Anda di halaman 1dari 88

PENGELOLAAN SAPI

POTONG SECARA INTENSIF

Prof. Dr. Ir. H. Hasnudi, MS


Kunci Keberhasilan Dalam Bidang
Peternakan

• Pengelolaan (Manajemen)
• Bibit
• Pakan

Ketiga-tiganya harus sama-sama


diperhatikan, tidak boleh berat sebelah
BETERNAK SECARA INTENSIF
pengusahaan ternak dengan
menempatkan ternak dalam kandang baik
siang maupun malam.

Kebutuhan ternak
disediakan dalam
kandang.

Diperlukan pengetahuan,
keterampilan dan
manajemen tertentu
agar dapat memberikan
keuntungan maksimum.
TUJUAN Beternak INTENSIF
Agar ternak tidak lagi merusak
perkebunan, dan pengendalian
penyakit hewan
Kotoran ternak dapat
dikumpulkan dengan mudah

Pemanfaatan hasil samping


perkebunan dapat optimal

Mutu dan jumlah ternak dapat


ditingkatkan baik untuk potongan,
qurban maupun untuk bakalan
melalui penerapan IB

Pengendalian terhadap
pemasaran hasil ternak dan
pengolahan hasil ternak mudah
SELEKSI BIBIT DAN
PERKAWINAN
Seleksi Bibit dan Perkawinan
Selain faktor lingkungan, bibit
merupakan faktor yg sangat
penting dan berpengaruh pada
perkembangan ternak
Sapi Brahman

Diperlukan usaha yg kuat untuk


memperoleh bibit yang bermutu
 seleksi bibit yang ketat
Sapi Ongole
Bertujuan mendapatkan ternak
berkualitas baik, tahan terhadap
penyakit, daya adaptasi dan
reproduksi baik, dll
Sapi Bali
CIRI-CIRI SAPI YG BAIK
Bibit betina

• Matanya bersinar dan bulunya


mengkilap
• Kaki kokoh dan tidak cacat
• Ambing besar dan puting semetris
• Berasal dari keturunan yg baik
• Bobot badan dan tinggi proporsional
sesuai dengan bangsanya
• Ekornya panjang
CIRI-CIRI SAPI YG BAIK
Bibit Jantan
 Kaki kokoh dan lurus, pinggul lebar

dan rata
 Kepala lebih besar dan lebar dari

kepala betina
 Bertubuh besar, kuat dan sehat

 Berasal dari sapi betina yg

baik
 Tidak terdapat cacat

genetik
 Alat kelamin normal
PENILAIAN KONDISI
SAPI
Petunjuk Menilai Kondisi Sapi
1. Amati lemak yg hanya menutupi tulang
belakang, tulang pinggul, paha, rusuk dan
daerah dasar ekor. Jangan sampai perut
dan ukuran sapi mengacaukan penilaian.
2. Pengamatan dilakukan dari samping dan
dari belakang.
3. Penilaian diberikan secara cepat dan
secara bebas, jangan terpengaruh dari
penilaian ternak sebelumnya.
Penilaian Kondisi

1 4

2 5

3 6
Gambaran Nilai Kondisi
Nilai 1: Kurus Sekali

1. Tulang-tulangnya sangat nyata terlihat.


2. Tulang belakang menonjol tajam.
3. Tulang rusuk pendek ujungnya menonjol
nyata.
4. Daerah sekitar dasar ekor sangat dalam
cekungannya, tanpa lemak dan daging yg
menutupi
Gambaran Nilai Kondisi

Nilai 2: Kurus

1. Tulang-tulang menonjol jelas


2. Tulang belakang masih nyata tonjolannya
3. Ada sedikit daging tanpa lemak di paha dan
tulang pinggul
4. Paha dan pinggul masih menunjukkan
tonjolan sudut tulang.
Gambaran Nilai Kondisi
Nilai 3: Masih Kurus

