Anda di halaman 1dari 6

Nama: Salwa Azkiya

NIM: 4338114201230304
Tingkat: 1G
Mata Kuliah: Komunikasi Keperawatan
Tugas: Membuat Ringkasan

KOMUNIKASI VERBAL & NON-VERBAL

Jenis Komunikasi:

- Komunikasi Verbal
- Komunikasi Non-Verbal

PENDAHULUAN:

- Komunikasi Verbal artinya menggunakan kata-kata, contohnya:


1. Lisan
2. Tulisan
- Komunikasi Non-Verbal artinya meibatkan:
1. Bahasa tubuh
2. Tanda
3. Tindakan
4. Objek

KOMUNIKASI VERBAL:

- Simbol verbal bahasa mencapai impresif dalam ±10.000 bahasa dan dialek di dunia.
- Unsur penting:
1. Bahasa
2. Kata
3. Fungsi Bahasa

KOMUNIKASI NON-VERBAL:

- Termasuk:
1. Bahasa Tubuh
2. Gerak Isyarat
3. Ekspresi Wajah
4. Kontak Mata
5. Paralanguage
6. Penampilan
7. Gesture
8. Sentuhan
9. Ruang dan Jarak
10. Waktu
- Elemen-elemen dalam komunikasi non-verbal:
1. Ilustrator
2. Regulator
3. Adaptor
4. Affect Display
LISTENING:

Menjadi komunikator terbaik melibatkan kemampuan mendengar dengan baik. Mendengarkan


dengan konsentrasi, aktif mengikuti, mendengarkan secara kritis, dan aktif dengan perasaan suka.

KESIMPULAN:

Komunikasi tidak hanya proses penyampaian informasi tetapi juga membangun hubungan dan
kepercayaan.Komunikasi juga digunakan untuk mengembangkan hubungan antarteman dan
membangun kepercayaan dalam organisasi dengan prinsip saling menghargai.
Nama: Salwa Azkiya
NIM: 4338114201230304
Tingkat: 1G
Mata Kuliah: Komunikasi Keperawatan
Tugas: Membuat Ringkasan

Berikut adalah perbaikan pengejaan pada teks yang diberikan:

KOMUNIKASI:
DEFINISI, PROSES
DAN FUNGSI KOMUNIKASI
OLEH ALISYAIFUDDIN BANGUNS, KEP., M.KES

- Secara terminologis, komunikasi menunjuk pada proses penyampaian suatu pesan (message) atau
pernyataan (statement) oleh seseorang kepada orang lain. Ruben dan Steward (1998) mendefinisikan
komunikasi manusia (human communication) sebagai proses di mana individu, dalam hubungannya
dengan kelompok, organisasi, dan masyarakat, merespons dan menciptakan pesan untuk beradaptasi
dengan lingkungan dan satu sama lain.

- Harold Lasswell menyatakan bahwa komunikasi melibatkan 5 unsur: Komunikator (siapa yang
mengatakan?), Pesan (mengatakan apa?), Media (melalui saluran/channel/media apa?), Komunikan
(kepada siapa?), dan Efek (dengan dampak/efek apa?).

- Pawito dan Sardjono (1994) mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses di mana pesan
dipindahkan (lewat suatu saluran) dari suatu sumber kepada penerima dengan maksud mengubah
perilaku, pengetahuan, sikap, atau perilaku lainnya.

- Wilbur Schramm menggambarkan komunikasi sebagai suatu proses berbagi (sharing process) yang
menciptakan kesamaan, kebersamaan, dan kesepahaman antara komunikator dan audiens.

- Smith mengungkapkan bahwa komunikasi antar manusia melibatkan rangkaian proses yang
melibatkan berbagai unsur seperti sinyal, sandi, arti, dan berbagai alat yang berbeda.

- Larry A Samovar, Richard E Porter, dan Nemi C Janin dalam buku "Understanding Intercultural
Communication" menyatakan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian simbol-simbol
bermakna antar individu.

KATEGORI DEFINISI KOMUNIKASI

Deddy Mulyana (2005: 61-69) mengkategorikan definisi-definisi komunikasi ke dalam tiga konsep
berikut:

1. Komunikasi sebagai tindakan satu arah: Penyampaian pesan searah dari seseorang atau lembaga
kepada seseorang atau sekelompok orang lainnya, baik secara langsung (tatap muka) ataupun
melalui media seperti surat, surat kabar, majalah, radio, atau televisi.

2. Komunikasi sebagai interaksi: Komunikasi sebagai proses hubungan sebab-akibat atau aksi-reaksi,
kausal, melibatkan pesan verbal dan nonverbal, serta memperhatikan aspek-aspek sosial-psikologis.

3. Komunikasi sebagai transaksi: Komunikasi sebagai proses dinamis yang mengubah pihak-pihak
yang berkomunikasi, melibatkan pertukaran pesan antara komunikator dan komunikan.
Beberapa definisi komunikasi yang termasuk dalam konsep tindakan satu arah adalah:
- Everett M. Rogers: Komunikasi adalah proses saat suatu ide dialihkan dari sumber ke penerima
dengan maksud untuk mengubah tingkah laku.
- Gerald R. Miller: Komunikasi terjadi ketika sumber menyampaikan pesan ke penerima dengan niat
sadar untuk mempengaruhi perilaku penerima.
- Carl R. Miller: Komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang (komunikator)
menyampaikan rangsangan untuk mengubah perilaku orang lain (komunkate).
- Theodore M. Newcomb: Setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai suatu transmisi informasi
berdasarkan rangsangan yang diskriminatif, dari sumber ke penerima.

2. Komunikasi sebagai interaksi: Komunikasi sebagai proses hubungan sebab-akibat atau aksi-reaksi,
kausal, melibatkan pesan verbal dan nonverbal, serta memperhatikan aspek-aspek sosial-psikologis.

3. Komunikasi sebagai transaksi: Komunikasi sebagai proses dinamis yang mengubah pihak-pihak
yang berkomunikasi, melibatkan pertukaran pesan antara komunikator dan komunikan.

Beberapa definisi komunikasi yang termasuk dalam konsep transaksi antara lain:
- Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss: Komunikasi adalah proses pembentukan makna di antara dua
orang atau lebih.
- Judy C. Pearson dan Paul E. Nelson: Komunikasi adalah proses memahami dari berbagi makna.
- William I. Gordon: Komunikasi adalah suatu transaksi dinamis yang melibatkan gagasan dan
perasaan.
- Donald Byker dan Loren J. Anderson: Komunikasi adalah berbagi informasi antara dua orang atau
lebih.

Berdasarkan beberapa contoh definisi komunikasi di atas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi
mengacu pada tindakan oleh satu orang atau lebih yang mengirim dan menerima pesan yang
terdistorsi oleh gangguan (noise), terjadi dalam suatu konteks tertentu, memiliki pengaruh tertentu,
dan ada kesempatan untuk melakukan umpan balik. Gambar di atas menunjukkan apa yang dapat
kita namakan model universal komunikasi, mengandung elemen-elemen yang ada dalam setiap
tindak komunikasi, terlepas dari apakah itu bersifat intrapribadi, antarpribadi, kelompok kecil, pidato
terbuka, atau komunikasi massa.

LINGKUNGAN KOMUNIKASI

De Vito (1997): Lingkungan (konteks) komunikasi setidaknya memiliki tiga dimensi, yaitu dimensi
fisik, dimensi sosial-psikologis, dan dimensi temporal. Secara lebih mendalam, DeVito menjelaskan
ketiga konsep tersebut sebagai berikut:

1. Dimensi fisik: Ruang atau bangsal, atau tempat tempat komunikasi itu berlangsung disebut
konteks atau lingkungan fisik. Lingkungan fisik, apapun bentuknya, mempunyai pengaruh tertentu
terhadap isi pesan kita selain juga bentuk pesan (bagaimana kita menyampaikannya).

2. Dimensi Sosial-Psikologis: Meliputi tata hubungan status di antara mereka yang terlibat, peran dan
permainan yang dijalankan orang, serta aturan budaya dalam masyarakat di mana mereka
berkomunikasi. Lingkungan atau konteks ini juga mencakup rasa persahabatan atau permusuhan,
formalitas atau informalitas, serius atau senda-gurau.

3. Dimensi Temporal atau Waktu: Faktor waktu mempengaruhi "ketepatan" dan kelancaran
terjadinya komunikasi. Perbandingan orang yang sibuk dengan pekerjaannya pada pagi hari dengan
orang-orang yang suka begadang pada malam hari, yang di pagi harinya masih merasa lelah serta
ingin bermalas-malasan.

Waktu (konteks) perlu diperhatikan, karena kelayakan dan dampak dari suatu pesan bergantung pada
waktu atau saat dikomunikasikan. Yang lebih penting lagi adalah bagaimana suatu pesan tertentu
disesuaikan dengan rangkaian temporal peristiwa (situasi-kondisi) komunikasi.

PROSES KOMUNIKASI

Proses merupakan suatu kegiatan atau aktivitas secara terus-menerus yang dilakukan dalam kurun
waktu tertentu. Setiap langkah yang dimulai dari saat menciptakan informasi sampai saat informasi
itu dipahami merupakan proses-proses di dalam rangka proses komunikasi (Liliweri, 1997; 142).
Proses dalam komunikasi secara umum dikategorikan menjadi dua: proses secara primer (primary
process) dan proses secara sekunder (secondary process).

1. Proses Komunikasi Secara Primer: Proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang
kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Lambang sebagai media
primer dalam proses komunikasi adalah pesan verbal (bahasa), dan pesan nonverbal (gesture,
isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya) yang secara langsung dapat/mampu menerjemahkan
pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan.

Prosesnya sebagai berikut: komunikator menyandi (encode) pesan yang akan disampaikan kepada
komunikan. Berarti komunikator memformulasikan pikiran dan atau perasaannya ke dalam lambang
(bahasa) yang diperkirakan akan dimengerti oleh komunikan. Kemudian giliran komunikan untuk
menterjemahkan (decode) pesan dari komunikator. Itu berarti menafsirkan simbol yang mengandung
pikiran dan atau perasaan komunikator tadi dalam konteks pengertiannya. Yang penting dalam
proses penyandian (coding) adalah komunikator dapat menyandi dan komunikan dapat
menerjemahkan sandi tersebut (terdapat kesamaan makna).

Wilbur Schramm menyatakan bahwa komunikasi akan berhasil (terdapat kesamaan makna) apabila
pesan yang disampaikan oleh komunikator cocok dengan kerangka acuan (frame of reference), yaitu
panduan pengalaman dan pengertian (collection of experiences and meanings) yang diperoleh oleh
komunikan. Schramm mengatakan bahwa bidang pengalaman (field of experience) merupakan faktor
penting dalam komunikasi. Jika pengalaman komunikator sama dengan pengalaman komunikan,
komunikasi akan berlangsung lancar. Sebaliknya, jika bidang pengalaman komunikan tidak sama
dengan bidang pengalaman komunikator, akan timbul kesukaran untuk saling memahami.

Dunia manusia adalah dunia simbol. Ketidakhadiran simbol membuat manusia tidak dapat
berkembang seperti sekarang ini. Dalam perspektif Teori Interaksionisme Simbolik ditegaskan bahwa
ada dua hal penting yang menandai kehidupan manusia, yaitu interaksi dan simbol. Interaksi itu
penting, karena dia menunjukkan kehidupan sosial, di mana orang saling mengerti, saling
menanggapi, dan saling berkomunikasi. Binatang berinteraksi dengan sesamanya menggunakan
naluri atau instinktifnya, yaitu suatu kemampuan yang dibawanya sejak lahir tanpa perlu dipelajari.

2. Proses Komunikasi Secunder: Proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan
dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai simbol sebagai media
pertama. Media kedua dipergunakan karena komunikan sebagai sasaran berada di tempat yang
relatif jauh atau berjumlah massal. Surat, telepon, teleks, suratkabar, majalah, radio, televisi, film,
dan sebagainya adalah media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi. Proses komunikasi
secara sekunder ini menggunakan media yang dapat diklasifikasikan sebagai media massa
(suratkabar, televisi, radio, dan sebagainya.) dan media non-massa (telepon, surat, megapon, dan
sebagainya.).

FUNGSI KOMUNIKASI

William I. Gordon mengkategorikan fungsi komunikasi menjadi 4:

1. Sebagai komunikasi sosial: Komunikasi penting untuk membangun konsep diri, aktualisasi diri,
kelangsungan hidup, memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan, melalui
komunikasi yang bersifat menghibur, dan memupuk hubungan dengan orang lain. Dengan
komunikasi, terbangun kerjasama dengan anggota masyarakat (keluarga, kelompok belajar,
perguruan tinggi, RT, desa, negara secara keseluruhan) untuk mencapai tujuan bersama.

2. Sebagai komunikasi ekspresif: Komunikasi berfungsi untuk menyampai kan perasaan-perasaan


(emosi) kita. Perasaan-perasaan tersebut terutama dikomunikasikan melalui pesan-pesan nonverbal.
Perasaan sayang, peduli, rindu, simpati, gembira, sedih, takut, prihatin, marah, dan benci dapat
disampaikan lewat kata-kata, namun bisa disampaikan secara lebih ekspresif melalui perilaku
nonverbal.

3. Sebagai komunikasi ritual: Suatu komunitas sering melakukan upacara-upacara sepanjang tahun
dan sepanjang hidup, mulai dari upacara kelahiran, sunatan, ulang tahun, pertunangan, siraman,
pernikahan, dan lain-lain.

4. Sebagai komunikasi instrumental: Komunikasi instrumental memiliki beberapa tujuan umum,


yaitu: menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap, menggerakkan tindakan, dan juga
menghibur.

Berdasarkan fungsi komunikasi ini, terdapat beberapa pendapat dari para ilmuwan yang saling
melengkapi. Effendy (1994) berpendapat bahwa fungsi komunikasi adalah menyampaikan informasi,
mendidik, menghibur, dan mempengaruhi. Sedangkan Harold D. Lasswell menunjukkan fungsi
komunikasi sebagai berikut:

- Penjajagan/pengawasan lingkungan (surveillance of the information), yaitu penyingkapan ancaman


dan kesempatan yang mempengaruhi nilai masyarakat.
- Menghubungkan bagian-bagian yang terpisah dari masyarakat untuk menanggapi lingkungannya.
- Menurunkan warisan sosial dari generasi ke generasi berikutnya.

Demikianlah, fungsi komunikasi mencakup aspek sosial, ekspresif, ritual, dan instrumental, yang
semua turut berperan dalam membentuk dan memelihara hubungan serta memahami dunia sekitar.

Anda mungkin juga menyukai