Anda di halaman 1dari 41

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pendidikan Kejuruan adalah pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik

untuk dapat bekerja dalam bidangnya masing-masing. Pendidikan kejuruan dibangun

dengan tujuan untuk membentuk tenaga kerja yang terampil, kompetitif dan

berkompetensi sejak dini, sehingga peserta didik lulusan Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) sudah siap bekerja sesuai dengan bidangnya. Prospek SMK menurut Renstra Dit

PSMK 2015-2019 masih sangat memprihatinkan karena masih banyak lulusan Sekolah

Menengah Kejuruan yang menganggur, padahal SMK mempunyai banyak peluang untuk

menciptakan tenaga kerja yang ahli pada bidangnya dibandingkan dengan sekolah

menengah atas.

Menurut Kemendikbud untuk meningkatkan pendidikan kejuruan adalah dengan cara

meningkatkan sarana prasarana yang ada, mempekerjakan tenaga pendidik yang

kompeten dalam bidangnya, serta memperbaiki mutu lulusan. SMK memiliki potensi

untuk bekerja sesuai kebutuhan, SMK memiliki lima elemen kompetensi sesuai

kebutuhan lapangan kepentingan seperti kebutuhan masyarakat, kebutuhan dunia kerja,

kebutuhan profesional, kebutuhan generasi masa depan dan ilmu pengetahuan. Dengan

begitu kita siap mengahadipi era persaingan global.

Pandangan kebanyakan masyarakat saat ini selalu menganggap bahwa profesi di bidang

kesehatan itu hanya dokter, bidan, dan perawat saja. Padahal, selain itu masih ada banyak

profesi tenaga medis lainnya, salah satunya adalah Analisis Kesehatan atau juga biasa

disebut dengan Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan. Menurut KEPMENKES RI

NOMOR 370/MENKES/SK/III/200, Analis kesehatan atau disebut juga Ahli Teknologi

1
Laboratorium Kesehatan adalah tenaga kesehatan dan ilmuan berketerampilan tinggi

yang melaksanakan dan mengevaluasi prosedur laboratorium dengan memanfaatkan

berbagai sumber daya.

Analisis kesehatan bertanggung jawab untuk mengumpulkan dan mempersiapkan

sampel seperti cairan tubuh, darah, dan jaringan serta menginterpretasi hasil. Tenaga-

tenaga analisis biasanya juga berkerja secara independen. Walaupun demikian, mereka

juga menjadi bagian penting dari layanan kesehatan. Di Indonesia, tenaga analisis

memiliki tugas dan kemampuan yang berbeda. Tenaga tersebut tidak hanya menunjung

terhadap analisis spesimen klinis, tetapi juga analisis non abiotik seperti makanan, air,

dan minuman.

Praktik Kerja Lapangan adalah salah satu bentuk emplementasi secara sistematis dan

sinkron antara program pendidikan di sekolah dengan program penguasaan keahlian

yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung didunia kerja untuk mencapai

tingkat keahlian tertentu. Disamping dunia usaha, Praktik Kerja Lapangan ( PKL ) dapat

memberikan keuntungan pada pelaksanaan itu sendiri yaitu sekolah, karena keahlian

yang tidak diajarkan di sekolahan bisa didapat di dunia usaha , sehingga dengan adanya

Praktik Kerja Lapangan ( PKL ) dapat meningkatkan mutu dan relevensi Pendidikan

Menengah Atas yang dapat diarahkan untuk mengembangkan suatu system yang mantap

antara dunia pendidikan dan dunia usaha.

2
1.2 . TUJUAN DAN MANFAAT

1.2.1. TUJUAN PELAKSANAAN PKL

A. TUJUAN KHUSUS

1. Membantu siswa memahami pengertian PKL, beradaptasi, serta berkompetisi

dengan bekerja secara maksimal, serta membantu siswa dalam memahami etika,

tata tertib, dan variasi lokasi PKL.

2. Memberikan latihan kepada siswa untuk sikap siap mental dalam menghadapi

tantangan dunia nyata pada lingkungan kerja.

3. Memberikan motivasi agar siswa serius dan bersemangat dalam mencapai cita-

cita.

4. Menyiapkan siswa agar mampu memilih karir dalam era globalisasi.

5. Menambah wawasan dan keahlian siswa yang tidak diperoleh di lingkungan

sekolah.

6. Meningkatkan kecakapan mandiri dalam bekerja serta percaya diri dalam

penyelesaian masalah yang dihadapi dalam dunia usaha.

7. Memahami karakter pelanggan serta persaingannya dalam dunia usaha.

B. TUJUAN UMUM

1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional dengan tingkat

pengetahuan, keterampilan, dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan

kerja.

2. Memperkokoh kesesuaian dan kesepadanan antara sekolah dengan dunia kerja.

3. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian

dari proses pendidikan.

3
4. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang

berkualitas profesional.

5. Untuk mencapai Visi dan Misi SMK N 5 Pangkalpinang

1.2.2. TUJUAN PEMBUATAN LAPORAN

1. Sebagai bukti telah melaksanakan Prakerin.

2. Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian karya tulis.

