Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL

PROGRAM PENGEMBANGAN
TEACHING FACTORY SMKN 1 CIDAUN

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 1 CIDAUN
JJl. Pelabuhan Jayanti, CidaunHp. 085759037722Website :
www.smkn1cidaun.sch.id email :smkn1cidaun@yahoo.comCianjur - 43275
i
LEMBAR PENGESAHAN

PROPOSAL
PROGRAM PENGEMBANGAN TEACHING FACTORY
SMKN 1 CIDAUN

DISUSUN OLEH:

Kepala Program Keahlian


Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian

BURHAN, STP. MM.


NIP. 198001152010011005

Mengetahui dan mengesahkan,


Kepala SMK Negeri 1 Cidauan

Unang Setiawan, S.Pd., M.M.Pd


NIP. 196407121988031025

ii
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ………………………………………………………………… ii


Daftar Isi ……………………………………………………………………………. iii
BAB I Pendahuluan ………………………………………………………………… 1
A. Latar Belakang …………………..………………………………………........ 1
B. Tujuan dan Sasaran……………….…………………………………………... 2
BAB II. Gambaran Umum Kegiatan ……… ………………………………………... 3
A. Rasional Pemilihan Jenis Produk yang Akan Dikembangkan …………………. 3
B. Potensi dan Teacching Factory yang Akan Dikembangkan …………… 3
C. Inovasi Pengembangan Potensi Daerah melalui Teaching Factory.…… 4
D. Ketersediaan Tenaga Pendidik untuk Pengembangan Teaching Factory 6
BAB III. Implementasi Teaching Factory……………………………………... 7
A. Bidang dan Skala Produksi Teaching Factory ……….………………… 7
B. Perencanaan Produksi dan Pemasaran …………………………………. 8
BAB IV. Jadwal Kegiatan dan Biaya..………………………………………... 10
A. Agenda Kegiatan …………. …………………………………………… 10
B. Anggaran Biaya ………………………………………………………… 10
BAB V. Penutup …………………………………………………………... 12

iii
BAB I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam Instruksi Presiden No.9 tahun 2018 tentang Revitalisasi Sekolah


tersirat penegasan tentang pentingnya Sekolah Menengah Kejuruan untuk
mempersiapkan sumber daya manusia yang terampil dan berkarakter agar
dapat mengisi ruang-ruang pembangunan dan mendorong percepatan
kemajuan Indonesia.

Dalam rangka mendukung hal tersebut, maka penyelenggaraan proses


Pendidikan di SMK Negeri 1 Cidaun senantiasa diarahkan pada
pembelajaran yang dapat mengasah keterampilan serta karakter siswa
sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing. Salah satu upaya yang
dilakukan adalah dengan menerapkan model pembelajaran Teaching
Factory dimana proses pembelajaran didesain dengan mengikuti alur
proses yang dilaksanakan di Industri.

Pembelajaran Teaching Factory adalah suatu konsep pembelajaran


berbasis produk/jasa yang mengacu kepada standar dan prosedur yang
berlaku di industry dan dilaksanakan dalam suasana seperti yang terjadi di
industry. Teaching Factory memadukan sepenuhnya antara belajar dan
bekerja tidak lagi memisahkan antara tempat penyampaian materi teori dan
tempat praktik. Bentuk organisasi teaching factory menunjukkan sifat dari
suatu perusahaan/industry, tenaga pengajar merupakan kelompok
professional dalam bidang Pendidikan yang diharapkan mampu memenuhi
kebutuhan masyarakat atas produk dan jasa sesuai dengan kelompok
SMK.

Dengan diterapkannya model pembelajaran teaching factory ini, diharapkan


proses pembentukan karakter kerja peserta didik dapat terbentuk secara
lebih matang. Dengan demikian lulusan SMK Negeri 1 Cidaun nantinya
adalah lulusan yang secara mental, fisik, maupun psikisnya sudah
terbentuk dan siap memasuki dunia kerja.
|1
Dalam rangka implementasi sistem pembelajaran Teaching Factory ini,
faktor pembiayaan program sudah tentu merupakan unsur pendukung yang
vital dalam menunjang keterlaksanaan program. Salah satu upaya yang
dilakukan untuk memenuhinya adalah dengan mengajukan pendanaan
melalui program pengembanga teaching factory yang diinisiasi oleh
BBPPMPV Pertanian Cianjur. Dengan adanya pendanaan melalui program
pengembangan teaching factory ini, sudah akan sangat membantu
terlaksananya penerapan model pembelajaran teaching factory di SMKN 1
Cidaun, khususnya di program keahlian Agribisnis Pengolahan Hasil
Pertanian.

