Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PENDAHULUAN KEGAWAT

DARURATAN
DENGAN DIAGNOSIS CA SERVIKS

ISLAH ANANDA JARNAWI


2104014
DEFINISI

Kanker serviks adalah penyakit akibat tumor ganas


pada daerah mulut rahim sebagai akibat dari adanya
pertumbuhan jaringan yang tidak terkontrol dan
merusak jaringan normal disekitarnya. (FKUI, 2010).
Kanker serviks adalah tumor ganas yang tumbuh
didalam leher rahim atau serviks yang terdapat pada
bagian terendah dari rahim yang menempelpada
puncak vagina (Diananda Rama, 2009 ) .
ETIOLOGI
Penyebab kanker serviks belum jelas diketahui namun ada
beberapa faktor resiko dan predisposisi yang menonjol,
antara lain :

 Infeksi Human Papilloma Virus (HPV)


 Umur pertama kali melakukan hubungan seksual
 Infeksi virus
 Sosial Ekonomi.
 Hygiene dan sirkumsisi
 Merokok dan AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim).
 Sering berganti-ganti pasangan (multipatner sex).
PATOFISIOLOGI
Proses perkembangan kanker serviks berlangsung lambat,
diawali dengan adanya perubahan displasia yang
perlahan-lahan menjadi progresif. Displasia tidak
melibatkan seluruh lapisan epitel serviks, yang dibagi
menjadi displasia ringan, sedang dan berat. Displasia ini
dapat muncul bila ada aktivitas regresi epitel yang
meningkat misalnya akibat trauma mekanik atau kimiawi,
infeksi virus atau bakteri dan gangguan keseimbangan
hormon. Displasia adalah neoplasma serviks intraepitel
(CIN). Tingkatan adalah CIN 1 (displasia ringan), CIN 2
(displasia sedang), CIN 3 (displasia berat dan insitu).
Gejala muncul ketika sel serviks yang abnormal berubah
menjadi keganasan dan menyusup ke jaringan sekitarnya.
Tidak ada tanda dan gejala yang spesifik untuk kanker
serviks ini.

 Perdarahan vagina abnormal.


 Nyeri abdomen dan punggung bagian bawah.
 Menstruasi abnormal (lebih lama dan lebih banyak)
 Keputihan yang menetap, dengan cairan yang encer,
berwarna merah muda, coklat, mengandung darah atau
hitam serta bau busuk.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Sitologi
Sciller Test
Pap Smear 
Kolposkopi
Kolpomikroskopi
Biopsi
Konisasi
KOMPLIKASI

 Mengalami menopause dini


 Terjadinya penyempitan vagina
 Munculnya limfedema atau penumpukan cairan tubuh
Diagnosa Keperawatan

Nyeri akut
Kerusakan integritas kulit
Deficit nutrisi
Gangguan Mobilitas Fisik
Resiko infeksi
ASUHAN KEPERAWATAN KEGAWAT
DARURATAN PADA Ny. E
DENGAN DIAGNOSA CA SERVIKS DI
RUANG IGD OBGYN
RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO
MAKASSAR
Ruangan : IGD Obgyn Tanggal : 08/08/2022 Jam : 20.00 Wita
 No. Rekam Medik : 986294
 Nama Inisial : Ny. e
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Tanggal Lahir/Umur : 29-12-1976 / 46 tahun
 Alamat : Perintis Kemerdekaan
 Rujukan : Tidak
 Diagnosa : CA Serviks
 Datang bersama keluarga
 Nama keluarga yang bisa dihubungi : Tn. S
 Alamat : Perintis Kemerdekaan
 Transportasi waktu datang : Mobil pribadi
 Alasan masuk : Pasien berusia 46 tahun masuk dengan keluhan pendarahan
sejak ±8 bulan terakhir , memberat sejak 3 hari teraktir dan hari ini sudah ganti
popok sebanyak 6 popok keluhan disertai nyeri bagian perut, pusing, dan
lemas. Pernah dirawat dengan keluhan yang sama 2 minggu yang lalu. Saat
pengkajian didapatkan hasil TTV= TD : 90/60 mmHg N: 90 x/i S : 36,5℃ P : 20
x/I BB : 40kg TB : 158cm.
Airway
Pengkajian jalan napas
 Bebas  Tersumbat
Trachea di tengah :  Ya  Tidak
Resusitasi: Tidak dilakukan resusitasi
Re-evaluasi: Tidak dilakukan
Masalah Keperawatan : Tidak ada
. Breathing
Fungsi pernapasan
Dada simetris : Ya  Tidak
Sesak nafas :  Ya  Tidak
Respirasi 20 x / mnt
Krepitasi :  Ya  Tidak
Suara nafas : Vesikuler
Saturasi O2 : 98%
Assesment : Tidak dilakukan
Resusitasi : Tidak dilakukan
Re-evaluasi : Tidak dilakukan
Masalah Keperawatan : Tidak Ada
Circulation
 Keadaan sirkulasi
Tensi : 90/60 mmHg
Nadi : 90 x / mnt
Suhu Axilla : 36,50c
Temperatur Kulit :  Hangat
 Panas  Dingin
 Gambaran Kulit :  Normal
 Kering Lembah/basah
Pengisian Kapiler : <2 detik
Assesment : Tidak dilakukan
Resusitasi : Tidak dilakukan
Re-evaluasi : Tidak dilakukan
 Masalah Keperawatan : Tidak ada
Disability
 Penilaian fungsi neurologis
Alert : Pasien sadar penuh
(E:4 M:6 V:5)
Verbal response : Ada respon verbal
Paint response : Terdapat respon nyeri
Unresponsive : Tidak ada
Masalah Keperawatan : Tidak Ada masalah
Intervensi keperawatan : Tidak Ada
Evaluasi : Tidak Ada
Exposure
 Penilaian Hipothermia/hiperthermia
Hipothermia : Pasein tidak hipotermia
Hiperthermia : pasien tidak hipertermi
 Masalah Keperawatan : Tidak Ada masalah
 Intervensi / Implementasi : Tidak Ada
Evaluasi : Tidak Ada
PENILAIAN NYERI :
Nyeri :  Tidak  Ya,
Jenis :  Akut  Kronis

