Anda di halaman 1dari 4

Nama : EDI HANDOYO

Nim : 1908302137
Kelas : KPI 5 D

KOMPONEN BESERTA HAKIKAT KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA


1. Hakikat proses komunikasi
a. Interaktif
Komunikasi yang dilakukan oleh komunikator dan komunikan dalam dua
arah/timbal balik tapi masih dalam tahap rendah atau ada jangka waktu antara
komunikator dan komunikan untuk saling berinteraksi satu sama lain
(Wahlstrom,1992). Dengan demikian komunikasi antar budaya interaktif
merupakan komunikasi antara dua orang atau lebih yang memiliki latar
belakang kebudayaan yang berbeda dalam dua arah.
b. Transaksional
Apabila ada proses pertukaran pesan itu memasuki tahap tinggi, misalnya
saling mengerti, memahami perasaan dan tindakan bersama maka komunikasasi.
Proses komunikasi ini merupakan komunikasi untuk mencapai kesepakatan
antar dua belah pihak. Komunikasi transaksional meliputi tiga unsur penting,
yaitu (1) keterlibatan emosi yang tinggi yang berlangsung terus menerus dan
berkesinambungan atas pertukaran pesan, (2) peristiwa komunikasi meliputi seri
waktu artinya berkaitan dengan masa lalu, kini dan yang akan datang dan (3)
partisipan dalam komunikasi antarbudaya menjalankan peran tertentu
c. Dinamis
Anggapan bahwa kebudayaan merupakan dinamisator “penghidup bagi proses
komunikasi” (Alo liliweri :2003). baik komunikasi interaktif maupun
transaksional mengalami proses yang bersifat dinamis, karena proses tersebut
berlangsung dalam konteks sosial yang hidup, berkembang dan bahkan berubah-
ubah berdasarkan waktu, situasi dan kondisi tertentu.

2. Komponen komunikasi antar budaya


a. Partisipan komunikasi
Partisipan komunikasi atau komunikator merupakan pihak yang mengawali
pengiriman pesan tertentu kepada pihak lain. Dalam komunikasi antarbudaya seorang
komunikator berasal dari latar belakang kebudayaan tertentu, misalnya kebudayaan A
yang berbeda dengan partisipan komunikasi yang kebudayaa B.
Komunikator A Komunikator B
Kebudayaan A Kebudayaan B

b. Pesan/simbol
Pesan adalah apa yang ditekankan atau yang dialihkan oleh komunikator
kepada komunikan. Setiap pesan sekurang-kurangnya mempunyai dua aspek
utama. Yaitu :
1. content
Isi pesan meliputi aspek daya tarik pesan, misalnya kebaruan, kontroversi,
argumentatif, rasional bahkan emosional.
2. Perlakukan
Keterampilan komunikasi, sikap, tingkat pengetahuan termasuk
kebudayaan. Memperlakukan orang sesuai dengan apa yang kita ingin peroleh.

c. Media
Tujuan dari media adalah untuk mengalirkan pesan dari komunikator ke
komunikan. Media disini merupakan alat fisik dalam berkomunikasi. saluran yang
dilalui oleh pesan atau simbol yang dikirim melalui media tertulis misalnya surat,
telegram, faksimili. Juga media massa (cetak) seperti majalah, surat kabar dan
buku, media massa elektronik (radio, televise, video, film, dan lain-lain). Akan
tetapi kadang-kadang pesan-pesan itu dikirim tidak melalui media, terutama dalam
komunikasi antarbudaya yaitu tatap muka.

d. Efek atau umpan balik


Dalam proses kegiatan dan pengiriman pesan tersebut akan terjadi umpan
balik dan akan menimbulkan efek tertentu. Efek atau umpan balik dalam proses
komunikasi antarbudaya merupakan tanggapan balik dari partisipan
komunikasi menghendaki reaksi balikan. Umpan balik merupakan tanggapan
balik dari partisipan komunikasi atas pesan-pesan yang telah disampaikan.
Pada umpan balik inilah partisipan komunikasi memberikan penilaian dan
pertimbangan tentang apakah proses komunikasi yang dilakukan berhasil
efektif atau gagal sehingga memerlukan pengulangan, revisi, penyesuaian dan
derajat perbaikan (Samovar dan Porter 1978). Tanpa efek atau umpan balik atas
pesan-pesan dalam komunikasi antarbudaya maka komunikator dan komunikan
tidak dapat memahami ide, pikiran dan perasaan yang terkandung dalam pesan
tersebut.

e. Suasana (setting of communication)


1. Tempat (ruang, space)
2. Waktu (pendek/panjang, jam/hari/minggu/buklan/tahun)
3. Kualitas relasi (formalitas/informalitas)

f. Gangguan (noise atau interference)


Gangguan dalam komunikasi antarbudaya adalah segala sesuatu yang
menjadi penghambat laju pesan yang ditukar antara peserta komunikasi.
Gangguan (nois) dikatakan ada dalam satu sistem komunikasi bila dalam
membuat pesan yang disampaikan berbeda dengan pesan yang diterima.
De Vito menggolongkan gangguan menjadi tiga macam :
1. Gangguan fisik
2. Gangguan psikologis

3. Gangguan semantik

g. Komunikan
1. Attention
Proses awal seorang komunikan untuk mendengarkan, membaca, atau
menonton pesan yang diberikan komunikator.
2. Comprehension
Cara penggambaran secara lengkap sehingga mudah dipahami dan
dimengerti oleh komunikan

3. Komunikasi dan teori adaptasi interaksi


Menurut west dan turner (2008 : 2019) terdapat 4 asumsi :
1.Persamaan dan perbedaan berbicara dan perilaku terdapat di dalam semua
percakapan.
2.Cara mempresepsikan tuturan dan perilaku akan menentukan
pengevaluasian sebuah percakapan.
3.Bahasa dan perilaku memberikan informasi mengenai status sosial dan
keanggotaan kelompok.
4.Akomodasi bervariasi dalam hal tingkat kesesuaian, dan norma
mengarahkan proses akomodasi.

Daftar Pustaka

Efrita, N. (2013). Proses dan Iklim Komunikasi Antarbudaya. AL MUNIR: Jurnal


Komunikasi dan Penyiaran Islam, 55-72.
Mulyana, D., & Rakhmat, J. (1990). Komunikasi antarbudaya. Remaja Rosdakarya.
Sari, A. A. (2017). Komunikasi antarpribadi. Deepublish.

Anda mungkin juga menyukai