Anda di halaman 1dari 17

Potensi Budidaya Ikan Nila

Salah satu potensi yang diinginkan oleh setiap pembudidaya adalah


prospek keinginan.
Hal tersebut tentu sangat berkaitan dengan kualitas ikan nila yang
dihasilkan, ikan nila sendiri memiliki potensi pasar yang relatif stabil.
Permintaanya sendiri memang sangatlah bagus, terlebih persaingan
bisnisnya juga terbilang belum padat sehinggga sangat berpeluang
sekali untuk dulur pemula dalam membidik ternak ikan nila
Inilah juga yang dirasakan oleh Pak Yuharman mitra GDM di
Lampung, beliau memperoleh panen 4060 kg ikan nila segar langsung
dari kolam.
Selain itu juga, beliau bisa menekan angka FCR pakan ikan nila yang
terbilang turun dari 1,6 dan sekarang 1,3.
Pastinya semua hal tersebut membutuhkan proses yang tidak sedikit,
salah satunya dengan memberikan tambahan probiotik.
Dilansir dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, penggunaan
probiotik sangat berdampak positif dalam meningkatkan usaha
perikanan budidaya salah satunya ikan nila.
Beberapa hal yang menunjang dari pemberian probiotik, tentu saja
memperbaiki rasio konversi pakan dan meningkatkan produktivitas
budidaya.
Tentu dulur penasaran dengan probiotik ikan nila yang tepat untuk
budidaya?
Sebelum membahas itu, dulur perlu mengetahui teknis budidaya ikan
nila yang tepat. Berikut ulasannya:

Persiapan Kolam Budidaya Ikan Nila


Banyak pilihan dalam memilih kolam ikan yang digunakan. Hal
tersebut tetap disesuaikan dengan tujuan dari budidaya tersebut, jika
membicarakan kolam ikan nila maka ada beberapa jenis antara lain:

• Kolam tanah
• Kolam semen
• Kolam terpal
• Jaring terapung
• Tambak air payau

Mitra kami Pak Yuharman sendiri menggunakan kolam tanah untuk


membudidayakan ikan nila, hal tersebut ada faktor yang membuat
kolam tanah lebih efisien.

Keunggulan Kolam Tanah Untuk Budidaya


Ada beberapa hal yang melatarbelakangi pembudidaya memilih kolam
tanah untuk ternak ikan nila, salah satunya berikut ini:

persiapan kolam tanah ikan nila

• Pembuatan kolam tanah lebih mudah serta modal yang


digunakan juga terjangkau
• Kolam tanah menjadi tempat tumbuhnya beberapa hewan-
hewan air kecil yang bisa diguanakan sebagai pakan alami ikan
nila
• Tidak memerlukan perawatan khusus dalam pengelolaannya

Setelah dulur mengetahui keunggulan kolam tanah, maka hal


selanjutnya yang dilakukan persiapan dasar kolam dan
pengelolaanya:

Persiapan Dasar Kolam Ikan Nila


Hal pertama untuk memaksimalkan budidaya ikan nila, tentu media
perkembangbiakannya haruslah tepat pengelolaanya.
Proses Pembajakan kolam tanah
Maka hal pertama yang dilakukan yaitu proses pengeringan kolam
tanah seperti berikut:

1. Pengeringan kolam ikan nila dilakukan dengan menghabiskan


volume air yang biasanya berlangsung antara 3 sampai 7 hari
2. Untuk pengeringan kolam sendiri, bisa dulur sesuaikan dengan
kondisi cuaca
3. Ketika penjemuran kolam ikan nila berlangsung, akan terlihat
dasar kolam nampak retak-retak dan usahakan jangan sampai
mengeras ya lur.
4. Setelah itu lakukan pembajakan atau pencangkulan, dengan
kedalaman sekitar 10 cm. Hal ini bertujuan mengangkat sisa
lumpur, sisa pakan yang mengendap pada dasar kolam

Berlanjut pada tahapan pengembalian pH tanah, nah selengkapnya


pada tahapa berikut:

Proses Pengapuran Kolam Ikan Nila


Salah satu syarat air tawar yang digunakan memiliki derajat pH tanah
7 sampai 8.
Maka perlu dilakukan pengukuran derajat pH yang menggunakan alah
pH meter.
Jika hasilnya terlalu rendah, hal yang perlu dilakukan untuk
menetralkan tanah pada kolam.

