Anda di halaman 1dari 10

KEMENTRIAN PERTANIAN

BADAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA PERTANIAN

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR

MATA KULIAH : Sosiologi Pedesaan

SEMESTER : Pendek / Matrikulasi Tk.1

HARI / TANGGAL : Senin, 3 September 2018

DOSEN : Nawangwulan Widyastuti, SP, M.Si

SOAL

1. Pola kebudayaan mencakup kesatuan antara pola bersikap, pola bertindak dan kelakuan
serta pola sarana benda – benda. Jelaskan pengertian tersebut dan berikan contoh dalam
kehidupan sehari – hari !
2. Dalam interaksi social perlu memperhatikan 3 hal penting yaitu, orang – orang yang
bertindak, masyarakat yang berinteraksi, dan kebudayaan. Jelaskan mengapa 3 hal tersebut
harus menjadi pertimbangan utama dalam berinteraksi !
3. Interaksi social merupakan awal terjadinya proses social. Jelaskan dan berikan contohnya
dari 3 jenis proses social yang bersifat asosiatif dan 2 jenis proses social yang bersifat
disosiatif !
4. Jelakan dan berikan contoh bahwa Akulturasi merupakan proses kebudayaan! Mengapa
integrasi sebagai proses sosiologi lebih mudah terjadi antara 2 kelompok dengan pola
kebudayaan yang homogen. Jelaskan maknanya !
5. Pranata sosial memberikan pedoman dan menjaga keutuhan masyarakat, serta dapat
berfungsi sebagai pengendalian sosial dan kontrol sosial pada masyarakat. Jelskan
mengapa demikian?
6. Jelaskan dan berikan contoh apa pengertian dari Relasi sosial, Hubungan sosial dan
Kelompok sosial! Jelaskan pula apa perbedaan antara Grup, Kolektifitas, dan Kategori
Soial !
7. Jelaskan makna dari ciri – ciri Organisasi sosial seperti : Formalitas, Hierarki, Ukuran, dan
waktu (durasi)! Berikan contoh beberapa organisasi sosial yang saudara ketahui (5-10
Organisasi) di daerah asal saudara.
8. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Stratifikasi sosial / Pelapisan sosial. Berikan contoh
Stratifikasi sosial yang ada pada masyarakat daerah asal saudara !
9. Jelaskan prinsip – prinsip yang mendasari terjadinya hubungan antar suku bangsa.
Bagaimana potensi konflik dalam proses hubungan tersebut, Jelaskan !
10. Jelaskan ciri – ciri jaringan komunikasi yang dianggap sangat penting oleh masyarakat
perdesaan ! Berikan contohnya !
11. Jelskan perbedaan antara KEKUASAAN, WEWENANG, dan KEPEMIMPINAN. Apakah
pada diri seseorang selalu memiliki ketiga hal tersebut? Jelaskan !
12. Bagaimana perempuan menempatkan dirinya agar mampu berperan ganda (sebagai
anggota masyarakat, ibu rumah tangga, pekerjaan lain)? Sudahkah kesetaraan gender
berjalan sesuai dengan norma yang berlaku di Indonesia? Jelaskan !
13. Jelaskan bentuk – bentuk massyarakat dan pola adaptasi ekologi yang berlangsung di
daerah asal saudara !
14. Dalam kehidupan bermasyarakat baik di pedesaan maupun perkotaan diperlukan modal
sosial agar mampu beradaptasi dengan perubahan sosial yang berlangsung selama ini. Apa
yang dimaksud dengan modal sosial, dan perubahan sosial apakah yang saudara rasakan /
alami dewasa ini, Jelasskan dengan contoh – contoh !

= = = = Selamat Bekerja = = = =
Jawaban !

