Anda di halaman 1dari 24

1000 Cara Lengkap Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal

Sangat menarik bagi petani karena pasar terus berkembang Pemerintah juga secara agresif
memberikan dukungan melalui penelitian dan kampanye unggul benih lele.
Sehingga berbagai pusat muncul dari budidaya ikan lele di sejumlah daerah. Untuk mendapatkan
manfaat maksimal, budidaya ikan lele tidak bisa dilakukan hanya kegiatan subsisten saja. Lele
dapat hidup dalam kepadatan tebar tinggi dan rasio terhadap pertumbuhan yang baik. Dan
ternyata lele juga mempunyai segudang manfaat ikan lele untuk kesehatan tubuh kita. Bagi para
penggila pancing ikan resep umpan mancing ikan lele yang bagus juga dapat menjadi penentu
hasil ikan pancingan simak : resep umpan mancing ikan lele sebagai referensi anda.

Oleh karena itu, budidaya ikan lele akan mendapat manfaat lebih jika dilakukan secara intensif.
Memilih bisnis ternyata tidak menjadi modal sesuatu yang besar. Banyak peluang binis besar,
Anda bisa mendapatkannya dari sesuatu yang tampak sepele contoh budidaya ikan lele. Ikan
berkumis masih dipandang sebelah mata oleh pebisnis.
Bahkan, ketentuan yang dijanjikan cukup besar. Gerai supermarket besar tenda di kios-kios
pinggir jalan membutuhkan pasokan lele dalam jumlah besar secara teratur.
Lele adalah salah satu macam ikan tawar yang sudah dibudidayakan secara menyeluruh dan
komersial oleh masyarakat Indonesia, khususnya di pulau Jawa:
1. Bisa dilakukan di bidang budidaya sumber daya air yang terbatas meskipun jumlah tebar
benih tinggi,
2. Mudah dikendalikan oleh masyarakat,
3. Pemasaran ini mudah, dan Venture modal yang dibutuhkan relatif rendah (tergantung
pada ukuran dari biaya pakan),
4. Selain itu, lele memiliki kandungan gizi tertinggi dibandingkan dengan jenis ikan
perairan darat lainnya.

Kelebihan Cara Budidaya Ikan Lele Menggunakan Kolam Terpal


Pembuatan kolam terpal dapat dilakukan di pekarangan ataupun di halaman rumah. lahan yang
digunakan berupa lahan yang belum dimanfaatkan atau lahan yang telah dimanfaatkan, tetapi
Lebih Produktif. keuntungan dari kolam terpal adalah terhindar dari hewan pemangsa ikan,
hewan piaraan, ikan terlihat lebih cerah, dan ular sawah.
Dilengkapi pengatur volume air yang bermanfaat untuk pemanenan dan dapat mempermudah
penyesuaian ketinggian air sesuai usia ikan. dapat dijadikan peluang usaha skala kecil dan besar,
Lele yang dihasilkan lebih berkualitas, lele terlihat tampak bersih, dan seragam. Lahan yang
digunakan regular tidak berubah karena bukan kolam galian.
Menghindari dimangsa hama seperti ikan dan ular bidang liar.
Dilengkapi dengan volume air yang berguna untuk memfasilitasi perubahan air dan
tanaman dan untuk memfasilitasi penyesuaian ketinggian air sesuai dengan usia ikan.
Dapat digunakan sebagai peluang usaha kecil dan besar,
Menghasilkan kualitas lele yang lebih tinggi, terlihat lele tampak bersih, dan seragam.
Penggunaan lahan tidak berubah karena tidak penggalian kolam renang atau kolam
semen.

Cara Awal Pengisian Air dan Bibit


1. Konstruksi kolam
Tahap utama dalam budidaya ikan lele adalah wadah budidaya baik kolam tanah maupun kolam
terpal dan kali ini adalah cara budidaya ikan lele di kolam terpal. Bagian dalam kolam terpal
dicuci dengan sabun untuk menghilangkan bau lem atau bahan kimia yang dapat membunuh
benih ikan. Setelah itu, bagian dalam terpal dibilas bersih dan dikeringkan selama satu hari,
kolam diisi dengan air hingga 20 cm.
Setelah kolam sudah terisi air diamkan selama kurang lebih satu minggu untuk proses
pembentukan lumut dan untuk pertumbuhan fito plankton.
Kemudian tambahkan air lagi hingga mencapai 80 cm setelah ikan berangsung dewasa. Air yang
telah ditinggalkan selama seminggu penuh dan diberikan daun-daun seperti daun singkong, atau
pepaya. Tujuannya agar air berwarna hijau. air hijau untuk mencegah bau yang disebabkan
karena penguapan air kolam dan harus dilakukan 25% penambahan dan penggantian air.
2. Pemilihan Benih Unggul
Benih unggul dapat kita lihat dengan cara memperhatikan Ciri-ciri Sebagai Berikut :
Benih Terlihat aktif Melakukan oksigenasi;
Gesit, Agresif Dan cerah;
Ukuran Terlihat Sama Rata;
Warna Sedikit Lebih Terang;
3. Penebaran Benih
Siapkan benih 1000 lele dumbo/sangkuriang ukuran 1,5-2 inci". Untuk ukuran kolam 2m x 1m x
1m. jika budidaya yang di lakukan dalam kuota yang besar maka penebaran benih kita

akumulasikan dengan perbandingan sesuai ketentuan diatas. Bibit yang baru dibeli jangan segera
dimasukkan ke dalam wadah atau kolam untuk budidaya, tapi harus melalui tahap peredaman
yang dapat menyesuaikan benih ikan dengan air di kolam habitat untuk ikan di budidaya.

Langkah-langkah sebagai berikut :

Siapkan Bak / Ember;


Masukan air kolam yang akan di jadikan budidaya ikan kedalam ember/bak;
Masukan Benih Lele yang akan Di tebar;
Diamkan Selama Kurang lebih selama 30 Menit (tujuan agar benih ikan melakukan
penyesuain dengan air kolam bakal budidaya) dan untuk menghilang stres ikan setelah di
pindahkan dari habitat penangkaran dan akan masuk kehabitat baru.;
Setelah 30 menit benih dapat di tebar ke dalam kolam baik kolam tanah maupun kolam
terpal.
Penebaran benih baik lakukan pada pagi atau malam hari karena di waktu pagi atau malam hari
kondisi air relatip stabil. Setelah lele berumur lebih dari 20 hari, lele perlu disortir dengan
menggunakan bak penyortir berukuran 9 -12 cm.
Alasannya dilakukan sortir karena, ikan lele yang lebih kecil akan sulit untuk mendapatkan
makanan karena kalah cepat dengan yang lebih besar dan dapat memperlambat laju pertumbuhan
ikan sebagian. Oleh karena itu, sejak awal kita harus menyiapkan dua kolam ukuran yang sama
dengan
tujuan
untuk
memisahkan
ikan
yang
sudah
di
lakukan
sortir.
Apabila tidak mempunyai lokasi yang cukup luas kita dapat menyiapkan kolam untuk ikan hasil
sortir lebih kecil dari kolam budidaya. karena hanya ikan yang kecil saja yang di pindahkan ke
kolam hasil sortir (kolam kecil untuk ikan yang kecil) dan kolam yang besar kita gunakan untuk
ikan yang besar.
4. Pengaturan Kualitas air
Air kolam akan berkurang karena proses penguapan maka perlu tambahkan air sampai tingkat
air kembali ke posisi normal. Pada tingkat air 20 cm (bulan pertama), 40 cm (bulan kedua), dan
80 cm (bulan ketiga).
Warna air yang terbaik bagi ikan lele berwarna hijau menunjukkan bahwa kualitas air yang baik
untuk ikan lele. Lele tidak suka air jernih. Dan air akan berubah merah ketikan ikan sudah
dewasa untuk siap panen.
5. Kedalaman air
Kolam jangan terlalu dangkal karena penguapan akan membuat ikan menjadi terlalu panas.
Tentunya ini akan membuat ikan menjadi kelelahan dan mati. Solusinya adalah dengan
menambahkan air telah surut kembali ke posisi yang telah ditentukan.
Selain itu perlu untuk menambahkan tanaman air seperti kangkung, daun talas / talas, dan eceng
gondok. Fungsi sebagai tanaman peneduh, selain itu juga dapat menyerap racun yang terkandung
dalam air kolam. tingkat air kolam 20 cm (bulan pertama), 40 cm (bulan kedua), dan 80 cm
(bulan ketiga).