1. Lapisan otot dan lemak menutupi tulang


2. Tulang belakang mulai terlihat membulat
3. Ujung rusuk tulang rusuk kecil tidak jelas
terlihat dan paha masih menonjol sudut-
sudutnya.
4. Dasar daerah ekor mulai berisi.
Gambaran Nilai Kondisi
Nilai 4 : Kondisi Bagus Belum Kelebihan
Lemak:

1. Tulang belakang membulat, rusuk


tertutup lapisan lemak
2. Daging tipis
3. Ujung rusuk kecil membulat dan tidak
mudah terlihat
4. Terdapat lapisan lemak di daerah pinggul
dan paha yg merata.
Gambaran Nilai Kondisi
Nilai 5: Kondisi sangat Baik

1. Tulang-tulang tidak menunjukkan tonjolan


atau garis nyata
2. Tulang rusuk sulit terlihat
3. Daerah sekitar ekor terisi sempurna dan ekor
mempunyai kerutan lemak.
4. tulang- sekitar ekor tak terlihat
5. Pantat dan bagian kaki belakang lebar dan
berdaging
Gambaran Nilai Kondisi
Nilai 6: Gemuk dan Sangat Gemuk

1. Ternak berpenampilan bulat dan ada tonjolan


lekukan kerutan lemak melapisi bagian
belakang dan sepanjang tulang belakang.
2. Lapisan berlipat dari lemak ada di kedua sisi
dasar ekor
3. Daerah sekitar dasar ekor telah terisi
sempurna dengan lemak dan ada kerutan
timbunan lemak di atas tulang.
KANDANG SEBAGAI TEMPAT
PERLINDUNGAN TERNAK
FUNGSI KANDANG
 Melindungi ternak dari
parasit penyebab penyakit
 Mencegah ternak agar
tidak merusak tanaman
 Sebagai tempat untuk tidur
dan istirahat ternak
 Tempat untuk merawat
ternak yang sakit
FUNGSI KANDANG…… (samb)

 Memudahkan pengontrolan
 Untuk tempat makan dan minum
ternak
 Sebagai tempat perkawinan dan
beranak
 Tempat membuang kotoran dan kencing
ternak
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN PADA
FUNGSI KANDANG DI ATAS

 Membuat kandang harus kuat


agar dapat dipakai lama
 Perlu dibersihkan secara
rutin agar terus sehat
 Lantai kandang dibuat agak
miring agar lantai dalam
keadaan kering
 Ukuran kandang disesuaikan
dengan kebutuhan
MODEL KANDANG
A. KANDANG LANTAI SEMEN
 Kandang relatif lebih bersih
 Lantai kandang lebih kering dan tidak basah
 Kuman penyakit, parasit dan jamur yang
hidup di lantai kandang
dapat ditekan
perkembangannya.
 Kebersihan ternak
terjamin
 Biaya Pembuatan relatif mahal
MODEL KANDANG
B. KANDANG LANTAI TANAH
o Kebersihan kurang terjamin karena
kotoran, kencing dan sisa makanan
bercampur di atas lantai
o Lantai sering becek dan lembab
o Kuman penyakit, parasit dan
jamur berkembang subur
o Kesehatan dan kebersihan
ternak kurang terjamin
o Biaya pembuatan lebih murah
o Konstruksi kandang lebih
sederhana
REPRODUKSI
Reproduksi
 Usaha
mengembangbiakkan
ternak
 Memperbanyak sapi
sekaligus meningkatkan
mutu dan kualitas ternak
 Harus mengetahui hal-hal
yg berhubungan dengan
reproduksi sehingga akan
diperoleh sapi dengan
jumlah yg maksimum
DEWASA KELAMIN
Proses reproduksi sapi jantan atau
betina mulai berfungsi, tergantung
faktor genetik dan lingkungan
Umumnya : sapi tropis dewasa kelamin
umur 1,5 – 2 tahun.
Kawin pertama sapi umur 2 – 2,5
tahun

Apabila terlalu awal:


 Induk tidak akan bisa mengalami
pertumbuhan sempurna,
 Mengalami kesulitan melahirkan,
 Anak yang lahir kurang sehat,
 produksi air susu relatif sedikit.
TANDA-TANDA BIRAHI
1. Sapi lebih peka, dan gelisah,
2. Mencari/mendekati pejantan,
3. Mencoba menaiki temannya/diam jika
dinaiki,
4. Sering melenguh-lenguh dan ekor terangkat
keatas,
5. Vulva agak merah, membengkak dan
hangat,
6. Vagina mengeluarkan lendir agak bening.

