GERAKAN PRAMUKA
PANGKALAN UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA 2016
QUORUM SIDANG
MUSYAWARAH PANDEGA
RACANA PRABU SILIWANGI–RARA SUBANGKARANCANG
PANGKALAN UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA 2016
ANGKATAN 13 : 5 ORANG
ANGKATAN 14 : 5 ORANG
ANGKATAN 15 : 8 ORANG
ANGKATAN 16 : 17 ORANG
JUMLAH : 35 ORANG
KEPUTUSAN MUSYAWARAH PANDEGA
GERAKAN PRAMUKA PANGKALAN UNIVERSITAS SILIWANGI
Nomor : 01/MUSPAN/PSW-RSK-UNSIL/XII/2016
TENTANG
QOURUM MUSPAN GERAKAN PRAMUKA
PANGKALAN UNIVERSITAS SILIWANGI 2016
Menimbang :
1. Musyawarah Pandega Gerakan Pramuka Pangkalan Universitas Siliwangi Tasikmalaya
yang disingkat MUSPAN adalah kekuasaan tertinggi bagi Racana Gerakan Pramuka
Pangkalan Universitas Siliwangi yang dilaksanakan satu tahun sekali.
2. Bahwa Dewan Racana Prabu Siliwangi–Rara Subangkarancang Gerakan Pramuka
Pangkalan Universitas Siliwangi Periode 2015/2016 telah berakhir dan untuk itu perlu
dilaksanakan MUSPAN Gerakan Pramuka Pangkalan Universitas Siliwangi 2016.
3. Bahwa dalam MUSPAN Gerakan Pramuka Pangkalan Universitas Siliwangi Tahun 2016
perlu quorum yaitu dihadiri setengah lebih satu dari jumlah peserta sidang yang
seharusnya hadir dalam MUSPAN Gerakan Pramuka Pangkalan Universitas Siliwangi
Tasikmalaya Tahun 2016.
Mengingat :
1. Anggaran Dasar Gerakan Pramuka
2. Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka
Memperhatikan :
Laporan panitia kerja MUSPAN Gerakan Pramuka Pangkalan Universitas Siliwangi
Tasikmalaya 2016 tentang perumusan peserta yang akan hadir dalam MUSPAN Gerakan
Pramuka Pangkalan Universitas Siliwangi Tahun 2016.
Memutuskan :
1. MUSPAN Gerakan Pramuka Pangkalan Universitas Siliwangi Tasikmalaya Tahun 2016
dinyatakan memenuhi quorum yang dihadiri setengah lebih satu dari jumlah peserta yang
seharusnya hadir.
2. Mengesahkan MUSPAN Gerakan Pramuka Pangkalan Universitas Siliwangi Tasikmalaya
tahun 2016.
3. Keputusan ini berlaku sejak tanggal diputuskan dengan catatan apabila terjadi kekeliruan
akan diperbaiki sebagaimna mestinya.
Ditetapkan di Tasikmalaya
Pada Tanggal 28, Desember 2016
Pukul : 21:18 WIB
PIMPINAN SIDANG
Jajang Maoludin A., PSW Muhammad Nurhikmat., PSW Maya Paujiyah, RSK
AGENDA SIDANG
MUSYAWARAH PANDEGA
RACANA PRABU SILIWANGI–RARA SUBANGKARANCANG
PANGKALAN UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA 2016
Menimbang :
Mengingat :
Memperhatikan :
Memutuskan :
Ditetapkan di Tasikmalaya
Pada Tanggal 28, Desember 2016
Pukul : 21:42 WIB
PIMPINAN SIDANG
Jajang Maoludin A., PSW Muhammad Nurhikmat., PSW Maya Paujiyah., RSK
SIDANG PENDAHULUAN
RACANA PRABU SILIWANGI–RARA SUBANGKARANCANG
PANGKALAN UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA 2016
TATA TERTIB SIDANG
MUSYAWARAH PANDEGA
BAB I
KEDUDUKAN, TUGAS DAN DASAR
Pasal 1
Kedudukan
Musyawarah Pandega Tahun 2016 disingkat MUSPAN 2016 Gerakan Pramuka Racana Prabu
Siliwangi–Rara Subangkarancang Gugus Depan 02113-02114 Pangkalan Universitas Siliwangi
Tasikmalaya sebagai musyawarah tertinggi Gerakan Pramuka di Pangkalan Universitas
Siliwangi.
Pasal 2
Tugas
1. Menilai dan mengesahkan Laporan Pertanggungjawaban Ketua Dewan Racana Prabu
Siliwangi–Rara Subangkarancang Gerakan Pramuka Pangkalan Universitas Siliwangi
Periode 2015-2016.
2. Membahas Rencana Kerja Racana Prabu Siliwangi–Rara Subangkarancang Gerakan
Pramuka Pangkalan Universitas Siliwangi Periode 2015-2016 berdasarkan saran dan
pendapat peserta MUSPAN 2016.
3. Memilih dan mengesahkan Ketua Dewan Racana Prabu Siliwangi–Rara Subangkarancang
Gerakan Pramuka Pangkalan Universitas Siliwangi Periode 2016-2017.
Pasal 3
Dasar
1. UU No. 12 Tahun 2010, tentang Gerakan Pramuka.
2. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
3. Petunjuk pelaksanaan tahun 2013 nomor 176 tentang Pola dan Mekanisme Pembinaan
Pramuka Pandega .
4. Petunjuk penyelenggaraan gugus depan Perguruan Tinggi tahun 2011
5. Program Kerja Racana Prabu Siliwangi–Rara Subangkarancang Pangkalan Universitas
Siliwangi Periode 2015-2016.
BAB II
PESERTA
Pasal 4
Peserta
1. Peserta MUSPAN 2016 adalah calon pandega dan anggota gerakan pramuka pandega yang
tercatat aktif sebagai peserta didik di pangkalan Universitas Siliwangi.