6. Tingkat Kejernihan Air


Pada dasarnya lele tidak suka air jernih. Hal ini dapat dilihat dari sifat dan bentuk tubuhnya.
pakan alam lele di malam hari menyebabkan lele tidak perlu penglihatan yang baik. Hal ini juga
didukung dari bentuk tubuh memiliki kumis di sekitar mulut. Fungsi ini berguna untuk meraba
makanan.
Selain itu, sistem pernapasan ikan lele menggunakan labirin, yang berarti bernapas lele tidak
bergantung pada oksigen terlarut dalam air. Dengan demikian, kondisi oksigen minimal lele
dapat bertahan hidup air berlumpur tersebut.
Meskipun ikan lele tidak suka air jernih, kita tidak bisa memasukan sembarangan air ke dalam
kolam.
Bisa jadi kita memasukan air yang mengandung bakteri dan parasit yang dapat menyebabkan
penyakit. sebagai penangkalnya yaitu dengan memberikan daun seperti yang disebutkan di atas
sehingga air berwarna hijau.
7. Pakan
Pakan dilakukan tiga kali sehari yaitu pukul 07:00 pagi, 17:00 dan 22:00. Makanan tidak selalu
harus 3 kali sehari, bisa jadi 4 kali, tergantung pada kebutuhan ikan akan makan.
Dalam proses pakan budidaya ikan diberikan dengan menggunakan jenis sentrat ikan 781-1
karena di dalamnya mengandung nutrisi yang di butuhkan ikan protein minimal 35%, lemak 1016%, karbohidrat 15-25%, vitamin dan mineral. .
Pemberian pakan tidak boleh terlalu berlebihan karena akan menimbulkan berbagai macam jenis
penyakit akibat pakan yang mengendap yang tidak termakan oleh ikan. akan menyebabkan
amonia beracun.
Tips : Pakan Alami Juga Bisa Di Berikan Seprti Kroto Semut Rangrang pakan ini akan lebih
efektif dan efisien jika kita tau dan disini cara budidaya kroto untuk pakan ikan yang baik dan
benar itu akan sangat menguntungkan bagi budidaya ikan lele.
8. Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama dan penyakit tidak bisa dianggap remeh karena sangat mempengaruhi baik volume
produksi. maupun tingkat keberhasilan dalam budidaya ikan. Hama biasanya binatang yang
berang-berang, burung pemakan ikan, kucing, dll Adapun penyakit seperti virus dan bakteri.
Pencegahan adalah dengan menggunakan semacam penghalang sehingga tidak ada hewan liar
yang masuk ke kolam dan makan benih lele. Untuk penyakit dapat diberikan obat-obatan yang
banyak tersedia di toko perikanan, tergantung pada jenis penyakit yang menjangkit ikan lele.
9. Panen
Setelah Kurang lebih selama 90 hari, ikan akan dipanen. Pemanenan dilakukan dengan
menyortir dengan memilih ikan yang layak untuk dikonsumsi (dijual) ukuran biasanya 4 sampai

7 ekor per kg atau sesuai dengan keinginan pembeli, maka ukuran yang lebih kecil dipelihara
kembali.

Panduan lengkap budidaya ikan lele


Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan yang sanggup hidup dalam kepadatan tinggi. Ikan ini
memiliki tingkat konversi pakan menjadi bobot tubuh yang baik. Dengan sifat seperti ini,
budidaya ikan lele akan sangat menguntungkan bila dilakukan secara intensif.
Terdapat dua segmen usaha budidaya ikan lele, yaitu segmen pembenihan dan segmen
pembesaran. Segmen pembenihan betjuan untuk menghasilkan benih ikan lele, sedangkan
segmen pembesaran bertujuan untuk menghasilkan ikan lele siap konsumsi. Pada kesempatan
kali ini alamtani akan membahas tahap-tahap persiapan budidaya ikan lele segmen pembesaran.

Penyiapan kolam tempat budidaya ikan lele


Ada berbagai macam tipe kolam yang bisa digunakan untuk tempat budidaya ikan lele. Setiap
tipe kolam memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing bila ditinjau dari segi usaha
budidaya. Untuk memutuskan kolam apa yang cocok, harap pertimbangkan kondisi lingkungan,
ketersediaan tenaga kerja dan sumber dana ada.
Tipe-tipe kolam yang umum digunakan dalam budidaya ikan lele adalah kolam tanah, kolam
semen, kolam terpal, jaring apung dan keramba. Namun dalam artikel ini kita akan membahas
kolam tanah, mengingat jenis kolam ini paling banyak digunakan oleh para peternak ikan.
Sebagai pengetahuan tambahan, silahkan baca cara membuat kolam ikan. Tahapan yang harus
dilakukan dalam menyiapkan kolam tanah adalah sebagai berikut:

a. Pengeringan dan pengolahan tanah


Sebelum benih ikan lele ditebarkan, kolam harus dikeringkan telebih dahulu. Lama pegeringan
berkisar 3-7 hari atau bergantung pada teriknya sinar matahari. Sebagai patokan, apabila
permukaan tanah sudah retak-retak, kolam bisa dianggap sudah cukup kering.
Pengeringan kolam bertujuan untuk memutus keberadaan mikroorganisme jahat yang
menyebabkan bibit penyakit. Mikroorganisme tersebut bisa bekembang dari periode budidaya
ikan lele sebelumnya. Dengan pengeringan dan penjemuran, sebagian besar mikroorganisme
patogen akan mati.
Setelah dikeringkan, permukaan tanah dibajak atau dibalik dengan cangkul. Pembajakan tanah
diperlukan untuk memperbaiki kegemburan tanah dan membuang gas beracun yang tertimbun di
dalam tanah.
Bersamaan dengan proses pembajakan, angkat lapisan lumpur hitam yang terdapat di dasar
kolam. Lumpur tersebut biasanya berbau busuk karena menyimpan gas-gas beracun seperti
amonia dan hidrogen sulfida. Gas-gas itu terbentuk dari tumpukan sisa pakan yang tidak
dimakan ikan.

b. Pengapuran dan pemupukan


Pengapuran berfungsi untuk menyeimbangkan keasaman kolam dan membantu memberantas
mikroorganisme patogen. Jenis kapur yang digunakan adalah dolomit atau kapur tohor.
Pengapuran dilakukan dengan cara ditebar secara merata di permukaan dasar kolam. Setelah
ditebari kapur, balik tanah agar kapur meresap ke bagian dalam. Dosis yang diperlukan untuk

pengapuran adalah 250-750 gram per meter persegi, atau tergantung pada derajat keasaman
tanah. Semakin asam tanah semakin banyak kapur yang dibutuhkan.
Langkah selanjutnya adalah pemupukan. Gunakan paduan pupuk organik ditambah urea dan
TSP. Jenis pupuk organik yang dianjurkan adalah pupuk kandang atau pupuk kompos. Dosisnya
sebanyak 250-500 gram per meter persegi. Sedangkan pupuk kimianya adalah urea dan TSP
masing-masing 15 gram dan 10 gram per meter persegi. Pemupukan dasar kolam bertujuan
untuk menyediakan nutrisi bagi biota air seperti fitoplankton dan cacing. Biota tersebut berguna
untuk makanan alami ikan lele.

c. Pengaturan air kolam


Ketinggian air yang ideal untuk budidaya ikan lele adalah 100-120 cm. Pengisian kolam
dilakukan secara bertahap. Setelah kolam dipupuk, isi dengan air sampai batas 30-40 cm.
Biarkan kolam tersinari matahari selama satu minggu.
Dengan kedalaman seperti itu, sinar matahari masih bisa tembus hingga dasar kolam dan
memungkinkan biota dasar kolam seperti fitoplankton tumbuh dengan baik. Air kolam yang
sudah ditumbuhi fitoplankton berwarna kehijauan.
Setelah satu minggu, benih ikan lele siap ditebar. Selanjutnya, air kolam ditambah secara berkala
sesuai dengan pertumbuhan ikan lele sampai pada ketinggian ideal.