3. Sebagai laporan dari hasil Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang telah dilaksanakan.

4. Sebagai bukti tertulis bahwa siswa telah melaksanakan pakerin.

5. Untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh Ujian Kenaikan Kelas (UKK)

1.2.3. MANFAAT PELAKSAAN PKL

1. Mengasah keterampilan yang di berikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

2. Memberikan keuntungan pada pihak sekolah dan siswa – siswi itu sendiri, karena

keahlian yang tidak diajarkan di sekolah di dapat di dunia usaha / industri.

3. Mengenalkan siswa-siswi pada pekerjaan lapangan di dunia industri dan usaha

sehingga pada saatnya mereka terjun ke lapangan pekerjaan yang sesungguhnya dapat

beradaptasi dengan cepat.

4. Kemampuan dan keahlian yang diperoleh selama PKL / Magang memperbesar rasa

percaya diri .

5. Menjalin kerja sama yang baik antara sekolah dan perusahaan terkait, baik dalam

dunia usaha maupun dunia Industri.

4
BAB II

TINJAUAN UMUM

1.1 SEJARAH RUMAH SAKIT

gambar 2.1 rumah sakit bakti timah pangkalpinang


Rumah sakit Bakti Timah Pangkalpinang adalah rumah sakit tertua yang

berada di kota Pangkalpinang dan telah lama dikenal oleh masyarakat baik dikota

Pangkalpinang maupun pulau Bangka sejak zaman Belanda dulu. Rumah Sakit Bakti

Timah Pangkalpinang berasal dari sebuah balai pengobatan yang didirikan oleh

Perusahaan Pertambangan Timah Hindia Belanda yaitu, Banka Tin Winnen Bedryf

sekitar tahun 1900.

Pada tahun 1953 setelah belanda meninggalkan Indonesia, Perusahaan

Belanda tersebut di nasionalisasi oleh pemerintah Indonesia menjadi perusahaan

milik Negara pada tahun 1969. Balai pengobatan tersebut berada dibawah

pengelolaan Unit Penambangan Timah Bangka yang digunakan untuk pengobatan

para karyawannya. Balai pengobatan tersebut berkembang menjadi sebuah Rumah

Sakit dan menjadi bagian dari unit usaha PT. Tambang Timah yang merupakan unit

pelayanan kesehatan yang berada dibawah divisi kesehatan PT. Tambang Timah

dengan nama “Rumah Sakit Unit Penambang Timah Bangka”.

5
Pada tahun 1990, PT. Timah melaksanakan restruktursasi yang dimaksud

untuk lebih mengefisienkan perusahaan dengan program pelepasan asset yang tidak

berhubungan dengan bisnis inti PT. Timah sehingga Rumah Sakit ini menjadi salah

satu dari sekian banyak asset PT. Timah yang dilepaskan. Pengelolaan secara

mandiri Rumah Sakit ini dilaksankan pada tanggal 1 februari 1993 dan berganti nama

menjadi “Rumah Sakit Swakelola Pangkalpinang”

Pada 1 april 1994 Rumah Sakit ini memjadi milik Yayasan Bakti Timah dan

bergati nama lagi menjadi “Rumah Sakit Bakti Timah Pangkalpinang”. Rumah Sakit

Bakti Timah Pangkapinang pada saat itu merupakan Rumah Sakit dengan bangunan

lama yang sebagian besar dalam keadaan rusak, sehingga mulai melakukan renovasi

pada tahun 1996, 2006, 2011 dan tahun 2013.

Pemegang saham terbesar PT Rumah Sakit Bhakti Timah (RSBT) kini tidak

lagi dikuasi PT. Timah TBK setelah perusahaan pelat merah itu melepas mayoritas

saham kepada Pertamina Bina Medika. Dikutip dari laman resmi Investor Daily,

Sekretaris perusahaan Timah Abdullah Umar mengatakan meski perseroan melepas

mayoritas saham PT Rumah Sakit Bakti Timah kepada Pertamina Bina Medika,

namun pihaknya belum dapat mengungkapkan detail dana tunai yang masuk ke kas

perusahaaan.

Sebagai informasi, Timah tercatat menguasai 100% saham RS Bakti Timah,

yang mengelolah empat rumah sakit di sekitar wilayah kerja sekitar Kepulauan

Bangka Belitung seperti, Pangkalpinang, Sungailiat, Muntok, dan Teluk Uma

(Karimun). Menurut Abdullah, Pertamina Bina Medika bisa lebih baik mengelolah

manajeman rumah sakit BUMN, sehingga kualitas pelayanan kepada masyarakat

akan mengalami peningkaan di masa mendatang. Bagi perseroan, aksi ini membuat

perseroan lebih efisein dalam mengelolah bisnis inti.


6
1.2. VISI, MISI DAN MOTTO RUMAH SAKIT BAKTI TIMAH

A. VISI

Menjadikan korporasi penyedia layanan kesehatan yang efisien dan berstandar Internasional.

B. MISI

 Menyelenggarakan pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif

yang bermutu tinggi dengan mengutamakan pasien.

 Menyelenggarakan pelayanan kesehatan berstandar Internasional yang mampu

melayani pasien dalam dan luar negeri dengan tetap berpijak pada kearifan lokal.

 Menyelenggarakan pelayanan pengelolaan pembiayaan kesehatan yang efektif, efisien

dan profitable dengan berorientasi pada customer.

 Menanamkan sikap sadar biaya dan fokus pada kinerja untuk meningkatkan nilai

perusahaan.

