Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN DESAIN INOVATIF STASE

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


RSUD AWS SAMARINDA RUANG
CEMPAKA

“PENERAPAN INTERVENSI RELAKSASI BENSON TERHADAP


PERUBAHAN SKALA NYERI PADA PASIEN POST OPERASI”

Oleh :
NAZUA
NIM. P07220419079

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
TAHUN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
proposal desain inovatif tentang penatalaksanaan intervensi relaksasi benson
terhadap skala nyeri pada pasien post operasi.
Saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak/Ibu dosen pembimbing dan
Preceptor ruang cempaka yang telah membimbing dalam penyusunan proposal
desain inovatif ini. Serta kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini.
Dalam pembuatan proposal ini, penulis menyadari masih banyak ada
kekurangan baik dari isi materi maupun penyusunan kalimat. Namun demikian,
perbaikan merupakan hal yang berlanjut sehingga kritik dan saran untuk
menyempurnakan proposal desain inovatif sangat penulis harapkan.
Akhirnya penulis menyampaikan terimakasih kepada pembaca dan teman-
teman sekalian yang telah membaca dan mempelajari proposal desain inovatif ini.

Samarinda, Desember 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii


DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Tujuan ..................................................................................................................... 2
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................ 3
A. Pengertian ............................................................................................................... 3
B. Mekanisme .............................................................................................................. 4
C. Manajemen.............................................................................................................. 9
BAB III STRATEGI PEMECAHAN MASALAH .......................................... 10
A. Jenis Intervensi...................................................................................................... 10
B. Tujuan ................................................................................................................... 10
C. Waktu .................................................................................................................... 10
D. Setting ................................................................................................................... 10
E. Media / Alat Yang Digunakan .............................................................................. 10
F. Prosedur Operasional ............................................................................................ 10
BAB IV LAPORAN KEGIATAN ..................................................................... 12
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 14
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 14
B. Saran ..................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 15
LAMPIRAN ......................................................................................................... 16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Medicine of the National Academies (2011), lebih dari 100 ribu orang
Amerika mengalami nyeri tiap minggu. Kemudian, Agency for Health Care
Policy and Research melaporkan bahwa sampai 90% dari 8 juta penduduk
Amerika, yang menderita kanker, mendapatkan penatalaksanaan nyeri dengan
cara yang relatif sederhana. Nyeri dapat diatasi dengan penatalaksanaan nyeri
yang bertujuan untuk meringankan atau mengurangi rasa nyeri sampai tingkat
kenyamanan yang dirasakan oleh klien. Ada dua cara penatalaksanaan nyeri
yaitu terapi farmakologis dan non-farmakologis.Tindakan perawat untuk
menghilangkan nyeri selain mengubah posisi, meditasi, makan, dan membuat
klien merasa nyaman yaitu mengajarkan teknik relaksasi (Potter & Perry,
2005).
Masa pemulihan pasien post operasi membutuhkan waktu yang
bervariasi. Dalam penelitian Mulyono (2010), pemulihan pasien post operasi
membutuhkan waktu rata-rata 72,45 menit. Pada umumnya pasien akan
merasakan nyeri yang hebat pada 2 jam pertama pasca operasi dikarenakan
pengaruh obat anastesi mulai hilang (Berman & Kozier, 2012).
Nyeri merupakan sensasi yang rumit, unik, universal dan bersifat
individual, sehingga tidak ada dua individu yang mengalami nyeri yang sama
dan tidak ada dua kejadian nyeri yang sama menghasilkan respon atau perasaan
yang identik pada individu. Hal tersebut yang menjadi dasar bagi perawat
untuk memberikan intervensi keperawatan dalam mengatasi nyeri (Asmadi,
2013).
Relaksasi Benson merupakan relaksasi menggunakan teknik pernapasan
yang biasa digunakan di rumah sakit pada pasien yang sedang mengalami nyeri
atau mengalami kecemasan. Dan, pada relaksasi Benson ada penambahan
unsur keyakinan dalam bentuk kata-kata yang merupakan rasa cemas yang
sedang pasien alami. Kelebihan dari latihan teknik relaksasi dibandingkan

