Anda di halaman 1dari 5

The 10th University Research Colloqium 2019

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

Penerapan Tehnik Relaksasi Benson untuk Menurunkan


Nyeri pada Pasien Post Sectio Caesarea
Diah Astutiningrum 1*, Fitriyah2
1
Prodi DIII Keperawatan, STIKES Muhammadoiyah Gombong
2
RSU Purbowangi
Email: diah.stimugo@gmail.com

Abstrak
Keywords: Sectio Caesarea (SC) merupakan suatu tindakan pengeluaran
relaksasi benson, janin dan plesenta melalui tindakan insisi pada dinding perut
nyeri, sectio caesarea dan dinding rahim dalam keadaan utuh. Nyeri pasca operasi
apabila tidak ditangani akan menimbulkan reaksi fisik dan
psikologi pada ibu post partum sehingga perlu adanya cara untuk
mengontrol nyeri salah satunya dengan terapi nonfarmakologi
teknik relaksasi benson. Karya ilmiah ini menggunakan desain
deskriptif dengan pendekatan studi kasus dalam bentuk Asuhan
Keperawatan.Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan penerapan
terapi tehnik relaksasi benson untuk menurunkan nyeri pada pasien
post Sectio Caesarea. Diagnosa keperawatan yang muncul
pada klien yaitu nyeri akut berhubungan dengan agen cidera
fisik, Intervensi Managemen nyeri tehnik relaksasi benson,
Implementasi memberikan tehnik relaksasi benson selama 10-15
menit, Evaluasi nyeri akut terkontrol.Managemen nyeri relaksasi
benson efektif dalam penanganan masalah nyeri akut berhubungan
dengan agen cidera fisik.

Salah satu upaya non-farmakologi


untuk mengatasi nyeri adalah tehnik
1. PENDAHULUAN relaksasi. Kelebihan latihan tehnik
Nyeri adalah sensasi yang tidak relaksasi dibandingkan dengan tehnik
menyenangkan dan sangat individual lain adalah tehnik relaksasi lebih mudah
yang tidak dapat dibagi kepada orang dilakukan bahkan dalam kondisi apapun
lain. Nyeri dapat memenuhi seluruh serta tidak memiliki efek samping
pikiran seseorang, mengatur apapun (Daelon, 1999 dalam Novitasari
aktivitasnya, dan mengubah kehidupan dan Aryana, 2013).
orang tersebut (Berman & Kozier 2009). Relaksasi Benson adalah salah satu
Pengendalian nyeri secara cara untuk mengurangi nyeri dengan
farmakologis efektif untuk nyeri sedang mengalihkan perhatian dengan relaksasi
dan berat. Namun demikian pemberian sehingga kesadaran klien terhadap
farmakologi tidak bertujuan untuk nyerinya berkurang, relaksasi ini
meningkatkan kemampuan klien sendiri dilakukan dengan cara menggabungkan
untuk mengontrol nyerinya relaksasi yang diberikan dengan
(Anggorowati dkk, 2007). Sehingga kepercayaan yang dimiliki klien. Cara
dibutuhkan kombinasi farmakologi kerja tehnik relaksasi benson ini adalah
untuk mengontrol dengan berfokus pada kata atau kalimat tertentu
nonfarmakologi agar sensasi nyeri dapat yang diucapkan berulang kali dengan
berkurang serta masa pemulihan tidak ritme teratur yangdisertai sikap pasrah
memanjang (Bobak, 2012). kepada Tuhan Yang Maha Esa sambil
menarik nafas dalam.

