Anda di halaman 1dari 6

6 Tahapan Praktis Cara Budidaya Ikan Lele Untuk Pemula

Tahapan Cara Budidaya Ikan Lele - Sektor peternakan sedang menjadi sorotan masyarakat tahun ini. Selain
menghasilkan raupan untung tinggi, peluang usaha sektor peternakan masih sangat menjanjikan di tahun-tahun
mendatang. Terlebih konsumsi dan kebutuhan masyarakat yang semakin tinggi menjadi faktor dimana usaha
ternak menjadi sebuah usaha yang menguntungkan.

Salah satu budidaya bakal mendatangkan untung banyak adalah budidaya ikan lele. Cara budidaya ikan lele
untuk pemula pun tergolong mudah dengan modal yang cukup terjangkau. Ikan lele merupakan salah satu jenis
ikan yang sanggup bertahan hidup dalam kepadatan yang tinggi serta tingkat konversi pakan yang baik. Dengan
membudidayakan ikan lele secara intensif, maka hasil panen yang didapatkan bisa mendatangkan keuntungan
tinggi nan berlipat.

Pada umunya terdapat 2 segmen pembudidayaan ikan lele di Indonesia,


yaitu Pembenihan dan Pembesaran. Kedua segmen ini sama-sama
bertujuan menghasilkan panen kualitas terbaik. Pembenihan adalah
segmen yang bertujuan menghasilkan benih ikan lele kualitas bagus
sehingga mampu dikembangkan secara baik pula. Sedangkan segmen
pembesaran adalah bagian dari usaha menghasilkan panen ikan lele siap
konsumsi. Apa saja cara budidaya ikan lele untuk pemula? Berikut ini seribupeluang bagikan cara budidaya ikan
lele untuk pemula :

6 Tahapan Praktis Cara Budidaya Ikan Lele Untuk Pemula

1. Penyiapan Lahan Budidaya Lele

Cara budidaya ikan lele untuk pemula yang pertama adalah menyiapkan lahan atau kolam budidaya. Penentuan
lahan atau kolam budidaya lele ini harus disesuaikan dengan beberapa hal, diantaranya :

• Kondisi Lingkungan Sekitar Calon Kolam


• Sumber Daya Manusia yang Memadai
• Sumber Dana atau Modal yang Tersedia

Dengan memperhatikan hal tersebut diatas, maka Anda bisa memutuskan kolam seperti apa yang cocok bagi
segi usaha budidaya yang Anda mulai. Kolam budidaya ikan lele memiliki beberapa tipe dengan keunggulan dan
kelemahan masing-masing. Berikut ini 5 tipe kolam budidaya ikan lele yang biasa ditemukan di Indonesia :

• Kolam Tanah, • Kolam Terpal, • Jaring Apung, • Kolam Semen, • Keramba

Lahan kolam yang dipilih pun harus bebas dari penyakit dan mikroorganisme jahat penyebab gagal panen.
Contohnya jika Anda memilih untuk memakai lahan kolam tanah, maka Anda perlu mencangkul untuk
mengangkat lumpur hitam yang mengandung amonia dan hidrogen sulfida, kemudian menyeimbangkan
keasaman kolam dengan cara pengapuran dan penyediaan nutrisi bagi biota air (pakan lele) dengan cara
pemupukan.

Hal lain yag perlu diperhatikan adalah ketinggian air kolam. Idealnya, kolam ikan lele memiliki ketinggian air
pada 100-120cm dengan cukup sinar matahari. Dengan ketinggian air demikian, sinar matahari masih bisa
menembus air kolam dan dapat membantu menyuburkan perkembangan fitoplankton dan biota air lainnya.

2. Pembenihan Ikan Lele

Tahapan selanjutnya cara budidaya ikan lele untuk pemula adalah pemilihan benih atau bibi ikan lele yang
berkualitas tinggi agar menghasilkan panen berlimpah nan menguntungkan. Dari beberapa analisis usaha
budidaya ikan lele, bisa disimpulkan bahwa bibit ikan Lele
Sangkuriang, yang merupakan hasil pembibitan anak negeri, adalah satu diantara bibit ikan lele kualitas
unggulan. Adapun beberapa syarat atau ciri khas bibit ikan lele unggulan adalah :
• Bebas dari bibit penyakit
• Tubuhnya licin, kulitnya mengkilap
• Tanpa ada cacat tubuh
• Gerakannya lincah sehingga gaya renangnya pun normal
• Panjang bibit kisaran 5-7cm

Sesudah memilih bibit jenis unggulan, maka tahapan selanjutnya cara budidaya ikan lele untuk pemula adalah
dengan menyesuaikan bibit dengan suhu air. Masukkan bibit kedalam wadah dan biarkan bibit tersebut
berenang selama 15 menit. Kemudian miringkan wadah tadi, dan biarkan bibit berenang keluar dan masuk ke
dalam lahan kolam. Hal ini dilakukan untuk menghindarkan bibit dari stres pasca menempati lingkungan atau
habitat baru.

