Banyaknya minat masyarakat terhadap ikan bertubuh licin dan memiliki “kumis” pajang yang
ada pada mulutnya ini, menjadikan budidaya ikan lele menjadi sangat menguntungkan.
Selain itu, permintaan akan ikan lele dipasaran kian hari semakin meningkat, sedangkan
produksi ikan lele terbilang belum stabil. Maka tak jarang, usaha budidaya lele kerap kali
menjadi daya tarik bagi pembudidaya pemula.
Daya tarik lain untuk budidaya ikan lele terdapat pada cara budidayanya yang terbilang
mudah seperti halnya cara menanam padi yang baik dan menguntungkan, ikan lele sendiri
dapat hidup dan berkembang pada media kolam jenis apapun, baik kolam tanah, kolam
terpal, maupun kolam beton.
Dari ketiga media kolam yang sudah disebutkan tadi, cara budidaya ikan lele di kolam beton
memang menjadi banyak pilihan dan keunggulan. Akan tetapi penggunaan kolam beton
memang sedikit membutuhkan biaya yang lebih mahal. Penyebab mahalnya pemilihan
kolam beton bukan terdapat pada bibit atau pun perawatannya, yang membuat mahal media
kolam beton terdapat pada awal pembuatan kolam.
Memang benar, pembuatan kolam terbilang mahal, namun yang sudah disebutkan tadi
penggunaan media kolam satu memiliki banyak keunggulan dan keuntungan dibandingkan
media kolam tanah dan terpal. Sebelum mengetahui cara budidaya ikan lele di kolam beton
yang mudah seperti cara budidaya keong tanduk, sebaiknya mengetahui keungulan
budidaya ikan lele menggunakan media kolam beton, dan berikut merupakan
penjelasannya:
Tak ada patokan luas kolam yang akan digunakan. Penggunaan media kolam beton untuk
budidaya ikan lele tak memiliki patokan luas. Kola bisa disesuaikan dengan luas tanah yang
Anda miliki. Ikan lele akan tetap tumbuh dan bertahan hidup dengan baik kedati berada
pada kolam yang ukurannya kecil.
Perawatan kolam yang mudah. Untuk melakukan perawatan kolam budidaya ikan lele tak
diperlukan perawatan khusus seperti cara budidaya burung lovebird lutino, perawatannya
cukup dengan cara menjaga kebersihan kolam serta juga ketinggian air kolam. Karena ikan
lele tergolong kedalam ikan yang tahan serta kuat terhadap serangan penyakit.
Lebih awet dan tahan lama. Media kolam yang terbuat dari beton terbilang awet serta tahan
lama, alhasil kolam dapat digunakan berkali-kali tanpa harus membuat kolam baru untuk
proses budidaya selanjutnya. Ini sangat berbeda dengan penggunaan media kolam tanah
dan terpal yang membutuhkan pembaruan bila akan digunakan untuk pembudidayaan
berikutnya. Selain itu, media kolam beton lebih kuat terhadap resiko adanya longsor pada
dinding kolam.
Kualitas air kolam akan tetap terjaga. Tingkat keasaman pada kolam beton tidak akan
mudah berubah, dengan demikian kualitas air pun akan tetap terjaga. Berbeda halnya
dengan media kolam tanah, umumnya tingkat keasaman dan kualitas tanah pada air kolam
akan sering berubah-ubah.
Tak perlu berlama-lama lagi, berikut ini merupakan cara budidaya ikan lele di kolam beton :
Seperti yang sudah diutarakan di awal artikel ini, pembuatan kolam beton untuk budidaya
ikan lele memang memerlukan budget yang lebih banyak. Selain itu, pembuatan kolam
semen alias kolam beton harus diperhatikan, salah satunya adalah konstruksi kolam. Untuk
konstruksi bagian dasar kolam harus dibuat melandai, kurang lebih 5 derajat menuju arah
pembuangan air keluar. Ini bertujuan untuk mempermudah proses pergantian air.
Selain memperhatikan konstruksi dasar kolam yang dibuat melandai, saluran pembuangan
air pada kolam juga harus diperhatikan. Usahakan untuk saluran air bisa berfungsi dengan
baik, dengan artian bisa membuang seluruh air dan juga endapan yang dihasilkan dari sisa
makanan, kotoran ikan lele, dan juga endapan lumpur. Setelah memperhatikan dasar kolam
dan juga saluran pembuangan air, langkah berikutnya yaitu membiarkan kolam beton kering.
Kolam semen atau beton akan kering kurang lebih 3 hingga 6 hari.
Salah satu kunci keberhasilan cara budidaya ikan lele di kolam beton adalah pemberian air.
Untuk pemberian air kolam beton yang baru, disarankan untuk tak langsung memberikan air
pada kolam, disarankan untuk melakukan proses persiapan terlebih dahulu. Proses
persiapan macam ini bertujuan untuk menjaga ikan lele terhidar dari keracunan dari kolam
beton baru yang masih mengandung senyawa berbahaya dan kolam masih memiliki kondisi
panas.
Proses persiapan menjadi penting karena bila langkah ini tak dilakukan, proses pembibitan
ikan lele dapat berisiko gagal serta gagal panen. Untuk proses persiapan kolam dilakukan
dalam tempo waktu kurang lebih 1 bulan. Untuk cara menghilangkan racun sangat mudah,
semudah cara pemupukan mangga dalam pot, yaitu cukup dengan mengisi air kolam
sebanyak setengah penuh. Lalu selanjutnya masukan batang pisang secukupnya, dan
biarakan membusuk.
