Anda di halaman 1dari 16

Prawitra Thalib: Mekanisme Lalu Lintas Pembayaran Luar Negeri 259

MEKANISME LALU LINTAS PEMBAYARAN LUAR NEGERI


DALAM KEGIATAN EKSPOR IMPOR

Oleh
Prawitra Thalib, SH.,MH.*

ABSTRAK
Mengenai ekspor dan impor sendiri pada zaman sekarang ini tampaknya tidak akan
tidak terlaksana dengan baik apabila hanya mengandalkan pada dua belah pihak yaitu
eskportir dan importir, tanpa adanya pengawasan dari lembaga multilateral yang dalam
hal ini adalah WTO. sekalipun pada hakikatnya kegiatan ekspor impor tersebut merupakan
sebuah perikatan yaitu perjanjian jual –beli antara eksportir dan importir. karena baik
dari lingkungan eksportir maupun dari lingkungan importir pasti terdapat perbedaan-
perbedaan, baik dalam hal regulasi maupun nilai kurs mata uang yang digunakan,
sehingga dalam kegiatan ekspor impor tersebut diperlukan adanya suatu pihak atau
lembaga yang menjamin terlaksananya pembayaran bagi kedua belah pihak. Mengenai
mekanisme lalu lintas pembayaran luar negeri ini sangat penting dilakukan dalam
perdagangan internasional yang berimplikasi terhadap peningkatan perekonomian dunia,
sehingga dengan adanya lalu lintas pembayaran luar negeri tersebut akan mendukung
perluasan pangsa pasar perdagangan nasional maupun internasional
Kata Kunci: Jual beli, Ekspor, Impor,

PENDAHULUAN Mengenai fungsi uang yang lebih luas


tersebut secara umum dapat dijabarkan
Jika berbicara mengenai masalah
sebagai berikut :1
pembayaran maka tidak akan terlepas dari
uang dan jika berbicara mengenai uang 1. Alat tukar menukar.
maka seakan-akan telah menyatu dalam Inilah fungsi awalo dari uang tersebut
kehidupan sehari-hari, betapa tidak fungsi yaitu sebagai alat tukar menukar atau
uang yang pada mulanya hanya digunakan untuk membeli maupun menjual barang
sebagai alat guna memperlancar tukar maupun jasa. Sehingga penggunaan
menukar barang kini telah beralih ke fungsi uang ini sebagai alat tukar menukar
yang lebih luas, tidak hanya itu kegiatan dapat dilakukan terhadap segala jenis
tukar menukar tersebut juga tidak hanya
*
sebatas barang saja akan tetapi juga termasuk Anwar Rachman dan rekan, prawitra_36888@
yahoo.com
tukar menukar antara uang dan jasa. 1
  Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya,
Rajawali Grafindo Pers, Jakarta, 2008, h.17-18.
260 Yuridika: Volume 26 No 3, September-Desember 2011

barang dan jasa yang ditawarkan. tetapi pertukaran antara barang maupun jasa
2. Satuan hitung. dengan uang tersebut dikategorikan dalam
perbuatan langsung dan dalam satu lingkup
Ini adalah fungsi lain dari uang yang
wilayah tertentu, padahal perdagangan tidak
tumbuh seirang dengan perkembangan
hanya terbatas dalam satu lingkup wilayah
tukar menukar barang dan jasa
tertentu. Sehingga dalam melaksanakan
tersebut, untuk menunjukkan nilai dari
praktek perdagangan yang tidak terbatas
barang dan jasa yang dijual atau dibeli,
pada satu raung lingkup tertentu diperlukan
sehingga dengan adanya uang akan
adanya suatu aturan hukum yang menjamin
mempermudah keseragaman satuan
kepastian hukum dari para pelaku dalam
hitung dalam kegiatan jual-beli barang
kegiatan perdagangan tersebut.
atau jasa tesebut
Oleh sebab itu mengenai perdagangan
3. Penimbun kekayaan.
yang dilakukan antar negara tersebut
Ini adalah fungsi lain dari uang lazim dikenal dengan istilah ekspor dan
yang memiliki tujuan untuk sebagai impor, dalam kegiatan ekspor impor
batasan kekayaan yang dimiliki, akan tersebut tidak dapat dilakukan pembayaran
tetapi fungsi penimbun kekayaan secara langsung (cash and carry) karena
ini sebetulnya dapat melahirkan luasnya ruang lingkup cakupan kegiatan
fungsi-fungsi terkait bagi pihak perdagangan tersebut, sehingga untuk
yang memegang uang tunai seperti melaksanakan pembayaran dalam kegiatan
untuk tujua memudahkan melakukan ekspor dan impor tersebut diperlukan suatu
transaksi, berjaga-jaga pada saat krisis, mekanisme dan aturan hukum tertentu untuk
atau untuk berspekulasi, maupun untuk menjamin barang sampai di tempat pembeli
mendapatkan kekayaan lebih dari dan uang sampai di tangan penjual. Tidak
bunga bank. hanya itu suatu lembaga yang berfungsi
4. Standar pencicilan utang. untuk mengatur perdagangan tersebut juga
amat diperlukan.
Fungsi ini bertujuan untuk
mempermudah menentukan standar Oleh sebab itu maka pada tahun 1994
pencicilan utang-piutang secara tetap dibentuklah suatu organisasi perdagangan
dan cepat, sehingga dengna adanya yang kiranya dapat berperan sebagai suatu
uang dapat dengan mudah ditentukan lembaga yang mengatur dan mengawasi
berapa besarnya nilai utang yang harus praktek perdagangan dunia supaya tidak
dibayar dan berapa besarnya nilai merugikan slah satu pihak dan supaya lebih
piutang yang akan diterima. fair, adapun mengenai organisasi yang
dimaksudkan tersebut adalah World Trade
Hal diatas menjelaskan bahwa sebagian
Organization (yang selanjutnya di sebut
besar fungsi uang terletak dalam bidang
dengan WTO) yang dibentuk pada tahun
perdagangan baik barang maupun jasa, akan
1994, yaitu merupakan suatu implementasi
Hanum R Helmi: Perlindungan Hukum Bagi Pengguna Jasa Operator Seluler 261

