Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
2022
KOMUNIKASI
A. PENDAHULUAN
Peristiwa komunikasi yang diamati dalam ilmu komunikasi, juga sangat luas dan
kompleks karena menyangkut berbagai aspek sosial, budaya, ekonomi dan politik dari
kehidupan manusia. Oleh karena itu, ilmu komunikasi merupakan salah satu cabang ilmu
pengetahuan yang termasuk dalam kelompok ilmu - ilmu sosial ( social sciences ). Lebih
lanjut, ilmu komunikasi juga merupakan ilmu pengetahuan sosial yang bersifat
multidisipliner. Artinya pendekatan - pendekatan yang digunakan dalam ilmu komunikasi
berasal dari, dan menyangkut, berbagai disiplin (bidang keilmuan) lainnya, seperti
linguistik, politik, sosiologi, psikologi, antropologi dan ekonomi.
B. DEFINISI KOMUNIKASI
Kata atau istilah "komunikasi" (dari bahasa Inggris communication) berasal dari
communicates dalam bahasa Latin yang artinya "berbagi" atau "menjadi milik bersama".
Dengan demikian, komunikasi menurut Lexicographer (ahli kamus bahasa), menunjuk pada
suatu upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan. Sementara itu, dalam
Webster's New Colleglate Dictionary edisi tahun 1977 antara lain dijelaskan bahwa
komunikasi adalah "suatu proses pertukaran informasi di antara individu melalui sistem
lambang -lambang, tanda-tanda, atau tingkah laku."
Menurut Berelson dan Steiner, komunikasi adalah proses penyampaian. Hal yang
disampaikan adalah informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain, sedangkan cara
penyampaiannya melalui penggunaan simbol-simbol. Simbol-simbol yang dimaksud dapat
berbentuk kata-kata, gambar-gambar,
angka-angka dan lain-lain.
1. Pengirim Informasi
2. Penyandian (encoding)
Proses mengubah informasi ke dalam isyarat isyarat atau simbol simbol tertentu
untuk ditansmisikan. Proses penyandian ini dilakukan oleh pengirim.
3. Pesan
5. Penerima
Penerima merupakan unsur komunikasi yang penting, tanpanya, tidak akan ada
komunikasi. Pihak penerima yang akan mengambil pesan tersebut dan kemudian
melakukan penafsiran atas informasi yang diterima oleh pengirim melalui saluran
komunikasi yang ada.
Ini merupakan unsur komunikasi menjadi penanda bagi pengirim bahwa pesan yang
disampaikannya diterima oleh pihak penerima pesan, sehingga pihak penerima memberikan
tanggapan. Tanggapan yang muncul dapat sesuai ataupun tidak sesuai dengan harapan
pengirim, tergantung dengan proses penafsiran yang dilakukan penerima pesan. Umpan
balik atau feed back hanya dapat terjadi dalam komunikasi dua arah.
D. PROSES KOMUNIKASI
Sebuah proses komunikasi memang selalu melalui beberapa tahapan tertentu agar
sebuah komunikasi berjalan dengan lancar, memang tidak semua komunikasi yang
dilakukan bisa berjalan dengan lancar, pasti selalu ada gangguan atau noise di beberapa
bagian proses komunikasi tadi. Seperti yang diungkapkan oleh Ruslan bahwa : “Proses
komunikasi dapat diartikan sebagai “transfer informasi” atau pesan-pesan (message) dari
pengirim pesan sebagai komunikator dan kepada penerima pesan sebagai komunikan
tersebut bertujuan (feed back) untuk mencapai saling pengertian (mutual understanding)
antara kedua belah pihak” (Ruslan, 2006:81). Proses komunikasi sendiri di bagi menjadi 2
jenis, yaitu komunikasi primer dan komunikasi sekunder, dimana proses komunikasi primer
ini dilakukan secara langsung dengan berhadapan dengan komunikan, dan menggunakan
bahasa, lambang, isyarat, gambar, dan lain – lain. Namun yang paling sering di gunakan
adalah dengan menggunakan bahasa. Dan komunikasi sekunder, adalah komunikasi yang
menggunakan sebuah media perantara, setelah menggunakan bahasa sebagai media
pengirim pesan pertama. Komunikasi sekunderi ini dilakukan oleh seorang komunikator
jika ingin menjangkau komunikan yang jangkauannya jauh, biasanya menggunakan media
sekunder seperti televisi, redio, majalah, koran, dan lain – lain.