2. Peserta yang berstatus pandega memiliki hak bicara dan satu hak suara.
3. Peserta yang berstatus calon pandega hanya memiliki hak bicara.
Pasal 5
Peninjau dan penasihat
1. Peninjau dan penasihat MUSPAN 2016 adalah mabigus, Pembina, dan Purna Racana Prabu
Siliwangi–Rara Subangkarancang yang berpangkalan di Universitas Siliwangi.
2. Setiap peninjau dan penasihat hanya memiliki hak bicara.
BAB III
QUORUM
Pasal 6
Quorum
1. MUSPAN 2016 dinyatakan quorum apabila dihadiri setengah lebih satu dari jumlah peserta
sidang yang seharusnya hadir.
2. Jika quorum seperti yang tertera pada ayat 1 di atas tidak tercapai, maka keputusan sidang
dikembalikan kepada quorum MUSPAN 2016, dianggap sah untuk dilanjutkan.
BAB IV
PELAKSANAAN MUSPAN
Pasal 7
Jenis Sidang
1. Sidang MUSPAN 2016 terdiri dari :
a. Sidang pendahuluan
b. Sidang Pleno I
c. Sidang Pleno II
d. Sidang Pleno III
2. Sidang dihadiri oleh peserta MUSPAN 2016.
3. Sidang dipimpin oleh presidium.
Pasal 8
Hak Bicara dan Hak Suara
1. Hak bicara adalah hak untuk mengajukan pendapat.
2. Hak suara adalah hak untuk memilih.
3. Peserta dan peninjau Sidang MUSPAN 2016 mempunyai hak bicara atas izin pimpinan
sidang.
Pasal 9
Pimpinan Sidang
1. MUSPAN 2016 dipimpin oleh :
a. Presidium terdahulu untuk Sidang Pendahuluan, dan
b. Presidium baru untuk melanjutkan Sidang Pleno.
2. Presidium memiliki wewenang mengatur jalannya sidang tanpa menyimpang dari ketentuan
tata tertib ini.
Pasal 10
Tata Cara Pemilihan Presidium Baru
1. Pimpinan sidang baru sebanyak 3 orang yang berstatus pandega di pangkalan Universitas
Siliwangi.
2. Calon Pimpinan sidang baru merupakan satu orang unsur pengurus racana dan dua orang
unsur peserta MUSPAN 2016 yang terdiri dari satu peserta putra dan satu peserta putri.
3. Pemilihan pimpinan sidang baru dilaksanakan dengan musyawarah mufakat.
4. Apabila ayat 3 tidak tercapai, dilakukan dengan system suara terbanyak.
Pasal 11
Pengambilan Keputusan
1. Pengambilan keputusan MUSPAN 2016 :
a. Diusahakan agar dapat tercapai atas dasar musyawarah dan mufakat.
b. Pemungutan suara sah apabila memperoleh jumlah suara terbanyak dari peserta yang
hadir.
2. Pemungutan suara dilakukan secara lisan kecuali dengan hal-hal berikut :
a. Jika dianggap perlu, pemungutan suara dapat dilakukan secara tertulis dan rahasia.
b. Pemungutan suara tentang hal-hal yang menyangkut pribadi seseorang harus dilakukan
secara tertulis dan rahasia.
3. Keputusan Musyawarah tidak boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
Pasal 12
Tim Formatur
1. MUSPAN 2016 memilih Tim Formatur.
2. Tim Formatur membentuk Dewan Racana baru maksimal dalam waktu satu minggu setelah
pelaksanaan muspan 2016 yang selanjutnya diajukan kepada Gugus Depan untuk disahkan.
3. Tata cara Pemilihan Tim Formatur diatur dalam keputusan tersendiri.
BAB V
LAIN-LAIN
Pasal 13
1. Segala sesuatu yang belum diatur pada tata tertib ini akan ditetapkan oleh Pimpinan
Sidang MUSPAN 2016 atas persetujuan sidang dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dengan tata tertib ini.
2. Tata tertib ini berlaku sejak ditetapkan dan berakhir sampai MUSPAN 2016 selesai.
Ditetapkan di Tasikmalaya
Pada Tanggal, 29 Desember 2016
Pukul : ........ WIB
Jajang Maoludin A., PSW Muhammad Nurhikmat., PSW Maya Paujiyah., RSK.
KEPUTUSAN MUSYAWARAH PANDEGA
GERAKAN PRAMUKA PANGKALAN UNIVERSITAS SILIWANGI
Nomor : 03/MUSPAN/PSW-RSK-UNSIL/XII/2016
TENTANG
TATA TERTIB MUSPAN GERAKAN PRAMUKA
PANGKALAN UNIVERSITAS SILIWANGI 2016
Menimbang :
Mengingat :
Memperhatikan :
Memutuskan :
Ditetapkan di Tasikmalaya
Pada Tanggal, ..................... 2016
Pukul : .......... WIB
PIMPINAN SIDANG
Jajang Maoludin A., PSW Muhammad Nurhikmat., PSW Maya Paujiyah., RSK.
KEPUTUSAN MUSYAWARAH PANDEGA
GERAKAN PRAMUKA PANGKALAN UNIVERSITAS SILIWANGI
Nomor : 04/MUSPAN/PSW-RSK-UNSIL/XII/2016
TENTANG
PRESIDIUM MUSPAN GERAKAN PRAMUKA
PANGKALAN UNIVERSITAS SILIWANGI 2016
Menimbang :
Mengingat :
Memperhatikan :
Memutuskan :
Ditetapkan di Tasikmalaya
Pada Tanggal, ...................... 2016
Pukul : .......... WIB
PIMPINAN SIDANG
Menimbang :
1. Bahwa salah satu tugas MUSPAN Gerakan Pramuka Pangkalan Universitas Siliwangi
Tahun 2016 adalah mengkaji dan meninjau kembali kebijakan dan pengembangan
organisasi Gerakan Pramuka yang dilaksanakan oleh Dewan Racana Gerakan Pramuka
Pangkalan Universitas Siliwangi Periode 2015/2016 melalui Laporan
Pertanggungjawaban Dewan Racana Gerakan Pramuka Pangkalan Universitas Siliwangi
periode 2015/2016.