Sapi betina mau kawin/dikawinkan pada saat


birahi (pengaruh hormon)
Siklus birahi
 Periode birahi sampai birahi berikutnya
disebut siklus birahi lamanya 3 minggu

 Perkawinan yg tepat pada waktu birahi yaitu


berkisar antara 12 – 18 jam setelah muncul
birahi.
 Jika birahi pagi  kawinkan sore hari
 Jika birahi sore  kawinkan esok paginya
Faktor yang mempengaruhi
perkembangan pubertas ialah :

Jumlah pemberian pakan


Pemberian pakan yang terbatas, serta
Nutrisi (kand. protein, energi dan
vitamin A)
pemberian pakan yang kurang baik
kualitasnya (kandungan nutrisi rendah)
akan menunda pubertas dan
menghambat estrus kembali.
• Pemberian Vitamin A, terutama pada
ternak yang mendapat hijauan
kualitas rendah (hijauan musim
kemarau ?) dapat memperbaiki :

Tingkat konsepsi induk dan Daya


hidup pedet
Tanda-tanda
Kebuntingan pada sapi

1. Birahi berikutnya tidak muncul lagi


2. Menjadi lebih tenang
3. Nafsu makan meningkat
4. Sering menjilat batu-bata atau lainnya,
mencari tambahan mineral

Setelah beranak hendaknya dikawinkan


60-90 hari setelah beranak.
PAKAN DAN CARA
PEMBERIANNYA
Usahakan mendapatkan Sapi
kembar dengan IB

1 2
PAKAN TERNAK
Segala sesuatu yg dapat dimakan oleh ternak,
tidak mengganggu kesehatan, mengandung zat
yg dibutuhkan ternak

Hal yg perlu
diperhatikan:
1. Pakan disukai
oleh ternak
2. Mudah dicerna
3. Mengandung
nilai gizi yg baik
HIJAUAN PAKAN TERNAK, kandungan serat
kasarnya tinggi terdiri dari rumput-
rumputan dan leguminosa
Rumput-rumputan : alam, kultur

Leguminosa: mengandung serat dan protein yg


tinggi dan sangat disukai sapi, pemberian
tidak boleh secara tunggal
Cara pemberian pakan
Pemberian makanan sapi pedaging, sangat
beragam, hal ini disebabkan :
 Masing-masing program mempunyai
tujuan, target produksi tertentu, misalnya
untuk :
 Pertumbuhan
 Pubertas/fertilitas/reproduksi
 Laktasi
 Produksi daging
 Sumber bahan pakan yang tersedia
(yang dapat dipakai untuk makanan
sapi pedaging) sangat banyak
ragamnya, yaitu dari :

 rumput
 hijauan kacang-kacangan
 limbah pertanian/industri
pertanian/perkebunan
 dan lain-lain
 Kebutuhan zat makanan di dalam
program pemeliharaan anak
(program Cow Calf) bervariasi,
tergantung dari ”status fisiologi”
ternak yang dipelihara yaitu :

 Pertumbuhan
 Bunting
 Menyusui
 Masa Kering
 dan lain-lain (pejantan)
 Untukmemudahkan
pemeliharaan dan cara
pemberian makan (akibat adanya
”status fisiologi” yang berbeda)
maka dalam program
pemeliharaan anak, agar
keuntungan dapat ditingkatkan,
maka ternak yang dipelihara
sebaiknya dikelompokkan sesuai
dengan kebutuhannya.
Kelompok Ternak
A. Kelompok induk betina :

