CI Lahan CI Institusi
(___________________) (____________________)
1. Identitas
2. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Sedang
Tekanan Darah : 163/96 mmHg
Frekuensi Nadi : 105x/mnt
Frekuensi Napas : 20x/mnt
Suhu : 36,10C
Berat badan Pre HD : 48,8 Kg
Berat Badan Pos HD : 47,5 Kg
3. Pemeriksaan Penunjang
1) Laboraterium
a. Tes darah
b. Tes Urine
Data Fokus
Data Subjektif : - Pasien mengatakan merasa tegang di bagian leher belakang
- Pasien mengatakan merasa nyeri pada kedua kakinya
TUJUAN DAN
DIAGNOSIS INTERVENSI RASIONAL
NO KRITERIA
KEPERAWATAN KEPERAWATAN TINDAKAN
HASIL
1 Kelebihan Volume Setelah dilakukan 1. Monitor Tanda- 1. Mengetahui
Cairan b/d tindakan Tanda Vital perkembangan
Sekunder Gagal diharapkan tanda-tanda vital
Ginjal Kronik masalah dapat
pasien
teratasi dengan
Kriteria Hasil : 2. Monitor Berat 2. Mengetahui
1. Terbebas dari Badan penambahan atau
kelelahan penurunan berat
2. TTV dalam badan pasien
batas normal 3. Catat asupan dan 3. Diharapkan dapat
3. Intake sama haluran memantau intake
dengan output dan output yang
4. Tidak ada akurat perlu untuk
edema menentukan
kebutuhan
pergantian cairan
dan mengurangi
resiko kelebihan
cairan
4. Untuk mengetahui
4. Menilai lokasi dan
lokasi dan derajat
bila ada
edema bila ada
3. Resiko tinggi Setelah dilakukan a. Ukur TTV pasien a. Sebagai data dasar
tindakan
infeksi b/d tindakan b. Observasi daerah untuk tindakan
diharapkan
invasive masalah dapat pemasangan/daerah selanjutnya
teratasi dengan
penusukan b. Mengetahui tanda-
Kriteria Hasil :
c. Lakukan teknik tanda infeksi pada
1. Tidak terdapat
aseptik saat daerah pemasangan
tanda-tanda
melakukan aff HD alat HD/bekas luka
infeksi
dan tindakan tusukan
(pembengkakan,
perawatan luka bekas c. Tindakan aseptik
kemerahan, nyeri,
penusukan merupakan tindakan
panas dan
d. Tutup luka bekas preventif terhadap
perubahan fungsi
penusukan dengan kemungkinan
gaas steril terjadinya infeksi
e. Berikan KIE pada d. Perawatan dengan
pasien dan keluarga gaas steril dapat
tentang tanda dan mencegah
gejala infeksi kontaminasi kuman
f. Segera cabut jarum e. KIE dapat
bila tampak adanya meningkatkan
pembengkakan/flebitis pengetahuan pasien
dan keluarga tentang
infeksi dan mampu
melaporkan ke
petugas jika terjadi
f. Menghindari
kondisi yang lebih
buruk
Output
Intake
Observasi
A : Masalah teratasi
P : Lanjutkan therapy
HD Sesuai jadwal
pasien
19.40 Nyeri akut b/d proses 1. Monitor TTV S : Pasien
patologis penyakit mengatakan merasa
2. Observasi nyeri
lebih baik
3. Pasien dengan
O : Pasien nampak
teknik PQRST
rileks
TD : 195/102 mmHg
4. Beri posisi nyaman,
N : 84x/i
usahakan situasi
S : 36 oC
ruangan tenang
R : 20 x/i
BB : 47,5 Kg
A : Masalah teratasi
P : Lanjutkan therapy
HD Sesuai jadwal
pasien
19.40 Resiko tinggi infeksi 1. Ukur TTV pasien S : Pasien
mengatakan merasa
b/d tindakan invasive 2. Observasi daerah
lebih baik
pemasangan/daerah
O : Pasien nampak
penusukan
rileks
3. Lakukan teknik TD : 195/102 mmHg
N : 84x/i
aseptik saat
S : 36 oC
melakukan aff HD R : 20 x/i
BB : 47,5 Kg
dan tindakan
perawatan luka bekas A : Masalah teratasi
penusukan
P : Lanjutkan therapy
4. Tutup luka bekas
HD Sesuai jadwal
penusukan dengan pasien
gaas steril
5. Berikan KIE pada
pasien dan keluarga
tentang tanda dan
gejala infeksi
6. Segera cabut jarum
bila tampak adanya
pembengkakan/flebiti