Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL

PENGEMBANGAN TEFA ( TEACHING FACTORY)


AGRIBISNIS TANAMAN HIAS ANGGREK
PROGRAM KEAHLIAN AGRIBISNIS PRODUKSI TANAMAN
SMK NEGERI 1 SALAM
TAHUN 2022

OLEH
TEAM PENGEMBANG ATPH

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TENGAH


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SALAM
Jl. Krapyak, Seloboro, Salam, Kabupaten Magelang Kode Pos 56484 HP.082324918880
Faksimile. 0293 - 586574.Surat Elektronik smkn1salam@gmail.com
Website : http://www.smkn1-salam.sch.id

i
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL

PENGEMBANGAN TEFA (TEACHING FACTORY)


AGRIBISNIS TANAMAN HIAS ANGGREK
PROGRAM KEAHLIAN AGRIBISNIS PRODUKSI TANAMAN
SMK NEGERI 1 SALAM
TAHUN 2022

Mengetahui
Kepala SMK Negeri 1 Salam Kapro Agribisnis Produksi Tanaman

Agus Triyana,S.Pd Hera Yuliana,SP


Pembina
NIP.19700828 199401 1 003 NIP.197407142008012008

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmad dan
HidayahNya kepada kita, sehingga penulis dapat menyelesaikan rencana program
pengembangan Teaching Factory Agribisnis Tanaman Hias Anggrek.

Proposal ini dibuat berdasarkan Analisa pengembangan Teaching Factory


yang akan dikembangkan di Program Keahlian Agribisnis Tanaman. Serta
berdasarkan Analisa riil kondisi di SMKN 1 Salam dan program-program yang akan
dikembangkan Bersama di Sekolah Pusat Keunggulan. Proposal ini diharapkan dapat
merealisasikan pengembangan Teaching Factory sehingga terwujudlah pembelajaran
berbasis Industri

Mohon dukungan pada semua pihak semoga program pengembangan


Teaching Factory yang ada di SMKN 1 salam berjalan dengan lancar. Dalam
pembuatan proposal masih banyak kekurangan. Saran dan kritik yang sifatnya
membangun sangat kami harapkan.

Demikian atas perhatiannya kami ucapkan banyak terima kasih. Semoga


Allah memudahkan program pengembangan TEFA ini . Aamiin

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………… i
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………. ii
KATA PENGANTAR…………………………………………………… iii
DAFTAR ISI…………………………………………………………… iv
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………. 1

B. Tujuan………………………………………………………… 2.

BAB II. PROGRAM KEAHLIAN AGRIBISNIS PRODUKSI TANAMAN


A. Evaluasi……………………………………………………… 4
B. Data Peserta Didik…………………………………………… 9
BAB III. PROGRAM PENGEMBANGAN TEACHING FACTORY
A. Kegiatan Teaching Factory ………………………………… 10
B. Rencana Pengembangan Teaching Factory…………………… 12
C. Jadwal Kegiatan………………………………………………. 14
BAB IV. ANGGARAN RENCANA
A. Rencana Anggaran Biaya……………………………………… 15
BAB V. PENUTUP………………………………………………………. 18
LAMPIRAN

iv
v
BAB I.
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran model Teaching Factory adalah pembelajaran yang berbasis
produksi (barang/jasa) yang mengacu kepada standar dan prosedur yang berlaku di
Iduka serta dilaksanakan dalam suasana seperti di lingkungan Iduka, dalam
pelaksanaannya menuntut kemitraan pihak Iduka serta dukungan Pemerintah
Daerah, orang tua murid, masyarakat serta pihak-pihak terkait lainnya.berbasis
Industri.

