Anda di halaman 1dari 19

Begini Cara Budidaya Ikan Lele di

Kolam Beton Bagi Pemula


Sponsors Link
BIkan Lele merupakan jenis hewan ternak yang terbilang ngetren alias populer dikalangan
masyarakat Indonesia. Budidaya ikan air tawar ini juga bisa dikatakan banyak di gandrungi
oleh para pecintanya. Ini dikarenakan ikan lele memiliki rasa yang enak, dan mempunyai
kandungan protein yang tinggi serta baik bagi kersehatan tubuh, khususnya untuk
menunjang perkembangan serta pertumbuhan otak anak.
ads

Banyaknya minat masyarakat terhadap ikan bertubuh licin dan memiliki “kumis” pajang yang
ada pada mulutnya ini, menjadikan budidaya ikan lele menjadi sangat menguntungkan.
Selain itu, permintaan akan ikan lele dipasaran kian hari semakin meningkat, sedangkan
produksi ikan lele terbilang belum stabil. Maka tak jarang, usaha budidaya lele kerap kali
menjadi daya tarik bagi pembudidaya pemula.

Daya tarik lain untuk budidaya ikan lele terdapat pada cara budidayanya yang terbilang
mudah seperti halnya cara menanam padi yang baik dan menguntungkan, ikan lele sendiri
dapat hidup dan berkembang pada media kolam jenis apapun, baik kolam tanah, kolam
terpal, maupun kolam beton.

Dari ketiga media kolam yang sudah disebutkan tadi, cara budidaya ikan lele di kolam beton
memang menjadi banyak pilihan dan keunggulan. Akan tetapi penggunaan kolam beton
memang sedikit membutuhkan biaya yang lebih mahal. Penyebab mahalnya pemilihan
kolam beton bukan terdapat pada bibit atau pun perawatannya, yang membuat mahal media
kolam beton terdapat pada awal pembuatan kolam.

Memang benar, pembuatan kolam terbilang mahal, namun yang sudah disebutkan tadi
penggunaan media kolam satu memiliki banyak keunggulan dan keuntungan dibandingkan
media kolam tanah dan terpal. Sebelum mengetahui cara budidaya ikan lele di kolam beton
yang mudah seperti cara budidaya keong tanduk, sebaiknya mengetahui keungulan
budidaya ikan lele menggunakan media kolam beton, dan berikut merupakan
penjelasannya:

 Tak ada patokan luas kolam yang akan digunakan. Penggunaan media kolam beton untuk
budidaya ikan lele tak memiliki patokan luas. Kola bisa disesuaikan dengan luas tanah yang
Anda miliki. Ikan lele akan tetap tumbuh dan bertahan hidup dengan baik kedati berada
pada kolam yang ukurannya kecil.
 Perawatan kolam yang mudah. Untuk melakukan perawatan kolam budidaya ikan lele tak
diperlukan perawatan khusus seperti cara budidaya burung lovebird lutino, perawatannya
cukup dengan cara menjaga kebersihan kolam serta juga ketinggian air kolam. Karena ikan
lele tergolong kedalam ikan yang tahan serta kuat terhadap serangan penyakit.
 Lebih awet dan tahan lama. Media kolam yang terbuat dari beton terbilang awet serta tahan
lama, alhasil kolam dapat digunakan berkali-kali tanpa harus membuat kolam baru untuk
proses budidaya selanjutnya. Ini sangat berbeda dengan penggunaan media kolam tanah
dan terpal yang membutuhkan pembaruan bila akan digunakan untuk pembudidayaan
berikutnya. Selain itu, media kolam beton lebih kuat terhadap resiko adanya longsor pada
dinding kolam.
 Kualitas air kolam akan tetap terjaga. Tingkat keasaman pada kolam beton tidak akan
mudah berubah, dengan demikian kualitas air pun akan tetap terjaga. Berbeda halnya
dengan media kolam tanah, umumnya tingkat keasaman dan kualitas tanah pada air kolam
akan sering berubah-ubah.

