OLEH
TEAM PENGEMBANG ATPH
i
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL
Mengetahui
Kepala SMK Negeri 1 Salam Kapro Agribisnis Produksi Tanaman
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmad dan
HidayahNya kepada kita, sehingga penulis dapat menyelesaikan rencana program
pengembangan Teaching Factory Agribisnis Tanaman Hias Anggrek.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………… i
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………. ii
KATA PENGANTAR…………………………………………………… iii
DAFTAR ISI…………………………………………………………… iv
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………. 1
B. Tujuan………………………………………………………… 2.
iv
v
BAB I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran model Teaching Factory adalah pembelajaran yang berbasis
produksi (barang/jasa) yang mengacu kepada standar dan prosedur yang berlaku di
Iduka serta dilaksanakan dalam suasana seperti di lingkungan Iduka, dalam
pelaksanaannya menuntut kemitraan pihak Iduka serta dukungan Pemerintah
Daerah, orang tua murid, masyarakat serta pihak-pihak terkait lainnya.berbasis
Industri.
1
jasa atau produk yang relevan serta memiliki brand nama masing-masing
kompetensi keahlian.
- Bingkisan ( Hampers)
- Pembesaran Anggrek dalam pot
- Rental
- Buka lapak.(Market Place)
- Bibit anggrek botol
B. Tujuan
Tujuan dari Teaching factory bagi sekolah dan siswa adalah
1. Membekali para siswa menuju karakter kewirausahaan
(entrepreneurship) dan melibatkan Iduka sebagai mitra utama;
2. Mempersiapkan lulusan menjadi tenaga kerja terampil sesuai
kompetensi keahliannya;
3. Mempersiapkan lulusan untuk terus belajar ke level yang lebih tinggi;
4. Menunjukkan bahwa ‘learning by doing’ sangat penting bagi efektivitas
kerja dan menumbuhkan kreativitas;
2
5. Memperluas cakupan kesempatan rekruitmen bagi lulusan;
6. Membantu siswa dalam praktik bagaimana menjalin kerja sama dalam
dunia kerja yang nyata
7. Memberi kesempatan kepada guru untuk memperluas wawasan
instruksional;
8. Memberi kesempatan kepada guru untuk membangun “jembatan”
instruksional antara kelas dengan dunia kerja;
3
BAB II
PROGRAM KEAHLIAN PRODUKSI TANAMAN
A. EVALUASI
Adapun analisis kondisi internal dan eksternal program keahlian saat ini, antara lain :
1. Kurikulum
Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman
- Program keahlian telah - Masukan dari - Perumusan - Implementasi
melakukan sinkronisasi dunia industri kurikulum kurikulum SMK
kurikulum dengan belum terstruktur operasional industri Kompetitor
industri dalam dokumen khusus program sejenis
- kurikulum sudah kurikulum - Optimalisasi - Masuknya budaya
mengakomodir potensi - Potensi masyarakat/kelompok luar negeri dan
lingkungan dan budaya lingkungan dan tani dalam teknologinya
lokal budayanya belum penyusunan - Dinamika
- Program keahlian telah diterapkan secara kurikulum Kebijakan
menerapkan sempurna dan - Optimalisasi kurikulum yang
pembelajaran PJBL maksimal kolaborasi semua berubah-ubah
- Program keahlian telah - Pembelajaran mapel dalam - Kurangnya
menyusun dan PJBL belum riil pelaksanaan wawasan
membangun budaya denagn pembelajaran PJBL masyarakat
kerja dalam permintaan dari - Optimalisasi mengenai
pembelajaran dunia industri verifikasi perkembangan
- Budaya kerja pelaksanaan budaya pertanian
perlu pembiasaan kerja oleh semua
warga sekolah (guru,
4
siswa dan karyawan)
5
3. Fasilitas
Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman
- Sarana dan prasarana - Macam-macam - Kerja sama - perkembangan
greenhouse anggrek skala tanaman indukan dengan Industri teknologi
kecil dan sederhana sudah anggrek masih untuk melengkapi membutuhkan
tersedia terbatas fasilitas sesuai penyesuaian
- Sarana dan prasarana - Instalasi perkembangan peralatan / mesin.