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
         

RIWAYAT DAN MEKANISME TRAUMA


O : Onset (seberapa cepat efek dari suatu interaksi terjadi)
P : Pasien mengatakan nyeri perut secara tiba-tiba
Q : Pasien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk
R : Pasien mengatakan nyeri perut bagian bawah
S : Skala nyeri 5
T : ±10 menit hilang timbul
TTV
TD: 90/60 mmHg
N : 90 x/menit
S : 36,5oC
P : 20 x/menit
Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan Satuan
Hematologi
Hematologi rutin
WBC 29.1 4.00-10.0 10^3/ul
RBC 3.17 4.00-6.00 10^6/ul
HGB 8.5 12.0-16.0 gr/dl
HCT 26 37.0-48.0 %
MCV 82 80.0-97.0 fL
MCH 27 26.5-33.5 pg
MCHC 33 31.5-35.0 gr/dl
PLT 600 150-400 10^3/ul
RDW-SD 10.0-54.0 fL
RDW-CV 13.7 10.0-15.0
PDW 7.3 10.0-18.0 fL
MPV 8.3 6.50-11.0 fL
P-LCR 13.0-43.0 %
PCT 0.00 0.15-0.50 %
NEUT 89.5 52.0-75.0 %
LYMPH 6.4 20.0-40.0 %
PENGOBATAN

Infus : Cairan RL 500 cc, 28 tpm


Ketorolac 30mg / 8 jam/intravena
Omeprazole 40 mg/ 8 jam/ intravena
Asam traneksamat 500 mg/ 8 jam/
intravena
DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF
a. Pasien mengatakan nyeri perut bagian bawah a. Pasien nampak meringis

P : Nyeri perut b. Pasien nampak lemas

Q : pasien mengatakan nyeri seperti ditusuk- c. Tekanan darah menurun


tusuk
d. TTV :
R : pasien mengatakan nyeri perut bagian bawah
TD : 90/60 mmHg
S : skala nyeri 5 N : 90 x/menit
S : 36,5oC
T : ±10 menit hilang timbul
P : 20 x/menit
b. Pasien mengatakan kurang nafsu makan e. Membrane mukosa pucat

c. Pasien mengatakan mengalami penurunan berat f. Berat badan menurun


badan dari 50 kg menjadi 40 kg.
BB : 40 kg
d. Pasien mengatakan keluar darah dari jalan lahir
IMT : 15 Kg/m²
e. Pasien mengatakan pusing
g. Perdarahan pervaginam

h. Hgb : 8.5

i. Warna kulit pucat

j. CRT 3 detik
No. Data Masalah

1. Data Subjektif :
a. Pasien mengatakan nyeri perut bagian bawah

P : Nyeri perut

Q : pasien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk

R : pasien mengatakan nyeri perut bagian bawah

S : skala nyeri 5

T : ±10 menit hilang timbul

b. Pasien mengatakan pusing

Data Objektif :
c. Pasien nampak meringis
Nyeri Akut
d. Pasien nampak lemas

e. Frekuensi nadi meningkat

f. Tekanan darah meningkat

g. TTV :