Cara Budidaya Ikan Lele Di Kolam Beton


Kendati cara budidaya ikan lele di kolam beton terbilang sederhana dan mudah seperti cara
merawat bawang merah di musim hujan, namun begitu anda tak bisa menyepelakan. Anda
tetap harus memperhatikan hal-hal dibawah ini agar hasil panen ikan lele ternak bisa
menjadi maksimal sesuai dengan harapan.

Tak perlu berlama-lama lagi, berikut ini merupakan cara budidaya ikan lele di kolam beton :

1. Mempersiapkan Kolam Beton

Seperti yang sudah diutarakan di awal artikel ini, pembuatan kolam beton untuk budidaya
ikan lele memang memerlukan budget yang lebih banyak. Selain itu, pembuatan kolam
semen alias kolam beton harus diperhatikan, salah satunya adalah konstruksi kolam. Untuk
konstruksi bagian dasar kolam harus dibuat melandai, kurang lebih 5 derajat menuju arah
pembuangan air keluar. Ini bertujuan untuk mempermudah proses pergantian air.

Selain memperhatikan konstruksi dasar kolam yang dibuat melandai, saluran pembuangan
air pada kolam juga harus diperhatikan. Usahakan untuk saluran air bisa berfungsi dengan
baik, dengan artian bisa membuang seluruh air dan juga endapan yang dihasilkan dari sisa
makanan, kotoran ikan lele, dan juga endapan lumpur. Setelah memperhatikan dasar kolam
dan juga saluran pembuangan air, langkah berikutnya yaitu membiarkan kolam beton kering.
Kolam semen atau beton akan kering kurang lebih 3 hingga 6 hari.

2. Pengairan Kolam Beton

Salah satu kunci keberhasilan cara budidaya ikan lele di kolam beton adalah pemberian air.
Untuk pemberian air kolam beton yang baru, disarankan untuk tak langsung memberikan air
pada kolam, disarankan untuk melakukan proses persiapan terlebih dahulu. Proses
persiapan macam ini bertujuan untuk menjaga ikan lele terhidar dari keracunan dari kolam
beton baru yang masih mengandung senyawa berbahaya dan kolam masih memiliki kondisi
panas.

Proses persiapan menjadi penting karena bila langkah ini tak dilakukan, proses pembibitan
ikan lele dapat berisiko gagal serta gagal panen. Untuk proses persiapan kolam dilakukan
dalam tempo waktu kurang lebih 1 bulan. Untuk cara menghilangkan racun sangat mudah,
semudah cara pemupukan mangga dalam pot, yaitu cukup dengan mengisi air kolam
sebanyak setengah penuh. Lalu selanjutnya masukan batang pisang secukupnya, dan
biarakan membusuk.
Umumnya batang pisang akan membusuk dengan sendirinya setalah 2 minggu, batang
pisang berguna untuk menghilangkan racun yang terdapat dalam kolam beton yang baru
saja dibuat. Setelah batang pisang membusuk, kolam harus dibersihkan kemudian biyarkan
kering. Bila kolam sudah kering, anda harus melakukan pemupukan menggunakan pupuk
organik, bisa juga menggunakan pupuk kompos yang sudah dicampur dengan tanah.
Pemupukan dilakukan pada dasar kolam dengan ketebalan kurang lebih 10 hingga 15 cm.

Pemupukan memiliki tujuan untuk menciptakan media tumbuh hewan air yang nantinya bisa
digunakan sebagai pakan alam ikan lele. Bukan itu saja pemupukan kolam juga bisa untuk
menghilangkan penyakit dan juga meningkatkan pH air dalam kolam.

Setelah itu, genangi air kolam beton dengan ketinggian kurang lebih 30 cm, diamkan selama
3 hari. Ini bertujuan untuk mempercepat proses pertumbuhan media tumbuh hewan air
karena memperoleh sinar matahari yang cukup. Bila sudah selesai, langkah berikutnya yaitu
meningkatkan debit air dengan ketinggian air 90 hingga 100 cm. Kemudian diamkan selama
3 hari sebelum dimasukkan bibit ikan lele, jangan lupa untuk memberikan kolam dengan
tanama air seperti eceng gondok, dan sirkulasi air.