1
teknik lainnnya adalah lebih mudah dilakukan dan tidak ada efek samping
apapun (Solehati & Kosasih, 2015). Pada penelitian yang dilakukan oleh
Wallace, Benson, dan Wilson (1971) diperoleh hasil, bahwa dengan meditasi
dan relaksasi terjadi penurunan konsumsi oksigen, output CO2, ventilasi
selular, frekuensi napas, dan kadar laktat sebagai indikasi penurunan tingkat
stress, selain itu ditemukan bahwa PO2 atau konsentrasi oksigen dalam darah
tetap konstan, bahkan meningkat sedikit. Benson (2000) mengatakan, bahwa
jika individu mulai merasa cemas, maka akan merangsang saraf simpatis
sehingga akan memperburuk gejala-gejala kecemasan dan nyeri dimulai lagi
dengan dampak negatif semakin besar terhadap pikiran dan tubuh (Solehati &
Kokasih, 2015). Dari hasil penelitian yang dilakukan Roykulcharoen (2004)
yang berjudul the effect of systemic relaxation technique on postoperative pain
in Thailand menyatakan bahwa pengurangan substansial dalam sensasi dan
kesusahan sakit ditemukan saat pasien pascaoperasi dengan menggunakan
relaksasi yang sistematis termasuk relaksasi Benson.
Dari hasil penelitian yang dilakukan Melva (2019) yang berjudul
“Pengaruh Teknik Relaksasi Benson Terhadap Penurunan Skala Nyeri Post
Appendixtomy Di RSUD Porsea” menyatakan bahwa ada perbedaan skala
nyeri post appendixtomy di RSUD Porsea setelah dilakukan teknik relaksasi
benson.
Dari hasil penelitian yang dilakukan Arifianto (2019) yang berjudul
“The Effect of Benson Relaxation Technique on a Scale of Post Operative Pain
in Patient with Benigna Prostat Hyperplasia at RSUD dr. H. Soewondo Kendal
” menyatakan bahwa ada pengaruh terapi relaksasi benson terhadap skala
nyeri pada pasien post operasi Benigna Prostat Hyperplasia.

B. Tujuan
Tujuan dari desain inovatif ini adalah melakukan relaksasi benson terhadap
penurunan skala nyeri pada pasien post operasi.

2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian
1. Pengertian Nyeri
Nyeri merupakan sensasi yang rumit, unik, universal dan bersifat
individual, sehingga tidak ada dua individu yang mengalami nyeri yang
sama dan tidak ada dua kejadian nyeri yang sama menghasilkan respon atau
perasaan yang identik pada individu. Hal tersebut yang menjadi dasar bagi
perawat untuk memberikan intervensi keperawatan dalam mengatasi nyeri
(Asmadi, 2013).
2. Pengertian Relaksasi Benson
Relaksasi merupakan suatu jenis terapi untuk penanganan kegiatan
mental dan menjauhkan tubuh serta pikiran dari rangsangan luar untuk
mempersiapkan tercapainya hubungan yang lebih dalam dengan pencipta,
yang dapat dicapai melalui metode hypnosis, meditasi, dan bentuk latihan-
latihan yang ada hubungannya dengan penjajakan pikiran (Martha, 2005).
Relaksasi benson merupakan pengembangan metode respon
relaksasi disertai dzikir dengan melibatkan faktor keyakinan pasien, yang
dapat menciptakan suatu lingkungan internal sehingga dapat membantu
pasien dalam mencapai kondisi kesehatan dan kesejahteraan yang lebih
tinggi salah satunya dengan melakukan dzikir. (Purwanto, 2006).
Relaksasi Benson merupakan relaksasi menggunakan teknik
pernapasan yang biasa digunakan di rumah sakit pada pasien yang sedang
mengalami nyeri atau mengalami kecemasan. Dan, pada relaksasi Benson
ada penambahan unsur keyakinan dalam bentuk kata-kata yang merupakan
rasa cemas yang sedang pasien alami. Kelebihan dari latihan teknik
relaksasi dibandingkan teknik lainnnya adalah lebih mudah dilakukan dan
tidak ada efek samping apapun (Solehati & Kosasih, 2015).

