Anda di halaman 1dari 45

Models of Mass

Communication
Lecture 2, Wednesday, August 30, 2023
Fransiskus Surdiasis, SIP, M.Si
The complexity of communication as
a phenomena
Gunung Es Komunikasi

Yang Tampak
Orang

10% Simbol Teknologi

Makna
Yang Tersembunyi

Pembelajaran
90%

Subjektivitas

Negosiasi

Keniscayaan Budaya

Etika Konteks & Tingkat Berinteraksi


Refleksi Diri Referensi Diri
Ruben & Stewart, 2014: 78-101
• Makna: interpretasi yang kita berikan
terhadap pesan yang kita terima
• Pembelajaran: ketika kita melakukan
interpretasi dan membentuk makna, kita juga
melibatkan proses belajar yang kita alami
• Subjektivitas: tindakan komunikasi juga
dipengaruhi oleh perbedaan individual, field
of experience yang berbeda
• Negosiasi: komunikasi melibatkan negosiasi
di antara para partisipan dalam membentuk
makna
• Budaya: aspek budaya juga mempengaruhi
tindakan komunikasi seseorang
• Konteks dan tingkat interaksi: komunikasi
selalu berlangsung dalam konteks tertentu
yan ikut mempengaruhi perilaku komunikasi
• Referensi diri: komunikasi manusia itu
bersifat otobiografis, berangkat dari dirinya
sendiri
• Refleksivitas diri:kemampuan untuk
membuat refleksi diri atau kesadaran diri
Etika: prinsip etik yang kita
anut juga ikut berpengaruh
pada perilaku komunikasi kita

Keniscayaan: manusia tidak


mungkin tidak
berkomunikasi.
• Communication is a systemic process in which
people interact with and through symbols to
create and interpret meanings (Julia T. Woods,
2014)
– Proses
– Sistem
– Simbol
– meaning
Proses

• Berkesinambungan dan dinamis


– Kapan sebuah komunikasi dimulai dan
kapan berakhir tidak mudah ditetapkan
– Komunikasi tidak hanya
berkesinambungan, namun juga berubah
Sistem
• Komunikasi berlangsung dalam suatu sistem
– Saling berhubungan dan saling
bergantung
– Terorganisir
– Memiliki tingkat keterbukaan tertentu
(openness)
– Mencari keseimbangan (homeostasis)—
ada rutinitas, aturan dll
• Sistem tersebut merupakan bagian dari
sistem yang lebih besar: sosial, budaya,
politik ekonomi dll
Simbol

• Komunikasi pada dasarnya bersifat


simbolik, berlangsung melalui penggunaan
simbol
Makna (meaning)

• Makna merupakan jantung dari komunikasi


• Kita menggunakan simbol untuk memberi makna pada
pengalaman kita---anda bertemu dengan seseorang, merasa
gembira lalu kemudian mencari simbol untuk mengungkapkan
perasaan gembira tersebut.
• Ada dua level makna (Pinker, 2008)
– The content level of meaning: makna konkrit maupun
maka yang diasosiasikan dari suatu peristiwa komunikasi
(denotative dan connotative meaning)
– The relationship level of meaning: makna yang terungkap
dalam pesan berkaitan dengan hubungan orang2 yang
terlibat dalam komunikasi tersebut.
• human communication a transactional process in which
people generate meaning through the exchange of verbal and
nonverbal messages in specific contexts, influenced by
individual and societal forces and embedded in culture.
(Alberts, Nakayama, Martin, 2012)
– Proses transaksional
– Menghasilkan makna
– Pertukaran pesan verbal dan non-verbal
– Berlangsung dalam konteks tertentu
– Dipengaruhi baik oleh individu maupun kekuatan
masyarakat
– Terikat dengan budaya tertentu
Komponen Komunikasi Manusia
• Message Creation • Alberts, et.al
• meaning creation
• Setting
• participants
• channels
• noise
• feedback.
• Alberts et al (2012)
Message creation
• Message atau pesan merupakan pembentuk utama proses komunikasi,
yang melibatkan tahapan yang disebut encoding (tahapan ketika kita
merumuskan ide dan mengubahnya ke dalam pesan ) dan tahapan
decoding (menerima pesan dan menginterpretasikan maknanya).
• Kita meng-encoding pesan ke dalam dua bentuk pesan: verbal dn non-
verbal.
• Pesan pada intinya bersifat simbolik, dalam arti melibatkan penggunaan
symbol.
– symbol merujuk pada apa yang kita gunakan untuk
merepresentasikan atau menyampakan makna (Buck & VanLear,
2002). Misalnya gambar bunga di hari ulang tahun kekasih adalah
simbol untuk mengungkapkan rasa sayang.
– Sistem verbal merujuk pada bahasa sedangkan sistem non-verbal
merujuk pada simbol2 komunikasi non-linguistik seperti gesture,
intonasi, mimik wajah, dll.
Message creation-2