3. Persiapan Bibit Ikan Lele

Persiapan serta pemilihan bibit ikan lele menjadi kunci sukses cara budidaya ikan lele
berikutnya, sembari memperiapkan kolam, anda bisa memilih bibit ikan lele yang hendak
dibudidayakan. Pilih bibit ikan lele yang berkualitas, untuk ciri-ciri ikan lele berkualitas yaitu
bebit ikan tidak memiliki kondisi cacat, mempunyai warna kulit yang cerah dan
pergerakannya lincah.

Setelah kolam sudah siap dan benih juga, saatnya menebar bibit ikan lele yang sudah ada.
Sebelum masuk ke proses penaburan, alangkah baiknya menempatkan benih kedalam
wadah yang diisi dengan air kolam selama 30 menit. Ini berfungsi untuk memberikan
kesempatan bibit ikan beradaptasi dengan lingkungan barunya. Untuk proses penebaran
bisa dilakukan dengan cara memasukan ember ke dalam kolam, dengan cara memiringkan
lalu membiarkan benih ikan keluar secara sendirinya.

4. Pemberian Pakan Ikan Lele

Setelah 3 hari proses penebaran bibit, anda tak perlu memberikan pakan. Biyarkan benih
ikan lele memakan hewan air pada kolam. Untuk pakan alami ikan lele yaitu kutu air, cacing,
plankton, dan sejenisnya.

Setelah 4 hari, bibit ikan lele sudah bisa diberikan pekan berupa pelet dengan takaran 3-5%
dari bobot ikan. Untuk mempercepat masa pertumbuhan, sesekali bisa diberikan tambahan
nutrisi berupa POC Nasa, Hormonic, atau Viterna Plus.

5. Masa Panen Ikan Lele

Waktu panen ikan lele tidak memilik patokan, panen biasanya menyesuaikan dengan
perintaan pasar atau konsumen. Namu, umumnya pembudidaya ikan lele akan memanen
ikan setelah berusia 2-3 bulan dengan bobot 5-7 ekor/kg.
Pemula 100 Ekor? Ini Cara Budidaya Ikan
Lele di Kolam Tembok 2 Bulan Panen
TRIS 20:21 CARA BUDIDAYA , IKAN LELE

Cara Budidaya Ikan Lele di Kolam Tembok 2 Bulan


Panen~carabudidayaada.blogspot.co.id
Selamat datang di Cara Budidaya, terima kasih atas
kunjungannya. Semoga bermanfaat untuk Anda. Jika
ada yang ingin ditanyakan silahkan tulis di kolom
komentar, jika tidak keberatan silahkan di share agar
yang lain mendapat manfaat.

Baca juga:6 Tips Cara Budidaya Ikan Lele Musim Hujan


Tanpa Jamur
Kali ini cara budidaya akan mengulas tentang cara
budidaya ikan lele di kolam tembok untuk pemula. Cara
budidaya ikan lele di kolam tembok memang memiliki
lebih banyak kelebihan.

Meskipun begitu, cara budidaya ikan lele di kolam terpal


juga masih cukup memadai. Namun jika anda berfikir
tentang cara budidaya ikan lele di kolam tanah,
sebaiknya dipertimbangkan kembali.

Belajar cara budidaya ikan lele dalam kolam tembok


bisa diawali dengan memelihara 100 ekor lele terlebih
dahulu. Dalam dua bulan anda akan melihat hasil dari
budidaya ikan lele. Jika anda merasa puas dengan
hasilnya, anda bisa menambah lagi ikan yang anda
pelihara.

Cara budidaya ikan lele di kolam tembok memiliki


beberapa kelebihan diantaranya:

1. Kolam Awet sehingga anda tidak perlu mengganti


kolam secara periodik
2. Ikan lebih aman karena tidak akan ada yang hilang
dilumpur

3. Biaya perawatan kolam lebih murah

Namun cara budidaya ikan lele di kolam tembok juga


memiliki kelemahan diantaranya:

1. Biaya lebih mahal itu jelas, karena untuk membuatnya


membutuhkan bahan bahan yang mahal
2. ikan lele bisa teracuni oleh semen jika kolam
langsung dipakai setelah jadi
3. pakan alami tidak banyak muncul kecuali kolam
diberikan bahan bahan organik sebelu ikan masuk

Setelah mengetahui kelebihan dan kekurangannya,


maka Kita perlu memertimbangkan bagaimana cara
menutupi kekurangan dari cara budidaya ikan lele di
kolam tembok atau beton.
Cara budidaya ikan lele untuk pemula perlu
mempertimbangkan tiga hal penting yaitu Persiapan
kolam, cara memasukkan benih ikan lele ke kolam dan
manajemen pemberian pakan.

