayh pribadi’
a. jarak intimate distance, jarak pembicaran ut 2 sahabat
akrab (50 cm)
b. jarak personal distance, jarak ut pembicaraan sepitas
atau kebetulan
c. social distance, jarak urusan bisnis, seperti wawancara
atau rapat
d. public distance, jarak untuk pembicaraan apa saja secara
umum
 wilayah, territory, mengaju kepada ruang dimana kita menuntut kepemilikan wilayah itu. Kadang kita
berusaha keras menggunkan tanda2 yg nyata menegenai wilayah kita
artefak, artifacts, mengacu pada kepemilikan dan cara mendekorasi wilayah. Orang membeli suatu barang
bukan krn fungsinya tetapi jg sebagai sebuah pesan dimana setiap objek menunjukkan empunya (kepemilikan
mobil mewah)
5. faktor lingkungan  tata letak yg mempengaruhi apa yg dirasakan an diperbuat
-arsitektur, warna, desain,suara, bau, cahaya
6. proxemics dan jarak personal,  menunjukkan jarak (spasi) dan penggunanya, bertambah dekat jarak semakin paham non verbal
7. Chronemic penggunaan waktu, waktu menunggu, waktu yg banyak untuk orang yg disukai
8. paralanguage diucapkan vokal tapi tanpa kata2, misalnya instrumen, nafas, perubahan nada, aksen, pengucapan.
9. keheningan bisa menyampaikan pesan yg kuat, mengidentifikasikan kehormatan dan keprihatinan.
Meningkatkan non verbal
1. kontrol komunikasi
2. interprestasi bersifat subjek terhadp non verbal
orang lain
3. kualifikasi personalsebatas aplikasi terhadp
seseorang
4. kualifikasi kontekstual refleksi terhadap diri sendiri
BENTUK HUB ANTAR PERSONAL
VERDEBER 2007,(dipengaruhi kontekstual)
1. Kenalan
2. Teman
3. Sahabat
CIRI CIRI ANTAR PERSONAL
1. Mengenal
2. Saling memerlukan
3. Pola Hubungan
4. Kerja sama
5. Cooptasi  penerimaan unsur baru
6. Koalisi
7. Join vecture  kerja sama antar proyek tertentu
KOMPONEN YANG DIPERLUKAN DALAM HUB AP
1. Inisiatif  adanya interaksi antar dua orang
2. Sifat mau mendengar ( responsivness)
3. Pengungkapan diri ( self disclover),mengungkapkan perasaan
4. Dukungan emosional ( Emotional Support), adanya kenyamanan
5. Pengelolaan konflik ( conflic ...)
FAKTOR KUALITAS HUB AP
1. Toleransi
2. Kesempatan yang seimbang
3. Sikap menghargai orang lain
4. Sikap mendukung
5. Sikap terbuka
PERILAKU HUB AP
1. Pengenalan profil diri. 2. Kepentingan bersama
3. Keakraban. 4. Kebersamaan
5. Saling ketergantungan. 6. Kebahagian
7. Kuantitas dan kualitas
SIKLUS HUB AP UNTUK KESENAMBUNGAN ANTAR
TAHAP
1.Perkenalan. 2. Penjajaan (eksprimenting)
3. Penggiatan (Intensifying). 4. Pengikatan (Bonding)
5. Kebersamaan.
MODEL HUBUNGAN HUB .....
1. Model pertukaran sosial
Hubungan transaksional  uang dan ruang
2. Model peranan
Memainkan peranan sesuai dengan skenario, menurut skenario
maka hubungan akan harmonis
3. Model permainan
suasana hubungan antar manusia dalam kehidupan sosial menjadi
kurang nyaman atau ada hubungan pusat dan daerah.
4. Model interaksional ( Rosen Zalige, 1963)
Adanya 3 kompenen sistem dalam hubungan yaitu input, proses
dan output
PENYEBAB RUSAKNYA HUB
1. Perbedaan ( differenting)
2. Pembatasan (......) pengurangan frekuensi
komunikasi
3. Penghindaran ( avoiding)  penghindara
4. Pemutusan (terminating)  terhadap yang rendah

FAKTOR PEMICU RUSAKNYA HUB AP


1. Kompetisi. 2. Dominasi
3. Saling menyalahkan. 4. Meremehkan
5. Perbedaan nilai.
FAKTOR KEBUTUHAN HUB AP
1. Psikologis  kebutuhan saling membutuhkan
2. Kebutuhan rasa aman
3. Kebutuhan sosial
4. Kebutuhan penghargaan
5. Kebutuhan aktualisasi diri
KAP DALAM LINGKUNGAN KERJA
Sangat penting karena kedudukan karyawan satu dengan yang
lainnya saling terkait. Perbedaan terjadi karena adanya keintiman,
keterikatan dan hubungan istimewa.