• Simbol yang kita gunakan dalam proses komuniikasi


pada dasarnya bersifat arbiter dalam artian tidak
memiliki makna di dalam kata itu sendiri. (Dickens,
2003).
• Makna timbul ketika para pihak yang berkomunikasi
bersepakat atas artinya.
Meaning Creation

• Tujuan pokok dari setiap pertukaran simbolik


dalam komunikasi adalah menciptakan makna.
• Pesan yang kita kirim dan terima membentuk
makna yang lebih luas dari sekadar symbol itu
sendiri.
• Ketika kita memaknai sesuatu, kita juga
melibatkan pengalaman, keyakinan, dan nilai
yang ikut membentuk makna yang khusus.
– Inilah yang menjelaskan mengapa kita
mendengarkan pesan yang sama, namun
memaknainya dalam cara yang berbeda.
• Pesan mengandung dua makna sekaligus: content meaning
and relationship meaning.
• Makna konten bias bersifat denotative maupun connotative.
– Makna Denotative merujuk pada makna dasar atau
makna sesungguhnya.
– Makna konotatif merujuk pada makna yang
dihubungkan dengan dengan pesan tersebut dan emosi
yang ditimbulkannya. Misalnya bendera merah putih---
rasa kebangsaan
• Makna relasi menggambarkan pesan yang terungkap dari
relasi para partisipan dalam suatu komunikasi (Robinson-
Smith, 2004; Watzlawick, Beavin, & Jackson, 1967).
Setting

• Merujuk pada lingkungan fisik


berlangsungnya komunikasi.
• Lingkungan fisik tersebut dapat
berupa lokasi, kondisi
(temperature, noise, and
lighting), waktu dan proximity
(jarak antara para
communicators).
• Semua ini berpengaruh pada
interaksi komunikasi.
participants

• Merujuk pada dua atau lebih orang yang terlibat


dalam suatu interaksi komunikasi.
• Jumlah partisipan akan berpengaruh pada arus
komunikasi yang berlangsung.
• Kesamaan karakter partisipan (cultural, values,
history), memudahkan komunikasi di antara mereka
(field of experience).
channel

• Transmisi pesan dari satu partisipan ke partisipan


yang lain melibatkan saluran komunikasi (channel).
• Channel adalah cara atau alat yang digunakan untuk
menyampaikan pesan.
• Channel bias berupa face to face, tertulis, elektronik
(telephone calls, radio, and television).
• Pilihan channel berpengaruh pada bagaimana pesan
dipersepsikan dan berpengaruh pada hubungan atau
relasi. Misalnya, seseorang yang cintanya diputus
dalam sebuah komunikasi tatap muka tentu berbeda
responsnya bila diputuskan melalui facebook atau
whatsapp.
Noise

• Noise merujuk pada segala bentuk stimulus


yang dapat mengganggu dan mengurangi
kualitas pesan.
• Bisa berupa external signals seperti suara
yang keras, temperature yang dingin maupun
panas, bahkan tampilan2 tertentu yang
berpotensi mengganggu kualitas
penyampaian dan penerimaan pesan.
• Noise juga bias berupa internal stimuli
seperti rasa lapar, ngantuk, hingga
pengucapan kata yang kurang jelas.
Feedback

• Respons terhadap pesan disebut


feedback.
• Feedback memungkinkan pengirim
pesan mengetahui apakah pesan
diterima dengan tepat dan bagaimana
pesan tersebut diinterpretasikan. Ketika
anda menceritakan sesuatu yang lucu,
namun orang yang mendengarnya
bereaksi datar saja, maka joke tersebut
boleh jadi tidak begitu tepat atau
bahkan mengganggu.
• Feedback dapat dipandang sebagai
pesan terhadap pengirim pesan dan
akan membentuk proses komunikasi
selanjutnya.
⮚ Manusia selalu
“Manusia tidak bisa berkomunikasi
tidak berkomunikasi”
Watzlawich, Beavin &
Jackson ⮚ Manusia menjadi
manusia hanya melalui
komunikasi
komunikasi adalah proses simbolik

• Ernst Cassirer: manusia sebagai animal


Prinsip-prinsip symbolicum
Komunikasi • Komunikasi melibatkan pertukaran simbol
(Deddy • Lambang bersifat konsensus: mana suka
Mulyana, 2015) • Para partisipan dalam komunikasilah yang
memberi makna pada lambang.

setiap perilaku mempunyai potensi


komunikasi.
• Kita tidak dapat tidak berkomunikasi
komunikasi mempunyai dimensi isi dan dimensi
hubungan
• Isi berkaitan dengan apa yang disampaikan atau informasi
yang terkandung.
• Hubungan (relasi) berkaitan dengan posisi para partisipan
dalam komunikasi tersebut, semisal: antar teman, atasan-
bawahan, dll.