Tiga hal penting cara budidaya ikan lele di kolam tembok untuk pemula

1. Persiapan Kolam Budidaya Ikan Lele

Persiapan kolam tembok memang sedikit lebih ribet


dibandingkan dengan budidaya ikan lele di kolam terpal.
Dari pembuatannya, anda perlu mempertimbangkan
lokasi pembuatan kolam ikan. Karena kolam terbuat dari
beton maka tidak bisa digeser atau dibongkar sewaktu
waktu. Pastikan dulu dimana lokasi kolam akan
dibangun.

Ukuran kolam perlu anda pertimbangkan. Jika anda


memiliki lahan yang luas, anda bisa membuat beberapa
buah kolam. Namun jika anda hanya memiliki lahan
sempit, bisa anda sesuaikan saja berdasarkan luas
lahan yang anda miliki. Jika hanya untuk sekedar hobby
atau konsumsi sendiri, kolam berukuran 1x2x0,75 m3
cukup untuk menampung seratus ekor ikan lele.

Ketinggian kolam jangan terlalu dalam, namun juga


jangan terlalu dangkal. Ikan lele kecil lebih banyak
berenang naik turun ke permukaan. Sedangkan ikan
lele dewasa lebih banyak berenang di kedalaman.

Kolam yang baru saja selesai dibangun perlu didiamkan


terlebih dahulu dengan digenangi air selama satu
sampai dua minggu untuk menghilangkan bau semen.

2. Cara Memasukkan Benih Ikan Lele ke Kolam


Tembok

Setelah kolam didiamkan dua minggu, buang air yang


ada di dalam kolam tembok. Kemudian isi kembali
dengan air yang baru dan diamkan 2 hingga 3 hari agar
suhu air stabil dan kotoran sudah mengendap.

Anda bisa membeli benih ikan lele di tempat terdekat


anda. Usahakan membeli ikan lele tidak terlalu jauh dari
lokasi kolam agar ikan lele tidak terlalu stres. Pastikan
plastik pembungkus ikan lele diberi oksigen agar ikan
lele tetap dapat hidup.
Setelah ikan lele sampai di kolam tembok, ikan jangan
langsung dilepaskan. Masukkan benih ikan lele beserta
plastik pembungkusnya yang masih dalam kondisi
tertutup rapat. Tujuan dari tindakan ini adalah agar suhu
air dapat menyesuaikan secara perlahan sehingga ikan
lele tidak kaget.

Setelah 15-30 menit benih dibiarkan didalam plastik


anda dapat membuka plastik perlahan lahan. Jangan
tuang benih lele ke dalam kolam tembok, biarkan benih
ikan lele keluar dengan sendirinya.

3. Cara Pemberian Pakan ikan Lele di dalam kolam


tembok

Cara budidaya ikan lele di kolam tembok yang paling


penting adalah pada bagian pemberian pakan.
Keberhasilan ternak lele ditentukan dari pemberian
pakannya.

Beberapa orang menganggap bahwa ikan lele adalah


ikan yang bisa diberi makan apa saja dengan mudah.
Sehingga terkadang beberapa orang memberikan
kotoran ternak kedalam kolam tembok ikan lele.
Anggapan ini memang tidak salah, karena bahan bahan
organik dari kotoran ternak akan menjadi makanan bagi
ikan lele.

Namun yang menjadi catatan adalah, cara budidaya


ikan lele di kolam tembok tidak serta merta hanya diberi
pakan kotoran ternak saja. Kotoran ternak yang terlalu
banyak di dalam kolam tembok justru akan meracuni
ikan lele. Hal ini karen kotoran ternak memiliki kadar
amonia yang sangat tinggi.