greenhouse hidroponik hidroponik drip tekologi di - Persaingan pertanian
skala kecil dan sederhana dan NFT industri modern di masyarakat
sudah tersedia mengalammi - Pengembangan luar yang telah mulai
- Lahan budidaya tanaman kerusakan dan greenhouse yang membangun
hortikultura masih luas kurang standar modern / greenhouse modern
- Peralatan untuk digitalisasi
perbaikan instalasi - Pembelian
bila mengalami peralatan baru
kerusakan belum sesuai standar
ada dunia industri
4. Pendanaan
Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman
- Dana dari teaching factory - Pendapatan - Peluang dana dari - Banyak sekolah lain
- Dana BOS Teaching factory hasil teaching yang mengajukan
yang tidak sama factory bantuan ke
di tiap bulannya. - Bantuan dari pemerintah.
SMK PK bila - Membutuhkan biaya
lolos seleksi yang tinggi untuk
- Bantuan dari upgrade fasilitas
dunia industri sesuai standar
atau lembaga industri.
6
mitra -
5. Manajemen
Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman
- System Manajemen - Manajemen - Membangun - Ketergantungan
berbasis sekolah dan mitra teaching factory ystem managemen sekolah
dengan dunia ystem y belum maksimal manajemen yang dengan regulasi
akurat dan pemerintah
transparan. khususnya terkait
dengan pajak.
6. Potensi daerah
Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman
- Perkembangan Agribisnis - Belum ada regulasi - Di sekitar sekolah - Banyak bermunculan
tanaman hortikultura di khusus yang akses untuk kompetitor kebun /
daerah jawa tengah mengatur memperoleh nursery tanaman hias
semakin meningkat pengelolaan kebutuhan bahkan dunia
agribisnis pendukung pertamanandi
hortikultura operasional pedesaan-pedesaan
teaching factory di teaching factory khususnya di jawa
SMK. sangat mudah tengah.
7
melaksanakan MoU belum terjalin kerjasama dengan siswa selalu dituntut
dengan beberapa dunia secara intensif industri untuk untuk menghasilkan
industri dan instansi dalam karena mengembangkan produk yang memilki
hal : PKL, Rekruitmen keterbatasan unit produksi di kualitas sesuai
Karyawan, Magang guru, waktu dan SMK. tuntutan konsumen,
Guru tamu, Uji aktifitas yang - Industri kreatif dan inovaif
kompetensi, Produksi, padat di industri memberikan
Teaching Factory dll - Standar tempat untuk
Operasional praktik kerja
prosedur dan mutu industri semakin
produk belum di bertambah.
sosialisasi secara
terbuka oleh
industri dengan
sekolah
-
.
Kegiatan Pengembangan Teaching Factory yang akan dilaksanakan oleh
kompetensi keahlian ATPH diantaranya pengembangan pembibitan anggrek dan
budidaya sayuran / buah hidroponik. Pengembangana di bidang hortikultura ini
dikarenakan peluangnya mendukung penyediaan bahan pangan dan bahan baku
masyarakat. Untuk menunjang keberhasilan pengembangan ini perlu dikaji analisis
kondisi dan potensi sekolah terutama program keahlian agribisnis Tanaman sebagai
pelaksana Teaching Factory pada evaluasi diri (pada lingkungan strategi Internal dan
Lingkungan Strategi Eksternal
8
kelayakan pengembangan Teaching Factori pembibitan anggrek dan budidaya
sayuran dan buah secara hidroponik beserta bangunannya
BAB III
PENGEMBANGAN TEACHING FACTORY
9
A. Kegiatan Teaching Factory
Teaching Factory merupakan model pembelajaran yang berorientasi kepada
bisnis dan produksi. Aplikasi program Teaching Factory adalah dengan
memadukan konsep bisnis dan Pendidikan kejuruan sesuai dengan kompetensi
keahlian yang relevan. Program keahlian Agribisnis Produksi Tanaman
mempunyai Teaching Factory yang sudah berjalan yaitu Agribisnis Tanaman
Hartikultura di antaranya Tanaman berbasis, Buah, Daun tanaman Hias serta
tanaman Farmatologi.
