DISUSUN OLEH
KEPERAWATAN MATERNITAS
DIII KEPERAWATAN
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan hidayah, taufik, dan
inayahnya kepada kita semua. Sehingga kami bisa menjalani kehidupan ini sesuai dengan
ridhonya. Syukur Alhamdulillah saya dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan
rencana. Makalah ini saya beri judul “Manajement Nyeri Persalinan dengan Metode
Endorphin Massage” dengan tujuan untuk mengetahui pengetahuan tentang manajement
nyeri dengan cara endorphin massage dalam persalinan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnanan dan banyak
kekurangannya, untuk itu saya mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun
guna kesempurnaan makalah ini. Akhirnya makalah ini dapat memberikan pemikiran serta
kelancaran tugas kami dan sebagai tugas dari mata kuliah Keperawatan Maternitas,
selanjutnya dan dapat berguna bagi semua pihak Aamiin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan .........................................................................................................6
B. Saran ...................................................................................................................6
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses persalinan identik dengan rasa nyeri yang akan dijalani. Secara
fisiologis nyeri terjadi ketika otot-otot rahim berkontraksi sebagai upayamembuka
servik dan mendorong kepala bayi kearah panggul. Nyeri pada persalinan kala I
merupakan proses fisiologis yang disebabkan oleh proses dilatasi servik, hipoksia otot
uterus saat kontraksi, iskemia korpus uteri dan peregangan segmen bawah rahim dan
kompresi saraf di servik (Bandiyah,2011).
B. Tujuan
Mengetahui apakah Endorphin Massage yang dapat mengurangi nyeri pada persalinan
kala I pada wanita hamil, di waktu menjelang hingga saatnya melahirkan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Nyeri Persalinan
Menurut Asmadi (2012), nyeri adalah rasa tidak enak akibat perangsangan
ujung-ujung saraf khusus. Selama persalinan dan kelahiran pervaginam, nyeri
disebabkan oleh kontraksi rahim, dilatasi serviks, dan distensi perineum.Serat
saraf aferen viseral yang membawa impuls sensorik dari rahim memasuki medula
spinalis pada segmen torakal kesepuluh, kesebelas dan keduabelas serta segmen
lumbal yang pertama (T10 sampai L1).
Nyeri persalinan disebabkan oleh proses dilatasi servik, hipoksia otot uterus
saat kontraksi, iskemia korpus uteri dan peregangan segmen bawah rahim dan
kompresi saraf di servik (Bandiyah, 2013).
2
B. Massage/Pijat
1. Definisi Massage/Pijat
Massage / pijat adalah terapi sentuh yang paling tua dan populer yang dikenal
manusia. Massage / pijat merupakan seni perawatan dan pengobatan yang
telah dipraktekkan sejak berabad – abad silam dari awal kehidupan manusia di
dunia. Kedekatan ini mungkin disebabkan oleh karena pijat berhubungan erat
dengan proses kehamilan dan proses kelahiran manusia (Roesli, 2012).
Secara fisiologis, pijatan merangsang dan mengatur tubuh, memperbaiki aliran
darah dan kelenjar getah bening, sehingga oksigen, zat makanan, dan sisa
makanan dibawa secara efektif ke dan dari jaringan tubuh anda dan plasenta.
Dengan mengendurkan ketegangan dan membantu menurunkan emosi pijat
juga merelaksasi dan menenangkan saraf, serta membantu menurunkan emosi,
pijat juga merelaksasi dan menenangkan saraf, serta membantu menurunkan
tekanan darah. Bila kita sedang merasa tidak sehat, pijatan dapat
meningkatkan kemampuan diri kita untuk melengkapi terapi alami (Balankas,
2012).
2. Manfaat Massage/Pijat
3
C. Metode Endorphin Massage
4
D. Tekhnik Endorphin Maasage
Menurut Kuswandi (2011), teknik endorphin massage ada 2 cara antara lain :
Cara 1 :
1) Ambil posisi senyaman mungkin, bisa dilakukan dengan duduk, atau
berbaring miring. Sementara pendamping persalinan berada di dekat
ibu (duduk di samping atau di belakang ibu).
2) Tarik napas yang dalam lalu keluarkan dengan lembut sambil
memejamkan mata. Sementara itu pasangan atau suami atau
pendamping persalinan mengelus permukaan luar lengan ibu, mulai
dari tangan sampai lengan bawah. Mintalah ia untuk membelainya
dengan sangat lembut yang dilakukan dengan menggunakan jari-jemari
atau hanya ujung-ujung jari saja.
3) Setelah kurang lebih 5 menit, mintalah pasangan untuk berpindah ke
lengan/ tangan yang lain.
4) Meski sentuhan ringan ini hanya dilakukan di kedua lengan, namun
dampaknya luar biasa. Ibu akan merasa bahwa seluruh tubuh menjadi
rileks dan tenang.
Cara 2 :
Teknik sentuhan ringan ini juga sangat efektif jika dilakukan di bagian
punggung. Caranya :
1) Ambil posisi berbaring miring atau duduk.
2) Pasangan atau pendamping persalinan mulai melakukan pijatan lembut
dan ringan dari arah leher membentuk huruf V terbalik, ke arah luar
menuju sisi tulang rusuk.
3) Terus lakukan pijatan-pijatan ringan ini hingga ke tubuh ibu bagian
bawah belakang.
4) Suami dapat memperkuat efek pijatan lembut dan ringan ini dengan
kata-kata yang menentramkan ibu. Misalnya, sambil memijat lembut,
suami bisa mengatakan, “Saat aku membelai lenganmu, biarkan tubuhmu
menjadi lemas dan santai,” atau “Saat kamu merasakan setiap belaianku,
bayangkan endorphin-endorphi 35 yang menghilangkan rasa sakit
dilepaskan dan mengalir ke seluruh tubuhmu”. Bisa juga dengan
mengungkapkan kata-kata cinta.
5) Setelah melakukan endorphin massage sebaiknya pasangan langsung
memeluk istrinya, sehingga tercipta suasana yang benar-benar
menenangkan.
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, A.A. 2013. Metode Penelitian Kebidanan Tehnik Analisis Data. Jakarta: Salemba
Medika.