3
Cara kerja teknik relaksasi benson ini adalah berfokus pada kata atau
kalimat tertentu yang diucapkan berulang kali dengan ritme teratur.
Pernafasan yang panjang dapat memberikan energy yang cukup, karena
pada waktu menghembuskan nafas mengeluarkan karbondioksida (CO2)
dan saat menghirup nafas panjang mendapatkan oksigen yang sangat
diperlukan tubuh untuk membersihkan darah dan mencegah kerusakan
jaringan otak akibat kekurangan oksigen (hipoksia). Saat tarik nafas panjang
otot-otot dinding perut (rektus abdominalis, transversus abdominalis,
internal dan ekternal obligue) menekan iga bagian bawah kearah belakang
sera mendorong sekat diafragma ke atas dapat berakibat meninggikan
tekanan intra abdominal, sehingga dapat merangsang aliran darah baik vena
cava inferior maupun aorta abdominalis, mengakibatkan aliran darah
(vaskularisasi) menjadi meningkat keseluruh tubuh terutama organ-organ
vital seperti otak, sehingga O2 tercukupi didalam otak dan tubuh menjadi
rileks (Benson & Proctor, 2000).

B. Mekanisme
1. Identifikasi Pertanyaan
a. Analisa PICOT
P ( Problem and Patient ) : Pasien yang merasakan nyeri post operasi
I ( Intervention ) : Relaksasi Benson
C ( Comparation ) : Tidak ada perbandingan
O (Outcame) : Penurunan Skala Nyeri
T ( Time ) : Dilakukan tanggal 19 Desember 2019
b. Pertanyaan Klinis
Apakah intervensi relaksasi Benson dapat menurunkan skala nyeri
pada pesien post operasi?

4
Sampel
Level
No Penelitian (karakteristik,u Desain/seleksi responden Intervensi Hasil temuan/kesimpulan
penelitian
kuran, setting)
1. Melva Sample dalam • Jenis penelitian: Quasi Experiment Intervensi yang • Kelompok control pre RCT
Manurung, studi • Rancangan penelitian: Post testonly dilakukan adalah eksperimen yang (Randomized
Tumpal penelitian ini control group design intervensi mengalami nyeri nilai 7 controlled
Manurung, sebanyak 18 Relaksasi Benson (6 responden), nilai nyeri clinical
Perawaty (2019) responden 8 (2 responden), dan nilai trials)
nyeri 6 (1 responden).
Pengaruh teknik Kelompok control post
relaksasi benson eksperimen mengalami
terhadap nilai nyeri 7 (7
penurunan skala responden) dan nilai nyeri
nyeri post 6 (2 responden).
Appendixtomy • Kelompok intervensi
di RSUD Porsea pre eksperimen
mengalami nilai nyeri 7
(6 responden), nilai nyeri
8 (2 responden), dan nilai
nyeri 6 (1 orang).
Kelompok intervensi
post eksperimen
mengalami nyeri nilai 5
(7 responden) dan nilai
nyeri 6 (2 responden).
• Hasil penelitian
disimpulkan ada
perbedaan skala nyeri
post Appendixtomy di
RSUD Porsea setelah

5
dilakukan Teknik
Relaksasi Benson.
2. Arifianto, Dwi Sample dalam • Jenis penelitian: Quasi Experiment Intervensi yang • Responden yang RCT
Nur Aini, Novita studi • Rancangan penelitian: pre and post dilakukan adalah mengalami penurunan (Randomized
Dianan Wulan penelitian ini test without control intervensi skala nyeri setelah controlled
Sari (2019) sebanyak 32 • Teknik sampling: Purposive Relaksasi Benson diberikan terapi relaksasi clinical
responden Sampling benson sebanyak 27 trials)
“The Effect of pasien post • Uji Non Parametric Wilcoxon responden, yang tidak
Benson operasi BPH Match Pair Test mengalami perubahan
Relaxation skala nyeri setelah
Technique on a diberikan terapi relaksasi
benson sebanyak 5
Scale of Post
responden dan tidak ada
Operative Pain responden yang
in Patient with mengalami peningkatan
Benigna Prostat skala nyeri setelah
Hyperplasia at diberikan terapi relaksasi
RSUD dr. H. benson.
Soewondo • Hasil penelitian
menyatakan bahwa
Kendal”
responden mengalami
penurunan skala nyeri
setelah diberikan terapi
relaksasi benson yaitu
rata-rata nyeri responden
sebelum diberikan terapi
sebesar 5,00 dan setelah
diberikan terapi relaksasi
benson rata-rata nyeri
menurun menjadi 3,06.

