PENDAHULUAN
1.1Latar belakang
Indonesia dikenal sebagai negara yang luas dan kaya akan keanekaragaman hayati.
Salah satunya adalah belut (Synbranchordae) Didalan kurun waktu kurang lebih 29 tahun
terakhir ini terus memiliki nilai bisnis yang terus meningkat. Bahkan diberbagai negara
terkadang belut dijadikan komoditi iutama untuk pasar lokal maupun untuk ekspor
Belut adalah salah satu jenis ikan yang dapat digunakan dalam berbagai keperluan, misalnya
dapat dikonsumsi ataupun sebagai snack. Di Indonesia dikenal 3 jenis belut. Belut biasanya
hidup di daerah persawahan ataupun rawa rawa.
Seiring dengan keinginan pasar yang terus meningkat, maka beberapa jenis belut
mulai dikembang biakkan atau dibudidayakan di Indonesia. Oleh karena itu sejak tahun 1979
Indonesia termasuk salah satu negara yang memiliki andil besar dalam agrobisnis belut.
Biasanya Indonesia mengekspor ke belanda dan prancis.
Sesuai dengan judul diatas, maka yang menjadi pokok penulisan adalah belut. Adapun yang
kami teliti tentang belut adalah :
1.Bagaimana cara pengolaha usaha budidaya belut ?
2.Apakah manfaat dan kandungan belut ?
1.3 Tujuan
Swuatu kegiatan akan memberikan manfaat jika kegiatan tersebut memiliki tujuan tertentu.
Adapun tujuan penulisan laporan penelitian ini adalah :
1.Untuk mengetahui cara membudidayakan belut.
2.Untuk mengetahui jenis jenis belut.
3.Untuk memberi pengetahuan pada pembaca tentang cara pembudidayaan belut
1.4 Manfaat
Adapu manfaat dari dari kegiatan penelitian ini untuk menambah wawasan dan pengetahuan
kita tentang budidaya belut. Dan untuk memberika informasi kepada orang awam tentang tata
cara pembudidayaan belut yang benar agar mendapat hasil yang melimpah dan berkwalitas.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1Dasar teori
Belut merupakan jenis ikan yang banyak hidup liar di sungai, persawahan dan rawa – rawa.
Ikan jenis ini kadang menimbulkan masalah bagi petan, sebab belut suka menggali lubang
yang mengakibatkan sawah bocor ataupun kekeringan.
Spesies belut masuk dalam kelas pisces dengan nama latin Synbrachoidae. Belut adalah jenis
ikan yang nikmat untuk dikonsumsi, serta memiliki kandungan gizi yang tinggi dan tidak
kalah dengan ikan.
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam pembudidayaan belut yaitu dengan tidak asal asalan
dalam memulai bisnis ini, karena ada prosedur tersendiri dalam hal ini.Anjuran ini didasarkan
pada tingkat rata- rata kegagalan belut sebesar 35 % bahkan ada juga yang mencapai 50 %.
Berdasarkan kondisi tersebutlangkah yang paling tepat adalah mengetahui tata cara
membudidayakan belut. Kemudian menganalisis hasilnay. Setelah hasilnya memuaskan,
barulah kegiatan – kegiatan berikut dilakukan sesuai kebutuhan.
2.2Jenis – jenis belut
Jenis belut yang ada di Indponesia adalah Belut sawah, pucuk kirai, belut. Ddari ketiga jenis
tersebut, sebenarnya memiliki sifat pertumbuhan dan adaptasi yang hampira sama.
a.Belut sawah (Fluta Aiba)
Belut ini mempunyai bentuk bulat panjang seperti ular, tidak bersisik, dan tidak bersirip dada.
Panjang 20 kali tinggi, memiliki sirip punggung dan sirip dubur yang mirip lipatan tanpa jari
jari sirip.
b.Pucuk kirai (Synbranchus bengalensis)
Panjan 30 kali tinggi, punya 4 lengkung insang, sedangkan lubang insang kecil hanya
dibagian perut saja. letak sirip punggung dimuka dubur.
c.Belut (Macrotema calligans cantor)
Memiliki mata kecil bertepatan dengan tengah bibir. Letak permukaan siri punggung
bertepatan dengan dubur. Memiliki 4 lengkung insang.
Pada prinsipnya , budidaya belut adalah mengusahakan kondisi belut tersebut dapat tumbuh
an berkembang biak dengan baik, untuk ituperlu dilakukan pengadaptasian
terhadaplingkungan dan tempat hidup sesuai dengan habitat aslinya.
BAB III
TEKNIK PEMBUDIDAYAAN BELUT
Kami jual kolam terpal tarpaulin dengan lapisan karet yang kuat sehingga aman digunakan
untuk budiadaya ikan belut anda.
DAYA TAMPUNG TIAP KOLAM TERPAL
Kolam terpal yang ditujukan untuk indukan bisa diisi 5 ekor/m2.
Kolam terpal selanjutnya yaitu untuk pendederan ini berkapasitas 500 ekor/m2.
Kolam terpal selanjutnya yaitu untuk peremajaan berkapasitas 250 ekor/m2.
Untuk kolam konsumsi pertama daya tampungnya 100 ekor/m2
Selanjutnya kolam terpal terakhir untuk ukuran konsumsi 2 yaitu berdaya tampung
50ekor/m2
PERSIAPAN SEBELUM MENEBAR BENIH
Setelah pembuatan kolam terpal sudah selesai, sekarang saatnya menyiapkan media
pemeliharaan yang akan di masukkan ke dalam kolam, dengan uratan berikut :
Benih belut bisa anda beli dari pengepul ataupun anda bisa melakukan pemijahan sendiri.
Selama pemeliharaan ikan belut ini, pastikan anda mengetahui kadar pH air kolam dan suhu
temperaturnya. pH air yang disarankan di sini adalah sekitar 5-7 dan memiliki suhu yang baik
jika berada di 25-31 derajat celcius.
Pemberian pakan pada belut biasanya memakai pakan alami, karena belut lebih suka yang
alami. karena belut termasuk ikan karnivora maka yang disukai belut adalah :
Caing tanah
Keong mas atau sawah
Bekicot
Cacing Sutera
Kepiting air tawar
Ikan-ikan kecil
Jasd renik / plankton
Selain itu jika ingin membuat pakan buatan maka bisa dicoba dengan membuat pasta dengan
komposisi berikut :
– Tepung tapioka sebanyak 1 sendok makan (sdm) untuk setiap 1 kg pasta yang akan dibuat.
– air secukupnya
2. Cara pembuatan pakan
– Campurkan semuanya mulai dari daging gilingan dan pelet yang sudah lunak dan tepung
tapiokanya, aduk hingga tercampur dengan merata
– Giling campuran daging dan pelet tadi agar lebih halus dan tercampur merata.
– Taruh pada tempat seperti para-para atau tempat pakan terbuat dari jaring atau tali rafia.
– Perlu diingat, pasta tidak bisa disimpan lama karena hanya bisa bertahan maksimal 12 jam
penyimpanan dan di dalam lemari es.
Masa panen adalah masa yang dinanti, masa yang bagus memanen ikan belut ini adalah
setelah 3 bulan proses pemlehiraan. Setelah tiga bulan ini anda bisa menjualnya dengan para
tengkulak.
TUGAS PRAKARYA
BUDIDAYA BELUT SECARA PRAKTIS
Disusun Oleh :
SMAN 2 PANGKALPINANG
2017/2018