Hubungan Kerjasama antara SMK dengan Iduka dalam pola pembelajaran


TeachingFactory akan berdampak positif untuk meningkatkan kerjasama
(partnership) secara sistematis dan terencana didasarkan pada posisi win-win
solution. Penerapan pola pembelajaran Teaching Factory merupakan sinkronisasi
dunia Pendidikan dengan dunia Industri, sehingga terjadi check and balance
terhadap proses Kerjasama di SMK untuk menjaga dan memelihara keselarasan
(link and match) dengan kebutuhan pasar kerja. Teaching Factory memiliki nilai
strategis pada system dan pelatihan kejuruan dalam meningkatkan daya saing
lulusan institusi kejuruan seperti SMK di pasar tenaga kerja tingkat daerah
maupun nasional bahkan regional, karena mempunyai mekanisme yang selalu
mengikuti perkembangan jaman yang sangat cepat.

Semua kompetensi keahlian di SMK 1 Salam mempunyai Teaching


Factory masing-masing dalam bidangnya. Program keahlian Agribisnis tanaman
dengan kompetensi Keahlian Agribisnis tanaman Pangan dan Hortikultura
memiliki TEFA Tanaman Hias. Jenis tanaman Hias bunga, daun ,potong dan pot.
Teaching Factory untuk semua kompetensi keahlian di masa mendatang, dengan

1
jasa atau produk yang relevan serta memiliki brand nama masing-masing
kompetensi keahlian.

Penerapan Teaching Factory di SMKN salam sudah berjalan beberapa


tahun ini memberi manfaat yang luar biasa terhadap warga sekolah terutama siswa
dan masyarakat lingkungan sehingga mendorong SMKN 1 Salam untuk
mengembangkan TEFA Tanaman Hias Anggrek.

Tanaman Anggrek merupakan tanaman sepanjang hayat yang banyak di


minati masyarakat. Bunga yang tahan lama dan mempunyai keindahan yang tinggi
sehingga kami berminat mengembangkan Anggrek ini.

Produk Tanaman Hias Anggrek Produknya bisa langsung dijual dalam


bentuk

- Bingkisan ( Hampers)
- Pembesaran Anggrek dalam pot
- Rental
- Buka lapak.(Market Place)
- Bibit anggrek botol
B. Tujuan
Tujuan dari Teaching factory bagi sekolah dan siswa adalah
1. Membekali para siswa menuju karakter kewirausahaan
(entrepreneurship) dan melibatkan Iduka sebagai mitra utama;
2. Mempersiapkan lulusan menjadi tenaga kerja terampil sesuai
kompetensi keahliannya;
3. Mempersiapkan lulusan untuk terus belajar ke level yang lebih tinggi;
4. Menunjukkan bahwa ‘learning by doing’ sangat penting bagi efektivitas
kerja dan menumbuhkan kreativitas;

2
5. Memperluas cakupan kesempatan rekruitmen bagi lulusan;
6. Membantu siswa dalam praktik bagaimana menjalin kerja sama dalam
dunia kerja yang nyata
7. Memberi kesempatan kepada guru untuk memperluas wawasan
instruksional;
8. Memberi kesempatan kepada guru untuk membangun “jembatan”
instruksional antara kelas dengan dunia kerja;

3
BAB II
PROGRAM KEAHLIAN PRODUKSI TANAMAN

A. EVALUASI

Adapun analisis kondisi internal dan eksternal program keahlian saat ini, antara lain :
1. Kurikulum
Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman
- Program keahlian telah - Masukan dari - Perumusan - Implementasi
melakukan sinkronisasi dunia industri kurikulum kurikulum SMK
kurikulum dengan belum terstruktur operasional industri Kompetitor
industri dalam dokumen khusus program sejenis
- kurikulum sudah kurikulum - Optimalisasi - Masuknya budaya
mengakomodir potensi - Potensi masyarakat/kelompok luar negeri dan
lingkungan dan budaya lingkungan dan tani dalam teknologinya
lokal budayanya belum penyusunan - Dinamika
- Program keahlian telah diterapkan secara kurikulum Kebijakan
menerapkan sempurna dan - Optimalisasi kurikulum yang
pembelajaran PJBL maksimal kolaborasi semua berubah-ubah
- Program keahlian telah - Pembelajaran mapel dalam - Kurangnya
menyusun dan PJBL belum riil pelaksanaan wawasan
membangun budaya denagn pembelajaran PJBL masyarakat
kerja dalam permintaan dari - Optimalisasi mengenai
pembelajaran dunia industri verifikasi perkembangan
- Budaya kerja pelaksanaan budaya pertanian
perlu pembiasaan kerja oleh semua
warga sekolah (guru,