 Menyelenggarakan pelayanan penyediaan dan distribusi logistik sediaan farmasi serta

peralatan dan produk kesehatan dalam mendukung kebutuhan korporasi dan

masyarakat umum.

 Meningkatkan kompetensi profesi dan service exellence dalam bidang Sumber Daya

Manusia (SDM) melalui pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan.

 Menjalin kemitraan strategis dengan seluruh stakeholder bidang kesehatan khususnya

pemerintah dalam rangka memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat.

7
C. MOTTO

 Hasil yang kita dapat akan sesuai dengan usaha yang kita lakukan".

 "Jangan patah semangat walau apapun yang terjadi, jika lelah berpeganglah, jika jatuh

bangunlah, jika kita menyerah maka habislah sudah".

8
1.3. STRUKTUR LABORATORIUM RUMAH SAKIT BAKTI TIMAH

KA.
PENUNJANG MEDIK

DR.
PENANGGUNG JAWAB

KA.
LABORATORIUM

ADMINISTRASI
LABORATORIUM

PENDAFTARAB HEMATOLOGI SAMPLING

KIMIA/
URINALISA
IMUNOLOGI

9
1.4. FASILITAS PELAYANAN RUMAH SAKIT BAKTI TIMAH

1. Menyelenggarakan administrasi dan keuangan.

2. Menyelenggarakan pelayanan medis yang meliputi :

a. Pelayanan medis rawat inap yang terdiri dari rawat bedah, rawat kebidanan, rawat

medical, dan rawat anak.

b. Pelayanan medis rawat jalan terdiri poliklinik-poklinik sebagai berikut:

1. Poli Mata

2. Poli Anak

3. Poli Besah Mulut

4. Poli Kulit dan Kelamin

5. Poli Penyakit Dalam

6. Poli Syaraf

7. Poli Paru

8. Poli Bedah

9. Poli Kandungan dan KB

10. Pelayanan Unit Gawat Darurat

3. Menyelenggarakan pelayanan penunjang medic yang meliputi :

a. Laboratorium

b. Radiologi

c. Apotek

d. Konsultasi gizi

4. Menyelenggarakan pelayanan non medis seperti, penerimaan atau pendaftaran pasien

5. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan.

10
6. Menyelenggarakan pelayanan rujukan.

7. Menyelenggarakan penelitian dna pengembangan.

1.4.1 PENGINPUTAN DATA PASIEN

1. PEMERIKSAAN

Rumah sakit bakti timah menggunkan sistem komputer untuk mengimput data pasien

di laboratorium di mana memepunyai link aplikasi sendiri untuk mengimput data

tersebut.

2. Memeriksa sampel yang masuk kedalam laboratorium menggunakan sistem

transfer hasil pemeriksaan antara flasdisk alat tersebut ke komputer dan masuk kedalam

link LIS.

1.4.2. PEMERIKSAAN SAMPEL

Pemeriksaan sampel laboratorium rumah sakit bakti timah menggunakan

pemeriksaan non manual atau menggunakan alat yang digital/canggih seperti

Centrifuge,Hematology Analiyzer,dll

1.4.3. PENGAMBILAN DARAH PASIEN

Pengambilan darah dilakukan oleh perawat flabotomi sesuai dengan prosedur yang
ada. Tetapi sebagai siswa PKL juga di ajarkan cara mengambil darah pasien sesuai
prosedur yang ada.

1.4.4. REGISTRASI/ ADMINISTRASI

Sebagai tempat pelayanan pendaftaran pasien

1.4.5. REKAM MEDIS

Mengimput data yang sebelum-sebelumnya yang ada di data pasien tersebut

11
BAB III

URAIAN KEGIATAN

3.1. WAKTU PELAKSANAAN PKL


Tempat Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan di Rumah Sakit
Bakti Timah. Jalan Bukit Baru No. 1, Pangkalpinang, Taman Bunga, Kec. Gerunggang,
Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung 33131. Waktu Pelaksanaan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan pada tanggal 21 Maret 2022 Sampai dengan
21 Mei 2022.
Rumah Sakit Bakti Timah buka setiap hari selama 24 jam. Pada saat pelaksanaan
praktek kerja lapangan (PKL) pembagian jadwalnya menjadi 2 shift, shift pagi
dari jam 07:30 s/d 14:00 dan shift sore dari jam 14:00 s/d 21:00 (laboratorium bawah)
jam 14:00 s/d 20:00 (laboratorium atas).