Pemilihan benih ikan lele


Tingkat kesuksesan budidaya ikan lele sangat ditentukan oleh kualitas benih yang ditebar. Ada
beberapa jenis ikan lele yang biasa dibudidayakan di Indonesia. Silahkan baca lebih lanjut
mengenai jenis-jenis ikan lele budidaya.
Kami merekomendasikan jenis ikan lele Sangkuriang yang dikembangkan BBPBAT Sukabumi.
Ikan lele sangkuriang merupakan hasil perbaikan dari lele dumbo. BBPBAT mengembangkan
ikan lele sangkuriang karena kualitas lele dumbo yang saat ini beredar di masyarakat semakin
menurun dari waktu ke waktu.
Benih ikan lele bisa kita dapatkan dengan cara membeli atau melakukan pembenihan ikan lele
sendiri. Untuk membuat pembenihan sendiri silahkan baca cara pembenihan ikan lele dan teknik
pemijahan ikan lele.

a. Syarat benih unggul


Benih yang ditebar harus benih yang benar-benar sehat. Ciri-ciri benih yang sehat gerakannya
lincah, tidak terdapat cacat atau luka dipermukaan tubuhnya, bebas dari bibit penyakit dan

gerakan renangnya normal. Untuk menguji gerakannya, tempatkan ikan pada arus air. Jika ikan
tersebut menantang arah arus air dan bisa bertahan berarti gerakan renangnya baik.
Ukuran benih untuk budidaya ikan lele biasanya memiliki panjang sekitar 5-7 cm. Usahakan
ukurannya rata agar ikan bisa tumbuh dan berkembang serempak. Dari benih sebesar itu, dalam
jangka waktu pemeliharaan 2,5-3,5 bulan akan didapatkan lele ukuran konsumsi sebesar 9-12
ekor per kilogram.

b. Cara menebar benih


Sebelum benih ditebar, lakukan penyesuaian iklim terlebih dahulu. Caranya, masukan benih
dengan wadahnya (ember/jeriken) ke dalam kolam. Biarkan selama 15 menit agar terjadi
penyesuaian suhu tempat benih dengan suhu kolam sebagai lingkungan barunya. Miringkan
wadah dan biarkan benih keluar dengan sendirinya. Metode ini bermanfaat mencegah stres pada
benih.
Tebarkan benih ikan lele ke dalam kolam dengan kepadatan 200-400 ekor per meter persegi.
Semakin baik kualitas air kolam, semakin tinggi jumlah benih yang bisa ditampung. Hendaknya
tinggi air tidak lebih dari 40 cm saat benih ditebar. Hal ini menjaga agar benih ikan bisa
menjangkau permukaan air untuk mengambil pakan atau bernapas. Pengisian kolam berikutnya
disesuaikan dengan ukuran tubuh ikan sampai mencapai ketinggian air yang ideal.
Menentukan kapasitas kolam
Berikut ini cara menghitung kapasitas kolam untuk budidaya ikan lele secara intensif. Asumsi
kedalaman kolam 1-1,5 meter (kedalaman yang dianjurkan). Maka kepadatan tebar bibit lele
yang dianjurkan adalah 200-400 ekor per meter persegi. Contoh, untuk kolam berukuran 3 x 4
meter maka jumlah bibit ikannya minimal (34) x 200 = 2400 ekor, maksimal (34) x 400 =
4800 ekor.
Catatan: kolam tanah kapaistasnya lebih sedikit dari kolam tembok.

Pakan untuk budidaya ikan lele


Pakan merupakan komponen biaya terbesar dalam budidaya ikan lele. Ada banyak sekali merek
dan ragam pakan di pasaran. Pakan ikan lele yang baik adalah pakan yang menawarkan Food
Convertion Ratio (FCR) lebih kecil dari satu. FCR adalah rasio jumlah pakan berbanding
pertumbuhan daging. Semakin kecil nilai FCR, semakin baik kualitas pakan.
Untuk mencapai hasil maksimal dengan biaya yang minimal, terapkan pemberian pakan utama
dan pakan tambahan secara berimbang. Bila pakan pabrik terasa mahal, silahkan coba membuat
sendiri pakan lele alternatif.

a. Pemberian pakan utama


Sebagai ikan karnivora, pakan ikan lele harus banyak mengandung protein hewani. Secara
umum kandungan nutrisi yang dibutuhkan ikan lele adalah protein (minimal 30%), lemak (416%), karbohidrat (15-20%), vitamin dan mineral.
Berbagai pelet yang dijual dipasaran rata-rata sudah dilengkapi dengan keterangan kandungan
nutrisi. Tinggal kita pandai-pandai memilih mana yang bisa dipercaya. Ingat, jangan sampai
membeli pakan kadaluarsa.
Pakan harus diberikan sesuai dengan kebutuhan. Secara umum setiap harinya ikan lele
memerlukan pakan 3-6% dari bobot tubuhnya. Misalnya, ikan lele dengan bobot 50 gram

memerlukan pakan sebanyak 2,5 gram (5% bobot tubuh) per ekor. Kemudian setiap 10 hari
ambil samplingnya, lalu timbang dan sesuaikan lagi jumlah pakan yang diberikan. Dua minggu
menjelang panen, persentase pemberian pakan dikurangi menjadi 3% dari bobot tubuh.
Jadwal pemberian pakan sebaiknya disesuaikan dengan nafsu makan ikan. Frekuensinya 4-5 kali
sehari. Frekuensi pemberian pakan pada ikan yang masih kecil harus lebih sering. Waktu
pemberian pakan bisa pagi, siang, sore dan malam hari.
Ikan lele merupakan hewan nokturnal, aktif pada malam hari. Pertimbangkan pemberian pakan
lebih banyak pada sore dan malam hari. Si pemberi pakan harus jeli melihat reaksi ikan. Berikan
pakan saat ikan lele agresif menyantap pakan dan berhenti apabila ikan sudah terlihat malas
untuk menyantapnya.

b. Pemberian pakan tambahan


Selain pakan utama, bisa dipertimbangkan juga untuk memberi pakan tambahan. Pemberian
pakan tambahan sangat menolong menghemat biaya pengeluaran pakan yang menguras kantong.
Apabila kolam kita dekat dengan pelelangan ikan, bisa dipertimbangkan pemberian ikan rucah
segar. Ikan rucah adalah hasil ikan tangkapan dari laut yang tidak layak dikonsumsi manusia
karena ukuran atau cacat dalam penangkapannya. Bisa juga dengan membuat belatung dari
campuran ampas tahu.
Keong mas dan limbah ayam bisa diberikan dengan pengolahan terlebih dahulu. Pengolahannya
bisa dilakukan dengan perebusan. Kemudian pisahkan daging keong mas dengan cangkangnya,
lalu dicincang. Untuk limbah ayam bersihkan bulu-bulunya sebelum diumpankan pada lele.
Satu hal yang harus diperhatikan dalam memberikan pakan ikan lele, jangan sampai telat atau
kurang. Karena ikan lele mempunyai sifat kanibal, yakni suka memangsa sejenisnya. Apabila
kekurangan pakan, ikan-ikan yang lebih besar ukurannya akan memangsa ikan yang lebih kecil.