B. TUJUAN DAN SASARAN


a. Tujuan:
1. Terselenggaranya kegiatan pembelajaran model teaching Factory
secara lebih komprehensif yang dapat mengasah karakter kerja
peserra didik (hard skill sekaligus softskill peserta didik.)
2. Terbentuknya karakter dan budaya kerja peserta didik melalui
pengalaman belajar dalam suasana industri.
b. Sasaran
Sasaran kegiatan pengembangan Teaching Factory ini adalah
seluruh peserta didik SMKN 1 Cidaun, khususnya peserta didik di
Kompetensi Keahlian Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian

|2
BAB II
GAMBARAN UMUM KEGIATAN
PENGEMBANGAN TEACHING FACTORY

A. KOMPETENSI KEAHLIAN YANG DIJADIKAN SASARAN


PENGEMBANGAN TEACHING FACTORY

Pada Program Pengembangan Teaching Factory ini, Kompetensi Keahlian yang


diprioritaskan sebagai pelaksana program adalah Komptensi Keahlian Agribisnis
Pengolahan Hasil Pertanian (APHP). Hal ini berdasarkan atas beberapa
pertimbangan berikut:
1. Kompetensi Keahlian sudah memiliki Unit Produksi yang sudah berjalan
cukup stabil dalam menjalankan kegiatan kewirausahaan di bidang
pengolahan makanan dan melibatkan seluruh peserta didik di Kompetensi
Keahlian APHP.
2. Kompetensi Keahlian APHP sudah merintis Kerjasama dengan beberapa
industry rumah tangga yang ada di sekitar lingkungan sekolah dalam
kegiatan pembelajaran praktik siswa.
3. Sarana dan Prasarana di Kompetensi Keahlian APHP, relatif dapat
mendukung pelaksanaan Program Pengembangan Teaching Factory.

B. POTENSI DAN TEACHING FACTORY YANG AKAN


DIKEMBANGKAN

SMKN 1 Cidaun terletak di Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa


Barat, yang secara geografis merupakan daerah pesisir pantai. Cidaun memiliki
potensi sumber daya alam yang cukup potensial untuk dikembangkan, khususnya
sumber daya hasil perikanan laut. Saat ini ada beberapa produk olahan tradisional
lokal Cidaun yang sudah cukup terkenal. Diantaranya adalah produk-produk
olahan ikan seperti deeng/dendeng, jarangking, dan kasem, Produk-produk ini
selalu menjadi oleh-oleh yang banyak dicari terutama oleh para pengunjung dan
wisatawan dari luar Cidaun.
Selain produk hasil perikanan, di Cidaun juga terdapat beberapa produk
olahan hasil pertanian yang juga memiliki potensi yang besar untuk
dikembangkan. Produk-produk olahan khas seperti sale pisang dan gula aren
adalah salah satu contohnya. Menurut banyak pihak di masyarakat yang mengakui

|3
bahwa sale pisang dan gula aren Cidaun memiliki cita rasa khas yang lebih baik
dibandingkan dengan produk sejenis yang diproduksi di daerah lain.

Meski demikian, hingga saat ini produksi produk-produk olahan tradisional


Cidaun tersebut masih bersifat rumahan dan kurang berorientasi bisnis, dengan
kata lain belum ada satu pun industri pengolahan yang secara serius menjalankan
usaha pengolahan dan pemasarannya secara skala industri. Umumnya produk-
produk olahan tersebut hanya diproduksi secara musiman bergantung kepada
ketersadiaan bahan baku yang juga bersifat musiman.