dari kesepakatan umum pertama dalam dapat menghilangkan sengeta apalagi


dunia perdagangan yang dibuat pada tahun menyelesaikan sengketa, karena sekalipun
1947 yaitu General Agreement on Tariffs bersifat praktis dan jelas tidak menutup
and Trade (yang selanjutnya di sebut dengan kemungkinan di kemudian hari akan muncul
GATT). sengketa antara eksportir dan importir yang
Indonesia sendiri juga menganggap tidak mungkin akan diselesaikan oleh pihak
bahwa peran serta dan kedudukan dari WTO bank sekalipun eksportir dan importir
ini amat penting bagi dalam hal menjaga tersebut adalah anggota WTO.
stabilitas perdagangan internasional, Penyelesaian sengketa mekanisme
serta sebagai suatu organisasi yang dapat pembayaran ekspor impor dari negara-
menjamin terciptanya perdagangan yang negara anggota WTO inilah yang akan
fair dan saling menguntungkan, oleh penulis bahas dalam makalah ini, sehingga
karena itu pada tahun 1994 Indonesia telah diharapkan dari makalah ini dapat menambah
meratifikasi konvensi internasional ini dalam wawasan penulis khususnya dan pembaca
Undang-Undang No 7 Tahun 1994 Tentang umumnya dalam memahami mekanisme
Pengesahan Pembantukkan Organisasi pembayaran dalam kegiatan ekspor impor
Perdagangan Dunia (Establishment of World serta fungsi dan peranan bank dalam
Trade Organization). kegiatan ekspor impor tersebut. Oleh karena
Adapun pihak yang menjamin itu dapat dipahami bahwa yang menjadi
terlaksananya pembayaran bagi eksportir rumusan masalah dalam penulisan makalah
maupun importir tersebut adalah bank ini antara lain adalah apa saja mekanisme
di negara-masing-masing, yang mana lalu lintas pembayaran luar negeri dalam
bagi eksportir begitu barang dikirimkan kegiatan ekspor impor ?
ia mendapat uang dan bagi importir PEMBAHASAN
bagitu barang diterima ia baru membayar,
sehingga proses kegiatan jual beli dalam Adapun mengenai mekanisme
ekspor impor tersebut tidak terhalang oleh pembayaran pada kegiatan ekspor dan impor
jauhnya jarak antara eksportir dan importir sudah dapat dipastikan bank memiliki andil
tersebut, mengenai bank sebagai lembaga dan peran serta fungsi untuk menjamin
yang memfasilitasi kegiatan ekspor impor terlaksananya pembayaran dan pengiriman
tersebut sangat bergantung pada regulasi barang (pemenuhan prestasi) oleh kedua
perbankan dalam negara yang bersangkutan, belah pihak, namun selain bank juga ada
sehingga bank tersebut dapat menjalankan pihak-pihak lain selain bank yang juga
fungsi dan peranannya secara maksimal. memiliki andil dan peran serta fungsi yang
tidak kalah pentingnya dengan bank dalam
Akan tetapi peran serta bank dalam
mekanisme pembayaran internasional
menjamin pelaksanaan pembayaran bagi
tersebut.
eksportir dan importir tidak menjamin
262 Yuridika: Volume 26 No 3, September-Desember 2011

Oleh karena itu mengenai para kuangan lainnya. Dalam hubungannya


pihak yang berperan pada mekanisme dengan perdagangan dunia bank dunia
pembayaran dalam kegiatan ekspor impor tidak hanya memberikan bantuan
dapat dibedakan menjadi dua yaitu bank dan kepada negara berkembang dan
lembaga bukan bank, yang mana penjelasan negara miskin saja, akan tetapi juga
dari kedua lembaga tersebut adalah : mempunyai andil untuk memberikan
1. Bank bantuan kepada sektor-sektor swasta
dalam negara berkembang.
a) Bank Umum
Sehingga dalam perkembangannya
Bank umum yang dimaksudkan disini
bank dunia terbagi dalam dua divisi
adalah bank umum yang melakukan
yaitu :
kegiatan operasionalnya di dalam
wilayah pengekpor dan dalam wilayah (1) International Development
pengimpor, akan tetapi tidak semua Association (IDA)
bank umum dapat terlibat dalam Divisi bank dunia yang bertugas
kegiatan ekspor impor tersebut, memberikan bantuan kepada
karena dalam mekanisme pembayaran negara-negara berkembang dan
pada kegiatan ekpor impor ini yang negara-negara miskin, dengan
dapat melakukannya adalah bank persyaratan pinjaman yang lebih
devisa, yaitu bank umum yang dapat mudah.
melakukan kegiatan operasionalnya (2) International Finance
didalam maupun diluar negeri. 2 Corporation (IFC)
Kegiatan operasional dari bank devisa Yaitu divisi bank dunia yang
tersebut tidak hanya mengumpulkan bertugas memberikan bantuan
dana dan menyalurkannya kepada kepada sektor-sektor swasta
masyarakat akan tetapi meliputi di negara-negara berkembang,
kegiatan untuk menerbitkan uang giral, disinilah peran serta nyata bank
sarana rekening giro atau rekening dunia dalam membantu kegiatan
koran, pelaksana kliring, transfer dan ekspor impor yaitu dengan
inkaso. memberikan pinjaman kepada
b) World Bank (Bank Dunia)3 eksportir atau importir untuk
Pada dasarnya bank dunia ini didirikan memperluas pangsa pasarnya
dengan tujuan untuk memberikan dalam perdagangan dunia.
solusi atas permasalahan-permasala c) The Asian Development Bank
internasional di bidang moneter dan (Bank Pembangunan Asia)4