Jika ingin meggunakan kotoran ternak, sebaiknya


dimasukkan berhari hari sebelum benih ikan lele
dimasukkan ke dalam kolam, itupun jumlahnya harus di
kontrol. Alternatif lainnya adalah mengolah kotoran
ternak menjadi pakan lele yaitu dengan cara dibuat
pelet. Sehingga kotoran ternak tidak menumpuk di
kolam melainkan langsung dimakan oleh ikan lele.

Namun, sahabat cara budidaya, jika anda melakukan


budidaya ikan lele di kolam tembok untuk konsumsi
sendiri apakah tega jika ikan lele diberi kotoran ternak?
Tidak ada salahnya memang. Tetapi bukankah
alangkah lebih baiknya jika ikan lele diberi pakan yang
baik dan berkualitas jika nantinya akan kita konsumsi
sendiri?

Jadi intinya, jika anda belajar cara budidaya ikan lele di


kolam tembok untuk pemula dengan 100 ekor, berikan
pakan yang baik dan secukupnya. Takarannya adalah
jika ikan sudah tidak mau lagi makan, itu artinya suda
cukup.

Berikan pakan sedikit demi sedikit saja. Jika anda


memberikan pakan secara rutin dua kali sehari dengan
takaran yang pas, maka dalam dua bulan anda bisa
memanen ikan lele anda dan menikmatinya.
Baca juga: 5 Cara Budidaya Ikan Lele dengan Pakan Irit
Sekian tadi ulasan tentang cara budidaya ikan lele di
kolam tembok untuk pemula. Kuncinya adalah
perhatikan setiap langkah dalam budidaya ikan lele.
Semoga bermanfaat.
5 Tips Cara Budidaya Ikan Lele 2 Bulan
Panen Irit Pakan
TRIS 00:59 CARA BUDIDAYA

Cara budidaya ikan lele bisa menjadi cara yang menarik


untuk mendapatkan penghasilan tambahan atau memulai karir
baru. Budidaya ikan lele atau beberapa orang menyebut ternak
lele telah dimulai untuk makanan dari generasi ke generasi di
Afrika, Asia, Eropa, dan Amerika Utara. Budidaya Ikan Lele
yang dibudidayakan pertanian sangat populer, kenyataannya,
Presiden A.S. Ronald Reagan mendirikan Hari Lele Nasional
pada tanggal 25 Juni 1987.
Baca juga:6 Tips Cara Budidaya Ikan Lele Musim Hujan
Tanpa Jamur

Mereka yang ingin belajar memulai Cara Budidaya ikan Lele


harus memutuskan ukuran operasi apa yang mereka inginkan;
pastikan ketersediaan air secukupnya; memutuskan jenis
penjualan apa yang akan mereka lakukan; menyusun anggaran
dan mengembangkan rencana pemasaran Ikan lele.
1. Tentukan apakah Anda akan memulai dengan
Budidaya ikan lele besar atau kecil.

Sejumlah besar modal awal diperlukan untuk meluncurkan


Budidaya ikan lele komersial, yang berpotensi berjumlah
sekitar setengah juta dolar. Para ahli merekomendasikan
setidaknya 80 sampai 100 hektar kolam didirikan untuk
meningkatkan probabilitas bahwa pertanian ikan patin akan
berhasil. Keuntungan dari operasi yang lebih besar adalah
Anda bisa menghasilkan ikan dengan harga lebih murah per
pon. Ini karena produsen yang lebih besar dapat membeli
pasokan seperti pakan ikan lele dalam jumlah besar, yang
menyebabkan penghematan.

Tentukan apakah ikan lele akan tumbuh subur di air yang


akan Anda gunakan. Anda perlu membeli aerator; aerator
listrik tampaknya bekerja paling baik untuk Budidaya besar,
tapi jika listrik tidak tersedia di lokasi Anda, Anda mungkin
juga menggunakan bensin atau diesel powered aerator. Jika
Anda menggunakan kolam yang ada, kemungkinan akan
memerlukan modifikasi. Untuk pemanenan terbaik, dasar
kolam lele harus mulus, bersih dan memiliki lereng yang
bertahap.

Periksa apakah kolam Anda memiliki spillways. Spillways


harus tetap terbebas dari puing-puing. Untuk menjaga ikan di
kolam jika terjadi limpasan air berlebih, tumpahan harus
memungkinkan air tidak lebih dari 1 sampai 2 inci (2,5
sampai 5,1 cm) air untuk mencukupi pada satu waktu.