934
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

Tujuan Penulisan: Mengetahui Menurut Anita (2015) relaksasi


penerapan terapi tehnik relaksasi benson benson merupakan pengembangan metode
untuk menurunkan nyeri pada pasien respon relaksasi pernafasan dengan
post sectio caesarea. melibatkan faktor keyakinan klien yang
dapat menciptakan suatu lingkungan
2. METODE internal sehingga dapat membantu klien
Karya ilmiah ini menggunakan memcapai kondisi kesehatan dan
desain deskriptif dengan pendekatan kesejahteraan lebih tinggi. (Benson &
studi kasus dalam bentuk Asuhan Proctor, 2000).
Keperawatan. Penerapan terapi Analisa Masalah Keperawatan
teknik relaksasi benson untuk K1 post operasisectio caesarea
menurunkan nyeri pada pasien post didapatkan data dari hasil pengkajian
section caesarea. tanggal 16 oktober 2018 jam 13.45’wib,
Studi kasus ini dilaksanakan di data subjektifnya pasien mengatakan nyeri
RSU PKU Muhammadiyah pada daerah perut yang dioperasi, P: nyeri
Gombong.pengumpulan data diperut, Q: nyeri tajam, perih, R: perut yang
dilakukan menggunakan instrument dioperasi, S: skala 7, T: 3-5 menit, data
pengukuran nyeri HARS dan SOP objektifnya :pasien menahan nyeri, pasien
tindakan relaksasi Benson. Variabel meringis kesakitan, skala nyeri :7, TD:
dalam karya tulis ini ada dua yaitu 110/70 mmHg, N: 80x/mnt, RR: 20x/mnt,
variable bebas teknik relaksasi S: 36,6°C.
benson dan variable terikatnya K2 pasien post operasisectio
Nyeri. caesarea, didapatkan data dari hasil
pengkajian pada tanggal 26 oktober 2018
3. HASIL DAN PEMBAHASAN jam 13.00’wib, data subjektifnya : pasien
Berdasarkan hasil pengkajian yang mengatakan nyeri pada bagian perut yang
telah dilakukan pada K1,K2 dan K3, nyeri dioperasi, P: nyeri diperut yang dioperasi,
post operasi sectio caesarea di RS PKU Q: perih, tertusuk-tusuk, R: perut yang
Muhammadiyah Gombong didapatkan dioperasi dan tidak menyebar, S: skala 7, T:
bahwa K1 umur 27 tahun, pendidikan 4-5 menit, data objektifnya :pasien tampak
SMA, agama islam, suku jawa, pekerjaan menahan nyeri, keringat berlebih, skala
Ibu rumah tangga. K2 umur 37 tahun, nyeri :7, TD: 120/80 mmHg, N: 80x/mnt.
pendidikan SMA, agama islam, suku jawa, K3 pasien post op sectio caesarea,
pekerjaan ibu rumah tangga. K3 umur 38 didapatkan data dari hasil pengkajian
tahun, pendidikan SD, agama islam, suku tanggal 01 november 2018 jam 14.00’wib,
jawa, pekerjaan ibu rumah tangga. Rentang data subjektifnya pasien mengatakan nyeri
usia 20-34 tahun merupakan usia wanita pada daerah yang dioperasi (perut ), P:
subur. Menurut (Hestiantaro, 2009), salah nyeri diperut yang dioperasi, Q: nyeri
satu faktor yang mempengaruhi respon tajam, perih, R: perut yang dioperasi, S:
nyeri adalah usia, usia merupakan variabel skala 6, T: 3-5 menit, data objektifnya
yang penting yang mempengaruhi nyeri. :pasien tampak menahan nyeri, meringis
Menurut penulis parietas mempengaruhi kesakitan, skala nyeri :6, TD: 120/70
keberhasilan seseorang dalam menghadapi mmHg, N: 88x/mnt, RR: 20x/mnt, S:36°C.
rasa nyeri post sectio caesarea. Pada subjek Masalah keperawatan yang muncul pada
yang baru pertama kali melahirkan akan K1,K2,K3 untuk symptom yang muncul
mengalami masalah dalam menghadapi rasa pada subjek sesuai dengan batasan
nyeri, karena belum mempunyai karakteristik nyeri, yaitu ekspresi wajah
pengalaman persalinan. Sedangkan pada nyeri (meringis), keringat berlebih, keluhan
subjek yang sudah melahirkan anak lebih tentang intensitas nyeri menggunakan
dari satu akan lebih mudah menyesuaikan standar skala nyeri (skala penilaian
dalam menghadapi rasa nyeri, karena sudah numeric), mengeskpresikan perilaku
mempunyai pengalaman rasa nyeri (menahan nyeri), diaforesis. (Nanda, 2015).
sebelumnya.