2
  Malayu SP Hasibuan, Dasar-Dasar Perbankan, pada mulanya tujuan dari didirikannya
Cetakan Keenam, PT Bumi Aksara, Jakarta, 2007, h. 118
3 4
  Kasmir, Op Cit, h. 352.   Ibid, h. 356.
Prawitra Thalib: Mekanisme Lalu Lintas Pembayaran Luar Negeri 263

bank pembangunan asia ini didasarkan kliring serta settlement antar


dalam rangka kerja sama ekonomi dan bank islam sebagai langkah awal
pembangunan antara negara-neara asia, menuju terbentuknya sistem
sekaligus sebagai alternatif bantuan ekonomi islam terpadu.
akibat sulitnya memperoleh bantuan (4) Membantu mendirikan isntitusi
dari negaa-negara maju. Sehingga sejenis bank sntral syariah di
dalam perkembangannya tersebut bank negara-negara islam
pembangunan asia ini memiliki upaya
(5) Mendukung upaya-upaya bank
untuk meningkatkan pertumbuhan
sentral di negara islam dalam hal
ekonomi negara-negara di benua asia
pelaksanaan kebijakan-kebijakan
terutama dalam hal perdagangan barang
yang sejalan dengan kerangka
dan jasa.
kerja islam
d) Bank Pembangunan Islam5
(6) Mengatur administrasi dan
Ide pembentukkan nak pembangunan mendayagunakan dana zakat
islam ini pada dasarnya adlah untuk
(7) Mengatur kelebihan likuiditas
melindungi system keuangan negara-
bank-bank sentral negara islam
negara islam diseluruh dunia di bidang
perdagangan dan pembangunan, 2. Lembaga Bukan Bank
yang mana secara tak langsung bank a) World Trade Organisation (WTO)
pembangunan islam ini juga berusaha
World Trade Organisation (WTO)
untuk melindungi para eksportir
atau organisasi perdagangan dunia
maupun importir yang melaksanakan
ini merupakan suatu lembaga yang
transaksi keuangannya di negara-
dibentuk berdasarkan protokol
negara islam serta juga bertujuan untuk
Marakesh di Maroko pada tahun
memajukan perekonomian negara
1994, tujuan dari dibentuknya
islam melalui sistem perbankan yang
organisasi ini antara lain adalah:7
berbasiskan syariah, hal ini tampak
dari rumusan proposal pembentukkan (1) melakukan penafsiran baru
bank pembangunan islam yang antara terhadap beberapa Pasal General
lain adalah :6 Agreement on Tariffs and Trade
(GATT) 1947.
(1) mengatur transaksi komersial
antar negara-negara islam (2) menambah cakupan General
Agreement on Tariffs and Trade
(2) mengatur institusi pembangunan
(GATT) dengan perjanjian tentang
dan investasi
hasil-hasil pertanian, perjanjian
(3) merumuskan masalah transfer,
7
  Imam Sjahputra, Hak Atas Kekayaan Intelektual
5
  Ibid, h. 356-358 (Suatu Pengantar), Harvarindo, 2007, h. 182.
6
  Ibid, h. 357
264 Yuridika: Volume 26 No 3, September-Desember 2011

tentang tekstil dan pakaian jadi, ini adalah kegiatan ekspor impor.
perdagangan , jasa, perjanjian Sehingga dalam pelaksanaan dari
tentang hak milik intetletual, kegiatan ekspor impor tersebut terdapat
perjanjian tentang kebijakan kepastian hukum baik dari pihak eksportir
penanaman modal yang berkaitan maupun importir, atau dengan kata lain tidak
dengan perdagangan, kesepakatan ada salah satu pihak yang merasa dirugikan
baru mengenai aturan umum dan persaingan perdagangan menjadi fair,
perdagangan dan pembentukkan yang juga akan berakibat pada peningkatan
Multilateral Trade Organisation pertumbuhan ekonomi negara yang
(MTO). bersangkutan, di Indonesia sendiri yang
(3) Meningkatkan peranan General menjadi anggota World Trade Organization
Agreement on Tariffs and Trade (WTO) telah meratifikasi ketentuan-
(GATT) dan memperbaiki ketentuan dalam General Agreement on
sistem perdagangan multilateral Tariffs and Trade (GATT) berikut perubahan-
berdasarkan prinsip-prinsip dan perubahannya dalam Undang-Undang
ketentuan General Agreement on Nomor 7 Tahun 1994 Tentang Pengesahan
Tariffs and Trade (GATT). Agreements Establishing The World Trade
(4) Meningkatkan ketanggapan Organization (Persetujuan Pembentukkan
sistem General Agreement Organisasi Perdagangan Dunia).
on Tariffs and Trade (GATT) Peran serta WTO dalam perdagangan
terhadap perkembangan situasi dunia disini tidak hanya menjamin dan
perekonomian dunia dan teknologi menjaga agar terciptanya stabilitas
tinggi. perdagangan, maupun untuk menjamin
(5) mengembangkan suatu terlaksananya peraktek perdagangan yang
bentuk kerjasama pada tingkat fair serta tidak ada pihak yang dirugikan,
internasional untuk mempererat kana tetapi peran serta dari WTO ini juga
hubungan antara kebijakan untuk menyelesaikan setiap sengketa
perdagangan dan kebijakan perdagangan yang terjadi antara negara-
ekonomi lainnya. negara anggota WTO.
b) International Monatery Fund
(IMF)
Selain hal yang tersebut tujuan lain
Pendirian International Monatery Fund
dari pembentukkan organisasi perdagangan
ini bersamaan dengan pendirian bank
dunia ini tidak lain adalah untuk menjamin
dunia, yaitu sama-sama dimaksudkan
terlaksananya ketentuan-ketentuan General
untuk penyediaan perangkat moneter
Agreement on Tariffs and Trade (GATT)
dan keuangan demi kemakmuran dunia.
dalam perdagangan dunia yang dalam hal
Yang mana perbedaannya dengan bank
Prawitra Thalib: Mekanisme Lalu Lintas Pembayaran Luar Negeri 265

