Anda di halaman 1dari 2

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Pandemi Coronavirus Diseases (Covid-19) telah menciptakan kebutuhan dan perlunya
menjaga jarak dalam interaksi sosial (WHO, 2020). Upaya tersebut dilakukan salah
satunya dengan tujuan agar sistem perawatan kesehatan tidak kewalahan akibat
meningkatnya jumlah pasien yang harus dilayani. Jika semakin tinggi frekuensi aktivitas
di luar rumah (tempat keramaian), maka seorang akan semakin rentan terkena virus
(Widyaningrum et al., 2020). Hal pencegahan tersebut juga berdampak pada perubahan
proses belajar mengajar anak.
Dalam keadaan normal, pembelajaran model BDR (belajar di rumah) dan BDS (belajar di
sekolah) bisa relatif sama tujuan dan kualitasnya. Perbedaannya terdapat pada sarana
pendukung yang digunakan. Akan tetapi, pada keadaan darurat, ketika masyarakat
(termasuk anak usia dini dan guru) masih dibayangi wabah Covid-19, desain dan proses
pembelajaran dalam jangka waktu lama yang diterapkan menjadi berbeda. Pembelajaran
daring yang dilakukan dari rumah memiliki dampak secara psikologis pada siswa (Irawan
et al., 2020).
Penerapan kebijakan belajar di rumah membuat sebagian siswa merasa cemas dan
tertekan. Banyaknya tugas yang diberikan oleh guru membuat banyak siswa merasa stres
dalam menjalani pembelajaran daring. Tidak hanya banyak, tugas yang diberikan oleh
guru juga dianggap memberatkan dan memiliki waktu pengerjaan yang sangat singkat
sehingga membuat siswa kebingungan dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Dengan
banyaknya tugas yang diberikan siswa bisa menghabiskan waktu dari pagi hingga malam
hari hanya untuk menyelesaikan berbagai tugas daringnya. Kondisi tersebut sebelumnya
tidak terjadi ketika kegiatan belajar mengajar masih dilakukan di sekolah (Dwi Hardani
Oktawirawan, 2020).
Situasi ini menuntut para guru dan siswa untuk belajar melalui jaringan internet dari
platform yang sudah disediakan. Seperti yang kita tahu, tidak semua siswa mempunyai
kemampuan yang setara, dan tentunya menimbulkan berbagai dampak psikologis. Tidak
semua guru paham bagaimana menggunakan fasilitas daring sebagai media pembelajaran,
hasilnya banyak siswa mulai merasa tertekan dengan banyaknya tugas yang diberikan
guru yang tidak memperhatikan ranah kognitif, afektif dan psikomotorik siswa
( Nurkholis, 2020)
Daftar pustaka
Irawan, A. W., Dwisona, D., & Lestari, M. (2020). Psychological Impacts of Students on
Online Learning During the Pandemic Covid-19. KONSELI : Jurnal Bimbingan
Dan Konseling (E-Journal), 7(1), 53–60. https://doi.org/10.24042/kons.v7i1.6389
WHO. (2020). Coronavirus disease (Covid- 19, April 28) advice for the public.
https://www.who.int/emergencies/dise ases/novel-coronavirus-2019/advice- for-
public.
Widyaningrum, N., Djayanti Putri, Y., & Wilopo. (2020). Gambaran penerapan physical
distancing sebagai upaya menekan persebaran Covid-19 di provinsi daerah
istimewa Yogyakarta. NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 7(2),
470–481.
Nurkholis. (2020). Dampak Pandemi Novel-Corona Virus Disiase (Covid-19) Terhadap
Psikologi Dan Pendidikan Serta Kebijakan Pemerintah: Jurnal PGSD Vol.6 No.1.

Anda mungkin juga menyukai