935
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

Analisa Tindakan Keperawatan Pada panjang kemudian dikeluarkan secara


Diagnosa Keperawatan Utama pelan-pelan, hal ini penting diketahui oleh
Tindakan keperawatan untuk perawat, sehingga perawat dapat
mengatasi nyeri akut pada K1, K2 dan K3 memberikan tindakan keperawatan yang
anatara lain : Menggali pengetahuan dan lebih tepat untuk menurunkan nyeri klien.
kepercayaan pasien mengenai nyeri, hal ini Pengalaman masa lalu dengan nyeri
sangat penting bagi seorang perawat, merupakan salah satu faktor-faktor yang
karena memudahkan perawat dalam mempengaruhi nyeri. Bagi beberapa orang,
memberikan tindakan yang bertujuan nyeri masa lalu dapat saja menetap dan
menurunkan nyeri, tingkat pendidikan tidak terselesaikan, seperti pada nyeri
mempengaruhi perilaku dan menghasilkan berkepanjangan atau kronis dan persisten.
banyak perubahan, khususnya pengetahuan (Smeltzer dan Bare,2002).
dibidang kesehatan. Semakin tinggi Mendukung waktu istirahat tidur
pendidikan seseorang semakin mudah pula pasien yang adekuat untuk membantu
menerima informasi dan pada ahkirnya penurunan nyeri (pembatasan pengunjung).
banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Tindakan pembatasan pengunjung klien
Pendidikan merupakan suatu proses belajar dikarenakan klien baru menjalani operasi
yang berarti, didalam pendidikan itu terjadi sectio caesarea hari pertama, apabila tidak
proses pertumbuhan, perkembangan, atau ada pembatasan pengunjung secara
perubahan ke arah yang lebih dewasa, lebih otomatis pasien tidak bisa beristirahat
baik dan lebih matang pada diri individu, sehingga penurunan nyeri akan mengalami
kelompok atau masyarakat. Tingkat kesulitan. Klien dapat beristirahat maka
pendidikan seseorang dalam menerima dapat menciptakan suasana yang nyaman
informasi dan mengolahnya sebelum sehingga mengalirkan fokus terhadap
menjadi perilaku yang baik maupun buruk sensasi nyeri pada hipothalamus sehingga
sehingga berdampak terhadap status dapat menurunkan sensasi nyeri yang
kesehatannya. (Notoadmojo,2010). dirasakan oleh individu yang bersangkutan.
Mempertimbangkan pengaruh budaya Kondisi ini akan menimbulkan keadaan
terhadap respon nyeri. Budaya dan etnistas rileks secara umum pada manusia. Perasaan
berpengaruh pada bagaimana seseorang rileks akan diteruskan ke hipothalamus
merespon terhadap nyeri. Keyakinan dan untuk menghasilkan corticothropin relaxing
nilai-nilai kebudayaan mempengaruhi cara factor (CRF). CRF akan merangsang
individu mengatasi nyeri. Individu kelenjar dibawah otak untuk meningkatkan
mempelajari apa yang diharapkan dan apa produksi proopioid melanocorthin (POMC)
yang diterima oleh kebudayaan mereka. Hal sehingga produksi enkephalin oleh modulla
ini meliputi bagaimana bereaksi terhadap adrenal meningkat. Kelenjar dibawah otak
nyeri (Potter & Perry, 2009). Menurut juga menghasilkan β endorphine sebagai
Ernawati (2010) menyatakan bahwa orang neurotransmitter (Yusliana, 2015)
akan belajar dari budayanya, bagaimana Memberikan terapi nonfarmakologi
seharusnya mereka berespon terhadap relaksasi benson,Tindakan keperawatan non
nyeri. (misal : suatu daerah menganut farmakologi relaksasi benson dapat
kepercayaan bahwa nyeri adalah akibat memberikan rasa nyaman dan rileks kepada
yang harus diterima karena mereka pasien dengan mengalihkan perhatian
melakukan kesalahan, jadi mereka tidak pasien pada nyeri ke hal-hal yang
mengeluh jika merasakan nyeri). membuatnya senang dan bahagia maka
Mengevaluasi pengalaman nyeri masa lalu, pasien dapat melupakan nyeri yang sedang
sebelum K1, K2 dan K3 menjalani operasi dialaminya. Terapi benson merupakan
sectio caesarea mempunyai pengalaman tehnik relaksasi pernafasan dengan
nyeri masa lalu, pada saat pasien melibatkan keyakinan yang mengakibatkan
melahirkan anak secara spontan, nyeri penurunan terhadap konsumsi oksigen oleh
seperti diremas-remas. Untuk tubuh dan otot-otot tubuh menjadi rileks
menghilangkan rasa nyeri post partum sehingga menimbulkan perasaan tenang dan
secara spontan K1, K2, K3 hanya nafas nyaman.