dunia adalah International Monatery memberikan keprcayaan kepada


Fund bukan lembaga keuangan para anggotanya.
berbentuk bank, akan tetapi merupakan (6) Mengurangi waktu dan besarnya
suatu lembaga keuangan yang disekuilibrium dalam neraca
pendanaannya berasaldari sumbangan pembayaran negara anggota IMF.
para anggotanya yang dikenal dengan
c) Asuransi
istilah Quota.
Peran serta asuransi dalam kegiatan
Mengenai peran serta International
ekspor impor ini bukanlah peran
Monatery Fund terhadap kegiatan
pokok, yang artinya pihak asuransi
perdagangan dunia terutama ekspor
bisa saja dikutsertakan dalam kegiatan
impor, dapat dilihat dari tujuan
perdagangan tersebut dan bisa saja
didirikannya lembaga ini sebagaimana
tidak, tergantung dari kesepakatan
yang tercantum dalam articles of
kedua belah pihak.
agreement yang antara lain adalah:8
Dalam melaksanakan peranannya pada
(1) menjadi tempat secara permanen
kegiatan ekspor impor asuransi tersebut
bagi pertemuan-pertemuan dan
menjamin bahwa pihak eksportir dan
perundingan untuk mencapai
importir terhindar dari kerugian dan
kerja sama internasional dalam
tentu saja kedua pihak akan membayar
bidang keuangan.
premi yang pantas kepada asuransi
(2) Membantu memperluas tersebut.
perdagangan internasional
Adapun demi manjamin terlaksananya
yang seimbang di antara para
kepentingan asuransi biasanya
anggotanya dan membantu
menerapkan tiga resiko yang antra lain
perekonomian para anggotanya.
adalah:9
(3) Berusaha meniadakan competitive
1) Resiko murni
depresiations dan mengusahakan
tercapainya stable exchange rate. Adalah suatu kondisi di mana
tidak adanya sautu kepastian
(4) Menghilangkan exchange
resiko akan timbul, shingga
restrictions.
apabila kejadian tersebut terjadi
(5) Membantu para anggota yang maka timbullah kerugian tersebut
mengalami kesukaran dalam dan apabila kerugian itu tidak
pinjaman luar negeri agar jangan terjadi maka keadaan sama seperti
mengambil tindakan-tindakan sedia kala.
yang dapat merugikan negara-
negara yang bersangkutan dan
9
  Abdul Rasyid Saliman, et al, Hukum Bisnis Untuk
negara lainnya. Tujuannya untuk Perusahaan Teori dan Contoh Kasus, Cetakan ketiga,
8
  Kasmir Op Cit, h. 354-355. Kencana Prenada Media Grup, Jakarta, 2007, h. 212-213.
266 Yuridika: Volume 26 No 3, September-Desember 2011

2) Resiko spekulasi Sedangkan mengenai para pelaku


Adalah suatu kondisi di mana ada dalam lalu lintas pembayaran luar negeri
dua kejadia yang akan terjadi yang adalah sebagai berikut :11
menimbulkan dua kemungkinan, 1. Pembayar adalah seseorang/
yaitu menimbulkan keuntungan perusahaan yang bertindak sebagai
dan menderita kerugian. pembeli (importir) dari transaksi
3) Resiko khusus pembayaran.

Yaitu resiko yang timbul dari 2. Bank umum


tindakan individu dengan dampak a. bank pengirim (remiting bank)
hanya terhadap seorang tertentu yaitu bank yang mengirim uang
saja. (transfer) baik atas permintaan
Jadi berdasarkan uraian tampak bahwa nasabah maupun untuk
perdagangan multi lateral yang dalam hal kepentingan bank sendiri.
ini adalah kegiatan ekspor impor tidak akan b. Bank pembayar (paying bank)
berjalan sebagaimana mestinya apabila tidak yaitu bank yang membayarkan
didukung oleh lembaga-lembaga lain baik uang kepada si penerimanya
berbentuk bank maupun bukan bank, tidak (payee)
hanya itu aturan-aturan dan kesepakatan c. Bank pembari ganti (reimbursing
internasional juga berperan guna menjamin bank) yaitu bank yang atas
kelancaran perdagangan dunia dalam rangka permintaan bank pengirim
meningkatkan pertumbuhan ekonomi di menyediakan danabagi pembayar,
negara yang bersangkutan. supaya bank pembayar bersedia
Mengenai lalu lintas pembayaran luar melakukan pembayarannya.
negeri tersebut terdapat beberapa ciri-ciri d. Bank kliring yaitu bank pelaksana
yang antara lain adalah: 10 mekanisme kliring.