4
siswa dan karyawan)

2. Sumber Daya Manusia


Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman
- Memiliki guru 1 pendidikan - Belum - Industri memberi - Pengaturan waktu
S2, 5 S1 dan 1 D3 diberdayakan kesempatan bagi pelaksanaan magang
- 95 % guru sudah secara maksimal Guru untuk tidak sesuai dengan
bersertifikat asesor - Pengalaman kerja mengikuti jadwal libur mengajar
- Guru kompeten di di industri masih magang di - Peluang SMK
bidangnya dan memiliki minim Industri / IHT Kompetitor untuk
daya inovasi kreatif di - Kurang Memiliki yang Relevan mengambil /
bidang Agribisnis tenaga teaching teaching factory meningkatkan
Tanaman. factory di bidang - Industri memberi kesempatan
teknisi dan kesempatan kerjasama
administrasi untuk
bekerjasama
dalam produksi
sesuai standar
industri
- Industri memberi
kesempatan
untuk
bekerjasama
dalam rekruitmen
dan lainnya

5
3. Fasilitas
Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman
- Sarana dan prasarana - Macam-macam - Kerja sama - perkembangan
greenhouse anggrek skala tanaman indukan dengan Industri teknologi
kecil dan sederhana sudah anggrek masih untuk melengkapi membutuhkan
tersedia terbatas fasilitas sesuai penyesuaian
- Sarana dan prasarana - Instalasi perkembangan peralatan / mesin.
greenhouse hidroponik hidroponik drip tekologi di - Persaingan pertanian
skala kecil dan sederhana dan NFT industri modern di masyarakat
sudah tersedia mengalammi - Pengembangan luar yang telah mulai
- Lahan budidaya tanaman kerusakan dan greenhouse yang membangun
hortikultura masih luas kurang standar modern / greenhouse modern
- Peralatan untuk digitalisasi
perbaikan instalasi - Pembelian
bila mengalami peralatan baru
kerusakan belum sesuai standar
ada dunia industri
4. Pendanaan
Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman
- Dana dari teaching factory - Pendapatan - Peluang dana dari - Banyak sekolah lain
- Dana BOS Teaching factory hasil teaching yang mengajukan
yang tidak sama factory bantuan ke
di tiap bulannya. - Bantuan dari pemerintah.
SMK PK bila - Membutuhkan biaya
lolos seleksi yang tinggi untuk
- Bantuan dari upgrade fasilitas
dunia industri sesuai standar
atau lembaga industri.

6
mitra -

5. Manajemen
Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman
- System Manajemen - Manajemen - Membangun - Ketergantungan
berbasis sekolah dan mitra teaching factory ystem managemen sekolah
dengan dunia ystem y belum maksimal manajemen yang dengan regulasi
akurat dan pemerintah
transparan. khususnya terkait
dengan pajak.
6. Potensi daerah
Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman
- Perkembangan Agribisnis - Belum ada regulasi - Di sekitar sekolah - Banyak bermunculan
tanaman hortikultura di khusus yang akses untuk kompetitor kebun /
daerah jawa tengah mengatur memperoleh nursery tanaman hias
semakin meningkat pengelolaan kebutuhan bahkan dunia
agribisnis pendukung pertamanandi
hortikultura operasional pedesaan-pedesaan
teaching factory di teaching factory khususnya di jawa
SMK. sangat mudah tengah.