936
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

Analisis Tindakan Keperawatan Sesuai merasa senang karena diperhatikan oleh


Dengan Hasil Penelitian. petugas.
Berdasarkan analisis tindakan
keperawatan terhadap ketiga pasien dengan 4. KESIMPULAN
diagnosa keperawatan nyeri akut 1. Penulis telah melakukan pengkajian
berhubungan dengan agen cidera fisik , pada ketiga klien yang mengalami
setelah dilakukan terapi non farmakologi operasi Sectio Caesarea dan
relaksasi benson ketiga pasien mengalami didapatkan data subjektif : klien
penurunan tingkat nyeri dalam pemberian mengatakan nyeri pada luka bekas
terapi selama 10-15 menit dengan frekuensi operasi, data objektif : klien tampak
3x/hari selama 2 hari setiap nyeri datang. menahan nyeri, operasi SC hari
K1, K2 dan K3 mengatakan nyeri pertama.
berkurang, tampak lebih tenang, istirahat 2. Diagnosa keperawatan yang muncul
cukup dan menikmati saat diberikan pada klien yaitu nyeri akut b.d agen
relaksasi benson.Evaluasi keperawatan cidera fisik.
setelah 2 hari dilakukan dengan 3. Perencanaan Tindakan Keperawatan,
menanyakan keadaan dan perasaan perencanaan yang disusun penulis
khawatir pasien menggunakan pengkajian untuk menurunkan nyeri klien yaitu :
nyeri menggunakan Scala Numeric, setelah kaji pengetahuan dan kepercayaan
dilakukannya tindakan keperawatan pasien mengenai nyeri, Pertimbangkan
nonfarmakologi relaksasi benson untuk pengaruh budaya terhadap respon
mengurangi nyeri, didapatkan hasil bahwa nyeri, Ajarkan tehnik nonfarmakologi
terdapat penurunan nyeri yang dirasakan (tehnik relaksasi benson), kaji bersama
pasien dari skala berat menjadi sedang. pasien faktor-faktor yang dapat
Hal ini sesuai dengan penelitian menurunkan atau memgontrol nyeri,
yang dilakukan oleh Anita Yusliana, Evaluasi pengalaman nyeri masa lalu,
Misrawati, Safri pada tahun 2015 tentang Dukung waktu istirahat tidur pasien
efektivitas relaksasi benson terhadap yang adekuat untuk membantu
penurunan nyeri pada ibu post partum penurunan nyeri, Tentukan lokasi,
sectio caesarea, didapatkan hasil karakteristik, kualitas, dan keparahan
menunjukkan rata-rata nyeri post partum nyeri sebelum mengobati pasien, Cek
sectio caesarea setelah diberikan intervensi adanya riwayat alergi obat, Berikan
pada kelompok eksperimen adalah 2,86 kebutuhan kenyamanan dan aktivitas
dengan penurunan nyeri sebesar 1,53 dan lain yang dapat membantu relaksasi
kelompok kontrol adalah 3,76 dengan untuk memfasilitasi penurunan nyeri.
penurunan nyeri sebesar 0,30, dari data 4. Tindakan keperawatan utama yang
tersebut menunjukkan penurunan nyeri dilakukan dalam penurunan nyeri yaitu
pada kelompok eksperimen yang lebih dengan terapi non farmakologi
besar dibandingkan kelompok kontrol. relaksasi benson, yang dilakukan
Penelitian tersebut diatas diperkuat dengan selama 10-15 menit, dilaksanakan
pernyataan Miltenberger (2004) bahwa selama 2 hari, dengan frekuensi 3x
manfaat relaksasi benson yaitu mengurangi perhari. Relaksasi yang diberikan
nyeri, mengatasi gangguan tidur berupa nafas dalam dengan
(insomnia), mengatasi kecemasan, dan memfokuskan pada kalimat-kalimat
sebagainya. spiritual yang dibaca secara berulang-
Pada saat memberikan tindakan ulang dan khidmat (boleh didalam
keperawatan relaksasi benson untuk hati). Tehnik relaksasi benson
menurunkan nyeri kepada K1, K2 dan K3 dilakukan sesuai dengan SOP menurut
penulis mengalami kendala, yaitu diruangan sumber yang ada.
belum ada SOP tentang relaksasi benson, 5. Hasil evaluasi menunjukkan adanya
kalau dari subjeknya sendiri tidak ada penurunan tingkat nyeri dari nyeri
kendala, subjek cukup kooperatif dan berat menjadi sedang ( skala nyeri 7
menjadi 4) dan dari nyeri sedang

