Anda di halaman 1dari 10

I.

LATAR BELAKANG

Manusia adalah makhluk sosial. Kehidupan manusia tidak akan terlepas dari
kebutuhan untuk bergaul dengan sesamanya. Kebutuhan ini merupakan salah satu
kebutuhan mendasar bagi manusia selain kebutuhan utama yang lainnya. Karena
adanya kebutuhan inilah manusia akan melakukan interaksi dengan sesamanya untuk
mencapai tujuan tertentu. Interaksi antarmanusia tersebut dapat dilakukan melalui
komunikasi interpersonal.
Komunikasi interpersonal biasanya dilakukan oleh dua orang atau lebih. Orang
tersebut akan melakukan interaksi yang saling berbalasan dan saling mempengaruhi.
Komunikator akan menyampaikan pesan yang didasari dari aturan dan harapan
penyampaian pesan itu sendiri sehingga komunikator akan melakukan proses
komunikasi kepada komunikan agar komunikasi tersebut mencapai tujuan dan nantinya
menghasilkan suatu output tertentu.
Hal inilah yang dinamakan komunikasi interpersonal sebagai suatu sistem.
Sebagai suatu sistem, unsur-unsur yang ada dalam komunkasi interpersonal saling
terkait satu sama lain. Ketiadaan satu unsur akan mengganggu unsur yang lainnya.
Oleh karena itu, diperlukan pemahaman yang lebih mengenai unsur-unsur dari sistem
komunikasi interpersonal itu sendiri yaitu unsure input (aturan dan harapan, persepsi,
konsep diri), proses, dan output.

II. RUMUSAN MASALAH


A. Apa Pengertian Komunikasi Interpersonal?
B. Apa Yang Dimaksud Persepsi Interpersonal Vs Persepsi Objek ( Tinjauan
Faktor Personal dan Situasional) ?
C. Bagaimana Pembentukan dan Pengelolaan Kesan ( Impressium ) ?
D. Bagaimana Pengaruh Persepsi Interpersonal pada Komunikasi Interpersonal
pada Komunikasi Interpersonal ?
III. PEMBAHASAN
A. Komunikasi Interpersonal

Komunikasi interpersonal merupakan kegiatan yang sangat dominan


dalam kehidupan sehari-hari. T|renholm dan Jensen (1995:26 )
mendefinisikan komunikasi interpersonal sebagai komunikasi antar antara
dua orang yang berlangsung secara tatap muka (komunikasi diadik). Sifat
komunikasi ini adalah: (a) spontan dan informal; (b) saling menerima
feedback secara maksimal; (c) partisipan berperan fleksibel.

Littlejohn (1999) memberikan definisi komunikasi antarpribadi


(interpersonal communication) adalah komunikasi antar individu individu.
Agus m hardjana (2003: 85 )mengatakan, komunikasi interpersonal adalah
interaksi tatap muka antar dua atau beberapa orang, dimana pengiriman
dapat menyampaikan pesan secara langsung dan penerimaan pesan dapat
menerima dan menanggapi secara langsung pula.

Pendapat Senada dikemukan oleh Deddy Mulyana ( 2008: 81) bahwa


komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi adalah komunikasi
antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap
pesertanya menanggapi reaksi orang lain secara langsung baik secara verbal
maupun nonverbal.1

B. Persepsi Interpersonal VS Persepsi Objek ( Tinjauan Faktor Personal dan


Situasional).
1. Persepsi interpersonal merupakan pemberian makna terhadap stimuli
inderawi yang berasal dari seseorang (partner komunikasi), berupa pesan
non verbal maupun verbal. Persepsi interpersonal menggunakan dan
mengutamakan manusia sebagai obyek persepsi. 2
Persepsi objek merupakan pemberian Persepsi pada objek selain
manusia. Ada empat perbedaan antara persepsi objek dengan persepsi
interpersonal. Pertama, pada persepsi objek, stimuli ditangkap oleh alat
indera kita melalui benda-benda fisik; gelombang, cahaya, gelombang