6
• Hasil penelitian
menyatakan bahwa
terdapat pengaruh terapi
relaksasi benson terhadap
skala nyeri pada pasien
post operasi Benigna
Prostat Hiperplasia di
Ruang Kenanga RSUD
Dr. H. Soewondo.

3. Samah E. • Sample • Jenis penelitian: Quasi Experiment Intervensi yang • Ada perbedaan signifikan RCT
Masry, Engy E. dalam studi • Setting : Dilakukan di departemen dilakukan adalah statistic yang ada antara (Randomized
Aldoushy, penelitian ini ortopedi dari Rumah Sakit intervensi kelompok studi dan controlled
Naglaa Abd El- sebanyak Menoufia University Relaksasi Benson control mengenai clinical
Mawgoud 100 intensitas nyeri pasca trials)
Ahmed responden operasi setelah
• Kelompok pelaksanaan Benson.
control 50
responden.
• Kelompok
intervensi 50
responden.

7
Menurut Benson (2000), formula-formula tertentu yang dibaca
berulang- ulang dengan melibatkan unsur keyakinan, keimanan kepada agama,
dan kepada Tuhan yang disembah akan menimbulkan respon relaksasi yang
lebih kuat dibandingkan dengan sekedar relaksasi tanpa melibatkan unsur
keyakinan terhadap hal tersebut. Selain itu, ternyata efek penyembuhan dari
formula–formula semacam itu tidak terbatas pada penyembuhan tekanan darah
tinggi dan penyakit jantung, ataupun kecemasan saja, tetapi sampai pada
tingkat mampu menghilangkan rasa nyeri (Benson & Proctor, 2000).
Pada penelitian yang dilakukan oleh Wallace, Benson dan Wilson
(1971) diperoleh hasil bahwa dengan meditasi dan relaksasi terjadi penurunan
konsumsi oksigen, output CO2, ventilasi selular, frekuensi nafas, dan kadar
laktat sebagai indikasi stress menurun, selain itu ditemukan bahwa PO2 atau
konsentrasi oksigen dalam darah tetap konstan bahkan meningkat sedikit.
Benson (2000) mengatakan bahwa jika individu mulai merasa cemas,
maka akan merangsang syaraf simpatis, sehingga akan memperburuk gejala
fisik suatu penyakit dan emosi. Dengan demikian akan memperburuk gejala-
gejala kecemasan sebelumnya. Kemudian daur kecemasan dan nyeri dimulai
lagi dengan dampak negativ semakin besar terhadap pikiran dan tubuh (Benson
& Proctor, 2000). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Relaksasi Benson

kecemasan

Meningkatkan rasa
nyeri, memburuknya
stress, kekhawatiran,
atau gejala lain suatu
penyakit.
Peningkatan
aktifitas system
syaraf simpatik

Gambar 2.5: Respon relaksasi (Benson & Proctor, 2000)


8
Panah bolak balik pada gambar tersebut diatas menjelaskan bahwa
Benson relaksasi dapat memutuskan lingkaran setan dengan cara menghalangi
kerja hormon sistem syaraf simpatis sehingga dapat mencegah timbulnya
kecemasan ataupun nyeri.