2. Bahwa pengkajian dan peninjauan itu diperlakukan sebagai masukan bagi penyususan
rencana kerja pembinaan dan pengembangan Dewan Racana Gerakan Pramuka
Pangkalan Universitas Siliwangi Periode 2015/2016.
3. Bahwa untuk itu perlu dikeluarkan keputusan yang mengatur hal itu.
Mengingat :
1. Anggaran Dasar Gerakan Pramuka
2. Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka
Memperhatikan :
Putusan Sidang Pleno I MUSPAN Gerakan Pramuka Pangkalan Universitas Siliwangi Tahun
2016 tentang Laporan Pertanggungjawaban.
Memutuskan :
1. Menerima seluruh Laporan Pertanggungjawaban Dewan Racana Gerakan Pramuka
Pangkalan Universitas Siliwangi Periode 2015/2016 dengan syarat untuk diterimanya
LPJ yaitu peserta MUSPAN 2016 dan peninjau satu atau dua orang harus mengetahui
bukti fisik LPJ yang sudah ditandatangani oleh Pembina Pramuka Pangkalan Universitas
Siliwangi dengan batas waktu tanggal 07 Januari 2017.
2. Keputusan ini berlaku sejak tanggal diputuskan dengan catatan apabila terjadi kekeliruan
akan diperbaiki sebagaimna mestinya.
Ditetapkan di Tasikmalaya
Pada Tanggal, 29 2016
Pukul : 09.24 WIB
PIMPINAN SIDANG
BAB I
NAMA, WAKTU DAN TEMPAT
Pasal 1
Nama
Gerakan Pramuka Gugus Depan Kota Tasikmalaya 02113-02114 Racana Prabu Siliwangi – Rara
Subangkarancang pangkalan Universitas Siliwangi
Pasal 2
Waktu
Racana ini didirikan sejak tanggal 22 Agustus tahun 1982
Pasal 3
Tempat
Sekretariat Gedung Trigatra Universitas Siliwangi, Jalan Siliwangi No. 24 Kota Tasikmalaya
46116
BAB II
DASAR HUKUM, SIFAT DAN TUJUAN
Pasal 4
Dasar Hukum
Dasar hukum Racana Prabu Siliwangi–Rara Subangkarancang Gerakan Pramuka Pangkalan
Universitas Siliwangi :
1. Undang-undang No. 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka
2. Pancasila
3. Undang-undang Dasar 1945
4. Keputusan Munas tahun 2013 tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Gerakan Pramuka.
5. SK Kwarnas RI No. 176 tahun 2013 tentang petunjuk penyelenggaraan pola dan mekanisme
pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega.
Pasal 5
Sifat
1. Merupakan organisasi yang membantu pihak kampus, pemerintah dan masyarakat dalam
melaksanakan pembinaan di bidang pendidikan, khususnya pendidikan Kepramukaan.
2. Membentuk kader bangsa sekaligus kader pembangunan yang beriman dan bertaqwa serta
berwawasan ilmu pengetahuan dan keterampilan.
3. Membentuk sikap dan prilaku positif, menguasai keterampilan serta memiliki ketahanan
mental, moral, spiritual, emosional, intelektual dan fisik sehingga dapat menjadi manusia
yang berkepribadian Indonesia.
Pasal 6
Tujuan
1. Mengembangkan pendidikan Pramuka.
2. Memperkuat silaturahmi, kekeluargaan dan kebersamaan anggota.
3. Melaksanakan Tri Bina Gerakan Pramuka (diri, satuan dan masyarakat).
4. Mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
5. Mengamalkan Kode Etik dan Kode Kehormatan Gerakan Pramuka.
BAB III
MUSYAWARAH
Pasal 7
Musyawarah
1. Kekuasaan (forum) tertinggi berada pada Musyawarah Pandega yang dilaksanakan satu tahun
sekali dengan dihadiri oleh seluruh anggota Racana atau dihadiri setengah lebih satu dari
seluruh jumlah anggota. Apabila pada pelaksanaan jumlah peserta tidak mencapai quorum,
keputusan sidang diserahkan pada quorum.
2. Musyawarah luar biasa dilaksanakan apabila dikehendaki minimal sepertiga dari jumlah
anggota Pandega, disebabkan:
a. Keadaan mengharuskan adanya keputusan segera yang wewenangnya ada pada
Musyawarah Pandega.
b. Terjadi penyimpangan patal yang dilakukan pengurus Pandega selama masa jabatan.
BAB IV
WARGA RACANA
Pasal 8
Warga Racana
1. Tamu racana adalah yang telah mendaftar sebagai anggota baru.
2. Calon pandega adalah tamu racana yang mengikuti PERMACA.
3. Anggota Racana Prabu Siliwangi–Rara Subangkarancang adalah calon pandega dan anggota
pandega yang telah sah dilantik sebagai anggota pramuka Pandega Racana Prabu Siliwangi –
Rara Subang Karancang.
4. Anggota Purna adalah yang telah:
a. Berusia lebih dari 26 tahun
b. Menikah
c. Keluar secara terhormat.
d. Berakhirnya masa jabatan.
BAB V
DEWAN KEHORMATAN,DEWAN RACANA DAN REKA
Pasal 9
Dewan Kehormatan Racana
1. Dewan Kehormatan Pandega merupakan badan tetap yang dibentuk dalam Musyawarah
Pandega sebagai badan yang menetapkan pemberian anugrah, penghargaan dan sanksi
dengan tugas:
a. Menilai sikap dan prilaku anggota Racana Prabu Siliwangi–Rara Subangkarancang yang
melanggar Kode Kehormatan atau merugikan nama Racana Prabu Siliwangi–Rara
Subangkarancang
b. Menilai sikap, perilaku dan jasa seseorang untuk mendapatkan anugrah atau penghargaan
berupa tanda jasa.
