Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KAJIAN PEREMPUAN DALAM PERSPEKTIF SPIRITUAL

Disusun Oleh :
Alya Aulia Rahmayani
NIM G2E020003

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Kajian Perempuan dalam Perspektif Spiritual” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk


memenuhi tugas dosen pada mata kuliah Asuhan Kebidanan. Selain itu, makalah
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan mengenai Budaya dalam Praktik
Kebidanan bagi para pembaca dan juga penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Siti Istiana, S.SiT, M.Kes
selaku dosen mata kuliah Asuhan Kebidanan yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini.

Saya menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Semarang, 13 Oktober 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………….……….…………………………………………. i

KATA PENGANTAR ………….……………………………………………….. ii

DAFTAR ISI …………………….……………………………………………. . iii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………. ……………1

A. Latar Belakang ….…….……………………………………………………. 1


B. Tujuan ….………………………………………..………............................. 1
C. Lingkup Mata Kuliah……….…………………………………………. … . 2

BAB II LANDASAN TEORI ………….………………..………….... ……… . 3

BAB III PENUTUP ……………..…..………………………………………….. 9

A. Kesimpulan…………………………………………………………………. 9
B. Saran……………………………………………… ……………………….. 9

DAFTAR PUSTAKA …………..……………………………………………… 10


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut World Health Organization (WHO), gender adalah sifat

perempuan dan laki-laki, seperti norma, peran, dan hubungan antara

kelompok pria dan wanita, yang dikonstruksi secara sosial. Gender dapat

berbeda antara satu kelompok masyarakat dengan masyarakat lainnya, serta

dapat berubah sering waktu.

Kesetaraan gender merupakan salah satu hak asasi kita sebagai

manusia. Hak untuk hidup secara terhormat, bebas dari rasa ketakutan dan

bebas menentukan pilihan hidup tidak hanya diperuntukan bagi para laki-laki,

perempuan pun mempunyai hak yang sama pada hakikatnya.

Dalam Islam posisi perempuan tidak hanya dipandang sebagai sebuah

identitas fisik berupa jenis kelamin, tetapi juga cara pandang perempuan

(femininitas) yang tersandar sebagai manifestasi Tuhan pada alam.

Perempuan adalah jiwa dari keluarga dan keluarga adalah spiritualitas dari

masyarakat yang lahirnya melalui rahim (baca: kasih sayang) perempuan.

Kemudian dari keluargalah proses awal untuk membangun sebuah peradaban.

Oleh karena itu, betapa pentingnya perempuan dalam perspektif

spiritualitas dalam menjalani tahap kehidupan yang selanjutnya.

B. Tujuan

Mengetahui secara khusus perempuan dalam perspektif spiritual dan

pentingnya kebutuhan spiritual dalam diri perempuan saat kehamilan

1
C. Lingkup Mata Kuliah

Mahasiswa akan dapat menjelaskan dan memahami kajian perempuan.

2
BAB II

LANDASAN TEORI

Secara khusus, perempuan dalam perspektif spiritual-feminis

membahas tentang harga diri spiritual, gerakan feminis, dan kajian spiritual

feminis

1. Harga Diri (Spiritual Self-Esteem)

Secara Etimologis, spiritual berasal dari bahasa latin, spiritus, yang

berarti roh, jiwa, dan semangat. Dalam dimensi spiritual, harga diri (self-

esteem) merupakan salah satu aspek yang dapat mempengaruhi individu

sehingga mampu untuk menentukan kebebasannya memilih, menemukan

makna dan tujuan hidupnya.

Harga diri spiritual atau Spiritual self-esteem ialah perasaan atau

emosi yang dipengaruhi oleh keberhasilan dan kegagalan seseorang,

memungkinkan menuju peningkatan atau perubahan sikap.

3 Dimensi Harga diri spiritual (Spiritual self-esteem) :

a) Nilai Kreatif

Apa yang dapat diberikan oleh individu melalui dimensi

spiritualnya dalam memisahkan diri dari persoalan yang dihadapi.

b) Nilai Pengalaman

Apa yang didapatkan melalui dimensi spiritualnya dalam

memahami pemahaman psikologis, sosiologisnya dari pandangan

dan pengalaman orang lain.

3
c) Nilai Sikap

Kesadaran untuk mengubah sikap seseorang terhadap keadaan

melalui evaluasi diri, instrospeksi dan penerimaan hal baru yang

bertujuan menemukan makna baru dari pengalaman hidupnya.

2. Gerakan Feminis

Pada rentan waktu yang panjang, perempuan menjadi kaum yang

didonimasi laki-laki dalam berbagai praktik kehidupan. Pendominasian

terhadap perempuan disebabkan perempuan lemah, ditakdirkan untuk

melahirkan, menyusui, merawat dan melayani anggota keluarga.

Gadies Arivia mengembangkan konsep Nature dan Nurture.

Nature atau Kodrat Alam merupakan perbedaan biologi laki-laki dan

perempuan menjadi hal yang wajar. Nurture atau kebudayaan : Konsep

berpikir bahwa laki-laki dan permpuan terbentuk melalui proses belajar

dari lingkungannya atau bentukan masyarakatnya.

Pada tahun 1800an dan tahun 1970an para perempuan

menunjukkan eksistensi dan memberikan dampak bagi perkembangan

kehidupan perempuan yang disebut Gerakan feminis atau Feminisme.

3. Kajian Spiritual Feminis

Kajian spiritual feminis merupakan kekuatan spiritual yang

bersumber pada harga diri yang berfungsi untuk memberdayakan

perempuan.

