Anda di halaman 1dari 4

Kelebihan Cara Budidaya Ikan Lele Menggunakan Kolam

Terpal
Pembuatan kolam terpal dapat dilakukan di pekarangan ataupun di halaman rumah. lahan
yang digunakan berupa lahan yang belum dimanfaatkan atau lahan yang telah dimanfaatkan,
tetapi Lebih Produktif. keuntungan dari kolam terpal adalah terhindar dari hewan pemangsa
ikan, hewan piaraan, ikan terlihat lebih cerah, dan ular sawah.

Dilengkapi pengatur volume air yang bermanfaat untuk pemanenan dan dapat mempermudah
penyesuaian ketinggian air sesuai usia ikan. dapat dijadikan peluang usaha skala kecil dan
besar, Lele yang dihasilkan lebih berkualitas, lele terlihat tampak bersih, dan seragam. Lahan
yang digunakan regular tidak berubah karena bukan kolam galian.

 Menghindari dimangsa hama seperti ikan dan ular bidang liar.


 Dilengkapi dengan volume air yang berguna untuk memfasilitasi perubahan air dan
tanaman dan untuk memfasilitasi penyesuaian ketinggian air sesuai dengan usia ikan.
 Dapat digunakan sebagai peluang usaha kecil dan besar,
 Menghasilkan kualitas lele yang lebih tinggi, terlihat lele tampak bersih, dan seragam.
 Penggunaan lahan tidak berubah karena tidak penggalian kolam renang atau kolam
semen.

Cara Awal Pengisian Air dan Bibit

1. Konstruksi kolam

Tahap utama dalam budidaya ikan lele adalah wadah budidaya baik kolam tanah maupun
kolam terpal dan kali ini adalah cara budidaya ikan lele di kolam terpal. Bagian dalam kolam
terpal dicuci dengan sabun untuk menghilangkan bau lem atau bahan kimia yang dapat
membunuh benih ikan. Setelah itu, bagian dalam terpal dibilas bersih dan dikeringkan selama
satu hari, kolam diisi dengan air hingga 20 cm.Setelah kolam sudah terisi air diamkan selama
kurang lebih satu minggu untuk proses pembentukan lumut dan untuk pertumbuhan fito
plankton.

Kemudian tambahkan air lagi hingga mencapai 80 cm setelah ikan berangsung dewasa. Air yang
telah ditinggalkan selama seminggu penuh dan diberikan daun-daun seperti daun singkong, atau
pepaya. Tujuannya agar air berwarna hijau. air hijau untuk mencegah bau yang disebabkan karena
penguapan air kolam dan harus dilakukan 25% penambahan dan penggantian air.

2. Pemilihan Benih Unggul

Benih unggul dapat kita lihat dengan cara memperhatikan Ciri-ciri Sebagai Berikut :

 Benih Terlihat aktif Melakukan oksigenasi;


 Gesit, Agresif Dan cerah;
 Ukuran Terlihat Sama Rata;
 Warna Sedikit Lebih Terang;

3. Penebaran Benih
Siapkan benih 1000 lele dumbo/sangkuriang ukuran 1,5-2 inci”. Untuk ukuran kolam 2m x 1m x 1m.
jika budidaya yang di lakukan dalam kuota yang besar maka penebaran benih kita akumulasikan
dengan perbandingan sesuai ketentuan diatas. Bibit yang baru dibeli jangan segera dimasukkan ke
dalam wadah atau kolam untuk budidaya, tapi harus melalui tahap peredaman yang dapat
menyesuaikan benih ikan dengan air di kolam habitat untuk ikan di budidaya. Langkah-langkah
sebagai berikut :

 Siapkan Bak / Ember;


 Masukan air kolam yang akan di jadikan budidaya ikan kedalam ember/bak;
 Masukan Benih Lele yang akan Di tebar;
 Diamkan Selama Kurang lebih selama 30 Menit (tujuan agar benih ikan melakukan
penyesuain dengan air kolam bakal budidaya) dan untuk menghilang stres ikan setelah di
pindahkan dari habitat penangkaran dan akan masuk kehabitat baru.;
 Setelah 30 menit benih dapat di tebar ke dalam kolam baik kolam tanah maupun kolam
terpal.

Penebaran benih baik lakukan pada pagi atau malam hari karena di waktu pagi atau malam
hari kondisi air relatip stabil. Setelah lele berumur lebih dari 20 hari, lele perlu disortir
dengan menggunakan bak penyortir berukuran 9 -12 cm.

Alasannya dilakukan sortir karena, ikan lele yang lebih kecil akan sulit untuk mendapatkan
makanan karena kalah cepat dengan yang lebih besar dan dapat memperlambat laju
pertumbuhan ikan sebagian. Oleh karena itu, sejak awal kita harus menyiapkan dua kolam
ukuran yang sama dengan tujuan untuk memisahkan ikan yang sudah di lakukan sortir.