1. Pola Bersikap adalah yang mendapat isi dan pengarahan dari nilai nilai budaya (
pandangan hidup) dan pola pikir (wujud kebudayaan yang ideal, juga disebut jiwanya).
Pola Bertindak dan kelakuan adalah dalam kegiatan bermasyarakat (wujud kebudayaan
yang ideal juga disebut jiwanya). Pola sarana benda-benda (wujud kebudayaan yang
fisik, disebut juga teknologi).
2. Interaksi sosial memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
 Pelakunya lebih dari satu orang.
 Ada komunikasi di antara pelaku melalui kontak sosial.
 Mempunyai maksud dan tujuan yang jelas, terlepas dari sama atau tidaknya
tujuan tersebut dengan yang diperkirakan pelaku.
 Ada dimensi waktu (masa lampau, masa kini, dan masa datang) yang akan
menentukan sikap aksi yang sedang berlangsung.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Interaksi :
a.Sugesti
Sugesti adalah pemberian pengaruh pandangan seseorang kepada orang lain dengan
cara tertentu, sehingga orang tersebut mengikuti pandangan/pengaruh tersebut
tanpa berpikir panjang. Sugesti biasanya dilakukan oleh orang yang berwibawa,
mempunyai pengaruh besar, atau terkenal dalam masyarakat. Contoh sugesti salah
satunya adalah obat yang harganya mahal yang merupakan produk impor dianggap
pasti manjur menyembuhkan penyakit. Anggapan tersebut merupakan sugesti yang
muncul akibat harga obat yang mahal dan embel-embel produk luar negeri.
b.Imitasi
Imitasi adalah tindakan atau usaha untuk meniru tindakan orang lain sebagai tokoh
idealnya. Imitasi cenderung secara tidak disadari dilakukan oleh seseorang. Imitasi
pertama kali akan terjadi dalam sosialisasi keluarga. Misalnya, seorang anak sering
meniru kebiasaan-kebiasaan orang tuanya seperti cara berbicara dan berpakaian.
Namun, imitasi sangat dipengaruhi oleh lingkungannya terutama lingkungan di
sekolah. Karena seseorang (terutama saat seseorang sudah menginjak usia remaja)
cenderung lebih sering di sekolah dan bersosialisasi dengan temannya dengan
berbagai macam kebiasaan.
c.Identifikasi
Identifikasi adalah kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk
menjadi sama dengan orang lain. Identifikasi mengakibatkan terjadinya pengaruh
yang lebih dalam dari sugesti dan imitasi karena identifikasi dilakukan oleh
seseorang secara sadar.
Contoh identifikasi: seorang pengagum berat artis terkenal, ia sering
mengidentifikasi dirinya menjadi artis idolanya dengan meniru model rambut,
model pakaian, atau gaya perilakunya dan menganggap dirinya sama dengan artis
tersebut.
d.Simpati
Simpati adalah suatu proses seseorang yang merasa tertarik pada orang lain.
Perasaan simpati itu bisa juga disampaikan kepada seseorang atau sekelompok
orang atau suatu lembaga formal pada saat-saat khusus. Contoh simpati adalah pada
peringatan ulang tahun, pada saat lulus ujian, atau pada saat mencapai suatu
prestasi.
e.Empati
Empati adalah kemampuan mengambil atau memainkan peranan secara efektif dan
seseorang atau orang lain dalam konsidi yang sebenar-benarnya, seolah-olah ikut
merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain tersebut seperti rasa senang, sakit,
susah, dan bahagia. Empat hampir mirip dengan sikap simpati. Perbedaannya, sikap
empati lebih menjiwai atau lebih terlihat secara emosional. Contoh empati adalah
saat kita turut merasakan empati terhadap masyarakat Yogyakarta yang menjadi
korban letusan Gunung Merapi.
f.Motivasi
Motivasi adalah dorongan, rangsangan, pengaruh, atau stimulus yang diberikan
seorang individu kepada individu yang lain sedemikian rupa sehingga orang yang
diberi motivasi tersebut menuruti atau melaksanakan apa yang dimotivasikan
secara kritis, rasional, dan penuh tanggung jawab. Contoh motivasi adalah guru
yang memberikan motivasi kepada siswanya supaya siswanya semakin giat belajar.
3. A. Interaksi Asosiatif
Dalam penerapannya, kita bisa membagi contoh interaksi asosiatif menjadi
bentuk-bentuk kecil untuk semakin mempermudah kita dalam mengidentifikasinya.
Bentuk-bentuk Interaksi Asosiatif antara lain:
o Kerjasama, bentuk paling dasar dari proses interaksi asosiatif yang mempersatukan
dua pendapat atau lebih demi mencapai satu tujuan yang pasti. Contoh : Musyawarah
untuk mencapai mufakat diadakan dalam pemilihan ketua BEM. Seluruh mahasiswa di
universitas tersebut berhak untuk menyampaikan aspirasinya mengenai siapa yang pantas
untuk menjadi ketua BEM dengan alasan yang jelas. Aspirasi mereka ini disampaikan pada
satu perwakilan dari tiap kelas untuk disampaikan dalam rapat bersama guru untuk
mengambil keputusan.
o Akomodasi, proses menyesuaikan diri untuk menghindari bentrokan dan menjaga
persatuan dalam suatu kelompok sosial. Bentuk ini cenderung mengarah pada