Melihat kondisi, ini, maka Kompetensi Keahlian Agribisnis Pengolahan Hasil


Pertanian SMKN 1 Cidaun berkewajiban untuk ambil bagian dalam upaya
pengembangan potensi daerah tersebut. Sesuai dengan kompetensi nya, maka
bentuk kontribusinya adalah dengan menggalakkan produksi produk-produk
olahah khas tersebut melalui teaching factory, dengan menerapkan teknologi tepat
guna sehingga manghasilkan produk yang lebih bermutu, aman, serta memiliki
niliai ekonomis yang lebih tinggi. Selain itu pula akan dilakukan program
pengembangan sumber daya manusia melalui program pendidikan dan pelatihan
baik secara formal maupun informal, maupun berupa sharing inovasi dan teknologi
pengolahan hasil pertanian dalam rangka peningkatan kapasitas produksi baik
secara kuantitas maupun kulitasnya.

C. INOVASI DALAM RANGKA PENGEMBANGAN POTENSI DAERAH


MELALUI TEACHING FACTORY

Dalam rangka pengembangan potensi daerah Cidaun khususnya di bidang


Agribisnis Pengolahan Hasil, beberapa inovasi yang akan diterapkan oleh
Kompetensi Keahlian APHP SMKN 1 Cidaun adalah:

a. Penerapan Teknologi Pengolahan yang lebih baik dalam proses


pengolahan produk-produk tradisional Cidaun, berupa:
1. Penanganan bahan baku yang lebih higienis menggunakan alat dan
mesin yang memadai sehingga dapat menjamin kualitas serta
kontinyuitas ketersediaan bahan baku.
2. Perbaikan proses pengolahan dengan penerapan metode dan
teknologi yang lebih baik, sehingga dapat menghasilkan produk
yang lebih aman, bermutu dan bernilai ekonomis tinggi.

|4
3. Perbaikan proses pengemasan, penyimpanan, serta distribusi
produk dalam ranka perluasan pangsa pasar produk. Diharapkan
hal ini dapat meningkatkan value produk serta meningkatkan
jangkaun penjualan produk.
4. Pengembangan produk untuk menghasilkan varian-varian baru
produk olehan perikanan dan pertanian yang lebih beraneka ragam.
5. Pengembangan produk dalam rangka mencari bahan baku
alternative untuk mengganti produk-produk yang produksi nya
terbatasi oleh musim, seperti jarangking yang hanya bisa diproduksi
pada musim tertentu saja menyesuaikan dengan ketersediaan
bahan baku.
b. Peningkatan sumber daya manusia pelaku bisnis pengolahan hasil
pertanian yang ada di sekitar cidaun melalui program pendidikan dan
pelatihan berupa:
1. Penyelenggaraan pembelajaran yang kreatif, inovatif serta mandiri
pada peserta didik di Kompetensi Keahlian APHP yang merupakan
calon-calon pelaku bisnis pengolahan hasil pertanian dan perikanan
di masa yang akan datang.
2. Penyelenggaraan pelatihan praktis bagi para pelaku bisnis
pengolahan hasil pertanian dan perikanan (Industri Rumahan) di
sekitar cidaun, dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas
produksi olahan khas daerah Cidaun.
3. Program sertifikasi profesi bagi peserta didik, lulusan, maupun
masyarakat pelaku bisnis pengolahan hasil pertanian sebagai
pengakuan legal atas keterampilan dan kompetensi yang dimiliki.

D. KETERSEDIAAN TENAGA PENDIDIK UNTUK PENGEMBANGAN


TEACHING FACTORY

Program Keahlian Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian sudah memiliki


tenaga pendidik yang cukup memadai untuk melaksanakan program
Pengembangan teaching factory. Berikut ini rincian Tenaga Pendidik yang ada
di Program Keahlian APHP:
|5
MAPEL YANG
NO. NAMA PENDIDIK PENDIDIKAN
DIAMPU
1. Dasar
S-1 Teknologi
PEngolahan
Pangan
1. Burhan, STP., MM. Hasil Pertanian
S-2 Manajemen
2. Produksi Hasil
Pendidikan
Hewani
1. Dasar
Pengendalian
Mutu Hasil
S-1 Fakultas
2. Rahmat Muharam, S.P. Pertanian
Pertanian
2. Produksi Hasil
Perkebunan dan
Herbal
1. Produksi Hasil
3. Asep Sumpena, S.E. S-1 Ekonomi
Nabati
1. Produk Kreatif
4. Iman Firmansyah, S.Pd. S-1 Pendidikan dan
Kewirausahaan
2. Keamanan
5. Ari Warijaya, S.Pd. S-1 Pendidikan
Pangan

