Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KEPERAWATAN DASAR I

RELAKSASI GENGGAM JARI

NurFitri Ayu Tri Darna 14220200018


Siti Nur Annisa Wahab 14220200020

B1 ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Salam serta salawat tak lupa pula kita haturkan kepada junjungan alam nabi besar
muhammad SAW, seorang nabi yang telah membawa kita dari jaman kegelapan menuju
jaman yang terang benerang seperti yang kita rasakan sepertti saat-saat sekarang ini.

Ucapan terimakasih juga kami haturkan kepada ibu dosen yang telah ikut serta dalam
pembuatan makalah menjelaskan megenai “RELAKSASI GENGGAM JARI” makalah ini
kami buat untuk memperdalam ilmu kita.

Kami menyadari dalam makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan, hal ini
disebabkan terbatasnya kemampuan pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki, namun
demikian banyak pula pihak yang telah membantu kami dengan menyediakan sumber
informasi, memberikan masukan pemikiran, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan
saran demi perbaikan dan kesempurnaan makalah ini diwaktu yang akan datang, semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan orang banyak supaya mengetahui apa-apa yang
ada di dalam pelajaran ini

Maros,25 April 2021

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………i

DAFTAR ISI……………………….………………………………………………………….ii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………..1

A. Latar Belakang

………………………………………………………………………...1

B. Rumusan

Masalah……………………………………………………………………...2

C. Tujuan………………………………………………………………………………….2

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………

A. Definisi Relaksasi Genggam Jari………………………………………………………

B. Tujuan Relaksasi Genggam Jari……………………………………………………….4

C. Teknik Relaksasi Genggam Jari……………………………………………………….4

D. Mekanisme Relaksasi Genggam Jari dalam Menurunkan Nyeri……………………...5

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………6

A. Kesimpulan…………………………………………………………………………….6

B. Saran…………………………………………………………………………………...6

DAFTAR

PUSTAKA………………………………………………………………………….7
ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Operasi atau pembedahan merupakan salah satu bentuk terapi pengobatan dan
merupakan upaya yang dapat mendatangkan ancaman terhadap integritas tubuh dan jiwa
seseorang. Tindakan operasi yang direncanakan dapat menimbulkan respon fisiologi dan
psikologi pada pasien. Respon psikologi yang biasanya terjadi pada pasien pre operasi
yaitu kecemasan (Potter dan Perry, 2006). Sectio caesarea adalah pembedahan untuk
melahirkan janin dengan membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005).
Sectio caesarea dilakukan jika terjadi gawat janin, diproporsi sepalopelvik, persalinan
tidak maju, plasenta previa, propalus tali pusat, mal presentase janin atau letak lintang
(Sumelung et al, 2014).
Tindakan operasi seperti sectio caesarea merupakan salah satu bentuk intervensi
medis terencana yang biasanya berlangsung lama, memerlukan pengendalian pernafasan,
sehingga sangat beresiko terhadap keselamatan jiwa seseorang dan dapat menyebabkan
pasien mengalami kecemasan (Ghofur, 2009 dalam Pawatte et al, 2013). Kecemasan atau
ansietas merupakan gejolak emosi pada seseorang yang berhubungan dengan sesuatu yang
ada diluar dirinya dan mekanisme diri yang digunakan dalam mengatasi permasalahan
(Asmadi, 2009). Kecemasan dapat diartikan sebagai suatu kekhawatiran, kebingungan
pada sesuatu yang akan terjadi disertai dengan perasaan tidak menentu dan tidak berdaya
(Suliswati, 2005).
Manifestasi pada kecemasan meliputi adanya perubahan fisiologis seperti berkeringat,
gemetar, nyeri abdomen, detak jantung meningkat, sesak nafas dan perubahan perilaku
seperti bicara cepat, gelisah, reaksi terkejut (Stuart, 2007). Kecemasan dapat menyebabkan
perubahan secara fisik maupun psikologis yang ditandai dengan frekuensi nafas
bertambah, detak jantung meningkat, tekanan darah meningkat, dan secara umum
mengurangi tingkat energi pada klien, sehingga dapat merugikan individu itu sendiri
(Purwaningsih, 2012). Selain itu, kecemasan pada pasien pre operasi dapat menyebabkan
tindakan operasi tertunda, lamanya pemulihan, peningkatan rasa sakit pasca operasi,
mengurangi kekebalan terhadap infeksi, peningkatan penggunaan analgesik setelah
operasi, dan bertambahnya waktu untuk rawat inap (Nazari, 2012). Pasien yang
mengalami kecemasan sebelum dilakukan operasi sekitar 75%-85% (Mau, 2013). Menurut
Isaacs, 2005 dalam DS et al. (2014), kecemasan dapat dilakukan dengan cara farmakologi
dan non farmakologi. Dalam
1
farmakologi digunakan obat anti ansietas terutama benzodiazepin, digunakan untuk jangka
pendek, tidak digunakan untuk jangka panjang karena pengobatan ini bersifat toleransi dan
ketergantungan. Sedangkan cara non farmakologi dapat dilakukan dengan teknik relaksasi,
psikoterapi dengan hipnotis atau hipnoterapi.
Teknik relaksasi merupakan upaya untuk meningkatkan kendali dan percaya diri serta
mengurangi stres yang dirasakan (Stuart, 2007). Salah satu teknik relaksasi yang
digunakan adalah teknik relaksasi genggam jari. Menurut Liana, 2008 dalam Pinandita et
al. (2012), mengemukakan bahwa relaksasi genggam jari merupakan sebuah teknik
relaksasi yang sangat sederhana dan mudah dilakukan. Menggenggam jari disertai dengan
menarik nafas dalam-dalam dapat mengurangi ketegangan fisik dan emosi, karena
genggaman jari akan menghangatkan titik-titik masuk dan keluarnya energi pada meridian
(saluran energi) yang berhubungan dengan organ-organ di dalam tubuh yang terletak pada
jari tangan. Titik-titik refleksi pada tangan memberikan rangsangan secara refleks
(spontan) pada saat genggaman. Rangsangan tersebut akan mengalirkan semacam
gelombang kejut atau listrik menuju otak kemudian diproses dengan cepat dan diteruskan
menuju saraf pada organ tubuh yang mengalami gangguan, sehingga sumbatan di jalur
energi menjadi lancar.
Relaksasi genggam jari dapat mengendalikan dan mengembalikan emosi yang akan
membuat tubuh menjadi rileks. Ketika tubuh dalam keadaan rileks, maka ketegangan pada
otot berkurang yang kemudian akan mengurangi kecemasan (Yuliastuti, 2015).
Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Pinandita et al. (2012) tentang
pengaruh teknik relaksasi genggam
jari terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien post operasi laparatomi di RS
PKU Muhammadiyah Gombong, hasil penelitian tersebut yaitu ada pengaruh teknik
relaksasi genggam jari terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien post operasi
laparatomi di RS PKU Muhammadiyah Gombong. Dari studi pendahuluan yang dilakukan
di RSUD Dr. Moewardi Surakarta, didapatkan hasil pasien yang menjalani operasi sectio
caesarea sebanyak 105 orang, tercatat pada bulan Juli sampai dengan bulan Oktober 2015.
Dari penjelasan diatas penulis ingin mengetahui apakah ada pengaruh relaksasi genggam
jari terhadap penurunan kecemasan pada pasien pre operasi sectio caesarea. Penulis
melakukan penelitian di RSUD Dr. Moewardi Surakarta karena rumah sakit tersebut
merupakan rumah sakit negeri kelas A dan sudah ditetapkam oleh pemerintah sebagai
rujukan tertinggi atau disebut juga sebagai rumah sakit pusat, maka diharapkan di rumah
sakit tersebut dapat memenuhi jumlah sampel yang akan diambil oleh penulis.
2
B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Definisi Relaksasi Genggam Jari ?