2. Dewan kehormatan terdiri dari Ketua Racana dan Pemangku Adat satu periode sebelumnya.
Pasal 10
Dewan Racana
1. Dewan Racana merupakan pelaksanaan dari Musyawarah Pandega.
a. Dewan Racana terdiri dari:
1) Ketua Dewan Racana
2) Krani (Sekretaris)
3) Hartaka (Bendahara)
4) Pemangku Adat
b. ditandai dengan:
1) Pemakaian tanda jabatan Dewan Racana
2) Pemakaian talikur, hanya Ketua Dewan Racana dibahu sebelah kanan
Pasal 11
Reka
1.Reka merupakan satuan terkecil yang strukturnya di bawah Dewan Racana.
2.Reka Terdiri dari :
a) Reka Protokol
b) Reka Rescue dan Lapangan
c) Reka Rumah Tangga
d) Reka media, komunikasi dan informasi
e) Reka wirausaha
f) Reka PSDA (Pengembangan Sumber Daya Anggota)
3.Keputusan ini akan ditindaklanjuti di Rapat Kerja
BAB VI
MARS
Pasal 12
Mars
Wahai Pramuka siliwangi
Mari bersama kita berkarya
Menuju masyarakat yang sejahtera
Dengan tekad dan semangat membara
Mengamalkan dasadharma dan trisatya
Pramuka berani dan tak putus asa
Jadikanlah pramuka siliwangi
Menjadi pribadi mandiri
Terpuji taat pada ilahi
Pasal 13
Sandi racana
Sandi racana merupakan kata hati dari Racana Prabu Siliwangi – Rara Subang Karancang yang
berisi sebagai berikut:
SANDI RACANA
PRABU SILIWANGI – RARA SUBANG KARANCANG
BAB VII
ADMINISTRASI
Pasal 14
Kop Surat
1. Identitas lambang yang menunjukkan Gerakan Pramuka ditempatkan di sudut kiri atas
2. Identitas Pandega yang ditunjukkan dengan nama racana
3. kedudukan dan tempat yang menunjukkan keberadaan racana
Pasal 15
Penomoran Surat
1. Surat biasa berisi:
a. Nomor surat
b. Kode surat
c. Kwartir dan Gudep
d. Bulan
e. Tahun
f. Contoh : 01/A/02113-02114/X/2013
2. Surat Keputusan
a. Nomor surat
b. Surat keputusan yang dilambangkan dengan huruf SK
c. Identitas Pandega atau Kwartir Gudep
d. Bulan
e. Tahun
f. Contoh : 01/SK/02113-02114/X/2013
3. Surat Tugas
a. Nomor
b. Surat tugas yang dilambangkan dengan huruf ST
c. Identitas Pandega
d. Bulan
e. Tahun
f. Contoh : 01/ST/02113-02114/X/2013
4. Sertifikat
a. Nomor
b. Surat keterangan yang dilambangkan dengan huruf S
c. Identitas Pandega
d. Bulan
e. Tahun
f. Contoh : 01/S/02113-02114/X/2013
5. Piagam
a. Nomor
b. Surat keterangan yang dilambangkan dengan istimewa
c. Identitas Pandega
d. Bulan
e. Tahun
f. Contoh : 01/istimewa/02113-02114/X/2013
6. Surat Keterangan
a. Nomor
b. Surat keterangan yang dilambangkan dengan huruf SKT
c. Identitas Pandega
d. Bulan
e. Tahun
f. Contoh : 01/SKT/02113-02114/X/2013
Pasal 16
Stempel
1. Stempel Gugus Depan
2. Stempel kepanitiaan disesuaikan dengan kegiatan
Pasal 17
Penggunaan Stempel
1. Stempel Gugus Depan
a. Dibubuhkan pada pemilik jabatan tertinggi dalam administrasi :
1) Surat Keputusan
2) Surat Tugas
3) Sertifikat
4) Piagam/Istimewa
5) Surat Keterangan
2. Stempel kepanitiaan, pembubuhannya disesuaikan dengan pola pembubuhan stempel Gugus
Depan.
BAB VIII
KEUANGAN
Pasal 18
Sumber Keuangan
1. Dana kemahasiswaan dari APBN/APBD
2. Iuran anggota Rp. 2.000,-/ dua minggu
3. Usaha lain yang halal dan tidak mengikat
Pasal 19
Pengelolaan
1. Iuran kas harus dibayar pada minggu pertama dan minggu ketiga pada bulan yang sama,
apabila terjadi keterlambatan membayar iuran akan menjadi tanggungan minggu selanjutnya.
2. Alokasi dan distribusi keuangan untuk kegiatan diatur dalam ketetapan tersendiri.
3. Penggunaan dan pengelolaan keuangan Racana harus atas sepengetahuan dan persetujuan
ketua Dewan Racana dibawah tanggungjawab Hartaka (Bendahara) serta
dipertanggungjawabkan kepada Musyawarah Pandega.
BAB IX
LAIN-LAIN
Pasal 20
Petunjuk Penyelenggaraan
1. Hal-hal yang belum ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur dalam
petunjuk penyelenggaraan atau panduan lain.
2. Pentunjuk pelaksanaan atau panduan itu tidak boleh bertentangan dengan Undang-undang
AD/ART Gerakan Pramuka.
3. Petunjuk pelaksanaan atau panduan ditetapkan dengan keputuan Dewan Racana.
Pasal 21
Perubahan Anggaran Rumah Tangga
Perubahan Anggaran Rumah Tangga Pandega Racana Prabu Siliwangi–Rara Subangkarancang
ditetapkan dalam Musyawarah Pandega.