Proses Pengapuran Kolam Ikan Nila


Tujuan dari proses pengapuran inilah untuk:

• Menetralkan pH tanah
• Mematikan virus, bakteri dan jamur
• Mengoptimalkan proses budidaya pada periode baru

Dosis Pengapuran pH Kolam Tanah

• pH <4, maka gunakan kapur sebanyak 500-1000kg/ha.


• pH 5-6, maka gunakan kapur sebanyak 250-500 kg/ha.
• pH 6, maka gunakan kapur sebanyak 100-250 kg/ha.

Teknis pengapuran pada kolam yaitu:

1. aduklah kapur / dolomite secara merata, kemudian taburkan


pada kolam.
2. Setelah itu, diamkan tanah selama 2 sampai 3 hari.
Pemupukan Dasar Kolam Tanah
Teknis budidaya yang tepat tentu sangat penting untuk
memaksimalkan hasil panen nantinya.
Hal inilah yang tentu dulur lakukan yaitu melakukan pemupukan dasar
secara tepat. Berikut ini tahapan yang sesuai untuk dulur:

1. Proses pengeringan kolam tanah yang sudah diolah sesuai


dengan ulasan diatas, maka sebelum tebar bibit atau 14 hari
sebelumnya.
2. Dulur bisa menebarkan GDM Granule SAME dengan dosis 150
kg/ha pada waktu 10 hari sebelum tebar bibit nila
3. Kemudian kolam tanah bisa dialiri air dengan ketinggian
mendampai 10 cm pada waktu 10 hari sebelum tebar bibit nila
4. Setelah itu dulur dapat memaksimalkannya dengan
melarutkan GDM Black BOS dengan dosis 5 kg/ha
5. Tunggu sampai penampakan warna kolam menjadi hijau.
Tujuannya melihat kualitas air lebih baik dan plankton telah
tumbuh dengan sempurna
6. Selanjutnya dulur bisa melakukan pengisian air pada kolam ikan
nila hingga ketinggian 75 cm

Memilih Benih Ikan Nila


Setelah pembuatan kolam ikan nila, maka langkah selanjutnya dalam
budidaya ikan nila yaitu memilih benih ikan nila yang baik.
Proses memilih benih ikan nila merupakan hal yang sangat penting
dalam budidaya ikan nila. Karena benih ikan nila dapat menentukan
kualitas ikan nila yang akan dipanen nantinya.
Untuk membeli benih ikan nila, dulur membeli pada penjual benih dan
bibit ikan nila terpercaya.

Pemilihan Benih Ikan Nila


Salah satunya benih ikan nila yang memiliki kualitas SNI dan untuk
penjual bibit ikan nila juga memiliki sertifikat CPIB dari Kementerian
Perikanan dan Kelautan.
Sebab ini sangat penting, bibit ikan nila yang bagus memiliki kualitas
budidaya yang lebih baik.
Berikut pembahasan mengenai pemilihan benih ikan nila yang tepat:

Ciri-Ciri Benih Ikan Nila


Benih ikan nila harus berasal dari tempat pembibitan yang baik dan
disertai dengan sertifikat yang jelas. Secara umum benih ikan nila
yang sehat antara lain:
• Gerakan ikan yang lincah,
• Respon yang tinggi saat di beri pakan,
• Tidak memiliki cacat fisik,
• Warna ikan yang cerah,
• Ukuran ikan nila seragam,
• Memiliki bentuk badan normal dan masih terdapat lendir.

Dulur-dulur bisa memilih benih ikan nila yang sesuai dengan kriteria
seperti diatas agar bisa mendapatkan hasil yang baik.
Serta jangan lupa untuk menggunakan benih ikan nila jantan karena
pertumbuhannya lebih cepat hingga 40% jika dibanding dengan ikan
nila betina.

Penebaran Benih Ikan Nila


Jika dulur-dulur sudah memilih benih, dan kolam siap untuk dibuat
budidaya. Maka langkah selanjutnya yaitu dengan menebar benih
ikan nila kedalam kolam.
Pada umumnya, per meter persegi kolam itu berisi 15 sampai 20 ekor
nila. Dengan asumsi per ekor nya seberat 10 hingga 20 gram dan
akan dipanen dengan berat per ekornya 300 gram.

Proses Penebaran Bibit Ikan Nila


Sebelum menebar benih ikan nila kedalam kolam, dulur-dulur harus
melakukan adaptasi benih terlebih dahulu.
Dengan begitu, benih ikan nila dapat terbiasa dengan kolamnya yang
baru. Jadi resiko kematian pada benih ikan nila ini dapat diminimalisir.