perwujudan keseimbangan. Contoh : Dua partai politik dengan visi dan misi yang berbeda
sepakat untuk bekerjasama dalam memenangkan seorang kandidat calon gubernur suatu
provinsi dalam pemilihan kepala daerah di periode mendatang.
o Asimilasi, diwujudkan dalam bentuk upaya mengatasi masalah sosial yang
dilakukan untuk mengurangi adanya perbedaan dalam suatu kelompok sosial baik
secara individu maupun kelompok agar terwujud suatu kesepakatan. Contoh :
Universitas dengan ribuan mahasiswa yang datang dari seluruh penjuru Indonesia
mengadakan acara tahunan yang mengumpulkan mahasiswa dari suku dan budaya yang
berbeda untuk saling mengenal satu sama lain agar muncul rasa persaudaraan satu dengan
yang lain.
B. Interaksi Disasosiatif
Sama halnya dengan interaksi asosiatif, interaksi disasosiatif juga bisa
dikelompokkan menjadi bentuk-bentuk tindakan yang mewakili sifat dari interaksi
disasosiatif ini sendiri. Bentuk-bentuknya antara lain:
 Kompetisi, yaitu proses yang terjadi dimana dua pihak atau lebih unjuk kebolehan
dalam satu bidang tertentu yang akan menjadikan salah satunya dinobatkan menjadi
yang terbaik dalam bidang tersebut. Dalam hal ini benturan secara fisik dihindari
sesuai dengan aturan yang berlaku. Contoh : Lomba 17 Agustusan tingkat
Mahasiswa dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang ke-73.
 Konflik, merupakan bentuk memperjuangkan tujuan baik secara individu maupun
secara kelompok dengan cara menantang individu atau kelompok yang berbeda
tujuan (lawan). Benturan fisik bisa saja terjadi dalam konflik. Contoh : Kekalahan
tim Futsal asal Jakarta membuat penggemarnya tidak terima dan mengkonfrontasi
pendukung tim Futsal lawan sehingga terjadi bentrokan.
 Kontravensi, suatu bentuk pertentangan yang tidak ditunjukkan secara terang-
terangan agar terhindar dari konflik/benturan fisik yang sebenarnya. Contoh :
Penipuan yang dilakukan oleh seorang pemilik koperasi dengan klaim mampu
menggandakan uang hingga berkali lipat sehingga menimbulkan kerugian uang
sekelompok orang yang diperkirakan mencapai ratusan orang.
4. Akulturasi merupakan perpaduan budaya yang berlanjut hingga menghasilkan
budaya baru. Tentunya dengan tidak menghilangkan unsur asli budaya itu.
Contohnya seperti proses percampuran kedua budaya bahkan bisa lebih yang
bertemu dalam waktu yang cukup lama yang menyebabkan saling memengaruhi
satu dengan yang lainnya oleh karena itu akulturasi merupakan proses kebudayaan.
Menurut Koentjaraningrat, akulturasi sendiri merupakan proses sosial. Dimana
kelompok sosial yang memiliki kebudayaan tertentu bertemu dengan kebudayaan
asing yang tentunya berbeda. Syarat yang membuat terjadinya proses akulturasi
yaitu adanya persenyawaan atau affinity. Ini berarti adanya integrasi atau
penerimaan kebudayaan baru dengan tidak disertai rasa terkejut. Yang kemudian
menimbulkan keseragaman atau homogenity menjadi sebuah nilai baru. Yang
kemudian tercerna dikarenakan kesamaan tingkat serta corak budayanya.
5. Karena pranata sosial merupakan sistem norma yang menata suatu rangkaian
tindakan berpola guna memenuhi kebutuhan pokok dari manusia dalam kehidupan
masyarakat yang terbentuk melalui proses pembelajaran.
6. Relasi sosial juga disebut hubungan sosial merupakan hasil dari interaksi
(rangkaian tingkah laku) yang sistematik antara dua orang atau lebih. Relasi sosial
merupakan hubungan timbal balik antar individu yang satu dengan individu yang
lain dan saling mempengaruhi. Pengertian hubungan sosial adalah hubungan timbal
balik antara individu satu dengan individu lainnya yang saling mempengaruhi dan
didasarkan pada kesadaran akan saling tolong menolong. Hubungan sosial disebut juga
dengan interaksi sosial. Kelompok sosial adalah kumpulan manusia yang memiliki
kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Kelompok diciptakan oleh
anggota masyarakat. Kolektivitas sosial memiliki arti sebagai sejumlah besar
masyarakat, yang berinteraksi di mana mereka membahas tentang hubunggan
social secara intern dalam lembaga itu sendiri. Dimana mereka melakukannya
secara gotong royong sehingga menghasilkan banyak nilai tambah. Kategori sosial
adalah kesatuan manusia yang terwujud dengan adanya suatu ciri – ciri yang objektif yang
di kenakan kepada manusia – manusianya.Seperti misalnya seks,usia,pendapat,dan lain-
lain.
Perbedaan antara Grub, Kolektifitas, dan Kategori Sosial:
Kelompok sosial adalah kumpulan manusia yang memiliki kesadaran bersama
akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Kelompok diciptakan oleh anggota
masyarakat. Kelompok juga dapat memengaruhi perilaku para anggotanya.
Kategori sosial adalah kesatuan manusia yang terwujud dengan adanya suatu ciri –
ciri yang objektif yang di kenakan kepada manusia – manusianya.