BAB X
PENUTUP
Pasal 22
Penutup
Anggaran Rumah Tangga ini ditetapkan dalam Musyawarah Pandega Racana Prabu Siliwangi–
Rara Subangkarancang Gerakan Pramuka Gugus Depan Kota Tasikmalaya 02113-02114
Pangkalan Universitas Siliwangi.
Ditetapkan di : Tasikmalaya
Pada Tanggal : 29 Desember 2016
Pada Sidang : MUSPAN 2016
Menimbang :
Mengingat :
Memperhatikan :
Memutuskan :
Ditetapkan di Tasikmalaya
Pada Tanggal, ...................... 2016
Pukul : ........... WIB
PIMPINAN SIDANG
Pasal 2
Sasaran
1. Adat ini hanya berlaku bagi anggota Racana Prabu Siliwangi – Rara
Subangkarancang Pramuka Pangkalan Universitas Siliwangi Tasikmalaya.
2. Angota Racana Prabu Siliwangi – Rara Subangkarancang adalah calon
pandega dan anggota Pramuka Pandega yang masih tercatat secara aktif di Pangkalan
Universitas Siliwangi Tasikmalaya.
3. Purna Racana Prabu Siliwangi – Rara Subangkarancang diharuskan untuk
menghormati segala ketentuan Adat Racana.
4. Para tamu Racana dianjurkan menghormati segala ketentuan Adat Racana.
Pasal 3
Waktu
Adat ini berlaku selama tercatat dalam keanggotaan Pramuka Racana Prabu Siliwangi – Rara
Subangkarancang.
Pasal 4
Sifat
1. Adat ini bersifat tegas dan mengikat seluruh anggota Racana Prabu Siliwangi
– Rara Subangkarancang.
2. Adat Racana bersifat terbuka terhadap segala inovasi yang sesuai dengan Tri
Satya dan Dasa Darma yang kedepannya memberi manfaat yang lebih baik.
3. Adat di jadikan sebagai kebanggaan untuk senantiasa dicerminkan dalam
kehidupan, diwariskan terhadap generasi selanjutnya.
BAB II
TUJUAN DAN MANFAAT
Pasal 5
Tujuan
1. Untuk membentuk suatu karakter anggota Pramuka Racana Prabu Siliwangi –
Rara Subangkarancang sesuai dengan Kode Kehormatan Gerakan Pramuka yang beriman,
bertakwa, berbudi pekerti luhur, sehat jasmani rohani, kuat mental, cerdas, kreatif, dan
inovatif.
2. Sebagai identitas kebiasaan sikap dan prilaku Warga Racana dalam kehidupan.
3. Sebagai pendukung dalam proses pola pembinaan dan pendidikan
Kepramukaan bagi tingkat Pandega.
Pasal 6
Manfaat
1. Menjadikan karakter Pramuka Pandega sesuai dengan Kode Moral Gerakan
Pramuka yang bermanfaat bagi diri, masyarakat, bangsa dan Negara.
2. Menjadi kebanggaan diri setiap anggota dalam bersikap dan bertingkah laku.
3. Menumbuhkan semangat kekeluargaan, khususnya bagi intern anggota
Racana dan pramuka umumnya.
BAB III
HAK, KEWAJIBAN DAN WEWENANG
Pasal 7
Hak Anggota
1. Setiap anggota berhak mengetahui Adat Racana sesuai musyawarah, mupakat,
dan di setujui oleh anggota dalam sebuah forum, yang dihadiri sekurang-kurangnya setengah
ditambah satu dari seluruh jumlah anggota.
2. Anggota racana yang berstatus pandega berhak mengoreksi ketentuan adat
sesuai musyawarah, mupakat, dan di setujui oleh anggota dalam sebuah forum, yang dihadiri
sekurang-kurangnya setengah ditambah satu dari seluruh jumlah anggota.
3. Anggota berhak mendapat perlindungan dan sanksi dari Pemangku Adat
Racana.
Pasal 8
Kewajiban anggota
1. Setiap anggota wajib mematuhi dan menjalankan segala ketentuan adat.
2. Setiap anggota wajib menjaga Adat Racana.
Pasal 9
Wewenang
1. Yang berwenang merancang dan menjaga adat racana adalah seluruh anggota,
sedangkan dalam pengontrolan dan pelaksanaannya, adat racana di amanatkan kepada
Pemangku Adat Putra dan Pemangku Adat Putri sesuai kebijakan ketua dewan racana putra
dan ketua dewan racana putri.
2. Pemangku adat berwenang menegur, memperingatkan dan menindak setiap
anggota yang melanggar ketentuan adat racana.
BAB IV
KEGIATAN-KEGIATAN ADAT
Pasal 10
Upacara
Upacara merupakan salah satu wujud pembentukan karakter anggota yang berdisiplin tinggi dan
patriotisme. Adapun jenis-jenis upacara sebagai berikut :
1. Upacara/apel pembukaan dan penutupan latihan rutin.
2. Upacara penerimaan calon anggota racana.
3. Upacara pelantikan yang dilaksanakan ketika mengadakan pelantikan-
pelantikan yang berkaitan dengan Kepramukaan.
4. Upacara hari besar nasional diikuti oleh Anggota Racana dengan
mengenakan seragam Pramuka lengkap sesuai dengan ketentuan.
5. Upacara penyambutan tamu racana prabu siliwangi rara
subangkarancang yang berkaitan dengan kegiatan kepramukaan di pangkalan universitas
siliwangi.
Pasal 11
Latihan Rutin
1. Latihan rutin dilaksanakan sesuai dengan kesepakatan seluruh anggota.
2. Anggota diwajibkan mengikuti pelatihan dan pendidikan yang di berikan.
3. Materi dan waktu latihan ditentukan oleh Dewan Racana atau disepakati oleh
anggota racana.
