Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS JURNAL KEPERAWATAN MEEDIKAL BEDAH II

a. Judul Artikel
Terapi Benson Untuk Penurunan Nyeri Rheumatoid Arthritis Lansia
b. Kata Kunci
Benson Therapy, Elderly, Rheumatoid Arthritis Pain
c. Penulis
Fatsiwi Nunik Andari, Reska Ayu Santri, Nurhayati
Program Studi Ilmu Keperawatan UM Bengkulu
Jurnal Vokasi Keperawatan (JVK) Volume 4 No 2 Desember 2021
E-ISSN: 2721-6799

d. Telaah Step I
Problem Data dari World Health Organization (2016) menyebutkan
bahwa penderita Rheumotoid Arthritis di seluruh dunia sudah
mencapai angka 335 juta jiwa, dan diperkirakan jumlah
penderita penyakit ini akan selalu mengalami peningkatan.
Prevalensi Rheumotoid Arthritis di Indonesia pada tahun 2015
sebanyak 36,47%, pada tahun 2017 dan tahun-tahun berikutnya
terus mengalami peningkatan (Devi, Parmin, Nadira, 2019).
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2019) mencatat
peningkatan angka kejadian Rheumotoid Arthritis setiap
tahunnya yaitu mulai tahun 2015 sebanyk 72.675 orang, pada
tahun 2016 sbanyak 84.665 orang, pada tahun 2017 sebanyak
91.098 orang, pada tahun 2018 sebanyak 98.679 orang
sekaligus merupakan penyakit yang berada diurutan ke 3 dari
sepuluh penyakit terbesar di Indonesia, dan pada tahun 2019
sebanyak 102.995 orang.
Berdasarkan hal itu peneliti mencari solusi untuk mengatasi
masalah nyeri pada lansia dengan menggunakan terapi benson
Intervention Terapi Benson
Terapi Benson merupakan teknik relaksasi yang digabung atau
dikombinasi dengan keyakinan yang dianut oleh pasien yang
mengalami nyeri. Kemudian respon fisiologis dari terapi
Benson ini dapat mengurangi nyeri yang dirasakan dan dapat
meningkatkan rentang gerak pada sendi. Hal ini dikarenakan
relaksasi benson akan menghambat aktifitas saraf simpatis
yang dapat menurunkan konsumsi oksigen oleh tubuh dan
selanjutnya otot-otot tubuh menjadi relaks sehingga
menimbulkan perasaan tenang dan nyaman.
Comparison Tidak ada intervensi pembanding
Intervention
Outcome Berdasarkan penelitian ini diketahui bahwa rata-rata nyeri pre
Terapi Benson adalah 5.14 dengan skala nyeri sedang.
Sedangkan untuk rata-rata nyeri post Terapi Benson adalah
3.00 skala nyeri ringan. Sehingga diperoleh nilai rata-rata
perbedaan nyeri pre dan post Terapi Benson adalah 2.14 serta
perbedaan nilai standar deviasi (SD) nyeri pre dan post Terapi
Benson adalah 0.046. Hasil uji statistik juga menunjukkan
bahwa p-value 0,000 < 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa
ada pengaruh Terapi Benson terhadap penurunan nyeri
Rheumatoid Arthritis pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha
Kota Bengkulu.

e. Telaah Step II (Validitas)


Recruitment Populasi dalam penelitin ini adalah seluruh lansia yang
mengalami nyeri rheumatoid arthritis yang berjumlah 7 orang.
Metode pengambilan sampel dalam peneltian ini menggunakan
total sampling yaitu pengambilan sampel secara keseluruhan
dari populasi dengan menentukan sampel sesuai dengan
kriteria inklusi dan eksklusi yang ditetapkan peneliti, sehingga
jumlah sampel yang digunakan sebanyak 7 orang.
Maintenance Prosedur dalam penelitian setelah mendapatkan responden
yang sesuai kriteria, akan dilakukan pre-test sebelum diberikan
perlakuan kemudian setelah perlakuan akan diberikan post-test
untuk mengetahui akibat dari perlakuan yang diberikan
kemudian pelaksanaan intervensi keperawatan terapi Benson
kepada responden dilakukan selama 10 menit dalam 1x
pertemuan selama 8 hari.
Measurement Kemudian pada penelitian ini, instrument yang digunakan
untuk mengukur Tingkat nyeri adalah skala nyeri numerik
(Numeric Rating Scale /NRS) dengan hasil ukur skala nyeri
sebagai berikut:
0 = Tidak Nyeri
1-3 = Nyeri Ringan
4-6 = Nyeri Sedang
7-9 = Nyeri Berat
10 = Nyeri tidak terkontrol

f. Telaah Step III (Aplikabilitas)


Kelebihan Secara keseluruhan jurnal penelitian ini memiliki beberapa
kelebihan seperti pada metode penelitian sudah sesuai dengan
judul penelitiannya yang telah memberikan Solusi terkait
masalah nyeri pada lansia akibat arthritis rheumatoid. Dalam
pelaksanaan terapi benson ini sangat mudah untuk dijangkau
dan diterapkan pada lansia Ketika memiliki waktu senggang
karena terapi tidak memerlukan biaya dan efek samping.
Kemudian sebagai perawat intervensi terapi benson ini dapat
dilakukan untuk mendukung pelayanan Kesehatan sebagai
intervensi pendukung non-farmakologis.
Kekurangan Penggunaan terapi benson terhadap penurunan Tingkat nyeri
lansia akibat arthritis rheumatoid dapat diterapkan, tetapi
dalam jurnal tidak dijelaskan penerapan sesuai standar
prosedur namun penggunaan terapi benson ini dapat dilakukan
dengan cara mengubah posisi senyaman mungkin baik dengan
duduk ataupun berbaring kemudian usahakan tubuh dalam
keadaan rileks, setelah itu Teknik ini digabung dengan unsur
kata-kata keyakinan dari pasien dapat merangsang tubuh untuk
menghasilkan endorphin dan enfikelin yang dapat menghambat
impuls nyeri dengan cara memblok transmisi implus di dalam
otak dan medulla spinalis.

Anda mungkin juga menyukai