Anda di halaman 1dari 21

BUDIDAYA IKAN GURAME

DISUSUN OLEH
1. ALFINO WAHYU P. (01)
2. DWI HARDIANTI L. (08)
3. FAIZAH PUTRI M. (11)
4. FARAS RIZKY A. (13)
5. ILHAM ARDIHAMZAH (16)
6. WIBI LINTANG A. (34)
KELAS XI MIPA 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
• Indonesia adalah negara kepulauan yang mmiliki wilayah perairan yang sangat luas. Baik itu perairan asin maupun
perairan tawar. Salah satu organisme perairan yang paling banyak adalah ikan.
• Ikan adalah salah satu organisme perairan yang memiliki banyak protein yang sangat bermanfaat bagi tubuh
manusia. Belakangan ini banyak sekali masyarakat yang menyadari bahwa ikan sangat bermanfaat dan sekarang
banyak masyarakat yang gemar memakan ikan. Dilihat dari peluang usaha banyak para pengusaha yang
berbondong bonding melalukan budidaya ikan. Salah satunya ikan gurame.
• Ikan gurame adalah salah satu komoditas yang banyak dikembangkan,karena ikan ini sangat digemari masyarakat.
• Pada bab ini,kami mendapatkan tugas untuk melalukan observasi bududaya ikan konsumsi dan kami sepakat untuk
memilih budidaya ikan gurame.
B. ALASAN
• Kami memilih budidaya ikan gurame untuk observasi. Karena ikan gurame selain memiliki rasa
yang enak dan d.igemari masyarakat. Kami fikir ikan ini juga mudah untuk dibudidayakan.
C. TUJUAN
• Mengetahui dan mempelajari budidaya dari ikan gurame
• Melatih kewirausahaan siswa
• Mengetahui tata cara budidaya ikan gurame yang baik dan benar
D. MANFAAT
• MEMPEROLEH PENGETAHUAN DAN WAWASAN YANG LEBIH LUAS MENGENAI
IKAN GURAME
• SISWA DAPAT MELAKSANAKAN KEGIATAN KEWIRAUSAHAAN DENGAN BAIK
• DAPAT MENGETAHUI TATA CARA BUDIDAYA IKAN GURAME
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tempat C. Pembibitan dan
pembenihan / pembenihan
pembudidayaan
Pembahasan