Pasal 12
Pertemuan
1. Seluruh anggota diwajibkan mengikuti pertemuan racana, dalam bentuk rapat program kerja
atau rapat untuk mengikuti kegiatan dilingkungan kwartir dan lembaga Universitas.
2. Seluruh anggota diwajibkan mengikuti pertemuan-pertemuan yang telah ditentukan oleh
Dewan Racana.
Pasal 13
Perekrutan
1. Perekrutan anggota baru dilaksanakan satu kali dalam satu masa jabatan.
Pasal 14
Masa Tamu
1. Masa tamu adalah masa dimana peserta didik yang secara suka dan rela telah
mendaftarkan diri untuk bergabung sebagai calon anggota racana sebelum mengikuti
perkemahan masa calon.
2. Masa tamu dimulai dari Perekrutan sampai Penerimaan Masa Calon.
3. Peserta didik yang masih berstatus tamu diperkenankan memakai pakaian,
atribut, dan tanda pengenal pada saat penegak.
Pasal 15
Masa Calon
1. Masa calon adalah masa perpindahan dari golongan Pramuka Penegak ke
golongan Pandega, yang didahului oleh upacara peresmian calon anggota.
2. Perkemahan masa calon adalah proses perubahan status peserta didik dari
Tamu Racana menjadi Calon Anggota Racana.
3. Peserta didik yang masih berstatus Calon diwajibkan mengikuti seluruh
rangkaian kegiatan-kegiatan Racana selama masa calon.
4. Masa calon dimulai dari Penerimaan Masa Calon sampai Pelantikan, + 6
bulan disesuaikan dengan keadaan dalam Racana.
5. Calon Anggota Racana yang pernah menjadi seorang Pramuka di wajibkan
menggunakan seragam Pramuka lengkap tanpa atribut kepenegakkan .
6. Adapun acara Penerimaan Masa Calon anatara lain :
a. Perkemahan
b. Diskusi keracanaan
c. Pengenalan Alam dan Medan
d. Permainan
e. Prosesi Adat Penerimaan Calon Anggota
Pasal 16
Pengisian SKU
1. Dilakukan oleh semua anggota Pramuka yang akan naik tingkat sebagai syarat untuk
mengikuti Pengukuhan dan Pelantikan.
2. Dilakukakan pada Masa Calon
3. SKU harus diisi dan di tanda tangani oleh kakak Pembina, berdasarkan syarat yang telah di
tentukan.
Pasal 17
Sidang
1. Tujuan sidang untuk pertanggungjawaban para Calon Anggota Racana sebelum
melaksanakan pengukuhan pelantikan.
2. Dalam sidang tersebut terdiri atas Hakim, Penuntut, Pembela, dan 1 orang Peserta didik.
3. Hal yang dipertanggungjawabkan antara lain sikap, tingkah laku, dan pengabdian terhadap
Racana serta semua kegiatan yang diikuti pada saat masa calon.
Pasal 18
Pengukuhan Pelantikan
1. Dilaksanakan oleh para Calon Pandega yang akan naik tingkat menjadi Anggota
Pramuka Pandega di pangkalan universitas siliwangi.
2. Adapun acara pengukuhan pelantikan yang di lakukan yaitu:
a. Acara perkemahan,
b. Renungan jiwa,
c. Membaca buku renungan jiwa,
d. Perjalanan malam,
e. Api unggun,
f. Penjelajahan atau long march
Pasal 19
Pelantikan Pandega
1. Calon berhak mengikuti masa pelantikan Pandega apabila telah mengikuti
seluruh kegiatan Masa Tamu, Masa Calon, Pengujian SKU, Sidang, dan Pengukuhan.
2. Calon diwajibkan mengikuti renungan jiwa sebelum dilantik menjadi
Pandega.
3. Mengucapkan Tri Satya yang diambil oleh Pembina sebagai bukti sahnya
menjadi Pramuka tingkat Pandega pada prosesi pelantikan.
4. Setelah di lantik maka anggota berhak memakai TKU Pandega.
Pasal 20
Masa Pengabdian
Masa pengabdian ini adalah masa anggota Pandega atau Anggota Racana untuk mengabdikan
diri bagi masyarakatnya tanpa di batas waktu sebagai bukti sikap generasi pembangun bangsa
dengan mengacu pada jalur TRIBINA Pramuka, bina diri, bina satuan, dan bina masyarakat.
Pasal 21
Penebusan Atribut
1. Atribut yang dimaksud adalah tanda pengenal anggota racana, seperti papan nama, badge
racana, nomor pangkalan, dan lain-lain.
2. Penebusan Atribut dilakukan bagi anggota Pramuka yang akan menerima Atribut, dengan
ketentuan yang ditetapkan oleh Pemangku Adat dan Ketua Dewan Racana. Kecuali kenang-
kenangan dari kegiatan di luar Racana.
Pasal 22
Perizinan
1. Diwajibkan bagi anggota Pramuka maupun Calon anggota Pramuka Pandega, apabila tidak
bisa hadir dalam kegiatan Pramuka, dikarenakan ada kepentingan. Dan harus melapor
kepada Dewan Racana.
2. Apabila ayat 1 tidak terpenuhi maka diwajibkan membuat surat izin dengan keterangan yang
jelas
3. Tidak diperbolehkan berizin lewat pembicaraan antar teman, dan apabila menggunakan alat
komunikasi seperti Handphone perizinan harus lewat Dewan Racana.
BAB V
KEBIASAAN-KEBIASAAN
Pasal 23
Kebiasaan
1. Membiasakan pola hidup 5S ( Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun ) sebagai
bentuk penghargaan, jika sesama anggota bertemu.
2. Menjalankan segala kehidupan dengan nuansa religious, nasionalisme dan
intelektualitas.
3. Setiap selesai latihan atau kumpulan melakukan mushopahah.
4. Selama latihan atau pertemuan, masuk ruangan di dahului ketuk pintu dan
ucapan salam serta minta izin.
