PENDAHULUAN
dengan tujuan untuk membentuk tenaga kerja yang terampil, kompetitif dan
berkompetensi sejak dini, sehingga peserta didik lulusan Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) sudah siap bekerja sesuai dengan bidangnya. Prospek SMK menurut Renstra Dit
PSMK 2015-2019 masih sangat memprihatinkan karena masih banyak lulusan Sekolah
Menengah Kejuruan yang menganggur, padahal SMK mempunyai banyak peluang untuk
menciptakan tenaga kerja yang ahli pada bidangnya dibandingkan dengan sekolah
menengah atas.
kompeten dalam bidangnya, serta memperbaiki mutu lulusan. SMK memiliki potensi
untuk bekerja sesuai kebutuhan, SMK memiliki lima elemen kompetensi sesuai
kebutuhan profesional, kebutuhan generasi masa depan dan ilmu pengetahuan. Dengan
Pandangan kebanyakan masyarakat saat ini selalu menganggap bahwa profesi di bidang
kesehatan itu hanya dokter, bidan, dan perawat saja. Padahal, selain itu masih ada banyak
profesi tenaga medis lainnya, salah satunya adalah Analisis Kesehatan atau juga biasa
1
Laboratorium Kesehatan adalah tenaga kesehatan dan ilmuan berketerampilan tinggi
sampel seperti cairan tubuh, darah, dan jaringan serta menginterpretasi hasil. Tenaga-
tenaga analisis biasanya juga berkerja secara independen. Walaupun demikian, mereka
juga menjadi bagian penting dari layanan kesehatan. Di Indonesia, tenaga analisis
memiliki tugas dan kemampuan yang berbeda. Tenaga tersebut tidak hanya menunjung
terhadap analisis spesimen klinis, tetapi juga analisis non abiotik seperti makanan, air,
dan minuman.
Praktik Kerja Lapangan adalah salah satu bentuk emplementasi secara sistematis dan
yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung didunia kerja untuk mencapai
tingkat keahlian tertentu. Disamping dunia usaha, Praktik Kerja Lapangan ( PKL ) dapat
memberikan keuntungan pada pelaksanaan itu sendiri yaitu sekolah, karena keahlian
yang tidak diajarkan di sekolahan bisa didapat di dunia usaha , sehingga dengan adanya
Praktik Kerja Lapangan ( PKL ) dapat meningkatkan mutu dan relevensi Pendidikan
Menengah Atas yang dapat diarahkan untuk mengembangkan suatu system yang mantap
2
1.2 . TUJUAN DAN MANFAAT
A. TUJUAN KHUSUS
dengan bekerja secara maksimal, serta membantu siswa dalam memahami etika,
2. Memberikan latihan kepada siswa untuk sikap siap mental dalam menghadapi
3. Memberikan motivasi agar siswa serius dan bersemangat dalam mencapai cita-
cita.
sekolah.
B. TUJUAN UMUM
pengetahuan, keterampilan, dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan
kerja.
3
4. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang
berkualitas profesional.
3. Sebagai laporan dari hasil Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang telah dilaksanakan.
5. Untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh Ujian Kenaikan Kelas (UKK)
2. Memberikan keuntungan pada pihak sekolah dan siswa – siswi itu sendiri, karena
sehingga pada saatnya mereka terjun ke lapangan pekerjaan yang sesungguhnya dapat
4. Kemampuan dan keahlian yang diperoleh selama PKL / Magang memperbesar rasa
percaya diri .
5. Menjalin kerja sama yang baik antara sekolah dan perusahaan terkait, baik dalam
4
BAB II
TINJAUAN UMUM
berada di kota Pangkalpinang dan telah lama dikenal oleh masyarakat baik dikota
Pangkalpinang maupun pulau Bangka sejak zaman Belanda dulu. Rumah Sakit Bakti
Timah Pangkalpinang berasal dari sebuah balai pengobatan yang didirikan oleh
Perusahaan Pertambangan Timah Hindia Belanda yaitu, Banka Tin Winnen Bedryf
milik Negara pada tahun 1969. Balai pengobatan tersebut berada dibawah
Sakit dan menjadi bagian dari unit usaha PT. Tambang Timah yang merupakan unit
pelayanan kesehatan yang berada dibawah divisi kesehatan PT. Tambang Timah
5
Pada tahun 1990, PT. Timah melaksanakan restruktursasi yang dimaksud
untuk lebih mengefisienkan perusahaan dengan program pelepasan asset yang tidak
berhubungan dengan bisnis inti PT. Timah sehingga Rumah Sakit ini menjadi salah
satu dari sekian banyak asset PT. Timah yang dilepaskan. Pengelolaan secara
mandiri Rumah Sakit ini dilaksankan pada tanggal 1 februari 1993 dan berganti nama
Pada 1 april 1994 Rumah Sakit ini memjadi milik Yayasan Bakti Timah dan
bergati nama lagi menjadi “Rumah Sakit Bakti Timah Pangkalpinang”. Rumah Sakit
Bakti Timah Pangkapinang pada saat itu merupakan Rumah Sakit dengan bangunan
lama yang sebagian besar dalam keadaan rusak, sehingga mulai melakukan renovasi
Pemegang saham terbesar PT Rumah Sakit Bhakti Timah (RSBT) kini tidak
lagi dikuasi PT. Timah TBK setelah perusahaan pelat merah itu melepas mayoritas
saham kepada Pertamina Bina Medika. Dikutip dari laman resmi Investor Daily,
mayoritas saham PT Rumah Sakit Bakti Timah kepada Pertamina Bina Medika,
namun pihaknya belum dapat mengungkapkan detail dana tunai yang masuk ke kas
perusahaaan.