Teknik Penebaran Benih Ikan Nila


• Turunkan kantong benih ikan nila ke permukaan air kolam.
• Biarkan kantong benih terapung selama 30 menit untuk
menyesuaikan suhu dalam kantong dengan lingkungan
sekeliling kolam.
• Buka tali kantong dan biarkan suhu dalam kantong keluar
• Miringkan kantong dan biarkan ikan keluar sendiri. Hal ini
menandakan bahwa suhu air kolam dan air dalam kantong
sudah sama

Cara Perawatan Ikan Nila


Setelah menebar benih ikan nila pada kolam, kini waktunya dulur-
dulur melakukan pemeliharaan pada ikan nila.

Pengelolaan Air Budidaya Ikan Nila


Perawatan pada kolam tanah pada ikan nila yang memang
membutuhkan tahapan seperti berikut ini:

1. Penggunaan air yang dipakai harus bersih serta bebas limbah


2. Pengelolaan air merupakan hal yang paling penting untuk
menjaga kualitas air. Kualiatas air bisa di lihat dari kandungan
Oksigen dan pH air.
3. Jika kadar oksigen pada kolam ikan nila mulai menurun, maka
dulur-dulur bisa memperderas sirkulasi air dengan memperbesar
debit air pada kolam.
4. Untuk penggantian air kolam paling tidak 20% dari volume air
pada kolam tanah
5. Setelah itu dulur mengaplikasikan Suplemen Organik Cair GDM
Spesialis Perikanan dengan dosis pemberian 10 liter/ha dan
dilakukan setiap 10 hari sekali.
Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan
Untuk itu pemberian Suplemen Organik Cair GDM Spesialis
Perikanan untuk perawatan kolam tanah yang berfungsi:

• Menjaga kualitas air, karena bakteri yang terkandung


dalam Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan dapat
mengurai sisa pakan yang mengendap pada kolam
• Menekan kadar amoniak dan gas H2S

Proses Perawatan Ikan Nila Kecil


Hal yang dilakukan untuk merawat ikan nila yang masih kecil, tentu
ada beberapa tahapan perlu dilakukan seperti:

1. Ikan nila yang masih kecil, tentu sangat membutuhkan suhu dan
keadaan kolam yang sesuai. Hal ini dibutuhkan untuk
meminimalisir kematian yang memang sangat rentan.
2. Setelah itu pastikan dulur memperhatikan jumlah ikan nila pada
kolam, tujuannya agar kolam tidak terlalu padat agar
perkembangan serta pertumbuhannya bisa optimal
3. Kemudian dulur bisa menambah Suplemen Organik Cair
Spesialis Perikanan, dalam satu hektar kolam dibutuhkan 10
liter.
4. Jika terdapat ikan nila yang tidak sehat, maka dulur bisa
memindahkan pada kolam isolasi.
5. Untuk mengatasi kesehatan ikan nila tersebut, Suplemen
Organik Cair Spesialis Perikanan dapat mengantisipasi penyakit
ikan nila.

Pemberian Pakan Ikan Nila


Ikan nila hanya membutuhkan pakan sebanyak 3% dari berat
tubuhnya setiap hari. Dulur-dulur dapat memberikan pakan pada ikan
nila diwaktu pagi dan sore harinya.
Jangan lupa untuk mengukur berat badan ikan nila setiap dua minggu
sekali, dengan menggunakan sampel acak beberapa ikan nila.
Dengan mengukur berat badan ikan nila, maka dulur-dulur dapat
menentukan jumlah pakan yang diberikan setiap harinya.
Cara perhitungan jumlah pakan ikan nila
Contoh :

• Dalam satu kolam terdapat 2000 ekor dengan berat 8-10


gram/ekor.
• Maka rata rata bobot ikan nila yaitu (8+10) : 2 = 9 gram/ekor

Sehingga perhitungan pakan ikan nila yaitu 9 x 2000 x 3% = 540 gram


atau 0,54 kg per harinya.