3.2 TABEL KEGIATAN PELAKSANAAN PKL

No. HARI/TANGGAL KEGIATAN/KOMPETENSI YANG DILAKUKAN

1. Minggu ke-1  Perkenalan diri


 Edukasi PPI (Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi)
 Pengenalan alat dan ruangan laboratorium
 Melakukan pemeriksaan Elektrolit
 Melakukan pemeriksaan HbSAg
 Melakukan pemeriksaan HbSAb
 Melakukan pemeriksaan IGg/IGM
 Melakukan pemeriksaan HIV
 Melakukan pemeriksaan HCV
 Melakukan pemeriksaan Gula darah
 Melakukan pemeriksaan golongan darah
 Melakukan pemeriksaan CPR
 Mempelajari mengelolah data pasien
 Mempelajari pemeriksaan urine rutin metode
carik celup metode strip
12
 Menyusun E-Tiket pasien
 Mempelajari mengcentrifuge darah
 Mempelajari mengrunning darah
 Melakukan pemeriksaan D-Dimer
 Melakukan pemeriksaan Dengue NS2
 Mengambil sampel antigen di lab atas
 Mengantar sampel antigen ke lab atas
 Melakukan pemeriksaan HbsAg 1c
 Melakukan pemeriksaan urine rutin
 Melakukan pemeriksaan T4
 Menulis hasil laboratorium pasien
 Mengantar sampel PCR ke lab PCR
 Mempelajari pemeriksaan Narkotes
 Ngebarkot sampel darah pasien
 Menyetor hafalan tentang pemriksaan urine
rutin yang terdiri dari pemeriksaan makroskopis
dab mikroskopis
2. Minggu ke-2  Menyusun E-Tiket pasien
 Mengantar barang ke lab atas
 Melakukan pemeriksaan HbSAg
 Mengcentrifuge darah
 Mengrunning darah
 Melakukan pemeriksaan elektrolit
 Mengantar sampel PCR ke lab PCR
 Menemani kakak lab mengambil darah pasien
rawat inap
 Mengambil darah pasien ranap di ruangan
 Melakukan pemeriksaan urine rutin carik celup
metode strip
 Mengolah data pasien di pendaftaran
 Mengantar sampel pewarnaan BTA ke lab atas
 Mempelajari pewarnaan BTA
 Mengorder data pasien ke LIS
13
 Mengambil titipan kantor darah pasien di kulkas
darah
 Melakukan pemeriksaan golongan darah
 Mengambil darah pasien ranap
 Melakukan pemeriksaan IGg&IGM
 Menulis nota hasil lab pasien
 Melakukan pemeriksaan D-Dimer
 Memisahkan darah yang Expired dari kulkas
darah
 Ngebarkot sampel darah pasien
 Melakukan pemeriksaan HIV
 Melakukan pemeriksaan HbA1C
3. Minggu ke-3  Menyusun E-Tiket pasien
 Mengrunning darah
 Mengcentrifuge darah
 Menulis nota hasil lab pasien
 Melakukan pemeriksaan HbSAg
 Melakukan pemeriksaan urine rutin carik celup
metode strip
 Melakukan pemeriksaan golongan daerah
 Mengantar berkas ke ruangan keuangan
 Mempelajari Hapusan Darah Tepi
 Melakukan pemeriksaan glukosa puasa
 Menemani kakak lab mengambil darah darah
pasien ranap
 Mengantar sampel PCR ke lab PCR
 Mengambil sampel PCR ke lab atas
 Melakukan pemeriksaan glukosa sewaktu pada
pasien
 Menulis nota hasil lab pasien
 Melakukan pemeriksaan T4
 Melakukan pemeriksaan Test Kehamilan
 Menghitung berkas hasil Antigen
14
 Mengambil berkas ke lab atas
4. Minggu ke-4  Mengcentrifuge darah
 Nengrunning darah
 Melakukan pemeriksaan golongan darah
 Mengantar alat swab ke lab atas
 Menulis nota pasien hasil lab pasien
 Mengambil darah titipan paien di kulkas darah
 Mengambil sampel PCR ke lab atas
 Mengantar sempel PCR ke lab PCR
 Mengambil sampel darah di lab atas
 Melakukan pemeriksaan golongan darah
 Melakukan pemeriksaan glukosa sewaktu
 Melakukan pemeriksaan HbSAg
 Melakukan pemeriksaan HIV
 Mengikuti kakak lab mengambil darah pasien
ranap ke ruangan
 Merakit Safety Box
 Melakukan pemeriksaan Elektrolit
 Mempelajari pemeriksaan ureum, creatinin, dan
LDL
 Melakukan pemeriksaan ureum dan creatinin
 Menyusun E-Tiket pasien