Yang sudah berjalan diantaranya adalah Teaching Factory tanaman Hias
,Sayuran dan Buah. TEFA tanaman Hias Anggrek salah satu tanaman yang akan
kami kembangkan. Berdasarkan analisis diatas faktor lingkungan internal dan
Eksternal. Untuk mendukung program ini Program Keahlian Agribisnis Produksi
Tanaman khususnya untuk Tanaman ias Anggrek bekerja sama dengan Induka
PT Nambangan Orchids yang bergerak dibidang bisnis Anggrek. Perusahaan ini
terletak di desa Nambangan Kabupaten Magelang
Dalam penyelenggaraan kegiatan Teaching Factory di program keahlian
melibatkan guru, dan siswa/peserta didik. Melalui metode ini peserta didik dan
guru mendapat pengalaman dari pihak Indutri. Program Teaching Factory
merpakan Langkah positif untuk mengembangkan jiwa entrepreneur, dengan
harapan peserta didik lulusan Program keahlian Agribisnis Produksi Tanaman
SMKN 1 Salam dapat langsung berwirausaha ataupun masuk Kerja..
Pelaksanaan program Teaching Factory di Program Keahlian Agribisnis
Produksi Tanaman, mengaplikasikan kegiatan pembelajaran dan kegiatan
produksi secara seimbang, sehingga peserta didik memiliki bekal kemampuan
dan skill yang memadai untuk menghadapi dunia kerja yang semakin ketat
persaingannya.
Kegiatan pengembangan Teaching Factory di Program Keahlian Agribisnis
Produksi Tanaman, adalah dengan Agribisnis Tanaman Hias Anggrek.
10
Kegiatannya meliputi : Penanaman seedling,Pembesaran,pemeliharaan dan
Pemasaran
11
Aspek Pengembangan TEFA
4. Pengendalian H/P
Repotting
5.
6. Pemupukkan
7. Panen
8. Pemasaran
BAB IV
RENCANA ANGGARAN BIAYA
13
20 % = Phalaenopsis
10 % = Vanda dan Catlleya
Rp
1 Penyusutan golok dan sabit 1/62 x Rp. 72.500 . 1,169.0
Rp
2 Penyusutan hand sprayer 1/62 x Rp 228.000 . 3,677.0
Rp
3 Penyusutan cangkul 1/44 x Rp. 137.000 . 3,114.0
Rp
4 Penyusutan pompa air 1/62 x Rp 222.500 . 5,057.0
Rp
5 Penyusutan gerobak dorong 1/62 x Rp 220.500 . 3,556.0
Rp
6 Penyusutan gunting 1/44 x Rp. 32.500 . 739.0
Rp
7 Penyusutan timba dan selang 1/44 x Rp. 215.000 . 4,886.0
Rp
8 Penyusutan peralatan tambahan 1/44 x Rp. 34.800 . 87.0
Rp
9 Upah pekerja . 1,400,000
Rp
10 jumlah Biaya Tetap per bulan . 1,660,049
Rp
Dendrobium ( 6 bulan) = 6 x 1.660.049 . 9,960,294
Phalaenopsis (12 Bulan ) = 12 x 1.660.049
Rp 19,920,588
14
.
Rp
Vanda+Catlleya (16 Bulan) = 16 x 1.660.049 . 26,560,784
Rp
Total Biaya Tetap (Dendrobim+Phalenopsis+Vanda/cattleya . 56,441,666
15
Total Biaya Keseluruhan Dendrobium,Phalaenopsis,vanda
19 dan Catlleya 51,855,000
16
BAB V
PENUTUP
17