Apabila tidak mempunyai lokasi yang cukup luas kita dapat menyiapkan kolam untuk ikan
hasil sortir lebih kecil dari kolam budidaya. karena hanya ikan yang kecil saja yang di
pindahkan ke kolam hasil sortir (kolam kecil untuk ikan yang kecil) dan kolam yang besar
kita gunakan untuk ikan yang besar.

4. Pengaturan Kualitas air

Air kolam akan berkurang karena proses penguapan maka perlu tambahkan air sampai tingkat
air kembali ke posisi normal. Pada tingkat air 20 cm (bulan pertama), 40 cm (bulan kedua),
dan 80 cm (bulan ketiga).

Warna air yang terbaik bagi ikan lele berwarna hijau menunjukkan bahwa kualitas air yang
baik untuk ikan lele. Lele tidak suka air jernih. Dan air akan berubah merah ketikan ikan
sudah dewasa untuk siap panen.

5. Kedalaman air 

Kolam jangan terlalu dangkal karena penguapan akan membuat ikan menjadi terlalu panas.
Tentunya ini akan membuat ikan menjadi kelelahan dan mati. Solusinya adalah dengan
menambahkan air telah surut kembali ke posisi yang telah ditentukan.

Selain itu perlu untuk menambahkan tanaman air seperti kangkung, daun talas / talas, dan
eceng gondok. Fungsi sebagai tanaman peneduh, selain itu juga dapat menyerap racun yang
terkandung dalam air kolam. tingkat air kolam 20 cm (bulan pertama), 40 cm (bulan kedua),
dan 80 cm (bulan ketiga).
6. Tingkat Kejernihan Air 

Pada dasarnya lele tidak suka air jernih. Hal ini dapat dilihat dari sifat dan bentuk tubuhnya.
pakan alam lele di malam hari menyebabkan lele tidak perlu penglihatan yang baik. Hal ini
juga didukung dari bentuk tubuh memiliki kumis di sekitar mulut. Fungsi ini berguna untuk
meraba makanan.

Selain itu, sistem pernapasan ikan lele menggunakan labirin, yang berarti bernapas lele tidak
bergantung pada oksigen terlarut dalam air. Dengan demikian, kondisi oksigen minimal lele
dapat bertahan hidup air berlumpur tersebut. Meskipun ikan lele tidak suka air jernih, kita
tidak bisa memasukan sembarangan air ke dalam kolam.

Bisa jadi kita memasukan air yang mengandung bakteri dan parasit yang dapat menyebabkan
penyakit. sebagai penangkalnya yaitu dengan memberikan daun seperti yang disebutkan di
atas sehingga air berwarna hijau.

7. Pakan

Pakan dilakukan tiga kali sehari yaitu pukul 07:00 pagi, 17:00 dan 22:00. Makanan tidak
selalu harus 3 kali sehari, bisa jadi 4 kali, tergantung pada kebutuhan ikan akan makan.

Dalam proses pakan budidaya ikan diberikan dengan menggunakan jenis sentrat ikan 781-1
karena di dalamnya mengandung nutrisi yang di butuhkan ikan protein minimal 35%, lemak
10-16%, karbohidrat 15-25%, vitamin dan mineral. .

Pemberian pakan tidak boleh terlalu berlebihan karena akan menimbulkan berbagai macam
jenis penyakit akibat pakan yang mengendap yang tidak termakan oleh ikan. akan
menyebabkan amonia beracun.

Tips : Pakan Alami Juga Bisa Di Berikan Seprti Kroto Semut Rangrang pakan ini akan lebih efektif dan
efisien jika kita tau dan disini cara budidaya kroto  untuk pakan ikan yang baik dan benar itu akan
sangat menguntungkan bagi budidaya ikan lele.

8. Pengendalian Hama dan Penyakit 

Hama dan penyakit tidak bisa dianggap remeh karena sangat mempengaruhi baik volume
produksi. maupun tingkat keberhasilan dalam budidaya ikan. Hama biasanya binatang yang
berang-berang, burung pemakan ikan, kucing, dll Adapun penyakit seperti virus dan bakteri.

Pencegahan adalah dengan menggunakan semacam penghalang sehingga tidak ada hewan liar
yang masuk ke kolam dan makan benih lele. Untuk penyakit dapat diberikan obat-obatan
yang banyak tersedia di toko perikanan, tergantung pada jenis penyakit yang menjangkit ikan
lele.

9. Panen

Setelah Kurang lebih selama 90 hari, ikan akan dipanen. Pemanenan dilakukan dengan
menyortir dengan memilih ikan yang layak untuk dikonsumsi (dijual) ukuran biasanya 4
sampai 7 ekor per kg atau sesuai dengan keinginan pembeli, maka ukuran yang lebih kecil
dipelihara kembali.

Anda mungkin juga menyukai