Perbedaan akan menyebabkan hal yang


1. positif (+)  apabila orang bekerja sama ( cooperating) untuk
mencapai tujuan bersama
2. negatif (-)  apabila adanya arah kepertentangan (konflik =
dissociatif)
Bentuk hubungan yang positif terdiri atas
1. Kerukunan.
2. Bersaing
3. Kooperasi (penerimaan unsur baru dalam organisasi)
4. Koalisi  gabungan dua orang atau lebih
5. joint venture (kerjasama dalam pengusahaan pinjaman

Bentuk KAP
1. keterampilan berbicara (prinsip motivasi, perhatian,
kegunaan, dan efisien)
2. Kecakapan bertanya (ungkapan secara sopan, singkat dan
jelas)
3. kecakapan membuka pintu komunikasi (ucapkan salam)
Aktifitas komunikasi pimpinan
- ajakan berbicara (komunikasi 2 arah)
- berilah penjelasan dengan sabar
- tegaskan kontrol ut kerjasama

Kemampuan Komunikasi dr sudut Komunikan


1. kredibilitas
2. daya tarik
3. kemampuan intelektual
4.integritas dan terpadu
ketika kita berkomunikasi antar pribadi dg orang lain secara tdk sadar terdpt kesan yg berkembang terhadp orang lain. Pd umumnya ketika berkomunikasi interpersonal kita mengendalikan /mengontrol
sikap, krn ut memberikan kesan positif ataupun tergantung pd situasi yg ada.
manajemen kesan > usaha untuk mencapai kesan yg baik
Motif/Strategi :
1. menjilat berusaha untuk meningkatkan kualitas baik ut disukai orang
2. intimidasi secara agresif menunjukkan kemarahan ut membuat org menuruti/mendengar/menaati org tersebut
3. Suplikasimencoba berbuat rentan&sedih shg akan merasa kasian dan memebrikan bantuan
Teoritis manajemen kesan
1 teori mencari daya tarik (Bell &Dolly)
 setiap individu memiliki daya tarik dalam proses berkomunukasi secara sosial, sehingga seseorang secara tdk langsung disukai dan org lain akan merasa positif pd nya
 adanya faktor Anteseden yaitu bertujuan untuk mendorong hambatan yg dimiliki shg memudahkan strategi komunikasi yg merespon sasaran (menjadi pribadi penolong untuk
disukai orang lain)
2. teori penampilan diri
 membutuh akan interaksi dg org lain, shg setiap orang dalam berkomunikasi akan menimbulkan keinginan tertentu dan menguntungkan dirinya sendiri
Selain itu penampilan diri suatu prilaku yg dirancang untuk membentuk/ ciri/ pribadi/ pandangan tertentu dr para aktor komunikasi
(berusaha u/ bs ditraktir makan dgn berusaha ramah tamah dan memakai baju yg lusuh)
3. tehnik pemenuhan keuntungan (Marwell&Schmitt)
 tehnik ini merubah pesepsi komunikator yg bertindak sbg pengendali dlm komunikasi antar pribadi bs tercapai dan kemudian bs evaluasi.
 dari tehnik mengandung dimensi baru yaitu hasilnya kan positif dan negatif tergantung dr hasil kerja komunikator
dalam memenuhi dan mendapatkan keuntungan kesan
(sahabat lama jumpa kemabali berusaha menjaga jarak agar ada kesan +)
MANAJEMEN KESAN (BARON& BYNE, 2004,68) PSIKOLOGI SOSIAL/ERLANGGA
> usaha seseorang u/ menampilkan kesan pertama yg disukai org lain, yg memiliki manfaat bagi org yg melakukannya, manajemen kesan mendapat keuntungan dr berbagi situasi
MOTIF DAN STRATEGI
3 macam tujuan instrumental :
1. Schlenker, 1980,pp.169
menjilat saat seorg melakukan kualitas yg baik sehingga orang menyukainya
2. Felson, 1984,
intimidasi secara agresif menunjukkan kemarahan trhdp orang lain, agar mendengar dan menaatinya
3. Tedeschi, Riess,1984.p.11
suprikasi saat seseorg menjadi rentan&sedih shg orang lain membantu dan merasa kasihan
Teori Goffman
Tentang Pengelolaan Pesan
 setiap interaksi mns terhdp orang lain dapat menghindar u/ mengungkapkan dirinya pd orang lain, yg dibentuk dg mengelola pesan.
dlm persentase diri bersuasaha mengelola kesan (impression manage), pada tahap ini individu menyeleksi dan mengontrol prilaku mereka sesuai dg situasi dan memproyeksikan
pada org lain sesuai dgn image yg diinginkan u/ tujuan orang lain menyukai/mempengaruhi/memperbaiki posisi/memelihara status
persentasi diri dalam mengelola kesan dibatasi dalam menghadirkn diri sendiri dg cara yg diperhitungkan untuk dapat persetujuan orang lain