937
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

menjadi nyeri ringan. (skala nyeri 6 Lansia di Unit Rehabilitasi Sosial


menjadi 3) Wening Wardoyo Ungaran, J.
6. Hasil inovasi tindakan penanganan Keperawatan Jiwa, 1(2): 186-295.
nyeri pada pasien post SC hari pertama [5] Benson, H & Proctor, W. (2000).
sebelum dilakukan terapi Dasar-dasar respon relaksasi.
nonfarmakologi relaksasi benson, Bandung : Kaifa
mengalami nyeri dengan skala nyeri [6] Potter & Perry. (2009).
berat dan setelah dilakukan relaksasi Fundamental of Nursing 7th.
benson masalah nyeri pada pasien Edition. Singapore : Elsevier Pte.
menjadi skala sedang, pada klien yang Ltd.
mengalami skala nyeri sedang setelah [7] Notoatmodjo, S. (2010). Ilmu
dilakukan relaksasi benson masalah perilaku kesehatan. Jakarta :
nyeri pada pasien menjadi skala Rineka Cipta.
ringan. [8] Smeltzer, S dan Bare, B. (2011).
Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah Brunner dan Suddarth Edisi
REFERENSI 8. Jakarta : EGC
[1] Kozier, Erb, Berman, Snyder. [9] Yusliana, Anita dkk. (2015).
(2009). Buku Ajar Fundamental Efektifitas Relaksasi Benson
Keperawatan Konsep, Proses & TerhadapPenurunan Nyeri Pada Ibu
Praktek. Edisi 5. Alih bahasa : Eny, Post Partum Sectio Caesarea.
M., Esti, W., Devi, Y. Jakaerta : Jurnal. Program Studi Ilmu
EGC Keperawatan. Universitas Riau.
[2] Anggorowati, dkk. (2007). [10] Miltenberger, R. (2004). Behavior
Efektifitas pemberian intervensi modification, principles and procedures
spiritual “spirit ibu “ terhadap nyeri 3thed. Belmont CA : Wadsworth
post sectio caesarea (SC) pada RS Thompson Learning.
Sultan Agung dan RS Roemani [11]Herdman,T.Heater.2015. Diagnosa
Semarang . Journal Media Ners. Keperawatan Definisi dan Klasifikasi
Vol.9 No 2 2015-2017, Sumanti, M. (Ahli
[3] Bobak, Lowdermik, Jense. 2012. Bahasa)Jakarta: EGC.
Buku Ajar Keperawatan [12] Amin,Hardhi. (2013). Aplikasi
Maternitas. Jakarta : EGC Asuhan Keperawatan Berdasarkan
[4] Aryana, K. O., Novitasari, D. 2013. Diagnosa Medis dan NANDA NIC
Pengaruh Tehnik Relaksasi Benson NOC, jilid 1,2. Yogyakarta :
Terhadap Penurunan Tingkat Stress MediAction Publishing

938

Anda mungkin juga menyukai