Proses Perawatan Ikan Nila Besar


Untuk tahapan perawatan yang satu ini memang dibutuhkan beberapa
tahapan seperti:

1. Pemberian pakan yang sesuai dan tepat sangat dibutuhkan


untuk lebih teratur dalam pemberiannya.
2. Kemudian dulur bisa menambahkan Suplemen Organik Cair
GDM Spesialis Perikanan pada kolam dengan dosis pemberian
sebanyak 10 liter/ha dan dapat diulangi setiap 10 hari sekali.
3. Sama seperti sebelumnya, kondisi suhu pada kolam serta
kebersihan kolamnya. Maka jika ada ikan nila yang kurang
sehat, dulur bisa menambahkan Suplemen Organik Cair GDM
Spesialis Perikanan dan memindahkan ke kolam isolasi

Pemberian pakan pada ikan nila serta perawatan yang tepat, tentu
saja akan memaksimalkan kualitas ikan nila lebih baik.
Selain itu bakteri premium Bacillus mycoides dalam Suplemen
Organik Cair GDM Spesialis Perikanan yang dapat meningkatkan
kualitas kandungan nutrisi pada pakan atau pellet ikan.
Inilah yang dirasakan oleh mitra kami para peternak ikan nila, dapat
menekan angka FCR dengan optimal. Lebih efisien secara biaya dan
hasil panen bisa lebih optimal.

Pengendalian Hama dan Penyakit Pada Ikan Nila


Pemicu terjadinya serangan penyakit pada ikan nila yaitu, karena
ketidakseimbangan antara ikan nila dengan agen penyakit serta
lingkungan.

Berikut hama dan penyakit yang menyerang pada budidaya ikan nila,
serta cara mengendalikan hama dan penyakit ini:
Hama Notonecta (bebeasan)
Hama ini menyerang benih ikan nila yang masih kecil.
Cara membasmi hama notonecta :

1. Cara membasmi hama notonecta ini dengan menuangkan


minyak tanah ke permukaan air kolam sebanyak 500 cc/100
m2 untuk menekan populasi notonecta. Sebab minyak tanah
memiliki sifat yang mengapung di air, dengan demikian hama
notonecta ini tidak dapat mengambil oksigen dari udara bebas
dan akhirnya hama ini akan mati.
2. Minyak tanah ini tidak berbahaya pada ikan, karena ikan nila
umumnya berada di dalam air.
3. Setelah hama notonecta ini mati, maka masukan air baru
kedalam kolam serta dulur-dulur dapat membuka pembuangan
air. Sehingga hama notonecta yang mati dapat terbuang
bersama dengan minyak tanah.
Larva cybister (ucrit)
Hama larva cybister atau yang biasa dikenal dengan nama ucrit atau
kumbang air ini lebih berbahaya jika di banding notonecta. Hama ini
biasanya menyerang benih ikan nila
Hama ucrit ini memiliki bentuk tubuh seperti berikut ini:

• memanjang seperti ulat dengan ukuran 3-5cm


• berwarna kehijauan dan bergerak cepat
• memiliki taring yang berfungsi untuk menjepit badan ikan dan
merobek badan ikan.
• Ucrit tumbuh baik pada lingkungan kolam yang mengandung
material organik.

Cara Membasmi Hama Ucrit :

• Menangkap hama ucrit secara manual dengan menggunakan


alat tangkap berupa seser.
• Atau bisa juga menggunakan minyak tanah, dengan cara
menyemprotkan minyak tanah ke permukaan kolam. Setelah
ucrit mati, maka gantilah air kolam dengan yang baru

Penyakit Trichodina sp.


Penyakit Trichodina sp. memiliki berbentuk seperti piring
terbang. Trichodina sp. merupakan ektoparasit yang ikan nila pada
bagian kulit dan insang.
Penyakit ini berkembang biak dengan cara pembelahan yang
berlangsung di tubuh inang, mudah berenang secara bebas, dapat
melepaskan diri dari inang dan mampu hidup lebih dari dua hari tanpa
inang.
Cara mengobati ikan yang terserang penyakit Trichodina sp.
Dengan cara merendam ikan nila yang sakit kedalam larutan garam
(NaCl) 500-1000 mg/liter selama 24 jam.
Penyakit Bercak merah
Bercak merah biasanya di sebabkan bakteri Aeromonas. Ciri-ciri ikan
nila yang terkena penyakit bercak merah yaitu:

• adanya pendaraharan pada bagian tubuh yang terserang


• sisik mengelupas
• perut membusung
• ada borok/luka, ikan terlihat lemah dan sering muncul pada
permukaan kolam.