DUA KOMPENEN PENGELOLAAN KESAN (IMPRESSION MANAGE)


1. Motivasi pengelolaan kesan (impression motivation)
 motivasi pengelolaan u/ mengendalikan org lain dirinya atau menciptakan kesan tertentu dr org lain u/ dirinya
2. Konstruksi Pengelolaan kesan (impression construction)
 menyangkut pilihan image tertentu yg ingin ciptakan u/ merubah prilaku dg cara tertentu u/ mencapai tujuan.
Argyle ( 1994) tiga motivasi pengelolan kesan :
1. keinginan u/ mendapat imbalan materi dan sosial
2. u/ mempertahankan meningktkan harga diri
3. dan u/ mempermudah pengembangan identitas diri (menciptakan dan mengukuhkan identitas diri)

motivasi mengelola kesan u/ tujuan penting (persahabatan, persetujuan atau imbalan materi) dimana individu kurang puas atas image selama ini yg diproyeksikan (self discrpancy)
 motivasi lebih kuat ketika tergantung pada seseorang yg berkuasa yg mengendalikan sumber2 penting dalam dirinya ( atasan) atau setelah mengalami kegagalan/kejadian yg dapat meruntuhkan harga dirinya
KOMUNIKASI ANTARPRIBADI dan
Perubahan sikap

Perubahan sikap dan perilaku memang tidak mudah dan perlu waktu lama karena prosesnya kompleks dan menyangkut komponen kognitif, komponen afektif dan komponen kecenderungan perilaku (Tarmud ji, 2002). Komunikasi  antar pribadi
dianggap paling efektif untuk mengubah sikap, pendapat dan perilaku seseorang karena bersifat dialogis. Masing- masing pihak menyadari dirinya sebagai pribadi yang dapat menerima dan juga dapat menyampaikan pesan sehingga terjadi
suatu dialog antara pribadi yang satu dengan pribadi yang lainnya (Effendy, 1996)
3. Di luar sistem mikro dan meso, ada lingkaran ketiga yang disebut sistem exo, yaitu lingkaran lebih luar lagi, yang tidak langsung menyentuh pribadi anak, akan tetapi masih besar pengaruhnya, seperti keluarga besar, polisi, dokter, koran, televisi, dan sebagainya.
 4. Akhirnya, lingkaran yang paling luar adalah sistem makro, yang terdiri dari ideologi negara, pemerintah, tradisi, agama, hukum, adat, budaya dan sebagainya..
 Sa la h sa t u T e o r i B e la j a r ya n g d a p a t me n je la sk a n p r o se s b e la j a r se o r a n g in d ivi d u me la lu i lin g k u n g a n n ya a d a la h T e o r i B e la ja r S o sia l ya n g d ik e m u k a k a n o le h B a n d u ra (1 9 9 5 ) . Se n a d a d e n g a n p a n d a n g a n b e h a v io ri sme , B a n d u ra  me n ya ta k a n b a h wa ma n u sia me n cip ta k a n a ta u m e mb e n tu k su a tu p e r ila k u me la lu i in t e ra k si d e n g a n li n g k u n g a n .
 Me n u ru t B a n d u ra d a n te o ri B ro fe n b re n n e r, sa la h sa t u l in g k u n g a n ya n g p a lin g b e rp e n g a ru h te rh a d a p p ro se s b e la ja r so si a l s e se o ra n g a d a la h k e lu a rg a me la l u i k o m u n ik a si in te rp e rs o n a l. O le h k a re n a i tu , k e lu a rg a se b a g a i li n g k u n g a n p e rta ma b a g i se o ra n g a n a k , a k a n m e m e g a n g p e ra n a n p e n tin g d a la m p ro se s b e la ja r so s ia l s e rta m e mb e n tu k p e r ila k u d a n k e p ri b a d ia n n ya .
KAP DAN PENAMPILAN DIRI

