Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

INTERAKSI SOSIAL DAN STRUKTUR SOSIAL


Dosen : Eko Digdoyo,S.Pd,M.Hum.

DISUSUN OLEH :

ABU RIZAL HAKIM 1805015017


ADHE RAHAYU HAKEKAT KAOE PUTRI 1805015167
FARIZA DIAN NUR LUTFIANI 1805015107
FARRELITO ARDHAFFA PUTRA 1805015287
LISDA AGUSDIANI NURJANAH 1805015187
LISNAWATI 1605019026

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
2018
1. LATAR BELAKANG MASALAH
Manusia merupakan mahluk sosial yang hidupnya selalu berinteraksi dengan
masyarakat, manusia selama hidupnya tidak pernah hidup sendiri tetapi selalu berada
dalam lingkungan sosial yang berbeda – beda satu sama lainnya. Lingkungan sosial
adalah suatu bagian dari suatu lingkungan hidup yang terdiri atas antar hubungan
individu dan kelompok dan pola-pola organisasi serta segala aspek yang ada dalam
masyarakat yang lebih luas di mana lingkungan sosial tersebut merupakan bagian
daripadanya.
Kumpulan individu dan pola perilakunya dalam masyarakat yang membentuk
kesatuan atau kelompok sosial dalam masyarakat di sebut sebagai struktur sosial, secara
harfiah struktur sosial dapat diartikan sebagai susunan atau bentuk. Dalam kelompok
sosial struktur sosial tidak harus berbentuk fisik, susunannya pun bisa berbentuk
horizontal dan vertikal.
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi ada aksi
ada reaksi, pelakunya lebih dari satu, misalnya individu dengan individu, individu
dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok. Contohnya guru/dosen mengajar
merupakan contoh interaksi sosial antara individu dengan kelompok.
Interaksi sosial memerlukan syarat-syarat yaitu kontak sosial dan komunikasi
sosial. Kontak sosial dapat berupa kontak primer dan kontak sekunder, sedangkan
komunikasi sosial dapat secara langsung maupun tidak langsung.
Faktor yang mendasari terjadinya interaksi sosial meliputi imitasi, sugesti,
identifikasi, simpati, dan empati imitasi atau interaksi sosial yang didasari oleh Faktor
meniru orang lain, setiap masyarakat, manusia selama hidup pasti mengalami
perubahan-perubahan. Perubahan dapat berupa perubahan yang tidak menarik atau
kurang mencolok, perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun luas.
Perubahan tersebut akan terlihat dalam susunan kehidupan masyarakat pada suatu
waktu atau sekarang dibandingkan kehidupan masyarakat pada masa lampau. Hal
tersebut diiringi dengan perkembangan zaman yang semakin maju dan modern.
perubahan-perubahan masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma
sosial, pola perilaku, organisasi, susunan kelembagaan, masyarakat kekuasaan dan
wewenang interaksi sosial dan sebagainya.

2. RUMUSAN MASALAH
Dalam pembahasan ini kami merujuk masalah-masalah sebagai berikut :
1. Apakah pengertian interaksi sosial?
2. Apakah ciri-ciri interaksi sosial?
3. Apakah pengertian dari struktur sosial?

3. TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka dapat diketahui tujuan dari pembuatan
makalah ini sebagai berikut :
1. Mahasiswa mampu mengetahui pengertian interaksi sosial.
2. Mahasiswa mampu memahami ciri-ciri interaksi sosial.
3. Mahasiswa mampu mengetahui pengertian struktur sosial.

4. METODE PENULISAN
Penulisan metode ini menggunakan metode qualitative research. Dalam
menumpulkan data-data dalam penelitian ini penulis menggunakan studi kepustakaan
(library research),dengan merujuk kepada artikel, buku-buku, internet,dan berita-berita
media yang relevan.
Dalam pengumpulan data-data tersebut penulis lebih mengacu kepada data-data
dari internet dan buku-buku, karena keterbatasan penulis dalam mencari data-data yang
original.
5. PEMBAHASAN
A. INTERAKSI SOSIAL
a) Pengertian Interaksi Sosial
Menurut Kun dan Juju (2006), Dalam kamus besar Bahasa Indonesia interaksi
didefinisikan sebagai hal saling melakukan aksi hubungan atau saling mempengaruhi
dengan demikian interaksi sosial adalah hubungan timbal balik (sosial) berupa aksi
saling mempengaruhi antara individu dengan individu, antara individu dengan
kelompok, atau antar kelompok.