1
Suranto Aw, Komunikasi Interpersonal (Yogyakarta : Grahailmu), 2011, hlm 3.
2
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/34520/Chapter%20II.pdf;jsessionid=91
B81AF88470EEDC0183295A84C8342A?sequence=4 diakses pada 23 -10-2017
suara, temperature, dan sebagainya; pada persepsi interpersonal, stumuli
mungkin sampai kepada kita melalui lambang-lambang verbal atau grafis
yang disampaikan pihak ketiga.
Kedua, bila kita menanggapi objek, kita hanya menanggapi sifat-sifat
luar obyek itu; kita tidak meneliti sifat-sifat batiniyah obyek itu. Pada
persepsi interpersonal kita mencoba memahami apa yang tampak pada alat
indera kita.
Ketiga, ketika kita mempersepsi objek, objek tidak bereaksi kepada kita;
kita pun tidak memberikan reaksi emosional padanya. Dalam persepsi
interpersonal, faktor-faktor personal anda, dan karakteristik orang yang
ditanggapi serta hubungan anda dengan orang tersebut, menyebabkan
persepsi interpersonal sampai cenderung untuk keliru.
Keempat, objek relatif tetap, sedangkan manusia berubah-ubah.
Persepsi interpersonal mudah salah.3
Untuk memudahkan, kita bisa membuat contoh dengan perbedaan bila
kita melihat jam dinding dengan David Beckham. Jika kita melihat jam
dinding, pasti sebagian besar responden akan menganggap jam dinding itu
bentuknya bulat atau kotak, mempunyai 12 angka, ada 3 jarum, dan
masing-masing jarum mendefinisikan detik, menit, dan jam.
Namun berbeda hal jika objek tersebut David Beckham. Kita pasti akan
melihat objek itu pemarah,ganteng, flamboyan, hebat. Namun yang
kesemua itu relatif di masing-masing mata responden. Jadi itulah
maksudnya persepsi kita tentang manusia sebagai objeknya.

2. Faktor yang mempengaruhinya.


Ada beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi kita terhadap
seseorang, yakni faktor situasional yang meliputi:
a. Deskripsi Verbal. Menurut eksperimen Solomon E. Asch, bahwa
kata yang disebutkan pertama akan mengarahkan penilaian
selanjutnya. Pengaruh kata pertama ini kemudian terkenal sebagai
primacy effect. Menurut teori Asch, ada kata-kata tertentu yang
mengarahkan seluruh penilaian kita tentang orang lain. Jika kata