1. Alat-alat pembayarannya dengan uang 3. Penerima yaitu seseorang/


giral , promes, nota dan sebagainya. perusahaan yang bertindak sebagai
penjual (eksportir) dari transaksi
2. Pembayaran dilakukan melalui media
perdagangan.
jasa bank
Mengenai makanisme lalu lintas
3. Pembayar dan penerima kadang-
pembayaran luar negeri tersebut dapat
kadang tidak bertemu.
dilakukan dengan beberapa cara yang antara
4. Pembayaran bisa dengan valuta lain adalah :
sendiri dan atau valuta asing.
1. Advance Payment
Istilah lain dari Advance Payment
10
  Malayu SP Hasibuan, Loc Cit. 11
  Ibid
Prawitra Thalib: Mekanisme Lalu Lintas Pembayaran Luar Negeri 267

adalah pembayaran di muka atau tunai, adalah:13


memang dalam kehidupan sehari-hari 1. Penjual barang mempunyai
pembayaran tunai dalam pembaelian bargaining position (posisi tawar-
barang (cash and carry) merupakan menawar) yang kuat dibandingkan
makanisme yang praktis dan yang dengan pembeli karena penjual
paling sering dilakukan serta merupakan merupakan satu-satunya pemilik
metode pembayaran dengan uang yang barang tersebut. Dalam istilah
tertua, akan tetapi lain halnya dalam ekonomi, permintaan atas
perdagangan internasional sekalipun barang tersebut telah melampaui
metode pembayaran dimuka dapat penawarannya. Alasannya dapat
dilakukan antara importir dan ekspotir juga karena penjual meguasai
namun dalam prakteknya sangatlah jaringan distribusi barang tersebut.
rumit dan tidak praktis.
2. Pembeli sangat memerlukan barang
Dimana dalam mekanismenya pada tersebut.
kegiatan ekspor impor pembeli di
3. Penjual adalah bagian dari
negara tertentu harus mengirimkan
perusahaan pembeli.
uangnya terlebih dahulu sebelum
penjual di negara lain mengirimkan 4. Country Risk negara pembeli
barangnya. Dalam mekanisme kegiatan dinilai memburuk.
ekspor impor ini pembayaran dilakukan 2. Open Account
melalui transfer antar bank, akan
Dalam mekanisme Open Account
tetapi resiko yang dihadapi pembeli
ini pembayaran dilakukan setelah
(importir) cukup besar dan dalam
pembeli menerima barang, sehingga
mekanisme pembayaran tunai ini sudah
dapat dikatakan bahwa mekanisme
seharusnya importir mengenal baik
Open Account merupakan kebalikan
eksportirnya sebelum transaksi jual
dari Advance payment. Akan tetapi
beli, dilaksanakan sehingga importir
sekalipun demikian mekanisme ini
dapat menghindari resiko-resiko berupa
juga tetap memiliki resiko yaitu
barang tidak dikirimkan setelah uang
pembayaran tidak dilakukan meskipun
dikirim, kualitas barang yang tidak
barang telah dikirim, pembayaran tidak
sesuai, pengiriman barang tertunda dan
sesuai dengan harga barang dan terjadi
lain-lain.12
penundaan pembayaran.
Sekalipun resiko dari Advance Payment
Meskipun juga terdapat resiko, namun
ini cukup tinggi namun terapat beberapa
mekanisme pembayaran ini tetap
alasan mekanisme ini tetap dipakai dalam
dijadikan pilihan dengan alasan:14
kegiatan ekspor impor, yang antara lain
12 13
  Ade Arthesa, Bank dan Lembaga Keuangan   Ibid, h. 90
14
Bukan Bank, Indeks, 2006, h. 88-89.   Ibid.
268 Yuridika: Volume 26 No 3, September-Desember 2011

1. Menguasai distribusi barang akseptasi atas dokumen-dokumen


tersebut. tagihan. Setelah akseptasi jatuh
2. Eksportir atau penjual melakukan tempo, nasabah harus melakukan
penetrasi pasar agara barangnya pembayaran sesuai dengan
dapat segera dikenal oleh kesepakatan dalam dokumen
konsumen. tersebut.

3. Pembeli adalah bagian dari 4. Clean Collection


perusahaan eksportir Pada prinsipnya mekanisme Clean
3. Documentary Collection Collection sama dengan Documentary
Collection hanya saja pembayarannya
Mekanisme ini dilakukan untuk
didasarkan pada adanya dokumen
meminimalisir resiko yang terjadi dalam
financial saja yaitu draft, tanpa disertai
mekanisme Advance Payment maupun
dengan dokumen komersial (bill of
Open Account, yang mana mekanisme
loading, invoice, packing list dan lain-
Documentary Collection adalah system
lain). Adapun resiko dari mekanisme
pembayaran dengan cara mengirimkan
ini adalah adalah kepastian pembayaran
dokumen kepemilikan dan dokumen
belum terjamin, penjual akan
penunjang melalui bank. Selanjutnya
mengalami kerugian bila pembeli tidak
bank melakukan pemerikasaan terhadap
mau menebus dokumen (malakukan
dokumen tersebut dan meneruskannya
pembayaran) dan juga pembayarannya
kepada importir dan setelah itu baru
memerlukan waktu karena harus
dilakukan pembayaran dan pengiriman
meneliti dokumen terlebih dahulu.
barang, setelah pembeli yakin akan
kebenaran dokumen tersebut. 5. Letter of Credit