A. GROOMING (penampilan diri)

Grooming adalah penampilan serasi yang ditun­jukkan oleh seseorang.


Penampilan serasi yang ditunjukkan oleh sese­orang dapat meliputi busana, tata rias, kesera­sian memakai aksesoris, dan sikap/posisi tubuh (wiraga) yang serasi.
B .KUA NTI TAS KE P RIB ADI AN

Kepribadian adalah suatu pencerminan sikap, karakter, watak diri pri badi seseorang yang dapat di li hat dari ti ngkah lakunya dalam ber
­hubungan dengan orang l ain.

 Ada 2 t ipe kepribadi an, yait u:


a.       Kepri badian yang tertutup (I nt rovert )
b.     Kepribadi an yang terbuka (Ekst rovert)
Ada 7 usaha yang dapat dilakukan oleh seorang karyawan untuk memiliki kepribadian yang ba­ik, yaitu:

1.     Memerhatikan norma kesopanan.


2.     Mempunyai disiplin kerja.
3.     Memerhatikan penampilan pribadi.
4.     Membiasakan diri melakukan kebiasaan baik.
5.     Selalu mengingat dengan baik nama orang.
6.     Selalu memberikan informasi secara benar.
7.     Dapat memisahkan antara kepentingan pribadi dan kepentingan dinas
C. ETIKA PROFESI

Etika profesi mempunyai arti pemikiran siste­matis tentang


norma-norma perilaku yang men­jadi landasan kepribadian
orang yang memang­ku suatu jabatan.
D.    JAMUAN BISNIS (TABLE MANNER)
Tata krama dalam jamuan bisnis ada 2 hal penting yang harus
diperhatikan oleh tuan ru­mah dan para tamu itu sendiri, yaitu:

a.     Ketika tamu datang


Ketika kita sebagai tuan rumah mendengar tamu datang, hendaknya
tuan rumah mem­bukakan pintu dan menyilakan tamunya untuk masuk
ke ruang tamu dengan menam­pakkan raut wajah/muka yang ramah,
dan tersenyum. Tapi hal ini berbeda dengan ne­gara-negara Barat yang
mempunyai 4 mu‑ sim. Apabila sedang bermusim dinginmaka tuan
rumah hendaknva membantu para ta­munya untuk melepaskan mantel
dan kemu­dian menyilakan tamunya untuk masuk ke ruang tamu.
b.     Etiket Makan
Tuan rumah menunjukkan kepada se:iac tamu tempat duduknya dengan memerlu tikan beberapa tata caranya, yaitu:
Tuan rumah menyebutkan di mana para tamu wanita itu duduk, Baru kemudian disusul dengan pasangan duduknya.
Para tamu pria membantu para tamu wanita untuk duduk (wanita duduk di sebelah kanan para tamu pria) dengan mendorong kursi. Setelah itu,
barulah mereka duduk sendiri.
Memelihara Standar Presentasi