yang mengelolah empat rumah sakit di sekitar wilayah kerja sekitar Kepulauan
(Karimun). Menurut Abdullah, Pertamina Bina Medika bisa lebih baik mengelolah
akan mengalami peningkaan di masa mendatang. Bagi perseroan, aksi ini membuat
A. VISI
Menjadikan korporasi penyedia layanan kesehatan yang efisien dan berstandar Internasional.
B. MISI
melayani pasien dalam dan luar negeri dengan tetap berpijak pada kearifan lokal.
Menanamkan sikap sadar biaya dan fokus pada kinerja untuk meningkatkan nilai
perusahaan.
masyarakat umum.
Meningkatkan kompetensi profesi dan service exellence dalam bidang Sumber Daya
masyarakat.
7
C. MOTTO
Hasil yang kita dapat akan sesuai dengan usaha yang kita lakukan".
"Jangan patah semangat walau apapun yang terjadi, jika lelah berpeganglah, jika jatuh
8
1.3. STRUKTUR LABORATORIUM RUMAH SAKIT BAKTI TIMAH
KA.
PENUNJANG MEDIK
DR.
PENANGGUNG JAWAB
KA.
LABORATORIUM
ADMINISTRASI
LABORATORIUM
KIMIA/
URINALISA
IMUNOLOGI
9
1.4. FASILITAS PELAYANAN RUMAH SAKIT BAKTI TIMAH
a. Pelayanan medis rawat inap yang terdiri dari rawat bedah, rawat kebidanan, rawat
1. Poli Mata
2. Poli Anak
6. Poli Syaraf
7. Poli Paru
8. Poli Bedah
a. Laboratorium
b. Radiologi
c. Apotek
d. Konsultasi gizi
10
6. Menyelenggarakan pelayanan rujukan.
1. PEMERIKSAAN
Rumah sakit bakti timah menggunkan sistem komputer untuk mengimput data pasien
tersebut.
transfer hasil pemeriksaan antara flasdisk alat tersebut ke komputer dan masuk kedalam
link LIS.
Centrifuge,Hematology Analiyzer,dll
Pengambilan darah dilakukan oleh perawat flabotomi sesuai dengan prosedur yang
ada. Tetapi sebagai siswa PKL juga di ajarkan cara mengambil darah pasien sesuai
prosedur yang ada.
11
BAB III
URAIAN KEGIATAN
-PEMERIKSAAN KE-1
18
darah.
Prosedur kerja 1. Mencentrifuge darah yang ada pada tabung tutup kuning
pada kecepatan 3000 rpm selama 15 menit
2. Meneteskan plasma menggunakan mikropipet ke alat
rapid HbsAg sebanyak 3 tetes.
3. Menunggu sampel plasma tesebut menyerdarah yang ap
pada strip alat tes rapid HbsAg.
Membaca hasil setelah 3 menit.
Interprestasi hasil - Jika positif warna garis merah akan muncul pada garis
kontrol C dan garis uji T.
- Jika negatif warna merah akan muncul pada garis
kontrol C saja.
Jika invalid maka garis akan muncul di kontrol T saja atau
bahkan tidak muncul kontrol manapun.
-PEMERIKSAAN KE-2
1. Strip.
2. 3Pipet otomatis.
3. Handscone
Bahan :
3. Deluen.
1. Darah diambil.
3. Didapat serum.
Pemeriksaan HIV :
-PEMERIKSAAN KE-3
Sampel Urine
21
Interprestasi hasil Nilai normal
- Urobilinogen : 0,1-1,0 mg/dl
- Glukosa : Negatif
- Bilirubin : Negatif
- Keton : Negatif
- Berat Jenis : 1,025 - 1,030
- Darah samar : Negatif
- pH : 5-8
- Protein : Negatif
- Nitrit : Negatif
-PEMERIKSAAN KE-4
Darah vena
1. + - A
2. - + B
3. + + AB
4. - - O
PEMERIKSAAN KE-5
23
otomatis berdasarkan impedansi aliran
listrik.
