(Konsep Diri; seperangkat perspektif yang relatif stabil yang dipercaya orang
mengenai dirinya sendiri). Individu mengembangkan konsep diri melalui
interaksi dengan orang lain. Konsep diri memberikan motif yang penting
untuk perilaku.
c. Hubungan Antar Individu Dengan
Masyarakat.
Orang dan kelompok dipengaruhi oleh proses budaya dan sosial. Struktur
sosial dihasilkan melalui interaksi sosial.
Tiga konsep penting dari Interaksi
Simbolik :
Deskripsi Roger baru lulus menjadi sarjana tehnik, mendapat kerja di Houston.
Selama hidup Roger tidak pernah tinggal di kota sebesar Houston, ia
bingung, kepalanya seperti berputar. Kekhawatiran Roger karena fakta :
Orang pertama dikeluarga yang sarjana. Merupakan keluarga petani,
sekarang menjalani kehidupan yang serba baru. Saat konferensi pertama,
sang bos memberikan pidato orientasi,roger memandang sekelilingnya untuk
melihat kolega2nya, sedikitnya ada 10 karyawan baru sama dengan Roger.
Roger yang paling muda, ia khawatir kalao dirinya yang paling sedikit
memiliki pengalaman.
Segera Roger mengingat bahwa ia kebanggaan keluarga, dosennya juga
pernah mengatakan bahwa ia adalah mahasiswa terbaik di Carlton,hal ini
menjadikan Roger bersemangat, siap menghadapi tantangan.
Saat konferensi istirahat, Roger memperkenalkan diri pada teman koleganya
Helen 40 tahun. Roger-Helen memiliki banyak persamaan; berada dalam
situasi yang sama dalam perusahaan itu, Roger berpikir mereka berdua akan
dapat berteman.
Ketika Roger menjalani persiapan untuk hari pertama kerjanya dan saat
pertama berbicara dengan Bos serta koleganya, dia terlibat dalam
pertukaran simbol yang dinamis.
Sistem Komunikasi Interpersonal
a. Persepsi Interpersonal
b. Konsep Diri
c. Atraksi Interpersonal
d. Hubungan Interpersonal.
Persepsi Interpersonal (1)
Mar’at (1981) mengatakan bahwa persepsi adalah suatu proses pengamatan seseorang
yang berasal dari suatu kognisi secara terus menerus dan dipengaruhi oleh informasi baru
dari lingkungannya.
Riggio (1990) juga mendefinisikan persepsi sebagai proses kognitif baik lewat
penginderaan, pandangan, penciuman dan perasaan yang kemudian ditafsirkan.
Rahmat (dalam Aryanti, 1995) mengemukakan bahwa persepsi juga ditentukan juga oleh faktor
fungsional dan struktural.