C. Manajemen
Penulis akan menjelaskan prosedur tindakan kepada responden
kemudian melakukan intervensi Relaksasi Benson
1. Kiteria pasien
Inklusi
• Pasien yang bersedia menjadi responden
• Pasien yang mengeluh nyeri paska operasi
• Pasien kooperatif
• Pasien beragama islam
Eksklusi
• Pasien yang mengundurkan diri saat dilakukan intervensi
2. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan intervensi relaksasi benson yaitu mulai tanggal 19
Desember 2019
3. Teknik/Cara
Relaksasi benson yaitu melakukan nafas dalam disertai dzikir selama ±
15 menit, intervensi diberikan saat pasien sadar paska operasi (2 jam post
operasi) dan pasien mengeluh nyeri pengukuran skala nyeri pre test
dilakukan sebelum intervensi diberikan dan pengukuran skala nyeri post
test dilakukan setelah setelah intervensi diberikan dengan menggunakan
Numeric Rating Scale dan menuliskannya kedalam lembar observasi.

9
BAB III
STRATEGI PEMECAHAN MASALAH

A. Jenis Intervensi
Penatalaksanaan teknik relaksasi benson terhadap penurunan skala nyeri post
operasi.
B. Tujuan
Untuk mengidentifikasi pengaruh teknik relaksasi benson terhadap penurunan
skala nyeri post operasi.
C. Waktu
1. Tanggal : 19 Desember 2019
2. Jam : 14.30 WITA
D. Setting
Ruangan Cempaka RSUD AWS Samarinda
E. Media / Alat Yang Digunakan
Kertas, pulpen

F. Prosedur Operasional
SOP Relaksasi Benson
Standar Operasional Prosedur Relaksasi benson
Teknik relaksasi benson merupakan teknik relaksasi yang
Pengertian dilakukan dengan melakukan nafas dalam dan diiringi
dengan dzikir (Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar)
Tujuan Mengurangi nyeri yang dirasakan pasien
Pelaksanaan terapi diberikan 2 jam post operasi dan pasien
Teknik Pelaksanaan
mengeluh nyeri.
1. Dilakukan saat pasien sadar 2 jam paska operasi dan
mengeluh nyeri.
Waktu dan Tempat
2. Terapi ini sebaiknya dilakukan diruangan yang tenang
pada tempat nyaman dan aman
1. Alat bantu yang disiapkan adalah alat mengukur skala
nyeri (Numeric Rating Scale) dan lembar observasi
Alat Bantu dan 2. Berikan salam, perkenalkan diri, dan identifikasi klien
Persiapan dengan memeriksa identitas klien
3. Melakukan pemeriksaan skala nyeri (pre test) pada
responden yang telah bersedia mengikuti kegiatan
10
penelitian.
4. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan,
berikan kesempatan kepada klien untuk bertanya dan
jawab seluruh pertanyaan klien.
5. Atur posisi klien sehingga merasakan aman dan nyaman.
Langkah-langkah kegiatan :
1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
b. Perkenalan diri dengan menyebutkan nama lengkap dan nama panggilan
2. Validasi
a. Tanya perasaan responden dan kesiapan responden mengikuti terapi.
b. Tanyakan apakah responden merasakan nyeri
3. Kontrak
a. Jelaskan jumlah sesi pertemuan yang harus diikuti yaitu 2 jam post operasi.
b. Waktu : 15-20 menit
c. Tempat: Ruangan yang aman dan nyaman
d. Tujuan pertemuan : responden mampu melakukan teknik yang diajarkan
4. Fase Kerja
a. Posisikan pasien pada posisi yang nyaman
b. Instruksikan pasien memejamkan mata
c. Instruksikan pasien untuk tenang dan tetap rileks
d. Instruksikan pasien untuk melakukan nafas dalam lewat hidung, tahan selama
3 detik lalu hembuskan lewat mulut distertai dengan mengucapkan dzikir
(Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar)
e. Instruksikan pasien untuk untuk membuang pikiran negatif, dan tetap fokus
pada nafas dalam dan dzikir yang diucapkan
f. Lakukan selama ± 10 menit
g. Instruksikan pasien untuk mengakhiri relaksasi dengan tetap menutup mata
selama 2 menit lalu membuka mata dengan perlahan
5. Evaluasi
a. Setelah selesai beritahu bahwa tindakan telah selesai dilakukan
b. Kaji respon klien (subyektif dan obyektif)
c. Beri kesempatan kepada klien untuk bertanya
d. Berikan reinforcement positif pada klien
e. Buat kontrak pertemuan selanjutnya
f. Akhiri kegiatan dengan baik dengan salam
g. Dokumentasikan nama tindakan/tanggal/jam tindakan, hasil yang diperoleh,
respon klien selama tindakan, nama dan paraf perawat