4
Kekuatan harga diri spiritual yang menggambarkan spiritual

perempuan :

 Kesadaran diri yaitu kemampuan mengatasi masalah dari dalam

diri untuk perubahan sikap dan perilaku sehat.

 Penerimaan diri yaitu kemampuan untuk menerima diri,

keberhasilan dan kegagalan atau kekurangan diri dari persoalan

yang dihadapi sebagai kekuatan untuk mengatasi persoalan

hidupnya.

 Ketegasan diri yaitu sikap dan perasaaan terbuka yang konsisten

untuk mengembangkan daya spiritual yang ada dalam dirinya.

 Tujuan hidup yaitu kemampuan menetapkan dan mengembangkan

diri serta menunjukkan bahwa setiap orang memiliki harkat dan

martabat untuk mencapai makna hidup dan penghargaan atas

dirinya.

 Tanggung jawab diri yaitu kemampuan untuk mengontrol diri

terhadap pilihan, tindakan yang menetukan nilai-nilai sikap untuk

menginstropeksi diri.

 Integritas diri yaitu kemampuan perasaan dan berpikir untuk

menemukan makna dirinya secara jujur dan benar.

 Orientasi diri ialah tingkat kekuatan harga diri dan spiritual untuk

membentuk kepribadian seimbang yang memberi makna bagi

kehidupannya.

5
Spiritual dan Spiritual Care dalam Asuhan Kebidanan

Fatma Sylvana Dewi Harahap (2018) dalam penelitiannya berjudul

“Keseimbangan Fisik, Psikis, dan Spiritual Islam pada Masa Kehamilan

dan Persalinan” memaparkan tentang pentingnya keseimbangan fisik,

psikis dan spiritual dalam asuhan kebidanan. Dalam penelitian tersebut

disebutkan bahwa Indonesia merupakan negara yang menganut budaya

ketimuran dalam tatanan kehidupan sehari-hari masyarakatnya.

Keberagaman agama dan budaya merupakan identitas yang mendasari

pentingnya pemenuhan kebutuhan spiritual ibu hamil dengan

mempertemukan kedua komponen tersebut.

Spiritualitas dapat diartikan sebagai sebuah kekuatan yang

menyatukan semua aspek manusia, termasuk komponen agama,

memberikan dorongan kepada seseorang untuk menemukan arti, tujuan,

dan pemenuhan dalam kehidupan, serta dapat menumbuhkan semangat

untuk hidup.

Price et al. (2007) dalam penelitiannya yang berjudul “The

Spiritual Experience of High‐Risk Pregnancy” menyebutkan bahwa

aspek spiritualitas membantu dalam mengatasi stres pada kehamilan

risiko tinggi, dan diyakini dapat meningkatkan kesejahteraan ibu dan

janin. Fatma Sylvana Dewi Harahap (2018) dalam publikasinya

menyebutkan bahwa asuhan kebidanan yang diberikan selama kehamilan

6
dengan memperhatikan keseimbangan fisik, psikis dan spiritual pada

wanita dengan risiko rendah dapat menurunkan intervensi medis dalam

proses persalinan.

Dalam kehamilan, asuhan kebidanan yang diberikan secara

seimbang, baik aspek fisik, psikis, dan spiritual akan meningkatkan

derajat kesehatan, serta menghindarkan kecemasan. Dalam masa setelah

melahirkan, spiritualitas membantu proses penyembuhan dan mengurangi

depresi postpartum.

Donia Baldacchino (2015) dalam publikasinya yang berjudul

Spiritual Care Education of Health Care Professionals menyebutkan

bahwa dalam memberikan spiritual care, tenaga kesehatan (bidan)

berperan dalam upaya mengenali dan memenuhi kebutuhan spiritual

klien dengan memperhatikan aspek penghormatan pada klien.

Spiritual care dapat membantu klien untuk :

 Dapat bersyukur dalam kehidupan mereka

 Mendapatkan ketenangan dalam diri

 Menemukan strategi dalam menghadapi rasa sakit maupun

ketidaknyamanan yang dialami baik dalam masa kehamilan,

maupun persalinan.

7
Memperbaiki konsep diri bahwa kondisi sakit ataupun tidak

nyaman yang dialami juga bentuk lain dari cinta yang diberikan oleh

Tuhan.

Pemberian asuhan kebidanan dengan tidak mengabaikan aspek

spiritual merupakan hal yang sangat penting dalam menunjang kebutuhan

klien. Ibu dan bayi yang sehat, fase tumbuh kembang anak yang sehat,

serta menjadi manusia yang berhasil dan berkontribusi positif bagi

masyarakat merupakan harapan bersama

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Spiritualitas dalam diri seorang perempuan itu sangat penting.

Dengan memiliki pemahaman tersebut, seorang perempuan dapat

mengatasi sesuatu permasalahan dengan tenang dan memberikan

kepercayaan pada dirinya bahwa Tuhan selalu bersamanya dalam keadaan

apapun.

B. Saran

Berdasarkan makalah ini saya menilai bahwa perempuan dalam

perspektif spiritual banyak memiliki manfaat dan fungsi, bagi para

pembaca hendaknya dapat memahami isi dari makalah ini dan dapat

digunakan dengan sebaik-baiknya

9
DAFTAR PUSTAKA

1. https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/9945/3/T1_712011042_
BAB%20II.pdf
2. https://gajimu.com/tips-karir/Tentang-wanita/perempuan-dan-
teriakannya-seputar-kesetaraan-gender
3. https://www.sehatq.com/artikel/pengertian-gender-dan-perbedaannya-
dengan-seks
4. https://www.ugm.ac.id/id/berita/13571-
perempuan.dalam.sudut.pandang.agama.dan.budaya

10

Anda mungkin juga menyukai