7. Mitra Dunia Industri


Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman
- Sekolah sudah - Komunikasi yang - Kesempatan - Produk hasil praktik

7
melaksanakan MoU belum terjalin kerjasama dengan siswa selalu dituntut
dengan beberapa dunia secara intensif industri untuk untuk menghasilkan
industri dan instansi dalam karena mengembangkan produk yang memilki
hal : PKL, Rekruitmen keterbatasan unit produksi di kualitas sesuai
Karyawan, Magang guru, waktu dan SMK. tuntutan konsumen,
Guru tamu, Uji aktifitas yang - Industri kreatif dan inovaif
kompetensi, Produksi, padat di industri memberikan
Teaching Factory dll - Standar tempat untuk
Operasional praktik kerja
prosedur dan mutu industri semakin
produk belum di bertambah.
sosialisasi secara
terbuka oleh
industri dengan
sekolah
-
.
Kegiatan Pengembangan Teaching Factory yang akan dilaksanakan oleh
kompetensi keahlian ATPH diantaranya pengembangan pembibitan anggrek dan
budidaya sayuran / buah hidroponik. Pengembangana di bidang hortikultura ini
dikarenakan peluangnya mendukung penyediaan bahan pangan dan bahan baku
masyarakat. Untuk menunjang keberhasilan pengembangan ini perlu dikaji analisis
kondisi dan potensi sekolah terutama program keahlian agribisnis Tanaman sebagai
pelaksana Teaching Factory pada evaluasi diri (pada lingkungan strategi Internal dan
Lingkungan Strategi Eksternal

Demikian analisis kondisi program keahlian agribisnis tanaman baik internal


maupun eksternal. Hasil analisis SWOT diatas akan dijadikan untuk analisis studi

8
kelayakan pengembangan Teaching Factori pembibitan anggrek dan budidaya
sayuran dan buah secara hidroponik beserta bangunannya

B. Data Peserta Didik

Tahun Program Studi Kelas X Kelas XI Kelas XII Jumlah


Pelajaran Rombel Peserta Rombel Peserta Rombel Peserta
Keahlian
didik didik didik
2021/2022 Agribisnis
3 3 3 9
Produksi
Tanaman
106 105 108 319

BAB III
PENGEMBANGAN TEACHING FACTORY

9
A. Kegiatan Teaching Factory
Teaching Factory merupakan model pembelajaran yang berorientasi kepada
bisnis dan produksi. Aplikasi program Teaching Factory adalah dengan
memadukan konsep bisnis dan Pendidikan kejuruan sesuai dengan kompetensi
keahlian yang relevan. Program keahlian Agribisnis Produksi Tanaman
mempunyai Teaching Factory yang sudah berjalan yaitu Agribisnis Tanaman
Hartikultura di antaranya Tanaman berbasis, Buah, Daun tanaman Hias serta
tanaman Farmatologi.
Yang sudah berjalan diantaranya adalah Teaching Factory tanaman Hias
,Sayuran dan Buah. TEFA tanaman Hias Anggrek salah satu tanaman yang akan
kami kembangkan. Berdasarkan analisis diatas faktor lingkungan internal dan
Eksternal. Untuk mendukung program ini Program Keahlian Agribisnis Produksi
Tanaman khususnya untuk Tanaman ias Anggrek bekerja sama dengan Induka
PT Nambangan Orchids yang bergerak dibidang bisnis Anggrek. Perusahaan ini
terletak di desa Nambangan Kabupaten Magelang
Dalam penyelenggaraan kegiatan Teaching Factory di program keahlian
melibatkan guru, dan siswa/peserta didik. Melalui metode ini peserta didik dan
guru mendapat pengalaman dari pihak Indutri. Program Teaching Factory
merpakan Langkah positif untuk mengembangkan jiwa entrepreneur, dengan
harapan peserta didik lulusan Program keahlian Agribisnis Produksi Tanaman
SMKN 1 Salam dapat langsung berwirausaha ataupun masuk Kerja..
Pelaksanaan program Teaching Factory di Program Keahlian Agribisnis
Produksi Tanaman, mengaplikasikan kegiatan pembelajaran dan kegiatan
produksi secara seimbang, sehingga peserta didik memiliki bekal kemampuan
dan skill yang memadai untuk menghadapi dunia kerja yang semakin ketat
persaingannya.
Kegiatan pengembangan Teaching Factory di Program Keahlian Agribisnis
Produksi Tanaman, adalah dengan Agribisnis Tanaman Hias Anggrek.