3. Pakan Budidaya Ikan Lele

Sesuaikan pakan ini dengan kebutuhan, umumnya ikan lele membutuhkan pakan 3-6% dari bobot tubuhnya.
Contoh : Bobot ikan lele 50gr, maka pakannya 2,5gr atau 5% dari bobot tubuhnya. Jadwal pemberian pakan pun
disesuaikan, 4-5 kali sehari.

Sebagai hewan nocturnal, ikan lele akan aktif bergerak di malam hari, maka pertimbangkan untuk
memperbanyak pakan lele di sore dan malam hari. Dan jangan sampai terlambat, karena ikan lele mempunyai
sifat kanibal, akan memangsa sejenisnya yang berukuran lebih kecil demi memenuhi kebutuhan pangan.

Kandungan nutrisi yang harus dipenuhi dalam pakan lele adalah :


• 30% protein
• 15% lemak
• 20% karbohidrat
• Sisanya vitamin dan mineral

Disarankan untuk memberikan pakan tambahan berupa ampas tahu, keong mas, dan limbah ayam.

4. Perawatan

Cara budidaya ikan lele selanjutnya adalah pengelolaan air kolam, sebagai bagian dari tahapan perawatan dan
pemeliharaan. Kualitas air harus dijaga setiap hari, dengan cara :

• Singkirkan dan buang sisa makanan yang tak habis di kolam


• Buang sepertiga air bagian bawah, karena tingkat munculnya bibit penyakit lebih tinggi pada endapan air
terbawah
• Buang lumpur endapan kolam. Lumpur ini berbau busuk dan mengandung amonia serta hidrogen sulfida –
penyebab utama gagal panen

5. Pengendalian Hama Penyakit

Hama yang biasa menyerang ikan lele bisa dibagi menjadi 2 yaitu :

• Predator : hama ini pada umumnya menyerang dari luar kolam, seperti Linsang, Ular sawah, Musang Air,
Burung, dan Sero. Untuk menghindari serangan predator ini, Anda bisa memasang pagar sekeliling kolam, jaring
atau saringan di jalan masuk dan keluar air.

• Mikroorganisme : Protozoa, Virus dan Bakteri. Ketiganya adalah penyebab penyakit yang paling mematikan
pada budidaya ikan lele, seperti bintik putih, luka di kepala dan ekor, serta kembung perut.
Untuk itu tetap jaga kualitas air, frekuensi pembersihan kolam dan frekuensi pemberian pakan.

6. Panen Ikan Lele

Nah, inilah yang Anda petik dari hasil kerja keras Anda membudidaya ikan lele. Yang perlu Anda ingat adalah
sebelum memanen, hendaknya jangan diberikan pakan agar lele tidak buang kotoran saat dipanen. 9-12 ekor
per kg dengan bobot 500gr per ekor siap Anda panen setelah mempraktekkan cara budidaya ikan lele untuk
pemula diatas.
Persiapan Budidaya Ikan lele
Pilih Jenis Ikan Lele yang Mudah
Dewasa ini, banyak pembudidaya ikan lele yang beralih ke jenis ikan Lele Dumbo jenis Sangkuriang. Lele yang
satu ini berhasil mencuri hati para pelaku budidaya karena memiliki beberapa keistimewaan.
Kelebihan Lele Sangkuriang
Produktivitas jenis lele Sangkuriang terbilang tinggi.
Kualitas daging yang lebih empuk
Lebih tahan terhadap serangan penyakit.
Teknik budidayanya pun tidak terlalu sulit, asalkan mau belajar dan menekuninya dengan sabar.
Usaha pembesaran ikan lele merupakan budidaya yang paling mudah dilakukan. Anda tidak perlu menyiapkan
lahan luas untuk bisa menjalankan budidaya pembesaran ikan lele. Selain itu, pemeliharaannya mudah dan
tidak perlu menunggu lama untuk panen.
Bagi Anda yang masih newbie alias baru mengenal budidaya lele, berikut ini panduan lengkap, pas dan mudah
Anda lakukan. Let’s check it, guys!
Panduan dalam bentuk video juga menarik loh. yuk lihat.
Jika anda kurang suka video. silahkan ikuti panduan detail berupa tulisan berikut ini.
1. Perhatikan Syarat Hidup Ikan Lele

