Anda di halaman 1dari 2

Tugas B.

1. Kegiatan seleksi benih/grading yang baik ada 2 jenis yaitu :

Grading 1 yaitu :
Awal seleksi bibit lele biasanya dimulai pada rentang waktu 12 hingga 17 hari setelah fase
penetasan telur. Telur-telur yang gagal menetas dan benih yang mati hendaknya dipisahkan
sesegera mungkin dari lingkungan bak tetas agar tidak menjadi sumber penyakit bagi benih-
benih lainnya. Setelah 4 – 6 hari kemudian atau setelah kantung kuning telur (yolksack) pada
setiap larva lele habis terserap maka benih akan terlihat lincah bergerak mencari makanan alami
yang ada di sekitarnya. Selama 12-17 hari berikutnya benih lele ini telah dapat diberi makanan
alami berupa cacing sutera (tubifex) dan pakan buatan (pellet) yang berbentuk serbuk (halus)
yang diberikan secara berangsur-angsur hingga benih lele mencapai ukuran standar 2/2 dan 2/3.
Pada saat inilah pertama kalinya seleksi (grading) bibit lele mulai dilakukan. Dalam proses
seleksi, bibit lele yang berukuran lebih kecil (kerdil atau ‘krucilan’) disisihkan dan dipelihara di
tempat terpisah, demikian pula halnya dengan bibit yang berukuran lebih besar (‘bongsor’ atau
‘longgoran’), bibit yang terserang penyakit atau bahkan bibit yang cacat. Jika dikehendaki, bibit
lele hasil seleksi pertama ini sebenarnya telah dapat dijual namun jika tidak maka bibit lele dapat
dipelihara lagi selama lebih kurang 21 hari untuk kemudian dilakukan seleksi (grading) kembali.

Grading 2 yaitu :

Seleksi bibit lele pada tahap kedua ini akan menghasilkan dua ukuran standar yakni 3/5 dan 4/6. Sama
halnya dengan proses seleksi pertama, masing-masing ukuran standar 3/5 dan 4/6 ini dipisahkan demikian
pula dengan bibit yang berukuran ‘krucilan’ maupun ‘longgoran’. Bagi pembudidaya ikan di Kulon Progo
yang menekuni segmen pembibitan, seleksi bibit (grading) pada ukuran 3/5 atau 4/6 ini merupakan saat
panen karena ukuran bibit inilah yang paling banyak diminati oleh pembudidaya pada segmen
pembesaran atau yang menekuni pemeliharaan lele hingga mencapai ukuran konsumsi (8-12 ekor/
kilogram). Namun ada pula beberapa pembudidaya segmen pembibitan yang memilih memelihara
kembali bibit lele berukuran 3/5 atau 4/6 tersebut hingga mencapai ukuran 5/7 dan 7/9 selama lebih
kurang 15 dan 21 hari masa pemeliharaan. Umumnya hal ini dilakukan untuk memenuhi pesanan bibit
dari para pembudidaya lele di luar daerah Yogyakarta terutama yang berada di luar pulau Jawa. Pada
budidaya ikan lele di segmen pembesaran khususnya  media kolam terpal, proses seleksi (grading) ini
tidak perlu lagi dilakukan karena pertumbuhan lele umumnya telah mencapai tingkat keseragaman yang
dapat dikatakan relatif merata.

Ciri- ciri benih ikan lele yang berkualitas :

 Bibit Berasal Dari Budidaya Benih Ikan Lele.

 Gerakannya Lincah.

 Fisik Harus Sempurna.

 Ukuran Bibit Harus Seragam.

 Bibit Dalam Kondisi Sehat.


 Perhatikan Riwayat Induknya.

 Punya Sertifikat CPIB.

Anda mungkin juga menyukai