Anda di halaman 1dari 4

1.

rijang

Batu rijang atau Batuapi adalah batuan sedimen mikrokristalin atau kriptokristalin yang tersusun atas
silikon dioksida (SiO2) dengan permukaan yang licin (glassy). Rijang dapat terbentuk sebagai nodul,
massa konkresi, dan deposit berlapis. Serpihan rijang dengan pecahan konkoidal sering menghasilkan
bentuk yang tajam sehingga manusia pada zaman dahulu menggunakan batu rijang sebagai alat
pemotong bahkan sebagai asesoris senjata tradisional.

Batu rijang disebut "batu api" karena jika dibenturkan dengan baja atau batu lain akan memercikkan
bunga api yang dapat membakar bahan kering. Salah satu jenis batu rijang yang biasa disebut Batu rijang
merah atau jasper saat ini banyak dicari oleh pemburu batu akik untuk digunakan sebagai ornamen atau
perhiasan.

2. sekis

Sekis (bahasa Inggris: schist) adalah typical dari jenis batuan metamorf, batuan ini terbentuk pada saat
batuan sediment atau batuan beku yang terpendam pada tempat yang dalam mengalami tekanan dan
temperatur yang tinggi. Hampir dari semua jejak jejak asli batuan ( termasuk kandungan fosil) dan
bentuk bentuk struktur lapisan ( seperti layering dan ripple marks) menjadi hilang akibat dari mineral-
mineral mengalami proses migrasi dan rekristalisasi. Pada batuan ini terbentuk goresan goresan yang
tersusun dari mineral mineral seperti hornblende yang tidak terdapat pada batuan batuan sediment

3. azurite

atu Azurite merupakan batu berwarna biru kental tetapi dan memiliki kilau seperti kaca dan ditemukan
di sekitar tambang tembaga. Azurite merupakan batu yang menyerap air, maka dengan berlalunya
waktu, batu ini secara perlahan akan berubah menjadi Malachite. Azurite sering ditemukan tercampur
dengan batu Malachite. Tingkat kepadatan batu ini hanya 3. 5 sampai 4 Mohs. baca juga Batu Kecubung
Bintang

Azurite memperoleh nama dari perkataan arab (azure) yang bermaksud biru. Warna biru pada batu ini
terhasil dari mineral kuprum (tembaga) dimana struktur kristal batu ini punya tembaga yang bergabung
secara kimia dengan kumpulan karbonat (CO3) dan hidroksil (OH). Pada zaman dahulu, azurite
dimanfaatkan untuk mewarna lukisan pada kain fabrik mahupun dinding bangunan.

4. dioptase
Dioptase adalah mineral siklilikat tembaga berwarna hijau zamrud hingga hijau kebiruan . Transparan
untuk tembus cahaya . Kilauannya adalah cairan vitreous untuk sub adamantine . Formulanya adalah
CuSiO 3 · H 2 O (juga dilaporkan sebagai CuSiO 2 (OH) 2 ). Ini memiliki kekerasan 5, sama dengan email
gigi. Gravitasi spesifiknya adalah 3,28–3,35, dan memiliki dua arah pembelahan yang sempurna dan
sangat baik. Selain itu, dioptase sangat rapuh dan spesimen harus ditangani dengan sangat hati-hati. Ini
adalah mineral trigonal , membentuk kristal 6-sisi yang diakhiri oleh rhombohedra.

Ini populer dengan pengumpul mineral dan kadang-kadang dipotong menjadi permata kecil. Ini juga bisa
digiling dan digunakan sebagai pigmen untuk melukis.

5. granit

Granit adalah jenis batuan intrusif, felsik, igneus yang umum dan banyak ditemukan. Sebagian besar
granit bertekstur keras dan kuat, dan oleh karena itu banyak digunakan sebagai batuan untuk konstruksi.
Kepadatan rata-rata granit adalah 2,75 gr/cm³ dengan jangkauan antara 1,74 dan 2,80. Kata granit
berasal dari bahasa Latin granum.

Meja granit sebagai bidang acuan dalam proses pengukuran

Dalam bidang industri dan rekayasa, granit banyak dipakai sebagai bidang acuan dalam berbagai
pengukuran dan alat pengukur. Hal ini dikarenakan granit bersifat kedap air, kaku (rigid), non-higroskopis
dan memiliki koefisien ekspansi termal yang sangat rendah. Salah satu penerapannya adalah pada mesin
pengukur koordinat (Coordinate Measuring Machine).

6. peridotit

Peridotit adalah batuan beku padat, berbutir kasar, dan sebagian besar terdiri dari mineral olivin dan
piroksen. Peridotit adalah batuan ultramafik, karena mengandung kurang dari 45% silika. Peridotit tinggi
akan magnesium, dengan proporsi olivin yang tinggi dengan besi yang cukup. Peridotit berasal dari
mantel bumi, baik dalam bentuk blok yang solid dan fragmen, atau dalam bentuk akumulasi kristal dari
magma yang terbentuk di mantel. Komposisi peridotit pada kompleks batuan beku yang bermacam-
macam mencerminkan proporsi relatif piroksen, kromit, plagioklas, dan amfibol.