B. Penyiapan
sarana dan D. Hama, penyakit,
peralatan dan cara
mengobatinya
•   TEMPAT PEMBUDIDAYAAN DAN PEMBENIHAN
A.
• Kolam pembudidayaan berasal dari tanah liat/ lempung dan cukup mengandung humus agar air tidak
bocor
• Kemiringan tanah harus 3-5 % hal ini bermaksud untuk memudahkan dalam proses pengairan
• Lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian 50-400 m
• Air yang digunakan harus bersih dan dasar kolam tidak berlumpur
• Keasaman ph air yang baik adalah 6.5-8
• Suhu air berkisar 24-28
• Dengan sistem pengairan dan tempat yang baik sangat mempengaruhi kondisi ikan
B. PENYIAPAN SARANA DAN PRASARANA
Sarana yang diperlukan dalam kegiatan budidaya adalah kolam. Berikut adalah macam macam
kolam yang digunakan dalam budidaya ikan gurame :
• Kolam penyimpan induk
Kolam ini berfungsi untuk menyimpan induk dalam mempersiapkan kematangan telur dan untuk
menjaga kesehatan induk. Kolam ini memiliki luas 10m dan kedalaman minimal 50 cm. didalam
kolam ini usahakan hanya diisi 20 betina dan 10 jantan
• Kolam pemijahan
Kolam ini berfungsi untuk tempat pemijahan ikan. Usahakan di kolam ini tersedia sarana untuk
meletakkan telu ikan bisa berupa ijuk/ ranting ranting. Pembuatan kolam ini harus bersekat agar
telur ikan tidak dimakan oleh ikan lain
• Kolam pemeliharaan benih
Kolam ini berfungsi sebagai sarana pemeliharaan benih benih ikan. Perlu diperhatikan bahwa
didalam kolam ini jangan ada ikan yang lebih besar, supaya benih tidak dimakan.
• Kolam pembesaran
Kolam ini berfungsi sebagai tempat memelihara dan membesarkan benih ikan hingga nanti siap
untuk dipanen
PERALATAN
Berikut ini adalah alat alat yang digunakan dalam pembenihan ikan :
1. Jala
2. Waring
3. Hapa (kotak dari jaring)
4. Seser
5. Ember
6. Baskom bebgagai ukuran
7. Timbangan skala kecil dan besar
8. Cangkul
9. Arit
10. Pisau
11. Piring secchi
• ALAT ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK 9. HAPA DARI KAIN TRIKOTE
MEMANEN ADALAH
10. AYAKAN PENYABETAN DARI ALUMUNIUM /
1. WARING HALUS BAMBU
2. AYAKAN PANGLEMBANGAN DIAMETER 100 CM 11. SIRIBE
3. AYAKAN PANANDEAN DIAMETER 5 CM
12. HANCO
4. TEMPAT MENYIMPAN IKAN
13. LAMBIK DARI JANRING NILON
5. KERAMBA KEMPLUNG
14. SCOOP NET
6. KERAMBA KUPYAK
15. SESER
7. FISHBUS
16. JARING BERBENTUK SEGIEMPAT
8. KEKABAN
C. PEMBIBITAN
1. PEMILIHAN INDUKAN
Ciri ciri induk yang baik
• Memiliki sifat pertumbuhan yang cepat
• Bentuk normal
• Ukuran kepala relative kecil
• Gerakan normal dan lincah
• Berumur 2-5 tahun
2. PEMELIHARAAN INDUK
• Induk induk ikan yang terpilih (20-80 ekor untuk kolam seluas 10 m) disimpan dalam kolam penyimpanan
induk
• Beri makanan selama dalam penampungan
• Untuk induk dengan berat 2-3 kg diberi makan daun – daunan sebanyak 1/3 kg setiap hari pada sore hari
• Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 2 kali seminggu dengan takaran ½
blek minyak tanah setiap kali pemberian
C. PEMBENIHAN
Bila proses pematangan induk di dalam kolam penampungan sudah mencapai pumcak maka selanjutnya kita melakukan
pemijahan. Berikut ini adalah cara pemijahan ikan
• Kolam dikeringkan selama 5 hari
• Perbaiki tumggul dan dasar kolam
• Lakukan pengapuran dan pemupukan
• Pemupukan dasar dengan pupuk kandang dengan dosis 7,5 kg/100m, lalu diamkn selama 3 hari
• Tanami dasar kolam dengan tanaman ganggang lumut
• Isikan air yang telah dicampur dengan pupuk buatan TSP sebanyak 500g/100m
• Biarkan selama 1 minggu kemudian isikan air hingga kedalaman 75 cm
• Untuk kolam seluas 100m bisa disebar induk sebanyak 80 ekor betina dan 10 ekor jantan
• Setelah pemijahan berlangsung, 1-2 hari induk betina akan melepaskan telur ke dalam sarang yang kemudian disemproti
sperma oleh si jantan. Sehimgga terjadi pembuahan telur
• 20-30 hari kemudian, induk induk yang terpelihara baik akan berpijah lagi dan beberapa hari kemudian telur akan
menetas
D. PEMELIHARAAN BIBIT
Benih benih yang telah berumur 1-2 bulan sejak menetas dapat dibesarkan pada kolam pendederan/ disawah. Pendederan
yaitu melakukan pengeringan kolam atau sawah, pemupukan, perbaikan pematang dan pemasangan saringan/ perbaikan pipa
pipa pada pintu pemasukan atau pengeluaran air
Setelah persiapan selesai, benih disebarkan dengan kepadatan 30 ekor/m persegi dengan ukuran benih 5-10 cm pada kolam
pendederan. Makanan yang diberikan selama pemeliharaan adala rayap/ daun daunan yang telah dilunakkan dengan dosis 20-
30%. Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 1 kali seminggu dengan takaran 1 blek minyak
tanah untuk 100 ekor benih. Lamanya pendederan ikan selama 1-2 bulan.
E. PEMELIHARAAN PEMBESARAN
Dapat dilakukan secara polikultur maupun monokultur. Polikultur ikan gurame depelihara bersama ikan tawes, ikan mas,
ikan mujair ataupun lele. Cara ini lebih menguntungkan karena pertumbuhan ikan gurame yang lambat. Sedangkan monokultur
pada pemeliharaan gurame tersendiri bibit yang disebar minimal harus berumur 2 bulan. Penebaran bibit sejumlah 500 ekor
(ukuran 10-15 cm) diperlukan luas kolam sekitar 1500 m.
Selanjutnya pemupukan, pemupukan dapat dilakukan dengan bahan kimia dan pupuk kandang. Tahap pertama pemupukan
dilakukan pada waktu kolam dikeringkan. Pada saat ini pupuk yang diberikan adalah 7,5 kg untuk setiap 100 m kolam, air
disisakan sedikit demi sedikit sampai mencapai 10 cm dan dibiarkan selama 3 hari. Selanjutnya pemupukan dilakukan dengan
menggunakan pupuk buatan seperti TSP atau pupuk urea sebanyak 500 g untuk setiap 100 m kolam. Pemberian kedua pupuk
tersebut ditebarkan merata kesetiap dasar dan sudut kolam.
F. PEMBERIAN PAKAN
Makanan pokok ikan gurame adalah pellet yang diatur gizinya atau daun daunan merupakan alternattif yang sangat baik
untuk dijagikan makanan ikan, diantaranya :
• Daun papaya
• Keladi
• Daun ketela pohon
• Daun genjer
• Daun kimpul
• Daun kangkung
• Daun ubi jalar
• Daun ketimun
• Daun labu
• Daun dadap