1) Calon induk
2) Induk muda (yearling) bunting tua (1/3
akhir kebuntingan)
3) Induk muda (umur 2 tahun) awal
laktasi (produksi 5 kg/hari)
4) Induk dewasa, kering
5) Induk dewasa, laktasi (3-4 bulan
awal laktasi) produksi rata-rata (5
kg/hari)

6) Induk dewasa, laktasi (3-4 bulan


awal laktasi) produksi tinggi (10
kg/hari)
B. Kelompok Pejantan
 Untuk memudahkan dalam tata laksana
pemeliharaan dan pemberian Pakan, maka
pejantan dapat dikelompokkan menjadi 2
kelompok yaitu :

 Pejantan muda
 Pejantan dewasa
 Pejantan muda :
 Pertumbuhan, PBB = 0.75 – 1.00 kg/h
 Bobot 350 – 475 kg
 Ransumnya bisa sama dengan calon
induk
 Atau ransum dara bunting, dengan
ditambah dengan sedikit
biji-bijian/konsentrat jika perlu untuk
mendapatkan PBB yang cukup (1 kg biji-
bijian/100 kg PBB)
 Jantan jangan kurus atau terlalu gemuk
 Pejantan dewasa
 Pemberian makan bertujuan untuk
mempertahankan dan memperbaiki
kondisi
 Pada/menjelang musim kawin, pemberian
makan, ditingkatkan setelah musim kawin,
jantan mengalami penurunan bobot badan
 Selain, pemberian makan sesuai
dengan kebutuhan, maka pejantan
perlu gerak yang cukup “EXERCISE”.
Perajangan Pelepah Sawit untuk
pakan ternak sapi
Contoh penggunaan Hijauan pada Sapi
- Kebutuhan hijauan 10% dari bobot ternak
- Mis: berat sapi 250 Kg = 25 Kg
terdiri dari 70% rumput dan 30%
leguminosa. 17,5 Kg : 7,5 Kg
Konsentrat

- Pakan yg banyak
mengandung protein
dan energi
- Konsentrat sapi dapat
disusun dari hasil
sampingan industri
perkebunan.
- Kebutuhan
konsentrat seekor
sapi = 1% dari bobot
hidup.
CARA PEMBERIAN PAKAN
 Pemberian konsentrat tidak boleh
bersamaan dengan hijauan.
 Konsentrat diberikan terlebih dahulu 2
kali sehari yaitu pagi jam 8.00 dan sore
jam 15.00.
 Pemberian hijauan 2 jam setelah
pemberian konsentrat diberikan secara
bertahap dan pemberiannya 3 kali
sehari.
 Jika konsentrat diberikan 100%, maka
diperlukan masa adaptasi.
FORMULA PAKAN BERBASIS PRODUK
SAMPING TANAMAN DAN PENGOLAHAN
KELAPA SAWIT

Pelepah dan daun Sawit % 36,5


Bungkil Inti Sawit % 45,0
Lumpur (solid) limbah PKS % 10,0
Molases (tetes tebu) % 5,0
Garam % 0,5
Urea % 2,0
Biovit (mineral dan vitamin) % 1,0
KESEHATAN HEWAN
KESEHATAN HEWAN
Pencegahan penyakit hendaknya lebih
diprioritaskan antara lain:

1. Mencegah kontaminasi ternak sakit


dengan ternak sehat
2. Menjaga kandang selalu bersih dan
kering
3. Melakukan disinfektasi
4. Melakukan vaksinasi dan test
kesehatan ternak secara teratur
Cara Penularan Penyakit
 Kontak langsung (scabies, brucellosis,
dll);
 Kontak tidak langsung: melalui pekerja,
alat-alat di kandang
 Lewat vektor pembawa penyakit
 Lewat tanah (Antrax, Tetanus)
 Air Minum
 Serangga
 Udara
PENYAKIT RADANG LIMFA
(Antrax)
 Dapat menular dengan cepat dan
menular pada manusia
 Penyebab Bacillus Anthracis.
Menyerang ternak sapi dengan
segala umur
 Gejala: Suhu tubuh mencapai 420C;
Hidung dan dubur mengeluarkan
darah; Nadi berdenyut cepat;
Nafsu makan turun drastis
PENYAKIT RADANG LIMFA …….