Pengelolaan air
Hal penting lain dalam budidaya ikan lele adalah pengelolaan air kolam. Untuk mendapatkan
hasil maksimal kualitas dan kuantitas air harus tetap terjaga.
Awasi kualitas air dari timbunan sisa pakan yang tidak habis di dasar kolam. Timbunan tersebut
akan menimbulkan gas amonia atau hidrogen sulfida yang dicirikan dengan adanya bau busuk.
Apabila sudah muncul bau busuk, buang sepertiga air bagian bawah. Kemudian isi lagi dengan
air baru. Frekuensi pembuangan air sangat tergantung pada kebiasaan pemberian pakan. Apabila
dalam pemberian pakan banyak menimbulkan sisa, pergantian air akan lebih sering dilakukan.

Pengendalian hama dan penyakit


Hama yang paling umum dalam budidaya ikan lele antara lain hama predator seperti linsang,
ular, sero, musang air dan burung. Sedangkan hama yang menjadi pesaing antara lain ikan
mujair. Untuk mencegahnya yaitu dengan memasang saringan pada jalan masuk dan keluar air
atau memasang pagar di sekeliling kolam.
Penyakit pada budidaya ikan lele bisa datang dari protozoa, bakteri dan virus. Ketiga
mikroorganisme ini menyebabkan berbagai penyakit yang mematikan. Beberapa diantaranya
adalah bintik putih, kembung perut dan luka di kepala dan ekor.
Untuk mencegah timbulnya penyakit infeksi adalah dengan menjaga kualitas air, mengontrol
kelebihan pakan, menjaga kebersihan kolam, dan mempertahankan suhu kolam pada kisaran

28oC. Selain penyakit infeksi, ikan lele juga bisa terserang penyakit non-infeksi seperti kuning,
kekurangan vitamin dan lain-lain. Untuk mengetahui lebih jauh tentang pengendalian penyakit
silahkan baca pengendalian hama dan penyakit ikan lele.

Panen budidaya ikan lele


Ikan lele bisa dipanen setelah mencapai ukuran 9-12 ekor per kg. Ukuran sebesar itu bisa dicapai
dalam tempo 2,5-3,5 bulan dari benih berukuran 5-7 cm. Berbeda dengan konsumsi domestik,
ikan lele untuk tujuan ekspor biasanya mencapai ukuran 500 gram per ekor.
Satu hari (24 jam) sebelum panen, sebaiknya ikan lele tidak diberi pakan agar tidak buang
kotoran saat diangkut. Pada saat ikan lele dipanen lakukan sortasi untuk misahkan lele
berdasarkan ukurannya. Pemisahan ukuran berdampak pada harga. Ikan lele yang sudah disortasi
berdasarkan ukuran akan meningkatkan pendapatan bagi peternak.

Pembesaran Ikan Lele Kolam Terpal Untuk Pemula


Memilih usaha ternyata tidak harus dari sesuatu yang wah. Banyak peluang besar bisa Anda
peroleh justru dari sesuatu yang tampak sepele misalnya pembesaran ikan lele. Ikan berkumis ini
memang masih dipandang sebelah mata oleh pebisnis. Padahal, rezeki yang ia janjikan cukup
besar. Gerai supermarket besar hingga warung tenda di pinggir jalan butuh pasokan lele dalam
jumlah banyak secara rutin.
Mungkin kita tak pernah menggubris warung tenda yang menjajakan menu pecel lele yang
berderet di sepenjang jalan. Padahal, kontinuitas kebutuhan lele di warung tenda umumnya lebih
pasti bila dibanding dengan kebutuhan lele di supermarket. Warung-warung seperti itu banyak
tersebar di setiap kota. Memulai bisnis lele tidak harus selalu diawali dengan hitungan yang
jelimet serta bikin pusing. Anda bisa memulainya dengan sekedar bejalan-jalan santai,
nongkrong sambil iseng mencicipi menu ikan lele. Dari kegiatan itu anda bisa memetakan pasar
ikan lele. Jumlah kebutuhan ikan lele pun bisa Anda peroleh secara pasti.
Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sudah dibudidayakan secara komersial
oleh masyarakat Indonesia terutama di Pulau Jawa. Budidaya lele berkembang pesat
dikarenakan:
1. Dapat dibudidayakan di lahan dan sumber air yang terbatas dengan padat tebar bibit
tinggi,
2. Cara budidaya mudah dikuasai oleh masyarakat,
3. Pemasarannya mudah, dan
4. Modal usaha yang dibutuhkan relatif rendah (tergantung besar kecilnya biaya pakan),
5. Selain itu, ikan lele memiliki kandungan gizi paling tinggi dibandingkan dengan jenis
ikan perairan darat lain.

Kelebihan Penggunaan Kolam Terpal


Pembuatan kolam terpal dapat dilakukan di pekarangan atau pun di halaman rumah. Lahan yang
digunakan berupa lahan yang belum dimanfaatkan atau lahan yang telah dimanfaatkan, tetapi
kurang produktif. Keuntungan lain dari kolam terpal adalah:
1. Terhindar dari pemangsaan hama seperti ikan liar dan ular sawah.
2. Dilengkapi pengatur volume air yang bermanfaat untuk memudahkan pergantian air
maupun panen dan dapat mempermudah penyesuaian ketinggian air sesuai dengan usia
ikan.

3. Dapat dijadikan peluang usaha skala kecil dan besar,


4. Lele yang dihasilkan lebih berkualitas, lele terlihat tampak bersih, dan seragam.
5. Lahan yang digunakan tidak berubah karena bukan kolam galian atau kolam semen.

Cara Awal Pengisian Air dan Bibit


1. Langkah Pertama
Bagian dalam kolam terpal dicuci dengan kain menggunakan sabun untuk menghilangkan bau
lem atau zat kimia yang dapat mematikan bibit ikan. Setelah itu bagian dalam terpal dibilas
sampai bersih dan dikeringkan selama satu hari, barulah kolam diisi dengan air setinggi 20 cm.
Air yang telah diisi dibiarkan selama seminggu dengan diberi daun talas, daun singkong, atau
daun pepaya. Tujuannya agar air berwarna hijau. Fungsi air yang sudah dan tetap berwarna hijau
adalah untuk mencegah bau yang dapat ditimbulkan oleh air kolam dan tidak perlu dilakukan
penggantian air.

2. Langkah Kedua
Siapkan bibit lele dumbo sebanyak 1000 ekor ukuran 6 8 cm. Untuk ukuran kolam 2 m x 1 m x
1 m. Bibit yang baru dibeli (baru tiba) jangan langsung dimasukkan ke dalam kolam tetapi harus
melalui tahap klimatisasi agar bibit lele dapat menyesuaikan diri dengan air di dalam kolam.
Setelah lele berumur lebih dari 20 hari, lele perlu disortir dengan menggunakan bak sortir yang
berukuran 9 -12 cm. Alasannya, lele yang lebih kecil akan sulit mendapatkan makanan karena
kalah cepat dengan yang lebih besar. Oleh karena itu, sejak awal kita harus mempersiapkan 2
buah kolam ukuran 2 m x 1 m x 1 m. Ada alasan mengapa kita tidak membutuhkan kolam yang
lebih besar. Pertama, untuk menghemat tempat. Kedua, untuk membatasi pergerakan ikan lele
agar dapat tumbuh menjadi lebih besar, jika terlalu banyak bergerak maka lele akan kurus.