 Mengambil darah pasien rawat
Minggu ke-5  Mengunning darah
 Mengcentrifuge darah
 Mengambil darah titipan di kulkas darah
 Mengambil darah pasien rawat jalan
 Menyusun E-Tiket pasien
 Melakukan pemeriksaan urine rutin metode
carik celup metode strip
 Melakukan pemeriksaan HIV
 Melakukan pemeriksaan HbSAg
15
 Melakukan pemeriksaan Elektrolit
 Melakukan pemeriksaan HCV
 Melakukan pemeriksaan AGD
 Menulis nota hasil lab pasien
 Melakukan pemeriksaan D-Dimer
 Menemani kakak lab mengambil darah darah
pasien ranap
 Mengambil darah pasien ranap di ruangan
 Melakukan pemeriksaan T4
 Melakukan pemriksaan glukosa sewaktu
 Melakukan pemeriksaan golongan darah
 Melakukan pemeriksaan Narkotes
 Melakukan pemeriksaan TSH
 Mengantar sampel PCR ke lab PCR
 Mengambil sempel PCR ke lab atas
 Melakukan pemeriksaan test kehamilan
6. Minggu ke-6  Mengrunning darah
 Mengcentrifuge darah
 Melakukan pemeriksaan Hbsag
 Melakukan pemeriksaan HIV
 Melakukan pemeriksaan golongan darah
 Menulis nota hasil lab pasien
 Mengambil darah titipan pasien ranap
 Mengambil darah pasien
 Mengsewab antigen pasien
 Melakukan pemeriksaan Elektrolit
 Mengikuti kakak lab mengambil darah pasien
ranap ke ruangan
 Mengambil darah pasien ranap
 Menyusun E-Tiket pasien
 Melakukan pemeriksaan urine rutin metode
carik celup metode strip
7. Minggu ke-7
 Melakukan pemeriksaan test kehamilan
16
 Mengrunning darah
 Mengcentrifuge darah
 Mengambil darah pasien
 Melakukan pemeriksaan urine rutin metode
carik celup metode strip
 Melakukan pemeriksaan IgG/IGM
 Mengikuti kakak lab mengambil darah pasien
ranap ke ruangan
 Mengambil darah pasien ranap
 Mengantar sampel PCR ke lab PCR
 Mengantar barang ke lab atas
 Menulis nota hasil lab pasien
 Melakukan pemeriksaan HbSAg
 Mengswab antigen pasien
 Menyusun E-Tiket pasien
 Mengetik hasil labor
8. Minggu ke-8  Mengrunning darah
 Mengcentrifuge darah
 Melakukan pemeriksaan glukosa sewaktu
 Menulis nota hasil lab pasien
 Melakukan pemeriksaan golongan darah
 Melakukan pemeriksaan HbSAg
 Melakukan pemeriksaan Elektrolit
 Melakukan pemeriksaan HIV
 Mengambil darah pasien
 Mengswab antigen pasien
 Melakukan pemeriksaan ureum & creatinin
 Melakukan pemeriksaan CRP
 Mengambil sampel ke lab atas
 Melakukan pemeriksaan Narkotes
 Mengikuti kakak lab mengambil darah pasien
ranap ke ruangan
 Mengambil darah pasien ranap
17
 Melakukan pemeriksaan TSH
9. Minggu ke-9  Mengrunning darah
 Mengcentrifuge darah
 Melakukan pemeriksaan HIV
 Melakukan pemeriksaan urine rutin metode
carik celup metode strip
 Mengikuti kakak lab mengambil darah pasien
ranap keruangan
 Melakukan pemneriksaan IgG&IgM
 Menyusun E-Tiket pasien
 Melakukan pemeriksaan HbAIc
 Melakukan pemeriksaan CRP
 Melakukan pemeriksan HbSAg
 Melakukan pemeriksaan golongan darah
 Melakukan pemeriksaan glukosa darah
 Melakukan pemeriksaan TSH
 Melakukan pemeriksaan T4
 Menulis nota hasil lab pasien
 Mengambil darah pasien
 Menulis nota hasil lab paien
 Melakukan pemeriksaan Elektrolit
 Melakukan pemeriksaan Ureum & Creatinin
 Mengswab antigen pasien
 Melakukan pemeriksaan Test kehamilan

3.3. URAIAN KEGIATAN PKL

-PEMERIKSAAN KE-1

Pemeriksaan Pemeriksaan HbsAg ( Hepatitis B Surface Antigen) metode


Immunocrhomatography.
Tujuan Untuk mendeteksi penyakit hepatitis B pada serum plasma

18
darah.

Prinsip HbsAg dalam sampel akan berkaitan dengan anti Hbs


colloidal gold konjugat membentuk komplek yang akan
bergerak melalui membran area tes yang telah dilapisi oleh
anti Hbs. Kemudian terjadi reaksi membentuk garis berwarna
merah muda keunguan yang menunjukkan hasil positif.

Alat dan Bahan Alat:


1. Alat rapid HbsAg
2. Mikropipet
3. Tabung darah tutup kuning (serum)
4. Centrifuge
Bahan:

Sampel serum plasma

Prosedur kerja 1. Mencentrifuge darah yang ada pada tabung tutup kuning
pada kecepatan 3000 rpm selama 15 menit
2. Meneteskan plasma menggunakan mikropipet ke alat
rapid HbsAg sebanyak 3 tetes.
3. Menunggu sampel plasma tesebut menyerdarah yang ap
pada strip alat tes rapid HbsAg.
Membaca hasil setelah 3 menit.

Interprestasi hasil - Jika positif warna garis merah akan muncul pada garis
kontrol C dan garis uji T.
- Jika negatif warna merah akan muncul pada garis
kontrol C saja.
Jika invalid maka garis akan muncul di kontrol T saja atau
bahkan tidak muncul kontrol manapun.

-PEMERIKSAAN KE-2

Pemeriksaan Pemeriksaan HIV AIDS

Tujuan Untuk mengetahui cara pemeriksaan immunologi pada


19
infeksi virus HIV AIDS

Prinsip Prinsip pada pemeriksaan ini, yang diperiksa adalah antibodi


HIV, karena ada bakteri/ virus tertentu yang masa
pembentukan antigennya sangat cepat

Alat dan Bahan Alat:

1. Strip.

2. 3Pipet otomatis.

3. Handscone

Bahan :

1. Serum pasien terinfeksi HIV/AIDS.

2. Serum pasien tanpa infeksi HIV/AIDS.

3. Deluen.

Prosedur kerja Pembuatan serum :

1. Darah diambil.

2. Lalu darah tersebut di sentrifuge.

3. Didapat serum.

Pemeriksaan HIV :

1. Masukkan 10 mikroliter serum pasien terinfeksi HIV/AIDS


yang akan diperiksa ke lubang sampel dengan menggunakan
pipet otomatis.