11
BAB IV
LAPORAN KEGIATAN

A. Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan intervensi relaksasi benson dilakukan kepada 1 pasien dengan


post operasi yang mengeluh nyeri yang sedang dirawat di ruang Cempaka:
Nama : Ny. M
DOB : 7 Juli 1987
No Reg : 01.08.xx.xx
Pelaksanaan : Tanggal 19 Desember 2019
Kegiatan ini dilakukan tanggal 19 Desember 2019, pengkajian pada pasien
Ny.M dilakukan 2 jam post operasi penerapan relaksasi benson untuk
menurunkan skala nyeri pada Ny.M.

Hari/Tanggal Kegiatan Evaluasi


Kamis,19 • Melakukan perkenalan diri -Pasien Kooperatif
-Skala Nyeri (14.30 Wita)
Desember dan menjelaskan maksud
Pre Test
2019 dan tujuan implementasi S : Ny. M mengatakan “Kaki
saya terasa nyeri padahal tadi
14.30 WITA kepada Ny.M
tidak nyeri saat dibawa kembali
• Implementasi Relaksasi kesini (Ruang Cempaka)”
P : Post operasi
Benson (Ny.M) Q : Tertusuk-tusuk
R : Extremitas Bawah (Sinistra)
S : Skala 5
T : Terus menerus

Post Test
S : Ny. M mengatakan “Nyeri
sedikit berkurang dan merasa
lebih tenang”
P : Post operasi
Q : Tertusuk-tusuk
R : Extremitas Bawah (Sinistra)
S : Skala 4
T : Terus menerus

12
B. Faktor Pendukung

1. Pasien dan keluarganya yang kooperatif.


2. Perseptor klinik dan segenap perawat ruang cempaka yang mendukung
program inovatif.
3. Perseptor akademik yang selalu memberi masukan dan saran.
C. Faktor Penghambat
1. Terbatasnya jumlah pasien.
2. Waktu intervensi yang singkat karena masa praktik yang akan berakhir.
D. Evaluasi Kegiatan
1. Evaluasi Proses
Pada saat dilakukan pengukuran tekanan darah, pasien sangat kooperatif,
dan pendokumentasian dapat dilakukan dengan lancar.
2. Evaluasi hasil
Penerapan intervensi relaksasi benson memiliki pengaruh dalam
menurunkan skala nyeri pada pasien post operasi.

13
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan selama sehar maka peneliti
dapat mengambil kesimpulan dari hasil penelitian bahwa intervensi relaksasi
benson memiliki pengaruh terhadap perubahan skala nyeri Ny.M pasien post
operasi yang sedang dirawat di ruang Cempaka RSUD AWS Samarinda.

B. Saran
1. Bagi Klien
Pemberian terapi relaksasi dapat diaplikasikan sebagai salah satu
alternatif pada klien dalam mengatasi nyeri.
2. Bagi Perawat
Diharapkan perawat dapat menerapkan intervensi relaksasi benson
pada pasien yang mengeluh nyeri post operasi sebagai alternatif terapi
nonfarmakologi dalam menurunkan skala nyeri.

14
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi (2013). Teknik Prosedural Keperawatan Konsep dan Aplikasi Kebutuhan


dasar Klien. Salemba medika. Jakarta.
Benson, H., & Prector, W. (2000). Dasar-dasar respon relaksasi. Bandung: Kaifa
Berman, S., & Kozier. (2012). Buku ajar praktik keperawatan klinis kozier.
Jakarata; EGC.
Solehati Tetti, Kokasih Cecep Eli. (2015). Konsep dan Aplikasi Relaksasi Dalam
Keperawatan Maternitas. Bandung: PT. Refika Aditama
Potter, P.A., & Perry, A.G. (2005). Buku ajar fundamental: Konsep, proses dan
praktik. Ed. 4. Vol. 2. Jakarta: EGC

15
Lampiran

16

Anda mungkin juga menyukai