5. Setiap melakukan pernyataan sanggahan, memberi ide, hendaknya
mengangkat tangan kanan terlebih dahulu.
6. Setiap Latihan wajin memakai pakaian Pramuka lengkap dan sepatu, tali
sepatu, dan kaos kaki berwarna hitam.
7. Membudayakan SSB ( semir, setrika dan braso ) serta berpakaian rapih, hal ini
guna menunjang penampilan yang penuh wibawa.
8. Bersikap santun, sopan, sahaja, ramah, seenyum, dan pandai menyesuaikan
kondisi.
9. Memasukkan setengah leher jika memakan makanan berat, solat serta hal
yang membuat setengah leher kotor atau basah.
10. Setiap kegiatan penerimaan masa calon, pengukuhan, dan ulang tahun Racana,
warga racana wajib minum menggunakan Entik.
11. Dewan Racana inti wajib memakai tanda jabatan.
BAB VI
MAKANAN DAN MINUMAN
Pasal 24
Makanan
1. Makanan Racana disajikan apabila ada kegiatan – kegiatan di Racana seperti acara
penerimaan masa calon, pengukuhan pelantikan, ulang tahun Racana, dan lain-lain.
2. Jenis Makanan :
a. Makanan Berat : Nasi Liwet dengan lauk paunya yang berasal dari hasil bumi;
b. Umbi-umbian : Singkong, umbi, dan kacang tanah;
c. Buah pisang.
Pasal 25
Minuman
1. Minuman Racana disajikan apabila ada kegiatan – kegiatan di Racana seperti acara
perkemahan masa calon, pengukuhan pelantikan, Ulang Tahun Racana, dan lain-lain.
2. Jenis minumannya anatar lain air wedang jahe dan air putih.
BAB VII
SANKSI
Pasal 26
Sanksi
Sanksi adalah motivasi yang diberikan kepada para pelanggar agar kemudian kelak tidak
melakukan kembali kesalahan yang lebih patal, serta menyadarkan diri untuk mengubah sikap
agar lebih baik lagi.
Adapun sanksi ini berupa:
1. Peringatan, bagi pelanggar yang melakukan kesalahan ringan.
2. Teguran bagi pelanggar yang melakukan kelalaian dalam mengemban tugas.
3. Fisik, dengan tujuan olahraga, seperti: fush up, lari, membersihkan ruangan.
4. Administrasi, bagi pelanggar yang melakukan pelanggaran yang sulit diubah.
5. Untuk sanksi yang belum ditentukan diatas akan di tentukan oleh Pemangku Adat dan Dewan
Racana.
Yang berhak menegur, memperingatkan dan menindak setiap anggota yang melanggar ketentuan
adat racana adalah Pemangku Adat.
BAB VIII
BADGE, PUSAKA, SANDI, DAN MARS RACANA
Pasal 27
Badge Racana
1. Badge Racana adalah lambang yang dikenakan pada lengan kiri seragam PDH dan PDL 1,
dada kiri seragam PDL 2, dan pada atribut keracanaan lainnya.
2. Lambang atau Badge Racana
5 Cm
Pasal 28
Pusaka Racana
1. Pusaka Racana adalah benda yang dianggap sakral dan hanya di pegang oleh pemangku
adat, dan merupakan ciri khas organisasi Gerakan Pramuka di Pangkalan Universitas
Siliwangi
2. Pusaka Racana
a. Pusaka Racana putra terdiri dari kujang, kujang adalah benda atau alat yang menjadi
pusaka dan ciri khas masyarakat Jawa Barat saat ini, pada masanya kujang adalah alat
pertanian masyarakat Jawa Barat, kujang melambangkan keperkasaan, kesungguh
sungguhan, dan cita-cita yang luhung dari racana putra.
b. Pusaka Racana putri terdiri dari selendang merah, selendang merah adalah benda yang
selalu di kenakan oleh Nyimas Rd. Rara Subangkarancang (istri Prabu Siliwangi), dan
merupakan sebuah perlambang dari dua sifat racana putri yakni anggota racana putri
memiliki sifat dan kepribadian yang tangguh dan berani namun anggun dan lembut.
3. Apabila ada perencanaan untuk merubah Pusaka Racana, maka ketentuannya sama dengan
pasal 27 ayat 4.
Pasal 29
Mars Racana
1. Mars Racana adalah lagu penyemangat Racana Prabu Siliwangi dan Racana Rara
Subangkarancang yang di ciptakan oleh anggota Racana Prabu Siliwangi dan Racana Rara
Subangkarancang, yankni oleh ka M. Yusuf Sidiq PSW (ketua dewan racana putra periode
2012-2013), dan ka Yuli Setiasih, RSK (ketua dewan racana putri periode 2013-2014).
2. Isi Mars Racana sesuai pada Anggaran Rumah Tangga Racana Prabu Siliwangi – Rara
Subangkarancang Bab VI, Pasal 12 yaitu :
Wahai Pramuka Siliwangi
Mari bersama kita berkarya
Menuju masyarakat yang sejahtera
Dengan tekad dan semangat membara
Mengamalkan Dasadarma dan Trysatya
Pramuka berani dan tak putus asa
Jadikan Pramuka Siliwangi
Menjadi pribadi mandiri
Terpuji taat pada ilahi
3. Dinyanyikan pada setiap kegiatan keracanaan.
4. Setiap anggota wajib untuk mampu, mengetahui dan melantunkanya.
5. Apabila ada perencanaan untuk merubah Sandi Racana, maka ketentuannya sama dengan
pasal 27 ayat 4.
Pasal 30
Sandi Racana
1. Sandi Racana merupakan kata hati dari Racana Prabu Siliwangi – Rara Subang Karancang
2. Isi Sandi Racana sesuai pada Anggaran Rumah Tangga Racana Prabu Siliwangi – Rara
Subangkarancang Bab VI, Pasal 13
3. Sandi Racana wajib diketahui, dimaknai, dan menjadi perlambang kehidupan yang luhung
bagi setiap anggota.