2. Apa Tujuan Relaksasi Genggam Jari ?
3. Bagaimana Teknik Relaksasi Genggam Jari ?
4. Bagaimana Mekanisme Relaksasi Genggam Jari dalam Menurunkan Nyeri ?
C. Tujuan

1. Untuk Mengetahui Definisi Relaksasi Genggam Jari ?


2. Untuk mengetahui Apa Tujuan Relaksasi Genggam Jari ?
3. Untuk mengetahui Bagaimana Teknik Relaksasi Genggam Jari ?
4. Untuk mengetahui Bagaimana Mekanisme Relaksasi Genggam Jari dalam Menurunkan
Nyeri ?

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Relaksasi Genggam Jari


Relaksasi genggam jari yang juga disebut sebagai finger hold adalah sebuah teknik
relaksasi yang digunakan untuk meredakan atau mengurangi intensitas nyeri pasca
pembedahan (Pinandita, Purwanti & Utoyo, 2012).
Relaksasi adalah kebebasan fisik dan mental dari stress dan juga ketegangan individu,
karena menjadikan persepsi kognitif serta motivasi afektif seseorang berubah. Teknik
relaksasi dapat membuat pasien mampu mengontrol diri mereka saat merasa nyeri, stress
fisik dan ketidaknyamanan (Potter & Perry, 2005). Liana (2008) dalam naskah publikasi
Pinandita (2012) Relaksasi genggam jari adalah sebuah teknik relaksasi yang sangat
sederhana dan mudah dilakukan oleh siapapun yang berhubungan dengan jari tangan serta
aliran energi di dalam tubuh kita. Hill (2011) Teknik genggam jari disebut juga finger
hold. Teknik menggenggam jari adalah salah satu teknik Jin Shin Jyutsu. Jin Shin Jyutsu
merupakan teknik akupresur Jepang. Teknik ini adalah suatu seni dengan menggunakan
pernafasan dan sentuhan tangan yang sederhana untuk membuat energi yang ada didalam
tubuh menjadi seimbang.