TD : 90/60 mmHg
N : 90 x/menit
S : 36,5oC
P : 20 x/menit
2. Data Subjektif :
a. Pasien mengatakan pusing
Data Objektif :
b. Hgb : 8.5
c. Warna kulit pucat
d. Pasien Nampak lemas
e. Akral teraba dingin
f. CRT 3 detik
Perfusi Perifer Tidak
Efektif
Diagnosa
No Tujuan Dan Kriteria Intervensi
Keperawatan
1. Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan asuhan Manajemen Nyeri :
berhubungan keperawatan 1 × 6 jam diharapkan pasien dapat Observasi
dengan agen menunjukkan Tingkat nyeri menurun dengan 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualita
pencedera kriteria hasil : intensitas nyeri, skala nyeri
fisiologis 1. Keluhan nyeri dari cukup meningkat 2. Identifikasi factor yang memperberat dan meringkan nyeri
menjadi menurun Terapeutik
2. Gelisah dari meningkat menjadi menurun 3. Berikan teknik nonfarmakologi napas dalam untuk menguran
nyeri
Edukasi
4. Ajarkan teknik norfarmakalogi napas dalam pada pasien untu
mengurangi nyeri
Kolaborasi
5. Kolaborasi pemberian analgesic

2. Perfusi perifer Setelah dilakukan tindakan asuhan Perawatan sirkulasi :


tidak efektif keperawatan 1 × 6 jam diharapkan pasien dapat Observasi
berhubungan menunjukkan Tingkat nyeri menurun dengan 1. Periksa sirkulasi perifer (mis. Nadi perifer, edema, pengisia
dengan kriteria hasil : kapiler, warna dan suhu).
penurunan 1. Akral dari memburuk menjadi membaik 2. Identifikasi faktor resiko gangguan sirkulasi
konsentrasi 2. Warna kulit pucat dari meningkat Terapeutik
hemoglobin menjadi menurun 3. Hindari pemasangan infus atau pengambilan darah diar
3. Kelemahan otot dari meningkat menjadi keterbatasan perfusi
menurun Edukasi
4. Informasikan tanda dan gejala yang harus dilaporkan
Diagnosa
Tanggal Keperawatan Jam Implementasi Dan Hasil Evaluasi
08/08/2022 Nyeri akut 20.30 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, 20.40 WITA
berhubungan WITA
dengan agen kualitas, intensitas nyeri, skala nyeri S : Pasien mengatakan nyeri perut skala 5
pencedera Hasil : O : klien tampak sesekali meringis
fisiologis klien mengatakan nyeri perut klien tampak lemas
P : Nyeri perut A : masalah belum teratasi
Q : Klien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk P : lanjutkan intervensi
R : Klien mengatakan nyeri perut bagian bawah 1. Identifikasi lokasi, karakteristik,
S : Klien mengatakan nyeri skala 5 (sedang) durasi, frekuensi, kualitas,
T : ± 10 menit hilang timbul intensitas nyeri, skala nyeri
2. Mengidentifikasi factor yang memperberat dan 2. Identifikasi factor yang
meringankan nyeri memperberat dan meringkan nyeri
Hasil: 3. Berikan teknik nonfarmakologi
Klien mengatakan nyeri bertambah berat ketika banyak napas dalam untuk mengurangi
bergerak nyeri
Terapeutik 4. Ajarkan teknik norfarmakalogi
3. Memberikan teknik nonfarmakologi napas dalam untuk napas dalam pada pasien untuk
mengurangi nyeri mengurangi nyeri
Hasil :  
Klien mengatakan skala nyeri 5  
Edukasi  
4. Mengajarkan teknik norfarmakalogi napas dalam pada
pasien untuk mengurangi nyeri
Hasil:
Klien mengerti dengan informasi yang diberikan
Kolaborasi
1. Mengkolaborasi pemberian analgesic
Hasil : ketorolac 30 mg/ 8 jam/ intravena
08/08/2022 Perfusi perifer 20.45 Observasi 20.50 WITA
WITA
tidak efektif 1. Memeriksa sirkulasi perifer S : Pasien mengatakan merasa lemas
berhubungan Hasil : O : - klien terlihat pucat
dengan - Nadi 90 x/menit - CRT3 detik
penurunan - CRT 3 detik - Hb : 8.5
konsentrasi - Warna kulit pucat A : masalah belum teratasi
hemoglobin 1. Mengidentifikasi faktor resiko gangguan P: lanjutkan intervensi
sirkulasi 1. Periksa nadi perifer
Hasil: 2. Identifikasi faktor resiko
Klien mengatakan tekanan darahnya selalu normal gangguan sirkulasi
Terapeutik 3. Monitor panas, kemerahan,
2. Menghindari pemasangan infus atau nyeri, atau bengkak pada
pengambilan darah diarea keterbatasan perfusi ektremitas
Hasil: 4. Hindari pemasangan infus
Infus terpasang pada tangan sebelah kiri atau pengambilan darah diarea
Edukasi keterbatasan perfusi
3. Menginformasikan tanda dan gejala yang harus 5. Lakukan pencegahan infeksi
dilaporkan 6. Anjurkan melakukan
Hasil: perawatan kulit yang tepat
Jika perdarahan bertambah banyak agar segera 7. Informasikan tanda dan gejala
melapor. yang harus dilaporkan
Kolaborasi
1. Mengkolaborasi pemberian analgetic
Hasil :
Asam traneksamat 500 mg/ 8 jam/ intravena
 

Anda mungkin juga menyukai