7. A. Formalitas adalah suatu organisasi sosial memiliki perumusan tertulis yang jelas
dalam hal tujuan, peraturan-peraturan (anggota dasar,anggaran rumah tangga dsb)
serta kebijaksanaan.
B. Hieraki adalah suatu organisasi sosial memiliki pola wewenang (yaitu kekuasaan
yang diakui masyarakat) berbentuk piramada dengan demikian beberapa orang di
dudukan dalam posisi lebih tinggi di bandung anggotav lain peranan pun berbeda
dengan sangat menonjol suatu organisasi paling sedikit mengenal 3 tingkatan
wewenang.
C. Ukuran atau besarnya (size) adalah suatu organisasi biasanya memiliki ukuran
besar sehingga para anggota tidak dapat melakukan relasi sosial yang langsung
(sebagai kelompok di sebut kolektifitas). Hubungan yang ada di antara para pelaku
sifat nya bukan pribadi (impersonal) hal tersebut dikenal sebagai birokrasi.
D. Lamanya (duration) adalah kehadiran sebuah organisasi sosial lama dari
keterlibatan anggota anggota nya artinya, anggota organisasi sosial masuk, keluar
atau meninggal. Hal mana tidak mempengaruhi organisasi itu. Kehadiran
organisasi sosial tetap berlangsung.
Contoh organisasi sosial : Kelompok Tani, Kelompok Wanita Tani, Karang
Taruna, Koperasi Unit Desa, Pemuda Tani, Panti Asuhan, Lembaga Swadaya
Masyarakat, Posyandu, Yayasan
8. Stratifikasi sosial adalah adanya pembagian strata, meski tidak begitu nyata
(lapisan atas, menengah, dan bawah)
Contoh yang ada di daerah asal :
 Untuk lapisan atas ada kelompok masyarakat yang berprofesi sebagai pimpinan
organisasi atau pemerintahan (mempunyai rumah tingkat dan mobil).
 Untuk lapisan menegah ada kelompok masyarakat yang berprofesi sebagai
pedagang di kios-kios, grosir dan sudah mampu membeli kendaraan.
 Untuk kalangan bawah ada kelompok buruh tani dan petani kecil serta buruh
kuli bangunan. Belum mampu membeli kendaraan.
Prinsip yang mendasari terjadinya hubungan antar suku bangsa yang pertama
ialah prinsip kesatuan yakni prinsip yang memandang perbedaan bukan untuk
ditonjolkan melainkan untuk saling melengkapi, kemudian prinsip kesetaraan
yakni prinsip yang memandang pada dasarnya setiap manusia berdiri sama
tinggi, selanjutnya prinsip nasionalis yakni prinsip yang memandang bahwa
untuk memprioritaskan keutuhan tanah air.
9. Prinsip yang mendasari terjadinya hubungan antar suku bangsa yang pertama ialah
prinsip kesatuan yakni prinsip yang memandang perbedaan bukan untuk
ditonjolkan melainkan untuk saling melengkapi, kemudian prinsip kesetaraan yakni
prinsip yang memandang pada dasarnya setiap manusia berdiri sama tinggi,
selanjutnya prinsip nasionalis yakni prinsip yang memandang bahwa untuk
memprioritaskan keutuhan tanah air.
Potensi konflik terpendam karena permusuhan secara adat
Melihat beberapa faktor sumber penyebab konflik tersebut memang dalam
mengatasi dan menyelesaikan suatu konflik bukanlah suatu yang sederhana. Cepat-
tidaknya suatu konflik dapat diatasi tergantung pada kesediaan dan keterbukaan
pihak – pihak yang bersengketa untuk menyelesaikan konflik, berat ringannya
bobot atau tingkat konflik tersebut serta kemampuan campur tangan (intervensi)
pihak ketiga yang turut berusaha mengatasi konflik yang muncul.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk penyelesaian konflik tersebut, yaitu:
 Abitrasi, yaitu suatu perselisihan yang langsung dihentikan oleh pihak ketiga dalam