B. Tujuan Relaksasi Genggam Jari


Terapi relaksasi genggam jari sebagai pendamping terapi farmakologi yang bertujuan
untuk meningkatkan efek analgesik sebagai terapi pereda nyeri post operasi. Dilakukan
saat nyeri tidak dirasakan pasien. Terapi relaksasi bukan sebagai pengganti obat-obatan
tetapi diperlukan untuk mempersingkat episode nyeri yang berlangsung beberapa menit
atau detik. Kombinasi teknik ini dengan obat-obatan yang dilakukan secara simultan
merupakan cara yang efektif untuk menghilangkan nyeri (Smeltzer, 2001)

C. Teknik Relaksasi Genggam Jari


Teknik ini dilakukan pada pasien post operasi laparatomi pada hari pertama, sekitar 7-
8 jam setelah pemberian analgesik, pasien dalam keadaan sadar dan kooperatif saat akan
dilakukan tindakan. Lakukan pengkajian nyeri terlebih dahulu sebelum melakukan
tindakan. Langkah prosedurnya adalah sebagai berikut:

4
a. Jelaskan tindakan dan tujuan dari tindakan yang akan dilakukan pada pasien serta
menanyakan kesediaannya.
b. Posisikan pasien dengan berbaring lurus di temapat tidur, minta pasien untuk
mengatur nafas dan merilekskan semua otot.
c. Perawat duduk berada di samping pasien, relaksasi dimulai dengan menggenggam
ibu jari pasien dengan tekanan lembut, genggam hingga nadi pasien terasa
berdenyut.
d. Pasien diminta untuk mengatur nafas dengan hitungan teratur.
e. Genggam ibu jari selama kurang lebih 3-5 menit dengan bernapas secara teratur,
untuk kemudian seterusnya satu persatu beralih ke jari selanjutnya dengan rentang
waktu yang sama.
f. Setelah kurang lebih 15 menit, alihkan tindakan untuk tangan yang lain.
g. Session selesai dengan menanyakan kembali bagaimana tingkat intensitas nyeri
yang dirasakan pasien setelah dilakukan tindakan.
h. Rapikan pasien dan tempat kembali.

D. Mekanisme Relaksasi Genggam Jari dalam Menurunkan Nyeri


Jenis relaksasi ini sangat sederhana dan mudah dilakukan oleh siapapun yang
berhubungan dengan jari tangan serta aliran energi di dalam tubuh kita. Apabila individu
mempersepsikan sentuhan sebagai stimulus untuk rileks, kemudian akan muncul respons
relaksasi (Potter & Perry, 2005). Mekanisme relaksasi genggam jari dijelaskan melalui
teori gatecontrol yang menyatakan bahwa stimulasi kutaneous mengaktifkan transmisi
serabut saraf sensori A-beta yang lebih besar dan lebih cepat. Proses ini menurunkan
transmisi nyeri melalui serabut C dan delta-A yang berdiameter lebih kecil. Proses ini
terjadi dalam kornu dorsalis medula spinalis yang dianggap sebagai tempat memproses
nyeri. Sel-sel inhibitori dalam kornu dorsalis medula spinalis mengandung enkefalin yang
menghambat transmisi nyeri, gerbang sinaps menutup transmisi impuls nyeri sehingga bila
tidak ada informasi nyeri yang disampaikan melalui saraf asenden menuju otak, maka
tidak ada nyeri yang dirasakan (Pinandita, Purwanti & Utoyo, 2012).

Gambar Finger Hold Relaxation (Henderson, 2007)


5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Relaksasi genggam jari adalah sebuah teknik relaksasi yang sangat sederhana

dan mudah dilakukan oleh siapapun yang berhubungan dengan jari tangan serta aliran

energi di dalam tubuh kita yang bertujuan untuk meningkatkan efek analgesik sebagai

terapi pereda nyeri post operasi.

B. Saran

Untuk dapat memahami Relaksasi Genggam jari, selain membaca dan

memahami materi-materi dari sumber keilmuan yang ada (buku, internet, dan lain-

lain) kita harus dapat mengkaitkan materi-materi tersebut dengan kehidupan kita

sehari-hari, agar lebih mudah untuk paham dan akan selalu diingat.

6
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi. (2008) Teknik Prosedural Keperawatan ; Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar
Klien. Salemba Medika. Jakarta

Bahsoan, H. (2013) Hubungan Mekanisme Koping Dengan Kecemasan Pada Pasien Pre
Operasi Di Ruang Perawatan Bedah RSUD Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe Kota Gorontalo.
Jurnal: Universitas Gorontalo.

Diana, R.K.S., Maliya, A. (2015) Pengaruh Teknik Relaksasi Genggam Jari Terhadap
Penurunan Kecemasan Pada Pasien Pre Operasi Sectio Caesarea, Surakarta.

Direja, S.N.A.H. (2011) Buku Ajar : Asuhan Keperawatan Jiwa, Nuha Medika, Yogyakarta

Pinandita, I., Purwanti, E., Utoyo, B. (2012) Pengaruh Teknik Relaksasi Genggam Jari
Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Pada Pasien Post Operasi Laparatomi, Jurnal Ilmiah
Keperawatan, vol. 8, no. 1, hh.32-43.

Anda mungkin juga menyukai