 Pencegahan : Vaksinasi dengan


menggunakan Vaksin spora (max
sterne) dosis 1 cc; Serum anti
Antrax dengan dosis 50-100cc per
ekor sapi

Pengobatan : dengan penyuntikan


antibiotik berspektrum luas (mis:
penstrep)
PENYAKIT NGOROK (Septichaemia
epizootica)

 Penyebab dari penyakit ngorok ini adalah bakteri


Pasteurella multocida.

 Menyerang ternak sapi dari segala umur.

 Gejala: Nafsu makan berkurang, terjadi


pembengkakan pada leher dan dada; sapi
mengorok; Lidah bengkak dan menjulur keluar;
Mulut menganga dan mengeluarkan lendir berbuih;
Sapi sulit bernafas.
PENYAKIT KEMBUNG
Penyebab: gas dalam perut tidak bisa keluar
karena pemberian pakan yg tidak teratur,
pemberian rumput yg masih muda dan
pemberian pakan konsentrat lebih dari 50%

Pencegahan: Sapi di beri pakan secara teratur;


Pemberian legum tidak melebihi 50%

Pengobatan: Dapat diberi antibiotik untuk


mematikan bakteri penghasil gas; Beri minyak
makan kelapa /kedele : 2/3 cangkir.
Penyakit Cacing
Penyebab : cacing hati, cacing gelang, dan
cacing lambung menyerang pada semua
umur sapi

Pencegahan : Tidak melepas sapi terlalu


pagi; Tidak memberi hijauan segar yg
berembun

Pengobatan : Zanil atau Valbazen 0,2 – 0,25


cc/Kg BB; Ferbendazole 10 mg / Kg BB;
Dengan suntik Dovenik, 0,1 cc / Kg BB;
Albadazole 10 – 20 mg/Kg BB
PENYAKIT KLURON MENULAR
(Brucellosis)

 Penyebab : Bakteri brucella abortus


bang.
 Diserang betina sapi dewasa
 Gejala : Terjadi radang alat kelamin;
 Sapi selalu keguguran;
 Anak yang lahir tidak sehat dan lemah
Tanda-tanda Sapi Sehat atau Sakit
No Bagian Sapi sehat Sapi sakit
1 Mata Jernih Kotor/merah
2 Hidung Ingus sedikit Berlendir, ingus
tidak berbau banyak dan berbau
3 Kulit Kencang Kisut
4 Tubuh Gemuk/Gempal Kurus
5 Nafsu Makan/Minum Besar/ktif Kurang/tidak ada
6 Perabaan Badan Memberikan Kurang, tidak ada
Reaksi
8
7 Kaki
Istirahat Tidak pincang
Memamah biak Pincang/berborok
Diam saja
9 Rongga Mulut Bau rumput Bau busuk
10 Kotoran Tidak mencret Mencret, berbusa
dan tidak atau berdarah
berdarah
Manajemen
Pemeliharaan
Pemeliharaan Ternak Sapi
Sapi Induk
 Sapi dijaga jangan terlalu gemuk / kurus.
 Apabila birahi harus cepat-cepat dikawinkan,
 Jangan dipakai untuk tenaga kerja, bila
buntingnya sudah 7 – 8 bulan atau 1-2 bulan
setelah melahirkan, (mis. mengangkut TBS).
 Berilah pakan tambahan untuk
mempersiapkan diri untuk menyusui
anaknya.
SAPI MUDA (4-15 bln)

Sapi muda dibawah 6 bulan perlu


mendapat makanan halus seperti
bubur (konsentrat) sebagai
pengganti susu
Pemeliharaan Anak Sapi
 Biasanya 30 menit setelah anak sapi
lahir anak sapi tersebut akan berdiri
dan menyusu pada induknya;