2. Tambahkan 3 – 4 tetes deluen.

3. Hasil dibaca setelah 5 – 10 menit.

Interprestasi hasil  Pada serum pasien yang tidak terinfeksi HIV/AIDS,


terbentuk garis pada control (c) dan garis pada HIV 1.
Hasil negatif (-).
 Pada serum pasien yang terinfeksi HIV/AIDS,
20
terbentuk garis pada control (c) dan garis pada HIV 1.
Hasil positif (+).

-PEMERIKSAAN KE-3

Pemeriksaan Pemeriksaan urine rutin carik celup


metode strip.

Tujuan Untuk mengetahui kandungan pada urine


tersebut normal atau tidak.

Prinsip Reagen strip dicelupkan kedalam urine


akan menghasilkan perubahan warna
pada strip lalu dibandingkan dengan
warna standar.

Alat dan Bahan Alat:


1. Strip carik celup
2. Standar pembanding
3. Handspoon
4. Tissue
5. Tabung urine
Bahan:

Sampel Urine

Prosedur kerja 1. Menyiapkan urine pada tabung


sampel dan beri label.
2. Menyiapkan strip test.
3. Menyelupkan strip test pada sampel
urine.
4. Mengangkat strip test lalu simpan
diatas tissue.
5. Membaca hasil dengan
membandingkan standar warna.
6. Waktu baca 30-120 detik.

21
Interprestasi hasil Nilai normal
- Urobilinogen : 0,1-1,0 mg/dl
- Glukosa : Negatif
- Bilirubin : Negatif
- Keton : Negatif
- Berat Jenis : 1,025 - 1,030
- Darah samar : Negatif
- pH : 5-8
- Protein : Negatif
- Nitrit : Negatif

-PEMERIKSAAN KE-4

Pemeriksaan Pemeriksaan Golongan Darah Metode


Slide.

Tujuan Untuk mengambil jenis aglutinogen


dalam sel darah dengan antisera yang
diketahui jenisnya. Dalam sistem
golongan darah ada 4 golongan yaitu, A,
B, AB, dan O.

Prinsip Reaksi aglutinasi antara aglutinogen


dalam sel darah dengan antisera yang
diketahui jenisnya. Dalam sistem
golongan darah ada 4 yaitu A,B,AB, dan
O. Jika bersesuaian akan terjadinya
aglutinasi.

Alat dan Bahan Alat:


1. Kaca preparat
2. Tusuk gigi
3. Mikopipet
4. Tip kuning
22
Bahan:

Darah vena

Prosedur kerja 1. Meneteskan dua tetes darah


dengan mikropipet pada kaca
preparat.
2. Meneteskan antisera A pada
bagian kiri darah.
3. Meneteskan antisera B pada bagian
kanan darah.
4. Menghomogenkan darah pada kaca
preparat.
Melihat hasil terjadi aglutinasi atau
tidak.

Interprestasi hasil No. Antisera Antisera Golongan


A B Darah

1. + - A

2. - + B

3. + + AB

4. - - O

PEMERIKSAAN KE-5

Pemeriksaan Pemeriksaan darah rutin metode


Hematologi Analyzer.

Tujuan Untuk mengetahui nilai kadar komponen


darah yang terkandung di dalam darah
sebagai penunjang diagnosis seorang
pasien.

Primsip Menghitung sel darah dengan cara

23
otomatis berdasarkan impedansi aliran
listrik.

Alat dan Bahan Alat:

1. Mesin Hematologi Analyzer


2. Tabung Edta
Bahan:

1. Darah Vena

Prosedur kerja 1. Melakukan pengambilan darah.


2. Memasukkan sampel darah pada
tabung darah edta.
3. Memasukkan data pasien dan
mengprint barcode data pasien lalu
tmpel pada tabung.
4. Menginput data pasien pada layar
alat Hematologi, lalu scane barcode dan
pencet oke.
5. Membuka tutup tabung darah dan
letakkan di bawah jarum penyedot
sampel darah, jangan lupa untuk
menghomogenkan darah terlebih
dahulu.
6. Memencet tombol ketika darah
akan di sedot oleh jarum, lalu jarum
akan otomatis menyedot.
7. Mesin akan melakukan
pemeriksaan otomatis 2-3 menit.
Lalu baca hasil pada layar.

Interprestasi hasil No. Hematologi Nilai Normal


Rutin

1. Hemoglobin Pria:13,0-18,0

24
g/dl

Wanita: 11,5-
16,5 g/dl

2. Hematokrit Pria: 42-50%

Wanita: 36-
45%

Anak-Anak:
31-45%

3. Eritrosit 4.0-6.0
juta/mm

4. Leukosit 4.000-10-
000/mm

5. Trombosit 150.000-
450.000

PEMERIKSAAN KE-6

Pemeriksaan Pengambilan darah vena metode spuit.

Tujuan Dapat melakukan pengambilan darah


vena sebagai salah satu sampel untuk
melakukan pemeriksaan laboratorium.

Prinsip Darah vena diambil menggunakan spuit.

Alat dan Bahan Alat:


1. Spuit
2. Torniquet
3. Alkohol swab
4. Plester
5. Tabung sesuai pemeriksaan

25
Bahan:

1. Darah Vena

Prosedur kerja 1. Menyiapkan alat dan bahan.