Peridotit adalah batuan yang dominan pada bagian atas mantel bumi. Komposisi nodula peridotit, yang
ditemukan di basal tertentu dan pipa berlian (kimberlit), mendapat perhatian khusus, karena mereka
menyediakan sampel dari mantel bumi yang dibawa dari kedalaman mulai dari sekitar 30 km sampai 200
km atau lebih. Beberapa nodula menyimpan rasio isotop osmium dan unsur lain yang merekam proses
yang terjadi ketika bumi terbentuk, dan sehingga mereka menarik perhatian para ahli paleontologi
karena mereka memberikan petunjuk komposisi awal mantel bumi dan kompleksitas proses yang terjadi.

7. batu lempung

Pengertian batu lempung yaitu batuan yang memiliki struktur padat dengan susunan mineral yang lebih
banyak dari batu lanau. Selain itu, batu lempung juga dapat diartikan sebagai salah satu jenis batuan
sedimen yang bersifat liat atau plastis, tersusun dari hidrous aluminium silikat (mineral lempung) yang
ukuran butirannya halus. Ukuran butiran batu lempung sangatlah halus, yakni tidak lebih dari 0,002 mm.

Mirip dengan batu serpih, batu lempung sangat sulit diteliti. Sangat dibutuhkan analisis secara kimiawi
agar ilmuwan tahu mineral penyusun batu lempung yang banyak mengandung silika. Silika ini berasal
dari feldspar yang banyak di temukan di lapisan kulit bumi. Selain itu, batu lempung juga memiliki
susunan unsur oksida besi yaitu berupa siderit, markit atau pirit. Mineral karbonat berupa bahan- bahan
organik dan anorganik juga ditemukan pada batu lempung. Mineral- mineral penyusun batu lempung
tersebut adalah mineral yang aktif secara elektrokimiawi. Para pakar harus menggunakan jenis
mikroskop elektron untuk melihat jenis mineral yang terdapat pada batu lempung.

8. batupasir

Batupasir (Bahasa Inggris: sandstone) adalah Batuan Sedimen yang terutama terdiri dari mineral
berukuran pasir atau butir-butir batuan yang dapat berasal dari pecahan batuan-batuan lainnya.
Sebagian besar batupasir terbentuk oleh kuarsa atau feldspar karena mineral-mineral tersebut paling
banyak terdapat di kulit bumi. Seperti halnya pasir, batupasir dapat memiliki berbagai jenis warna,
dengan warna umum adalah coklat muda, coklat, kuning, merah, abu-abu dan putih. Karena lapisan
batupasir sering kali membentuk karang atau bentukan topografis tinggi lainnya, warna tertentu
batupasir dapat dapat diidentikkan dengan daerah tertentu. Sebagai contoh, sebagian besar wilayah di
bagian barat Amerika Serikat dikenal dengan batupasir warna merahnya.

Batupasir tahan terhadap cuaca tetapi mudah untuk dibentuk. Hal ini membuat jenis batuan ini
merupakan bahan umum untuk bangunan dan jalan. Karena kekerasan dan kesamaan ukuran
butirannya, batupasir menjadi bahan yang sangat baik untuk dibuat menjadi batu asah (grindstone) yang
digunakan untuk menajamkan pisau dan berbagai kegunaan lainnya. Bentukan batuan yang terutama
tersusun dari batupasir biasanya mengizinkan perkolasi air dan memiliki pori untuk menyimpan air
dalam jumlah besar sehingga menjadikannya sebagai akuifer yang baik.
9. batu bara

Batu bara adalah salah satu bahan bakar fosil. Pengertian umumnya adalah batuan sedimen yang dapat
terbakar, terbentuk dari endapan organik, utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui
proses pembatubaraan. Unsur-unsur utamanya terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen.

Batu bara juga adalah batuan organik yang memiliki sifat-sifat fisika dan kimia yang kompleks yang dapat
ditemui dalam berbagai bentuk.

Analisis unsur memberikan rumus formula empiris seperti C137H97O9NS untuk bituminus dan
C240H90O4NS untuk antrasit.

10. batugamping

Gamping (bahasa Inggris: limestone, istilah komersial : batu kapur) (CaCO3) adalah sebuah batuan
sedimen yang terdiri dari mineral kalsit dan aragonit, yang merupakan dua varian yang berbeda dari
CaCO3 (kalsium karbonat). Sumber utama dari calcite adalah organisme laut. Organisme ini
mengeluarkan shell yang keluar ke air dan terdeposit di lantai samudra sebagai ooze pelagik (lihat lsoklin
untuk informasi tentang dissolusi kalsit).

Kalsit sekunder juga dapat terdepositkan oleh air meteorik tersupersaturasi (air tanah yang
mengendapkan material di gua). Ini menciptakan speleothem seperti stalagmit dan stalaktit. Bentuk
yang lebih jauh terbentuk dari Oolite (Gamping Oolitik) dan dapat dikenali dengan penampilannya yang
granular. Gamping membentuk 10% dari seluruh volume batuan sedimen.

Anda mungkin juga menyukai