Para ahli merekomendasikan kolam lele memiliki tanah yaitu


20 sampai 30 persen tanah liat menurut beratnya. Ini
membantu mengurangi rembesan.
Kedalaman air di kolam ikan patin harus tidak kurang dari 3
kaki (0,9 m) pada ujung dangkal dan tidak lebih dari 8 kaki
(2,4 m) di ujung dalam. Air yang terlalu dangkal bisa
mengakibatkan pertumbuhan pengganggu air akuatik.

2. Tentukan jenis penjualan yang akan Anda fokuskan


sehingga Anda bisa mendapatkan rencana pemasaran
Ikan Lele.

Produsen yang lebih besar harus mempertimbangkan untuk


menjual produk mereka ke pabrik pengolahan ikan.
Seringkali, petani dapat membeli saham tanaman yang mereka
jual, dan walaupun keuntungan sebenarnya per pon lebih
kecil, volume dapat dibuat dalam jumlah banyak.
Ada juga manfaat untuk menjaga agar operasi lele Anda lebih
kecil dan melakukan penjualan langsung ke pelanggan.
Karena rampasan ikan dengan mudah, konsumen cenderung
lebih cenderung membeli ikan segar ketimbang ikan yang
sudah dibekukan.

3.Buat anggaran rinci Budidaya ikan lele.

Pastikan untuk menyertakan item baris untuk kebutuhan


produksi ikan patin yang Anda perlukan setiap tahun: pakan,
bibit, tenaga kerja, bahan bakar, listrik, peralatan, persediaan,
dan perbaikan. Jika Anda telah mendapatkan pembiayaan
untuk usaha Budidaya ikan lele Anda, jangan lupa untuk
menyertakan bunga yang akan Anda bayarkan atas dana
pinjaman.
Juga buatlah daftar perkiraan biaya untuk item seperti
pembangunan kolam tambahan, pompa, sumur, kendaraan,
tempat sampah, traktor, dan bangunan.

4. Penelitian yang memungkinkan Anda perlu


meluncurkan Budidaya ikan lele Anda.

Periksa ke bangunan, ritel, pajak, drainase dan jenis izin


lainnya yang mungkin diperlukan. Ingatlah untuk memeriksa
zonasi lahan tempat Budidaya itu berada; Bahkan jika tidak
dikategorikan dengan benar, Anda mungkin bisa membawa
kasus Anda ke dewan pengajuan zonasi setempat dan
membuat zonasi berubah.
Di beberapa negara bagian, Anda mungkin juga
membutuhkan perizinan dan izin transportasi.

5. Kenali tanda-tanda penyakit ikan pada Budidaya ikan


lele.

Tindakan apa yang bisa Anda lakukan untuk mencegahnya,


dan bahan kimia apa yang aman digunakan untuk mengobati
penyakit yang memang terjadi.
Carilah daerah luka terbuka, area yang kekuningan dan
terkikis pada tubuh, sirip, insang atau mulut ikan, insang yang
bengkak atau sirip berdarah.
Salah satu cara untuk menurunkan kejadian penyakit adalah
dengan tidak overcrowd kolam. Taruh tidak lebih dari 2 pon
telur di keranjang penetasan 8 inci di kolam Budidaya ikan
lele.
Periksa telur mati setiap hari dan pastikan mereka
dikeluarkan. Telur yang mati bisa menyebarkan penyakit pada
Budidaya ikan lele.
Baca juga: Cara membuat pupuk organik cair dari limbah
pertanian
Beberapa bahan kimia disetujui FDA untuk mengobati
penyakit di kolam ikan lele. Ini adalah formalin, hidrogen
peroksida, povidone-iodine, dan copper sulfate
Panduan Lengkap Cara Budidaya
Ikan Lele Di Kolam Beton Bagi
Pemula
By PrincesPosted on June 25, 2017

Panduan Lengkap Cara Budidaya Ikan Lele Di Kolam Beton Bagi Pemula – Ikan lele
adalah salah satu jenis ikan air tawar yang memiliki ciri berkumis panjang yang berada di
sekitar bagian mulutnya, bentuknya agak pipih memanjang serta memiliki tubuh yang licin.