komunikasi berlangsung dalam berbagai tingkat


kesengajaan
• Unintended communication
• Intended communication

Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu

• tempat dan konteks menentukan komunikasi


komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi

• Meramalkan efek perilaku komunikasi


• Strategi komunikasi

Komunikasi bersifat sistemik

• - sistem internal dan sistem eksternal


• - Internal (unsur2 di dalam individu): frame of reference, field of
experience, pola pikir, sikap
semakin mirip latar belakang sosial-budaya,
semakin mirip komunikasi. –kesamaan
mendorong efektivitas komunikasi

komunikasi bersifat non-sekuensial. Dua arah


dan timbal-balik

komunikasi bersifat prosesual, dinamis, dan


transaksional.

Komunikasi bersifat Irreversible. Anda tidak bisa


menarik kembali apa yang sudah anda katakan.
Communication
models
• What is model?
• it is a simple representation of
a complex phenomena or
situation
• The model should identify the
key component of the
phenomena and their
relationship
Model of communication

Alberts, et.al (2012)


Linear Model

Woods (2014)
Linear Model
• Model komunikasi linear pertama kali diajukan oleh Harold Laswell
(1948).
• Disebut transmission model karena pandangan ini mengandaikan
komunikasi berlangsung satu arah dari pengirim kepada penerima.
Model ini menggambarkan komunikasi sebagai:
– Who?
– Says what?
– In what channel?
– To whom?
– With what effect?
• Claude Shannon and Warren Weaver (1949) menyempurnakan model
Laswell dengan nenambahkan konsep noise.
• Belakangan para ahli berpandangan model ini terlalu sederhana dalam
merumuskan proses komunikasi.
Interactive model

Woods (2014)
Interactive Model
• Model interaktif berpandangan bahwa komunikasi tidak hanya
berlangsung satu arah. Ketika seseorang menerima pesan, ia akan
memberikan respon yang kemudian dikenal sebagai Feedback.
Feedback merupakan tanggapan terhadap sebuah pesan, baik verbal
maupun non verbal, baik disengaja maupun tidak disengaja.
• Wilbur Schramm (1955) menyebut feedback sebagai second kind of
message.
• Schramm kemudian menambahkan konsep field of experience dalam
proses komunikasi. Para partisipan dalam sebuah proses komunikasi
akan menciptakan pesan dan menafsirkannya dengan merujuk pada
personal fields of experience.
• Semakin beririsan bidang pengalaman para partisipan, semakin lebih
baik pemahaman mereka terhadap pesan yang berlangsung.
Transactional Model

Alberts, et.al (2012)


Transactional model-2

Woods (2014)
• Pandangan tentang komunikasi sebagai
transaksi didasarkan pada pemikiran
berikut:
– (1) setiap komunikator bertindak sebagai
pengirim dan penerima pesan sekaligus pada
waktu yang bersamaan.
– (2) makna dibentuk ketika para komunikator
melangsungkan komunikasi.
– (3) komunikasi dilihat sebagai proses yang
berkesinambungan.
– (4) relasi dan peristiwa-peristiwa komunikasi
sebelumnya mempengaruhi makna komunikasi
saat ini (Warren & Yoder, 1998; Watzlawick,
Beavin, & Jackson, 1967).
Synergetic Model

Alberts, et.al (2012)


• The Synergetic Model menempatkan
komunikasi sebagai sebuah transaksi dalam
konteks yang lebih luas, di mana maka
dipengaruhi oleh budaya, masyarakat,
maupun factor individu.
– Individual forces
– Societal forces
– Cultural forces
Mass communication models
Diambil dari Turow, 2011, pg: 16
Taken from Baran, 2020, pg. 49
Picture is taken from Baran, 2020, pg: 51
• In Schramm’s mass communication model, feedback is
represented by a dotted line labeled “delayed inferential
feedback.” This feedback is indirect rather than direct.
• The differences between the individual elements of
interpersonal and mass communication change the very
nature of the communication process.
• Message: identical, mechanically produced,
simultaneously sent, inflexible, unalterable.
• Interpreter A (sender): a large, hierarchically structured
organization
• Interpreter B (receiver): a large and heterogenous
audience
• Feedback: delayed and inferential
Bacaan
• Ruben, Brant D. & Lea P. Stewart. (2014) Komunikasi dan perilaku
manusia. Rajawali Pers. Jakarta
• Alberts K. Jess, Nakayama K. Thomas, and Martin N. Judith. (2012)
Human Communication in Society. PrenticeHall.
• Wood T. Julia (2014) Communication Mosaics: An Introduction to the
Field of Communication.

Anda mungkin juga menyukai