1. Grooming adalah penampilan diri seseorang yang terjaga,


menarik, dan selalu rapi. • Bersih : kebersihan pakaian, sepatu,
badan, dll. • Rapi : Sesuai dengan tata krama kesopanan dan
pantas, tidak berlebihan. • Menarik : Lebih kearah sikap (enerjik,
Senyum, Salam, sapa, Jabat tangan, Maaf, ekpresi, dll)
2. company culture Menghormati privacy orang lain Menghormati
cara pandang orang lain Tangani dan atasi yang menjadi tanggung
jawab anda Menjalin hubungan harmonis dengan senior dan junior
Menjaga hubungan secara bermartabat antar gender Memupuk
persahabatan Menyapa teman dengan cara baik Tidak membeda-
bedakan teman
4. Meminta izin jika akan meninggalkan pekerjaan
Selesaikan tugas dan tanggung jawab yang diberikan
Panggil atasan dengan sebutan formal dan normal
Jangan berbohong Dengarkan dan dengarkan nasehatnya

5. Karakter yang melekat pada diri seseorang, yang


bersifat unik, dan berbeda dengan orang lain. • Ciri-ciri
Positive Personality Pengendalian diri Menjalankan
ajaran agama Menyesuaikan dengan adat istiadat
setempat Mendatangkan kebahagiaan Positif intuisi
Berkembang ke arah positif Niat Baik
6. FAKTOR PEMBENTUK PERSONALITY Kultural (budaya) Biologis / keturunan PERSO NALITY Lingkunga n Sosial Keluarga

7. EKSTROVERT dan INTROVERT KOLERIS, MELANKOLIS, SANGUINIS dan PLEGMATIS Renee Baron dan Elisabeth Wagele (2005) : 1. Perfeksionis 2. Penolong 3. Pengejar
prestasi 4. Romantis 5. Pengamat 6. Pencemas 7. Petualang 8. Pejuang 9. Pendamai

8. 1]- KOLERIS
 KEKUATAN: Senang memimpin, Berkemauan keras Bebas dan mandiri Berani menghadapi tantangan dan masalah Mencari pemecahan praktis, bergerak cepat
Punya visi ke depan Unggul dalam keadaan darurat.
 KELEMAHAN : Tidak sabar dan Senang memerintah Terlalu bergairah dan susah untuk
santai Menyukai kontroversi dan pertengkaran Terlalu kaku dan kuat/ keras Tidak menyukai
air mata Tidak suka yang sepele Sering membuat keputusan tergesa-gesa menuntut orang
lain, cenderung memperalat orang lain Workaholics (kerja adalah "tuhan"-nya) Amat sulit
mengaku salah dan meminta maaf [
2] MELANKOLIS

 KEKUATAN: Analitis, mendalam, dan penuh pikiran Berorientasi jadwal Artistik, musikal dan kreatif Sensitif Standar tinggi dan perfeksionis
Tertib dan teratur (rapi) Hemat Mau mendengar keluhan, Sangat memperhatikan orang lain

 KELEMAHAN: Cenderung melihat masalah dari sisi negatif Pendendam Mudah merasa bersalah,memiliki citra diri rendah Lebih menekankan
pada cara daripada tercapainya tujuan Melewatkan banyak waktu untuk menganalisa Standar yang terlalu tinggi sehingga sulit disenangkan
Tukang kritik, sensitif terhadap kritik Sulit mengungkapkan perasaan (cenderung Rasa curiga yg besar Memerlukan persetujuan
9. 3] PLEGMATIS
 KEKUATAN a.: Suka bicara emosional dan demonstratif Ceria dan penuh rasa ingin tahu Hidup di masa sekarang Berhati tulus dan
kekanak-kanakan Senang kumpul dan berkumpul Mudah berteman dan menyukai orang lain Senang dengan pujian dan ingin menjadi
perhatian Menyenangkan dan dicemburui orang lain Mudah memaafkan menghindar keadaan membosankan Menyukai hal-hal yang
spontan
 KEKUATAN b: Mudah bergaul, santai, tenang Sabar, pendengar yg baik Tidak banyak bicara, bijaksana Simpatik dan baik hati
(sering menyembunyikan emosi) Kuat di bidang administrasi, dan Penengah masalah yg baik Berusaha menemukan cara termudah
Baik di bawah tekanan Menyenangkan dan tidak suka menyinggung perasaan Rasa humor yg tajam Senang melihat dan mengawasi

Anda mungkin juga menyukai