3
Jalaluddin Rakhmat, Psikologi komunikasi (Yogyakarta: PT Remaja Rosdakarya, 2008) , hlm 7.
tersebut berada ditengah rangkaian kata maka disebut central
organizing trait.
Walaupun teori Asch ini menarik untuk melukiskan bagaiamana
cara orang menyampaikan berita tentang orang lain mempengaruhi
persepsi kita tentang orang itu, dalam kenyataan kita jarang
melakukannya. Jarang kita melukiskan orang dengan menyebut
rangkaian kata sifat. Kita biasanya mulai pada central trait,
menjelaskan sifat itu secara terperinci, baru melanjutkan pada sifat-
sifat yang lain.
b. Petunjuk Proksemik. Proksemik adalah studi tentang penggunaan
jarak daam menyamaikan pesan; istilah ini dilahirkan oleh antroplog
intercultural Eward T. Hall. Hall membagi jarak kedalam empat
corak; jarak public, jarak sosial, jarak personal, dan jarak akrab.
Jarak yang dibuat individu dalam hubungannya dengan orang lain
menunjukkan tingkat keakraban di antara mereka. Betulkah kita pun
mempersepsi orang lain dengan melihat jaraknya dengan kita?
Bagaimana penanggap mentimpulkan sesuatu dari jarak
interpersonal?
Pertama, seperti Edward T. Hall, kita juga menyimpulkan
keakraban seorang dengan orang lain dari jarak mereka, seperti yang
kita amati. Kedua, erat kaitannya dengan yang pertama, kira
menangapi sifat orang lain dari cara orang itu membuat jarak
dengan kita. Ketiga, caranya orang mengatur ruang mempengaruhi
persepsi kita tentang orang itu.
c. Petunjuk Kinesik (Kinesic Cues). Petunjuk kinesik adalah persepsi
yang didasarkan kepada gerakan orang lain yang ditunjukkan
kepada kita. Beberapa penelitian membuktikan bahwa persepsi yang
cermat tentang sifat-sifat dari pengamatan petunjuk kinesik. Begitu
pentingnya petunjuk kinesik, sehingga apabila petunjuk-petunjuk
lalin (seperti ucapan) bertentangan dengan petunjuk kinesik, orang
mempercayai yang terakhir. Mengapa? Karena petunjuk kinesik
adalah yang paling sukar untuk dikendalikan secara sadar oleh orang
yang menjadi stimuli (selanjutnya disebut persona stimuli-orang
yang dipersepsi;lawan dari persona penanggap).
d. Petunjuk Wajah. Diantara berbagai petunjuk non verbal, petunjuk
fasial adalah yang paling penting dalam mengenali perasaan
persona stimuli. Ahli komunikasi non verbal, Dale G. Leather
(1976:21), menulis; “Wajah sudah lama menjadi sumber informasi
dalam komunikasi interpersonal. Inilah alat yang sangat penting
dalam menyampaikan makna. Dalam beberapa detik ungkapan
wajah dapat menggerakkan kita ke puncak keputusan. Kita
menelaah wajah rekan dan sahabat kita untuk perubahan-perubahan
halus dan nuansa makna dan mereka,pada gilirannya, menelaah
kita”.
e. Petunjuk Paralinguistik. Yang dimaksud paralinguistik ialah cara
orang mengucapkan lambing-lambang verbal. Jadi, jika petunjuk
verbal menunjukkan aoa yang diucapkan, petunjuk paralinguistik
mencerminkan bagaimana mengucapkannya. Ini meliputi tinggi-
rendahnya suara, tempo bicara, gaya verbal (dialek), dan interaksi
(perilaku ketika melakukan komunikasi atau obrolan). Suara keras
akan dipersepsi marah atau menunjukkan hal yang sangat penting.
Tempo bicara yang lambat, ragu-ragu, dan tersendat-sendat, akan
dipahami sebagai ungkapan rendah diri atau … kebodohan.
Dialek digunakan menentukan persepsi juga. Bila perilaku
komunikasi (cara bicara) dapat memberikan petunjuk tentang
kepribadian persona stimuli, suara mengungkapkan keadaan
emosional.
f. Petunjuk Artifaktual. Petunjuk artifaktual meliputi segala macam
penampilan (appearance) sejak potongan tubuh, kosmetik yang
dipakai, baju, pangkat, badge, dan atribut-atribut lainnya. Bila kita
mengetahui bahwa seseorang memiliki satu sifat (misalnya, cantik
atau jelek), kita beranggapan bahwa ia memiliki sifat-sifat tertentu
(misalnya,periang atau penyedih); ini disebut halo effect. Bila kita
sudah menyenangi seseorang, maka kita cenderung melihat sifat-
sifat baik pada orang itu dan sebaliknya.
Faktor-faktor Personal. Faktor Yang Mempengaruhi seseorang
pada Persepsi Interpersonal yaitu
a. Pengalaman. Pengalaman mempengaruhi kecermatan persepsi.
Pengalaman tidak selalu lewat proses belajar formal. Pengalaman
kita bertambah juga melalui rangkaian peristiwa yang pernah kita
hadapi. Inilah yang menyebabkan seorang ibu segera melihat hal
yang tidak beres pada wajah anaknya atau pada petunjuk kinesik
lainnya. Ibu lebih berpengalaman mempersepsi anaknya daripada
bapak. Ini juga sebabnya mengapa kita lebih sukar berdusta di depan
orang yang paling dekat dengan kita.
b. Motivasi. Proses konstruktif yang banyak mewarnai persepsi
interpersonal juga sangat banyak melibatkan unsur-unsur motivasi.
c. Kepribadian. Dalam psikoanalisis dikenal proyeksi, sebagai
salah satu cara pertahanan ego. Proyeksi adalah
mengeksternalisasikan pengalaman subjektif secara tidak sadar.
Orang melempar perasaan bersalahnya pada orang lain. Maling
teriak maling adalah contoh tipikal dari proyeksi. Pada persepsi
interpersonal, orang mengenakan pada orang lain sifat-sifat yang
ada pada dirinya, yang tidak disenanginya.
Sudah jelas, orang yang banyak melakukan proyeksi akan tidak
cermat menanggapi persona stimuli, bahkan mengaburkan gambaran
sebenarnya. Sebaliknya, orang yang menerima dirinya apa adanya,
orang yang tidak dibebani perasaan bersalah, cenderung
menafsirkan orang lain lebih cermat. Begitu pula orang yang tenang,
mudah bergaul dan ramah cenderung memberikan penilaian posoitif
pada orang lain. Ini disebut leniency effect (Basson dan Maslow,
1957).4