Ikan lele mengandung gizi yang cukup tinggi, tak heran jika cukup banyak orang yang
menyukainya untuk dikonsumsi dengan diolah menjadi berbagai makanan seperti lele bakar,
ecel lele, lele goreng dan lain sebagainya.

Tak heran kini banyak orang yang melakukan budidaya ikan lele ini karena pada sumber
daya air yang terbatas dengan jumlah benih ikan yang tinggi budidaya tetap bisa dilakukan
dan juga pemasaran ikan lele ini dirasa peminat cukup tinggi. Ikan lele ini dapat
dibudidayakan doi berbagai jenis kolam, seperti kolam terpal, kolam tanah, kolam
tembok/kolam beton/kolam semen dan lain sebagainya. Nah kali ini kita akan membahasa
tentang cara budidaya ikan lele dalam kolam tembok/kolam beton/kolam semen.

Cara Budidaya Ikan Lele Dalam Kolam


Tembok/Kolam Beton/Kolam Semen
Persiapan Kolam Budidaya
Dalam budidaya pembesaran ikan lele secara intensif dengan menggunakan kolam
tembok/kolam beton/kolam semen, biasanya ukuran petakan kolam tidak perlu besar tapi
kecil-kecil saja. Umumnya ukuran kolam pembesaran ikan lele yaitu sekitar 9 m2 hingga 30
m2, tujuannya agar lebih mudah dalam pengontrolan air kolam karena dalam melakukan
budidaya pembesaran ikan lele secara intensif, teknik pengolahan air harus benar.

Kolam pembesaran harus memiliki paralon masuk air dan paralon keluar air dengan posisi
terpisah guna mengganti air.

Kontruksi Kolam Budidaya


Buatlah petakan kolam dengan ukuran lebar sekitar 9 m2 hingga 30 m2 dan tinggi tembok
kolam sekitar 120 cm. lalu di tengah kolam dibuat cekunagn dan diberi paralon keluar
dengan tujuan untuk membuat amoniak pada lele. Sistem ini dinamakan dengan sistem
center draine dan buatlah paralon air masuk kolam masuk kolam tujuannya untuk
mempermudah pergantian, pemasukkan dan pembuangan air karena dalam pembesaran
lele air merupakan faktor utama keberhasilan budidaya.
Pengisian Air Kolam
Jika ketinggian tembok kolam sekitar 120 cm, maka ketinggian air akan lebih baik kisaran 80
cm hingga 100 cm (1 meter) saja karena ikan lele tidak memiliki sisik.

Penebaran Benih Lele


Jika dalam budidaya menggunakan bibit dengan ukuran 5-7 cm, kolam diisi denga air
setinggi 50 cm dulu dengan kepadatan tebar mencapai 100-150 ekor/meter persegi jika
kolam berukuran 3×4 m dapat diisi dengan 1200 ekor bibit hingga 1800 ekor bibit dan diisi
dengan air setinggi 50 cm saja. nantinya jika bertambah besar ukuran ikan maka ditambah
air hingga panen maksimal ketinggian air 100 cm.

Pemberian Pakan
Ikan lele adalah ikan karnivora, maka pakan yang diberikan harus mengandung komponen
bahan hewani. Pakan tersebut harus diberikan sesuai dengan kebutuhan, secara umum
ikan lele setiap harinya membutuhkan pakan sebanyak 3-6% dari bobot tubuhnya namun 2
minggu sebelum panen menjelang panen persentase pemberian pakan dikurangi menjadi
3% dari bobot tubuh ikan. Pemberian pakan sebaiknya disesuaikan dengan nafsu makan
ikan, frekuensi dapat mencapai 3 hingga 4 jkali dalam sehari.

Perawatan Hingga Ikan Lele Siap Panen


Perawatan yang terpenting dilakukan yaitu pengolahan air kolam, jika air kolam sudah mulai
berbau busuk, maka buang pertiga bagian air kolam bagian bawah lalu isi kembali dengan
air yang baru.

Setelah ikan mencapai ukuran ideal panen yaitu per kg berisi 8-9 ekor, ikan dapat mulai
dipanen.

Anda mungkin juga menyukai