|6
BAB III. IMPLEMENTASI TEACHING FACTORY

A. BIDANG DAN SKALA PRODUKSI


a. Bidang Usaha

Salah satu produk olahan hasil perikanan khas Cidaun yang banyak
dan sering dicari oleh pengunjung dari luar Cidaun adalah dendeng ikan laut.
Adapun dendeng ikan laut yang merupakan produk khas cidaun ini meliputi
beberapa jenis dendeng, yaitu jarangking, dendeng ikan layur, dan dendeng
Jangilus (dendeng ikan marlene). Hal ini jelas merupakan peluang bisnis yang
menjanjikan untuk dijalankan sebagai bagian dari program teaching factory
yang akan dikembangkan. Meski demikian, hingga saat ini produksi dendeng
ikan laut di Cidaun masih bersifat rumahan dan tidak berorientasi bisnis,
dengan kata lain belum ada satu pun industri pengolahan hasil perikanan
yang secara serius menjalankan usaha pengolahan dan pemasaran dendeng
ikan laut. Hal inilah yang melatar belakangi dipilihnya produk dendeng ikan
laut sebagai produk olahan utama dari unit usaha yang kami jalankan,
sekaligus sebagai produk pilihan yang dikembangkan melalui program
teaching factory.

b. Kapasitas Produksi

Rencana kapasitas produksi yang akan dijalankan adalah sebanyak


200 kg bahan baku ikan laut ( untuk produk jarangking, dendeng layur, dan
dendeng jangilus) per bulan, setara dengan 75 kg produk dendeng atau 300
kemasan @ 250 gr per bulan. Kapasitas produksi ini didasarkan atas
ketersediaan bahan baku serta perkiraan konsumen potensial di sekitar
wilayah Cidaun. Selain itu juga menyesuaikan dengan kapasitas peralatan
produksi khususnya kapasitas mesin pengering.

|7
B. PERENCANAAN PRODUKSI DAN PEMASARAN
1. Rencana Produksi
a. Nama Produk : Dendeng Ikan Laut Cidaun
b. Deskripsi Produk
Dendeng ikan laut adalah produk olahan berbahan baku utama
ikan laut yang diolah dengan cara dikeringkan setelah terlebih dahulu
dibumbui dengan rempah-rempah alami. Jenis ikan yang dijadikan bahan
baku utama dendeng adalah ikan impun untuk bahan baku jarangking, ikan
layur untuk bahan baku dendeng layur, dan ikan jangilus (marlene) untuk
bahan baku dendeng jangilus. Dendeng ikan laut memiliki rasa khas gurih
dan agak manis dengan aroma khas ikan bercampur rempah-rempah.
Produk ini termasuk produk awet karena memiliki daya tahan simpan hingga
enam bulan.
c. Proses Pengolahan Dendeng Ikan
Secara garis besar proses produksi dendeng ikan laut mengikuti
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Ikan dibersihkan dan dipisahkan dari bagian yang tidak diperlukan
seperti isi perut, sisik, dan kepala.
2. Ikan dipotong-potong membujur dengan ukuran panjang kira-kira 15
cm.
3. Potongan ikan dicampur dengan bumbu dan rempah-rempah yang
sudah dihaluskan, kemudian didiamkan selama 1 jam supaya
bumbu meresap ke dalam ikan.
4. Ikan dikeringkan dalam tray dryer hingga kering dengan kadar air
dibawah 15%.
5. Ikan dikemas dengan menggunakan kemasan plastik yang telah
diberi label.
2. Rencana Pemasaran
Daerah Cidaun adalah daerah pesisir pantai selatan Cianjur
yang memiliki salah satu spot pariwisata yang cukup terkenal yaitu
Pantai Jayanti. Dengan demikian segmen pasar utama yang dibidik
untuk produk dendeng ikan laut ini adalah para wisatawan yang
berkunjung ke pantai Jayanti, dengan menjadikan produk dendeng
ikan ini sebagai oleh-oleh khas Cidaun.