4. Pada saat pembacaan Sandi Racana, warga racana wajib mengepalkan tangan pada dada
sebelah kiri dan melihat kepalan tangannya, melambangkan penghargaan dan penjiwaan
terhadap Sandi Racana.
5. Apabila ada perencanaan untuk merubah Sandi Racana, maka ketentuannya sama dengan
pasal 27 ayat 4.
BAB IX
PENUTUP
Pasal 31
Penutup
Adat Racana ini di tetapkan dalam MUSYAWARAH PANDEGA PRABU SILIWANGI – RARA
SUBANGKARANCANG Gerakan Pramuka Gugus Depan Kota Tasikmalaya 02113-02114
Pangkalan Universitas Siliwangi. Hal-hal yang belum tercantum dalam adat ini maka akan
ditentukan dan diatur sesuai dangan ketentuan musyawarah.
Ditetapkan di :Tasikmalaya
Pada Tanggal : 2016
Pada Sidang : MUSPAN 2016
Menimbang :
Mengingat :
1. Anggaran Dasar Gerakan Pramuka
2. Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka
Memperhatikan :
Memutuskan :
1. Mengesahkan hasil sidang Komisi B tentang pengesahan Adat Racana Gerakan Pramuka
Pangkalan Universitas Siliwangi
2. Keputusan ini berlaku sejak tanggal diputuskan dengan catatan apabila terjadi kekeliruan
akan diperbaiki sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Tasikmalaya
Pada Tanggal, 29 Desember 2016
Pukul : 11:20 WIB
PIMPINAN SIDANG
SIDANG PLENO II
RACANA PRABU SILIWANGI – RARA SUBANG KARANCANG
PANGKALAN UNIVERSITAS SILIWANGI
GUGUS DEPAN KOTA TASIKMALAYA 02113-02114
PERIODE 2016/2016
KOMISI C
RANCANGAN PROGRAM KERJA
Ditetapkan di : ................................
Menimbang :
Memperhatikan :
Memutuskan :
Ditetapkan di Tasikmalaya
Pada Tanggal, ...................... 2016
Pukul : .......... WIB
PIMPINAN SIDANG
Pasal 1
Tata Cara Pemilihan Ketua Dewan Racana
1. Pemilihan Ketua Dewan Racana dilakukan dua tahap, yaitu :
a. Tahap penjaringan calon
b. Tahap pemilihan
2. Proses penjaringan calon dilakukan oleh Dewan Racana maksimal satu bulan sebelum
Musyawarah Pandega untuk diajukan dan dipilih oleh Quorum.
3. Syarat-syarat calon Ketua Dewan Racana:
a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
b. Anggota Gerakan Pramuka Pandega Pangkalan Universitas Siliwangi
c. Memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi
d. Berpengalaman dalam Kepramukaan dan aktif mengikuti pertemuan di Gugus Depan
e. Menyatakan kesediaan untuk memenuhi AD/ART Gerakan Pramuka
f. Bersedia melaksanakan keputusan-keputusan MUSPAN tahun 2016
g. Siap bekerja dengan ikhlas demi kemajuan bersama
h. Tidak sedang menjabat Ketua di organisasi dalam dan atau di luar kampus.
i. Minimal sedang menempuh di semester lima.
4. Calon Ketua Dewan Racana harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan.
5. Sebelum pemilihan dilaksanakan calon ketua mempresentasikan visi dan misi
6. Pemilihan ketua dilakukan dengan pemungutan suara secara tertulis dan rahasia
7. Calon Ketua Dewan Racana yang mendapat suara terbanyak dinyatakan sebagai Ketua
Dewan Racana terpilih untuk masa bhakti 2016-2017
8. Apabila terdapat dua atau lebih calon ketua yang memiliki jumlah suara yang sama maka
dilakukan pemungutan ulang.
9. Jika ada calon tunggal baik putra maupun putri secara aklamasi maka akan langsung menjadi
Ketua Dewan Racana.
Pasal 2
Tata Cara Pemilihan Tim Formatur
1. Tim Formatur terdiri dari:
a. Ketua Dewan Racana terpilih
b. Demisioner Ketua Dewan Racana
c. Peserta satu orang (putra atau putri)
2. Tim Formatur ditetapkan dalam MUSPAN yang diusulkan oleh peserta MUSPAN
Pasal 3
Penutup
Segala sesuatu yang belum diatur dalam ketetapan ini akan diatur kemudian sesuai dengan
ketetapan yang berlaku.
KEPUTUSAN MUSYAWARAH PANDEGA
GERAKAN PRAMUKA PANGKALAN UNIVERSITAS SILIWANGI
Nomor : 09/MUSPAN/PSW-RSK-UNSIL/XII/2016
TENTANG
TATA CARA PEMILIHAN KETUA DEWAN RACANA DAN TIM FORMATUR
PANGKALAN UNIVERSITAS SILIWANGI 2016
Menimbang :
Mengingat :
Memperhatikan :
Putusan Sidang Pleno III MUSPAN Gerakan Pramuka Pangkalan Universitas Siliwangi
Tahun 2016 tentang tata cara pemilihan Ketua Dewan Racana dan Tim Formatur.
Memutuskan :
Ditetapkan di Tasikmalaya
Pada Tanggal, 29 Desember 2016
Pukul : 13:47 WIB
PIMPINAN SIDANG
Menimbang :
Mengingat :
Memperhatikan :
Putusan Sidang Pleno III MUSPAN Gerakan Pramuka Pangkalan Universitas Siliwangi
Tahun 2016 tentang tata cara pemilihan Ketua Dewan Racana dan Tim Formatur.
Memutuskan :
Ditetapkan di Tasikmalaya
Pada Tanggal, ...................... 2016
Pukul : 04:03. WIB
PIMPINAN SIDANG