Ikan lele merupakan jenis ikan yang mudah dipelihara. Kondisi air
seperti apapun dapat dijadikan media pembesaran ikan lele.
Tunggu dulu, bukan berarti Anda mengabaikan kualitas airnya.
Justru, semakin baik kualitas air maka semakin baik pula
pertumbuhan ikan lele.
Suhu
Menurut Debby Ratnasari (2011), ikan lele dapat hidup pada suhu
26-32oC. Jika suhunya terlalu rendah, maka akan mengganggu
proses pencernaan makanan pada ikan lele. Sebaliknya, apabila suhunya tinggi (hangat), pencernaan makanan
pada ikan lele akan berlangsung cepat.
Lokasi
Soal syarat lokasi budidaya, tidak ada ketentuan khusus. Ikan lele dapat hidup di segala tempat, termasuk yang
berada di ketinggian 1000 mdpl. Hal yang harus Anda perhatikan benar-benar selain suhu, yaitu pH. Kondisi
tempat harus berada dalam kisaran pH 7-8.
Dua itu yang paling penting, anda juga bisa membaca syarat lengkap hidup ikan lele di
laman Litbang Kementerian Pertanian

2. Membuat Kolam Untuk Pembesaran

Kolam untuk pembesaran ikan lele tidak serumit dan seluas


kolam pembenihan. Anda cukup menyiapkan kolam 5×2
meter untuk menampung kurang lebih 1000 ekor benih ikan
lele. Jika ukuran kolam lebih dari itu, hitung saja
menggunakan syarat minimal daya tampung per-meter kolam.

Setiap per-meter persegi kolam pembesaran dapat menampung kurang lebih 100 ekor benih ikan lele.

Jadi, kalau ukuran kolam yang Anda buat adalah 7×4 meter, berarti bisa menampung sekitar 2000 ekor ikan lele.
Sebaiknya, jangan terlalu padat karena akan mudah terserang penyakit.

Kolam yang digunakan dalam pembesaran ikan lele banyak jenisnya, yaitu kolam terpal, kolam semen dan
kolam tanah. Dari ketiga bahan pembuat kolam tersebut, jenis kolam terpal merupakan yang paling murah.
Di samping itu, kolam terpal mudah dalam pembuatannya, praktis dan produktivitas ikan lele tetap tinggi.
Dilihat sepintas, kolam tanah mungkin lebih murah karena bisa mengurangi biaya pakan ikan lele. Namun,
bahaya hama dan penyakit jauh lebih rentan di kolam tanah sehingga hasilnya tidak optimal.
Lalu, bagaimana cara membuat kolam terpal yang baik?
Pertama, Anda harus menyiapkan terpal khusus untuk budidaya lele. Harga terpal di pasaran sekarang sekitar
Rp9000 per-meter. Jika Anda ingin membuat kolam ukuran 10×5 meter, berarti hanya mengeluarkan biaya
Rp.450.000.
Langkah kedua, dasar kolam sesuai ukuran kolam yang diinginkan. Untuk para pemula, sebaiknya menggunakan
ukuran kolam 5×2 meter supaya ketika mengalami kegagalan tidak mengalami kerugian besar.
Ada dua jenis dasar kolam yang bisa Anda pilih, yaitu dasar kolam dengan menggali tanah dan di permukaan
tanah. Sebaiknya, Anda memakai dasar kolam dengan menggali tanah agar tidak mengalami kesulitan ketika
pemberian pakan.
Galilah tanah sedalam 70 cm sampai dengan 1 meter. Lalu, letakan tanah hasil galian di bibir kolam sebagai
tanggul setinggi 30-50 cm agar kolam tidak mudah jebol.
Selanjutnya, buatlah beberapa reng dari bambu (seperti pagar) yang disusun di atas tanggul kolam setinggi
kurang lebih 35 cm. Untuk bagian sudut kolam, gunakan potongan bambu utuh (jangan dibelah). Jadi, tinggi
kolam nantinya sekitar 125-130 cm.
Benih Ikan Lele

3. Memilih Benih yang Berkualitas

Benih ikan lele untuk pembesaran berbeda dengan pembenihan. Anda


harus pilih benih ikan lele untuk pembesaran yang ukurannnya 5-7 cm.
Upayakan ukurannya seragam. Misalnya, Anda memilih benih
berukuran 6 cm, berarti semua benih ikan lele ukurannya harus sama.
Kemudian, perhatikan ciri-ciri benih ikan lele yang berkualitas berikut :
Ikan lele berkualitas mempunyai tubuh yang seimbang, antara kepala
dan badannya. Selain itu, benih ikan lele harus bebas dari cacat, tubuh
mengkilap, gerakannya lincah dan sungut berseri (tidak pucat).
Amati pula tingkah laku benih ikan lele. Ikan lele berkualitas tidak akan
menggantung atau berdiri ketika di dalam air. Keaktifan ikan lele juga turut mempengaruhi kualitasnya.