C. Pembentukan dan Pengelolaan Kesan ( Impressium )


1. Proses Pembentukan Kesan
a. Stereotyping ; Bagaimana individu menempatkan stereotype tertentu
terhadap seseorang akan mempengaruhinya dalam mempersepsi. Misalnya,
seorang guru menganggap siswanya malas dan bodoh. Maka penilaian
(stereotype) yang telah diberikan oleh guru tersebut kepada muridnya

4
http://www.academia.edu/8936732/SISTEM_KOMUNIKASI_INTERPERSONAL diakses pada 23-10-
2017.
selanjutnya akan mempengaruhi ia saat melakukan persepsi terhadap perilaku
siswa tersebut.
b. Atribusi; Adalah proses menyimpulkan motif, maksud, dan karakteristik
orang lain dengan melihat pada perilakunya yang tampak.
2. Proses pengelolahan kesan
Kecermatan persepsi interpersonal dimudahkan oleh petunjuk-petunjuk verbal
dan non verbal, dan dipersulit oleh factor-faktor personal penangkap. Kesulitan
persepsi juga timbul karena persona stimuli berusaha menampilkan petunjuk-
petunjuk tertentu untuk menimbulkan kesan tertentu pada diri penangkap.
Erving Goffman menyebut proses ini pengelolaan kesan (Impression
management).
Peralatan lengkap yang kita gunakan untuk menampilkan diri ini disebut front.
Front terdiri dari panggung (setting), penampilan (appearance), dan gaya
bertingkah laku (manner). Panggung adalah rangkaian peralatan ruang dan
benda yang kita gunakan. Penampilan berarti menggunakan petunjuk
artifaktual. Gaya bertingkah laku menunjukkan cara kita berjalan, duduk,
berbicara, memandang, dan sebagainya.

D. Pengaruh Persepsi Interpersonal pada Komunikasi Interpersonal


Persepsi memiliki peran yang sangat penting dalam keberhasilan
komunikasi. Artinya, kecermatan dalam mempersepsi stimuli inderawi
mengantarkan kepada keberhasilan komunikasi. Sebaliknya, kegagalan
dalam mempersepsi stimuli, menyebabkan mis-komunikasi. Oleh karena itu
tidaklah berlebihan apabila kita katakan, bahwa persepsi adalah inti
komunikasi.
Pemahaman kita mengenai dunia, kita peroleh melalui indera. Mata
menangkap stimuli karena melihat, telinga mendengar, lidah merasakan,
dan seterusnya. Proses indera menangkap stimuli, dinamakan sensasi. Jadi
sensasi adalah proses menangkap stimuli. Selanjutnya agar stimuli itu
memiliki makna, pikiran dan perasaan kita melakukan persepsi. Semua
penafsiran kita apakah mengenai suasana lingkungan, gambar, peralatan
rumah tangga, atau perilaku orang lain, memiliki basis yang sama, yakni
berdasarkan proses persepsi.5

Perhatikan gambar di atas. Garis horizontal manakah yang menurut


anda lebih panjang ? gunakan indera penglihatan untuk melakukan sensasi,
kemudian tafsirkan dengan menggunakan persepsi pikir maupun rasa.
Bukankah garis b (yang bawah) nampak lebih panjang dari garis a ?
sadarkah anda telah melakukan kesalahan persepsi ? bukankah kedua garis
itu sama panjang ? apakah sudut lancip di kanan dan kiri garis
mempengaruhi persepsi anda ?