Pemberian makan yang teratur dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan tubuh ikan
lebih cepat
BAB III
HAMA, PENYAKIT, DAN
A. PENYAKIT
PENGOBATANNYA
Ganguan yang dapat menyebabkan matinya ikan adalah penyakit non parasiter dan penyakit yang disebabkan parasit. Gangguan non
parasite bisa berupa pencemaran air, kerusakan akibat penangkpan atau kelainan tubuh karena keturunan. Penanggulangannya adalah
dengan mendeteksi keadaan kolam dan perilaku ikan ikan tersebut.
Selain itu penyakit parasite yang diakibatkan oleh virus, jamur, dan berbagai mikroorganisme lainnya. Ikan yang terkena penyakit
parasite dapat dikenali sebagai berikut
1. Penyakit pada kulit
Pada bagian tertentu berwarna merah terutama di bagian dada, perut, dan pangkal sirip
2. Penyakit pada insang
Tutup insang mengembang. Lembaran insang menjadi pucat , kadang kadang tampak semburat merah dan kelabu
3. Penyakit pada organ dalam
Perut ikan membengkak, sisik iksn berdiri
B. HAMA
Musuh yang paling utama bagi benih gurame adalah gangguan dari ikan liar / beberapa jenis ikan peliharaan seperti tawes,
dan sepat. Musuh lainnya adalah biawak, ular, dan bermacam macam burung pemangsa
C. PENGOBATAN
Pengobatan bagi ikan yang sudah cukup memprihatinkan keadaannya, dapat dilakukan menggunakan bahan kimia
diantaranya :
1. Pengobatan dengan kalium permanganate (pk)
• Sediakan sumber air yang bersih dalam bak penameunangan sesuai berat ikan yang diobati
• Buat larutan pk sebanyak 2 gram/ 10 l atau 1,5 sat/ 100l air
• Rendam ikan yang akan diobati dalam larutan tersebut selama 30-60 menit dengan diawasi terus menerus
• Bila belum sembuh betul, pengobatan ulang dapat dilakukan 3 atau 4 hari kemudian
2. Pengobatan dengan neguvon
• Ikan dirndam pada larutan neguvon dengan 2-3,5 % selama 3 menit
• Untuk pemberantasan parasite di kolam, bahan tersebut dilarutkan dalam air hingga konsentrasinya 0,1 %. Neguvon lalu
disiramkan ke dalam kolam yang telah dikeringkan. Biarkan selama 2 hari
3. PENGOBATAN DENGAN GARAM DAPUR
CARANYA :
• Siapkan wadah yang diisi air bersih. Setiap 100 cc air bersih dicampurkan 1-2 gram (nacl),
diaduk sampai rata
• Ikan yang sakit direndam dalam larutan tersebut. Tetapi karena obat ini berbahaya, lamanya
perendaman cukup 5-10 menit saja
• Setelah itu segera ikan dipindahkan ke wadah yang berisi air bersih untuk selanjutnya
dipindahkan kembali kedalam kolam
• Pengobatan ulang dapat dilakukan 3-4 hari kemudian dengan cara yang sama
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpilkan hal hal sebagai berikut :
1. Dalam tahapan pembesaran, luas kolan optimal sekitar 200m dengan konstruksi kolam berupa kolam tanah
2. Kedalaman air sekitar 1 m dari dasar kolam dan dibuat tidak terlalu berlumpur
3. Persiapan kolam tahap ini tidak jauh berbeda dengan persiapan pada tahap pendederan
4. Ikan yang dipelihara berukuran 200-250 g/ekor dan ditebar dengan kepadatan benih kurang lebih 1-2 kg/m
5. Pakan yang diberikan berupa pellet sebanyak 1,5-2% pada pagi dan sorte gari serta daun daunan sebanyak 5%
pada sore hari. Dalam waktu 4 bulan ikan mencapai ukuran konsumsi dengan berat 500-700g/ekor
6. Pemberdayaan dan perawatan yang baik sangat penting dalam upaya pebcegahan terjadinya penyakit pada ikan
gurame
B. SARAN
KITA SEBAGAI GENERASI YANG AKAN DATANG SUDAH SEPATUTNYA UNTUK
MEMELIHARA, MENJAGA, DAN MELESTRARIKAN SERTA MEMBUDIDAYAKAN
UNTUK KUALITAS IKAN GURAME YANG OPTIMAL

Anda mungkin juga menyukai