 Bila tak dapat berdiri dan menyusu


harap dibantu; Anak sapi perlu minum
susu induknya pada hari-hari pertama
hidupnya.
 Susu induk yang keluar 1 – 4 hari ini
disebut susu jolong (kolostrum)
Hal ini penting karena susu jolong
mengandung:
 Protein dalam jumlah lebih banyak
daripada susu biasa;
 Banyak mengandung vitamin,
terutama vit A, Vit. B2, dan vitamin C;
 Mengandung α globulin (zat antibodi
tubuh) berguna untuk melawan bibit
penyakit;
 Sebagai obat urus-urus (laxantia)
Pemeliharaan Anak Sapi (samb)

Pada waktu sapi belum lahir pada ususnya


terdapat kotoran yg berwarna hitam.
Kotoran ini sangat disenangi oleh kuman-
kuman penyakit.
Oleh karena setelah lahir perlu dikeluarkan
dengan jalan minum susu jolong.
Kotoran hitam yg keluar ini disebut dengan tahi
gagak.
Bila susu dari induk tidak keluar
dapat diberikan susu jolong
buatan, yaitu terdiri dari :

1. Setengah liter susu murni


2. Satu sendok teh minyak
ikan
3. Satu butir telur
4. Seperempat liter air

(Pemberiannya selama 4 hari


pertama)
Penggemukan Sapi

Langkah awal program penggemukan sapi :


 Keseragaman ternak : tipe, umur, dan
besar tubuh, agar mudah mengelolanya
 Jumlah sapi harus disesuaikan dengan
fasilitas penunjang seperti :
kemudahan memperoleh pakan, ukuran
kandang, kemampuan peternak.
 Penggunaan bangsa ternak :

• Perhatikan keunggulan atau


kelemahan ternak
• Pilih bangsa ternak yg adaptif
• Gunakan bangsa ternak yg populer di
lingkungan peternak
MACAM PROGRAM PENGGEMUKAN
1. Penggemukan Pedet Muda :

 ternak yang dipakai : anak sapi lepas


kolostrum dalam kondisi penyapihan dini.
 pakan yang dipakai : milk replacer (susu
pengganti), dimana nilai gizinya hampir
sama dengan susu induk (tanpa konsentrat
dan hijauan).
 lama penggemukan : 2-4 bulan
 hasil yang diperoleh : daging veal
Apabila penggemukan diperpanjang
lagi 2-4 bulan maka :

 Pakan yang digunakan : konsentrat


(PK 18-20%)
 Umur potong : 8-9 bulan
 Hasil daging yang diperoleh adalah :
daging calf (16-52 minggu)
2. Penggemukan Pedet Menjelang
Dewasa :

 sudah mengkonsumsi air susu induk


 pakan : konsentrat atau biji-bijian

lama penggemukan :
sampai umur 12-15
bulan

produk yang
dihasilkan : daging
beef (lebih 1 tahun)
3. Penggemukan Sapi Dewasa
Muda
Sapi yang digunakan : umur 1 tahun atau lebih

 Penggemukan dikandang terus menerus (Dry


Lot Fattening)
 Pakan berupa konsentrat (misalnya terbuat
dari hasil samping industri kelapa sawit)
 Pakan hijauan sangat terbatas
 Lama penggemukan : 6-8 bulan
 Produksi daging : beef dengan lemak sudah
agak banyak
Pelaksanaan :

