Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

A DENGAN
GASTROENTERITIS AKUT DI RUANG INTERNA
RSUD KOTA MAKASSAR

Disusun dalam rangka memenuhi tugas


Stase Keperawatan Medikal Bedah I

OLEH :

SURIJAH MANCA
14420221039

CI LAHAN CI INSTITUSI

( ) ( )

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2022
LAPORAN PENDAHULUAN

GASTROENTERITIS AKUT

Disusun dalam rangka memenuhi tugas


Stase Keperawatan Medikal Bedah I

OLEH :

SURIJAH MANCA
14420221039

CI LAHAN CI INSTITUSI

( ) ( )

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2022
Terapi Dosis Waktu Cara pemberian
Ondansetron 8 mg 8 jam IV
I. Ranitidin
PENGOBATAN 50 mg 12 jam IV
Attepulgite 650 mg 3x2 ORAL
Neurosambe 100 mg 24 jam IV
Paracetamol 10 mg 8 jam IV
Cotrim forte 160 mg 2x1 ORAL
Ketorolac 30 mg 12 jam IV
ANALISA DATA

DATA ETIOLOGI MASALAH


KEPERAWAT
AN
DS: Factor Makanan Nyeri akut
Klien mengatakan nyeri
Penyerapan sari-sari makanan
pada abdomen
dalam saluran cerna terganggu/tdk
adekuat
DO :
Klien tampak meringis Peradangan pada usu
ketika timbul nyeri Gamgguan sekresi
P : Nyeri saat bergerak
atau beraktivitas Sekresi air dan elektrolit dalam usus
meningkat
R : Abdomen
S : skala 4 Diare

T : Hilang Timbul Distensi abdomen

Nyeri akut

DS : Factor malabsorbsi Resiko ketidak


1. Klien mengatakan bahwa seimbangan
klien mengalami mual Penyerapan sari-sari makanan elektrolit
dalam saluran cerna terganggu/tdk
muntah.
adekuat
2. klien mengatakan tidak
Peradangan pada usu
bisa makan dan minum
Gamgguan sekresi
DO:
1. klien tampak lemas
Sekresi air dan elektrolit dalam usus
2. klien tampak lemah meningkat
3. TTV
Diare
TD : 146/83 mmHg
Nadi : 93x/menit BAB sering dengan konsistensi
RR : 20x/menit encer
Suhu :36,50c

Dehidrasi

Resiko ketidakseimbangan

elektrolit

II. DIAGNOSE KEPERAWATAN

1. Nyeri akut b.d agen cedera fisik

2. Risiko ketidakseimbangan elektrolit b.d ketidakseimbangan cairan


RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Diagnosa Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi


Nyeri akut b.d Setelah dilakukan asuhan Pemantauan tingkat nyeri
agen pencedera keperawatan selama 3 x 9 jam Observasi
fisik diharapkan nyeri pasien dapat
1. Identifikasi factor pencetus dan pereda nyeri
berkurang,dengan kriteria hasil :
2. Monitor kualitas nyeri
1. Keluhan nyeri cukup
3. Monitor lokasi dan penyebaran nyeri
menurun
4. Monitor intensitas nyeri dengan menggunakan skala
2. Meringis menurun 5. Monitor durasi dan frekuensi nyeri
3. Kesulitan tidur cukup
Teraupetik
menurun
4. Mual, muntaah menurun 1. Atur interval waktu pemantauan sesuai dengan kondisi pasien

5. Frekuensi nadi membaik 2. Dokumentasikan hasil pemantauan

6. Nafsu makan membaik Edukasi


7. Pola tidur membaik
1. Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
2. Informasikan hasil pemantauan, jika perlu

Risiko Setelah dilakukan asuhan Manajemen cairan


ketidakseimbangan keperawatan selama 3 x 9 jam Observasi
elektrolit b.d diharapkan nyeri pasien dapat
ketidakseimbangan berkurang,dengan kriteria hasil : 1. Monitor status dehidrasi
cairan 1. Asupan cairan meningkat 2. Monitor BB harian
2. Keluaran urin meningkat Teraupetik
3. Edema menurun 1. Catat intake-output dan hitung belance cairan
4. Asites menurun 2. Berikan asupan cairan sesuai kebutuhan
5. Tekanaan darah membaik Edukasi
1. Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
Kolaborasi
1. Kolaborassi pemberian diuretic
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN

Implementasi (hari 1)
Hari/ IMPLEMENTASI EVALUASI
tgl
Kamis, 1. Identifikasi factor pencetus dan pereda nyeri S: Klien mengatakan masih terasa nyeri jika ditekan
13 2. Monitor kualitas nyeri O: Klien tampak lemah dengan kondisinya
oktober 3. Monitor lokasi dan penyebaran nyeri A: Masalah nyeri akut pada abdomen belum teratasi
4. Monitor intensitas nyeri dengan menggunakan skala
2022 P:
5. Monitor durasi dan frekuensi nyeri
Lanjutkan intervensi
1. Monitor kualitas nyeri
2. Monitor lokasi dan penyebaran nyeri

Kamis, 1. Monitor status dehidrasi S : Klien mengatakan masih mual, muntah dan BAB encer
13 2. Monitor BB harian O : Klien tampak terlihat lemas
oktober  TTV
2022 TD : 146/83 mmHg
Nadi : 93x/menit
RR : 20x/menit
Suhu :36,50c
A : Ketidakseimbangan cairan belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
Implementasi (hari 2)

Hari/Tgl IMPLEMENTASI EVALUASI


Jumat, 14 1. Identifikasi factor pencetus dan pereda nyeri S : klien mengatakan nyeri mulai berkurang
oktober 2. Monitor kualitas nyeri saat ditekan
2022
3. Monitor lokasi dan penyebaran nyeri O : klien tampak mulai tenang
4. Monitor intensitas nyeri dengan menggunakan skala
A : Masalah nyeri akut belum teratasi
5. Monitor durasi dan frekuensi nyeri
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor kualitas nyeri
2. Monitor lokasi dan penyebaran nyeri

Jumat, 14 1. Monitor status dehidrasi S : Klien mengatakan sudah tidak mual dan
oktober
2. Monitor BB harian muntah tapi masih BAB encer
2022
O : Klien tampak lemas
A : Masalah ketidakseimbangan cairan belum
teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
Implementasi (hari 3)

Hari/Tgl IMPLEMENTASI EVALUASI


Sabtu, 15 1. Identifikasi factor pencetus dan pereda nyeri S : Klien mengatakan sudah tidak nyeri pada perut
oktober 2. Monitor kualitas nyeri O : Klien tampak lebih tenang dengan kondisinya
2022
3. Monitor lokasi dan penyebaran nyeri A : Masalah nyeri akut teratasi
4. Monitor intensitas nyeri dengan menggunakan skala
P : Intervensi dipertahankan
5. Monitor durasi dan frekuensi nyeri
1. Monitor kualitas nyeri
2. Monitor lokasi dan penyebaran nyeri

Sabtu, 15 1. Monitor status dehidrasi S : Klien mengatakan masih BAB encer


oktober
2. Monitor BB harian O : Klien tampak lemas
2022
 TTV
TD : 146/83 mmHg
Nadi : 93x/menit
RR : 20x/menit
Suhu :36,50c
A : Masalah ketidakseimbangan cairan belum
teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral

Anda mungkin juga menyukai