Manusia memiliki lima indera : penglihatan, pendengaran,


penciuman, pengecap, peraba. Bahkan ada yang mengatakan bahwa
manusia mempunyai “indera ke enam” yakni insting, naluri, nurani. Semua
indera itu bekerja secara otomatis. Tanpa diperintah, artinya ketika ada
bunyi tertentu telingan langsung mendengar. Ketika kita berhadapan dengan
orang lain, maka keenam indera kita akan langsung bekerja
mempersepsikan perilaku serta karakteristik orang yang kita hadapi.

Kesulitan bahkan kesalahan persepsi kadang-kadang juga terjadi


manakala isyarat yang di transaksikan berupa istilah dan singkatan yang
diplesetkan. Misalnya, meriang : merindukan kasih sayang, setia : selingkuh
tiada akhir, selingkuh : selingan indah kasih utuh, dan lainnya.

5
Suranto Aw, Komunikasi Interpersonal (Yogyakarta : Grahailmu, 2011), hlm 60.
Persepsi mengahsilkan makna. Kita sudah mengetahui, bahwa suatu
pesan itu terdiri dari simbol-simbol atau isyarat yang sebenarnya tidak
mengandung makna. Makna baru simbol, jika kita mempersepsi dan
menafsirkan simbol tersebut.

Ketika melakukan persepsi terhadap orang lain, yang kita perlukan


adalah kecermatan. Harapannya adalah agar kita dapat mengerti dan
memahami orang lain secara benar. Kalau persepsi kita benar, maka hal ini
menjadi modal yang penting untuk keberhasilan komunikasi interpersonal. 6

IV. KESIMPULAN
Komunikasi interpersonal adalah interaksi tatap muka antar dua atau
beberapa orang, dimana pengiriman dapat menyampaikan pesan secara langsung
dan penerimaan pesan dapat menerima dan menanggapi secara langsung pula.
Ada empat perbedaan antara persepsi objek dengan persepsi interpersonal.
Pertama, pada persepsi objek, stimuli ditangkap oleh alat indera kita melalui
benda-benda fisik; gelombang, cahaya, gelombang suara, temperature, dan
sebagainya; pada persepsi interpersonal, stumuli mungkin sampai kepada kita
melalui lambang-lambang verbal atau grafis yang disampaikan pihak ketiga.
Kedua, bila kita menanggapi objek, kita hanya menanggapi sifat-sifat luar
obyek itu; kita tidak meneliti sifat-sifat batiniyah obyek itu. Pada persepsi
interpersonal kita mencoba memahami apa yang tampak pada alat indera kita.
Ketiga, ketika kita mempersepsi objek, objek tidak bereaksi kepada kita;
kita pun tidak memberikan reaksi emosional padanya. Dalam persepsi
interpersonal, faktor-faktor personal anda, dan karakteristik orang yang ditanggapi
serta hubungan anda dengan orang tersebut, menyebabkan persepsi interpersonal
sampai cenderung untuk keliru.
Keempat, objek relatif tetap, sedangkan manusia berubah-ubah. Persepsi
interpersonal mudah salah.
Persepsi memiliki peran yang sangat penting dalam keberhasilan
komunikasi. Artinya, kecermatan dalam mempersepsi stimuli inderawi
mengantarkan kepada keberhasilan komunikasi. Sebaliknya, kegagalan dalam

6
Suranto Aw, Komunikasi Interpersonal, (Yogyakarta : Grahailmu, 2011) , hlm 61.
mempersepsi stimuli, menyebabkan mis-komunikasi. Oleh karena itu tidaklah
berlebihan apabila kita katakan, bahwa persepsi adalah inti komunikasi.

DAFTAR PUSTAKA
Aw Suranto. Komunikasi Interpersonal. 2011. Yogyakarta : Grahailmu.

Rakhmat Jalaluddin. Psikologi komunikasi. 2008. Yogyakarta: PT Remaja


Rosdakarya.

http://www.academia.edu/8936732/SISTEM_KOMUNIKASI_INTERPERSONAL
diakses pada 23-10-2017.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/34520/Chapter%20II.pdf;js
essionid=91B81AF88470EEDC0183295A84C8342A?sequence=4 diakses pada 23
-10-2017

Anda mungkin juga menyukai