Adapun metode yang digunakan dalam Ini adalah mekanisme pembayaran


Documentary Collection ini antara lain internasional yang paling populer
adalah: 15 dalam kegiatan ekspor impor, hal
tersebut dikarenakan mekanisme Letter
a) Documents Againts Payment
of Credit ini memiliki keuntungan-
(D/P)
keuntungan lain yang tidak dimiliki
Bank akan menyerahkan dokumen oleh mekanisme lalu lintas pembayaran
apabila pembayaran sesuai dengan luar negari yang lain, yang antara lain
tagihan pada dokumen tersebut. adalah: ��
16

b) Document Againts Acceptance a) Keuntungan Pembeli/Importir


(D/A)
1) Dapat menentukan jenis-jenis
Bank akan menyerahkan dokumen dokumen.
apabila nasabah telah melakukan
15 16
  Ibid, h. 91   Ibid, h. 96
Prawitra Thalib: Mekanisme Lalu Lintas Pembayaran Luar Negeri 269

2) Dapat menentukan tanggal pembayaran atas barang-barang yang


pengapalan barang. diekspornya.
3) Dapat meminta fasilitas kredit. 3. Pembayaran dilakukan oleh bank
4) Efisien. melalui kredit yang anggunannya
berupa dokumen-dokumen transaksi
b) Keuntungan Penjual/Eksportir
tersebut yang berupa (commercial
1) Kecepatan dan keamanan invoice document, bill of landing,
pembayaran insurance document dan certificate
2) Terhindar dari pembatalan L/C document).
secara sepihak Dalam prakteknya Letter of Credit juga
3) Dapat meminta tambahan memiliki beberapa jenis-jenis tertentu yang
jaminan dari bank lain. antara lain adalah:18

4) Terhindar dari resiko transfer. 1. Menurut penerbitnya.

5) Penguasaan dokumen dan a) Merchant Letter of Credit


barang. b) Banker Letter of Credit
6) Dapat meminta fasilitas kredit. 2. Menurut bentuknya
7) Efisien. a) Revocable Leter of Credit
Mengenai Letter of Credit sendiri b) Irrevocable Letter of Credit
dapat diartikan sebagai mekanisme
c) Irrevocable and Confirmed
pembayaran yang memberikan keuntungan
Letter of Credit
bagi kedua belah pihak yakni eksportir dan
importir, yang mana sistem pembayaran 3. Menurut syarat-syaratnya
ini dilakukan dengan dilakukan dengan a) Documentary Letter of Credit
pemberian jaminan tertulis dari bank b) Open (Clean) Letter of Credit
penerbit atas perintah nasabah (pembeli/
4. Menurut cara pembayarannya
importir) untuk melakukan pembayaran
ke beneficiary (penerima Letter of Credit) a) Sight Letter of Credit
asalkan beneficiary menyerahkan dokumen b) Usance (term) Letter of Credit
yang sesuai dengan persyaratan Letter of
5. Menurut hak beneficiary
Credit tersebut. Sehingga dengan kata lain
dapat dijelaskan sebagai berikut :17 a. Transferable Letter of Credit

1. Importir akan membayar apabila telah b. Nontransferable Letter of


menerima barang yang diekspornya. Credit

2. Eksportir akan memperoleh

17 18
  Malayu SP Hasibuan. Op Cit, h. 130   Bandingkan, Ibid, h. 132-133.
270 Yuridika: Volume 26 No 3, September-Desember 2011

6. Menurut perjanjiannya 9. Pembayaran, Akseptasi atau


a. Restricted (straight) Letter of negosiasi
Credit 10. penerusan dokumen ke Issuing
b. General Letter of Credit bank
7. Letter of Credit khusus 11. Pembayaran kembali
a) Aflopend Letter of Credit (reimbursement)

b) Revolving Letter of Credit 12. Pembayaran uang dari applicant


ke issuing bank
c) Back to back Letter of Credit
13. Penyerahan dokumen ke applicant
d) Red Clause
14. Dokumen diserahkan ke maskapai
e) Green Clause
pelayaran untuk pengambilan
f) Negociering Letter of Credit barang.
g) Confirmed Negociering Letter of 15. Pengambilan barang oleh
Credit applicant.
h) Unconfirmed Negociering Letter Akan tetapi sekalipun Letter of
of Credit Credit ini diciptakan untuk mengatasi
i) Standby Letter of Credit kelemahan-kelemahan yang ada pada
mekanisme lalu lintas pembayaran
Mengenai mekanisme pelaksanaan
internasional sebelumnya tetap saja
Letter of Credit tersebut dalam transaksi
ada beberapa kemungkinan resiko yang
ekspor impor dilakukan dengan cara-cara
dapat terjadi yang antara lain adalah:
sebagai berikut:19
1. Memerlukan biaya yang lebih
1. Penandatanganan Sales Contract
besar dibandingkan dengan jenis
2. Aplikasi pembukaan Letter of pembayaran lainnya, seperti
Credit biaya untuk provisi pembukaan
3. Penyerahan uang jaminan Letter of Credit, telekomunikasi,
pemeriksaan dokumen dan lain
4. Pembukaan Letter of Credit
sebagainya.
5. Penerusan Letter of Credit
2. Pembatalan Letter of Credit sulit
6. Pengapalan barang dilakukan
7. Penyiapan dokumen oleh 3. Tidak ada jaminan seandainya
maskapai pelayaran kualitas barang tidak sesuai dengan
8. penyerahan dokumen ke kontrak.
Advising Bank 4. Resiko unpaid, di mana
19
  Ade Arthesa, Op Cit, h. 92-94. eksportir menanggung resiko
Prawitra Thalib: Mekanisme Lalu Lintas Pembayaran Luar Negeri 271