|8
Selain dijadikan sebagai produk oleh-oleh khas Cidaun, produk
dendeng ikan ini juga bisa dipasarkan bagi penduduk lokal. Hal ini karena
minat penduduk lokal untuk mengkonsumsi produk olahan ikan cukup
tinggi.
Strategi pemasaran yang digunakan adalah teknik kanvasing, yakni
dengan menitipkan produk di kios-kios sepanjang jalan pelabuhan dengan
sistem konsinyiasi. Untuk memperluas jaringan pemasaran, maka proses
penjualan produk dilakukan juga melalui media online melalui market
place, yaitu shopee dan Tokopedia, serta facebook market place.

|9
BAB IV. JADWAL KEGIATAN DAN BIAYA

A. AGENDA KEGIATAN
Agenda kegiatan Pelaksanaan Program Pengembangan Teaching factory ini
adalah sebagai berikut:
No. Deskripsi Kegiatan Waktu Pelaksanaan
1. Survey dan inventarisasi suplay bahan Oktober 2021
baku dan peralatan
2. Survey dan inventarisasi tempat Oktober-November
pemasaran produk 2021
3. Pengadaan Sarana dan Prasarana Oktober 2021
Produksi (peralatan administrasi,
peralatan produksi tambahan, dan
sarana lainnya)
4. Penataan ruang produksi Oktober 2021
5. Pembelian bahan baku untuk satu November 2021
siklus produksi
6. Memulai kegiatan produksi dan November 2021
pemasaran

B. ANGGARAN BIAYA PELAKSANAAN


1. Peralatan Produksi

No Uraian Vol Satuan Harga/Sat Jumlah Harga


1 Sealer 1 Unit 250000 250000
2 Talenan kayu 4 Unit 25000 100000
3 Pisau 8 Unit 35000 280000
4 Waskom stainless 5 Unit 40000 200000
6 Ember plastik 5 Unit 15000 75000
Jumlah biaya tambahan alat produksi 905000

| 10
2. BIAYA PRODUKSI
a. Kebutuhan bahan baku
No Uraian Vol Satuan Harga satuan Harga Total
1 Ikan Layur 50 Kg 35000 1750000
2 Ikan Marlene 50 kg 45000 2250000
3 Ikan Impun 50 kg 80000 4000000
2 Gula Merah 15 Kg 14000 210000
3 Ketumbar 3 Kg 75000 225000
4 Garam 4 Kg 8000 32000
5 Bawang merah 15 Kg 25000 375000
6 Bawang Putih 15 Kg 25000 375000
7 Asam jawa 4 Kg 20000 80000
8 Lengkuas 5 Kg 8000 40000
Jumlah biaya bahan baku per 1 siklus produksi (1 bulan) 9345000

Biaya bahan baku/1 periode(3 bln) 28035000

b. Bahan pembantu
No Uraian Vol Satuan Harga /sat Jumlah Total
1 Kemasan plastic 250 Bh 650 162500
2 Label 250 Bh 500 125000
Jumlah per 1 siklus produksi (1 bulan) 287500

biaya bahan pembantu per 1 periode(3 bulan) 862500


c. Biaya operasional
Vol.
No Uraian Satuan Harga /sat Jumlah Total
Bahan
1 Biaya promosi 250 Bh 150 37500
2 Biaya Transportasi 250 Bh 100 25000
Jumlah biaya operasional 62500
biaya operasional per 1 periode(1 bln produksi) 187500

JUMLAH TOTAL BIAYA PRODUKSI PER PERIODE = a+b+ c 29085000

TOTAL ANGGARAN USAHA = BIAYA ALAT + BIAYA PRODUKSI = 30.000.000

| 11
BAB V
PENUTUP

Dari gambaran rancangan pengembangan Teaching Factory yang


telah kami susun, kami memiliki keyakinan yang teguh bahwa rancangan
usaha kami dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Kami sadari
pula bahwa propsal dan rancangan program yang telah kami susun jauh dari
sempurna, dan banyak memiliki kekurangan. Oleh sebab itu kami mohon
saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan
dan perbaikan rancangan program kami kami.
Akhir kata dengan proposal ini kami berharap semoga bisa
meberikan gambaran yang jelas tentang rencana usaha kami, sehingga
dapat menjadi bahan pertimbangan bagi semua pihak yang berkepentingan.

Cidaun, 6 Oktober 2021

| 12

Anda mungkin juga menyukai