b) Ciri-Ciri Interaksi Sosial


Proses interaksi sosial di dalam masyarakat memiliki ciri-ciri sebagai berikut ;
a. Adanya dua orang pelaku atau lebih
b. Adanya hubungan timbal-balik antar pelaku
c. Diawali dengan adanya kontak sosial, baik secara langsung atau tidak langsung
d. Mempunyai maksud dan tujuan yang jelas

c) Syarat Terjadinya Interaksi Sosial


Proses interaksi sosial dalam masyarakat terjadinya apabila terpenuhi dua syarat
sebagai berikut:
a. Kontak sosial, yaitu hubungan sosial antara individu satu dengan individu lain
yang bersifat langsung, seperti dengan sentuhan percakapan, maupun tatap muka
sebagai wujud aksi dan reaksi.
b. Komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang
lainyang dilakukan secara langsung maupun dengan alat bantu agar orang lain
memberikan tanggapan atau tindakan tertentu.

d) Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial


Interaksi sosial dibedakan menjadi dua bentuk yaitu
a. Asosiatif
Bersifat mengarah pada bentuk penyatuan terdiri atas beberapa hal berikut :
1) Kerjasama, terbentuk karena masyarakat menyadari adanya kepentingan
yang sama untuk mencapai tujuan bersama.
2) Akomodasi, suatu proses penyesuaian dalam interaksi untuk mengurangi,
mencegah atau mengatasi ketegangan dan kekacauan. Proses ini dibedakan
menjadi beberapa bentuk, yaitu :
- Coeraon, yaitu suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan
karena adanya paksaan, misalnya perbudakan.
- Kompromi, yaitu bentuk akomodasi antara pihak-pihak yang terlibat
mengurangi tuntutannya agar mencapai suatu penyelesaian pada konflik.
- Mediasi, yaitu cara menyelesaikan konflik dengan bantuan pihak ke tiga
yang netral.
- Arbitration, yaitu meminta bantuan pihak ketiga dengan dipilih oleh kedua
belah pihak. Contoh, konflik buruh-buruh pengusaha dan badan perburuan
Depnaker sebagai pihak ketiga.
- Adjudication (peradilan), suatu bentuk penyelesaian konflik melalui
pengadilan.
- Statelemate, pihak yang bertentangan memiliki kekuatan yang seimbang dan
berhenti pada suatu titik karena kedua belah pihak sudah tidak mungkin
untuk maju dan mundur. Contoh gencatan senjata.
- Toleransi, suatu bentuk akomodasi tanpa adanya persetujuan.
- Consiliation, usaha untuk mempertemukan keinginan pihak yang berselisih
agar mencapai persetujuan bersama.

3) Asimilasi
Proses yang menunjuk pada proses yang ditandai adanya usaha mengurangi
perbedaan dalam masyarakat seperti usaha menyamakan sikap mental dan
tindakan. Asimilasi timbul apabila munculnya kelompok masyarakat dengan
latar belakang budaya yang berbeda, dan kemudian bergaul secara intensif
dalam jangka waktu lama, sehingga kebudayaan asli akan berubah sifat dan
wujudnya membentuk kebudayaan baru sabagai kebudayaan campuran.
b. Disosiatif
Interaksi yang mengarah pada bentuk pemisahan yang terbagi dalam tiga bentuk,
yaitu sebagai berikut :
1) Kompetisi, suatu perjuangan yang dilakukan perorangan atau kelompok
agar memperoleh kemenangan.
2) Kontravensi, bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan,
pertentangan atau konflik, wujudnya antara lain tidak senang, menghalangi,
menghasut, memfitnah, dan lain sebagainya.
3) Konflik, proses sosial yang terjadi karena adanya perbedaan paham dan
kepentingan yang sangat mendasar, sehingga menimbulkan masalah yang
mengganjal di antara mereka yang bertikai.

e) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Interaksi Sosial


a. Sugesti, proses pemberian pandangan atau pengaruh kepada orang lain
dengan cara tertentu dan diikuti tanpa berfikir panjang. Contohnya seorang
remaja putus sekolah akan mudah ikut-ikutan terlibat kenakalan remaja.
b. Imitasi, pembentukan nilai dengan meniru cara-cara orang lain. Contohnya.
Seorang anak sering meniru kebiasaan orang tua.
c. Identifikasi, meniru dirinya menjadi sama dengan orang yang ditirunya.
Contoh meniru gaya artis.
d. Simpati, perasaan tertarik yang timbul dan membuat merasa seolah-olah
berada dalam keadaan ojrang lain. Contoh mengucap selamat ulang tahun.
e. Empati, rasa haru ketika seorang melihat orang lain mengalami sesuatu yang
menarik perhatian, dan merupakan kelanjutan dari rasa simpati. Contohnya
ketika orang kecelakaan kita berempati membantu korban.
f. Motivasi, dorongan yang mendasari seseorang untuk melakukan perbuatan
berdasarkan pertimbangan dan muncul dari pengaruh orang lain sehingga
individu melakukan kontak dengan orang lain.
B. STRUKTUR SOSIAL
a) Pengertian Struktur Sosial