Perawatan
1. Kualitas Air
Air kolam yang berkurang karena proses penguapan maka perlu ditambahkan air hingga tinggi
air kembali pada posisi normal. Mula tinggi air 20 cm (bulan pertama), 30 cm (bulan kedua), dan
40 cm (bulan ketiga). Warna air yang terbaik bagi si penghuni kolam adalah berwarna hijau. Air

yang berwarna hijau menandakan kualitas air yang baik bagi ikan lele. Ikan lele tidak menyukai
air yang bening.

2. Pemberian Pakan
Pemberian pakan dilakukan 3 kali sehari yaitu pada waktu jam 7 pagi, jam 5 sore, dan jam 10
malam. Pemberian pakan tidak selalu harus 3 kali sehari, bisa juga 4 kali, tergantung dari
kebutuhan ikan akan pakan. Untuk kegiatan pembesaran ikan pemberian pakan menggunakan
pelet 781-1 sampai ikan panen (40 hari). Kebutuhan pakan yang digunakan kg per hari. Oleh
karena itu, pakan yang dibutuhkan sampai panen sebanyak 30 kg. Pemberian pakan tidak boleh
berlebihan. Usahakan tidak ada pakan yang tersisa karena sisa pelet yang tidak termakan akan
mengendap di dasar kolam dan akan menimbulkan racun amoniak. Agar dapat menghemat biaya
pakan, pemberian daun bisa diberikan saat ikan lele telah berumur 2 minggu (di kolam). Pakan
daun-daunan diberikan siang hari dan malam hari, sebanyak-banyaknya. Daun-daunan itu tidak
dilepas dari tangkai dan rantingrantingnya karena lele juga bisa memilih. Daun yang berprotein
tinggi seperti daun lamtoro dan turi akan lebih cepat habis. Selain itu daun-daunan lainnya pun
bisa diberikan seperti daun pepaya, bayam, kangkung, dan daun singkong. Penambahan pakan
daun ini bisa menekan biaya pakan hingga 50% bahkan lebih.

Penyebab Kematian Ikan dan Pencegahannya


1. Amoniak
Sisa-sisa pakan yang tidak termakan ikan juga dapat menyebabkan menumpuknya racun
amoniak dan membuat kadar keasamannya meningkat. Akibat dari zat asam ini lele menjadi
buas dan tumbuh suburnya penyakit-penyakit. Ciri-ciri air mengandung zat asam yaitu mayoritas
ikan mengambang dengan posisi berdiri. Solusinya adalah hindari penggunaan pakan yang
berlebihan dan air diberi daun-daunan agar berwarna hijau dan memberi EM-4 (untuk perikanan
dan tambak) 10ml/m2 setiap 1 minggu sekali agar sisa pakan/ kotoran ikan bisa terurai.

2. Kedalaman Air
Kolam yang terlalu dangkal akibat penguapan akan membuat ikan menjadi kepanasan. Tentunya
hal ini akan membuat ikan menjadi kelelahan dan mati. Solusinya adalah dengan menambah air
yang telah surut kembali ke posisi yang telah ditentukan sebelumnya. Selain itu perlu
ditambahkan tanaman air seperti kangkung air, daun keladi/ talas, dan eceng gondok. Fungsi
tanaman air selain sebagai peneduh dapat pula menyerap racun-racun yang terkandung dalam air
kolam.

3. Pengemasan Bibit yang Tidak Baik

Pengemasan di wadah bibit yang kurang nyaman membuat bibit mengalami stres yang
diakibatkan oleh banyaknya guncangan, terlalu lama di dalam plastik, dan cuaca panas.
Solusinya adalah membeli bibit dari tempat yang tidak terlalu jauh dari kolam dan tidak terkena
sinar matahari.

4. Klimatisasi
Bibit ikan akan mati apabila tidak dilakukan penyesuaian suhu antara air yang ada di plastik
pembungkus dengan air kolam. Sebelum dimasukkan ke dalam kolam, bibit ikan harus
dikenalkan terlebih dahulu dengan air kolam. Caranya, plastik yang berisi bibit ikan direndam di
air kolam selama - 2 jam. Kemudian plastik dibuka dan biarkan air kolam masuk perlahanlahan ke dalam plastik sampai bibit ikan keluar dari plastik dengan sendirinya. Setelah itu, ikan
baru bisa sepenuhnya masuk ke kolam. Lakukan hal ini pada pagi atau sore hari untuk
menghindari suhu air yang lebih panas.

5. Tingkat Kejernihan Air


Pada dasarnya ikan lele tidak menyukai air jernih. Hal ini dapat dilihat dari sifat dan bentuk
tubuhnya. Sifat ikan lele mencari makan pada malam hari menyebabkan ikan lele tidak
membutuhkan penglihatan yang baik. Ini didukung pula dari bentuk tubuhnya yang memiliki
kumis di sekitar mulutnya. Fungsi kumis ini berguna untuk meraba makanan. Selain itu, sistem
pernapasan ikan lele menggunakan labirin yang artinya pernapasan ikan lele tidak bergantung
pada oksigen yang terlarut di air. Jadi, pada kondisi minim oksigen pun ikan lele tetap dapat
bertahan hidup misalnya air berlumpur. Air yang jernih dapat mematikan bibit ikan lele.
Meskipun ikan lele tidak menyukai air jernih, kita tidak bisa memasukan sembarang air ke
kolam. Bisa saja air yang kita masukan mengandung bakteri dan parasit yang dapat
menimbulkan penyakit. Kiranya perlu kita memperkeruh air kolam yaitu dengan cara
memberikan daun-daunan seperti yang telah disebutkan di atas agar air berwarna hijau.

6. Hama dan Penyakit


Hama dan penyakit juga tidak bisa dianggap remeh karena kedua hal ini sangat mempengaruhi
volume produksi. Hama biasanya berupa hewan yaitu linsang, burung pemakan ikan, kucing, dll.
Sedangkan untuk penyakit berupa virus dan bakteri. Pencegahannya yaitu menggunakan
semacam penghalang agar tidak ada hewan liar yang masuk ke kolam dan memakan bibit lele.
Untuk penyakit dapat diberikan obat-obatan yang banyak tersedia di toko pertanian, tergantung
pada jenis penyakitnya atau bisa juga dengan menggunakan tanaman herbal. Daun sirih
diketahui berdaya antioksidasi, antiseptik, bakterisida, dan fungisida. Tanaman sambiloto
bersifat anti bakteri, sedangkan daun jambu biji selain bersifat anti bakteri juga bersifat anti
viral. Berikut ini beberapa penyakit yang biasa ditemui pada ikan air tawar:

Penyakit ikan golongan jamur


Beberapa jenis penyakit jamur yang termasuk berbahaya untuk ikan antara lain adalah
Aphanomyces, Branchiomyces, dan Ichthyophonus. Jamur yang paling sering ditemukan pada
ikan air tawar adalah Saprolegnia sp. dan Achlya sp.

Penyakit ikan golongan bakteri


Beberapa jenis penyebab penyakit ikan golongan bakteri yang sering menimbulkan kerugian
dalam usaha budidaya ikan antara lain meliputi Aeromonas hydrophila, Aeromonas salmonicida,
Mycobacterium sp, Nocardia sp, Edwardsiella tarda, Edwardsiella ictaluri, Streptococcus sp,
Pasteurella sp, Yersinia ruckeri, Pseudomonas sp dan Streptomyces sp.