10
Kegiatannya meliputi : Penanaman seedling,Pembesaran,pemeliharaan dan
Pemasaran

B. Pengembangan Teaching Factory

11
Aspek Pengembangan TEFA

1. Proses Pembelajaran 1. Pelatihan yang dilaksanakan sudah berbasis kompetensi dan


produksi mengacu pada Kurkulum PK
2. Keterlibatan guru dan peserta didik secara penuh dalam
kegiatan Teaching Factory (TEFA)
3. Adanya singkronisasi kurikulum sekolah dengan industry
4. Proses pembelajaran berbasisi kewirausahaan
2. Pengaturan waktu 1. Terinteggrasi dengan jadwal pembelajaran
pembelajaran 2. Tersedia jadwal produksi di luar jam pembelajaran
3. Tersedia jadwal piket produksi
4. Tersedia jadwal PKL/ magang di Industri pasangan
pendamping TEFA
3. Ketercapaian 1. Kompetensi yang diperoleh peserta didik sudah sesuai
Kompetensi Peserta dengan kebutuhan industry
didik 2. Ketercapaian KKM atau KB
3. Analisis Kesesuaian kompetensi yang dibutuhkan
4. Pemetaan kompetensi yang akan diterapkan di TEFA
4. Perencanaan 1. Analisis kondisi dan potensi
Produksi 2. Penyesuaian Kondisi
3. Analisis/penyesuaian kurikulum bernasis TEFA
4. Rencana Kegiatan Berbasis TEFA

5. Pelaksanaan 1. Pelaksanaan pekerjaan


Produksi 2. Kendali Mutu
3. Layanan Berkualitas dan tepat waktu
4. Pelaksanaan produksi sesuai K3
6. Pemasaran 1. Marketing
2. Media Komunikasi dan Promosi untuk TEFA
3. Jangkauan pasar
4. Adanya pemetaan Konsumen
7. Layanan Purna Jual 1. Menindaklanjuti complain konsumen
8. Kelembagaan 1. Legalitas Formal (SK) Pendirian Kepala Sekolah
2. Adanya struktur organisasi dan Jobdes
3. Adanya industry pendukung
9. Keuangan 1. Sumber dana TEFA seperti APBN, APBD Prov, Dan pihak
ketiga yang tidak mengikat.
2. Penerapan administrasi keuangan sesuai standard
12
keuangan ,seperti pajak uang servis karyawan.
3. Transparansi laporan keuangan melalui rapat laporan hasil
keuangan secara rutin, bulanan, triwulan dan semester, serta
C. Jadwal Kegiatan

No Uraian Kegiatan Waktu Bulan


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 15 1 17 1
4 6 8
1. Penerimaan
seedling
2. Penataan dalam
rak
3. Penyiraman

4. Pengendalian H/P
Repotting
5.
6. Pemupukkan

7. Panen

8. Pemasaran

BAB IV
RENCANA ANGGARAN BIAYA

Analisa bisnis budidaya tanaman anggrek


Luas lahan 300 m²
Jumlah Tanaman Hias Anggrek sejumlah 5.000 bibit
Terbagi menjadi 70 % = Dendrobium

13
20 % = Phalaenopsis
10 % = Vanda dan Catlleya

Biaya Operasional per Bulan

No Biaya Tetap Nilai (Rp)