Secara harfiah, struktur bisa diartikan sebagai susunan atau bentuk. Struktur tidak
harus dalam bentuk fisik, ada pula struktur yang berkaitan dengan sosial. Menurut ilmu
sosiologi, struktur sosial adalah tatanan atau susunan sosial yang membentuk
kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat. Susunannya bisa vertikal atau horizontal.
Para ahli sosiologi merumuskan definisi struktur sosial sebagai berikut:
 George Simmel: struktur sosial adalah kumpulan individu serta pola
perilakunya.
 George C. Homans: struktur sosial merupakan hal yang memiliki hubungan erat
dengan perilaku sosial dasar dalam kehidupan sehari-hari.
 William Kornblum: struktur sosial adalah susunan yang dapat terjadi karena
adanya pengulangan pola perilaku individu.
 Soerjono Soekanto: struktur sosial adalah hubungan timbal balik antara posisi-
posisi dan peranan-peranan sosial.

b) Ciri-ciri Struktur Sosial

1. Muncul pada kelompok masyarakat


Struktur sosial hanya bisa muncul pada individu-individu yang memiliki status
dan peran. Status dan peranan masing-masing individu hanya bisa terbaca ketika
mereka berada dalam suatu sebuah kelompok atau masyarakat. Pada setiap sistem
sosial terdapat macam-macam status dan peran indvidu. Status yang berbeda-beda
itu merupakan pencerminan hak dan kewajiban yang berbeda pula.

2. Berkaitan erat dengan kebudayaan


Kelompok masyarakat lama kelamaan akan membentuk suatu kebudayaan.
Setiap kebudayaan memiliki struktur sosialnya sendiri. Indonesia mempunyai
banyak daerah dengan kebudayaan yang beraneka ragam. Hal ini menyebabkan
beraneka ragam struktur sosial yang tumbuh dan berkembang di Indonesia.
Hal-hal yang memengaruhi struktur sosial masyarakat Indonesia adalah sebagai
berikut:
a. Keadaan geografis
Kondisi geografis terdiri dari pulau-pulau yang terpisah. Masyarakatnya
kemudian mengembangkan bahasa, perilaku, dan ikatan-ikatan kebudayaan yang
berbeda satu sama lain.
b. Mata pencaharian
Masyarakat Indonesia memiliki mata pencaharian yang beragam, antara lain
sebagai petani, nelayan, ataupun sektor industri.
c. Pembangunan
Pembangunan dapat memengaruhi struktur sosial masyarakat Indonesia.
Misalnya pembangunan yang tidak merata antra daerah dapat menciptakan
kelompok masyarakat kaya dan miskin.

3. Dapat berubah dan berkembang


Masyarakat tidak statis karena terdiri dari kumpulan individu. Mereka bisa
berubah dan berkembang sesuai dengan tuntutan zaman. Karenanya, struktur yang
dibentuk oleh mereka pun bisa berubah sesuai dengan perkembangan zaman.

c) Fungsi Struktur Sosial


1. Fungsi Identitas
Struktur sosial berfungsi sebagai penegas identitas yang dimiliki oleh sebuah
kelompok. Kelompok yang anggotanya memiliki kesamaan dalam latar belakang
ras, sosial, dan budaya akan mengembangkan struktur sosialnya sendiri sebagai
pembeda dari kelompok lainnya.

2. Fungsi Kontrol
Dalam kehidupan bermasyarakat, selalu muncul kecenderungan dalam diri
individu untuk melanggar norma, nilai, atau peraturan lain yang berlaku dalam
masyarakat. Bila individu tadi mengingat peranan dan status yang dimilikinya dalam
struktur sosial, kemungkinan individu tersebut akan mengurungkan niatnya
melanggar aturan. Pelanggaran aturan akan berpotensi menimbulkan konsekuensi
yang pahit.

3. Fungsi Pembelajaran
Individu belajar dari struktur sosial yang ada dalam masyarakatnya. Hal ini
dimungkinkan mengingat masyarakat merupakan salah satu tempat berinteraksi.
Banyak hal yang bisa dipelajari dari sebuah struktur sosial masyarakat, mulai dari
sikap, kebiasaan, kepercayaan dan kedisplinan.

d) Bentuk Struktur Sosial


Bentuk struktur sosial terdiri dari stratifikasi sosial dan diferensiasi sosial.
Masing-masing punya ciri tersendiri.