hal ini pemerintah dan aparat penegak hukum yang memberikan keputusan dan
diterima serta ditaati oleh kedua belah pihak dengan memberikan sanksi yang tegas
apabila. Kejadian seperti ini terlihat setiap hari dan berulangkali di mana saja dalam
masyarakat, bersifat spontan dan informal.
 Mediasi, yaitu penghentian pertikaian oleh pihak ketiga tetapi tidak diberikan
keputusan yang mengikat.
 Konsiliasi, yaitu usaha untuk mempertemukan keinginan pihak-pihak yang
berselisih sehingga tercapai persetujuan bersama.
 Stalemate, yaitu keadaan ketika kedua belah pihak yang bertentangan memiliki
kekuatan yang seimbang, lalu berhenti pada suatu titik tidak saling menyerang.
Keadaan ini terjadi karena kedua belah pihak tidak mungkin lagi untuk maju atau
mundur .
 Adjudication (ajudikasi), yaitu penyelesaian perkara atau sengketa di pengadilan
dengan mengutamakan sisi keadilan dan tidak memihak kepada siapapun.
10. Beberapa pengertian jaringan komunikasi menurut beberapa ahli dapat disebutkan
sebagai berikut :
 Pengertian jaringan komunikasi menurut Rogers (1983) adalah suatu
jaringan yang terdiri atas: individu-individu yang saling berhubungan, yang
dilmbungkan oleh arus komunikasi yang terpola.
 Hanneman dan Mc Ever dalam Djamali (1999) menyatakan bahwa jaringan
komunikasi adalah pertukaran informasi yang terjadi secara teratur antara
dua orang atau lebih.
 Knoke dan Kuklinski (1982) melihat jaringan komunikasi sebagai suatu
jenis hubungan yang secara khusus merangkai individu-individu, obyek-
obyek dan peristiwa-peristiwa.
 Berger dan Chaffee mengutip pendapat Farace (1977) yang melihat
jaringan komunikasi sebagai suatu pola yang teratur dari kontak antara
person yang dapat diidentifikasi sebagai pertukaran informasi yang dialami.
Dari pengertian diatas dapat kita uraikan bahwa ciri dari jaringan
komunikasi yang pertama ialah adanya komunikasi yang terpola artinya ada
dalam prosesnya membentuk pola tertentu, kemudian pertukaran informasi
terjadi secara teratur artinya pertukaran informasi terjalin secara kondusif dan
tertata, selanjutnya komunikasi membentuk suatu sistem artinya dalam
prosesnya membentuk peran yang saling terkait dan ketergantungan satu sama
lain.
11. Kekuasaan adalah kewenangan yang didapatkan oleh seseorang atau kelompok
guna menjalankan kewenangan tersebut sesuai dengan kewenangan yang
diberikan, kewenangan tidak boleh dijalankan melebihi kewenangan yang
diperoleh[1] [2] atau kemampuan seseorang atau kelompok untuk memengaruhi
tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan dari pelaku
(Miriam Budiardjo,2002) atau Kekuasaan merupakan kemampuan memengaruhi
pihak lain untuk berpikir dan berperilaku sesuai dengan kehendak yang
memengaruhi (Ramlan Surbakti,1992).
Wewenang adalah kekuasaan yang didelegasikan secara formal. Ia termasuk
kepada hak untuk memerintah suatu situasi, komitmen untuk menggunakan sumber
daya, memberi perintah, dan mengharapkan dirinya untuk ditaati, dan selalui
disertai dengan tanggung jawab terhadap tindakan yang diambil atau kegagalan
untuk bertindak.
Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada
pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari
kepemimpinan adalah "melakukannya dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan
pada seorang seniman ahli, pengrajin, atau praktisi.
12.

Anda mungkin juga menyukai