ditolaknya suatu pembayaran negara-negara anggota WTO sehingga tidak


oleh bank apabila dokumen yang ada pihak yang dirugikan dan terciptanya
diserahkan diindikasikan terdapat perdagangan yang fair. Mengenai sengketa
penyimpangan (disparencies) yang dapat terjadi dalam mekanisme
terhadap syarat-syarat Letter of pembayaran pada kegiatan ekspor dan impor
Credit. tersebut antara lain adalah :
5. Resiko transfer dan resiko 1. kualitas barang yang dipesan tidak
politik dari negara importir, sesuai
apabila eksportir menerima 2. risiko pembayaran terlambat
Letter of Credit dari negara yang (kecuali L/C)
mempunyai Country Risk tinggi
3. risiko dokumen yang bermasalah
dan Letter of Credit tersebut tidak
dikonfirmasikan ke bank bonafid 4. risiko pembatalan perjanjian
di negaranya, sehingga eksportir Hal-hal diatas adalah risiko yang harus
tersebut akan menerima resiko di hadapi oleh para eksportir dan importir
berupa tidak dapat menerima dalam melakukan pembayaran internasional
pembayaran karena ditutupnya yang akan berujung kepada sengketa antara
bank. kedua belah pihak. Mengenai peran serta
Adapun dalam hal penyelesaian WTO dalam menyelesaikan sengketa
sengketa mengenai mekanisme pembayaran antara kedua belah pihak diatur dalam Pasal
pada kegiatan ekspor dan impor peran (Article) 22,25 dan 38 dalam ketentuan
serta bank atau asuransi tidaklah dapat GATT.
diandalkan hal tersebut dikarenakan tugas Mengenai pembahasan dari Pasal-Pasal
dan wewenang bank dan asuransi yang tersebut antara lain adalah:
terikat pada regulasi di negaranya (padahal
1. Pasal 22
regulasi dari pihak-pihak yang bersengketa
sudah pesti berbeda antara satu dengan Pasal ini mengatur mengenai
yang lain), selain itu bank maupun asuransi Consultation, yaitu penyelesaian
hanya memiliki peran serta untuk menjamin sengketa di dalam General Agreement
terjadinya pembayaran dan penggantian of Tariff and Trade (GATT). Yang mana
akibat adanya suatu resiko, bukan terhadap Pasal ini merupakan Pasal yang Paling
masalah wanprestasi ataupun hal-hal lain singkat dari ketiga puluh delapan Pasal
yang dapat dipersengketakan oleh kedua General Agreement of Tariff and Trade
belah pihak. (GATT) dan selain itu materi dari
Pasal ini sangat berbeda dari Pasal
Oleh karena itu maka peran serta
penyelesaian sengketa pada umumnya.
dari WTO sangatlah diperlukan dalam
Yang mana Pasal ini mengatur
menyelesaikan sengketa yang terjadi antara
272 Yuridika: Volume 26 No 3, September-Desember 2011

1. Each contracting party shall accord dalam prakteknya sepanjang huruf awal
sympathetic consideration to, and kedua kata tersebut (C dan P) ditulis
shall afford adequate opportunity dengan huruf besar maka istilah ini
for consultation regarding, such tetap diterima oleh General Agreement
representations as may be by of Tariff and Trade (GATT).
another contracting party with 3. Pasal 38
respect to any matter affecting the
Pasal ini adalah Pasal terakhir dalam
operation of this agreement.
ketentuan General Agreement of Tariff
2. the CONTRACTING PARTIES may, and Trade (GATT) yang mengatur
at the request of a contracting party, mengenai Joint Action, yang mana
consult with any contracting party CONTRACTING PARTIES dapat
or parties in respect of any matter berkolabolarsi ataupun begabung
for which it has notbeen possible to maupun bekerjasama dengan pihak-
find a satisfactory solution through pihak yang terkait dalam hal untuk
consultationunder paragraph 1. mencapai penyelesaian dari sengketa
Yang mana dari pasal tersebut dapat perjanjian ekspor impor antara negara-
diartikan bahwa penyelesaian secara negara anggota WTO.
konsultasi pada intinya adalah penyelesaian Berdasarkan Pasal 22,25 dan 38
pada tahap awal dan hal ini sifatnya tersebut maka upaya penyelesaian sengketa
mengikat. Yang mana apabila ada suatu yang dapat dilakukan oleh WTO antara lain
negara yang merasa dirugikan oleh adanya adalah :
suatu kebijakan perdagangan dari negara
1. Consultation / Konsultasi
lain maka konsultasi adalah cara pertama
yang harus ditempuh. Mengenai prosedur dari konsultasi
tersebut dapat dilakukan dalam kondisi
2. Pasal 25
:20
Pasal ini mengatur tentang Joint Action
a) Dilakukan oleh negara peserta
by the CONTRACTING PARTIES, yang
yang merasa keuntungannya yang
mana pada dasarnya Pasal ini mengacu
diperolehnya dari GATT baik secara
kepada Contracting Parties ini sebagai
langsung ataupun tidak langsung
suatu lembaga tertinggi dalam General
telah dirugikan atau dihilangkan.
Agreement of Tariff and Trade (GATT).
Pada awalnya dalam perkembangannya b) Penerapan suatu tindakan oleh
CONTRACTING PARTIES ini bernama pihak lain baik bertentangan
Committee namun selanjutnya diubah ataupun tidak bertentangan dengan
dengna istilah Contracting Parties 20
  Hata, Perdagangan Internasional Dalam
yang selanjutnya berubah menjadi Sistem GATT dan WTO-Aspek-aspek Hukum
dan Non Hukum, Cetakan Pertama,Refika Aditama,
CONTRACTING PARTIES, namun
Bandung, September 2006, h. 184.
Prawitra Thalib: Mekanisme Lalu Lintas Pembayaran Luar Negeri 273