Penyakit ikan golongan virus


Beberapa jenis virus diketahui dapat menyerang ikan-ikan budidaya dan menimbulkan
permasalahan yang serius antara lain Channel Catfish Virus Disease (CCVD), Spring Viraemia
of Carp (SVC), Infectious Pancreatic Necrosis (IPN), Lymphocystis Disease (LD), Infectious
Hematophoietic Necrosis (IHN), Viral Nervous Necrosis (VNN) dan Koi Herpes Virus (KHV).

Panen
Setelah cukup umur maka ikan akan di panen. Panen dilakukan dengan disortir yaitu dengan
memilih ikan yang sudah layak untuk dikonsumsi (dijual) biasanya ukuran 5 sampai 10 ekor per
kg atau sesuai dengan keinginan pembeli, kemudian ukuran yang lebih kecil dipelihara kembali.

Cara Budidaya Ikan Lele Teknik Untuk Pemula


Cara budidaya ikan lele yang menjadi salah satu bisnis yang menguntungkan kali ini memiliki
teknik yang mudah dan murah. Tentu saja dengan minimal modal yang ada bisa menjadikan
keuntungan yang besar dri ikan lele. Namun semangat yang diperlukan memang tidak mainmain. Bagi anda yang ingin mencoba, silakan.
Budidaya ikan lele tentu saja bukan hal yang sulit, apalagi bagi mereka yang tinggal di
lingkungan pedesaan tentu saja lebih gampang atau mudah karena memiliki lahan yang lebih
cocok daripada di perkotaan. Nah, cara budidaya ikan lele ini menggunakan kolam terpal agar
lebih
mudah
untuk
membudidayakannya.
Informasi yang bisa anda dapatkan tentu saja akan sangat berguna bagi bisnis yang menjanjikan
ini. Dengan cara budidaya ikan lele dengan teknik yang baik dan benar berikut ini yang bisa
meminimalisir kerugian anda.

PERSIAPAN KOLAM
Thp Penyedin Alt/Brng
Gunkn beberp lt/brng untuk mendirikn kolm terpl, dintrny dlh sebgi
berikut:
Bmbu 3 btng @ Rp. 7.000 x 3 = Rp. 21.000
Terpl ukurn 5 x 4 (20M pesegi) @ Rp. 120.000 x = Rp Rp. 120.000
Tli klontong (rfi) 1 @ Rp. 5.000 = Rp. 5.000
Pip PVC 1/2 inci Rp. 10.000 x 1 = Rp. 10.000
Shok drt lur dlm 1/2 inci = Rp. 6.000
Keni drt 1 dn Keni bis = Rp 6.000
Dobel nepel = Rp. 3.000
Keni Gi = Rp. 3.500
Jik nd memerlukn lt/brng yng linny silhkn sj dibeli sesui dengn kebutuhn
nd.

Thp Persipn Tnh

Setelh semu perlengkpn tersedi, kit sipkn tnh yng kn menjdi dsr kolm terpl.
Syrt utm permukn tnh hrus bersih dri segl sesutu yng mmpu
membocori/merobek terpl, seperti btu, pku, kwt dn lin sebginy.

Thp Pembutn Kolm


Lngkh-lngkh pembutn kolm dintrny:
But terlebih dhulu rngk kolm dengn menggunkn bmbu, jik menggunkn pku dn
kwt ushkn jngn smpi bgin tjmny merobek terpl, klu sy menggunkn tli
rfi (ukurn besr dn tebl).

Setelh rngk jdi stny memesng terpl, ushkn dlm proses pemsngn terpl serpi
mungkin terutm bgin sudut kolm.
Selnjutny thp pembutn pip pembungn.

Thp Pemupukn
Msukn kotorn spi dicmpur dedk ke dlm kolm kemudin rtkn kir-kir setinggi 5
10 cm.

Msukn ir perlhn-lhn perhtikn seluruh bgin kolm pkh d kebocorn tu tidk.


Kren budidy lele ini termsuk teknik orgnik, mk kotorn spi yng tdi dimsukn
sebgi medi pertumbuhn mikroorgnisme ir, seperti plnkton, ccing dn lin sebginy,
yng nntiny kn menjdi mknn orgnik lele.
Setelh ir penuh birkn kurng lebih 7 10 hri gr mikroorgnisme ir tumbuh, dn supy
bu residu (zt kimi) dri terpl hilng.

PENEBARAN BENIH
Sebelum benih ditebr, sebikny benih disuci hmkn dulu dengn merendmny didlm
lrutn KMNO4 (Klium Permngnt) tu PK dengn dosis 35 grm/m2 selm 24 jm tu
formlin dengn dosis 25 mg/l selm 5-10 menit. Penebrn benih hendkny dilkukn pd
pgi/sore hri. Pd kedu kondisi ini umumny perbedn nili suhu ir pd permukn dn
dsr kolm tidk terllu besr. Jik perbedn suhu ir wdh benih dn ir kolm tebr cukup
signifikn, mk perlu dilkukn upy penymn suhu ir wdh benih secr berthp
terlebih dhulu gr benih tidk stres st ditebrkn.
Kedlmn ir kolm tebr pun hendkny disesuikn dengn jumlh dn ukurn benih.
Sedpt mungkin hindri penebrn benih pd kondisi terik mthri secr lngsung.
Sebikny benih ikn tidk ditebr lngsung dri wdh ke kolm. Cr yng sering dilkukn
dlh menenggelmkn sekligus wdh dn benih ikn ke dlm kolm tebr secr hti-hti,
perlhn dn berthp. Benih ikn kn mendpt kesemptn berdptsi (wlu sebentr)
dengn lingkungn ir kolm tebr sedini mungkin meskipun msih berd dlm wdhny.
Kemudin benih ikn dibirkn kelur sendiri-sendiri dri wdhny secr berthp menuju
lingkungn ir kolm tebr yng sesungguhny.
Benih yng sudh terklimtissi kn dengn sendiriny kelur dri kntong (wdh) ngkut
benih menuju lingkungn yng bru. Hl ini berrti bhw perlkun tersebut dilksnkn
dits permukn ir kolm dimn wdh (kntong) benih mengpung dits ir. Jumlh benih
yng ditebr 100-150 ekor/m2 yng berukurn 8-10 cm.

PEMBERIAN PAKAN

Pkn yng diberikn berup pelet dengn kndungn protein berkisr ntr 26-28 %.
Pemberin pkn ini dilkukn secr berkl dengn dosis 3-5 % dri bobot totl ikn dn
frekuensi pemberinny sebnyk tig kli sehri (pgi, sing dn sore). Pemberin pkn
butn (pelet) diberikn sejk benih berumur 2 minggu yitu pkn berup bentuk serbuk hlus.
Penghlusn butirn lebih prktis dengn menggunkn lt blender tu dengn cr digerus/
ditumbuk. Kemudin setelh itu berngsur-ngsur gunkn pelet dimeter 1 milimeter brulh
kemudin berlih ke pelet ukurn 2 milimeter (sesui dengn umur ikn lele). Hl ini
dimksudkn gr pelet dpt dicern lebih bik dn lebih mert oleh seluruh ikn sehingg
meminimlisir terjdiny vrisi ukurn ikn lele selm pertumbuhnny.

PEMANENAN
Pemnenn ikn lele di kolm terpl dpt dilkukn dengn cr pnen sortir tu dengn
pnen sekligus (semu). Pnen sortir dlh dengn memilih ikn yng sudh lyk untuk
dikonsumsi/sesui dengn keinginn psr, kemudin ukurn yng kecil dipelihr kembli.
Pnen sekligus bisny dengn menmbh umur ikn gr ikn dpt dipnen semu dengn
ukurn yng sesui keinginn psr.
Ikn lele kn mencpi ukurn konsumsi setelh dibesrkn selm 45-60 hri, dengn bobot
ntr125-150 grm/ekor dengn pnjng 15-20 cm. Pemnenn dilkukn dengn cr
menyurutkn ir kolm. Ikn lele kn berkumpul di kemlir tu kubngn, sehingg mudh
ditngkp dengn menggunkn wring tu lmbit. Cr lin pemnenn yitu dengn
menggunkn pip rus bmbu tu pip prlon/bmbu diletkkn di dsr kolm, pd wktu
ir kolm disurutkn, ikn lele kn msuk ke dlm rus bmbu/prlon, mk dengn mudh
ikn dpt ditngkp tu dingkt. Ikn lele hsil tngkpn dikumpulkn pd wdh berup
ykn/hpp yng dipsng di kolm yng irny terus menglir untuk diistirhtkn sebelum
ikn-ikn tersebut dingkut untuk dipsrkn.

