Anda di halaman 1dari 2

Tahapan memulai budidaya ikan nila

Dalam mengolah potensi budidaya ikan nila menjadi sebuah bisnis yang menguntungkan,
sebagai pemula Anda perlu memahami terlebih dahulu tahapan-tahapan yang dibutuhkan.
Pengenalan tentang pengetahuan budidaya ikan nila ini diperlukan agar dapat mengurangi
risiko kerugian yang tidak terukur nantinya.

1. Memilih benih ikan nila

Dalam memulai budidaya ikan nila atau ternak ikan nila, pengetahuan dalam memilih
benih ikan nila yang berkualitas sangat dibutuhkan. Dengan mengetahui jenis benih
yang berkualitas, akan menghadirkan kemungkinan bagi Anda mendapatkan hasil
ternak yang ideal serta memperbesar potensi meraup keuntungan. Untuk
meningkatkan keberhasilan dalam melakukan budidaya ikan nila, sangat dianjurkan
Anda untuk memilih benih ikan nila dengan jenis kelamin yang sama. Terutama ikan
nila jantan.

Pasalnya, ikan nila jantan diklaim memiliki persentase pertumbuhan yang lebih cepat
dibandingkan jenis ikan nila betina sebesar 40 persen. Selain itu, dengan memilih
jenis kelamin yang sama, ikan nila yang Anda budidaya akan memiliki energi yang
lebih untuk tumbuh dan berkembang karena tidak digunakan untuk melakukan
perkawinan yang kerap terjadi jika mencampurkan benih jantan dan betina di dalam
kolam yang sama.

2. Menyiapkan kolam ternak

Perihal kolam ternak, budidaya ikan nila tidak membutuhkan jenis kolam khusus.
Anda bisa membangun kolam secara sederhana, bisa dalam jenis kolam tanah, kolam
semen, serta kolam yang terbuat dari terpal. Namun untuk budidaya ikan nila, lebih
dianjurkan untuk menyiapkan kolam ternak dalam jenis kolam tanah.

Pemilihan kolam tanah sebagai kolam ternak budidaya ikan nila ini memiliki
keunggulan untuk dapat menjadi tempat tumbuhnya berbagai jenis tanaman liar serta
hewan seperti serangga yang dapat digunakan sebagai substitusi pakan secara alami.
Selain itu, kolam tanah untuk ternak ikan nila juga kerap kali dipilih karena tidak
membutuhkan biaya yang besar dalam pembuatannya. Meskipun begitu, karena
terbuat dari tanah, pembuatan kolam budidaya ikan nila ini akan membutuhkan waktu
yang lama dan didukung oleh kondisi cuaca yang baik.

Dalam membuat kolam tanah untuk budidaya ikan nila, setelah menggali sesuai
dengan luas dan kedalaman yang dibutuhkan, Anda perlu mendiamkan tanah tersebut
mengering. Biasanya proses pengeringan ini memakan waktu 3 hingga 7 hari. Waktu
pengisian air kolam pun memakan waktu selama 3 hingga sampai 5 hari dengan
ketinggian mulai dari 65 hingga 75 sentimeter.

Selain itu, dalam menjaga tingkat kebersihan dan kesehatan kolam, Anda perlu
menguras serta mencangkul ulang kolam tanah sedalam 10 sentimeter sembari
membersihkan sampah, kerikil, serta kotoran berkat sisa pakan yang tidak habis
termakan yang dapat menyebabkan air kolam jadi bau. Anda juga perlu secara rutin
memerhatikan tingkat keasaman dari air kolam. Pastikan air di dalam kolam memiliki
tingkatan pH pada kisaran 7 hingga 8.

3. Cara menebar benih ikan nila

Setelah kolam sudah siap, tahapan selanjutnya dalam memulai budidaya ikan nila
adalah menebar benih ikan ke dalam kolam ternak yang telah dipersiapkan. Untuk
kolam ternak dengan ketinggian air 76 sentimeter, pastikan bahwa Anda tidak
menebar benih lebih dari 20 ekor. Jika lalai, kolam ternak tersebut akan menjadi padat
saat benih mulai berkembang menjadi ikan dan akan memunculkan risiko penyakit
serta kematian pada ikan nila yang sedang dibudidaya.

Namun, sebelum Anda mulai menebar benih ke dalam kolam ternak, biarkan benih
untuk beradaptasi dengan kondisi dari air kolam tersebut. Untuk hal ini, Anda bisa
mempersiapkan ember yang berisi air kolam untuk diisi benih. Tunggu hingga
beberapa jam sebelum Anda mulai melakukan proses transfer benih ke dalam kolam
ternak. Hal ini dianjurkan untuk dilakukan agar benih ikan bisa beradaptasi dengan
kondisi air kolam dan menekan risiko kematian karena gagal berkembang.

4. Perawatan ternak ikan nila

Pemberian pakan secara rutin merupakan salah satu cara mudah yang bisa Anda
lakukan dalam perawatan budidaya ikan nila. Pastikan Anda hanya memberi pakan
berupa pelet yang berkualitas untuk ternak ikan nila. Pakan ikan nila yang berkualitas
ini biasanya mengandung kadar protein sebesar 20 hingga 30 persen. Selain itu, untuk
mencapai hasil ternak yang baik dan berkualitas, Anda perlu memerhatikan jumlah
pakan untuk ternak ikan nila Anda.

Dalam budidaya ikan nila, ikan ternak tersebut biasanya membutuhkan jumlah pakan
dengan persentase 3 persen dari bobot keseluruhannya. Agar dapat memiliki takaran
yang sesuai, setiap awal minggu Anda bisa coba untuk mengambil beberapa sampel
ikan nila untuk ditimbang agar mendapatkan perhitungan persentase pakan yang ideal.
Perihal jadwal pemberian makan, Anda bisa memberi pakan sehari dua kali, dengan
waktu ideal di pagi hari dan sore hari.

Pengelolaan air kolam juga punya peran penting dalam keberlangsungan budidaya
ikan nila yang sedang Anda lakukan, Secara rutin Anda perlu memantau kadar
oksigen dan pH di dalam kolam. Jika kadar oksigen menurun, Anda bisa
meningkatkan volume deras aliran air agar membuat sirkulasi yang dapat membuat
kadar oksigen kembali ideal. Kadar oksigen dan pH yang sesuai ini akan
meminimalisasi risiko timbulnya penyakit serta hama yang berkembang di dalam
kolam.

5. Mengetahui waktu panen

Perlu diketahui bahwa budidaya ikan nila cukup membutuhkan waktu yang relatif
lama dari awal penebaran benih hingga waktunya panen. Pasalnya, ikan nila yang
berkualitas harus tetap dalam keadaan sehat dan memiliki bobot dengan besaran mulai
dari 300 hingga 500 gram. Untuk mencapai target bobot tersebut, Anda perlu merawat
ternak ikan nila Anda selama kurang lebih 4 hingga 6 bulan.

Anda mungkin juga menyukai