 Sejak awal ternak diberi pakan penguat


(konsentrat) :
1. ransum awal: 120-150 hari (4-5 bulan)
2. ransum akhir: 100-150 hari lagi (3-5
bulan)
 jumlah pakan konsentrat : 1 kg per 45 kg
bobot hidup per hari (atau 2,5 – 3% dari
BB)
 pakan hijauan : terbatas jumlahnya.
 Cara pemberian konsentrat sedikit demi
sedikit agar tidak diare.
Keuntungan :

 sapi cepat gemuk dan


pertumbuhannya pesat
 dapat dilakukan dalam jangka waktu
pendek
 dapat dilakukan di daerah sempit
4. Penggemukan Sapi Dewasa

 sapi yang digunakan adalah sapi bakalan


import dari Australia (ACC dan Brahman
Cross)
 umur sapi yang digunakan : 2 – 2,5 tahun
 kriteria sapi : agak kurus tetapi sehat,
nantinya akan diharapkan terjadi
pertumbuhan kompensasi
 bobot sapi : 275 – 350 kg
 lama penggemukan : 2-3 bulan (dgn dry
lot fattening)
Untuk pertambahan bobot badan
kompensasi, bakalan harus memiliki
kriteria sbb:
 Umur sapi sekitar 2-2,5 tahun
(pubertas)
 Sapi bakalan tidak dalam kondisi
sakit, klinis dalam keadaan sehat
 Sapi bakalan tidak dalam kondisi
gemuk atau kurus sekali
 Postur tubuh dan ukuran vital
panjang dan tinggi
 Sapi bakalan sebaiknya dari tipe
potong
PASTURE FATTENING

Digembalakan di lapangan
penggembalaan yang luas (Hijauan
kualitas yang baik)
Pakan : Rumput + leguminosa
Pelaksanaan penggemukan:

 Umur sapi muda 1-1,5 tahun


 Lama penggemukan 6-8 bulan
Keuntungan:
1. Menghemat tenaga kerja dan biaya
2. Mengurangi penggunaan feed
suplement protein
3. Hijauan otomatis dipupuk dengan
kotoran ternak
4. Tidak diperlukan kandang khusus

Kelemahan:
5. Memakan waktu lama
6. Hanya bisa dilakukan di derah yg
memiliki lahan luas
ANALISIS USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG
Penggemukan sapi lokal bobot badan 200 kg (umur 2 tahun), Lama
penggemukan 100 hari, Volume penggemukan 5 ekor.
Rp. 000
Uraian Satuan Volume Harga Harga
Satuan Total

Kandang (5 ekor) pemakaian 5 unit 1 3.000 3.000


tahun
Peralatan Kandang set 1 200 200
Tenaga kerja pemelihara bulan 3.33 400 1.332
Biaya penyusutan kandang periode 1 164 164

Harga sapi bakalan ekor 5 3000 15.000

Biaya pakan (5 ekx8kgx100hr) kg 4.000 500 2.000

Obat-obatan dan vitamin/ periode ekor 5 50 250


Biaya lain periode 1 200 200
Total Biaya (A) 19.146
Rp. 000
Selisih pembelian bakalan (B) ekor 5 300 1.500

Penerimaan Brt hidup sapi kg 1300 17.000 22.100

Penerimaan pupuk knadang ekor 5 200 1.000

Total Penerimaan (C) 23.100

Keuntungan selama 100 hari 2.454

Keuntungan per bulan 753


Penggembalaan ternak tidak
boleh dilakukan di areal
perkebunan, agar usaha ternak
sapi tidak bersifat mengganggu
Terima kasih
PUPUK KANDANG DAN PEMBUATANNYA

Proses pembuatan pupuk


 Kotoran ternak dikumpul kedalam lubang yang
luasnya sesuai dengan kebutuhan
 Tanah bekas galian ditimbun disekeliling lubang
agar menjadi tinggi dan terhindar dari genangan air
 Setelah lubang penuh lalu ditutup dengan tanah
atau plastik, jerami, daun pisang, gedek agar tidak
dihinggapi serangga (lalat)
 Biarkan timbunan tersebut selama ± 3 bulan,
agar pupuk (kompos) matang dan siap pakai
 Lubang penimbun sebaiknya dilengkapi
dengan naungan untuk mencegah pupuk
tidak terlalu kering oleh terik matahari atau
terlalu basah oleh hujan.
PUPUK KANDANG >< PERTANIAN

Anda mungkin juga menyukai