Budidaya Lele atau Ternak Lele 2 Bulan sampai 2,5 Bulan Panen
kami baru tau bahwa budidaya lele itu sangat menguntungkan dan sangat menyenangkan,
apalagi kalau memberi makan lele, kesulitan, kesedihan semuanya sirna.
Tidak terlalu sulit untuk budidaya lele kalau ada air yang melimpah dan tanah kosong yang
cukup luas dan kita punya niat maka smua tidak ada kata sulit, tp kalau budidaya lele dibuat
untuk coba2 kami yakin tidak akan berhasil, krn budidaya lele membutuhkan semangat yang
kuat didalam jiwa dan raga untuk berbudidaya lele , selain itu berbudidaya lele dapat menjadi
hiburan tersendiri untuk hasil sangat memuaskan, dan budidaya lele tidak membutuhkan biaya
yang banyak cukup 4 juta kita bisa budidaya lele dengan hasil yang memuasakan dan
keuntungan yang besar, dijamin kalau punya niatan yang kuat 3 panenan sudah kembali modal,
kami sekali panen 2 bulan, tp normalnya 3 bln, nggak percaya buktikan dan silakan budidaya
lele ,ingin tau caranya ?

a.
b.
c.
d.
e.

f.
g.
h.

i.

Cara 1
siapkan lahan minimal luasnya 12m x 8m
buat lahan tersebut menjadi 4 bagian, 2 bagian 3m x 4m, dan dua bagian lagi 3m x 5m
buatlah rancangan pagar persegi yang terbuat dari bambu seperti ukuran diatas untuk tempat
terpal ( biaya kurang lebih 500 ribu )
siapkan terpal plastik ukuran 5m x 6m = 2 buah dan ukuran 5m x 7m = 2 buah ( harga 600 ribu )
kalau terpal sudah siap maka kita bisa mengisi air didalam terpal ketinggian 30 cm,diamkan
selama semalam kemudian dibuang airnya. dan kita isi lagi terpal tersebut dengan air dengan
ketinggian 30 cm
kemudian kita bisa beli bibit lele, usahakan bibit lele ukuran 7 - 9 harga @Rp. 130 per ekor
( 10.000 ekor x 130 = 1.300.000
beli pakan pelet 8 karung harga @ Rp.200rb (NB : diberi pakan tambahan, seperti batang ayam,
usus ayam, bekecot, azolla microphylla dll
dan dalam waktu 2 - 3 bln kita sudah siap panen, biasanya hasil panen minimal 600 kg maksimal
9oo kg, dan rata2 750 kg, ( 750 kg x 9.000 = Rp. 6.750.000 ), dan hasilnya (laba) anda hitung
sendiri
selamat mencoba dan smoga berhasil

Cara Ke 2
untuk pemula hati - hati dengan cara memberi makan bibit lele, karena kalau anda salah cara
memberi makan bibit ikan lele maka pertumbuhannya juga akan lamban, kemudian lihat airnya
kalau airnya sudah bau harus segera di ganti,air kotor itu belum tentu bau jadi dilihat kalau ikan
lelenya kok mengambang maka airnya minta diganti, cara ganti ada 2 cara yang pertama air di
keluarkan setengan bagian kemudian di isi air yang baru sebanyak air yang dikeluarkan tadi,
cara yang kedua ganti airnya dengan menguras semua airnya kemudian ganti yang baru sma
seperti yang tadi. kalau semua cara tadi sudah dipraktekkan maka ikan lele anda setelah 2 bln 2,5 bln bisa dipanen
Cara 3
makanan lele adalah pelet apung, dan ikan lele 1 kg itu membutuhkan pakan pelet apung
1kg,kalau anda hitung-hitung pakan lele dan bibit maka hitungan ternak ikan lele tidak ada
labanya, karena biaya pakan lele dan bibit sama dengan uang hasil lele yang dipanen, cara yang

bisa mengirit pakan lele adalah dengan cara memberi pakan tambahan seperti di desa kami
brondong diberi pakan ikan plirik (ikan yang terbuang dengan harga yang sangat murah) per kg
harganya antara Rp. 1.500 - Rp. 2.000, kiota bandingkan dengan harga pelet lele 1 kg nya Rp.
7.000, dan kalau normalnya ikan lele 10.000 ekor akan menghabiskan pakan pelet 16 karung
(30kg), kalau kita siasati dengan pakai pakan tambahan maka sampai panen akan membutuhkan
8 karung, kami biasanya cuma habis 6-8 karung sampai panen dengan kami beri pakan
tambahan.
Untuk menghemat pakan lele hingga 40% bisa menggunakan azolla microphylla dengan azolla
kering atau di fermentasi

Cara Lengkap Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal Yang


Menguntungkan
Sangat menarik bagi petani lantaran pasar konsisten, dan konsumen ikan lele semakin hari
semakin bertambah seiring pngetahuan mereka tentang manfaat dan hasiat daging ikan lele.
Pemerintah pun tidak tinggal diam, dengan cara agresif memberikan dukungan lewat penelitian
dan kampanye unggul benih lele. Lele yaitu salah satu ikan tawar yang telah dibudidayakan
dengan cara menyeluruh dan komersial oleh penduduk Indonesia, khususnya di pulau Jawa.
Bisa dilakukan di sektor budidaya sumber daya air yang terbatas walau jumlah tebar benih
tinggi. Gampang dikendalikan, Pemasaran ikan ini gampang, dan Venture aset yang dibutuhkan
relatif rendah (tergantung kepada ukuran dari anggaran pakan), diluar itu, lele mempunyai
kandungan gizi paling tinggi di bandingkan kategori ikan perairan darat yang lain.

Kelebihan Budidaya Ikan Lele dalam Kolam Terpal

Pelaksanaan kolam terpal akan dilakukan di pekarangan maupun di halaman rumah.


lahan yang diperlukan berupa lahan yang belum difungsikan atau lahan yang sudah
digunakan, namun Lebih Produktif. Keuntungan dari kolam terpal yaitu terhindar dari
hewan pemangsa ikan, hewan piaraan, ikan tampak lebih cerah, dan ular sawah.
Di Lengkapi pengatur volume air yang berguna buat pemanenan dan bakal menolong
penyesuaian ketinggian air sesuai dengan umur ikan. Bakal dijadikan kesempatan bisnis
skala besar maupun kecil, Lele yang dihasilkan lebih berkwalitas, lele tampak bersih, dan
ukurannya seragam. Lahan yang diperlukan regular tidak beralih fungsi dikarenakan
bukan kolam galian. Menghindari dimangsa hama seperti ikan dan ular Hewan liar
lainnya

Langkah Awal Pengisian Air dan Bibit Budidaya Ikan Lele


1. Konstruksi kolam

Step penting dalam budidaya ikan lele yaitu wadah budidaya baik kolam tanah ataupun
kolam terpal dan kali ini merupakan kiat budidaya ikan lele di kolam terpal. Bidang
dalam kolam terpal dicuci bersama sabun guna menghilangkan bau lem atau bahan kimia
yang bisa membunuh benih ikan. kemudian, terpal dibilas bersih dan dikeringkan selama
satu hari, kolam diisi bersama air sampai 20 centi meter.
Sesudah kolam telah terisi air diamkan kurang lebih satu pekan buat proses pembentukan
lumut dan buat pertumbuhan fito plankton.
Selanjutnya tambahkan air lagi sampai mencapai 80 centi meter sesudah ikan berangsung
dewasa. Air yg sudah ditinggalkan tatkala seminggu penuh dan diberikan daun-daun
seperti daun singkong, atau pepaya. Tujuannya biar air berwarna hijau. air hijau untuk
mencegah bau yang disebabkan sebab penguapan air kolam dan mesti dilakukan 25%
tambahan dan penggantian air.