2. Memasangkan torniquet pada
lengan pasien.
3. Mencari letak vena pasien
menggunakan ujung jari.
4. Mensterilkan area vena yang akan
ditusuk menggunakan alkohol swab.
5. Memasukkan jarum kearah vena
dengan sudut 45
6. Menarik holder perlahan-lahan
sampai volume darah yang diinginkan,
jangan lupa untuk melepas torniquet
ketika holder ditarik.

7. Meletakkan alkohol swab dan


memasangkan plester.
Memasukkan darah ke dalam tabung vena
melalui dinding taabung secara perlahan.

PEMERIKSAAN KE-7

Pemeriksaan Pemeriksaan Elektolit (Na, K, Cl) darah


metode Electrolyte Analyzer.

Tujuan Untuk mengukur kadar Na, K, dan Cl


dalam tubuh.

Prinsip Metode Electrolytr Analyzer mengukur


tegangan yang berkembang antara
permukaan dalam dan luar elektroda
selektif ion.

Alat dan Bahan Alat:


26
1. Electrolyte Analyzer
2. Centrifuge
3. Tabung tutup kuning
4. Spuit dan tourniquet
5. Alcohol swab
Bahan:

1. Sampel plasma darah

Prosedur kerja 1. Menekan tombol ready di monitor.


2. Menekan tombol work list,
masukkan ID sampel.
3. Menekan tombol anlyze.
4. Memasukkan tabung sampel pada
jarum yang keluar.
5. Menekan Analize pada monitor alat,
jarum akan otomatis menghisap
plasma darah.
Menunggu hingga hasil Analyze keluar
pada layar.

Interprestasi hasil Natrium darah: 135-148 mmol/L


Kalium darah: 3,5-5,3 mmol/L
Klorida darah: 98-108 mmol/L

PEMERIKSAAN KE-8

Pemeriksaan Pemeriksaan glukosa sewaktu.

Tujuan Untuk mengetahui kadar glukosa dalam


tubuh.

Prinsip Darah vena di serap ke dalam strip tes,


kemudian mengalir ke area tes dan
27
bercampur dengan reagen untuk memulai
proses pengukuran Enzim glucose
dehydrogenase dan koenzim dalam strip tes
mengkonversi glukosa dalam sampel darah
menjadi glukonalkton realsi tersebut
menghasilkan listrik DC yang tidsk
berbshaya sehingga meter mampu
mengukur gula darah.

Alat dan Bahan Alat:


1. POCT (glukosa dan strip tes)
2. Mikropipet
3. Tip kuning
Bahan:

Sampel darah vena/kapiler

Prosedur kerja 1. Menyiapkan alat glukosameter.


2. Memasukkan strip pada tempatnya.
3. Mengambil darah menggunakan
mikropipet dan tip kuning
4. Memasukkan sampel darah ke dalam
strip.
5. Melihat hasil pengukuran kadar
glukosa pada layar.
6. Mencabut strip dari alat glukosa

Interprestasi hasil Glukosa sewaktu 80-140 mg/dl.

PEMERIKSAAN KE-9

Pemeriksaan Pemeriksaan NAPZA

Tujuan Untuk mendeteksi jenis dari kadar chat


obat-obatan terlarang di dalam tubuh.

28
Prinsip Akan terbentuk satu garis merah pada setiap
strip jika didalam sampel urine terdeteksi
narkoba jenis Morfin, Metamefitamin,
Matyuna, Benzodiazepin, dan Amfetamin.

Alat dan Bahan Alat:


1. Alat Uji Napza Combo
2. Tabung Urine
Bahan:

Sampel Urine

Prosesur kerja 1. Menyiapkan alat uji Napza combo.


2. Memberi label nama pada alat uji
Napza combo.
3. Membuka penutup pada bagian ujung
alat Napza combo.
4. Menuangkan urine secukupnya pada
bagian penutup ujung Napza combo.
5. Menyelupkan 5 strip parameter Napza
pada tutup Napza yang berisi urine.
6. Lalu tunggu sampel urine trsebut
menyerap pada strip alat tes narkoba.
7. Membaca hasil ketika strip merah
muncul.
Interprestasi hasil Jika positif warna garis merah akan
muncul pada garis control C saja.
Jika negatif warna garis merah akan
muncul pada garis kontrol C dan
garis uji T.
 Jika hasil tidak valid maka tidak ada
garis.

29
PEMERIKSAAN KE-10

Pemeriksaan Rapid antigen metode rapid sars cov 2


antigen.

Tujuan Mendeteksi protein virus Covid-19.

Prinsip Mendeteksi protein virus pada sampel lendir


dari hidung.

Alat dan Bahan Alat:


1. Reagent Buffer
2. Alat rapid antigen
3. Cotton swab
Bahan:

Sampel lendir hidung

Prosedur kerja 1. Menyiapkan alat dan bahan.


2. Meminta pasien untuk rileks dan
mendongakkan kepala.
3. Memasukkan cotton swab ke hidung
pasien sampai standart kedalaman
yang ada di stick.
4. Memutar cotton swab pada hidung
psien 3-5 kali.
5. Mencabut stick pada hidung pasien.
6. Memasukkan sampel yang ada di
stick kedalam reagen buffer, kocok
sebanyak 5 kali.
7. Menuangkan reagen buffer pada alat
rapid antigen.
8. Menunggu hasil keluar kurang lebih
5-10 menit.
Interprestasi hasil Jika positif warna garis merah akan

30
muncul pada garis kontrol C dan
garis uji T.
Jika negatif warna merah akan muncul
pada garis kontrol C saja.
Jika invalid maka garis akan muncul
di kontrol T saja atau bahkan tidak
muncul kontrol manapun.