GATT. PARTIES.
c) Adanya situasi-situasi lain. Apabila ternyata keputusan atau
Sehingga dengan demikian dapat rekomendasi yang diajukan oleh panel
disimpulkan mengenai konsultasi ini tidak berkenan bagi kedua belah pihak
dapat dilakukan tanpa harus terjadinya yang bersengketa maka tugas dari
sengketa terlebih dahulu, oleh karena CONTRACTING PARTIES adalah
itu menurut penulis konsulotasi ini membawa permasalahan tersebut ke
adalah semacam upaya preventif Mahkamah Internasional dan apabila
yang dilakukan oleh WTO dalam hal permasalahan tersebut telah sampai
menciptakan stabilitas perdagangan di Mahkamah Internasional, maka
dan menjamin terlaksananya praktek penyelesaian dari permasalahan
perdagangan yang fair dan saling tersebut adalah wewenang mutlak dari
menguntungkan. Mahkamah Internasional terlepas dari
WTO.
2. Melalui CONTRACTING PARTIES
Suatu sengketa apabila tidak berhasil PENUTUP
dilaksanakan melalui konsultasi Pihak-pihak yang berperan dalam
maka dilakukan dengan cara mekanisme lalu lintas pembayaran luar
membawa permasalahan tersebut negeri terdiri dari bank (bank umum,
kepada CONTRACTING PARTIES World Bank, Asian Development Bank dan
untuk dimintai rekomendasi atau Bank Pembangunan Islam) dan lembaga
keputusannya, dalam prakteknya bukan bank (World Trade Organisation,
CONTRACTING PARTIES akan International Monatery Fund dan Asuransi).
menggunakan prosedur panel, di Mekanisme lalu lintas pembayaran luar negeri
mana pihak yang menggugat meminta tersebut dapat dilakukan melalui Advance
dibentuknya sebuah panel oleh Payment, Open Account,Documentary
CONTRACTING PARTIES yang akan Collection, Clean Collection dan Letter of
membantu CONTRACTING PARTIES Credit. Bahwa penyelesaian sengketa yang
dalam menyelesaikan sengketa dapat dilakukan oleh WTO adalah melalui
tersebut. Konsultasi dan pembentukkan panel oleh
Sehingga dalam hal ini fungsi panel CONTRACTING PARTIRES, namun
adalah suatu tim ahli yang berusaha apabila CONTRACTING PARTIES tidak
mencari fakta dari persengketaan, mempu menyelesaiakan permasalahan
membuat penilaian atas dasar aturan- terbut penyelesaian akhirnya tetap di
aturan yang berlaku serta membuat serahkan kepada Mahkamah Internasional.
rekomendasi tentang langkah yang harus Mengenai sengketa terhadap
diambil dan menyerahkan laporannya penyalahgunaan prosedur dan wanprestasi
tersebut kepada CONTRACTING
274 Yuridika: Volume 26 No 3, September-Desember 2011

terhadap perjanjian ekspor impor, Huala Adolf, Perjanjian Penanaman


sebaiknya para pihak yang bersengketa Modal Dalam Hukum Perdagangan
Internasional (WTO), Cetakan
harus memanfaatkan semaksimal mungkin
Pertama, RajaGrafindo Persada,
peran serta dari WTO, oleh karena itu untuk Jakarta 2004.
menghindari terjadinya resiko, maka pihak
Imam Sjahputra, Hak Atas Kekayaan
penjamin pembayaran hendaknya untuk
Intelektual (Suatu Pengantar),
tidak menjamin transaksi ekspor impor pada Harvarindo, 2007.
negara-negara country risk.
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan
DAFTAR BACAAN Lainnya, Rajawali Grafindo Pers,
Jakarta, 2008.
Abdul Rasyid Saliman, et al, Hukum
Bisnis Untuk Perusahaan Teori Malayu SP Hasibuan, Dasar-Dasar
dan Contoh Kasus, Cetakan ketiga, Perbankan, Cetakan Keenam, Bumi
Kencana Prenada Media Grup, Aksara, Jakarta, 2007.
Jakarta, 2007.
Munir Fuady, Pengantar Hukum Bisnis
Ade Arthesa, Bank dan Lembaga Menata Bisnis Modern di Era
Keuangan Bukan Bank, PT Indeks, Global, Cetakan Pertama, PT Citra
2006. Aditya Bakti, Bandung, 2002.

Hata, Perdagangan Internasional Dalam


Sistem GATT dan WTO-Aspek-
aspek Hukum dan Non Hukum,
Cetakan Pertama, Refika Aditama,
Bandung, September 2006.

Anda mungkin juga menyukai