2. Pemilihan Benih Berkualitas

Benih Tampak aktif Laksanakan oksigenasi;


Gesit, Agresif Dan cerah;

Ukuran Tampak Sama Rata;


Warna Sedikit Lebih Jelas;

3. Penebaran Benih
Siapkan benih 1000 lele dumbo/sangkuriang ukuran 1,5-2 inci". Untuk ukuran kolam 2m x 1m x
1m. kalau budidaya yang di melaksanakan dalam kuota yang besar sehingga penebaran benih
kita akumulasikan bersama perbandingan serasi keputusan di atas. Bibit yang baru dibeli jangan
sampai serta-merta dimasukkan ke dalam wadah atau kolam untuk budidaya, tetapi mesti lewat
tahap peredaman yang bisa menyesuaikan benih ikan bersama air di kolam habitat buat ikan di
budidaya.
Langkah-langkah sebagai berikut :
Siapkan Bak / Ember
Masukan Benih Lele yg bakal Di tebar
Masukan air kolam yang bakal di jadikan budidaya ikan kedalam ember/bak
Diamkan Kurang lebih selagi 30 Menit (maksud supaya benih ikan melaksanakan
penyesuain bersama air kolam akan budidaya) dan buat menghilang stres ikan sesudah di
pindahkan dari habitat penangkaran & dapat masuk kehabitat baru.
Sesudah 30 menit benih akan di tebar ke dalam kolam baik kolam tanah ataupun kolam
terpal.
Penebaran benih baik dilaksanakan pada pagi atau tengah malam hari sebab di dikala
pagi atau tengah malam hari keadaan air relatip stabil.
Sesudah lele berusia lebih dari 20 hari, lele butuh disortir bersama memakai bak
penyortir berukuran 9 -12 senti meter.
Alasannya dilakukan sortir sebab, ikan lele yang lebih mungil dapat susah buat meraih
makanan sebab kalah serentak bersama yg lebih gede dan bakal memperlambat laju
pertumbuhan ikan sebahagian. Oleh dikarenakan itu, sejak awal kita mesti menyiapkan
dua kolam ukuran yang sama bersama maksud untuk memisahkan ikan yang telah di
jalankan sortir.
Seandainya tak memiliki tempat yang pass luas kita bakal menyiapkan kolam untuk ikan
hasil sortir lebih kecil dari kolam budidaya. sebab cuma ikan yang mungil saja yg di
pindahkan ke kolam hasil sortir (kolam mungil utk ikan yg mungil) dan kolam yang
agung kita pakai untuk ikan yang gede.

4. Pengaturan Mutu air

Air kolam bakal menyusut lantaran proses penguapan sehingga butuh tambahkan air
hingga tingkat air kembali ke posisi normal. Kepada tingkat air 20 cm(bln mula-mula),
40 centi meter(bln ke-2), & 80 senti meter (bln ke-3).
Warna air yang paling baik bagi ikan lele berwarna hijau menunjukkan bahwa mutu air
yang baik untuk ikan lele. Lele tak gemar air jernih.
Dan air dapat beralih merah ketikan ikan telah dewasa untuk siap panen.

5. Kedalaman air

Kolam jangan sampai terlampau dangkal sebab penguapan dapat menciptakan ikan jadi
terlampau panas. Pastinya ini bakal menciptakan ikan jadi kelelahan dan mati. Solusinya
merupakan melanjutkan/menambah air sesudah surut kembali ke posisi yang sudah ditentukan.

diluar itu butuh buat melanjutkan tanaman air seperti kangkung, daun talas / talas, & eceng
gondok. Fungsi sbg tanaman peneduh, diluar itu bisa juga menyerap racun yang terkandung
dalam air kolam. tingkat air kolam 20 centimeter (bln mula-mula), 40 senti meter (bln ke-2), &
80 senti meter(bln ke3).

6. Tingkat Kejernihan Air


Kepada dasarnya lele tak gemar air jernih. Elemen ini sanggup dipandang dari sifat dan wujud
tubuhnya. pakan alam lele di tengah malam hari menyebabkan lele tidak butuh penglihatan yang
baik. Perihal ini pun didukung dari wujud badan mempunyai kumis di seputar mulut. Fungsi ini
bermanfaat buat meraba makanan.
Diluar itu, system pernapasan ikan lele memakai labirin, yang berarti bernapas lele tidak
bergantung terhadap oksigen terlarut dalam air. Bersama begitu, keadaan oksigen minimal lele
akan bersi kukuh hidup air berlumpur tersebut.
Walaupun ikan lele tidak gemar air jernih, kita tidak boleh memasukan sembarangan air ke
dalam kolam.
Sanggup menjadi kita memasukan air yang mengandung bakteri dan parasit yang bakal
menyebabkan penyakit. juga sebagai penangkalnya ialah bersama memberikan daun seperti yang
disebutkan diatas maka air berwarna hijau.

7. Pakan
Pakan dilakukan tiga kali sehari yakni pukul 07 : 00 pagi, 17 : 00 dan 22 : 00. Makanan tidak
senantiasa mesti 3 kali sehari, sanggup menjadi 4 kali, tergantung kepada kepentingan ikan bakal
makan.
Dalam proses pakan budidaya ikan diberikan dgn memakai kategori sentrat ikan 781-1 sebab di
dalamnya mengandung nutrisi yang di perlukan ikan protein minimal 35%, lemak 10-16%,
karbohidrat 15-25%, vitamin dan mineral. .
Pemberian pakan tidak boleh terlampaui berlebihan sebab bakal memunculkan beraneka macam
kategori penyakit akibat pakan yang mengendap yang tidak termakan oleh ikan. bakal
menyebabkan amonia beracun.
panduan : Pakan Alami Pula Mampu Di Memberi Seprti Kroto Semut Rangrang pakan ini dapat
lebih efektif dan efisien jikalau kita tau & disini trik budidaya kroto utk pakan ikan yang baik
dan benar itu dapat amat menguntungkan bagi budidaya ikan lele.

8. Pengendalian Hama dan Penyakit

Hama & penyakit tak sanggup dianggap remeh sebab teramat mempengaruhi baik volume
produksi. ataupun tingkat kesuksesan dalam budidaya ikan. Hama umumnya binatang yg
berang-berang, burung pemakan ikan, kucing, dll Adapun penyakit seperti virus dan bakteri.
Pencegahan yaitu dgn memanfaatkan semacam penghalang maka ga ada hewan liar yang masuk
ke kolam & makan benih lele. Buat penyakit bakal diberikan obat-obatan yg tidak sedikit sedia
di toko perikanan, tergantung kepada type penyakit yang menjangkit ikan lele.

9. Panen
Sesudah lebih kurang sewaktu 90 hri, ikan dapat dipanen. Pemanenan dilakukan bersama
menyortir bersama pilih ikan yang pantas untuk dimakan(dipasarkan) ukuran rata rata 4 hingga 7
ekor per kg atau tepat bersama kemauan kastemer, sehingga ukuran yang lebih mungil dipelihara
kembali.

Anda mungkin juga menyukai