Selengkapnya mengenai benih ikan lele silahkan baca : 7 Ciri Bibit Lele Unggul

Jadi, Anda harus perhatikan dengan cermat, apakah benih ikan lele yang Anda beli sudah memenuhi syarat di
atas.
4. Persiapan Sebelum Menebar Benih di Kolam

Kalau Anda sudah selesai membuat kolam, langkah berikutnya yakni


mempersiapkan kondisi kolam sehingga siap menampung benih ikan lele. Ada dua
tahapan yang harus Anda lakukan, yaitu mengisi air di kolam dan melakukan
pemupukan.

Langkah pertama, kolam diisi dengan air bersih dan bebas cemaran limbah apapun.
Isilah kolam hingga ketinggian kurang lebih 60 cm.

Langkah kedua, siapkan pupuk kandang yang berasal dari kotoran kambing atau domba. Masukan pupuk
kandang tersebut ke dalam karung dengan ukuran 1-1,5 kg/m2. Jika kolam ikan lele yang Anda buat berukuran
5×2 meter, berarti Anda bisa pakai pupuk sekitar 10-15 kg.

Selanjutnya, isi karung tersebut dibagi menjadi dua sama berat. Jadi, dalam satu
kolam ada dua karung pupuk kandang. Masukan pupuk kandang tersebut (jangan
dikeluarkan dari karungnya) ke dalam kolam. Anda boleh meletakannya di pinggir
atau di tengah, yang penting posisi karung itu nantinya mengambang dan bergerak
bebas.

Setelah seminggu, angkatlah kedua karung berisi pupuk tersebut. Namun, sebelum diangkat, celupkan karung
berulang ke dalam kolam supaya kandungan dalam pupuk terserap total oleh air. Anda bisa menebarkan benih
ikan lele saat karung sudah diangkat total.

5. Bagaimana Cara Menebar Benih Lele?

Penebaran benih ikan lele baik dilakukan pada saat pagi atau sore hari supaya
terhindar dari terik matahari. Mengapa tidak boleh ditebar pada siang hari?
Karena saat itu, kondisi air sedang sangat panas sehingga berpotensi
mengakibatkan kematian benih ikan lele karena stress.

Sebelum menebarkan benih ikan lele ke kolam, letakanlah benih tersebut di


dalam wadah dari bahan plastik. Lalu, tebarkan benih dengan cara
memiringkan wadahnya dan mengeluarkan sedikit demi sedikit benih ikan lele.

6. Poin Penting Dalam Pemeliharaan

Benih ikan lele kini sudah ditebar di kolam. Saatnya menjalankan proses
pemeliharaan. Ada dua poin penting yang harus Anda perhatikan dalam
pemeliharaan, yakni pengelolaan air dan pemberian pakan.

Air yang digunakan di dalam kolam lele, tidak disarankan untuk diganti
sebelum masa panen. Kondisi air pun harus tenang dan tergenang.
Hindari melakukan pengurasan air dengan cara sirkulasi karena
berpotensi mengurangi kestabilan pH kolam.

Anda boleh melakukan penambahan air setelah benih dimasukan dan diberikan pakan pertama kali (kalau
pellet, jenis L1). Lakukan secara bertahap setinggi 20-30 cm setiap pergantian pakan jenis tertentu hingga
akhirnya mencapai 120 cm yang dipakai sampai masa panen.

Poin kedua yang harus Anda perhatikan adalah pemberian pakan. Ada banyak jenis pakan yang bisa Anda
berikan, misalnya pellet, keong mas, plankton, cacing dan lain-lain. Apapun jenis pakannya, yang paling penting
adalah teknik dan waktu pemberiannya.

Pakan diberikan sebanyak 5-6 kali sehari. Jarak pemberian pakan sekitar 2-3 jam. Sebaiknya, berikan pakan
ketika matahari sudah terbit supaya polusi yang mencemari daerah sekitar kolam dapat hilang terlebih dahulu
terpapar sinar matahari.

Jika pada jadwal pemberian pakan ternyata turun hujan, sebaiknya jangan menebarkan pakan. Pemberian
pakan saat hujan berpotensi pencemaran zat asam pada pakan yang diberikan. Pakan yang tercemar akan
mengganggu kesehatan ikan lele. Jadi, tunggulah hingga hujan reda kalau ingin memberikan pakan.
7. Waktunya Panen Ikan Lele

Budidaya pembesaran ikan lele hanya memerlukan waktu 2-3 bulan


untuk panen. Saat waktu panen tiba, takaran ikan lele 1 kg sudah
berjumlah 7-8 ekor. Gunakanlah peralatan memanen yang berbahan
licin dan halus agar tidak menimbulkan lecet pada ikan lele.

Cara memanennya, yaitu dengan menyurutkan air kolam terlebih


dahulu. Kemudian, gunakan serokan untuk menangkap ikan lele dan
masukan dalam wadah berbahan plastik. Anda juga bisa memakai jaring
kalau air kolam masih cukup banyak.

Anda mungkin juga menyukai