1. Darah Vena
1. Hemoglobin Pria:13,0-18,0
24
g/dl
Wanita: 11,5-
16,5 g/dl
Wanita: 36-
45%
Anak-Anak:
31-45%
3. Eritrosit 4.0-6.0
juta/mm
4. Leukosit 4.000-10-
000/mm
5. Trombosit 150.000-
450.000
PEMERIKSAAN KE-6
25
Bahan:
1. Darah Vena
PEMERIKSAAN KE-7
PEMERIKSAAN KE-8
PEMERIKSAAN KE-9
28
Prinsip Akan terbentuk satu garis merah pada setiap
strip jika didalam sampel urine terdeteksi
narkoba jenis Morfin, Metamefitamin,
Matyuna, Benzodiazepin, dan Amfetamin.
Sampel Urine
29
PEMERIKSAAN KE-10
30
muncul pada garis kontrol C dan
garis uji T.
Jika negatif warna merah akan muncul
pada garis kontrol C saja.
Jika invalid maka garis akan muncul
di kontrol T saja atau bahkan tidak
muncul kontrol manapun.
31
BAB IV
TEMUAN
1. Penginputan data pasien yang sering Diperlukan jaringan internet yang stabil
tidak masuk agar pengiriman data ke LIS tidak ada
kendala dan cepat di order.
32
BAB V
PENUTUP
5.1. KESIMPULAN
Setelah saya melakukan PKL (praktik kerja lapangan) di Rumah Sakit Bakti Timah.
Saya mendapatkan banyak manfaat, baik itu pengalaman, dan semua yang terkait dalam
dunia kerja. Sehingga saya dapat menambah wawasan yang saya dapatkan selama ini, karena
hanya dengan praktek saya bisa mengetahui seberapa jauh kemampuan yang sudah saya
dapatkan di sekolah. Dengan ada nya PKL (praktik kerja lapangan) saya juga banyak
sekolah. Sehingga suatu saat nanti jika saya memasuki dunia kerja tidak akan ragu
Ada pun tujuan dari praktek kerja lapangan adalah agar siswa dapat menerapkan
pengetahuan teori maupun praktik yang didapat selama di sekolah, membekali siswa untuk
dengan tuntunan dunia kerja dan perkembangan teknologi di masyarakat dan siswa-siswi
secara tidak langsung mendapatkan umpan balik dari DU/DI dalam meningkatkan mutu
tamatan.
5.2. SARAN
Praktik kerja lapangan (PKL) merupakan salah satu kegiatan belajar aktif yang
diberikan kepada peserta didik untuk dapat mengaplikasikan pengetahuan, keterampilan, dan
sikap agar siswa-siswi dapat bertambah wawasannya mengenai kemasyarakatan dan dunia
kerja yang akan menjadi bagian hidupnya. Untuk itu dengan adanya laporan ini dapat
wawasan tentang dunia PKL. Bagi siswa atau siswi yang melakukan kegiatan praktek kerja
33
lapangan (PKL) saran yang paling penting adalah menjaga nama baik sekolah dimana
perusahaan tempat dilaksanakan kegiatan praktek kerja lapangan (PKL) dan mematuhi
34
DAFTAR PUSAKA
Kresna, S.B., dkk. (1984). Imunologi dan Prosedur Laboratorium. Jakarta: F.K. UI
Petunjuk Pemeriksaan Imunologi, Puslabkes Depkes, Jakarta, 1992.
Roitt, L. M. (1985) Pokok-pokok Imunoserologi. Jakarta: Gramedia.
Ani Riyani, Dra., M. Kes. (2007) Buku Pedoman Praktikum Klinik II, Bandung: AAK Bhakti
Asih.
Dewi Setiawaty, S. Pd, dkk. (2016) Kimia Klinik SMK/MAK Bidang Keahlian Kesehatan,
Jakarta: ECG.
Dr. Lukman Kiswari (2014) Hematologi dan Transfusi. Jakarta: Erlangga Medical Saains.
R. GandaSubrata (2011) Penuntun Laboratorium Klinik. Jakarta: Dian Rakyat.
R. Mengko (2013) Instrumentasi Laboratorium Kesehatan. Bandung: ITB.
Riswanto (2013) Pemeriksaan Laboratorium Hematologi. Yogyakarta: Alfamedia.
35
LAMPIRAN-LAMPIRAN
36
Gambar 5.3 Ruang Sampling
37
Gambar 5.5 Ruang Kimia Klinik
38
Gambar 5.7 mengamati sedimen pemeriksaan urine rutin
39
Gambar 5.9 leukosit TTH yang terdapat di urine
40
Gambar 5.11 hasil pemeriksaan urine rutin metode carik celup metode strip
41