Penyakit bercak merah dapat menyebabkan kematin massal pada


ikan nila. Penyakit ini mudah menular pada ikan-ikan lain yang berada
pada satu lokasi kolam.
Cara pengobatan ikan yang terserang penyakit bercak merah
1. Penyakit bercak merah ini dapat diobati dengan menggunakan
antibiotik. Ikan nila yang dipelihara dengan menggunakan kolam
tanah atau beton, maka antibiotik ini dapat digunakan dengan
cara ditebar di kolam ataupun juga dapat diberikan dengan
dicampur pakan ikan nila.
2. Antibiotik yang ditebar di kolam yaitu berupa PK atau bisa juga
menggunakan obat lain yang serupa. Antibiotik PK ini dijual di
toko-toko pertanian atau toko akuarium. Cara penggunaannya
pun cukup mudah, cukup ikuti dosis dan cara penggunaannya
yang tertera pada botol.
3. Sedangkan Antibiotik yang dicampur dengan pakan ini beda lagi
ya lur, dulur-dulur dapat menggunakan antibiotik oxytetracyclin.
4. Dengan dosis 50mg/kg pakan ikan nila. Antibiotik dapat
dicampurkan dengan pakan selama 7 hingga 10 hari sampai
ikan terlihat sembuh. Antibiotik oxytetracyclin ini dapat diperoleh
di apotek.

Beberapa cara dalam mencegah penyakit pada ikan nila diatas tentu
dapat diantisipasi dengan memberikan Suplemen Organik Cair GDM
Spesialis Perikanan.
Tidak hanya dapat menekan FCR pada pakan, penggunaan probiotik
ikan nila organik bakteri Bacillus brevis menghasilkan enzim terotrisin
yang berperan sebagai antibodi ikan.
Hal inilah yang nantinya akan menghasilkan antibiotik surfaktin yang
bermanfaat untuk menghambat pertumbuhan jamur pada ikan.
Sehingga dulur lebih optimal dalam memaksimalkan hasil panen
seperti berikut ini:

Proses Panen Ikan Nila


Pak Yuharman mitra kami di Lampung dapat memaksimalkan panen
ikan nila mencapai 4050 kg, yang semula dilakukan tebar bibit ikan
nila sebanyak 20.000 ekor.
Hal tersebut membuat beliau optimis untuk melakukan perawatan
secara organik, dengan kualitas Suplemen Organik Cair GDM
Spesialis Perikanan inilah yang dapat menunjang pertumbuhan ikan
nila lebih baik.
Proses Panen Ikan Nila
Untuk tahapan pemanenan ikan nila yang dilakukan seperti berikut ini:

1. Lakukan pengeriangan kolam ikan nila sebagian maupun total


dan ini sangatlah kondisional.
2. Selama pemanenan ikan nila, kolam harus selalu dialirkan air
segar dengan tujuan untuk mencegah ikan tidak stres dan tidak
mati.
3. Setelah ikan nila berkumpul di kubangan, maka dulur-dulur bisa
menyerok ikan tersebut.
4. Setelah proses panen selesai, jangan lupa kolam di keringkan
untuk persiapan budidaya ikan nila berikutnya.
5. Berlanjut pada proses pasca panen ikan nila berikut ini:

Proses Pasca Panen Ikan Nila


Pemanenan pasca panen ikan nila sangat diperlakukan, terutama
untuk membedakan grade ikan nila pada umumnya.
Proses Pasca Panen Ikan Nila
Berikut ini tahapan mengenai pasca panen yang perlu dulur lakukan:

1. Harus dilakukan peyortiran berdasarkan ukuran dan berat, hal ini


tergantung permintaan dari konsumen.
2. Setelah itu bisa dilakukan pengemasan, dalam proses
pengemasan sangat tidak direkomendasikan untuk
menggunakan air yang berasal dari kolam. Air yang digunakan
harus dalam kondisi yang bersih dan jernih.
3. Selain itu dalam proses pengiriman sebaiknya tidak memakan
waktu lama. Jika memang kondisi jarak pengiriman sangat jauh
dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Bisa melakukan
proses pengemasan secara frozen, sehingga ikan masih tetap
segar ketika sudah sampai ditujuan.

Kualitas ikan nila yang paling tepat untuk menunjang harga tentu saja
sangat diperlukan. Untuk mendapatkan hasil panen ikan nila yang
memang sesuai, tentu saja perlu diperhatikan dari proses perawatan
ikan Nila.
Dulur bisa mendapatkan hasil panen yang sesuai dengan tahapan
yang tepat dan mengikuti panduan budidaya ikan nila secara benar.

Anda mungkin juga menyukai