31
BAB IV

TEMUAN

4.1. PERMASALAHAN DAN USULAN PEMECAHAN MASALAH

No. Permasalan Usulan pemecahan masalah

1. Penginputan data pasien yang sering Diperlukan jaringan internet yang stabil
tidak masuk agar pengiriman data ke LIS tidak ada
kendala dan cepat di order.

2. Terlambat memasukkan reagen ke Dibutuhkan konsentrasi agar tidak


dalam alat PT dan APTT melakukan pengulangan pengecekan jika
alat sudah berbunyi harus segera
dimasukkan reagen dengan cepat.

3. Di laboratorium Rumah Sakit Bakti Diharapkan tenaga kesehatan


Timah sering terjadi pengecekan lboratorium lebih berkonsentrasi dalam
ulang darah lisis karena tidak sesuai melakukan pengecekan darah lisis agar
dengan standar. tidak terjadinya pengulangan
pengecekan.

32
BAB V

PENUTUP

5.1. KESIMPULAN

Setelah saya melakukan PKL (praktik kerja lapangan) di Rumah Sakit Bakti Timah.

Saya mendapatkan banyak manfaat, baik itu pengalaman, dan semua yang terkait dalam

dunia kerja. Sehingga saya dapat menambah wawasan yang saya dapatkan selama ini, karena

hanya dengan praktek saya bisa mengetahui seberapa jauh kemampuan yang sudah saya

dapatkan di sekolah. Dengan ada nya PKL (praktik kerja lapangan) saya juga banyak

mendapatkan banyak materi dan pengehatuan-pengetahun yang tidak didapatkan dari

sekolah. Sehingga suatu saat nanti jika saya memasuki dunia kerja tidak akan ragu

melakukannya, karena sebelumnya sudah mempunyai pengalaman yang baik.

Ada pun tujuan dari praktek kerja lapangan adalah agar siswa dapat menerapkan

pengetahuan teori maupun praktik yang didapat selama di sekolah, membekali siswa untuk

lebih meningkatkan pengalaman dan pengetahuan keterampilannya secara profesional sesuai

dengan tuntunan dunia kerja dan perkembangan teknologi di masyarakat dan siswa-siswi

secara tidak langsung mendapatkan umpan balik dari DU/DI dalam meningkatkan mutu

tamatan.

5.2. SARAN

Praktik kerja lapangan (PKL) merupakan salah satu kegiatan belajar aktif yang

diberikan kepada peserta didik untuk dapat mengaplikasikan pengetahuan, keterampilan, dan

sikap agar siswa-siswi dapat bertambah wawasannya mengenai kemasyarakatan dan dunia

kerja yang akan menjadi bagian hidupnya. Untuk itu dengan adanya laporan ini dapat

mempermudah pembaca khususnya siswa-siswi yang mengikuti PKL dapat menambah

wawasan tentang dunia PKL. Bagi siswa atau siswi yang melakukan kegiatan praktek kerja
33
lapangan (PKL) saran yang paling penting adalah menjaga nama baik sekolah dimana

perusahaan tempat dilaksanakan kegiatan praktek kerja lapangan (PKL) dan mematuhi

peraturan yang ada di perusahaan.

34
DAFTAR PUSAKA

Kresna, S.B., dkk. (1984). Imunologi dan Prosedur Laboratorium. Jakarta: F.K. UI
Petunjuk Pemeriksaan Imunologi, Puslabkes Depkes, Jakarta, 1992.
Roitt, L. M. (1985) Pokok-pokok Imunoserologi. Jakarta: Gramedia.
Ani Riyani, Dra., M. Kes. (2007) Buku Pedoman Praktikum Klinik II, Bandung: AAK Bhakti
Asih.
Dewi Setiawaty, S. Pd, dkk. (2016) Kimia Klinik SMK/MAK Bidang Keahlian Kesehatan,
Jakarta: ECG.
Dr. Lukman Kiswari (2014) Hematologi dan Transfusi. Jakarta: Erlangga Medical Saains.
R. GandaSubrata (2011) Penuntun Laboratorium Klinik. Jakarta: Dian Rakyat.
R. Mengko (2013) Instrumentasi Laboratorium Kesehatan. Bandung: ITB.
Riswanto (2013) Pemeriksaan Laboratorium Hematologi. Yogyakarta: Alfamedia.

35
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Gambar 5.1 Ruang Hematogi

Gambar 5.2 Ruang Urinalisa

36
Gambar 5.3 Ruang Sampling

Gambar 5.4 Ruang Centrifuge

37
Gambar 5.5 Ruang Kimia Klinik

Gambar 5.6 Ruang Administrasi

38
Gambar 5.7 mengamati sedimen pemeriksaan urine rutin

Gambar 5.8 pemeriksaan darah rutin metode Hematologi Analyzer.

39
Gambar 5.9 leukosit TTH yang terdapat di urine

Gambar 5.10 hasil pemeriksaan Narkotes

40
Gambar 5.11 hasil pemeriksaan urine rutin metode carik celup metode strip

Gambar 5.12 hasil pemeriksaan CRP positif

41

Anda mungkin juga menyukai