1. Stratifikasi Sosial
Stratifikasi berasal dari kata strata atau tingkatan. Stratifikasi sosial adalah
struktur dalam masyarakat yang membagi masyarakat ke dalam tingkatan-tingkatan.
Ukuran yang dipakai bisa kekayaan, pendidikan, keturunan, atau kekuasaan. Max
Weber menyebutkan bahwa kekuasaan, hak istimewa dan prestiselah yang menjadi
dasar terciptanya stratifikasi sosial. Adanya perbedaan dalam jumlah harta, jenjang
pendidikan, asal-usul keturunan, dan kekuasaan membuat manusia dapat disusun
secara bertingkat. Ada yang berada di atas, ada pula yang menempati posisi
terbawah.
Berdasarkan sifatnya, stratifikasi sosial dapat dibagi menjadi dua:
a) Stratifikasi Sosial Tertutup
Adalah stratifikasi sosial yang tidak memungkinkan terjadinya perpindahan
posisi (mobilitas sosial). Dalam sistem ini cendrung membatasi kemungkinan
pindahnya seseorang dari satu lapisan yang lain, baik merupakan gerak keatas atau
kebawah. Didalam sistem demikian itu, satu- satunya jalan untuk masuk menjadi
anggota dari ssuatu lapisan dalam masyarakat adalah karena kelahiran.
b) Stratifikasi Sosial terbuka
Adalah stratifikasi yang mengizinkan adanya mobilitas, baik naik ataupun
turun. Biasanya stratifikasi ini tumbuh pada masyarakat modern. Dalam sistem ini
setiap anggota masyarakatnya lebih cendrung mempunyai kesempatan untuk
berusaha dengan kecakapan sendiri untuk naik kelapisan. Pada umumnya lapisan
ini memberikan rangsangan yang lebih besar kepada anggota masyarakat untuk
dijadikan sebagai landasan pembangunan dari pada yang tertutup. Disamping itu
menurut para ahli Sosiologi sistem ini dapat dibagi menjadi enam lapisan kelas
yaitu kelas atas atas ( upper-upper ), atas bawah ( lower upper ), menengah atas (
upper middle ), menengah bawah ( lower middle ), bawah atas ( upper lower ), dan
bawah-bawah ( lower-lower).

2. Diferensiasi Sosial
Menurut Soerjono Soekanto, diferensiasi sosial adalah penggolongan masyarakat
atas perbedaan-perbedaan tertentu yang biasanya sama atau sejajar. Jenis
diferensiasi antara lain:
a. Diferensiasi ras
Ras adalah suatu kelompok manusia dengan ciri-ciri fisik bawaan yang sama.
Secara umum, manusia dapat dibagi menjadi 3 kelompok ras, yaitu Ras
Mongoloid, Negroid, dan Kaukasoid. Orang Indonesia termasuk dalam ras
Mongoloid.
b. Diferensiasi suku bangsa
Suku bangsa adalah kategori yang lebih kecil dari ras. Indonesia termasuk negara
dengan aneka ragam suku bangsa yang tersebar dari Pulau Sumatera hingga
papua.
c. Diferensiasi klen
Klen merupakan kesatuan keturunan, kepercayaan, dan tradisi.
d. Diferensiasi agama
Di Indonesia kita mengenal agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha,
Konghuchu, dan kepercayaan lainnya.
6. PENUTUP
A. KESIMPULAN
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik (sosial) berupa aksi saling
mempengaruhi antara individu dengan individu, antara individu dengan kelompok, atau
antar kelompok. Contohnya guru/dosen mengajar merupakan contoh interaksi sosial
antara individu dengan kelompok.
Interaksi sosial juga memerlukan syarat-syarat yaitu kontak sosial dan komunikasi
sosial. Kontak sosial dapat berupa kontak primer dan kontak sekunder, sedangkan
komunikasi sosial dapat secara langsung maupun tidak langsung.
Sedangkan struktur sosial adalah tatanan sosial dalam kehidupan bermasyarakat
yang didalamnya terkandung hubungan timbal balik antara status dan peranan dengan
batas – batas perangkat unsur – unsur sosial yang mengacu kepada suatu keteraturan
perilaku di dalam masyarakat.

B. SARAN
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini
tetapi kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini
dikarenakan masih minimnya pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu kritik
dan saran yang membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan untuk perbaikan
ke depannya.
DAFTAR PUSTAKA

Maryati, K,dan J. Suryawati. 2006. Sosiologi I. Erlangga: Jakarta

http://tugaskimochi.blogspot.com/2016/06/makalah-struktur-proses-interaksi.html?m=1

http://ipewwenndel.blogspot.com/2015/01/bab-2-interaksi-dan-struktur-
sosial_19.html?m=1

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Interaksi_sosial

http://www.davishare.com/2015/01/interaksi-sosial-pengertian-syarat-ciri.html?m=1

http://www.hariansejarah.id/2017/01/pengertian-interaksi-sosial.html?m=1

https://www.google.co.id/amp/s/fahrulrizaltinjowan.wordpress.com/2012/11/12/stratifik
asi-sosial-dan-interaksi-sosial/amp/

http://stmj-sutamaji.blogspot.com/2011/01/interaksi-stratifikasi-mobilitas-
dan.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai