Anda di halaman 1dari 4

Mau ternak ikan nila yang mudah dan menjanjikan? Tapi bingung memulai usaha ikan nila darimana?

Pak Tani Digital akan berbagi langkah-langkah ternak ikan nila merah yang mudah. Berikut
Penjelasannya!

Ikan nila merupakan salah satu ikan dengan cita rasa yang gurih, daging yang empuk dan ternak
lembut serta makanan favorit untuk semua orang.

Hal ini menjadikan budidaya ikan nila merah memiliki pangsa pasar sendiri serta menghasilkan
keuntungan yang berlipat.

Bagi kamu yang ingin memulai langkah – langkah dalam memelihara ternak ikan nila merah, simak
ulasan singkat berikut ini :

Budidaya Ikan Nila Merah

Persiapan serta cara dalam mengelola kolam sebagai tempat budidaya ikan nila merah yaitu :

 Tentukan lokasi strategis yang dapat dijangkau oleh kendaraan sehingga memudahkan
proses transaksi jual-beli ikan nila merah ke pasar.

 Gali lobang untuk kolam ternak ikan nila merah, idelanya kedalaman 100–120 cm, setelah
itu, biarkan hasil galian selama 3–7 hari.

 Selanjutnya, dilakukan pemupukan sebagai pakan basal pada ternak ikan nila merah. Pupuk
yang digunakan ialah pupuk organik dengan memanfaatkan pupuk organik dari ternak
umumnya menggunakan kotoran ayam dengan dosis 1-2 ton per hektar. Pupuk ditebar
secara merata di dasar kolam lalu dibiarkan selama 1-2 minggu.

 Selanjutnya, kolam digenangi dengan air mengalir sedalam 10-20 cm. Diamkan selama 3-5
hari. Pastikan sinar matahari dapat menembus dasar kolam sehingga ganggang atau
organisme air tumbuh. Selanjutnya kolam diisi lagi dengan air dengan ketinggian mencapai
60-75 cm.

Pemilihan bibit sebaiknya menggunakan bibit yang seragam dengan jenis pejantan dengan harapan
pertumbuhan yang lebih cepat.

Umumnya ukuran yang biasa menjadi acuan ialah 8 – 12 cm dengan kepadatan tebar sekitar 10 – 15
ekor per m2.

Ciri-ciri bebit ternak ikan nila merah yang bagus dan baik adalah:

 Ukuran bibitnya seragam,

 Kondisi bibit sehat dan tidak ada cacat fisik serta

 Pergerakan renangnya lincah dan gesit

Penebaran bibit ternak ikan nila merah dilakukan secara bertahap untuk menghindari stress.
Sebelumya, bibit dimasukkan pada baskom yang berisi air kolam untuk proses adaptasi, setelah itu
baru ditebarkan ke dalam kolam. Proses penebaran bbit dilakukan di malam hari.

Budidaya Ikan Nila Di Ember

 Menyusun Kolam Drum atau ember atau box plastik


 untuk drum, Kolam bisa dibuat tidur atau berdiri. Dalam video di atas kolam dibuat berdiri.
Untuk ember harus berdiri, sementara untuk box pasti tidur. Kelebihan kolam berdiri adalah
hemat tempat dan tidak ada resiko bocor tetapi oksigen terbatas sehingga aerator harus
menyala 24 jam. Sementara untuk kolam tidur ikan masih bisa memperoleh oksigen karena
permukaan luas, meski demikian harus tetap dibantu aerator agar cepat gemuk. posisi kolam
drum

 Siapkan air untuk kolam, anda bisa mengisi 75% saja. Ada bagusnya air yang anda gunakan
diendapkan terlebih dulu semalam. Air yang bisa digunakan adalah air hujan, air AC, air
sumur tanah, atau air sungai yang bersih. Jika menggunakan air pam wajib diendapkan
semalam agar kandungan kimianya mengendap.

 Taruh filter ember di tempat yang lebih tinggi dari kolam. Bisa ditaruh di kayu atau di desain
agar berada di atas kolam. Tutup filter agar tidak menjadi sarang nyamuk.

 Masukkan pompa air ke kolam, upayakan agak ke dasar. Fungsinya menyedot air kotor dan
membawanya ke filter. Hubungkan pompa air dan filter menggunakan selang melalui lubang
air masuk.

 Selang keluar jangan terlalu panjang. Air yang keluar harus seperti pancuran agar bisa
membawa tambahan oksigen.

 Hidupkan aerator dan masukkan selang aerator yang sudah diberi batu ke dalam kolam.
lebih bagus lagi jika anda menggunakan pompa air dan mensetnya menjadi venturi.

 Memasukkan ikan nila ke dalam kolam drum atau ember.

Setelah kolam dan filter siap, masukkan ikan ke dalam kolam. Memasukkan ikan ke dalam kolam ini
perlu teknik. Ikan bisa stres jika langsung pindah air. Oleh karena itu kita masukkan dulu ikan beserta
plastik ke dalam drum. Tunggu beberapa saat lalu buka plastiknya. Biarkan ikan keluar sendiri dari
dalam plastik.

Budidaya Ikan Nila Kolam Terpal

 Pemilihan Lokasi Budidaya Ikan Nila

Ikan nila sebenarnya bisa dibudidayakan di berbagi media seperti kolam tanah, kolam semen, hingga
akuarium. Namun, budidaya di kolam terpal adalah pililhan yang paling aman. Lokasi kolam terpal
juga bisa menentukan kemudahan dan hasil panen.

Inilah beberapa poin yang harus diperhatikan ketika memilih tempat:

 Pilih lokasi yang memudahakan kamu untuk mengawasi kolam setiap saat;

 Pastikan lokasi yang dipilih tidak ditumbuhi rumput liat atau pohon besar yang bisa
menghambat pembuatan kolam terpal; dan

 Usahakan agar lokasi yang dipilih memiliki penyinaran yang baik.

 Pembuatan Media Budidaya Ikan Nila

Setelah memilih lokasi yang sesuai, saatnya untuk membuat kolam terpal.
Berikut adalah langkah sederhana untuk membuat kolam terpal:

 Galilah tanah sedalam kurang lebih 70 cm dan ratakan dasar tanah yang telah digali.

 Pakailah batu bata di dasar galian untuk mempermudah pengecekan tinggi dan pengisian air
(susun secara merata dengan ketinggian yang sama);

 Buatlah tanggul agar terpal tetap kuat dan tidak mudah rusak;

 Taburkan sekam di dasar kolam secara merata;

 Mulai memasang terpal dengan memasang pemberat yang berfungsi agar terpal tidak
mudah bergeser; dan

 Buatlah sanitasi air untuk mempermudah pembersihan kolam terpal.

Setelah semua langkah dilakukan, kamu bisa mulai mengisi kolam terpal dengan air.

 Pemilihan Bibit untuk Budidaya Ikan Nila

Sebenarnya ada 2 cara untuk mendapatkan bibit ikan nila.

Pertama adalah dengan mendapatkannya langsung dari indukan ikan nila dan yang kedua adalah
dengan membelinya langsung di pasar atau koperasi perikanan.

Cara kedua adalah pilihan terbaik jika kamu ingin cara yang lebih praktis.

Setelah memilih cara mendapatkan bibit, saatnya untuk memilih bibit terbaik.

Inilah ciri-ciri bibit ikan nila yang berkualitas:

 Bibit denganwarna belang yang jelas dengan ukuran kurang lebih 12 cm;

 Bibit yang lincah dan fisiknya nya tidak ada yang cacat; dan

 Pastikan bibit memiliki warna yang sama dan setiap bibit memiliki berat kurang lebih 30
gram.

Budidaya Ikan Nila Untuk Pemula

Kolam yang sudah kita isi air sekitar 70cm tadi, silahkan diisi dengan benih ikan nila. petani
umumnya menebar benih dengan kepadatan sekitar 30 ekor/m2. Hanya saja sebuah penelitian di
institusi penelitian air tawar depok, meneliti bahwa yang paling optimal adalah 100 ekor / m2. Jika
punya lebih dari satu kolam, cobalah juga yang 100 ekor per m2. kalau betul berhasil, untung anda
dobel. Hemat ruang dan panen berlipat.

Perubahan suhu air mendadak bisa menyebabkan ikan nila stres. Waktu yang baik untuk menebar
benih nila adalah pagi dan sore agar tidak stres.

Cara memasukkan benih yang benar adalah masukkan benih beserta wadahnya ke dalam kolam
selama setengah jam. Ini untuk adaptasi agar mengurangi jumlah benih mati. Setelah itu miringkan
wadah tadi agar ikan nila keluar sendiri dari wadahnya.

 Pembesaran dan Pemeliharaan Ikan Nila


Kunci sukses dari budidaya ikan nila ini adalah ketekunan pembudidaya dalam 3 hal berikut :
Perawatan air, Pemberian pakan, dan penanganan terhadap hama dan penyakit.

Kita mulai dari perawatan air.

Lihatlah airnya saat akan memberi pakan, jika dirasa ada bau tak sedap silahkan ganti air tersebut.
Caranya buang air melalui lubang yang kita buat dipojokkan kolom, sisakan 1/3nya saja. Pastikan
lubang ada saringannya sehingga ikan nila tidak lari. Setelah itu isi kolam tadi sampai ukuran seperti
semula.

Budidaya Ikan Nila Di Kolam Tanah

Setelah semua persiapan selesai dilakukan dan benih sudah ditebarkan ke dalam kolam, langkah
selanjutnya adalah merawat ikan hingga usia panen. Tiga hal yang paling penting dalam
pemeliharaan budidaya ikan nila adalah pengelolaan air, pemberian pakan dan pengendalian hama
penyakit.

 Pengelolaan air

Agar pertumbuhan budidaya ikan nila maksimal, pantau kualitas air kolam. Parameter penentu
kualitas air adalah kandungan oksigen dan pH air. Bisa juga dilakukan pemantauan kadar CO2, NH3
dan H2S bila memungkinkan.

Bila kandungan oksigen dalam kolam menurun, perderas sirkulasi air dengan memperbesar aliran
debit air. Bila kolam sudah banyak mengandung NH3 dan H2S yang ditandai dengan bau busuk,
segera lakukan penggantian air. Caranya dengan mengeluarkan air kotor sebesar ⅓ nya, kemudian
menambahkan air baru. Dalam keadaan normal,pada kolam seluas 100 m2 atur debit air sebesar 1
liter/detik.

 Pemberian pakanz

Pengelolaan pakan sangat penting dalam budidaya ikan nila. Biaya pakan merupakan komponen
biaya paling besar dalam budidaya ikan nila. Berikan pakan berupa pelet dengan kadar protein 20-
30%.

Ikan nila membutuhkan pakan sebanyak 3% dari bobot tubuhnya setiap hari. Pemberian pakan bisa
dilakukan pada pagi dan sore hari. Setiap dua minggu sekali, ambil sampel ikan nila secara acak
kemudian timbang bobotnya. Lalu sesuaikan jumlah pakan yang harus diberikan.

Anda mungkin juga menyukai