Berdasarkan hal tersebut, tujuan mempelajari ilmu komunikasi bahwa seni dapat
digunakan sebagai alat komunikasi seperti pesan, kritik sosial, kebijakan, gagasan, dan
memperkenalkan produk kepada masyarakat. Melalui media seni tertentu seperti, wayang
kulit, wayang orang dan seni teater, dapat pula syair sebuah lagu yang mempunyai pesan,
poster,drama komedi, dan reklame.
SIGNIFIKASI
Semiotika signifikasi menekankan pada teori tanda dan pemahamannya dalam suatu
konteks tertentu. Pada jenis yang kedua ini tidak dipersoalkan adanya tujuan berkomunikasi
sebaliknya yang di utamakan adalah segi pemahaman suatu tanda sehingga proses kognisinya
pada penerima tanda lebih di perhatikan daripada proses komunikasinya.
1. Semiotik Analitik, yaitu semiotik yang menganalisis sistem tanda. Semiotik berobjekan tanda
dan penganalisisnya menjadi ide, objek, dan makna. Ide dapat dikaitkan sebagai lambang,
sedangkan makna adalah beban yang terdapat dalam lambang yang mengacu kepada objek
tertentu.
2. Semiotik Deskriptif, yaitu semiotik yang memperhatikan sistem tanda yang dapat kita alami
sekarang, meskipun ada tanda yang sejak dahulu tetap seperti yang disaksikan sekarang.
Misalnya, langit yang mendung menandakan bahwa hujan tidak lama lagi akan turun, dari
dahulu hingga sekarang tetap saja seperti itu. Demikian pula jika ombak memutih di tengah laut,
itu menandakan bahwa laut berombak besar
3. Semiotik Faunal (Zoo Semiotik), yaitu semiotik yang khusus memperhatikan sistem tanda
yang dihasilkan oleh hewan. Hewan biasanya menghasilkan tanda untuk berkomunikasi antara
sesamanya, tetapi juga sering menghasilkan tanda yang dapat ditafsirkan oleh manusia.
Misalnya, seekor ayam betina yang berkotek-kotek menandakan ayam itu telah bertelur atau ada
sesuatu yang ia takuti.
4. Semiotik Kultural, yaitu semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang berlaku dalam
kebudayaan tertentu. Telah diketahui bahwa masyarakat sebagai makhluk sosial memiliki sistem
budaya tertentu yang telah turun temurun dipertahankan dan dihormati. Budaya yang terdapat
dalam masyarakat yang juga merupakan sistem itu, menggunakan tanda-tanda tertentu yang
membedakannya dengan masyarakat yang lain.
5. Semiotik Naratif, yaitu semiotik yang menelaah sistem tanda dalam narasi yang berwujud
mitos dan cerita lisan (Folklore). Telah diketahui bahwa mitos dan cerita lisan, ada diantaranya
memiliki nilai kultural tinggi
6. Semiotik Natural, yaitu semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang dihasilkan oleh
alam. Air sungai keruh menandakan di hulu telah turun hujan, dan daun pohon-pohonan yang
menguning lalu gugur. Alam yang tidak bersahabat dengan manusia, misalnya banjir atau tanah
longsor, sebenarnya memberikan tanda kepada manusia bahwa manusia telah merusak alam.
7. Semiotik Normatif, yaitu semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang dibuat oleh
manusia yang berwujud norma-norma, misalnya rambu-rambu lalu lintas. Di ruang kereta api
sering dijumpai tanda yang bermakna dilarang merokok.
8. Semiotik Sosial, yaitu semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang dihasilkan oleh
manusia yang berwujud lambang, baik lambang berwujud kata maupun lambang berwujud kata
dalam satuan yang disebut kalimat. Dengan kata lain, semiotik sosial menelaah sistem tanda
yang terdapat dalam bahasa.
9. Semiotik Struktural, yaitu semiotik yang khusus menelaah sistem tanda yang dimanifestasikan
melalui struktur bahasa.
KESIMPULAN
1. Komunikasi
Semiotika komunikasi menekankan pada teori tentang produksi tanda yang salah satunya
mengasumsikan adanya enam faktor dalam komunikasi, yaitu pengirim, penerima kode, pesan,
saluran komunikasi dan acuan.
2. Signifikasi
Sementara itu, semiotika signifikasi memberi tekanan pada teori tanda dan
pemahamannya dalam suatu konteks tertentu.