Rp
1 Penyusutan golok dan sabit 1/62 x Rp. 72.500 . 1,169.0

Rp
2 Penyusutan hand sprayer 1/62 x Rp 228.000 . 3,677.0

Rp
3 Penyusutan cangkul 1/44 x Rp. 137.000 . 3,114.0

Rp
4 Penyusutan pompa air 1/62 x Rp 222.500 . 5,057.0

Rp
5 Penyusutan gerobak dorong 1/62 x Rp 220.500 . 3,556.0

Rp
6 Penyusutan gunting 1/44 x Rp. 32.500 . 739.0

Rp
7 Penyusutan timba dan selang 1/44 x Rp. 215.000 . 4,886.0

Rp
8 Penyusutan peralatan tambahan 1/44 x Rp. 34.800 . 87.0

Rp
9 Upah pekerja . 1,400,000

Rp
10 jumlah Biaya Tetap per bulan . 1,660,049

Rp
Dendrobium ( 6 bulan) = 6 x 1.660.049 . 9,960,294
Phalaenopsis (12 Bulan ) = 12 x 1.660.049
Rp 19,920,588

14
.

Rp
Vanda+Catlleya (16 Bulan) = 16 x 1.660.049 . 26,560,784

Rp
Total Biaya Tetap (Dendrobim+Phalenopsis+Vanda/cattleya . 56,441,666

Biaya Variable Per pot Tanaman Hias Anggrek


Dendrobium
Phaleonopsis dari Vanda/catlleya dari
N dari seedling
Uraian seedling hingga 12 seedling hingga
o hingga
bulan(Rp) 16 bulan(Rp)
8 bulan ( Rp)
1 Bibit seedling 6,500 8,500 20,000
2 Pupuk bunga 120 180 270
3 Pupuk daun 120 180 270
4 Fungisida 80 120 180
5 Bakterisida 70 105 158
6 insektisida 96 144 216
7 Nematisida 12 36 54
8 perekat 4 5 8
9 Pakis - - -
10 Kaliandra - - -
11 Arang 300 300 300
12 Pakis - - -
13 Pot 15 500 500 500
14 Pot 18 700 700 700
15 Pot 20 - - -
22
16 Jumlah biaya 8,502 10,770 ,656
17 Jumlah bibit 3500 1000 500
29,7
18 Total Biaya 57,000 10,770,000 11,328,000

15
Total Biaya Keseluruhan Dendrobium,Phalaenopsis,vanda
19 dan Catlleya 51,855,000

Jumlah Biaya Variable dan Tetap adalah = 56,441,666 + 51,855,000


= Rp. 108,296,666

Penjualan Anggrek Tahun 2022

Jenis Anggrek Jumlah ( Bibit) Harga (Rp) Jumlah

Dendrobium 3.500 20,000 70,000,000

Phaleonopsis 1.000 60,000 60,000,000

Vanda 250 100,000 25,000,000

Catlleya 250 85,000 21,250,000

Jumlah Pendapatan 176,250,000

Keuntungan = 176,250,000 - 108,296,666 = Rp. 67.953.334

R/C Ratio = 176,250,000 /108,296,666 = 1.627473924


= 1,6

16
BAB V

PENUTUP

Program Teaching Factory di Program Keahlian Agribisnis Produksi


Tanaman SMKN 1 Salam yang dimulai dari kegiatan orientasi dan observasi
pembuatan proposal, penyusunan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
sesungguhnya ada beberapa yang ingin dicapai diantaranya adalah
1. Dalam pembelajaran siswa lebih menguasai tentang system pekerjaan riil di
dunia Indstri
2. Kompetensi guru sebagai pendidik lebih professional baik hard skill maupun
soft skill nya
3. Lulusan SMKN 1 Salam mempunyai pribadi yang kuat dan siap bekerja di
dunia kerja dan memiliki jiwa interprenership.
4. Kemitraan yang terjalin antara SMKN1 Salam dengan Induka akan semakin
erat dan berkembang.
5. Peserta didik mampu bersaing di era global

17

Anda mungkin juga menyukai