Umumnya batang pisang akan membusuk dengan sendirinya setalah 2 minggu, batang
pisang berguna untuk menghilangkan racun yang terdapat dalam kolam beton yang baru
saja dibuat. Setelah batang pisang membusuk, kolam harus dibersihkan kemudian biyarkan
kering. Bila kolam sudah kering, anda harus melakukan pemupukan menggunakan pupuk
organik, bisa juga menggunakan pupuk kompos yang sudah dicampur dengan tanah.
Pemupukan dilakukan pada dasar kolam dengan ketebalan kurang lebih 10 hingga 15 cm.
Pemupukan memiliki tujuan untuk menciptakan media tumbuh hewan air yang nantinya bisa
digunakan sebagai pakan alam ikan lele. Bukan itu saja pemupukan kolam juga bisa untuk
menghilangkan penyakit dan juga meningkatkan pH air dalam kolam.
Setelah itu, genangi air kolam beton dengan ketinggian kurang lebih 30 cm, diamkan selama
3 hari. Ini bertujuan untuk mempercepat proses pertumbuhan media tumbuh hewan air
karena memperoleh sinar matahari yang cukup. Bila sudah selesai, langkah berikutnya yaitu
meningkatkan debit air dengan ketinggian air 90 hingga 100 cm. Kemudian diamkan selama
3 hari sebelum dimasukkan bibit ikan lele, jangan lupa untuk memberikan kolam dengan
tanama air seperti eceng gondok, dan sirkulasi air.
Persiapan serta pemilihan bibit ikan lele menjadi kunci sukses cara budidaya ikan lele
berikutnya, sembari memperiapkan kolam, anda bisa memilih bibit ikan lele yang hendak
dibudidayakan. Pilih bibit ikan lele yang berkualitas, untuk ciri-ciri ikan lele berkualitas yaitu
bebit ikan tidak memiliki kondisi cacat, mempunyai warna kulit yang cerah dan
pergerakannya lincah.
Setelah kolam sudah siap dan benih juga, saatnya menebar bibit ikan lele yang sudah ada.
Sebelum masuk ke proses penaburan, alangkah baiknya menempatkan benih kedalam
wadah yang diisi dengan air kolam selama 30 menit. Ini berfungsi untuk memberikan
kesempatan bibit ikan beradaptasi dengan lingkungan barunya. Untuk proses penebaran
bisa dilakukan dengan cara memasukan ember ke dalam kolam, dengan cara memiringkan
lalu membiarkan benih ikan keluar secara sendirinya.
Setelah 3 hari proses penebaran bibit, anda tak perlu memberikan pakan. Biyarkan benih
ikan lele memakan hewan air pada kolam. Untuk pakan alami ikan lele yaitu kutu air, cacing,
plankton, dan sejenisnya.
Setelah 4 hari, bibit ikan lele sudah bisa diberikan pekan berupa pelet dengan takaran 3-5%
dari bobot ikan. Untuk mempercepat masa pertumbuhan, sesekali bisa diberikan tambahan
nutrisi berupa POC Nasa, Hormonic, atau Viterna Plus.
Waktu panen ikan lele tidak memilik patokan, panen biasanya menyesuaikan dengan
perintaan pasar atau konsumen. Namu, umumnya pembudidaya ikan lele akan memanen
ikan setelah berusia 2-3 bulan dengan bobot 5-7 ekor/kg.
Pemula 100 Ekor? Ini Cara Budidaya Ikan
Lele di Kolam Tembok 2 Bulan Panen
TRIS 20:21 CARA BUDIDAYA , IKAN LELE
Tiga hal penting cara budidaya ikan lele di kolam tembok untuk pemula
Panduan Lengkap Cara Budidaya Ikan Lele Di Kolam Beton Bagi Pemula – Ikan lele
adalah salah satu jenis ikan air tawar yang memiliki ciri berkumis panjang yang berada di
sekitar bagian mulutnya, bentuknya agak pipih memanjang serta memiliki tubuh yang licin.
Ikan lele mengandung gizi yang cukup tinggi, tak heran jika cukup banyak orang yang
menyukainya untuk dikonsumsi dengan diolah menjadi berbagai makanan seperti lele bakar,
ecel lele, lele goreng dan lain sebagainya.
Tak heran kini banyak orang yang melakukan budidaya ikan lele ini karena pada sumber
daya air yang terbatas dengan jumlah benih ikan yang tinggi budidaya tetap bisa dilakukan
dan juga pemasaran ikan lele ini dirasa peminat cukup tinggi. Ikan lele ini dapat
dibudidayakan doi berbagai jenis kolam, seperti kolam terpal, kolam tanah, kolam
tembok/kolam beton/kolam semen dan lain sebagainya. Nah kali ini kita akan membahasa
tentang cara budidaya ikan lele dalam kolam tembok/kolam beton/kolam semen.
Kolam pembesaran harus memiliki paralon masuk air dan paralon keluar air dengan posisi
terpisah guna mengganti air.
Pemberian Pakan
Ikan lele adalah ikan karnivora, maka pakan yang diberikan harus mengandung komponen
bahan hewani. Pakan tersebut harus diberikan sesuai dengan kebutuhan, secara umum
ikan lele setiap harinya membutuhkan pakan sebanyak 3-6% dari bobot tubuhnya namun 2
minggu sebelum panen menjelang panen persentase pemberian pakan dikurangi menjadi
3% dari bobot tubuh ikan. Pemberian pakan sebaiknya disesuaikan dengan nafsu makan
ikan, frekuensi dapat mencapai 3 hingga 4 jkali dalam sehari.
Setelah ikan mencapai ukuran ideal panen yaitu per kg berisi 8-9 ekor, ikan dapat mulai
dipanen.